• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan teknologi, berbagai kalangan masyarakat bisa mendapatkan informasi dengan mudah dari jaringan internet. Putra(2013) “Penetrasi internet di Indonesia mencapai 30 persen dan rasio ini naik empat poin bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya”. Hal ini menjadi indikator bahwa pengguna internet terus meningkat tiap tahunnya. Wahyudi(2012) didukung pernyataan dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) mengungkapkan bahwa, “Jumlah pengguna internet di Indonesia tahun 2012 mencapai 63 juta orang atau setara dengan 24,23 persen dari total populasi negara ini. Prediksi akan naik 30 persen menjadi 82 juta pengguna tumbuh menjadi 107 juta pada tahun 2014 dan 139 juta atau 50 persen total populasi pada tahun 2015”.

Untuk mengakses internet, device yang dapat digunakan adalah smartphone dan tablet. Kedua perangkat tersebut digunakan oleh berbagai kalangan. Ditulis oleh Wahyudi (2012) mengenai pernyataan John Fong, “Mayoritas pengguna tablet lebih suka menikmati aplikasi yang diunduh terutama media digital baik media koran, tabloid, majalah, maupun media elektronik”. Selain itu, masih di artikel yang sama yang berisi pernyataan BI Intelligence menyatakan bahwa Indonesia merupakan jumlah pengguna tablet terbesar keempat di Asia, setelah Cina, India, dan Jepang.

Namun berkembangnya teknologi internet tidak selalu memberikan dampak positif, salah satunya adalah pornografi. Hal ini didukung oleh pernyataan Ningrum (2013) berasal dari situs Liputan6 bahwa “200 aplikasi penipuan porno telah diterbitkan oleh lebih dari 50 pengembang.” Hal ini berarti pengguna smartphone khususnya yang menggunakan platform Android dapat dengan mudah mendapatkan aplikasi berkonten negatif melalui store aplikasi Google Play. Dengan kondisi tersebut anak-anak dapat dengan mudah untuk mengakses aplikasi tersebut di smartphone tanpa sepengetahuan orangtua, dan ini akan berdampak buruk juga untuk moral anak tersebut.

Dampak kemajuan teknologi internet memiliki pengaruh negatif bagi kalangan remaja yang berusia 13 sampai 17 tahun. Auliani (2013) sesuai dengan

(2)

tindakan yang dilakukan oleh FBI pada pelacuran anak menggambarkan bahwa sisi gelap masyarakat yang tumbuh bersama situs internet dapat menyediakan akses mudah mucikari X di hotel, motel, atau tempat lain yang serupa.

Faktor lain yang dapat memperburuk moral anak adalah kecanduan bermain game. Pramudiarja (2012) didukung dari pernyataan dr Suzy mengenai Kecanduan Game, 4 Remaja Dibawa ke RSJ Grogol. “Kecanduan games tidak bisa dianggap sepele, terutama kalau sudah mempengaruhi perilaku. Gangguan jiwa psikotis yang ditandai dengan cara berpikir yang mulai kacau bisa juga berawal dari kecanduan games yang tidak ditangani dengan baik”

Candra (2012) bukan hanya kecanduan bermain games yang dapat merusak moral anak, salah satu riset yang dilakukan oleh Eric Rice bersama tim bahwa mendapatkan kemudahan dalam mengakses internet secara pribadi apabila menggunakan smartphone. Akan berbeda jika anak menggunakan komputer di rumah, orangtua dengan mudah dapat mengontrol anak. Hal-hal yang dilakukan anak ketika mengakses internet, seperti mencari pasangan dengan menggunakan smartphone.

Selain itu, GAN(2013) memiliki data yang berasal dari survey terhadap 236 mahasiswa dan pelajar di amerika serikat mengenai konten pornografi melalui SMS. Kebanyakan SMS porno terjadi di kalangan remaja berusia 18 tahun ke bawah. Dan didukung oleh sebuah studi menyatakan bahwa, “8 persen dari remaja berusia 17 tahun di Amerika pernah mengirim SMS porno yang berisi foto pribadi. Hal tersebut tentu saja bukan tanpa sebab. Pasalnya, saat ini hampir semua remaja memiliki ketergantungan sangant tinggi terhadap smartphone”. Sebuah penelitian yang melibatkan remaja berusia 18-24 tahun menyatakan bahwa, “remaja mengirimkan sekitar 1.630 SMS setiap bulan, atau sekitar 3 SMS setiap jam”.

