Statistik Daerah Kota Bekasi
No. Katalog : 1101002.32752014
Statistik Daerah
Kota Bekasi
STATISTIK DAERAH KOTA BEKASI 2014
No. Katalog : 1101002.3275
No. Publikasi : 3275.11.02
Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm
Jumlah Halaman : 53 halaman
Naskah :
Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Sta s k
Gambar Kulit:
Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Sta s k
Diterbitkan Oleh :
Badan Pusat Sta s k Kota Bekasi
Dicetak oleh :
CV. Ratu Cemerlang
Boleh diku p dengan menyebutkan sumbernya
KATA PENGANTAR
Publikasi Statistik Daerah Kota Bekasi 2013 diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik Kota Bekasi berisi berbagai data dan informasi terpilih seputar Kota Bekasi yang dianalisis secara sederhana untuk membantu pengguna data memahami perkembangan pembangunan serta potensi yang ada di Kota Bekasi.
Publikasi Statistik Daerah Kota Bekasi 2013 diterbitkan untuk melengkapi publikasi-publikasi statistik yang sudah terbit secara rutin setiap tahun. Berbeda dengan publikasi-publikasi yang sudah ada, publikasi ini lebih menekankan pada analisis.
Materi yang disajikan dalam Statistik Daerah Kota Bekasi 2013 memuat berbagai informasi/indikator terpilih yang terkait dengan pembangunan di berbagai sektor di Kota Bekasi dan diharapkan dapat menjadi bahan rujukan/kajian dalam perencanaan dan evaluasi kegiatan pembangunan.
Kritik dan saran konstruktif berbagai pihak kami harapkan untuk penyempurnaan penerbitan mendatang. Semoga publikasi ini mampu memenuhi tuntutan kebutuhan data statistik, baik oleh instansi/dinas pemerintah, swasta, kalangan akademisi maupun masyarakat luas.
Bekasi, Oktober 2014 NIP. 196107291983011001
Daftar Isi
Kata Pengantar iii 9. Pertanian 13
Daftar Isi v 10. Pertambangan dan Energi 14
Daftar Tabel vi 11. Industri Pengolahan 15
Daftar Gambar dan Grafik vii 12. Konstruksi 16
Daftar Lampiran viii 13. Hotel dan Pariwisata 17
1. Geografi dan Iklim 1 14. Transportasi dan Komunikasi 18
2. Pemerintahan 2 15. Perbankan dan Investasi 19
3. Penduduk 4 16. Harga-harga 20
4. Ketenagakerjaan 6 17. Pengeluaran Penduduk 21
5. Pendidikan 8 18. Perdagangan 22
6. Kesehatan 10 19. Pendapatan Regional 23
7. Perumahan 11 20. Perbandingan Regional 25
Daftar Tabel
Tabel 1. Jumlah PNS Kota BekasiMenurut Unit Kerja 2010 – 2012 2
Tabel 2. APBD Kota Bekasi 2010 – 2012 3
Tabel 3. Penduduk Kota Bekasi Menurut Jenis Kelamin 2010 – 2012 4 Tabel 4. Persentase Penduduk Kota Bekasi Menurut Kelompok Umur dan Jenis
Ke-lamin 2010 – 2012 5
Tabel 5. Penduduk Berumur 15 Tahun Keatas Menurut Jenis Kegiatan di Kota Bekasi
2011 -2012 6
Tabel 6. Persentase Pencari Kerja Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin di
Kota Bekasi Tahun 2012 7
Tabel 7. Persentase Penduduk 10 Tahun Ke Atas Menurut Kemampuan Baca Tulis di
Kota Bekasi Tahun 2012 8
Tabel 8. Jumlah Sekolah, Guru, Murid di Kota Bekasi Menurut Tahun 2012 8 Tabel 9. Rasio Murid per Guru di Kota Bekasi Menurut Tahun 2012 9 Tabel 10. Persentase Penduduk Menurut Keluhan Kesehatan Utama Yang Dialami
Sebulan yang Laludi Kota Bekasi 2012 10
Tabel 11. Persentase Rumah Tangga Menurut Status Penguasaan Bangunan Tempat
Tinggal di Kota Bekasi 2012 11
Tabel 12. Indeks Pembangunan Manusia Kota Bekasi 2010 – 2012 12 Tabel 13. Persentase rumah tangga yang terkena program pemerintah pemerintah
2010 – 2012 12
Tabel 14. Produksi Tabama Kota Bekasi 2010 – 2012 13 Tabel 15. Produksi Ikan Kota Bekasi 2010 – 2012 13 Tabel 16. Volume Air Terjual dan Pendapatan PDAM Kota Bekasi 2011 – 2012 14
Tabel 17. Industri Besar Sedang di Kota Bekasi 2010 – 2012 15 Tabel 18. Perkembangan Hotel di Kota Bekasi 2009 – 2012 17 Tabel 19. Statistik Akomodasi* di Kota Bekasi 2010 – 2012 17 Tabel 20. Jumlah Kendaraan Umum di Kota Bekasi 2010 – 2012 18 Tabel 21. Inflasi Yoy Kalender Menurut Kelompok Komoditi Kota Bekasi 2012 20 Tabel 22. Persentase Pengeluaran Rata-rata per Kapita Sebulan Menurut Jenis
Penge-luaran Dan Golongan PengePenge-luaran Per Kapita Sebulan di Kota Bekasi Tahun 2012
21
Tabel 23. Perkembangan Ekspor Impor di Kota Bekasi Tahun 2012 22 Tabel 24. Agregat PDRB Kota Bekasi Tahun 2011 – 2012 23
Tabel 25. PDRB Kota Bekasi 2012 (juta rupiah) 24
Tabel 26. Perbandingan Sosial 2012 25
Tabel 27. Perbandingan Ketenagakerjaan 2012 26
Daftar Gambar Dan Grafik
Gambar 1. Peta Kota Bekasi 1
Grafik 1. Persentase PNS Kota Bekasi Menurut Pendidikan 2013 2 Grafik 2. Persentase PNS Kota Bekasi Menurut Golongan 2013 2 Grafik 3. Persentase Anggota DPRD Menurut Partai Poli k Tahun 2009‐20014 3
Grafik 4. Grafik 4. APBD Kota Bekasi 2011– 2013 3 Grafik 5. Piramida Penduduk Kota Bekasi 2013 4 Grafik 6. Persentase Penduduk Kota Bekasi Menurut Status Perkawinan Tahun 2013 5 Grafik 7. TPAK Kota Bekasi Menurut Jenis Kelamin 2013 6 Grafik 8. Persentase Pencari Kerja di Kota Bekasi Menurut Jenis Kelamin 20101– 2013 7 Grafik 9. Persentase Pencari Kerja Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin di Kota Bekasi 2013 7 Grafik 10. Jumlah Sekolah di Kota Bekasi Menurut Jenjang Pendidikan Tahun 2013 8 Grafik 11. Banyaknya Kelurahan Menurut Jenis Wabah Penyakit Selama Setahun Terakhir Kota Bekasi 2013 10 Grafik 12. Persentase Banyaknya Rumah Tangga Menurut Sumber Air Minumdi Kota Bekasi 2012 11 Grafik 13. Persentase Produksi Daging di Kota Bekasi 2012 14 Grafik 14. Persentase Pelanggan PLN di Kota Bekasi 2012 15 Grafik 15. Jumlah Usaha Mikro, Kecil dan Menengah yang terdaftar di Kota Bekasi 2012 16 Grafik 16. Banyaknya IMB Yang Dikeluarkan Menurut Jenis Bangunan di Kota Bekasi 2011-2012 16
Grafik 17. Persentase IMB Yang Dikeluarkan Menurut Kecamatan di Kota Bekasi 2012 18 Grafik 18. Banyaknya Penumpang Kereta Api Dari Stasiun Besar Bekasi 2012 19 Grafik 19. Persentase Kendaraan Yang Melintasi Tol Jkt-Cikampek di Bekasi 2012 19 Grafik 20. Jumlah Aktiva Rupiah Dan Valuta Asing Bank Umum Dan BPR di Kota Bekasi 20 Grafik 21. Laju Pertumbuhan Pinjaman Yang Diberikan Bank Umum Dan BPR di Kota Bekasi 22 Grafik 22. Perkembangan Harga Beras Dan Minyak Goreng di Kota Bekasi 2012 22 Grafik 23. Persentase Penduduk Kota Bekasi Menurut Golongan Pengeluaran Per Kapita
Sebulan Tahun 2012 23
Grafik 24. Persentase Pertokoan Menurut Jenis di Kota Bekasi 2012 24 Grafik 25. Jumlah SIUP yang dikeluarkan Kota Bekasi 22
Grafik 26. Distribusi PDRB Kota Bekasi 2012 23
Grafik 27. Laju Pertumbuhan PDRB Kota Bekasi Menurut Lapangan Usaha 2010 – 2012 24 Grafik 28. Persentase Penduduk Jawa Barat Menurut Kota 25
Daftar Lampiran
Lampiran 1. Banyaknya Pegawai Pemerintah Kota Bekasi menurut Unit Kerja 29 Lampiran 2. Penduduk Kota Bekasi Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin 2011 30
Lampiran 3. Ketenagakerjaan Kota Bekasi 2011 31
Lampiran 4. Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten/Kota di Jawa Barat 2011 32 Lampiran 5. Luas panen, Hasil Per Hektar dan Produksi Tabama Kota Bekasi2011 33 Lampiran 6. Banyaknya Perusahaan Industri Besar dan Sedang dan Tenaga Kerja Menurut
Kecamatan di Kota Bekasi 2011
34
Lampiran 7. Banyaknya IMB Yang Dikeluarkan Menurut Kecamatan dan Jenis Bangunan di Kota Bekasi 2011
35
Lampiran 8. Harga Konsumen Rata-rata Beras dan Minyak Gorengdi Kota Bekasi 2011 36 Lampiran 9. Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Belaku Kota Bekasi 2010–
2011
37
Lampiran 10. Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2000 Kota Bekasi 2010 – 2011
GEOGRAFI
Peru-bahan
cuaca
meng
GEOGRAFI DAN IKLIM
1
GEOGRAFI DAN IKLIM
Kota Bekasi merupakan daerah perbatasan antara Propinsi Jawa Barat dan Propinsi DKI Jakarta dengan luas sekitar 210,49 km2. Batas wilayah di utara dengan
Kabupat-en Bekasi, selatan dKabupat-engan KabupatKabupat-en Bogor dan Kota Depok, di sebelah barat berbatasan dengan DKI Jakarta, di sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Bekasi.
