PEMULIAAN TERNAK
Suhardi, S.Pt.,MP
• P = G + E
• Genetic relates to improvement in
livestock
kualitatif
•Breeding
•Feeding
No Materi Dosen
1 Pendahuluan HRD
2 Konsep Dasar PT, Genetika Populasi,
Frekuensi Genitip & Fenotip HRD
3 Faktor2 Genetika Populasi: Mutasi Seleksi,
Migrasi, dll HRD
4 Genetika Populasi Hukum Hardy Weinberg HRD
5 Konsep Heretabilitas HRD
6 Konsep Ripitabilitas HRD
7 Regresi Korelasi Fenotip dan Genotip HRD
8 UTS HRD
9 Konsep Dasar Seleksi I: Metode Seleksi FKR 10 Konsep Dasar Seleksi II : Respon seleksi,
kemajuan genetik FKR
11 Sistem Perkawinan I : Konsep In breeding FKR 12 Sistem Perkawinan II : Konsep In breeding FKR 13 Sistem Perkawinan I : Konsep outbreeding FKR 14 Sistem Perkawinan I : Konsep outbreeding FKR
Refrensi
• Bonnes G, A.Darre, G. Fugit, R. Gadoud, R. Jussiau, B. mangeol, N. Nadreau, A. Papet and R. Valognes. 1991. Amelioration Genetique des animaux
d`elevage. Collection INRAP. Les Editions Foucher, Paris,
• Martojo, H. 1990. Peningkatan Mutu Genetik Ternak IUC Bank Dunia XVII. Dirjen Dikti dan IPB Bogor.
• Hardjosubroto,W. 1994. Aplikasi Pemuliaan Biakan Ternak Di Lapangan. Rasindo.
• Astuti, M., dkk. 1984. Pemuliaan ternak. Gadjah Mada Univ. Press. • Bracckett BG. 1981. New Technologies in Animal Breeding. Academic Press.
Metode Penilaian
• 40 %UTS
• 5% TUGAS
• 5% KUIS
• Nilai max A
• Min D (bersyarat)
• Terlambat max 15 menit
• Kehadiran 80%
Sifat & Peningkatan
Produktivitas
• Sifat Produksi (
productive trait
)
(
bobot badan, produksi susu, produksi telur)
• Sifat Reproduksi (
reproductive trait
)
(
fertilitas, daya tetas, s/c,CR, litter size)
• Sifat Kualitas (
quality trait
)
(
kekebalan lemak punggung,karkas)
• Sifat Estetika (
aesthetic trait
)
• PERANAN PEMULIAAN TERNAK DI
DUNIA PETERNAKAN
PEMULIAAN TERNAK DAN PERANANNYA
1. mencipt ternak unggul melalui program dasar
pemuliaan ternak (persilangan dan seleksi) serta
program pemuliaan alternatif.
2. ternak yg efisien dan adaptif lingkungan
3. Untuk menentukan potensi genetik ternak
4. Meningkatkan produktivitas ternak
5. Meningkatkan populasi ternak
6. Memperpendek masa panen dalam beternak
7. Meningkatkan pendapatan peternak
8. Membantu mewujudkan swasembada di bidang
peternakan
PENGADAAN TERNAK DI
INDONESIA
• Dalam mengatasi kesulitan pengadaan ternak
di Indonesia, pemerintah menempuh dua
jalan:
•
1. Impor (ternak dan olahannya)
•
2. Intensifikasi ternak lokal dan
TUJUAN PEMULIAAN TERNAK
Meningkatkan potensi genetik ternak dari
berbagai bidang yaitu:
1. Produksi (kuantitas), dipengaruhi oleh:
a. Poligenik ( dikendalikan banyak gen )
b.pakan dan manejemen pemeliharan
c. daya adaptasi
d. konsistensi produksi
e. Ketahanan terhadap penyakit dan stress
2.Kualitas, dipengaruhi oleh:
a. Poligenik / monogenik
b. Selera pasar
SASARAN ILMU PEMULIAAN DI DUNIA
PETERNAK
Menghasilkan ternak berproduksi lebih tinggi
dari yang sudah ada.
Mendapatkan ternak unggul tahan penyakit
serta stress lingkungan.
Mendapatkan ternak yang kualitasnya tinggi
sehingga mampu bersaing di pasaran dunia.
Ternak unggul dengan lama panen lebih pendek
Ternak yang ekonomis yang mampu
SUMBANGAN PEMULIAAN TERNAK TERHADAP
KEMAJUAN PETERNAKAN
Peningkatan produktivitas ternak.
