• Tidak ada hasil yang ditemukan

Handout Gelombang CAHAYA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Handout Gelombang CAHAYA"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

YAYASAN WIDYA BHAKTI

SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA

TERAKREDITASI A

Jl. Merdeka No. 24 Bandung  022. 4214714 – Fax. 022. 4222587 http//: www.smasantaangela.sch.id, e-mail : [email protected]

_____________________________________________________________________

HANDOUT FISIKA KELAS XII

(

UNTUK KALANGAN SENDIRI

)

(2)

INTERFERENSI

Sudah tahukah kalian apakah interferensi itu ? Interferensi adalah gabungan dua

gelombang atau lebih. Cahaya merupakan gelombang yaitu gelombang elektromagnetik. Interferensi cahaya bisa terjadi jika ada dua atau lebih berkas sinar yang bergabung. Jika cahayanya tidak berupa berkas sinar maka interferensinya sulit diamati.

Beberapa contoh terjadinya interferensi cahaya dapat kalian perhatikan pada penjelasan berikut.

1. Interferensi Celah Ganda

Pada tahun 1804 seorang fisikawan bernama Thomas Young (1773-1829) dapat mendemonstrasikan interferensi cahaya. Young melewatkan cahaya koheren (sinar-sinarnya sefase dan frekuensi sama) melalui dua celah sempit yang dikenal dengan celah ganda.

Perhatikan Gambar 3.1(a), dua berkas cahaya koheren dilewatkan pada celah ganda kemudian dapat mengenai layar. Pada layar itulah tampak pola garisgaris terang seperti pada Gambar 3.1(b). Pola garisgaris terang dan gelap inilah bukti bahwa cahaya dapat berinterferensi.

Interferensi cahaya terjadi karena adanya beda fase

cahaya dari kedua celah tersebut. Berkas cahaya dari S1 dan S2 yang sampai pada layar terlihat berbeda lintasan sebesar ΔS = d sin θ. Perbedaan panjang lintasan inilah yang dapat menimbulkan fase antara dua berkas cahaya tersebut berbeda.Interferensi akan saling menguatkan jika berkas cahaya sefase dan saling melemahkan jika berlawanan fase. Sefase berarti berbeda sudut fase Δθ = 0, 2π, 4π, ... Sedangkan berlawanan fase berarti berbeda

sudut fase Δθ = π, 3π, 5π, ... . Syarat ini dapat dituliskan dengan beda lintasan seperti persamaan berikut.

(3)

Interferensi maksimum : d sin θ = n λ Interferensi minimum : d sin θ = (n − ) dengan : d = jarak antar celah (m)

θ = sudut yang dibentuk berkas cahaya dengan garis mendatar

n = pola interferensi (orde), m = 0, 1,2,3....λ = panjang gelombang cahaya yang berinterferensi

1. Seberkas cahaya monokromatik memiliki panjang gelombang 5000 Å

dilewatkan melalui celah ganda Young. Celah ganda berjarak 0,2 mm satu

sama lain, kemudian 80 cm di belakang celah di pasang layar. Tentukan :

A. jarak garis terang pertama dari terang pusat,

B. jarak garis terang kedua dari terang pusat,

C.

arak antara garis terang pertama dengan garis terang kedua pada layar

__________________________________________________________________

__________________________________________________________________

__________________________________________________________________

__________________________________________________________________

__________________________________________________________________

__________________________________________________________________

2.

Sebuah celah ganda disinari dengan cahaya yang mempunyai panjang gelombang

560 nm. Sebuah layar diletakkan 1 m dari celah. Jika jarak antara kedua celah 0,5 mm, maka jarak dua pita terang yang berdekatan adalah …

A. 1,00 mm B. 1,12 mm C. 1,40 mm D. 1,60 mm E. 2,00 mm

__________________________________________________________________

__________________________________________________________________

__________________________________________________________________

__________________________________________________________________

__________________________________________________________________

3.

Diketahui jarak dua celah ke layar 1,5 m dan panjang gelombang yang digunakan 4 ×

10−7 m. Jarak antara terang pusat dan terang ketiga 0,6 cm. Jarak antara kedua celah

adalah .... A. 3 × 10−5 m B. 4,5 × 10−5 m C. 1 × 10−4 m D. 2 × 10−4 m E. 3 × 10−4 m

(4)

Difraksi Cahaya

Pada jarak tertentu mata kita sulit membedakan posisi dua nyala lampu yang

sangat berdekatan. Coba kamu perhatikan mengapa hal ini

dapat terjadi? Gejala ini dikarenakan diameter pupil mata kita sangat sempit.