Prianggoro (2012) menurut psikolog Elly Risman, dari Yayasan Kita dan Buah Hati (YKBH), “generasi yang terlahir setelah tahun 1995 banyak mengandalkan teknologi untuk berkomunikasi, bermain, dan bersosialisasi. Selain itu, orangtua wajib memberikan batasan dan peraturan kepada anak ketika memberikan smartphone. Piranti yang diberikan harus disesuaikan dengan tingkat usia. Aturannya harus memuat tentang rutinitas sehingga penggunaan teknologi tetap harus dibatasi. Yang tak kalah penting, harus ada penjelasan

(3)

tentang keuntungan dan kerugian menggunakan berb`agai media digital tadi, pembatasan penggunaannya, serta persyaratan yang disepakati bersama”.

Untuk itu aplikasi Parental Control dibuat sebagai salah satu solusi untuk meminimalisir masalah di atas. Aplikasi ini memungkinkan orangtua untuk mengawasi dan membatasi penggunaan smartphone dan tablet dalam hal ini adalah anak-anak.

Selain itu aplikasi ini menggunakan berbasis Android karena berdasarkan data International Data Corporation (IDC) yang ditulis oleh Radd(2013) bahwa Android menduduki peringkat pertama untuk sistem operasi smartphone maupun tablet sedangkan yang menduduki peringkat ke-2 dan ke-3 adalah iOS dan Blackberry. Hal ini dikarenakan Samsung memimpin pangsa pasar sebesar 41,1 persen. Untuk IOS Apple ditandai dengan sistem operasi mengalami penurunan pangsa pasar dari tahun ke tahun dan pertumbuhan pengiriman tahun ke tahun lebih rendah. Sedangkan untuk Blackberry mengalami penurunan 2 digit selama dua tahun belakangan ini .

Dilihat dari segi kemajuan teknologi yang didapatkan dari beberapa jurnal seperti:

1. (Anacleto, Figueiredo, Almeida, & Novais, 2013) membahas mengenai Transfering Data from a Server to an Android Mobile Application,

2. (Kumar, Mohan, 2013) membahas mengenai GCM Service Driven Communication With An Android Application in Cloud Computing, 3. (Muthumurugesan, Nalini, & Vinodini, 2013) membahas mengenai Smart

Way to Track the Location in Android Operating System,

4. (Hati, Suprayogi, & Sasmito, 2013) membahas mengenai Aplikasi Penanda Lokasi Peta Digital Berbasis Mobile GIS Pada Smartphone Android.

5. (Kuppusamy, Francis, Aghila, 2013) membahas mengenai a Model For Remote Parental Control System Using Smartphone.

Jurnal diatas merupakan salah satu pendukung untuk menentukan fitur-fitur apa saja untuk menghasilkan suatu aplikasi Parental Control yang baik digunakan untuk orang tua dalam mengawasi anaknya.

(4)

1.2 Rumusan Masalah

Permasalahan yang dihadapi berdasarkan latar belakang diatas:

a. Bagaimana membuat aplikasi Parental Control agar orang tua dapat tetap mengawasi anak ketika menggunakan smartphone atau tablet dari jarak jauh? b. Bagaimana aplikasi Parental Control dapat mengontrol aplikasi berkonten

negatif yang telah diakses pada smartphone atau tablet Android anak? c. Bagaimana aplikasi Parental Control dapat menunjukan lokasi anak ketika

anak menggunakan smartphone atau tablet?

d. Bagaimana aplikasi Parental Control dapat membatasi lama waktu anak dalam menggunakan smartphone atau tablet?

e. Apakah ikon aplikasi Parental Control dapat disembunyikan tanpa diketahui oleh anak ketika menggunakan smartphone atau tablet sehingga anak tidak tahu bahwa anak tersebut sedang dikontrol oleh orangtua?

f. Apakah aplikasi Parental Control dapat memblokir pengiriman dan penerimaan pesan ketika menggunakan smartphone atau tablet anak?

g. Apakah aplikasi Parental Control dapat mengontrol dan membatasi penggunaan situs-situs yang berkonten negatif ?

