• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengertian Dan Arti Tut Wuri Handayani

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengertian Dan Arti Tut Wuri Handayani"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

PENGERTIAN DAN ARTI MAKNA TUT WURI HANDAYANI

PENGERTIAN DAN ARTI MAKNA TUT WURI HANDAYANI

((Pengertian dan Arti Tut Wuri Handayani Pengertian dan Arti Tut Wuri Handayani ))  –  –  KiKi Hajar Dewantara

Hajar Dewantara adalah bapak Pendidikan Indonesiaadalah bapak Pendidikan Indonesia yang meletakkan pondasi nilai-nilai pendidikan dan yang meletakkan pondasi nilai-nilai pendidikan dan  pengajaran

 pengajaran di di Indonesia. Indonesia. Dirinya Dirinya juga juga pernahpernah menjabat sebagai Menteri Pendidikan, Pengajaran dan menjabat sebagai Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan yang pertama.

Kebudayaan yang pertama.

Salah satu ajaran kepemimpinan

Salah satu ajaran kepemimpinan Ki HadjarKi Hadjar Dewantara

Dewantara yang sangat poluler adalahyang sangat poluler adalah Tut WuriTut Wuri Handayani

Handayani. Semboyan ini sudah digunakan dalam. Semboyan ini sudah digunakan dalam dunia Pendidikan. Kali ini saya akan membahas dunia Pendidikan. Kali ini saya akan membahas mengenai makna Tut Wuri Handayani dari perspektif  mengenai makna Tut Wuri Handayani dari perspektif   pemahaman saya .

 pemahaman saya . Secara kebahasaan

Secara kebahasaan Tut WuriTut Wuri artinya mengikuti dariartinya mengikuti dari  belakang

 belakang dan dan handayani handayani berati berati memberikan memberikan dorongan dorongan moral moral atau atau dorongan dorongan semangat. semangat. BilaBila digabungkan arti dari Tut Wuri Handayani ialah seseorang harus memberikan dorongan digabungkan arti dari Tut Wuri Handayani ialah seseorang harus memberikan dorongan moral dan semangat kerja dari belakang. Dorongan moral ini sangat dibutuhkan oleh moral dan semangat kerja dari belakang. Dorongan moral ini sangat dibutuhkan oleh orang-orang disekitar kita menumbuhkan motivasi dan semangat.

orang disekitar kita menumbuhkan motivasi dan semangat. Dari definisi kebahasaan dapat kita

Dari definisi kebahasaan dapat kita tafsirkan ke dalam beberapa prinsip berikut:tafsirkan ke dalam beberapa prinsip berikut: 1.

1. Prinsip KemandirianPrinsip Kemandirian

Dari arti kata Tut Wuri Handayani menyiratkan prinsip kemandirian, dari arti kata Tut Wuri Dari arti kata Tut Wuri Handayani menyiratkan prinsip kemandirian, dari arti kata Tut Wuri mempunyai arti harus mengikuti dari belakang dan bukan bersifat mendikte orang. Sehingga mempunyai arti harus mengikuti dari belakang dan bukan bersifat mendikte orang. Sehingga Prinsip kemandirian ini merupakan cerminan dari kemapanan seseorang dalam menjalankan Prinsip kemandirian ini merupakan cerminan dari kemapanan seseorang dalam menjalankan aktivitasnya, dari sinilah tiap orang diharapkan dapat memandirikan orang lain dengan aktivitasnya, dari sinilah tiap orang diharapkan dapat memandirikan orang lain dengan memberinya dorongan baik semangat maupun secara finansial.

memberinya dorongan baik semangat maupun secara finansial.

Bila makna ini dibawa ke ranah Pendidikan, maka fungsi dari pendidikan itu sebagai alat Bila makna ini dibawa ke ranah Pendidikan, maka fungsi dari pendidikan itu sebagai alat untuk membuat orang menjadi pribadi Mandiri. Maka dari itu salah satu alasan mengapa Tut untuk membuat orang menjadi pribadi Mandiri. Maka dari itu salah satu alasan mengapa Tut Wuri Handayani menjadi semboyan dunia Pendidikan Indonesia .

