AZAS POKOK PENDIDIKAN
“AZAZ TUT WURI HANDAYANI”
DISUSUN OLEH:
NAMA : TERRA PANISIA NIM : 2023143105
KELAS : 1 C
DOSEN PENGAMPU : Hj. IDA SURYANI, S.Pd, M.Si.
PROGRAM STUDI KEGURUAN PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG
TAHUN 2023
AZAS POKOK PENDIDIKAN
“AZAS TUT WURI HANDAYANI”
1. Pengertian Tut Wuri Handayani
Tut wuri handayani merupakan sebuah prinsip nilai kearifan kultur dalam budaya Jawa yang dapat diterjemahkan sebagai "Panduan yang baik untuk memberikan petunjuk." Asas ini menekankan pada nilai-nilai kepemimpinan yang bijaksana, yakni seorang pemimpin yang memberikan arahan, dorongan, atau bimbingan kepada bawahannya dengan penuh kebijaksanaan dan tanggung jawab. Tut Wuri Handayani adalah semboyan dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan ( Kemendikbud) sekaligus sebagai asas pendidikan nasional.
2. Sejarah Tut Wuri Handayani
Pada awal mulanya Tut Wuri Handayani dikemukakan oleh Raden Mas Soewardi Soerjaningrat (yang lebih dikenal dengan Ki Hadjar Dewantara.) Azas ini digunakan sebagai salah satu “Azas 1922” Perguruan Kebangsaan Taman Siswa. Azas Tut Wuri Handayani ini kemudian dikembangkan oleh Drs. R.M.P. Sostrokartono (filusof dan ahli bahasa) dengan menambahkan dua semboyan lagi, yaitu Ing Ngarso Sung Tulodo dan Ing Madyo Mangun Karso. Kini ketiga semboyan tersebut telah menyatu menjadi satu kesatuan asas, masing-masing sebagai berikut;
A. Ing Ngarso Sung Tulodo ( Jika di depan memberi contoh) adalah hal yang baik mengingat kebutuhan anak maupun pertimbangan guru. Arti dari semboyan ini adalah bahwa di bagian depan, seorang guru akan membawa buah pikiran para muridnya ke dalam sistem ilmu pengetahuan yang lebih luas. Guru akan menempatkan pikiran, gagasan dan pendapat para muridnya dalam cakrawala yang baru, yang lebih luas. Dalam posisi ini guru akan membimbing dan memberi teladan.
B. Ing Madya Mangun Karsa (di tengah membangkitkan kehendak) semboyan ini diterapkan dalam situasi ketika anak didik kurang bergairah atau ragu-ragu untuk mengambil keputusan atau tindakan, sehingga perlu diupayakan untuk memperkuat motivasi. Dan, guru sebagai pendidik lah yang maju ke tengah-tengah (pemikiran) para muridnya. Dalam posisi ini guru menciptakan situasi yang memungkinkan para muridnya berkembang, memperbaiki, mempertajam, atau
bahkan mungkin mengubah pengetahuan yang telah dimilikinya sehingga memperoleh pengetahuan baru yang lebih masuk akal, lebih jelas, dan lebih banyak manfaatnya.
C. Tut wuri handayani (dibelakang memberikan dorongan). Azas ini memiliki makna filosofis pendidikan yang sangat dalam. Azas “Tut Wuri Handayani” dan azas kodrat hidup dalam Perguruan Kebangsaan Taman Siswa melahirkan apa yang disebut dengan pendidikan sistem
“Among”. Pendidikan ini adalah sistem pendidikan yang menjadikan guru sebagai “Pamong”
yang “berdiri” dibelakang dengan memberikan kesempatan pada peserta didik untuk berjalan dan bertindak secara mandiri khususnya dalam melakukan aktivitas belajar, dapat diartikan bahwa siswa tidak terus-menerus “dituntun” dari depan.
Ketiga asas tersebut merupakan satu kesatuan azas yang telah menjadi azas penting dalam pendidikan di Indonesia. Karena, pendidikan mengandung makna yakni mengembangkan kodrat alam anak dengan tuntutan agar anak didik dapat mengembangkan kehidupan lahir dan batin.