Letak geografis : 106048’28’’ – 107027’29’’ Bujur Timur
dan 6010’6’’ – 6030’6’’ Lintang Selatan. Wilayah Kota Bekasi
dialiri 3 (tiga) sungai utama yaitu Sungai Cakung, Sungai Bekasi dan Sungai Sunter, beserta anak-anak sungainya. Kota Bekasi memiliki topografi dengan kemiringan antara 0 – 2 % dan ketinggian antara 11 m – 81 m di atas permukaan air laut.
Iklim di Kota Bekasi tergolong iklim kering dengan tingkat kelembaban yang rendah. Kondisi lingkungan sehari-hari sangat panas. Temperatur sehari-harian diperkirakan berkisar antara 23,6 – 34,2° C. Selama tahun 2013 keadaan iklim di Kota Bekasi cenderung panas, curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Desember, yaitu tercatat 421 mm dengan jumlah hari hujan 22 hari. Jumlah curah hujan terendah terjadi pa-da bulan Agustus yaitu 32 mm, dengan jumlah hari hujan 5 hari.
***TAHUKAH ANDA Pola curah hujan di Kota Bekasi dipengaruhi oleh
ben-tuk wilayah terutama kondisi morfologi regional yang relatif datar dengan kemiringan antara 0-2%, dengan bentuk miring kearah utara serta ketinggian antara 11 - 25 m di atas permukaan laut dengan daerah datar yang berawan. Jumlah curah hujan per tahun di kota Bekasi relatif tidak cukup banyak.***
Jumlah hari hujan di Kota Bekasi paling ban-yak terjadi di bulan Januari, yaitu 16 hari
PEMERINTAHAN
2
<SLTA 4% SLTA 23% DIPLOMA 19% S1+DIV 47% S2 7% S3 0% GOL. I 3% GO .L II 22% GO L. III 44% GO L. IV 31%Sumber : BKD Kota Bekasi
Grafik 2. Persentase PNS Kota Bekasi menurut Golongan, 2013 Grafik 1. Persentase PNS Kota Bekasi Menurut Pendidikan
Tabel 1. Jumlah PNS Kota Bekasi menurut Unit Kerja dan
Kota Bekasi adalah kota yang wilayahnya sangat dekat dengan ibukota Negara, DKI Jakarta. Oleh karena itu pemerintahannya harus didukung oleh sumber daya manu-sia (SDM) yang baik. Dari 12.371 orang Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah Kota Bekasi 47 persen diantaranya memiliki pendidikan sarjana strata-1 dan sede-rajat (S1+DIV), 7 persen sarjana strata-2 (S2) dan strata-3 (S3) 23 persen SLTA, 19 persen berpendidikan diploma, 4 persen berpendidikan SLTP dan SD.
Struktur PNS di Kota Bekasi menurut golongan mem-perlihatkan bahwa 44,23 persen adalah golongan III, 31,14 persen golongan IV, 21,57 persen golongan II dan 3,06 persen golongan I. Banyaknya PNS di golongan III berim-plikasi pada besarnya biaya yang harus dikeluarkan pada belanja pegawai.
Jumlah PNS di lingkungan Pemerintah Kota Bekasi tahun 2013 mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya sebesar –2,99 persen. Hal ini disebabkan oleh kebijakan moratorium pertumbuhan PNS “nol persen” yang dicanangkan pemerintah pusat. Sehingga pengurangan pegawai yang diakibatkan pensiun atau meninggal tidak langsung digantikan dengan pegawai yang baru.
***TAHUKAH ANDA Kota satelit adalah kota yang berada di sekitarkota besar yang meskipun merupakan komunitas mandiri, sebagian besar penduduknya tergantung dengan kehidupan di kota besar. Biasanya penghuni kota satelit ini adalah komuter
dari kota besar tersebut ini.***
I II III IV
Sekretariat 4 82 199 32 317
Badan 4 118 309 67 498
Kantor 1 16 36 6 59
Dinas 282 1.142 1.860 342 3.626
Unit Kerja Lainnya 53 457 438 79 1.027
Kecamatan & Kelurahan 45 301 557 18 921
Guru 630 2.232 3.421 6.283
JUMLAH 2013 389 2.746 5.631 3.965 12.731
JUMLAH 2011 498 3.067 4.870 3.398 11.833
GOLONGAN
UNIT KERJA Jumlah
Laju pertumbuhan PNS di lingkungan Pemerintah Kota Bekasi pada tahun 2013 mencapai minus 2,99 persen. Angka tersebut mencatatkan rekor penurunan terbesar yang pernah terjadi. Laju pertumbuhan PNS Kota Bekasi memang selalu mengalami penurunan sejak tahun 2010.
PEMERINTAHAN
2
Grafik 3. Persentase Anggota DPRD Menurut Partai Politik Tahun 2009-20014
Di sisi legislatif, anggota DPRD Kota Bekasi terdiri dari 6 fraksi, berjumlah 50 orang dimana 42 laki-laki dan 8 perempuan. Selama tahun 2013, DPRD Kota Bekasi telah mengesahkan 11 Peraturan Daerah (Perda) yang di-usulkan oleh eksekutif (Pemerintah Kota). Jumlah Perda yang disahkan tahun 2013 ini sama dengan tahun sebe-lumnya.
Pemerintahan Kota Bekasi terdiri dari 12 kecamatan dan 56 kelurahan. Kota Bekasi memiliki anggaran belanja yang bersifat dinamis. APBD Kota Bekasi tahun 2013 men-galami peningkatan baik dalam penerimaan maupun penge-luarannya. Defisit anggaran APBD Kota Bekasi tahun 2013 mengalami peningkatan cukup besar. Penerimaan APBD Kota Bekasi tahun 2013 naik 17,54 persen, sedangkan pengeluarannya naik 26,58 %. 2011 2012 2013 1,87 2,34 2,75 1,91 2,39 3,03 P EN D A P A TA N P EN D A P A TA N P EN D A P A TA N B EL A N JA B EL A N JA B EL A N JA 2013 (Rp) 1 . PENDAPATAN 2.750.609.367.929 2 . BELANJA 3.026.036.053.610 3 . SURPLUS / (DEFISIT) (275.426.685.681) 4 . PEMBIAYAAN NETTO 275.426.685.681
URAIAN APBD KOTA BEKASI
Grafik 4. APBD Kota Bekasi 2011– 2013
%
Sumber : Dispenda Kota Bekasi Sumber : Sekretariat DPRD Kota Bekasi
P. Golkar 12% PKS 20% P. Demokrat 28% PDIP 16% PAN 6% PPP 4% PBB 2% PDS 2% Hanura2% Gerindra 6% PKB 2%
PENDUDUK
3
Tabel 2. Penduduk Kota Bekasi Menurut Jenis Kelamin 2011—2013
* Data Sensus Penduduk 2010 Sumber : BPS Kota Bekasi
Grafik 5. Piramida Penduduk Kota Bekasi 2013
Sebagai kota satelit dari Jakarta, penduduk di Kota Bekasi terus bertambah setiap tahunnya. Tahun 2013, jumlah penduduk di Kota Bekasi bertambah 1,79%, dari 2.498600 jiwa menjadi 2.570.400 jiwa. Hal ini menyebabkan kepadatan penduduk di Kota Bekasi juga semakin padat. Kepadatan penduduk di Kota Bekasi tahun 2013 mencapai 12.211 jiwa/km2
se-dangkan tahun sebelumnya hanya 11.870 jiwa/km2.
Uraian 2011 2012 2013 Laki-Laki 1.204.871 1.262.400 1.298.000 Perempuan 1.171.923 1.236.200 1.272.400 Jumlah 2.376.794 2.498.600 2.570.400 Kepadatan (jiwa/ km2) 11.292 11.870 12.211 LPP (%) 1,79
PENDUDUK
3
Karakteristik penduduk di Kota Bekasi didominasi oleh kelompok umur produktif, yaitu 25-29 tahun. Jumlah penduduk pada kelompok umur ini ada-lah 10,55% dari total penduduk , sedangkan kelompok umur 60-64 tahun memiliki persentase paling rendah yaitu 1,99%. Pada kelompok umur 25-29 tahun, jumlah penduduk laki-laki lebih banyak dibandingkan penduduk perempuanSelanjutnya, untuk mengetahui keberhasilan program keluarga berencana, juga dapat diketahui dari jumlah penduduk pada kelompok umur 0-4 tahun. Pro-porsi penduduk pada kelompok ini adalah 8,80% dari total penduduk.
Hasil pendataan Susenas 2013, penduduk usia 10 tahun ke atas menurut status perkawinannya, dapat diketahui bahwa 56,20% penduduk Kota Bekasi ber-status kawin, 37,44% berber-status belum kawin, 4,33% cerai mati, 2,03% cerai hidup. Kemudian, bila dipilah menurut jenis kelaminnya, jumlah penduduk 10 tahun ke atas yang berstatus belum kawin dan kawin lebih banyak laki-laki dibandingkan perempuan. Tetapi, untuk penduduk berusia 10 tahun ke atas yang cerai hidup maupun cerai mati paling banyak adalah perempuan.