Wuri Handayani menjadi semboyan dunia Pendidikan Indonesia . Makna dan arti Tut Wuri Handayani

Makna dan arti Tut Wuri Handayani  –  –  Ing Ngarso Sun TulodoIng Ngarso Sun Tulodo  –  –  Ing Madyo MangunIng Madyo Mangun Karso, Terdiri dari 3 kalimat ungkapan atau slogan yang dibut oleh bapak pendidikan kita Karso, Terdiri dari 3 kalimat ungkapan atau slogan yang dibut oleh bapak pendidikan kita sekaligus Pahlawan nasional Ki Hajar Dewantara.

sekaligus Pahlawan nasional Ki Hajar Dewantara.

Kalimat ini sering kita dengar pada waktu sekolah atau bisa dilihat pada sebuah gambar/logo Kalimat ini sering kita dengar pada waktu sekolah atau bisa dilihat pada sebuah gambar/logo Tut wuri Handayani. Meski kalimat ini terlihat sederhana sebenarnya tersimpan makna Tut wuri Handayani. Meski kalimat ini terlihat sederhana sebenarnya tersimpan makna mendalam sebagai sebuah ungkapan penting dari sebuah keteladanan bagi seorang pendidik  mendalam sebagai sebuah ungkapan penting dari sebuah keteladanan bagi seorang pendidik  atau pemimpin baik moral maupun semangat

atau pemimpin baik moral maupun semangat bagi anak didiknya.bagi anak didiknya.

1 Logo Tut Wuri Handayani Warna Makna Semboyan Tut wuri handayani Semboyan “Tut 1 Logo Tut Wuri Handayani Warna Makna Semboyan Tut wuri handayani Semboyan “Tut wuri ha

wuri handayani”, atau aslinya: ing ngarsa sung tulada, ing madya mangun karsa, tut wurindayani”, atau aslinya: ing ngarsa sung tulada, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani. Arti dari semboyan ini adalah: tut wuri handayani (dari belakang seorang guru handayani. Arti dari semboyan ini adalah: tut wuri handayani (dari belakang seorang guru harus bisa memberikan dorongan dan arahan), ing madya mangun karsa (di tengah atau di harus bisa memberikan dorongan dan arahan), ing madya mangun karsa (di tengah atau di

(2)

antara murid, guru harus menciptakan prakarsa dan ide), dan ing ngarsa sung tulada (di depan, seorang pendidik harus memberi teladan atau contoh tindakan yang baik).

Sehingga Tercipta kalimat :

Di Depan, Seorang Pendidik harus memberi Teladan atau Contoh Tindakan Yang Baik, Di tengah atau di antara Murid, Guru harus menciptakan prakarsa dan ide, Dari belakang Seorang Guru harus Memberikan dorongan dan Arahan.

LOGO DAN MAKNA LAMBANG TUTWURI HANDAYANI

Lambang Tutwuri Handayani :

Kebanyakan orang menyebutnyaTutwuri Handayani yang sebenarnya adalah Logo atau Lambang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 0398/M/1977 tanggal 6 September 1977 dengan uraian arti lambang sebagai berikut:

(1) BIDANG SEGI LIMA (Biru Muda) Menggambarkan alam kehidupan Pancasila. (2) SEMBOYAN TUT WURI HANDAYANI

Digunakan oleh Ki Hajar Dewantara dalam melaksanakan system pendidikannya. Pencantuman semboyan ini berarti melengkapi penghargaan dan penghormatan kita terhadap almarhum Ki Hajar Dewantara yang hari lahirnya telah dij adikan Hari Pendidikan Nasional. (3) BELENCONG MENYALA BERMOTIF GARUDA

Belencong (menyala) merupakan lampu yang khusus dipergunakan pada pertunjukan wayang kulit. Cahaya belencong membuat pertunjukan menjadi hidup.

Burung Garuda (yang menjadi motif belencong) memberikan gambaran sifat dinamis, gagah  perkasa, mampu dan berani mandiri mengarungi angkasa luas. Ekor dan sayap garuda

digambarkan masing-masing lima, yang berarti: “Satu kata dengan perbuatan Pancasilais” (4) BUKU

Buku merupakan sumber bagi segala ilmu yang dapat bermanfaat bagi kehidupan manusia. (5) WARNA

(3)

Warna kuning emas pada nyala api berarti keagungan dan keluhuran pengabdian. Warna biru muda pada bidang segi lima berarti pengabdian yang tak kunjung putus dengan memiliki  pandangan hidup yang mendalam (pandangan hidup pancasila).