1.3 Ruang Lingkup

Adapun ruang lingkup yang terdapat pada skripsi ini diambil berdasarkan beberapa rumusan masalah yang ada diatas, yaitu:

a. Aplikasi yang dirancang terbagi menjadi 2 jenis, yaitu aplikasi mobile yang terdapat pada smartphone atau tablet Android anak, dan web untuk memberikan kontrol data yang dikirim oleh orangtua. Sehingga orangtua dapat mengontrol device Android anak dari jarak jauh menggunakan website Parental Control.

b. Aplikasi Parental Control dapat memberikan status block atau unblock pada aplikasi yang berkonten negatif.

c. Aplikasi Parental Control dapat memberikan posisi keberadaan anak berupa peta menggunakan Google Map yang dapat dilihat oleh orangtua dengan membuka website Parental Control.

d. Aplikasi Parental Control dapat membatasi penggunaan smartphone atau tablet yang digunakan oleh anak.

(5)

e. Ikon aplikasi Parental Control dapat disembunyikan. Orangtua dapat masuk kedalam aplikasi yang terdapat di device Android melalui panggilan keluar.

1.4 Tujuan dan Manfaat

Pada pengembangan aplikasi ini mempunyai tujuan dan manfaat, yaitu: 1.4.1 Tujuan

- Mengembangkan aplikasi pada smartphone dan tablet berbasis sistem operasi Android menggunakan Java Eclipse. Aplikasi ini juga terintegrasi dengan web aplikasi yang menggunakan PHP sehingga orang tua dapat mengawasi anak dari jarak jauh melalui jaringan internet.

- Menyediakan fitur application history, time limit, gps tracking, dan hide icon.

1.4.2 Manfaat

- Memberikan kemudahan untuk orang tua dalam mengawasi anak dari jarak jauh ketika menggunakan smartphone atau tablet. - Orang tua dapat mengetahui kegiatan anak dalam menggunakan

smartphone atau tablet, seperti mengetahui aplikasi yang pernah diakses, membatasi waktu penggunaan device Android, mengetahui lokasi anak, dan menyembunyikan ikon sehingga anak tidak tahu bahwa aplikasi sudah ter-install.

1.5 Metode Penelitian

Dalam proses pengembangan aplikasi ini, dilakukan beberapa metodologi penelitian yaitu:

a. Metode pengumpulan data - Studi literature

Metode analisis dengan cara mempelajari buku, artikel, dan jurnal untuk mendapatkan landasan dasar penulisan skripsi.

- Analisa aplikasi sejenis

Mempelajari beberapa aplikasi yang sejenis dengan aplikasi yang akan dikembangkan untuk mendapatkan data dan informasi yang berguna untuk pengembangan aplikasi penulisan skripsi.

(6)

Mendapatkan masukan untuk pengembangan aplikasi dari kuesioner analisis kebutuhan user mengenai aplikasi yang akan dikembangkan. Selain itu, menyebarkan kuesioner evaluasi untuk mendapatkan evaluasi dari aplikasi yang telah dikembangkan.

b. Perancangan aplikasi

Metode pengembangan peranti lunak yang digunakan untuk membangun aplikasi ini adalah Waterfall model. Menurut Pressman (2010), tahap-tahap Waterfall model adalah sebagai berikut:

Gambar 1.1 Bagan Waterfall

(Sumber: Software Engineering : A Practitioner’s Approach – Roger S Pressman, 2010)

- Communication

Pada tahap ini dilakukan analisis terhadap masalah yang ada dilihat dari latar belakang dan menentukan tujuan yang akan dicapai dari penelitian terhadap masalah. Kemudian dilakukan analisis terhadap hasil kuesioner untuk mengetahui kebutuhan pengguna.