Ternak lokal, crossbreeding dan grading up yang
unggul
tahan terhadap penyakit dan stress lingkungan
Perluasan wilayah peternakan.
TERNAK UNGGUL atau SUPERIOR
Ternak unggul ialah ternak yang superior
dibandingkan dengan rata-rata ternak pada populasi.
Sifat-sifat unggul ternak secara umum:
1. produksi tinggi
2. kualitas tinggi
3. tahan terhadap penyakit dan stress lingkungan
4. reproduksi tinggi
5. Daya adaptasi luas
6. Memberikan kepastian hasil
Ternak unggul harus memiliki
keunggulan secara fenotipe dan
genetik
a.Keunggulan Genetik :
- Produksi tinggi
- Daya adaptasi luas
- reproduksi tinggi
- Ketahanan thd penyakit
- konsumsi pakan efisien
b.Keunggulan Fenotipe pada ternak:
- performans disukai
- ukuran tubuh proporsional
- tidak agresif atau temperamental
- postur tubuh kuat
Ilmu lain yang terlibat dalam mempelajari
ilmu pemuliaan ternak
1. Genetika 3. Fisiologi
2. Biologi 4. Penyakit
5. Statistik
6. Reproduksi
Potensi
Plasmanutfah
Bagi
Terminology
• Objective:
– Pemahaman ternak lokal tidak dapat
dipisahan dengan hasil domestikasi
yang terjadi dari jutaan tahun yang
lalu.
– Menurut FAO 2002, sejak kehidupan
manusia telah diidentifikasi lebih dari
1,7 juta spesies hewan.
FAO
• Spesies
– Suatu kelompok ternak yang dapat
melakuan perkawinan dan
menghasilkan keturunan yang fertil.
• Bangsa
– Kelompok ternak yang mempunyai
karakteristik tertentu yang berbeda
dengan kelompok ternak yang lain
dalam satu spesies yang sama
Diversitas Genetik
• Bagian dari bio-diversitas
• Menggambarkan jumlah total karakteristik genetik
disuatu populasi
• Diversitas dibedakan dengan
vareabilitas
• Potensi genotip individu untuk beragam
• Vareabilitas
• Seberapa banyak kecenderungan sifat beragam akibat
respon lingkungan dan genetik itu sendiri
• Vareabilitas penting untuk bio
diversitas
A
• Keragaman ternak diseluruh belahan dunia
B• Seleksi & adaptasi
C
• Keberhasilan adaptasi,menghasilkan eksistensi
D
• Karakter genotip dan fenotip spesifik
E
• Bertahan melestarikan kehidupannya
F
• Bangsa asli / INDEGENOUS BREED
# S#S#S S# # S # S # S # S # S # S # S # S # S # S # S # S # S # S # S # S # S # S # S # S #S # S # S # S # S 56 103 0 500 1000 1500 Kilometers N E W S Number of species: # S 7 - 26 # S 27 - 46 # S 47 - 66 # S Mean # S 67 - 86 # S 87 - 106 # S 107 - 127 # S 128 - 147 # S 148 - 167 # S 168 - 187 # S 188 - 218 # S#S#S # S # S # S # S # S # S # S # S # S # S # S 99 69 60 58 56 52 38 35 28 25 218 112 104 0 500 1000 1500 Kilometers
Relative vascular plant species richness
# S # S # S # S # S # S # S # S # S # S # S 94 82 72 63 52 43 42 37 32 31 28 0 500 1000 1500 Kilometers
2003: 215 species
2004: 225
Tiga pusat
domestikasi dan dua
kawasan peralihan
Kongres III Komisi Daerah SDG di Hotel Singgasana, Jl.
Gunungsari, Surabaya, 3-5 A t 2010
Paradox...
Thailand sudah menjadi DAPUR DUNIA + membangun
halal science.
Malaysia telah berhasil memproklamirkan dirinya sebagai
PUSAT MAKANAN HALAL DUNIA.
Indonesia yang memiliki aset abadi bangsa (Cahaya
matahari, Laut dan pantai terpanjang ke 2 di dunia,
Tanah volkanik yang subur, Keanekaragaman hayati yang
tinggi – KITA BISA MENJADI LUMBUNG PANGAN DUNIA
YANG ASUH
• Indonesia dikenal sebagai salah satu mega center
keanekaragaman hayati dunia karena keanekaragaman
habitat alaminya.
• Keanekaragaman hayati atau biodiversity adalah istilah
yang digunakan untuk menerangkan keanekaragaman,
variabilitas dan keunikan gen, spesies dan ekosistem.