Belum Kawin Kawin Cerai Hidup Cerai Mati 40,58 56,91 0,94 1,56 34,23 55,47 3,14 7,15 37,44 56,20 2,03 4,33
Laki‐Laki Perempuan Laki‐laki+Perempuan
Grafik 6. Persentase Penduduk Kota Bekasi Menurut Status Perkawinan Tahun 2013
Tabel 3. Persentase Penduduk Kota Bekasi Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin 2013
Sumber : Susenas 2013, data di olah
Kelompok Umur Laki-laki Perem-puan Laki-laki + Perempuan (1) (2) (3) (4) 0-4 9,24 8,35 8,80 5-9 9,44 9,69 9,56 10-14 8,46 8,89 8,67 15-19 8,48 8,58 8,53 20-24 9,45 10,61 10,02 25-29 10,69 10,40 10,55 30-34 10,14 9,92 10,03 35-39 8,21 8,56 8,38 40-44 7,18 7,59 7,38 45-49 6,44 6,18 6,31 50-54 5,06 4,41 4,74 55-59 3,26 2,80 3,03 60-64 2,01 1,97 1,99 65+ 1,95 2,06 2,00 Jumlah 100,00 100,00 100,00
KETENAGAKERJAAN
4
Laki‐laki Perempuan Laki‐laki +
Perempuan 83,58 43,66 63,79 79,35 41,59 60,63 80,2 40,44 61,53 2011 2012 2013
Sumber : Sakernas 2013, data diolah
Grafik 7. TPAK Kota Bekasi Menurut Jenis Kelamin 2013 (Jiwa) 953.831 764.985 - 703.611 - 61.374 Pernah Bekerja 39.727 Tidak Pernah Bekerja 21.647 188.846
- 124.909
- 16.440
- Lainnya 47.497
Bukan Angkatan Kerja Penduduk Berumur 15+ Uraian Angkatan Kerja Bekerja Pengangguran Sekolah
Mengurus R umah Tangga
Tabel 4. Penduduk Kota Bekasi Berumur 15+ menurut Kegiatan Selama Seminggu Yang Lalu
91,98
8,02
80,20
% Bekerja thd Angkatan Kerja
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)
% Angkatan Kerja thd Penduduk Usia Kerja
Tabel 5. Situasi Ketenagakerjaan Kota Bekasi Tahun 2013
***TAHUKAH ANDA Semakin tinggi usia pencari kerja, jumlah pencari kerja perempuan lebih besar dibandingkan laki-laki.*** Berdasarkan hasil Survei Angkatan Kerja Na-sional (Sakernas), diketahui bahwa jumlah penganggu-ran di Kota Bekasi pada tahun 2013 mencapai 61.374 orang.Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) yang meru-pakan pembagian dari penduduk yang mencari kerja terhadap angkatan kerja menunjukkan angka 8,02% pa-dahal di tahun 2010, TPT Kota Bekasi mencapai 12,1%.
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) yang merupakan rasio antara angkatan kerja dengan jumlah penduduk usia kerja, menunjukkan besarnya jumlah penduduk yang masuk dalam pasar kerja. Artinya, se-makin tinggi TPAK maka pemerintah daerah harus ber-siap menyediakan lapangan pekerjaan lebih banyak lagi. Menurut jenis kelamin, TPAK laki-laki lebih besar dibandingkan TPAK perempuan, ini merupakan indikasi bahwa laki-laki masih dominan dalam pasar kerja.
Sedangkan data dari Dinas Tenaga Kerja yang mencatat pencari kerja di Kota Bekasi menunjukkan bah-wa persentase pencari kerja di Kota Bekasi tahun 2013 didominasi oleh laki-laki yaitu 80,2% dari total. Kondisi ini berbeda dibandingkan tahun sebelumnya dimana per-sentase perempuan yang mencari kerja lebih banyak dibandingkan laki-laki.
KETENAGAKERJAAN
4
Jumlah pencari kerja di Kota Bekasi yang
ter-catat di Dinas Tenaga Kerja tahun 2013 adalah
39.966 orang. Jumlah pencari kerja paling banyak
terdapat pada kelompok umur 20 – 29 tahun yaitu
60,52 % dari total pencari kerja, sedangkan pencari
kerja paling sedikit terdapat pada kelompok umur 45
– 55 tahun. Fenomena pencari kerja tahun 2013
ada-lah seiring bertambahnya usia, perempuan yang
mencari kerja proporsinya lebih banyak dibandingkan
laki-laki.
Sumber penghasilan utama di setiap wilayah
Kota Bekasi berbeda-beda. Data Potensi Desa
(Podes) 2013 menunjukkan banyaknya kelurahan
menurut sumber penghasilan utama sebagian besar
penduduk di Kota Bekasi yaitu di sector jasa. Dari 56
kelurahan yang ada di Kota Bekasi, 28 kelurahan
masyarakatnya memiliki sumber penghasilan utama
dari sektor jasa, 15 kelurahan memiliki sumber
penghasilan utama dari industri pengolahan, 12
ke-lurahan memiliki penghasilan utama dari
perdagangan, 1 kelurahan dari sektor pertanian.
Kelompok Umur Laki-laki Perem-puan Laki-laki + Perempuan (1) (2) (3) (4) 15-19 15,61 13,45 29,06 20-29 28,68 31,84 60,52 30-44 4,69 5,34 10,03 45-55 0,19 0,20 0,39 Total 49,17 50,83 100 Tabel 6. Persentase Pencari Kerja Menurut Ke-lompok Umur dan Jenis Kelamin di Kota Bekasi
2013
Grafik 8. Persentase Pencari Kerja di
Ko-ta Bekasi Menurut Jenis Kelamin 20101–
2013
1 0 15 12 0 28 0 Pertanian Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan Perdagangan Besar / Eceran Angkutan, Pergudangan,Komu 2013 2012 2011 49,17% 50,96% 51,21% 50,83% 49,04% 48,79% Laki‐Laki PerempuanGrafik.9 Persentase Pencari Kerja Menurut Ke-lompok Umur dan Jenis Kelamin di Kota Bekasi
PENDIDIKAN
5
Sebagai wilayah yang dekat dengan Ibu Kota Negara dan sebagai Kota metropolitan, pemerintah Kota Bekasi sela-lu berusaha untuk meningkatkan kualitas SDM nya. hal ini terbukti dengan di canangkannya wajib belajar 12 tahun dan diadakannya program sekolah gratis dari tingkat SD hingga SMA. Menurut data susenas 2013 persentase penduduk 10 tahun keatas menurut kemampuan baca tulisnya, terlihat bah-wa hampir seluruh penduduk Kota Bekasi memiiki kemampu-an untuk membaca maupun menulis. Berdasarkkemampu-an table 7 terlihat bahwa persentase penduduk laki-laki yang bisa mem-baca dan menulis lebih besar daripada penduduk perempu-an. Dan secara total keselurahan sebanyak 96,53 persen penduduk Kota Bekasi mampu membaca dan menulis, se-dangkan sebanyak 3,47 persen tidak dapat membaca dan menulis.
Dalam hal peningkatan sarana dan prasarana pendidi-kan, pemerintah juga terus melakukan perbaikan dan penam-bahan. Pada tahun 2013, jumlah sekolah untuk semua jen-jang mengalami penambahan kecuali untuk jenjen-jang SLTA dan MA yang mengalami sedikit pengurangan. Penambahan terbanyak di jenjang pendidikan SMK yaitu dari 97 sekolah pada tahun 2012 menjadi 120 sekolah pada tahun 2013.
2011 2012 2013
759 817 824 282 282 284
11897 120 97 119120
SD dan MI SMP dan MTs SMA dan MA SMK
Penduduk Membaca Dapat
Menulis Tidak Dapat Membaca Menulis Jumlah (1) (2) (3) (4) Laki-laki 97,26 2,74 100 Perempuan 95,79 4,21 100 Laki-laki + 96,53 3,47 100 Jenjang
Pendidikan Sekolah Guru Murid (1) (2) (3) (4)
SD, MI 824 12.881 277.424
SLTP, MTs 284 5.644 107.634
SLTA, MA 119 2.746 39.127
SMK 120 1.744 57.912
Tabel 7. Persentase Penduduk 10 Tahun Ke Atas Menurut Kemampuan Baca Tulis di Kota Bekasi
Tahun 2013 Sumber : Susenas 2013
Tabel 8. Jumlah Sekolah, Guru, Murid di Kota Bekasi Menurut Tahun 2013
Sumber : Dinas Pendidikan Kota Bekasi
Grafik 10. Jumlah Sekolah di Kota Bekasi Menurut Jenjang Pendidikan Tahun 2013
PENDIDIKAN
5
Untuk melihat efektivitas pengajaran dapat digunakan rasio murid dan guru. Semakin tinggi rasionya, semakin banyak murid yang harus diajar oleh seorang guru, dan ini akan mengu-rangi daya tangkap murid dalam menerima pelajaran sehingga tidak efektif. Rasio murid per guru di Kota Bekasi tahun 2013 se-makin bertambah besar pada semua jenjang pendidikan. Hal ini menunjukkan bahwa penambahan jumlah murid tidak diiringi oleh penambahan jumlah guru, sehingga dapat dikatakan bahwa pen-didikan di Kota Bekasi belum efisien.Untuk menunjukkan pasrtisipasi sekolah penduduk usia sekolah di tingkat pendidikan tertentu digunakanlah Angka Partisipasi Murni (APM) sebagai indikatornya. APM adalah per-sentase siswa dengan usia yang berkaitan dengan jenjang pen-didikannya dari jumlah penduduk di usia yang sama. APM meru-pakan indikator daya serap penduduk usia sekolah di setiap jen-jang pendidikan. Berdasarkan data dari dinas pendidikan Kota Bekasi APM pada tahun 2013 mengalami penurunan 0,01 persen untuk jenjang pendidikan SD dan SMP, sedangkan untuk jenjang pendidikan SMA mengalami kenaikan sebesar 14,34 persen di bandingkan dengan tahun 2012. Hal ini menunjukkan bahwa partisipasi penduduk usia sekolah di tingkat pendidikan SD dan SMP mengalami penurunan, sedangkan partisipasi penduduk usia sekolah di tingkap pendidikan SMA mengalami kenaikan di bandingkan tahun 2012. 2011 2012 2013 100 100 99,99 82,96 90,39 90,38 68,52 71 85,34 SD SMP SMA Jenjang Pendidikan 2011 2012 2013 (1) (2) (3) (4) SD, MI 32,43 15,72 21,54 SLTP, MTs 17,69 16,62 19,07 SLTA, MA 6,66 12,37 14,25 SMK 29,25 23,52 32,64
Tabel 8. Jumlah Sekolah, Guru, Murid di Kota Bekasi Menurut Tahun 2013
37 23 14 9 14 8 10 11 0 5 10 15 20 25 30 35 40 Bahasa Asing Komputer Menjahit/Tata Busana Kecantikan Montir Mobil/Motor Elektronika Lainnya Tidak ada Satupun Lembaga Pendidikan…
KESEHATAN
KESEHATAN
6
Di Tahun 2013 kondisi kesehatan penduduk Kota Bekasi bisa dikatakan baik. Berdasarkan data susenas 2013, dari tujuh penyakit yang biasa melanda di musim panca roba, lima jenis penyakit tidak di derita lebih dari 95 persen penduduk Kota Bekasi. Untuk penyakit batuk pilek yang sering melanda pun, di tahun 2013 hanya di derita oleh 7,3 persen untuk batuk dan 6,8 persen untuk pilek dari total penduduk Kota Bekasi.
