REFERAT
REFERAT
HOARSENESS
HOARSENESS
DISUSUN OLEH:
DISUSUN OLEH:
1
1.. M
Ma
arrv
viik
keen
n L
Lu
un
nu
u N
Na
am
msseeo
o
1
11
16
61
10
0
0
00
0!
!1
1
".
". #ae
#ae$i%
$i%%ia
%ia Lin
Lin&a
&a
1"6
1"610
1000'(
00'(
)
).. N
Na
arreen
n&
&rra
ass*
*a
arri
i M
Meen
n&
&iin
na
a +
+
1
1"
"6
61
10
0
0
0"
"(
(0
0
,EM-IM-IN:
,EM-IM-IN:
&r. Fari&a Nur/aai2 S3. THT4+L
&r. Fari&a Nur/aai2 S3. THT4+L
+E,ANITERAAN +LINI+ ILMU THT4+L
+E,ANITERAAN +LINI+ ILMU THT4+L
RSUD +
RSUD +OTA
OTA -E+ASI
-E+ASI
,ERIODE 0) A,RIL 5 06 MEI "01(
,ERIODE 0) A,RIL 5 06 MEI "01(
FA+ULTAS +EDO+TERAN UNIERSITAS +RISTEN INDONESIA
FA+ULTAS +EDO+TERAN UNIERSITAS +RISTEN INDONESIA
7A+ARTA
+ATA ,ENANTARSegala puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan tugas referat yang berjudul “Hoarseness” !eferat ini bertujuan untuk mengetahui tentang kelainan dan mengenali tanda-tanda terjadinya Hoarseness se"ara lebih luas melalui# definisi# etiologi# epidemiologi# patogenesis# gejala klinis# diagnosis# penatalaksanaan# komplikasi# prognosis# dan pen"egahan !eferat ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas kepaniteraan klinik $lmu THT-%& di !S'( %ota )ekasi dan !S' '%$
*ada kesempatan ini penulis mengu"apkan banyak terima kasih kepada dr +arida Nurhayati# SpTHT-%&# khususnya sebagai pembimbing dan semua staff pengajar di SM+ $lmu THT-%& !S'( %ota )ekasi dan !S' '%$# serta teman-teman di kepaniteraan klinik atas bantuan dan dukungannya sehingga kami dapat menyelesaikan referat ini
*enulis menyadari bah,a dalam penulisan referat ini masih terdapat kekurangan yang perlu diperbaiki leh karena itu# penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun
guna menambah ilmu dan pengetahuan penulis dalam ruang lingkup ilmu Telinga# Hidung# Tenggorokan# )edah %epala dan &eher khususnya yang berhubungan dengan refera t ini
)ekasi# .pril /012
-A- I
,ENDAHULUAN
Hoarseness atau suara serak menggambarkan kelainan memproduksi suara ketika men"oba berbi"ara# atau ada perubahan nada atau kualitas suara Suaranya terdengar lemah# terengah- engah# kasar dan serak Hoarseness biasanya disebabkan oleh adanya masalah pada bagian pita suara *roduksi suara sendiri merupakan suatu hasil dari koordinasi diantara sistem pernapasan# fonasi 3suara4 dan artikulasi# dimana masing-masing dipengaruhi oleh teknik bersuara dan status emosianal setiap indi5idu
(alam dunia medis# dikenal istilah (isfonia yaitu merupakan istilah umum untuk setiap gangguan suara untuk yang disebabkan kelainan pada organ-organ fonasi# terutama laring# baik yang bersifat organik maupun fungsional (isfonia bukan penyakit melainkan
merupakan gejala penyakit atau kelainan pada laring
6angguan suara atau disfonia ini dapat berupa suara parau atau serak yaitu suara terdengar kasar 3roughness4 dengan nada lebih rendah dari biasanya# suara lemah 3hipofonia4# hilang suara 3afonia4# suara tegang dan susah keluar 3spastik4# suara terdiri dari beberapa nada 3diplofonia4# nyeri saat bersuara 3odinofonia4 atau ketidakmampuan men"apai nada atau intensitas tertentu Setiap keadaan yang menimbulkan gangguan dalam getaran# gangguan dalam ketegangan serta gangguan dalam pendekatan 3aduksi4 kedua pita suara kiri dan kanan akan menimbulkan disfonia
Suara merupakan produk akhir akustik dari suatu sistem yang lan"ar# seimbang# dinamis dan saling terkait# melibatkan respirasi# fonasi# dan resonansi Tekanan udara subglotis dari paru# yang diperkuat oleh otot-otot perut dan dada# dihadapkan pada plika 5okalis Suara
dihasilkan oleh pembukaan dan penutupan yang "epat dari pita suara# yang dibuat bergetar oleh gabungan kerja antara tegangan otot dan perubahan tekanan udara yang "epat Tinggi nada terutama ditentukan oleh frekuensi getaran pita suara1 )unyi yang dihasilkan glotis diperbesar dan dilengkapi dengan kualitas yang khas 3resonansi4 saat melalui jalur supraglotis# khususnya faring 6angguan pada sistem ini dapat menimbulkan gangguan suara Se"ara keseluruhan insiden gangguan pada produksi suara ini tidak diketaui# meskipun demikian sekitar 1#/7 sampai /8#97 dari populasi di .merika Serikat mengalami gangguan suara atau disfonia1
*ada referat ini penulis akan membahas anatomi dan fisiologi dari terbentuknya suara serta etiologi apa saja yang dapat menyebabkan terjadinya gangguan suara berserta dengan penatalaksanaannya
-A- II
TIN7AUAN ,USTA+A
".1 Anaomi
Terdapat 8 sistem organ pembentuk suara yang saling berintegrasi untuk menghasilkan kualitas suara yang baik# yaitu: sistem pernapasan# laring# dan traktus 5okalis supraglotis
Sistem respirasi berfungsi sebagai pompa yang menghasilkan aliran udara spontan dan terus-menerus melalui glotis Hal ini didukung oleh otot-otot dada# perut# diafragma yang berperan dalam pernapasan Selama bersuara# udara yang terpompa menghasilkan perbedaan takanan melalui "elah glottis yang sempit yang menandai suatu efek )ernaulli Mengikuti inhalasi# otot dinding perut berkontrasi untuk memudahkan aliran udara yang tetap melalui glottis Sistem pernapasan menghasilkan sebuah aliran udara tetap yang mendukung sebuah nada suara biasa dan ketika meningkat akan mengahasilkan 5olume suara yang lebih keras &emahnya otot dinding perut# penyakit pada paru atau sebab umum lain dapat mempengaruhi pengaturan kapasitas sistem pernapasan yang nantinya akan mempengaruhi kualitas dari