• Keanekaragaman gen atau disebut juga plasma nutfah
adalah substansi yang terdapat dalam setiap kelompok
makhluk
hidup
yang
merupakan
sumber
sifat
keturunan yang dapat dirakit untuk menciptakan jenis
unggul atau kultivar baru.
• Plasma Nutfah ternak Kaltim yang telah diakui secara
nasional adalah : Ayam Nunukan; Kerbau Kalang; Rusa
Sambar.
• Karakterisasi dan Koleksi ternak lokal merupakan salah
satu tahapan kegiatan pengelolaan plasma nutfah
ternak lokal di Indonesia
33
•Program pengelolaan plasma
nutfah ternak meliputi
A.eksplorasi & pengumpulan,
B. karakterisasi,
C. evaluasi dan
aksesi dan informasi kolektor yang
berhubungan dengan
asal dimana varietas/kultivar tersebut berasal
Foto real
Dimensi
Habitat
Karakterisasi
karakter morfologis, agronomis atau fisiologis.
Karakterisasi merupakan identifikasi sifat-sifat
penting yang bernilai ekonomis atau yang
merupakan penciri dari varietas yang
bersangkutan.
Dalam hal ini dikenal 2 macam data karakterisasi
yaitu :
data kualitatif ( mis: warna bulu; warna paruh;
bentuk jengger dll) dan
data kuantitatif ( mis : tinggi badan; bobot
badan; lingkar dada dll).
Evaluasi
kumpulan informasi yang diperoleh dari hasil
kegiatan evaluasi :
A. Kandungan gizi/status nutrisi
B. Reaksi terhadap cekaman faktor biotik dan
abiotik
Konservasi
(ex situ & in situ)
Upaya pelestarian secara terencana dan terarah
dalam jangka waktu tertentu
-Penetapan galur
-Pelepasan galur
konservasi
• Selama abad 20 dipekirakan telah
terjadi kepunahan sekitar 5200
bangsa ternak, @ thn 2-3 bangsa
• Beberapa faktor yg menyebabkan penurunan populasi
ternak:
1. kurangnya apresiasi terhadap keberadaan ternak
lokall (input bangsa eksotik & IB tdk terarah)
2. teknologi mekanisasi
Plasma nutfah
No Jenis Ternak Daerah Asal
1 Ayam Pelung Cianjur, Jawa Barat
2 Ayam Sentul Cianjur, Jawa Barat
3 Ayam Wareng Tanggerang, Banten
4 Ayam Ciparege* Karawang, Jabar
5 Ayam Gaok Bangkalan, Madura
6 Ayam Nunukan Nunukan, Kaltim
7 Ayam Merawang Bangka Belitung
8 Ayam Kolasi Goa, Makassar
9 Ayam Tolaki Konawe, Kendari
10 Ayam Kedu Kedu, Jawa Tengah
11 Ayam Sedayu Yogyakarta
40
AYAM NUNUKAN, Kabupaten
Nunukan, Kaltim
CIRI SPESIFIK:
warna coklat kemerahan (buff), bulu utama sayap dan ekor tidak berkembang, paruh dan ceker berwarna kuning, pola bulu columbian (ujung sayap dan ekor
berwarna hitam).
KEUNGGULAN: Upacara Keagamaan
produksi daging dan telur
PRODUKTIVITAS:
Bobot dewasa jantan: 2,2 kg Bobot dewasa betina: 1,5 kg Produksi telur : 140 butir/thn Bobot Telur : 45 gram
41
CIRI SPESIFIK:
Tubuh besar dan tegap, kakinya panjang kuat dan pahanya berdaging tebal. Bulu ayam Pelung bervariasi, pada ayam
jantannya bulu punggung dan ekor dominan merah, hitam dan kehijauan, sedang betinanya lebih banyak berwarna hitam dan tipe liar, jengger tunggal, tegak bergerigi dan berwarna merah, warna
shank dominan hitam, abu-abu kehijauan tapi adapula yang berwarna putih
kekuningan. Ayam Pelung jantan memilik suara khas yang panjang dan merdu.
KEUNGGULAN: Ayam Hias (Fancy) dan
Produksi Daging
PRODUKTIVITAS:
Bobot dewasa jantan: 3,8 kg Bobot dewasa betina: 2,6 kg Produksi telur : 98 butir/thn Bobot Telur : 45 gram Umur Pertama bertelur: 6,5 bln
AYAM PELUNG,
42
CIRI SPESIFIK:
Warna bulu blorok putih hitam, leher putih silver kekuningan, ekor hitam kuning kehijauan (wido),
shank dan paruh berwarna kuning. Bobot tubuh besar, tegap dan
gagah menyerupai ayam Pelung, sering disebut ayam Pelung
Madura.