Kondisi kesehatan penduduk Kota Bekasi yang baik di dukung oleh ketersediaan fasilitas kesehatan yang memadai. Berdasarkan data podes 2014, pada tahun 2013 terdapat rumah sakit di 22 kelurahan, Rumah bersalin tersedia di 28 kelurahan, poliklinik tersedia di 54 kelurahan, praktek dokter tersedia di 53 kelurahan, pusekesmas terse-dia di 33 kelurahan dan 25 kelurahan memiliki puskesmas pembantu.
Di tahun 2013 ini, gizi buruk masih terjadi di Kota Bekasi. Kecamatan yang paling banyak terdapat balita dengan gizi buruk yaitu kecamatan Jati Asih dan Bekasi Utara. Kecamatan Pondok Gede merupakan kecamatan yang penambahan balita dengan gizi buruk terbesar yaitu sebesar 13 orang di bandingkan tahun 2012, sedangkan kecamatan Bekasi Barat merupakan kecamatan dengan penurunan balita dengan gizi buruk terkecil yaitu sebesar 16 orang di bandingkan tahun 2012.
Jenis Keluhan
Kesehatan Ya Tidak
(1) (2) (3) Panas 4,2 95,8 Batuk 7,3 92,7 Pilek 6,8 93,2 Asma/Napas Sesak 0,5 99,5 Diare/Buang Air 0,5 99,5 Sakit Kepala 2,3 97,7 Sakit Gigi 0,8 99,2 Lainnya 5 95
Tabel 9. Persentase Penduduk Menurut Kelu-han Kesehatan Utama Yang Dialami Sebulan
yang Lalu di Kota Bekasi 2013
Sumber : BPS Jabar, Susenas
Grafik 11. Banyaknya Kelurahan Menurut Jenis Wabah Penyakit Selama Setahun Terakhir Kota
Bekasi 2013
Sumber : BPS Kota Bekasi 26 9 5 56 26 9 21 14 39 6 2 49 Pondok Gede Jati Sampurna Pondok Melati Jati Asih Bantar Gebang Mustikajaya Bekasi Timur Rawalumbu Bekasi Selatan Bekasi Barat Medansatria Bekasi Utara
PERUMAHAN
PERUMAHAN
7
Kota Bekasi merupakan salah satu willayah
yang menjadi pilihan para penduduk yang bekerja di
wilayah Jakarta. Dari total penduduk yang memiliki
tempat tinggal di Kota Bekasi, sebanyak 63,89%
merupakan bangunan milik sendiri, sedangkan
16,12% berstatus sewa.
Luas lantai rumah yang sebagian besar di
tempati oleh penduduk Kota Bekasi memiliki luas
50—99 m
2. rumah dengan kategori luas tersebut
dimiliki oleh 40,1 persen penduduk Kota Bekasi.
Kondisi lantai rumah yang di tempati oleh penduduk
Kota Bekasi sebanyak 87,97% adalah marmer/
keramik/granit, sedangkan kondisi atapnya
sebanyak 66,52% menggunakan genteng, dan
kon-disi dinding rumah sebanyak 97,55% berupa
tem-bok.
Untuk kebutuhan air minum, sebagian besar
rumah tangga di Kota Bekasi mendapatkannya
dengan cara membeli. Sebanyak 41,31% penduduk
menggunakan air isi ulang sedangkan 29,53%
penduduk menggunakan air kemasan bermerk.
Kondisi seperti ini menunjukkan bahwa Kota Bekasi
mengalami krisis air bersih dan setiap tahun
kon-disinya semakin memprihatinkan. Peran aktif
pemerintah Kota bekasi sangat di perlukan guna
menangani krisis air bersih ini.
Tabel 10. Persentase Rumah Tangga Menurut Status Penguasaan Bangunan Tempat Tinggal
di Kota Bekasi 2013
Sumber: Susenas 2013, data diolah
Status 2011 2012 2013 (1) (2) (3) (4) Milik sendiri 67,46 71,60 63,89 Kontrak 14,00 8,60 9,64 Sewa 11,42 16,90 16,12 Bebas sewa 1,62 0,30 1,52 Dinas 5,26 2,40 ‐ Rmh milik ortu/ saudara 0,24 0,20 8,83 Lainnya 0,00 0,00 100 Air kemasan bermerk 29,53% Air isi ulang 41,31% Leding meteran 1,31% Leding eceran 0,19% Sumur bor/pompa 27,49% Sumur terlindung 0,17% Air sungai 0,00%
Grafik 12. Persentase Banyaknya Rumah Tangga Menurut sumber Air Minum di Kota Bekasi 2013
INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA
8
Jenis program untuk rumah tangga 2010 2011
(1) (2) (3)
Pernah Membeli Raskin 12,55 14,21
Mendapat Pelayanan Kesehatan
Gratis 10,77 7,36
Menerima Kredit Usaha 2,28 3,93
***TAHUKAH ANDA
IPM dikembangkan oleh pemenang nobel India Am-artya Sen dkk yang digunakan oleh PBB pada laporan tahunannya.***
Menurut definisi UNDP, pembangunan manu-sia adalah proses memperluas pilihan-pilihan penduduk. Ada tiga pilihan yang dianggap paling pent-ing, yaitu panjang umur dan sehat, berpendidikan dan akses ke sumber daya yang dapat memenuhi standar hidup yang layak. Untuk mengukur pembangunan manusia di Kota Bekasi, dapat digunakan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
IPM Kota Bekasi tahun 2013 menempati per-ingkat kedua dari seluruh kab/kota di Jawa Barat. IPM Kota Bekasi tahun 2013 adalah 77,67, dibanding ta-hun sebelumnya 77,17. Bila didekomposisi, semua komponen IPM tahun 2013 mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya.
Sementara itu, pemerintah pusat telah mem-buat program-program yang diharapkan mampu meningkatkan pembangunan manusia di Indonesia, diantaranya raskin, pelayanan kesehatan gratis dan kredit usaha. Persentase rumah tangga di Kota Bekasi yang pernah membeli raskin dan kredit usaha tahun 2011 mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya, sedangkan persentase rumah tangga yang mendapat pelayanan kesehatan gratis mengala-mi penurunan.
2011 2012 2013
1 Angka Harapan Hidup 69,70 69,76 70,16
Indeks AHH 74,50 74,60 75,26
2 Angka Melek Huruf 98,56 98,57 98,60 Indeks Melek Huruf 98,56 98,57 98,60
3 Rata2 Lama Sekolah 10,58 10,84 10,85
Indeks RLS 70,53 72,25 72,35
4 Indeks Pendidikan 89,22 89,80 89,85 5 Daya Beli (PPP) 646,920 650,450 653,792
Indeks Daya Beli 66,31 67,13 67,90
6 IPM 76,68 77,17 77,67
Komponen Tahun
Tabel 11. Indeks Pembangunan Manusia Kota Bekasi
Tabel 12. Persentase Rumah Tangga di Kota Bekasi yang Terkena Program Pemerintah 2012-2013
PERTANIAN
9
Tabel 13. Produksi Tabama Kota Bekasi2011 – 2013
Sumber : BPS Jawa Barat Tabel 14. Produksi Ikan Kota Bekasi
2011 – 2013 (ton)
Sumber : Kota Bekasi Dalam Angka 2013
Jenis Ikan 2011 2012 2013 (2) (3) (4) (5) Lele 531.85 528,83 612,40 Mas 131.15 121,27 ‐ Nila 75.50 197,85 121,25 Gurame 123.75 115,45 115,45 Ikan Lainnya 45.10 30,15 288,85 Ikan Hias (000 ekor) 273.000 JUMLAH 1,100.60 993,55 Ayam Ras Pedaging 47,62% Ayam Ras Petelur 6,17% Sapi 20,27% Kerbau 2,08% Itik 0,86% Kambing 9,37% Domba 4,60% Ayam Buras 8,90% Babi 0,14%
Pertanian di Kota Bekasi sulit berkembang karena terkendala oleh ketersediaan lahan. Lahan di Kota Bekasi untuk pertanian semakin menyempit karena alih fungsi lahan. Kondisi ini berimplikasi pada produksi pertanian yang kuantitasnya menurun. Produksi tanaman bahan ma-kanan (tabama) mengalami sedikit kenaikan pada tana-man padi, jagung, dan kacang tanah. Sedangkan untuk tanaman ubi kayu dan ubi jalar mengalami penurunan masing-masing sebesar 31 ton dan 177 ton dibandingkan tahun 2012.
Secara keseluruhan, produksi perikanan juga mengalami penurunan. Produksi ikan di Kota Bekasi pada jenis tertentu seperti ikan lele mengalami kenaikan di bandingkan tahun sebelumnya. Namun, untuk jenis ikan patin dan ikan nila serta ikan lainnya mengalami sedikit peningkatan.