3. Arti Makna dari Lambang dan Warna Lambang Tut Wuri Handayani A. Arti dari Makna Lambang Tut Wuri Handayani
1. Bidang Segi Lima (Biru Muda) menggambarkan alam kehidupan Pancasila.
2. Belencong Menyala Bermotif Garuda, merupakan lampu yang khusus dipergunakan pada pertunjukan wayang kulit. Cahaya belencong membuat pertunjukan menjadi hidup.
3. Burung Garuda (yang menjadi motif belencong) memberikan gambaran sifat dinamis, gagah perkasa, mampu dan berani mandiri mengarungi angkasa luas.
4. Ekor dan sayap garuda digambarkan masing-masing lima, yang berarti "satu kata dengan perbuatan Pancasila'
4. Buku merupakan sumber bagi segala ilmu yang dapat bermanfaat bagi kehidupan manusia.
B. Arti Warna dari Lambang Tut Wuri Handayani
Adapun arti warna dalam lambang Tut Wuri Handayani adalah sebagai berikut.
1. Warna putih pada ekor dan sayap garuda dan buku berarti suci, bersih tanpa pamrih.
2. Warna kuning emas pada nyala api berarti keagungan dan keluhuran pengabdian.
3. Warna biru muda pada bidang segi lima berarti pengabdian yang tak kunjung putus dengan memiliki pandangan hidup yang mendalam (pandangan hidup Pancasila).
4. Implikasi dari Penerapan Azas Tut Wuri Handayani A. Didalam Lingkungan Sekolah
1. Seorang pendidik diharapkan memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengemukakan ide yang berkaitan dengan mata pelajaran yang diajarkan.
2. Seorang pendidik berusaha melibatkan mental siswa yang maksimal didalam mengaktualisasikan pengalaman belajar.
3. Peranan pendidik hanyalah bertugas mengarahkan siswa, sebagai fasilitator, motivator dan pembimbing dalam rangka mencapai tujuan belajar.
4. Dalam proses belajar mengajar dilakukan secara bebas tetapi terkendali, interaksi pendidik dan siswa mencerminkan hubungan manusiawi serta merangsang berfikir siswa, saling menghargai, dan menghormati. Proses pembelajaran juga selalu memanfaatkan bermacam-macam sumber, kegiatan belajar yang dilakukan siswa dapat bervariasi, tetapi tetap dibawah bimbingan guru.
B. Diluar Lingkungan Sekolah
Di luar sekolah, asas Tut Wuri Handayani dapat diterapkan dalam berbagai konteks.
Misalnya, dalam lingkungan kerja, masyarakat, atau organisasi. Prinsip saling menghormati, bekerja sama, dan berbagi pengetahuan dapat menciptakan suasana yang positif dan produktif di tempat kerja.
Dalam masyarakat, asas ini dapat menjadi dasar bagi kerjasama yang harmonis antarwarga dan kelompok. Kesadaran akan keberagaman, inklusivitas, dan semangat gotong royong juga dapat menjadi bagian dari penerapan asas Tut Wuri Handayani di luar lingkungan sekolah, membantu membangun hubungan yang lebih baik antarindividu dan kelompok.
KESIMPULAN
Tut Wuri Handayani merupakan semboyan dalam pendidikan di Indonesia yang memiliki makna secara harfiah berarti "Dibelakang memberikan dorongan." Azas ini merupakan bagian
"Panduan bagi murid yaitu mengenai keteladanan guru." Sebagaimana artinya bahwa Tut Wuri Handayani merupakan sikap seseorang yang senantiasa memberikan dorongan, semangat, dan motivasi dari belakang. Dalam hal ini setiap individu diajarkan untuk bersikap mandiri dan tidak selalu bergantung pada seseorang namun, tetap diberikan adanya pengawasan agar tidak terjerumus dalam hal-hal yang salah serta tetap berpedoman pada nilai-nilai Pancasila. Azas Tut Wuri Handayani adalah azas pendidikan yang menganut prinsip bahwa pendidikan yang efektif memerlukan kepemimpinan yang memberi teladan dan kuat dalam membimbing serta menginspirasi orang lain.