KEUNGGULAN: sebagai ayam hias
(fancy) dan produksi daging.
PRODUKTIVITAS:
Bobot dewasa jantan: 2,4 kg Bobot dewasa betina: 2,1 kg Produksi telur : 90 butir/thn Bobot Telur : 46,7 gram Umur Pertama bertelur: 6 bln
AYAM GAOK
43
CIRI SPESIFIK:
Warna bulu dominan coklat merah dan kuning keemasan, pola bulu columbian (warna bagian ujung sayap dan ekor berwarna hitam), warna kulit, paruh, ceker (shank) putih atau kekuningan, warna mata kuning. Jengger jantan berukuran besar, tegak, dan bergerigi bagian atasnya, ukuran pial juga besar.
KEUNGGULAN: Produksi Telur dan
daging (dwiguna)
PRODUKTIVITAS:
Bobot dewasa jantan: 2,0 kg Bobot dewasa betina: 1,4 kg Produksi telur : 164 butir/thn Bobot Telur : 42,5 gram Umur Pertama bertelur: 5,5 bln
44
CIRI SPESIFIK:
warna bulu didominasi warna abu-abu, walaupun abu-abunya bervariasi dimulai dari warna abu-abu tua, abu-abu muda, abu-abu keputihan, abu-abu
kemerahan/kecoklatan. Berdasarkan warna bulunya ayam Sentul dikelompokkan ke dalam 6 varitas. Sentul Kelabu (warna bulunya abu-abu), Sentul Geni (abu-abu kemerahan), Sentul Jambe (warna bulunya merah jingga), Sentul Batu (abu-abu
keputihan), Sentul Debu (warnanya seperti debu), Sentul emas (abu-abu kekuningan).
KEUNGGULAN: produksi daging dan telur
PRODUKTIVITAS:
Bobot dewasa jantan: 2,0 kg Bobot dewasa betina: 1,3 kg Produksi telur : 118 butir/thn Bobot Telur : 38,3 gram Umur Pertama bertelur: 5,5 bln
AYAM SENTUL
45
CIRI SPESIFIK:
Warna hitam polos, pada ayam jantan bulu leher berwarna keemasan atau keperakan, warna paruh hitam, warna shank hitam atau putih, jengger berwarna merah atau merah kehitaman
KEUNGGULAN: produksi daging dan telur
PRODUKTIVITAS:
Bobot dewasa jantan: 1,9 kg Bobot dewasa betina: 1,5 kg Produksi telur : 140 butir/thn Bobot Telur : 45 gram
Umur Pertama bertelur: 6,5 bln
AYAM KALOSI,
46
CIRI SPESIFIK:
Warna bulu bervariasi (tidak spesifik),
hitam, coklat-hitam (tipe liar), blorok, bulu jantan merah keemasan, warna paruh dan warna shank bervariasi, putih, kuning,
hitam, tipe jengger juga bervariasi tunggal (single) atau tipe pea.
KEUNGGULAN: produksi daging dan telur
PRODUKTIVITAS:
Bobot dewasa jantan: 1,7 kg Bobot dewasa betina: 1,2 kg Produksi telur : 120 butir/thn Bobot Telur : 40 gram
Umur Pertama bertelur: 6 bln
AYAM KAMPUNG TOLAKI,
Kabupaten Konawe, Kendari
47
CIRI SPESIFIK:
Warna bulu hitam berkilau,
termasuk paruh, kulit dan ceker berwarna hitam, jengger
berwarna merah ada juga yang kehitaman, lidah, tenggorokan dan telak (langit-langit mulut) berwarna kemerahan.
KEUNGGULAN: Produksi Telur
PRODUKTIVITAS:
Bobot dewasa jantan: 2,1 kg Bobot dewasa betina: 1,3 kg Produksi telur :215 butir/thn Bobot Telur : 44,7 gram Umur Pertama bertelur: 4,5 bln
AYAM KEDU
48
CIRI SPESIFIK:
Sepintas mirip ayam White
Leghorn merupakan warna
resesif dari Kedu Hitam,
berwarna putih polos, jengger, pial, cuping berwarna merah terang. Warna paruh dan shank putih/kuning kadang kala ada yang kehitaman. Bentuk jengger tunggal
KEUNGGULAN: Produksi Telur
PRODUKTIVITAS:
Bobot dewasa jantan: 1,8 kg Bobot dewasa betina: 1,3 kg Produksi telur : 197 butir/thn Bobot Telur : 39,2 gram Umur Pertama bertelur: 5,5 bln
49
CIRI SPESIFIK:
Bobot tubuh ringan (kecil), Bulu ekor berdiri tegak, hampir
menyentuh leher. Warna shank dominan kuning. Warna bulu
bervariasi merah keemasan, putih, kuning, blorok dan hitam.