Makna Logo Pendidikan Nasional

Arti dari semboyan ini adalah: tut wuri handayani (dari belakang seorang guru harus bisa memberikan dorongan dan arahan), ing madya mangun karsa (di tengah atau di antara murid, guru harus menciptakan prakarsa dan ide), dan ing ngarsa sung tulada (di depan, seorang  pendidik harus memberi teladan atau contoh tindakan yang baik).

Tut Wuri Handayani adalah penggalan dari kalimat panjang yang terkenal dari Ki Hajar  Dewantoro, pendiri Taman Siswa, bapak pendidikan kita, yang baris terakhirnya juga menjadi bagian dari logo Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia : Ing Ngarso Sun Tuladha, Ing Madya Mangun Karso, Tut Wuri Handayani. Maknanya lebih kurang : di depan memberi teladan, ditengah membimbing (memotivasi, memberi semangat, menciptakan situasi kondusif) dan dibelakang mendorong (dukungan moral).

Kalimat itu menjadi rujukan saat bicara tentang konsep kepemimpinan yang baik, memberi tuntunan bagaimana seharusnya seorang pemimpin atau seorang guru (yang digugu dan ditiru) bertindak.

Ketiga kalimat itu berulang-ulang ditulis, dibahas, diingat kemudian dilupakan. As usual, idelisnya kita sampai di mulut saja. Begitu turun ke perut yang serba idealis tadi akan menguap ke atas dan masuk kembali ke kepala dalam sebentuk angan-angan tentang suatu hal yang ideal. Keluar lagi lewat mulut, begitu turun ke perut menguap lagi, dan seterusnya, dan seterusnya. (Do you catch me?)

Kalimat itu begitu sering diucapkan, dibaca, dibahas sampai si pendengar atau si pembaca lupa untuk memahami, belum sampai taraf menghayati, apalagi mengamalkan. Untuk sampai ke tahap paham saja sulit. Sebab umumnya begitu tahu, sudah puas. Berhenti, dan mengira dirinya sudah hebat.

Ing Ngarso Sun Tuladha

Di depan memberi teladan. Duh susahnya menjadi teladan. Menjadi teladan itu artinya si  pemberi teladan harus senantiasa sadar, aware terhadap pikiran, perkataan dan tindakannya. Melakukan segala sesuatu secara benar. Memberi contoh yang baik. Itu sulit. Alamiahnya manusia itu selalu mondar-mandir di dua kutub. Mana bisa menjadi baik terus. Seharusnya  juga tidak buruk terus.

Menyeimbangkan dua kutub itu adalah perjuangan seumur hidup. Lalu kalau untuk seimbang saja harus berjuang seumur hidup, sewaktu-waktu bisa tergelincir jatuh, bagaimana memberi teladan? Ya dengan menunjukkan usaha yang sungguh-sungguh untuk tetap seimbang itu tadi. Saat kita senantiasa sadar dan berusaha menyeimbangkan diri, tidak perlu repot-repot memikirkan apa teladan yang baik, sebenarnya kita sudah memberi teladan.

(4)

Ing Madya Mangun Karsa

Di tengah memotivasi, menggugah semangat, kemauan dan niat. Ini juga sulit. Bagaimana membuat situasi yang kondusif untuk orang lain agar bisa berkembang, menggugah semangat untuk terus meraih kemajuan itu sulit. Apalagi kita dihadapkan pada masalah internal diri kita sendiri dan masalah eksternal dengan lingkungan kita. Tidak bisa? Oh bisa. Yang diperlukan hanya niat baik untuk melakukannya. Asal paham lakonnya hidup, baris yang inipun pasti akan dilakukan orang-orang dengan senang hati. (Bagaimana lakonnya hidup? berdiamlah --maka kau akan tahu!).