Akibatnya adalah cahaya dua lampu tersebut ketika sampai ke mata kita

mengalami difraksi. Apakah difraksi cahaya itu?

Difraksi cahaya adalah peristiwa pelenturan cahaya yang akan terjadi jika cahaya

melalui celah yang sangat sempit. Kita dapat melihat gejala ini dengan mudah

pada cahaya yang melewati sela jari-jari yang kita rapatkan kemudian kita

arahkan pada sumber cahaya yang jauh, misalnya lampu neon. Atau dengan

melihat melalui kisi tenun kain yang terkena sinar lampu yang cukup jauh.

Difraksi Celah Tunggal

Pada titik O di layar B semua sinar memiliki panjang lintasan optis yang sama.

Karena semua sinar yang jatuh di O memiliki fase yang sama maka titik O

memiliki intensitas maksimum. Sekarang kita tinjau titik P. Sinar meninggalkan

celah dengan sudut θ . Sinar r1 berasal dari bagian atas celah dan sinar r2 berasal

dari pusatnya. Jika dipilih sudut θ sedemikian sehingga selisih lintasannya adalah

1/2 λ maka r1 dan r2 berlawanan fase dan tidak memberikan efek apapun pada P.

Setiap sinar dari setengah bagian atas celah akan dihapuskan oleh pasangannya

yang berasal dari bagian bawah, yaitu mulai dari titik 1 /2 d bagian bawah. Titik P

akan minimum pada pola difraksi dan memiliki intensitas nol. Syarat keadaan ini

adalah:

(5)

Pita terang utama O akan menjadi lebih lebar jika celah dipersempit. Jika lebar

celah sama dengan panjang gelombang (λ) maka minimum pertama akan terjadi

pada sudut θ = 90 °

Difraksi pada Kisi

Difraksi cahaya juga terjadi jika cahaya melalui banyak celah sempit terpisah

sejajar satu sama lain dengan jarak konstan. Celah semacam ini disebut kisi

difraksi atau sering disebut dengan kisi.

d: konstanta = 1/N, N = Jumlah Kisi

1. Seberkas sinar monokromatis dengan panjang gelombang 5.000 Å datang

tegak lurus pada kisi. Jika spektrum orde kedua membentuk sudut deviasi 30°,

jumlah garis per cm kisi adalah ....

a. 2.000 goresan

b. 4.000 goresan

c. 5.000 goresan

d. 20.000 goresan

e. 50.000 goresan

(6)

2. Sebuah kisi difraksi berjarak 2 m dari layar. Orde pertama terbentuk pada

jarak 1,5 cm. Jika panjang gelombang cahaya yang digunakan 600 nm, kisi

difraksi tersebut memiliki ....

a. 500 goresan/cm

b. 400 goresan/cm

c. 250 goresan/cm

d. 125 goresan/cm

e. 100 goresan/cm

DISPERSI

Dispersi adalah peristiwa penguraian cahaya polikromatik (putih) menjadi cahaya-cahaya monokromatik (me, ji, ku, hi, bi, ni, u) pada prisma lewat pembiasan atau pembelokan cahaya.

Φ = δu - δm = (nu – nm)β

Keterangan: Φ = sudut dispersi

nu = indeks bias sinar ungu

nm = indeks bias sinar merah

δu = deviasi sinar ungu

δm = deviasi sinar merah

Prisma adalah zat bening yang dibatasi oleh dua bidang datar. Apabila seberkas sinar datang pada salah satu bidang prisma yang kemudian disebut sebagai bidang pembias I, akan dibiaskan mendekati garis normal. Sampai pada bidang pembias II, berkas sinar tersebut akan dibiaskan menjauhi garis normal. Pada bidang pembias I, sinar dibiaskan mendekati garis normal, sebab sinar datang dari zat optik kurang rapat ke zat optik lebih rapat yaitu dari udara ke kaca. Sebaliknya pada bidang pembias II, sinar dibiaskan menjahui garis normal, sebab sinar datang dari zat optik rapat ke zat optik kurang rapat yaitu dari kaca ke udara. Sehingga seberkas sinar yang melewati sebuah prisma akan mengalami pembelokan arah dari arah semula. Marilah kita mempelajari fenomena yang terjadi jika seberkas cahaya melewati sebuah prisma seperti halnya terjadinya sudut deviasi dan dispersi cahaya.