- Planning

Pada tahap ini akan dilakukan perencanaan langkah kerja beserta estimasi waktu untuk setiap langkah kerja. Contoh estimasi pengerjaan coding baik di mobile dan di web membutuhkan waktu 3 bulan. Selain itu estimasi mendapatkan evaluasi dari user mengenai aplikasi selama 2 minggu.

- Modeling

Tahap ini terdiri dari perancangan sistem pada umumnya dan perancangan layar. Perancangan sistem secara umum menggunakan beberapa tipe perancangan diantaranya:

(7)

o Perancangan class diagram. o Perancangan sequence diagram. - Construction

Pada tahapan ini, perancangan pada tahap sebelumnya akan digunakan sebagai acuan pembangunan aplikasi. Rancangan diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman, kemudian dilakukan testing aplikasi.

- Deployment

Pada tahapan ini akan dilakukan pengenalan aplikasi kepada pengguna. Selain itu pada tahap ini juga dilakukan evaluasi untuk mendapatkan umpan balik dari pengguna.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan menjelaskan tentang susunan penulisan skripsi yang telah dibuat secara teratur dan sistematik, dibagi dalam 5 (lima) bab dan beberapa sub bab.

Sistematika penulisan disusun dengan urutan sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan skripsi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini menjelaskan teori-teori yang digunakan dalam mendukung pembuatan penulisan skripsi beserta penjabaran hasil penelitian yang ada sebelumnya. Teori-teori dan hasil penelitian tersebut didapat dari studi pustaka, internet, jurnal dan juga sumber lain yang dapat mendukung skripsi ini.

BAB III METODOLOGI

Pada bab ini menjelaskan tentang metodologi berupa diagram alir kerangka berpikir, analisis, perancangan. Di dalam sub bab analisis akan dijelaskan mengenai analisis sistem yang berjalanm analisis kebutuhan, dan analisi pemecahan masalah yang berupa narasi. Perancangan akan dijelaskan mengenai software design document dan perancangan sistem. Software design document terdiri dari

(8)

deskripsi software, fungsi-fungsi software, dan kebutuhan teknologi dari segi database dan programming language.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi mengenai spesifikasi sistem, prosedur penggunaan aplikasi, software testing, dan evaluasi. Spesifikasi sistem merupakan penjelasan mengenai software, hardware yang bisa digunakan untuk aplikasi Parental Control. Prosedur penggunaan aplikasi merupakan tampilan layar aplikasi Parental Control.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Bab ini menjelaskan tentang simpulan dari pengembangan aplikasi dan saran untuk pengembangan lebih lanjut.

Gambar

Gambar 1.1 Bagan Waterfall

Referensi

Dokumen terkait

Logo merupakan lambang yang dapat memasuki alam pikiran/suatu penerapan image yang secara tepat dipikiran pembaca ketika nama produk tersebut disebutkan (dibaca),

Seperti halnya dengan pengetahuan komunikasi terapeutik perawat, kemampuan perawat yang sebagian besar pada kategori cukup baik tersebut kemungkinan karena adanya

Penelitian yang dilakukan di TK AndiniSukarame Bandar Lampung betujuan meningkatkan kemampuan anak dalam mengenal konsep bilangan melalui media gambar pada usia

Ketersediaan informasi lokasi rumah sakit, fasilitas dan layanan yang tersedia di rumah sakit dan tempat kejadian dapat tersedia secara jelas dan terkini sehingga penentuan

Alhamdulillahirobbil’alamin segala puji syukur dan sembah sujud, penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat, hidayah, dan kasih sayang-Nya sehingga penyusun

H1: (1) Terdapat perbedaan produktivitas kerja antara karyawan yang diberi insentif dengan karyawan yang tidak diberi insentif (2) Terdapat perbedaan

7.4.4 Kepala LPPM menentukan tindakan perbaikan yang harus dilakukan pada periode Pelaporan Hasil Pengabdian kepada masyarakat berikutnya.. Bidang Pengabdian kepada masyarakat

Ketika orang-orang dari budaya yang berbeda mencoba untuk berkomunikasi, upaya terbaik mereka dapat digagalkan oleh kesalahpahaman dan konflik bahkan