suara yang dihasilkan1#/
6ambar 1 .natomi dari laring se"ara keseluruhan
å merupakan organ pembentuk suara yang kompleks yang terdiri dari beberapa tulang ra,an serta jaringan otot yang dapat menggerakan pita suara å merupakan /
bagian terba,ah dari saluran napas bagian atas )entuknya menyerupai limas segitiga terpan"ung# dengan bagian atas lebih besar daripada bagian ba,ah )atas atas laring adalah aditus laring# batas ba,ah adalah kaudal kartilago krikoid )angunan kerangka laring tersusun dari satu tulang# yaitu tulang hioid# dan beberapa buah tulang ra,an Tulang hioid berbentuk seperti huruf '# permukaan atas dihubungkan dengan lidah# mandibula# dan tengkorak oleh otot dan tendo Se,aktu menelan# kontraksi otot-otot ini menarik laring keatas# sedangkan jika diam# maka otot ini bekerja membuka mulut dan membantu
menggerakan lidah/#8
Tulang ra,an yang menyusun laring adalah kartilago epiglotis# kartilago krikoid# kartilago aritaenoid# kartilago kornikulata# dan kartilago tyroid %artilago krikoid dihubungkan dengan kartilago tiroid dengan ligamentum krikotiroid )entuk kartilago krikoid berupa lingkaran membentuk sendi dengan kartilago tiroid membentuk artikulasi krikotiroid Terdapat / buah 3sepasang4 kartilago aritenoid yang terletak dekat permukaan belakang laring# dan membentuk sendi dengan kartilado krikoid# disebut artikulasi krikoaritenoid Sepasang kartilago kornikulata 3kiri dan kanan4 melekat pada kartilago aritenoid di daerah apeks# sedangkan sepasang kartilago kuneiformis terdapat di dalam lipatan ariepiglotik# dan kartilago triti"ea terletak di dalam ligamentum hiotiroid lateral /#8
6ambar / .natomi laring
&igamentum yang membentuk susunan laring adalah ligamentum seratokrikoid 3anterior# lateral# dan posterior4# ligamentum krikotiroid medial# ligamentum krikotiroid posterior# ligamentum kornikulofaringeal# ligamentum hiotiroid lateral# ligamentum hiotiroid medial# 8
ligamentum hioepiglotika# ligamentum 5entrikularis# ligamentum 5okale yang menghubungkan kartilago aritenoid dengan kartilago tiroid# dan l igamentum tiroepiglotika
6erakan laring dilaksanakan oleh kelompok otot ekstrinsik dan intrinsik tot-otot ekstrinsik terutama bekerja pada laring se"ara keseluruhan# sedangkan otot-otot intrinsik menyebabkan gerak bagian-bagian laring sendiri tot-otot ekstrinsik laring ada yang terletak di atas tulang hioid 3suprahioid4 dan ada yang terletak di ba,ah tulang hioid 3infrahioid4 tot-otot ekstrinsik yang suprahioid adalah mdigastrikus# mgeniohioid# mstilohioid# mmilohioid otot yang infrahioid adalah m sternohioid# momohioid# mtirohioid tot-otot ekstrinsik laring yang suprahioid berfungsi menarik laring ke ba,ah# sedangkan yang infrahioid berfungsi menarik laring keatas tot-otot intrinsik laring adalah mkrikoaritenoid lateral# mtiroepiglotika# m5okalis# mtiroaritenoid# mariepiglotika# dan mkrikotiroid otot-otot ini terletak pada bagian lateral laring tot-otot-otot intrinsik laring yang terletak di posterior#
adalah maritenoid trans5ersum# maritenoid oblik# mkrikoaritenoid posterior /#8
6ambar 8 .natomi !ongga å
!ongga laring )atas atas rongga laring 3cavum laringeus4 adalah aditus laringeus# batas ba,ahnya adalah bidang yang melalui pinggir ba,ah kartilago krikoid )atas depannya adalah permukaan belakang epiglotis# tuberkulum epiglotik# ligamentum tiroepiglotik# sudut antara kedua belah lamina kartilago tiroid dan arkus kartilago krikoid )atas lateralnya adalah membrana kuadrangularis# kartilago aritenoid# konus elastikus# dan arkus kartilago krikoid# sedangkan batas belakangnya adalah M.ritenoid trans5ersus dan lamina kartilago krikoid 9
(engan adanya lipatan mukosa pada ligamentum 5okale dan ligamentum 5entrikulare# maka terbentuklah plika 5okalis 3pita suara asli4 dan plika 5entrikularis 3pita suara palsu4/#8
(alam menilai tingkat pembukaan rima glotis dibedakan dalam ; posisi pita suara# yaitu posisi median# posisi paramedian# intermedian# abduksi ringan dan abduksi penuh *ada posisi median kedua pita suara terdapat di garis tengah# pada posisi paramedian pembukaan pita suara berkisar 8-; mm dan pada posisi intermedian 2 mm *ada posisi abduksi ringan
pembukaan pita suara kira-kira 19 mm dan pada abduksi penuh kira-kira 1<-1= mm /#8
)idang antara plika 5okalis kiri dan kanan# disebut rima glotidis# sedangkan antara plika 5entrikularis# disebut rima 5estibuli *lika 5okalis dan plika 5entrikularis membagi rongga laring dalam 8 bagian# yaitu 5estibulum laring# glotik dan subglotik >estibulum laring adalah rongga laring yang terdapat di atas plika 5entrikularis (aerah ini disebut daerah supraglotik .ntara plika 5okalis dan plika 5entrikularis# pada tiap sisinya disebut 5entrikulus laring morgagni !ima glottis terdiri dari / bagian# yaitu bagian intermembran dan bagian interkartilago )agian intermembran adalah ruang antara kedua plika 5okalis# dan terletak di bagian anterior# sedangkan bagian interkartilago terletak antara kedua pun"ak kartilago aritenoid# dan terletak di bagian posterior (aerah subglotik adalah rongga laring yang