(7)

Sudut Deviasi Pembiasan Cahaya Pada Prisma

Gambar diatas menggambarkan seberkas cahaya yang melewati sebuah prisma. Gambar tersebut memperlihatkan bahwa berkas sinar tersebut dalam prisma mengalami dua kali pembiasan sehingga antara berkas sinar masuk ke prisma dan berkas sinar keluar dari prisma tidak lagi sejajar. Sudut yang dibentuk antara arah sinar datang dengan arah sinar yang meninggalkan prisma disebut sudut deviasi diberi lambang D. Besarnya sudut deviasi tergantung pada sudut datangnya sinar.

Untuk segiempat AFBE, maka : β + ∠AFB = 180o

Pada segitiga AFB, r1 + i2 + ∠AFB = 180o, sehingga diperoleh

β + ∠AFB = r1 + i2 + ∠ AFB

β = r1 + i2

Pada segitiga ABC, terdapat hubungan ∠ABC + ∠BCA +∠CAB = 180o,

di mana ∠ABC = r2 – i2 dan ∠CAB = i1 – r1,

sehingga ∠BCA + (r2 – i2) + (i1 – r1) = 180o

∠BCA = 180o + (r

1 + i2) – (i1 + r2)

Besarnya sudut deviasi dapat dicari sebagai berikut. D = 180o – ∠BCA = 180o – {(180o + (r 1 + i2) – (i1 + r2)} = (i1 + r2) – (i2 + r1) D = i1 + r2 – β Keterangan : D = sudut deviasi

i1 = sudut datang pada prisma

r2 = sudut bias sinar meninggalkan prisma

(8)

Besarnya sudut deviasi sinar bergantung pada sudut datangnya cahaya ke prisma. Apabila sudut datangnya sinar diperkecil, maka sudut deviasinya pun akan semakin kecil. Sudut deviasi akan mencapai minimum (Dm) jika sudut datang cahaya ke prisma sama

dengan sudut bias cahaya meninggalkan prisma atau pada saat itu berkas cahaya yang masuk ke prisma akan memotong prisma itu menjadi segitiga sama kaki,

sehingga berlaku i1 = r2 = i (dengan i = sudut datang cahaya ke prisma) dan i2 = r1 = r

(dengan r = sudut bias cahaya memasuki prisma). Karena β = i2 + r1 = 2r atau r = β

dengan demikian besarnya sudut deviasi minimum dapat dinyatakan: D = i1 + r2 – β = 2i – β atau i = (Dm + β) Menurut hukum Snellius tentang pembiasan berlaku

dengan :

n1 = indeks bias medium di sekitar prisma

n2 = indeks bias prisma

β = sudut pembias prisma

Dm = sudut deviasi minimum prisma

Untuk sudut pembias prisma kecil (β≤ 15o), maka berlaku sin ( β + D

m) = ( β + Dm) dan

sin β = β. Sehingga besarnya sudut deviasi minimumnya dapat dinyatakan :

Apabila medium di sekitar prisma berupa udara maka n1 = 1 dan indeks bias prisma

dinyatakan dengan n, maka berlaku :

Dm = (n – 1) β

Sebuah prisma dengan sudut pembias 600 mempunyai indeks bias 1,67. Hitung

a. Sudut deviasinya jika sudut datangnya 600.

b. Sudut deviasi minimum

c. Sudut deviasi minimum jika sudut pembias prisma 100.

________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________

(9)

Sebuah prisma (np = 1,50) mempunyai sudut pembias β = 10°. Tentukan deviasi

minimum pada prisma tersebut!

________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________ Soal soal

Perhatikan diagram difraksi celah ganda berikut ini. Jika panjang gelombang

berkas cahaya 6000Å dan jarak antar celah 0,6 mm, tentukan :

a) jarak terang kedua dari terang pusat

b) jarak terang keempat dari terang pusat

c) jarak antara terang kedua dan terang keempat

d) jarak gelap kelima dari terang pusat

e) jarak antara gelap kelima dan terang kedua

f) jarak antara 2 garis terang yang berurutan

g) jarak antara 2 garis gelap yang berurutan

h) jarak antara garis terang dan garis gelap yang berurutan

i) jumlah garis terang yang nampak pada layar

(Sumber gambar dan angka : Soal Ujian Nasional Fisika SMA 2009/2010 Kode

P04)

(10)

________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________

(11)

Cahaya monokromatik dari sumber cahaya datang pada sebuah celah ganda yang

lebar antar celahnya 0,8 mm dan jarak pusat terang ke terang kedua adalah 1,80

mm dan panjang gelombang cahaya 4800 A maka jarak celah ke layar adalah ….