KEUNGGULAN: sebagai ayam hias
(fancy) dan produksi telur.
PRODUKTIVITAS:
Bobot dewasa jantan: 0,8 kg Bobot dewasa betina: 0,5 kg Produksi telur : 140 butir/thn Bobot Telur : 30 gram
Umur Pertama bertelur: 5 bln
AYAM KATE
50
CIRI SPESIFIK:
Warna bulu putih hitam lurik (barred) keperakan, bulu leher putih seperti jilbab, warna lingkar mata hitam, warna kulit, shank dan paruh kehitaman.
KEUNGGULAN: Produksi Telur
PRODUKTIVITAS:
Bobot dewasa jantan: 1,7 kg Bobot dewasa betina: 1,4 kg Produksi telur : 230 butir/thn Bobot Telur : 35 gram
Umur Pertama bertelur: 5 bln
AYAM ARAB SILVER, Ayam Pendatang (Jatim, Jabar,
Jateng, Sumatera, Sulawesi, Kalimantan)
51
CIRI SPESIFIK:
Warna bulu merah lurik kehitaman (barred), keemasan, bulu leher kuning kemerahan, warna lingkar mata hitam, warna kulit, shank dan paruh hitam.
KEUNGGULAN: Produksi Telur
PRODUKTIVITAS:
Bobot dewasa jantan: 1,8 kg Bobot dewasa betina: 1,3 kg Produksi telur : 187 butir/thn Bobot Telur : 35 gram
Umur Pertama bertelur: 5 bln
52
AYAM CEMANI (Desa Kedu Temanggung, Jateng)
CIRI SPESIFIK:
Warna bulu hitam legam polos, termasuk warna kulit, shank (ceker), telapak kaki, jengger, paruh, lidah, tenggorokan, dan telak (langi-langit mulut)
berwarna hitam, juga warna
daging, tulang kehitam-hitaman.
KEUNGGULAN: produksi telur,
upacara keagamaan dan obat.
PRODUKTIVITAS:
Bobot dewasa jantan: 2,3 kg Bobot dewasa betina: 1,9 kg Produksi telur : 123 butir/thn Bobot Telur : 45 gram
Plasma nutfah
No Jenis Ternak Daerah Asal
1 Itik Magelang Magelang, Jateng
2 Itik Tegal Tegal, Jateng
3 Itik Mojosari Mojokerto, Jatim
4 Itik Alabio Kalsel
5 Itik Bali Bali
6 Itik Talang Benih Bengkulu
7 Itik Pitalah Tanah Datar,
54
55
56
ITIK
MAGELANG
POLOS
ITIK MAGELANG
CINCIN
57
ITIK TEGAL
58
JAMBULAN
JARAKAN
PUTIHAN
Plasma nutfah
No Jenis Ternak Daerah Asal
1 Kambing Kacang Jawa Tengah
2 Kambing Marica Sulawesi Selatan
3 Kambing Samosir Pulau Samosir
4 Kambing Muara Tapanuli Utara
5 Kambing Gembrong Karangasem, Bali
6 Kambing Benggala NTT
7 Kambing Wetar Maluku
8 Kambing Kosta ** Banten
9 Kambing PE ** Kaligesing, Jateng
Plasma nutfah
No Jenis Ternak Daerah Asal
1 Domba Garut Garut, Jabar
2 Domba Ekor Demuk Pulau Sapudi, Jatim
Plasma nutfah
No Jenis Ternak Daerah Asal
1 Sapi Bali Bali
2 Sapi Madura Madura
3 Sapi Aceh NAD
4 Sapi Pesisir Sumbar
PLASMA NUTFAH
Jenis
Sapi Bali
Sapi bali merupakan salah satu jenis sapi asal
Indonesia. Ciri-ciri sapi bali yaitu bulu berwarna merah bata, pada jantan akan
menjadi hitam saat dewasa, ada warna putih mulai dari kaki paling bawah hingga belakang paha, pinggiran bibir atas, kaki, mempunyai gumba yang bentuknya khas serta terdapat garis hitam yang jelas di bagian atas punggung.
Jenis
Sapi Madura
Sapi madura sangat terkenal dengan sebutan sapi
karapan. Sapi ini merupakan hasil persilangan antara sapi jenis Bos indicus (zebu)
dengan sapi jenis Bos
sundaicus. Pada tubuh sapi madura masih terdapat
tanda-tanda sebagai warisan dari kedua golongan sapi
tersebut