terletak di ba,ah pita suara 3plika 5okalis4/ *ada orang de,asa dua pertiga bagian pita suara
adalah membran sedangkan pada anak-anak bagian membran ini hanya setengahnya Membran pada pita suara terlibat dalam pembentukan suara dan bagian kartilago terlibat dalam proses penapasan ?adi kelainan pada pita suara akan berefek pada proses bersuara dan
atau pernapasan# tergantung lokasi kelainannya 1/
Traktus 5okalis supraglotis merupakan organ pelengkap yang sangat penting karena suara yang dibentuk pada tingkat pita suara akan diteruskan mele,ati traktus 5okalis supraglotis (i daerah ini suara dimodifikasi oleh beberapa struktur oral faringeal 3seperti lidah# bibir# palatum dan dinding faring4# hidung dan sinus rgan tersebut berfungsi sebagai articulator
dan resonator/ *erubahan pada posisi# bentuk# atau kekakuan pada dinding faring# lidah#
palatum# bibir dan laring akan merubah dari produksi kualitas suara1/
*ersarafan laring å dipersarafi oleh "abang-"abang nervus 5agus# yaitu n laringis superior dan n laringis inferior %edua saraf ini merupakan "ampuran saraf motorik dan sensorik Ner5us laringis superior mempersarafi m krikotiroid# memberikan sensasi pada
mukosa laring di ba,ah pita suara/
Saraf ini mula-mula terletak di atas m konstriktor faring medial# di sebelah medial a karotis interna dan eksterna# kemudian menuju ke kornu mayor tulang hioid# dan setelah menerima hubungan dengan ganglion ser5ikal superior# membagi diri menjadi / "abang# ;
yaitu ramus eksternus dan ramus internus !amus eksternus berjalan pada permukaan luar m konstriktor faring inferior dan menuju ke m krikotiroid# sedangkan ramus internus tertutup oleh m tirohioid terletak di sebelah medial a tiroid superior# menembus membrane hiotiroid
dan bersama-sama a laringis superior menuju ke mukosa laring/
Ner5us laringis inferior merupakan lanjutan dari n rekuren setelah saraf itu memberikan "abangnya menjadi ramus kardia inferior Ner5us rekuren merupakan "abang dari n 5agus Ner5us rekuren kanan akan menyilang a subkla5ia kanan di ba,ahnya# sedangkan n rekuren kiri akan menyilang arkus aorta Ner5us laringis inferior berjalan di antara "abang-"abang a tiroid inferior# dan melalui permukaan mediodorsal kelenjar tiroid akan sampai pada permukaan medial m krikofaring (i sebelah posterior dari sendi krikoaritenoid# saraf ini ber"abang / menjadi ramus anterior dan ramus posterior !amus anterior akan mempersarafi otot-otot intrinsik laring bagian lateral# sedangkan ramus posterior mempersarafi otot-otot intrinsik laring bagian superior dan mengadakan anastomose
dengan n laringis superior ramus internus/
*endarahan untuk laring terdiri dari / "abang# yaitu alaringis superior dan a laringis inferior .rteri laringis superior merupakan "abang dari a tiroid superior .rteri laringis superior berjalan agak mendatar mele,ati bagian belakang membrana tirohioid bersama-sama dengan "abang internus dari nlaringis superior kemudian menembus membrana ini untuk berjalan ke ba,ah di submukosa dari dinding lateral dan lantai dari sinus pirifomis# untuk mempendarahi mukosa dan otot-otot laring .rteri laringis inferior merupakan "abang dari atiroid inferior dan bersama-sama dengan n laringis inferior berjalan ke belakang sendi
krikotiroid# masuk laring melalui daerah pinggir ba,ah dari mkonstriktor faring inferior /#8
(i dalam laring arteri itu ber"abang-"abang# mempendarahi mukosa dan otot serta beranastomosis dengan alaringis superior *ada daerah setinggi membran krikotiroid atiroid superior juga memberikan "abang yang berjalan mendatari sepanjang membrane itu sebagai sapai mendekati tiroid %adang-kadang arteri ini mengirimkan "abang yang ke"il melalui membrane krikotiroid untuk mengadakan anastomosis dengan alaringis superior >ena laringis superior dan 5ena laringis inferior letaknya sejajar dengan alaringis superior dan
inferior dan kemudian bergabung dengan 5ena tiroid superior dan inferior /#8
*embuluh limfe untuk laring banyak# ke"uali di daerah lipatan 5o"al (i sini mukosanya tipis dan melekat erat dengan ligamentum 5okale (i daerah lipatan 5o"al pembuluh limfa dibagi dalam golongan superior dan inferior *embuluh eferen dari golongan superior berjalan le,at lantai sinus piriformis dan alaringis superior# kemudian ke atas# dan bergabung dengan kelenjar dari bagian superior rantai ser5ikal dalam *embuluh eferen dari @
golongan inferior berjalan ke ba,ah dengan alaringis inferior dan bergabung dengan kelenjar
ser5ikal dalam# dan beberapa di antaranya menjalar sampai sejauh kelenjar suprakla5ikular/-9
"." Fisio%o8i
å berfungsi untuk proteksi# batuk# respirasi# sirkulasi# menelan# emosi serta fonasi#
dapat digambarkan sebagai berikut : 8-;
1 +ungsi *roteksi