Sementara itu produksi daging di Kota Bekasi ta-hun 2013 mencapai 1.816 ton. Jenis daging yang paling banyak dihasilkan di Kota Bekasi adalah ayam ras ped-aging sebanyak 47,62%, sedangkan yang paling sedikit adalah daging babi 0,14%. Produksi daging sapi di Kota Bekasi hanya 20,27%, jumlah ini berkurang di bandingkan dengan tahun 2012 dimana produksi daging sapi sekitar 26,99%. Kota Bekasi bukan merupakan produsen daging, sehingga produksinya juga tidak terlalu besar.
. Grafik 12. Persentase Produksi Daging di Kota
Bekasi 2013
Sumber : Kota Bekasi Dalam Angka 2014
Jenis Tabama 2011 2012 2013 (1) (2) (3) (4) Padi 4,583.00 3 750 3 926 Jagung 158.00 132 162 Ubi Kayu 815.00 628 451 Ubi Jalar 254.00 119 88 Kacang Tanah 8.00 9 15
PERTAMBANGAN DAN ENERGI
PERTAMBANGAN DAN ENERGI
10
Tabel 15. Volume Air Terjual dan Pendapatan PDAM Kota Bekasi 2012 – 2013
Sumber : PDAM Tirta Bagasasi dan Tirta Patriot
Grafik 13. Persentase Pelanggan PLN di Kota Bekasi 2013
Sumber : PLN Kota Bekasi
Uraian PDAM Tirta Bagasasi PDAM Tirta Patriot
(1) (2) (3)
Volume Air yang terjual (m3)
2012 35.387.722 8.722.984
2013 17.844.615 10.190.937
Pendapatan (Rp)
2012 235.315.470.380 25.147.759.200
2013 123.204.657.800 30.809.745.700
Air merupakan elemen yang penting dalam ke-hidupan. Untuk memenuhi kebutuhan air bersih, masyara-kat Kota Bekasi bergantung pada ketersediaan air tanah dan air dari PDAM. Di Kota Bekasi terdapat dua PDAM, yaitu PDAM Tirta Bagasasi yang melayani 10 kecamatan dan PDAM Tirta Patriot yang melayani 2 kecamatan di ba-gian utara Kota Bekasi. Volume air terjual di PDAM Tirta bagasasi mengalami penurunan sedangkan di PDAM Tirta patriot mengalami kenaikan. Hal ini sejalan dengan penda-patannya, dimana pendapata PDAM Tirta bagasasi men-galami penurunan di bandingkan tahun sebelumnya, se-dangkann di PDAM Tirta patriot pendapatannya lebih tinggi di bandingkan dengan tahun sebelumnya.
Kebutuhan energi listrik di Kota Bekasi dikelola oleh PLN Bekasi. Pelanggan PLN Kota Bekasi dilayani oleh PLN Jakarta dan PLN Bekasi. Selain melayani pelanggan di Kota Bekasi, PLN Bekasi juga melayani pelanggan di Kabupaten Bekasi. Sebanyak 94,92% pelanggan PLN ta-hun 2013 adalah rumah tangga, 3,95% bisnis, 0,14% in-dustry, 0,99% sosial, 0,21% pelanggan PLN gedung pemerintah dan lainnya 0,19%.
***TAHUKAH ANDA Paradoks Kali Bekasi
Sumber utama air untuk bahan baku PDAM diperoleh dari Kali Bekasi.
Namun Kali Bekasi juga yang relative sering membawa air dari daerah sekitar dan seringkali menyebabkan banjir di Bekasi*** Sosial; 0,99% Rumah Tangga; 94,92% Bisnis; 3,95% Industri; 0,14% Pemerintah; 0,21% Lainnya; 0,19%
INDUSTRI PENGOLAHAN
11
Karakteristik perekonomian Kota Bekasi adalah perdagangan dan jasa, namun dalam penciptaan nilai tambah, di tahun 2013 sektor industri masih memberikan kontribusi yang paling besar. Industri di Kota Bekasi dikat-egorikan menjadi industri besar sedang dan industri kecil mikro. Sejak tahun 2011 sampai tahun 2013 jumlah indus-tri besar sedang terus mengalami penurunan. Hal ini juga berdampak pada penyerapan tenaga kerja yang ikut berkurang. Salah satu faktor yang mengakibatkan penurunan jumlah industri ini adalah penetapan UMK Kota Bekasi yaitu sebesar 2,4 juta. Besarnya upah buruh di Kota Bekasi membuat sebagian industri tidak mampu un-tuk membayar upah buruhnya dan memilih unun-tuk memin-dahkan lokasi pabriknya ataupun gulung tikar.
Selain industri besar sedang di Kota Bekasi dapat juga industri kecil dan mikro. Industri jenis ini ter-bukti lebih tahan terhadap guncangan moneter di banding-kan dengan industri besar sedang. Berdasarbanding-kan data po-des 2013, terdapat 7 kategori IMK yang tersebar di 12 kecamatan. Jenis industri yang paling banyak penyeba-rannya yaitu industri dari kayu yang tersebar di 40 ke-lurahan. Industri yang paling banyak di jalankan oleh penduduk Kota Bekasi yaitu industri makan dan minuman tersebar di 34 kelurahan. Sedangkan IMK yang paling sedikit penyebarannya yaitu industri anyaman dan industri dari kulit yang masing-masing tersebar di 10 kelurahan. Grafik 14. Banyaknya Kelurahan Menurut Ketersediaan
Industri Kecil dan Mikro di Kota Bekasi 2013
Sumber: Podes 2013
Tabel 16. Industri Besar Sedang di Kota Bekasi 2011– 2013
Uraian 2011 2012 2013
(1) (2) (3) (4)
Jumlah industri besar
sedang 214 187 161
Jumlah tenaga kerja 55.996 51.055 42.950
Jumlah tenaga kerja per
industri 262 273 266
Sumber : BPS Kota Bekasi
Industri dari kulit Industri dari kayu Industri logam mulia & bahan logam Industri anyaman Industri dari kain tenun Industri makanan dan minuman Industri lainnya 10 40 11 10 12 34 14 ***TAHUKAH ANDA
Karakteristik usaha mikro antara lain usaha ini tergo-long jenis usaha marginal, yang ditunjukkan oleh penggunaan teknologi yang relatif sederhana, tingkat modal rendah dan kadang akses terhadap kredit yang rendah, serta cenderung berorientasi pada pasar lo-kal..***
KONSTRUKSI
KONSTRUKSI
12
Kota Bekasi merupakan wilayah yang berada di tepi ibu-kota Indonesia, DKI Jakarta. Keberadaannya sebagai daerah penopang tersebut membawa dampak yang amat besar bagi kehidupan social-ekonomi Kota Bekasi. Salah-satunya adalah pertumbuhan penduduk yang cukup ting-gi, terutama yang disebabkan oleh tingkat migrasi masuk ke Kota Bekasi. Hal ini karena banyak penduduk yang bekerja di DKI Jakarta, tapi tinggalnya di Kota Bekasi. Hal ini tentu saja berdampak pada kebutuhan akan pe-rumahan yang sangat besar. Tahun 2013 Pemerintah Ko-ta Bekasi mengeluarkan IMB sebanyak 5.879 ijin dengan total pendapatan Rp 19.070.848.330. Padahal di tahun 2012 jumlah IMB yang di keluarkan sebanyak 8.834 ijin dengan total pendapatan Rp 23.155.316.388.
Selain kebutuhan akan perumahan dan tempat ting-gal, kebutuhan akan infrastruktur juga meningkat. Misal-nya, pembukaan jalan baru dan perbaikan jalan serta jem-batan. Ditambah lagi dengan maraknya pembangunan bangunan bisnis, seperti hotel dan pusat perbelanjaan. Tak mengherankan jika pembangunan tersebut mampu menggenjot laju pertumbuhan sector bangunan mencapai 17,18 persen di tahun 2013. Padahal Tahun 2012 laju pertumbuhan sektor ini sudah relatif tinggi yaitu 12,09 per-sen. Bekasi Timur 6,97% Bekasi Barat 14,82% Bekasi Utara 2,86% Bekasi Selatan 9,44% Mustika Jaya 5,65% Medan Satria 12,79% Rawa Lumbu 3,37% Pondok Melati 8,22% Pondok Gede 13,23% Jati Asih 1,31% Bantar Gebang 12,18% Jati Samprna 9,17% Rumah Tinggal Usaha Pecahan 4.530 563 4.426 4.009 771 4.054 2.331 552 2.996 2011 2012 2013
Grafik 15. Banyaknya IMB yang Dikeluarkan Menurut Jenis Bangunan di Kota Bekasi 2012-2013
Grafik 16. Persentase IMB Yang Dikeluarkan Menurut
Kecamatan di Kota Bekasi 2013
HOTEL DAN PARIWISATA
13
Tabel 17. Perkembangan Hotel di Kota Bekasi 2011–2013Sumber : BPS Kota Bekasi
Tabel 18. Statistik Akomodasi* di Kota Bekasi 2011 – 2013
Tahun Hotel Bintang Akomodasi
Lainnya Jumlah (1) (2) (3) (4) 2011 3 16 19 2012 3 15 18 2013 4 19 23 Uraian 2011 2012 2013 (1) (2) (3) (4) Jml akomodasi 19 18 23 Jml kamar 818 816 864 Jml tenaga kerja 645 667 621 Jml tamu 135,311 197,914 179,834 % tingkat hunian hotel 35,53 35,28 40,39 % pemakaian tem-pat tidur 28,95 32,88 33,66 Rata-rata lama menginap (hari) 1.16 1,15 1,15
Di bidang pariwisata, Kota Bekasi dikenal se-bagai kota patriot karena Bekasi merupakan daerah per-juangan dan pertahanan Republik Indonesia pada masa kemerdekaan. Potensi wisata Kota Bekasi tidak terlalu banyak, namun demikian fasilitas yang menunjang pari-wisata di Kota Bekasi cukup memadai. Untuk Di tahun ini, Kota Bekasi memiliki 4 hotel berbintang dan 19 ako-modasi lainnya. Statistik akoako-modasi menunjukkan bah-wa persentase tingkat hunian hotel mengalami pening-katan yang menunjukkan bahwa banyak tamu yang menginap di Kota Bekasi. Untuk hotel berbintang di kota Bekasi paling banyak terdapat di Kecamatan Bekasi Se-latan.
Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk yang semakin banyak pertumbuhan sentra bisnis dan meningkatnya berbagai sector di Kota Bekasi ,Sektor Pariwisata juga ikut mengalami peningkatan. Hal ini bisa terlihat dari jumlah ijin kepariwisataan yang meningkat dari 285 ijin ditahun 2012 menjadi ijin 369 di tahun 2013. Selain hotel dan usaha kepariwisataan lainnya di Kota Bekasi memiliki 8 bioskop yang tersebar di 4 kelurahan di Kota Bekasi.
***TAHUKAH ANDA
Bioskop di Kota Bekasi terdapat di 4 kelurahan, sedangkan pub/diskotik/karoke terdapat di 12 kelurahan.***
ANGKUTAN DAN TELEKOMUNIKASI
14
Salah satu kelebihan dengan menjadi satelit dari DKI Jakarta adalah kemudahan memperoleh in-formasi dan komunikasi. Akses dan sarana penunjang menjadi kunci dari pertumbuhan kota satelit. Sarana transportasi di Kota Bekasi didukung oleh keberadaan angkutan umum dan kereta api yang mengangkut pa-ra komuter untuk bepa-raktifitas. Jenis kendapa-raan umum yang terdapat di Kota Bekasi antara lain taksi, bus dan angkutan kota (angkot), sedangkan stasiun kereta yang ada di Kota Bekasi ada dua yaitu Stasiun Bekasi dan Stasiun Kranji.
Jumlah taksi dan angkot di Kota Bekasi men-galami penambahan yang cukup besar di tahun 2011. Sementara itu, jumlah penumpang kereta commuter terus mengalami peningkatan tetapi jumlah penumpang kereta biasa mengalami penurunan. Ban-yak kereta api dengan jurusan Jawa yang tidak ber-henti untuk mengangkut atau menurunkan penumpang di Bekasi.
Jalan tol yang melintasi Bekasi yaitu Jalan tol Jakarta Cikampek. Volume kendaraan yang masuk melalui pintu tol yang berada di Bekasi mencapai 43,5 juta dengan jumlah kendaraan terbanyak di tol Bekasi Barat.
Tabel 19. umlah Kendaraan Umum di Kota Bekasi 2009 – 2011
Sumber : Dinas Perhubungan Kota Bekasi
Grafik 17. Banyaknya Penumpang Kereta Api Dari Sta-siun Besar Bekasi 2011
Sumber : PT. Kereta Api
Grafik 18. Persentase Kendaraan Yang Melintasi Tol Jkt-Cikampek di Bekasi 2011 Jenis Kend. Umum 2009 2010 2011 (1) (2) (3) (4) Taksi 3.516 4.188 5.989 Mini Bus 309 978 716 Mikrobus 719 751 425 Bus 125 70 304 Ang. Kota 3.517 3.325 4.487
PERBANKAN DAN INVESTASI
Pola penggunaan pinjaman dari Bank Umum berubah
Tahun 2010 pinjaman dari bank paling banyak digunakan untuk konsumsi, sedangkanta-hun 2009 untuk investasi
PERBANKAN DAN INVESTASI
15
Grafik 18. Laju Pertumbuhan Pinjaman Yang DiberikanBank Umum Dan BPR di Kota Bekasi
Sumber : Bank Indonesia
Grafik 19. Jumlah Aktiva Rupiah Dan Valuta Asing Bank Umum dan BPR di Kota Bekasi
Sumber : Bank Indonesia, data diolah
27,19 49,64 20,89 12,40 41,14 29,65 13,66 32,96 4,49 41,31 44,24 26,08 2010 2011 2012 2013 Total Modal Kerja Investasi Konsumsi
Di bidang perbankan dan investasi, Kota Bekasi mengalami peningkatan yang cukup besar dalam jumlah aktiva. Aktiva atau asset adalah sumber ekonomi yang diharapkan memberikan manfaat usaha di kemudian hari. Semakin besar nilai aktivanya, semakin baik kondisi perbankan. Jumlah aktiva rupiah dan valuta asing bank umum dan BPR di Kota Bekasi tahun 2013 adalah 48.895.301 juta rupiah. Jumlah ini meningkat dibanding-kan tahun sebelumnya sebesar 36.534.271 juta rupiah.
Bila dilihat dari pertumbuhan pinjaman yang diberikan oleh Bank Umum dan BPR kepada masyarakat Kota Bekasi, diketahui pertumbuhannya di tahun 2013 adalah 12,40%, sedangkan tahun sebelumnya mencapai 20,89%. Pertumbuhan pinjaman yang paling menurun terjadi pada pinjaman yang digunakan untuk konsumsi dimana pada tahun 2013 mengalami perlambatan sebe-sar –5,01%. Sedangkan pinjaman yang mengalami per-tumbuhan paling pesat yaitu pinjaman untuk modal kerja yaitu sebesar 32,96% padahal tahun sebelumnya hanya sebesar 13,66%. Pertumbuhan pinjaman untuk investasi tahun 2013 adalah 26,08% . Pesatnya pertumbuhan un-tuk modal kerja menunjukkan bahwa penduduk Kota Bekasi mulai memiliki jiwa wirausaha yang cukup baik sehingga tidak hanya menggunakan uang untuk keperlu-an konsumtif saja. 2009 2010 2011 2012 2013 9.310.881 16.316.036 20.110.664 36.534.271 48.895.301
HARGA-HARGA
16
Tabel 20. Inflasi yoy Kalender Menurut Kelompok Ko-moditi Kota Bekasi 2011 – 2013
Sumber : BPS Kota Bekasi
Grafik 20. Perkembangan Harga Beras Dan Minyak Goreng di Kota Bekasi 2013
Sumber : BPS Kota Bekasi
0 5000 10000 15000 20000 25000 Ja n Fe b Ma r Ap r Me i Ju n Jul Au g Se p Ok t No p De s Minyak Goreng (kemasan 2 lt) Beras (Kg)
Inflasi yoy Kota Bekasi tahun 2013 secara umum adalah 9,46%. Ini berarti terdapat kenaikan harga secara umum sebanyak 9,46% dari tahun sebelumnya. Secara umum terjadi kenaikan inflasi yang cukup signifikan, pa-da tahun 2012 inflasi tahunan sebesar 3,46%, namun di tahun 2013 inflasi tahunan sebesar 9,46%.
Berdasarkan kelompok komoditi, inflasi ke-lompok bahan makanan, makanan jadi, dan transpor meningkat tajam. Kelompok sandang di Kota Bekasi hanya sedikit mengalami inflasi yaitu sebesar 1,69%. Penyebab terjadinya inflasi di Kota Bekasi antara lain tingginya tingkat ketergantungan pasokan dari daerah penyedia sehingga berdampak terhadap pembentukan harga, kemudian perdagangan di Bekasi dilakukan dengan pedagang besar (bukan produsen), sehingga memiliki rantai produksi yang panjang dan menyebabkan kontribusi biaya transportasi dalam pembentukan harga menjadi tinggi. Sementara itu, perkembangan harga be-ras dan minyak goreng di Kota Bekasi selama tahun 2013 cenderung datar dan tidak bergejolak.
KELOMPOK/SUB KELOMPOK DES'11 DES'12 DES'13
UMUM 3,45 3,46 9,46
BAHAN MAKANAN 4,25 4,79 11,67
MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK & TEMBAKAU 3,01 2,72 6,71 PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS & BAHAN BAKAR 3,24 3,28 7,3
SANDANG 10,62 5,21 1,69
KESEHATAN 6,34 6,68 4,3
PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAHRAGA 2,38 3,89 6,37 TRANSPOR, KOMUNIKASI & JASA KEUANGAN 0,9 0,96 16,47
PENGELUARAN PENDUDUK
17
Proporsi pengeluaran penduduk untuk non ma-kanan semakin tinggi dan golongan penge-luarannya semakin besar.
Menurut golongan pengeluaran perkapita sela-ma sebulan, penduduk Kota Bekasi paling banyak ter-masuk dalam golongan pengeluaran diatas 1.000.000 rupiah. Sekitar 28%, penduduk Kota Bekasi memiliki pengeluaran antara Rp 500.000 sampai Rp.749.999. Sedangkan untuk golongan pengeluaran paling kecil yaitu Rp.200.000 sampai 299.999 hanya 2%.
Selayaknya masyarakat perkotaan,jenis kon-sumsi terbesar terdapat pada kelompok non makanan. Pengeluaran rata-rata per kapita sebulan untuk makanan di Kota Bekasi adalah 43,64% dari total pengeluaran, sedangkan 56,36% untuk non makanan. Proporsi ini bervariasi pada tiap golongan pengeluaran. Pada golon-gan pengeluaran yang kecil, proporsi pengeluaran untuk makanan lebih besar dibanding non makanan, se-dangkan pada golongan pengeluaran besar, proporsi pengeluaran untuk non makanan lebih besar dibanding-kan pengeluaran untuk madibanding-kanan.
.