Tut Wuri Handayani

Di belakang memberi dorongan moral. Nah ini dia. Katanya seorang pemimpin atau guru atau orang yang lebih pandai, lebih tahu-- saat membimbing orang lainnya harus bersikap sebagai among (ini bahasa Jawa, bukan Inggris!). Pengemong. Pengasuh. Jadi yang menjadi fokus adalah yang diasuh. Karena itu saat yang di asuh merasa lemah, merasa tidak mampu,  pengemong akan maju memberi dorongan semangat, dukungan moral. Dengan kata-kata, dengan sikap perbuatan. Dengan hati yang penuh cinta. (iya penuh cinta, karena tanpa yang satu ini, tidak akan pernah bisa ada tindakan tut wuri handayani).

(5)

Politik 

 Bagian dari seri artikel tentang  Politik  Topik utama[tampilkan] Sistem politik[tampilkan] Disipilin akademik[tampilkan] Administrasi publik[tampilkan] Kebijakan[tampilkan] Organ pemerintahan[tampilkan] Topik lain[tampilkan] Subser i[tampilkan]

Por tal politi k 

 l   b  s

Politik  adalah  proses  pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat yang antara lain berwujud proses pembuatan keputusan, khususnya dalam negara.[1] Pengertian ini merupakan upaya penggabungan antara berbagai definisi yang  berbeda mengenai hakikat  politik yang dikenal dalam ilmu  politik.

Politik adalah seni dan ilmu untuk meraih kekuasaan secara konstitusional maupun nonkonstitusional.

Di samping itu politik juga dapat ditilik dari sudut pandang  berbeda, yaitu antara lain:

  politik adalah usaha yang ditempuh warga negara untuk 

mewujudkan kebaikan bersama (teori klasik Aristoteles)

  politik adalah hal yang berkaitan dengan

 penyelenggaraan pemerintahan dan negara

  politik merupakan kegiatan yang diarahkan untuk 

mendapatkan dan mempertahankan kekuasaan di masyarakat

  politik adalah segala sesuatu tentang proses perumusan

dan pelaksanaan kebijakan publik.

Dalam konteks memahami politik perlu dipahami beberapa kunci, antara lain: kekuasaan politik, legitimasi, sistem politik,  perilaku politik, partisipasi politik, proses politik, dan juga tidak 

kalah pentingnya untuk mengetahui seluk beluk tentang  partai  politik.

Teori politik 

Teori politik  merupakan kajian mengenai konsep penentuan tujuan politik, bagaimana mencapai tujuan tersebut serta segala konsekuensinya. Bahasan dalam Teori Politik antara lain adalah filsafat politik, konsep tentang sistem politik, negara, masyarakat, kedaulatan, kekuasaan, legitimasi, lembaga negara,  perubahan sosial,  pembangunan politik,  perbandingan politik,

dsb.

Terdapat banyak sekali sistem politik yang dikembangkan oleh negara negara di dunia antara lain: anarkisme,autoritarian, demokrasi, diktatorisme, fasisme, federalisme, feminisme, fundamentalisme keagamaan, globalisme, imperialisme, kapitalisme, komunisme, liberalisme, libertarianisme, marxisme, meritokrasi, monarki, nasionalisme, rasisme, sosialisme, theokrasi, totaliterisme, oligarki dsb.

Referensi

Dokumen terkait

Apabila kita menggunakan analisis regresi linier berganda yang memiliki variabel dummy seperti dalam penelitian ini, maka uji asumsi multikolinieritas tidak perlu dilakukan,

` Tidak terdapat perbedaan yang bermakna pada gambaran klinik demam, penurunan suhu, muntah, flushing , hepatomegali, syok dan tanda perdarahan pada bayi dan anak

Hasil simulasi yang diperoleh adalah : Pola aliran yang dihasilkan dari side entering impeller dengan jenis impeller marine propeller adalah loop sirculation ,

Penelitian yang dilakukan menyimpulkan bahwa (1) dengan Chi-Square goodness of fit test, frequency of loss distribution pemberhentian pegawai sebelum masa ikatan dinasnya

Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Pinem (2010) menunjukkan bahwa faktor iklan susu formula merupakan faktor yang paling dominan terkait pemberian ASI Eksklusif dengan

Stabilisasi Tanah Ekspansif dengan Campuran Kapur dan Tras Ditinjau dari Nilai California Bearing Ratio (CBR) dan Swelling Parameter Tanah.. Skripsi, Program Studi