.dalah untuk men"egah makanan dan benda asing masuk kedalam trakea# dengan jalan menutup aditus laring dan rima glottis se"ara bersamaan Terjadinya penutupan aditus laring ialah karena pengangkatan laring keatas akibat kontraksi otot-otot ekstrinsik laring (alam hal ini kartilago aritenoid bergerak kedepan akibat kontraksi m tiroaritenoid dan m aritenoid Selanjutnya# m ariepiglotika berfungsi sebagai sfingter *enutupan rima glottis terjadi karena adduksi plika 5okalis %artilago aritenoid kiri dan kanan mendekan karena adduksi otot-otot ekstrinsik Selain itu dengan reflek batuk# benda asing yang telah masuk kedalam trakea dapat dibatukkan keluar (emikian juga dengan bantuan batuk# sekret yang berasal dari paru dapat dikeluarkan
/ +ungsi !espirasi
.dalah dengan mengatur besar ke"ilnya rima glottis )ila mkrikoaritenoid posterior berkontraksi akan menyebabkan prosesus 5okalis kartilago aritenoid bergerak ke lateral#
sehingga rima glotis terbuka
8 +ungsi Sirkulasi
(engan terjadinya perubahan tekanan udara didalam traktus trakebronkial akan dapat mempengaruhi sirkulasi darah dari al5eolus# sehingga mempengaruhi sirkulasi darah tubuh (engan demikian laring berfungsi juga sebagai alat pengatur sirkulasi darah
9 +ungsi laring dalam membantu proses menelan
(engan 8 mekanisme# yaitu gerakan laring bagian ba,ah keatas# menutup aditus laringis dan mendorong bolus makanan turun ke hipofaring dan tidak mungkin masuk ke dalam laring
; +ungsi untuk mengekspresikan emosi
Seperti berteriak# mengeluh# menangis# dan lain-lain 'ntuk fonasi# membuat suara serta menentukan tinggi rendahnya nada Tinggi rendahnya nada diatur oleh peregangan plika 5okalis )ila plika 5okalis dalam aduksi# maka m krikotiroid akan merotasikan kartilago tiroid ke ba,ah dan depan# menjauhi kartilago aritenoid *ada saat yang bersamaan m krikoaritenoid posterior akan menahan atau menarik kartilago aritenoid ke belakang *lika 2
5okalis kini dalam keadaan yang efektif untuk berkontraksi Sebaliknya kontraksi m krikoaritenoid akan mendorong kartilago aritenoid ke depan# sehingga plika 5okalis akan mengendor %ontraksi serta mengendornya plika 5okalis akan menentukan tinggi rendahnya nada
".) ,roses ,em9enukan Suara
Sistem produksi suara# pusat kontrol suara dan penghubung keduanya mempengaruhi kualitas suara yang dihasilkan2#<
1. Sistem produksi suara
Larynx (voice box) terdiri atas kartilago dan otot-otot serta memiliki sepasang pita suara yang akan saling menjauh saat inspirasi dan mendekat saat ekspirasi *ita suara dapat saling mendekat dan menjauh sehingga dapat mengatur jumlah udara yang mele,atinya +rekuensi getaran yang melalui pita suara dapat berubah se"ara "epat oleh karena otot di sekitar pita suara dan tekanan udara saat bernafas# sehingga timbul nada pada suara yang diproduksi Pharynx dan cavum oris keduanya bertindak sebagai resonator
Suara yang dihasilkan merupakan hasil koordinasi dari lidah# rahang ba,ah# palatum mole *roses ini dinamakan artikulasi
". *usat kontrol suara
%ontrol suara berada pada otak yang menerima dan mengirimkan kembali rangsang dari berbagai tempat yang berbeda seperti diafragma# otot-otot dinding dada# abdomen# larynx, pharynx, cavum oris, palatum mole dan rahang ba,ah serta mengkoordinasi seluruh bagian
tersebut
). Neuron penghubung
Syaraf yang berperan penting dalam memba,a sinyal dari otak menuju otot-otot penghasil suara adalah n. laryngeus# yang merupakan "abang langsung dari N >agus2
6ambar 9 *ita suara saat menarik nafas dalam# posisi respirasi
6ambar ; *ita suara tertutup# posisi fonasi
6ambar @ *ita suara terbuka# terdapat "elah sempit antara bagian interkartiloago# posisi berbisik
". De;inisi Hoarseness
Suatu keadaan dimana terdapat kesulitan dalam memproduksi suara ketika men"oba berbi"ara# atau perubahan suara pada nada dan kualitasnya Suara tersebut mungkin terdengar
lemah# berat# kasar atau parau atau terjadi perubahan 5olume atau pit"h 3tinggi rendah suara4 Suara serak bukan merupakan suatu penyakit# tetapi merupakan gejala dari suatu penyakit
$stilah hoarseness atau suara serak sendiri dapat merefleksikan kelainan 3abnormalitas4 yang letaknya bisa di berbagai tempat di sepanjang saluran 5okalis# mulai dari rongga mulut hingga paru Meski idealnya istilah hoarseness lebih baik ditujukan untuk disfungsi laring akibat 5ibrasi pita suara yang abnormal
". Eio%o8i
.da banyak faktor penyebab suara serak 3Tabel 14 nset yang mendadak kehilangan suara lengkap# disebut dengan aphonia# lebih mungkin disebabkan oleh kelainan neurologis atau psikogenik daripada lesi organik &esi pada plika 5okal lebih sering menghasilkan gejala =
5okal dengan onset yang bertahap# a,alnya hilang timbul dan kemudian menjadi konstan dan
semakin lama semakin memburuk=
*asien mungkin mengalami kesulitan memproyeksikan suara mereka karena adanya lesi pada plika 5okal atau kelumpuhan yang mengganggu penutupan glotis *ada pasien dengan pemeriksaan laring yang normal# kesulitan meningkatkan intensitas 5okal mungkin juga men"erminkan pernapasan tidak memadai karena penyakit utama dari paru-paru# gangguan neurologis# atau teknik yang tidak tepat *roduksi suara yang jelas memerlukan koordinasi baik antara respirasi# fonasi# dan artikulasi Teknik yang tidak tepat dapat mengakibatkan