A. 2 m

B. 1,5 m

C. 1 m

D. 0,5 m

E. 0,02 m

Seberkas sinar monokromatis jatuh tegak lurus pada kisi yang terdiri atas 5.000

goresan setiap cm. Panjang gelombang sinar sebesar 500 nm. Besar sudut deviasi

pada orde kedua adalah ....

A. 0°

B. 30°

C. 60°

D. 90°

E. 125°

Sinar monokromatik dilewatkan pada kisi difraksi dengan 4.000 goresan setiap

cm. Jika panjang gelombang sinar tersebut 625 nm, sudut yang dibentuk pada

orde kedua adalah ....

A. 0°

B. 15°

C. 30°

D. 45°

E. 60°

Sebuah celah ganda disinari dengan cahaya yang panjang gelombangnya 640 nm.

Sebuah layar diletakkan 1,5 m dari celah. Jika jarak kedua celah 0,24 mm maka

jarak dua pita terang yang berdekatan adalah ....

A. 4,0 mm

B. 6,0 mm

C. 8,0 mm

D. 9,0 mm

E. 9,6 mm

(12)

Seberkas cahaya jatuh tegak lurus mengenai 2 celah yang berjarak 0,4 mm. Garis

terang tingkat ke-3 yang dihasilkan pada layar berjarak 0,5 mm dari terang pusat.

Bila jarak layar dengan celah adalah 40 cm, maka panjang gelombang cahaya

tersebut adalah ....

A. 1,0 × 10−7 m

B. 1,2 × 10−7 m

C. 1,7 × 10−7 m

D. 2,0 × 10−7 m

E. 4,0 × 10−7 m

Jarak pada terang kedua dari terang pusat pada percobaan Young adalah 2 cm.

Jika jarak antara dua celah 0,3 mm dan layar berada 5 m dari celah, panjang

gelombang cahaya yang digunakan

adalah ....

A. 400 nm

B. 450 nm

C. 500 nm

D. 560 nm

E. 600 nm

Referensi

www.fisikastudycenter.com

http://adiwarsito.wordpress.com

Bse fisika kelas XII sri handayani

Gambar

Gambar diatas menggambarkan seberkas cahaya yang melewati sebuah  prisma. Gambar tersebut memperlihatkan bahwa berkas sinar tersebut dalam prisma mengalami dua kali pembiasan sehingga antara berkas sinar masuk ke  prisma  dan berkas sinar keluar dari prism

Referensi

Dokumen terkait

Lampiran Peraturan Bupati Kudus Nomor 37 Tahun 2009 tentang Pendelegasian Wewenang dan Pemberian Mandat Penandatanganan Keputusan dan Surat Dinas Bidang Kepegawaian

257 USKUR RIZA SD NEGERI 9 SIMPANG MAMPLAM III 258 MUHAMMAD JAMIL SD NEGERI 9 SIMPANG MAMPLAM IV 259 MISBAHUL NAZAR SD NEGERI 9 SIMPANG MAMPLAM IV.. 260 ULUL AZMI SD NEGERI 9

Pendalaman ini dipilih karena untuk menggabungkan antara perbelanjaan dalam tenant atau retail yang umumnya memiliki modul, dengan lapangan atau area olahraga yang umumnya

tanah mulai dari pendelegasian dari kanwil kepada kepala kantor sebagai ketua pelaksana pengadaan tanah, penyiapan pelaksanaan pengadaan tanah, inventarisasi

Dari Gambar 4.17 di dapat perbedaan morfologi permukaan dari lapisan coating yang tanpa anneling dan yang di anneling dari pengamatan visual terlihat dengan perlakuan anneling,

Sebelum terbentuknya pemerintahan desa, di Desa Citaman terdapat kelembagaan kajaroan, pimpinannya disebut jaro yang berperan sebagai pengelola pemerintahan desa

UPT PUSKESMAS PAKONG UPT PUSKESMAS PAKONG Jl. Raya Pakong La Pakong Laok, Kec ok, Kec. 6)ka-enakan pencaaan 3an pelapo-an k+-ang maks)mal. 3an pelapo-an k+-ang maks)mal...

Merupakan metode yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran untuk menujang pencapaian tujuan pembelajaran pelatihan. Metode pembelajaran dalam pelatihan merupakan suatu cara