Grafik23. Persentase Penduduk Kota Bekasi Menurut Golongan Pengeluaran Per Kapita Sebulan
200.000‐ 299.999 2% 300.000‐ 499.999 15% 500.000‐ 749.999 28% 750.000‐ 999.999 16% 1.000.000+ 39% 200.000‐299.999 300.000‐499.999 500.000‐749.999 750.000‐999.999 1.000.000+ Sumber : Susenas 2013
Tabel 21.Persentase Rata-rata per Kapita Sebulan Menurut Jenis Pengeluaran Dan Go-longan Pengeluaran Per Kapita Sebulan di
Ko-ta Bekasi Tahun 2013
Gol. Pengeluaran Makanan Non Makanan
1 2 3 200.000 - 299.999 56,45% 43,55% 300.000 - 499.999 58,83% 41,17% 500.000 - 749.999 54,05% 45,95% 750.000 - 999.999 52,47% 47,53% 1.000.000+ 39,01% 60,99%
Rata-rata per kapita 43,64% 56,36%
PERDAGANGAN
18
Tabel 21. Perkembangan Ekspor Impor di Kota Bekasi Tahun 2013
Sumber : Disperindagkop Kota Bekasi
Grafik 21. Persentase Pertokoan Menurut Jenis di Kota Bekasi 2013
Sumber : Disperindagkop Kota Bekasi
Grafik 22. Persentase Pertokoan Menurut Jenis di Kota Bekasi 2013
Sumber : Disperindagkop Kota Bekasi
Konsumsi non makanan Kota Bekasi
menurun
2011 2012 2013 3339 3989 3717 ruko 0,41% ki os 41,79% counter 8,09% Los 33,76% PK‐5 14,40% Awni ng 1,55%Sebagai kota yang perekonomiannya ditunjang dari aktivitas perdagangan dan jasa, perdagangan di Kota Bekasi terbagi atas perdagangan untuk ekspor dan perdagangan antar daerah. Pada tahun 2013, baik ek-spor maupun impor di Kota Bekasi mengalami penurunan. Ekspor di tahun 2013 mengalami penurunan sebesar 42%, sedangkan impor mengalami penurunan sebesar 30% dibandingkan dengan tahun 2012.
Potensi pasar di Kota Bekasi tercemin dari terse-dianya sarana perdagangan. Dinas Perekonomian Rakyat Kota Bekasi mencatat, jenis pertokoan yang pal-ing banyak terdapat di Kota Bekasi tahun 2013 adalah kios sebanyak 41,79%, kemudian los 33,76%, Pedagang Kaki lima 14,40% dan ruko 0,41%. Data ini berasal dari dua pasar utama yang membawahi beberapa pasar, yai-tu Pasar Baru dan Pasar Pondokgede.
Kemudian, untuk melihat perkembangan perdagangan di Kota Bekasi, dapat dilihat dari jumlah SIUP (Surat Ijin Usaha Perdagangan) yang dikeluarkan oleh instansi terkait. Tahun 2013, jumlah ijin yang dikeluarkan oleh BPPT mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. Ini menunjukkan tidak banyak usaha baru yang bergerak di bidang perdagangan.
Tahun Ekspor Impor
(1) (2) (3) 2009 268.158.088,20 63.790.255,84 2010 315.480.103,77 66.403.991,29 2011 536.478.650,91 122.847.383,89 2012 983.515.065,83 153.559.229,86 2013 570.698.208,03 107.491.460,90
PENDAPATAN REGIONAL
19
Salah satu indikator ekonomi yang mencerminkan perekonomian suatu daerah adalah PDRB (Produk Do-mestik Regional Bruto). Dari data PDRB dapat diturunkan indikator lainnya seperti laju pertumbuhan ekonomi dan PDRB perkapita. PDRB Kota Bekasi tahun 2013 banyak disumbang dari sektor industri, perdagangan dan pengangkutan dan komunikasi. Ketiga sektor tersebut memang berkembang dan didukung oleh sarana yang ada di Kota Bekasi. Kontribusi sektor industri terhadap pembentukan PDRB Kota Bekasi adalah 41,71%, diikuti oleh sektor Perdagangan, hotel dan restoran 31,57% dan sektor Angkutan dan komunikasi 8,37%.
PDRB Kota Bekasi atas dasar harga berlaku ta-hun 2013 adalah 51.879.659 juta rupiah, sedangkan PDRB atas dasar harga konstan adalah 18.912.207 juta rupiah. Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) Kota Bekasi tahun 2013 adalah 6,81 %. Secara keseluruhan, semua sektor ekonomi di Kota Bekasi mengalami sedikit perlam-batan dibandingkan tahun sebelumnya.
Percepatan pertumbuhan ekonomi terjadi di sektor bangunan dan sector keuangan, persewaan dan jasa perusahaan. Di tahun 2013 memang terjadi pertum-buhan yang pesat pada sektor bangunan karena pem-bangunan apartemen dan perumahan di Kota Bekasi ter-us menerter-us terjadi dan beberapa tahun terakhir ini ppem-bangunan terus meningkat.
Tahun 2013 Kota Bekasi inflasi tertinggi kedua di Jawa Barat
Inflasi Kota Bekasi tahun 2013 adalah 7,88%. Penyumbang tertinggi inflasi berasal dari kelompok sandang,dan bahan makanan.
Grafik 23. Distribusi PDRB Kota Bekasi 2013
Sumber : BPS Kota Bekasi
Tabel 22. Agregat PDRB Kota Bekasi Tahun 2010 - 2013
Sumber : BPS Kota Bekasi
* angka perbaikan ** angka sementara
Uraian 2012 * 2013**
(1) (2) (3)
PDRB atas dasar harga
berlaku 45.783.161 51.879.659
PDRB atas dasar harga
konstan 2000 17.706.402 18.912.207
Jumlah Penduduk 2.448.291
PDRB per kapita atas
dasar harga berlaku 18.146 20.008
PDRB per kapita atas dasar harga konstan
2000 7.017 7.294 LPE 6,85 6,81 Pertanian 0,77 Industri Pengolahan 41,71 Listrik, Gas & Air bersih 4,02 Bangunan 3,97 Perdag,Hotel & Rest 31,57 Pengangkutan & Komunikasi 8,37 Keu,Persewaan & Jasa Persh 3,75 Jasa‐Jasa 5,84
PENDAPATAN REGIONAL
19
Sejak tahun 2010 perekonomian Kota Bekasi mengalami pertumbuhan yang positif di semua lapangan usaha. Namun secara keseluruhan laju pertumbuhan ekonomi Kota Bekasi tahun 2013 mengalami sedikit per-lambatan, dimana laju pertumbuhan ekonomi tahun 2012 sebesar 6,85 angka ini mengalami penurunan di tahun 2013 menjadi 6,81.
Pertumbuhan ekonomi yang melambat di bandingkan dengan tahun sebelumnya di karenakan kon-disi politik yang tidak stabil dan juga tuntutan kaum buruh untuk menaikkan UMK, membuat kondisi investasi di Kota Bekasi menjadi tidak aman.
Grafik 24. Laju Pertumbuhan PDRB Kota Bekasi Menurut Lapangan Usaha 2011- 2013
0,00 2,00 4,00 6,00 8,00 10,00 12,00 14,00 16,00 2011 2012 2013 Per tania n Industri Pengola han Listrik, Gas & Air B ersih Ba ng unan
Per dag, Hotel & Rest Peng ang kutan & Komunika si
Keu, Per sewaan & Jasa Per usa haa n
Jasa ‐Ja sa
LAPANGAN USAHA Berlaku Konstan
(1) (2) (3)
Pertanian 400.857 137.668
Pertambangan & Penggalian ‐ ‐ Industri Pengolahan 21.639.476 7.703.205 Listrik, Gas & Air Bersih 2.085.214 814.640
Bangunan 2.058.944 796.721
Perdag., Hotel & Restoran 16.377.799 5.595.957 Pengangkutan & Komunikasi 4.343.739 1.860.411 Keu. Persewaan, & Jasa
Perusahaan 1.944.664 826.450 9. Jasa-Jasa 3.028.967 1.177.156 PDRB 51.879.660 18.912.208
Pola penggunaan
pinjaman dari
Bank Umum
berubah
Tabel 23. PDRB Kota Bekasi 2013 (juta rupiah)
Sumber : BPS Kota Bekasi * angka sementara
PERBANDINGAN REGIONAL
20
Perbandingan perlu dilakukan untuk mengetahuisebera-pa jauh dan berpengaruhnya hasil pembangunan di suatu kabu-paten/kota terhadap keberhasilan pembangunan di tingkat pro-pinsi. Jawa Barat terdiri dari 17 kabupaten dan 9 kota. Agar perbandingan yang dilakukan sepadan, maka perbandingan regional Kota Bekasi dilakukan terhadap kota-kota lain di Jawa Barat.
Dari jumlah penduduk, seluruh kota yang ada di Jawa Barat berkontribusi 22.09% terhadap total penduduk Jawa Bar-at. Kota Bekasi sendiri merupakan 5,42% dari jumlah penduduk Jawa Barat. Bila dibandingkan dengan kota lain di Jawa Barat, jumlah penduduk Kota Bekasi merupakan paling terbesar dari semua kota di Jawa Barat.
Di bidang sosial, Kota Bekasi menempati urutan kedua baik untuk IPM. Meskipun dengan jumlah penduduk terbesar di Jawa Barat. Untuk IPM, urutan pertama di tempati oleh Kota Depok,, tetapi jika di lihat dari jumlah penduduk, untuk kota Depok memiki penduduk yang lebih sedikit di bandingkan dengan kota Bekasi. Hal ini menunjukan bahwa pembangunan manusia di Kota Depok lebih baik dibandingkan dengan Kota Bekasi.
Kota Penduduk IPM
(1) (2) (4) Bogor 1013,0 76,82 Sukabumi 311,8 76,16 Bandung 2458,5 77,32 Cirebon 301,7 76,67 Bekasi 2570,4 77,67 Depok 1962,2 80,14 Cimahi 571,0 76,86 Tasikmalaya 651,7 75,71 Banjar 179,7 72,84
Tabel 26. Perbandingan Sosial 2013 Grafik 28. Persentase Penduduk Jawa Barat
PERBANDINGAN REGIONAL
20
Laju pertumbuhan ekonomi kota Bekasi 6.81%,merupakan tertinggi ketiga setelah Kota Bandung dan Kota Depok
Di bidang ketenagakerjaan, selayaknya sebuah kota, Tingkat Pengangguran Terbuka Kota Bekasi menempati lima terbawah di antara kota-kota di Jawa Barat. Dengan UMK umum paling tinggi di Jawa Barat, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Kota Bekasi menempati urutan empat terbawah di antara kota-kota di Jawa Bar-at. Situasi ketenagakerjaan seperti ini memebuat kota Bekasi harus siap menciptakan lapangan kerja yang lebih banyak bagi para pencari kerja.