disfonia=
6ejala seperti kelelahan# penurunan artikulasi# atau hipernasal mungkin menunjukkan gangguan neurologis Se"ara umum# adanya hipernasal kemungkinan besar disebabkan oleh etiologi neurologis Hipernasal iatrogeni" dapat terjadi setelah prosedur bedah yang menyebabkan lubang antara rongga mulut dan hidung atau adanya gangguan persarafan neurologis=
%etidakseimbangan hormon mempengaruhi produksi 5okal karena adanya akumulasi "airan di lapisan superfi"ial dari lamina propria# yang mengubah kemampuan getaran# hal ini juga terjadi pada beberapa pasien ,anita yang sedang menstruasi# begitu juga dengan perubahan hormone yang terjadi selama menopause juga dapat menurunkan nada *asien dengan hipotiroidisme ada dengan nada suara yang rendah Masa yang semakin membesar akan menyebabkan plika 5okalis menjadi sulit untuk bergetar sehingga menghasilkan nada atau suara yang rendah *eningkatan dari penggunanan obat antiinflamasi nonsteroid saat
menstruasi juga dapat menjadi predisposisi pasien dengan perdarahan plika 5okalis =
%ondisi medis yang kronis juga dapat mempengaruhi suara *asien yang memiliki sakit jantung atau penyakit utama lainnya yang mungkin tidak memiliki "ukup dukungan paru untuk mempertahankan dan memproduksi suara Tergantung pada etiologi yang mendasari# gejala mungkin dapat diperbaiki dengan latihan Selain itu# arthritis mungkin mempengaruhi sendi "ri"oarytenoid# mengakibatkan rasa sakit ketika berbi"ara# suara serak# dan 5ariasi nada terbatas =
Tabel 1 'ntuk membatu mengingat etiologi dari suara serak: >$N($A.TE=
)erikut ini beberapa penyebab suara serak:
1. Larin8iis
!adang akut laring pada umumnya merupakan kelajutan dari infeksi saluran nafas seperti influenBa atau "ommon "old *enyebab radang ini ialah bakteri# yang menyebabkan radang lokal atau 5irus yang menyebabkan peradangan sistemik *ada larinigtis akut terdapat gejala radang umum# seperti demam#dedar 3malaise4# serta gejala lokal# seperti suara parau sampai tidak bersuara sama sekali 3afoni4# nyeri ketika menelan atau berbi"ara serta gejala sumbatan laring Selain itu terdapat batuk kering dan lama kelamaan disertai dengan dahak kental
%etidaksempurnaan produksi suara pada pasien dengan laringitis akut dapat diakibatkan oleh penggunaan kekuatan aduksi yang besar atau tekanan untuk mengimbangi penutupan yang tidak sempurna dari glottis selama episode laringitis akut Tekanan ini selanjutnya menegangkan lipatan-lipatan 3plika4 5o"al dan mengurangi produsi suara *ada akhirnya menunda kembalinya fonasi normal
*ada laringitis kronis beberapa hal bisa mendasari kondisi ini yang biasanya akibat paparan dari iritan 3Bat yang bisa mengiritasi4 seperti tekanan yang terus menerus pada pita suara# sinusitis kronis# infeksi ragi 3akibat sistem kekebalan tubuh yang lemah4 serta terpapar asap atau gas yang mengandung Bat kimia (alam keadaan laryngitis# pita suara mengalami peradangan sehingga tekanan yang diperlukan untuk memproduksi suara meningkat Hal ini
menyebabkan kesulitan dalam memproduksi tekanan yang adekuat 'dara yang mele,ati pita suara yang mengalami peradangan ini justru menyebabkan suara yang dihasilkan menjadi parau )ahkan pada beberapa kasus suara dapat menjadi lemah atau bahkan tak terdengar
Semakin tebal dan semakin ke"il ukuran pita suara# getaran yang dihasilkan semakin "epat Semakin "epat getaran suara yang dihasilkan semakin tinggi *embengkakan pada pita suara dapat mengakibatkan tidak menyatunya kedua pita suara sehingga dapat terjadi perubahan pada suara
Terapi berupa mengistirahatkan pita suara# antibiotik# menambah kelembapan dan menekan batuk bat-obatan dengan efek samping yang menyebabkan pengeringan harus dihindari pada terapi laring *enyanyi dan para professional yang mengandalan suara perlu dinasehati agar membiarkan proses radang mereda sebelum melanjutkan karir mereka 'saha menyanyi selama infeksi masih berlangsung dapat mengakibatkan perdarahan laring dan
berkembang menjadi nodul korda 5okalis10
". Tumor <inak &an 8anas %arin8
No&u%us vo$a%
Terdapat berbagai sinomin klinis untuk polip nodular 5okalis# termasuk screamer’s node, singer’s node atau teacher’s node Nodulus jinak dapat unilateral dan timbul akibat penggunaan korda 5okalis yang tidak tepat atau berlangsung lama Seringkali bila disertai dengan peradangan# maka korda 5okalis akan saling melekat kuat# sehingga terbentuk suatu polip atau nodul Nodul dapat ber5ariasi se"ara histologist dari suatu tumor edematosa yang longgar dan lunak# hingga masa fibrosa yang padat atau suatu lesi 5as"ular dengan banyak pembuluh darah yang ke"il sebagai gambaran utamanya )eberapa pasien memberikan
respons yang baik dengan pembatasan dan re-edukasi 5o"al# namun banyak juga yang
memerlukan pembedahan endoskopik10
*ada a,alnya pasien mengeluhkan suara pe"ah pada nada tinggi dan gagal dalam mempertahankan nada Selanjutnya pasien menderita serak yang digambarkan sebagai suara parau# yang timbul pada nada tinggi# terkadang disertai dengan batuk Nada rendah terkena belakangan karena nodul tidak berada pada posisi yang sesuai ketika nada dihasilkan %elelahan suara biasanya "epat terjadi sebelum suara serak menjadi jelas dan menetap ?ika nodul "ukup besar# gangguan bernafas adalah gambaran yang paling umum
6ambar 2 >o"al Nodulus
,o%i3 kor&a voka%is &i;us
(egenerasi polip disepanjang korda 5okalis biasanya berkaitan dengan penggunaan 5o"al yang lama# merokok dan radang yang menetap *engangkatan bedah harus dilakukan pada satu sisi berturut-turut# untuk men"egah pembentukan sinekia pada komisura anterior *embedahaan harus diikuti menghentikan merokok dan re-edukasi 5o"al ?ika tidak demikian# mungkin akan terjadi kekambuhan jaringan polip yang tebal sepanjang korda 5okalis10
6ambar < *olip å
+isa
%ista pita suara umumnya terrmasuk kista resistensi kelenjar liur minor laring# terbentuk akibat tersumbatnya kelenjar tersebut# faktor iritasi kronik# refluks gastroesofageal dan 18
infeksi diduga berperan sebagai faktor predisposisi %ista terletak di dalam lamina propria superfisialis# menempel pada membran basal epitel atau ligamentum 5okalis 'kurannya biasanya tidak besar sehingga jarang menyebabkan sumbatan jalan nafas atas 6ejala
utamanya adalah parau
6ambar = %ista å
• ,a3i%oma 7uveni%is
6ejala a,al penyakit ini adalah suara serak dan karena sering terjadi pada anak# biasanya disertai dengan tangis yang lemah *apiloma dapat membesar kadang-kadang dapat menyebabkan sumbatan jalan nafas yang memngakibatkan sesak dan stridor sehingga memerlukan trakeostomi
Terapi yang paling efektif adalah pengangkatan bedah dengan tepat# seringkali menggunakan mikroskop atau dengan aser A/ Eksisi bedah berulang dapat menyebabkan
jaringan parut atau lipatan laring %asus papiloma ini tidak sering ditemukan10
+e8anasan aau karsinoma %arin8
6ejala utama karsinoma laring adalah suara serak yang merupakan gejala paling dini tumor pita suara Hal ini disebabkan karena ganguan fungsi fonasi laring %ualitas nada sangat dipengaruhi oleh besar ke"ilnya "elah glotik# besar pita suara# ketajaman tepi pita suara# ke"epatan getaran# dan ketegangan pita suara
*ada tumor ganas laring# pita suara gagal berfungsi se"ara baik disebabkan ketidakteraturan pita suara# oklusi atau penyempitan "elah glotik# terserangnya otot-otot 19
5okalis# sendi dan ligamen krikoaritenoid# dan kadang-kadang menyerang saraf Serak menyebabkan kualitas suara menjadi kasar# menganggu# sumbang# dan nadanya lebih rendah dari biasanya %adang bisa afoni karena nyeri# sumbatan jalan nafas# atau paralisis komplit
6ambar 10 %arsinoma å
). Inoksikasi =merokok &an a%ko/o%>
Merokok dan mengkonsumsi alkohol dapat mengiritasi laring# dapat menyebabkan peradangan dan penebalan pita suara
. +on8enia%
Larin8oma%asia
%ondisi ini lebih merupakan keadaan laring neonates yang terlalu lunak dan kendur dibandingkan normalnya Saat bayi menaring napas# maka laring yang lunak akan saling menempel# mempersimpit aditus dan timbul stridor
6ambar 11 åomalasia
*roses menelan tidak terganggu# proses menangis normal Tidak ditemukan gangguan patologi dasar ataupun gangguan yang bersifat progresif pada laringomalasia Stridor
merupakan gejala utama# dapat berlangsung konstan atau hanya terjadi saat bayi tereksitasi (apat timbul retraksi sterum dan dadaC laringomalasia menjadi salah satu penyebab dari
pektus ekska5atum10
Larin8ea% *e9s
Merupakan suatu selaput jaringan pada laring yang sebagian menutup jalan udara 2; 7 selaput ini terletak diantara pita suara# tetapi selaput ini juga dapat terletak diatas atau diba,ah pita suara &aryngeal ,ebs ini harus didiagnosis melalui 5isualisasi endoskopis Selanjutnya dapat dilakukan eksisi bedah atau laser# atau trakeotomi *rognosis jangka panjang baik10
6ambar 1/ åeal Debs . A%er8i
!eaksi alergi dimana jaringan areola longgar di sekitar glottis merupakan organ syok# dapat menyebabkan obstruksi "epat jalan napas Edema obstruktif dapat timbul hanya dalam beberapa menit setelah berkontak dengan suatu antigen eksitasibila terjadi# perlu dilakukan
trakeostomi dan pemberian steroid10
6. Trauma
+onusio %arin8
%ontusio laring yang ringan bermanifestasi sebagai hematoma internal dan terkadang sebagai dislokasi kartilago ariteoidea Trauma biasanya disebabkan oleh benda tumpul yang menghantam leher dalam keadaan ekstensi %un"i pada terapi "edera laring adalah dengan diagnosis segera %ontusio laring dapat diobser5asi sementara persiapan untuk trakeostomi tetap dilakukan# keadaan ini perlu dibedakan dengan fraktur kartilago yang lebih berat serta a5ulse laringtrakea dengan pemeriksaan memakai "ermin atau serat opti" dan radiogram lateral Hetoma biasanya dapat terlihat dan laringoskopi direk biasanya dapat mereduksi dislokasi kartilago aritenoidea10
Frakur %arin8
Tanda-tanda fraktur laring adalah suara serak# stridor# hemoptisis# emfisema subkutan Terlepasnya kartilago tiroidea dari kartilago krikoidea dan trakea juga dapat terjadi bstruksi jalan napas dapat terjadi tiba-tiba# jika terjadi pemisahan laringotrakea# trake a akan tertarik ke dalam leher ba,ah# maka perlu dilakukan trakeostomi darurat ?ika pasien tidak sadar# maka hampir tidak mungkin untuk melakukan pemeriksaan memakai "ermin oleh karna nyeri dan