Selanjutnya, di bidang ekonomi, Kota Bekasi memiliki inflasi yang cukup moderat dengan laju pertumbuhan ekonomi yang cukup baik. Meskipun pada tahun 2013 ini laju pertum-buhan ekonomi sedikit melambat namun menem-pati urutan ketiga setelah Kota Depok dan Kota Bandung. Selain itu, di sektor perbankan, jumlah aktiva bank umum dan BPR Kota Bekasi meru-pakan tertinggi kedua setelah Kota Bandung dan Kota Bogor. Hal ini merupakan indikasi kegiatan ekonomi di Kota Bekasi yang berkembang. Dari perbandingan tersebut dapat dikatakan bah-wa Kota Bekasi memiliki peran yang cukup be-rarti dalam pembangunan perekonomian Jawa Barat
Tabel 27. Perbandingan Ketenagakerjaan 2013
Kota TPT (%) TPAK (%) UMK
umum (Rp) 1 2 3 4 Kt Bogor 9,92 60,05 2.002.000 Kt Sukabumi 11,24 58,88 1.050.000 Kt Bandung 10,98 63,61 1.538.703 Kt Cirebon 9,01 63,72 1.082.500 Kt Bekasi 9,59 61,53 2.100.000 Kt Depok 7,67 62,74 2.042.000 Kt Cimahi 11,37 61,84 1.388.333 Kt Tasikmalaya 6,52 65,57 1.045.000 Kt Banjar 7,12 59,36 950.000
Kota Inflasi LPE*
Jmlh aktiva Bank Umum dan BPR (jt Rp) (1) (2) (3) (4) Kt Bogor 8.55 5.86 39.966.761 Kt Sukabumi 8.03 4.88 9.035.525 Kt Bandung 7.97 8.87 186.093.568 Kt Cirebon 7.86 4.79 19.827.268 Kt Bekasi 9.46 6.81 48.895.301 Kt Depok 10.97 6.92 19.646.725 Kt Cimahi N/A 5.18 3.623.522 Kt Tasikmalaya 6.89 5.92 13.487.709 Kt Banjar N/A 5.34 1.890.841
Tabel 28. Perbandingan Ekonomi 2013
Perbandingan Ekonomi 2011 Sumber : BPS Jabar dan BI Jabar Kabupaten 2011 2012 2013 Kota Bekasi 737.162.222 935.154.048 1.051.235.707 Karawang 814.982.255 1.004.178.461 1.134.530.200 Bekasi 680.732.734 962.996.327 1.083.590.174 Subang 746.157.315 917.181.913 1.032.567.532 Purwakarta 517.617.234 635.154.048 722.162.721 Dana Alokasi Umum Kabupaten di Wilbang II Jabar
Tahun 2011-2013 No Kecamatan Tahun 2012 2013 2014 1 Pondokgede 2,99 2,90 2,82 2 Jatisampurna 4,93 5,00 4,89 3 Pondokmelati 2,96 2,86 2,76 4 Jatiasih 3,24 3,19 3,13 5 Bantargebang 3,47 3,41 3,29 6 Mustikajaya 6,72 6,97 6,89 7 Bekasi Timur 0,81 0,52 0,44 8 Rawalumbu 3,27 3,21 3,14 9 Bekasi Selatan 1,74 1,54 1,45 10 Bekasi Barat 1,48 1,26 1,17 11 Medansatria 2,18 2,02 1,93 12 Bekasi Utara 2,95 2,88 2,82 Kota Bekasi 2,84 2,77 2,71
Lampiran 1.
Banyaknya Pegawai Pemerintah Kota Bekasi menurut Unit Kerja
UNIT KERJA 2011 2012 2013 (1) (4) (5) (6) 1. PEGAWAI NEGERI 13.392 13.123 12.731 SEKRETARIAT 336 326 317 BADAN 553 544 498 KANTOR 58 59 59 DINAS 2.527 4.001 3.626
KECAMATAN & KELURAHAN 1.015 988 921
GURU 6.535 6.194 6.283
Limpahan 0 0 0
UNIT KERJA LAIN 2.368 1.011 1.027
2. Tenaga Kontrak 0 0 0
UNIT KERJ A SD SLTP SLTA D I D II D III D IV S1 S2 S3 JU MLAH (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) SEKRETARIAT 4 81 23 7 159 42 1 317 BADAN 5 125 48 5 221 91 3 498 KANTOR 2 18 1 6 25 7 59 DINAS 160 172 1.220 54 17 422 25 1.188 363 5 3.626
UNIT KERJA LAIN
14 61 391 7 2 253 5 225 67 2 1.027
KECAMATAN & KE- LURAHA
N 15 36 395 1 21 6 369 78 921 GURU 645 66 1.388 183 1 3.766 231 3 6.283 JUML AH 201 3 189 280 2.875 127 1.409 956 49 5.953 879 14 12.731 JUMLA H 20 12 213 308 2.939 80 608 942 46 7.460 523 4 13.123 J U ML AH 20 11 271 359 3.150 71 674 1.028 37 7.365 433 4 13.392 Lampiran 1.
UNIT KERJA GOLONGAN Jumlah
I II III IV SEKRETARIAT 4 82 199 32 317 BADAN 4 118 309 67 498 KANTOR 1 16 36 6 59 DINAS 282 1.142 1.860 342 3.626
UNIT KERJA LAIN 53 457 438 79
1.027
KECAMATAN & KELURAHAN 45 301 557 18
921 GURU 630 2.232 3.421 6.283 JUMLAH 2013 389 2.746 5.631 3.965 12.731 JUMLAH 2012 JUMLAH 2011 498 3.067 4.870 3.398 11.833
Lampiran 2.
Penduduk Kota Bekasi Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin 2013
Kelompok Umur Laki-laki Perempuan Jumlah
(1) (2) (3) (4) 0-4 108,127 96,679 204,806 5-9 120,174 113,548 233,722 10-14 109,667 100,621 210,288 15-19 105,616 98,898 204,514 20-24 118,293 109,941 228,234 25-29 111,328 124,531 235,859 30-34 102,346 115,811 218,157 35-39 105,212 100,145 205,357 40-44 88,804 79,177 167,981 45-49 69,162 93,892 163,054 50-54 63,318 54,913 118,231 55-59 44,781 32,739 77,520 60-64 36,409 20,801 57,210 65+ 21,634 30,227 51,861 JUMLAH 1,204,871 1,171,923 2,376,794
Lampiran 3.
Lampiran 4.
Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten/Kota di Jawa Barat 2013
Kab/Kota Angka Harapan Hidup (tahun) Angka Melek Hu-ruf (persen) Rata-rata Lama Sekolah (tahun) Pengeluaran per Kapita Dis-esuaikan (ribu rupiah PPP) IPM (2) (3) (4) (5) (6) (7) JAWA BARAT 68,84 96,87 8,11 641,63 73,58 Bogor 70,20 96,77 8,01 637,42 73,92 Sukabumi 67,90 98,03 6,97 634,88 71,96 Cianjur 66,80 98,02 6,88 623,21 70,38 Bandung 69,37 98,80 8,49 648,36 75,11 Garut 66,51 99,03 7,39 644,10 72,43 Tasikmalaya 68,80 98,98 7,35 639,00 73,26 Ciamis 67,73 98,71 7,68 636,81 72,68 Kuningan 68,11 97,04 7,52 637,63 72,47 Cirebon 66,04 93,26 6,90 640,62 70,25 Majalengka 67,38 96,03 7,27 640,85 71,90 Sumedang 68,13 98,23 8,06 643,30 73,58 Indramayu 67,74 86,11 6,25 645,70 69,52 Subang 69,89 92,54 6,98 638,23 72,10 Purwakarta 67,74 97,19 7,71 641,64 72,75 Karawang 67,80 93,45 7,42 639,28 71,56 Bekasi 70,45 94,94 8,84 644,37 74,80 Bandung Barat 69,23 99,17 8,14 645,01 74,59 Pangandaran 66,59 94,22 7,51 634,33 70,74 Kota Bogor 69,25 99,05 9,82 657,97 76,82 Kota Sukabumi 70,36 99,74 9,37 643,75 76,16 Kota Bandung 70,13 99,74 10,63 648,33 77,32 Kota Cirebon 69,04 98,24 10,14 656,73 76,67 Kota Bekasi 70,16 98,60 10,85 653,79 77,67 Kota Depok 73,64 99,04 10,98 658,25 80,14 Kota Cimahi 69,82 99,82 10,76 643,19 76,86 Kota Tasikmalaya 70,80 99,79 8,89 639,11 75,71 Kota Banjar 66,89 98,41 8,19 640,72 72,84
Lampiran 5.
Luas panen, Hasil Per Hektar dan Produksi Tabama Kota Bekasi 2013
Jenis Tabama Luas Panen (ha) Hasil Per Hektar (Ku) Produksi (ton) (1) (2) (3) (4) Padi Sawah 748 62.33 4.662.28 Padi Ladang 1 43.55 4.36 Padi 749 62.30 4.666.64 Jagung 47 32.33 151.81 Kacang Tanah 10 18.45 18.45 Ubi Kayu 49 100.42 492.06 Ubi Jalar 11 95.12 104.63
Lampiran 6.
Banyaknya Perusahaan Industri Besar dan Sedang dan Tenaga Kerja Menurut Kecamatan di Kota Bekasi 2013
Kecamatan Banyaknya perusahaan Tenaga Kerja
(1) (2) (3) Pondokgede 0 0 Jatisampurna 1 20 Pondokmelati 0 0 Jatiasih 5 267 Bantargebang 62 18.058 Mustikajaya 2 105 Bekasi Timur 4 1.343 Rawalumbu 34 5.779 Bekasi Selatan 3 547 Bekasi Barat 6 1.071 Medansatria 23 11.042 Bekasi Utara 23 4.718 Jumlah 161 42.950