hematoma yang sangat hebat 10
+raktur laring seringkali disertai dengan "edera ser5ikal *emeriksaan foto rontgen ser5ikal dan pemeriksaan neurologis perlu dilakukan pada setiap orang dengan fraktur laring Aedera saraf laringeus rekurens seringkali terjadi akibat terlepas *embedahan segera "enderung men"egah perkembangan stenosis fibroti" yang kaku %arena kartilago yang patah tanpa suplai darah "ukup rentan terhadap absopsi# maka reposisi perlu dilakukan se"epatnya10
Senosis %arin8 &an su98%ois
?aringan parut yang mempersempit jalan napas merupakan sekuele dari suatu penyakit atau "edera# dan penatalaksanaannya seringkali sangat sulit Trauma tumpul atau tembus# penelanan Bat kaustik# luka tembak dan iritasi balon tuba endrotrakea merupakan penyebab stenosis laring yang laBim ditemui *enatalaksanaan stenosis laring kronik sangat rumit dan perlu disesuaikan se"ara peroragan (apat dilakukan dilatasi# eksisi# reanastomosis langsung#
dan laringektomi parsial atau lokal 10
6ambar 18 Stenosis å
ranu%oma inu9asi
*asien biasanya tidak terlalu serak# namun pasien menyadari adanya perubahan suara 6ranuloma seringkali bilateral dan dapat terjadi selama penggunaan tuba endotrakea Tindakan terdiri dari pengangkatan bedah se"ara endoskopis# seringkali menggunakan laser
A/10
6ambar 19 6ranuloma å
(. ,ara%isis 3ia suara
*aralisis otot laring dapat disebabkan gangguan persarafan# baik sentral maupun perifer# dan biasanya paralisis motorik bersama dengan paralisis sensorik %ejadiannya dapat unilateral maupun bilateral
Selain suara parau# dapat juga di jumpai gejala klinis yang lainnya# seperti gangguan respirasi dan stridor# anestesi yang menyebabkan inhalasi makanan dan sekresi faring yang merangsang batuk dan tersedak# suara menjadi lemah
%elumpuhan pita suara bisa mempengaruhi proses berbi"ara# bernafas dan menelan %elumpuhan menyebabkan makanan dan "airan terhidup ke dalam trakea dan paru-paru
?ika hanya 1 pita suara yang lumpuh 3kelumpuhan 1 sisi4# maka suara menjadi serak )iasanya saluran udara tidak tersumbat karena pita suara yang normal bisa membuka sebagaimana mestinya ?ika kedua pita suara mengalami kelumpuhan 3kelumpuhan / sisi4# maka kekuatan suara akan berkurang *enderita juga mengalami gangguan pernafasan karena terjadi penyumbatan saluran udara ke trakea
6ambar 1; *aralisis *ita Suara
".6 Dia8nosis
(iagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik# dan pemeriksaan penunjang /#9#<
1. Anamnesis
• Setiap pasien dengan suara parau yang menetap lebih dari / minggu tanpa adanya
infeksi saluran napas atas memerlukan pemeriksaan Sangat penting untuk mengetahui durasi dan karakter perubahan suara
• !i,ayat merokok dan minum alkohol# dimana dapat mengiritasi mukosa mulut
dan laring dan beresiko kanker kepala leher
• !i,ayat pekerjaan# polaF tipe pemakaian suara seperti menyanyi berteriak
• !i,ayat penyalahgunaan suara 3voice abuse4
• %eluhan yang berhubungan meliputi nyeri# disfagia# batuk# s usah bernapas
• %eluhan refluks gastroesofageal seperti merasakan asam di mulut pada pagi hari
• *enyakit sinonasal 3rhinitis alergi atau sinusitis kronik4
• %elainan neurologis
• !i,ayat trauma atau pembedahan
• !i,ayat pemakaian obat-obatan seperti .AE inhibitor
". ,emeriksaan Fisik
*emeriksaan kepala dan leher se"ara keseluruhan# meliputi penilaian pendengaran# mukosa saluran napas atas# mobilitas lidah dan fungsi saraf kranial *emeriksaan kelenjar getah bening juga diperlukan hal ini menandakan apakah adanya infeksi atau mungkin metastasis dari karsinoma
). ,emeriksaan ,enun<an8
• åoskopi fibreoptik
'ntuk mengidentifikasi setiap lesi dari pita suara seperti kanker# singer’s node# polip dan lain-lain Selain itu dapat menilai adanya paralisis pita suara# yang berhubungan dengan kanker paru# aneurisma aorta dan lain-lain
6ambar 1@ *emeriksaan Menggunakan +ibreoptik
• Stroboskopi 3videolaryngostroboscopy4
*emeriksaan ini dapat memperlihatkan gambaran dari pergerakan laring
• *emeriksaan darah
Meliputi hitung jenis dan &E(# fungsi tiroid# nilai A1 esterase inhibitor untuk pembengkakan pita suara dan diduga angioedema# serta pemeriksaan reseptor asetilkolin
untuk suara parau yang diduga disebabkan miastenia gra5is
• *emeriksaan radiologi
At s"an dan M!$ jika ditemukan kelainan pada pemeriksaan neurologis 'S6 tiroid untuk mendeteksi kanker tiroid yang menyebabkan paralisis pita suara
".( ,enaa%aksanaan
*engobatan suara serak sesuai dengan kelainan atau penyakit yang menjadi etiologinya %arena akibat yang timbul akibat kelelahan bersuara# maka perlu beberapa langkah pen"egahan maupun terapi )ila belum timbul keluhan# pen"egahan merupakan hal yang terpenting )eberapa peneliti menyarankan untuk minum air setiap beberapa saat setelah berbi"ara &aki-laki yang minum air akan dapat memba"a dengan kualitas suara yang baik
dalam ,aktu yang lebih lama dibandingkan dengan yang tidak diberi minum air Hal yang sama didapatkan pada penyanyi karaoke amatir $stirahat bersuara merupakan salah satu tehnik untuk mengistirahatkan organ-organ pembentuk suara
+aktor-faktor lain yang menjadi faktor risiko terjadinya kelelahan bersuara juga harus diperhatikan *enggunaan alkohol# merokok# dan obat-obatan tertentu sebaiknya dihindari karena dapat mempengaruhi kondisi permukaan plika5okalis Salah satu penyebab iritasi laring adalah refkuks dari esofagus Hal ini dapat memper"epat kelelahan bersuara karena akan mengakibatkan hilangnya lapisan mukus permukaan pita suara serta terkelupasnya epitel )eberapa hal yang dianjurkan untuk men"egah refluks antara lain# pertama menghindari konsumsi kafein dan "oklat karena akan mengakibatkan relaksasi spinkter esofagus %edua# hindari makan dan minum pada jam tidur dan sebaiknya tunggu /-8 jam setelah makan baru kemudian tidur atau posisi ditinggikan )ila sudah ada gejala refluks mungkin diperlukan obat-obatan untuk menetralisir asam lambung atau mengurangi produksinya
.da beberapa pendekatan penatalaksanaan *ertama# terapi suara dengan komponen utama berupa edukasi dasar anatomi dan fisiologi produksi suara *asien harus mengerti hubungan antara gangguan suara dan penyebabnya sehingga lebih menyadari apa yang boleh dilakukan dan apa yang dihindari %edua# konser5asi suara yang prinsipnya lebih praktis dan realistis dibandingkan terpai suara Aaranya adalah dengan mengurangi penggunaan suara /1
atau istirahat bersuara 35o"al rest4 pada pasien dengan laringitis akut# disamping pemberian obat-obatan# yang bertujuan mengurangi oedem jaringan *erlu juga mengurangi sumber penyalahgunaan suara dan menggunakan alat pengeras suara
Terapi tingkah laku suara ditujukan untuk meningkatkan aspek teknik penggunaan suara termasuk pernapasan perut# latihan penggunaan tinggi nada dan istirahat yang benar# meningkatkan phrasing dan tehnik-tehnik spesifik lainnya
Terapi medikamentosa terutama ditujukan untuk mengurangi oedem jaringan dengan pemberian obat-obat anti inflamasi steroid atau nonsteroid $ndikasi penggunaan antibiotik
atau dekongestan antihistamin pada pasien dengan suara parau jarang ,alaupun pada pasien juga terdapat rhinosinusitis atau bakterial laringotrakeitis# yang mungkin menyebabkan
terjadi komplikasi pada pasien dengan suara parau
$ndikasi tindakan bedah dilakukan tergantung penyebab dari suara parau Misalnya adanya suatu nodul atau polip yang terdapat pada pita suara maka tindakan bedah mungkin diperlukan selain juga harus menghilangkan faktor pen"etus terbentuknya nodul atau polip akibat penyalahgunaan suara *ada beberapa kondisi tertentu suara parau memerlukan terapi yang spesifik *embedahan dianjurkan untuk diagnosis 3"ontoh:biopsi4 dan terapi 3"ontoh: mengambil massa tumor dan laser surgery4 perasi dapat dilakukan dengan fibre opti" endos"ope dengan anestesi umum *embedahan pada penyebab suara parau non-"an"er hanya diindikasikan jika penatalaksanaan dengan "ara lain gagal
-A- III +ESIM,ULAN
Suara serak merupakan suatu gejala tetapi jika prosesnya berlangsung lama maka merupakan tanda a,al dari penyakit yang serius di daerah tenggorok )erbagai dampak yang mungkin timbul akibat suara parau# yaitu dampak terhadap kualitas hidup dan kelainan permanent pada laring (ampak kualitas hidup terutama terjadi akibat ketidakmampuan untuk berbi"ara terus menerus dalam ,aktu lama# sehingga dapat mengganggu pekerjan# sosialisasi dengan masyarakat sekitar dan juga se"ara ekonomis baik se"ara langsung maupun tidak langsung Hal ini dapat disebabkan oleh kelainan kongenital# infeksi# inflamasi# tumor# trauma# maupun penyakit sistemik *enatalaksanaannya terdiri dari terapi konser5atif# terapi suara# terapi medika mentosa dan terapi operatif
DAFTAR ,USTA+A
1 S"h,artB S!# Aohen SM# (ailey SH Alini"al *ra"ti"e 6uidelines : Hoarseness3dysphonia4 $n : tolaryngology G Head .nd Ne"k Surgery >ol 191 /00= / Suli"a & Hoarseness $n : .r"hi5es f tolaryngology Head and Ne"k Surgery >ol 182
No @# ?une /011
8 !ubin ?S# S"heren SA )asi"s f >oi"e *rodu"tion tolaryngology )asi" S"ien"es .ndAlini"al !e5ie, Thieme Ne, York /00; p:;/;-;/@
9 Suli"a & >oi"e : .natomy# *hysiology .nd Alini"al E5aluation Head .nd Ne"k Surgery -tolaryngology# 9th ed &ippin"ott Diliam Dilkins /00@ Ahap >
; &al,ani .% >oi"e *rodu"tion in : &aryn .nd Hypopharyn Aurrent (iagnosis .ndTreatment tolaryngology Head .nd Ne"k Surgery Ne, York Ahap >$$$
@ Hermani )# %artosoediro S# Hutauruk SM (isfonia )uku .jar $lmu %esehatan Telinga Hidung Tenggorok %epala (an &eher Edisi @ )alai *enerbit +akultas %edokteran'ni5ersitas $ndonesia ?akarta# /002 p : /81-/8@
2 Aummings AD# +lint *D# Haughey )H# et al# eds tolaryngology: Head and Ne"k Surgery ;th ed St &ouis# MoC MosbyC /010
< +eierabend !H# Malik SN Hoarseness in adults .m +am *hysi"ian /00=C<03948@8-820 = &undy S(# Aasiano ! (iagnosis and management of hoarseness Hospital *hysi"ian
/000p: ;=-@1
10 )ano5etB ?( 6angguan laring jinak (alam: .dams 6&# )oies &!# Higler *.# editor
)oies )uku .jar *enyakit THT edisi keenam ?akarta: E6A1==2Hal 82=-=1
11 +a"hruddin# (amilla (isfonia (alam: Soepardi E.# $skandar N# Ed )uku ajar ilmu
kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher Edisi ketujuh ?akarta: +%'$# /001 h /09-/0<