• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAMPIRAN 1 HASIL WAWANCARA ENER BUCTHY. 1. Sejak kapan anda memilih orientasi seksual yang berbeda? hanya dipegang tangan dan di cium pipi.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAMPIRAN 1 HASIL WAWANCARA ENER BUCTHY. 1. Sejak kapan anda memilih orientasi seksual yang berbeda? hanya dipegang tangan dan di cium pipi."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

LAMPIRAN 1 HASIL WAWANCARA

ENER “BUCTHY”

1. Sejak kapan anda memilih orientasi seksual yang berbeda?

Saya memiliki orientasi seksual saya yang berbeda dari sejak kecil, semasa SMP pun saya sudah punya pacar cewek juga dan sempat kirim surat cinta, terus dapat respon baik dari ceweknya, kemudian pacaran yang masih dalam batas normal, namun saya sudah merasa sangat bahagia walaupun saat itu hanya dipegang tangan dan di cium pipi.

2. Bagaimana anda memposisikan diri anda sebagai orang yang memilih orientasi seksual tidak pada umum nya ?

Memposisikan diri ya selama saya nyaman menjalani nya ya saya jalani saja, walaupun sebenarnya saya tau ini melanggar agama tapi ya mau gimana lagi, saya jalanin aja deh yang penting saya nyaman dan bahagia 3. Menurut anda lesbian itu apa?

Ya sebenarnya dari jaman nabi juga udah ada kan ? ya intinya sih “kenyamanan” tapi ya sebenarnya secara norma agama orang seperti kita itu malah harusnsya di bunuh, karena di agama juga di larang..ya pada dasarnya saya sendiri juga sadar bahwa lesbian itu memang penyakit yang harusnya di tiadakan, tapi ya gimana lagi, ini semua tentang perasaan sih, jadi balik lagi ke feeling dan nyaman.

(2)

Ya menyingkapi nya gimana ya ? ya memang beginilah saya, yang jelas saya tuh karena saya punya anak, gak mau saya membicarakan ini sama anak, sebisa mungkin saya gak mau anak saya tau kalau saya seperti ini, jadi saya sebisa mungkin menutupi dari anak kalau saya itu adalah seorang lesbi. 5. Bagaimana anda memposisikan diri di masyarakat dan komunitas

sesama?

Giamana yah.. jadi gini lho karena saya sudah ada anak jadi sebisa mungkin saya menyesuaikan diri dengan masyarakat, kalau untuk di komunitas atau di lingkungan tempat ngumpul kita mah fine-fine saja malah lebih nyaman kan karena sama-sama sakit. Tapi ada juga beberapa butchy kayak “Edo’ dia lebih suka eksplore dan menunjukan diri nya ke masyarakat istlah namanya itu “coming out” lah, jadi memposiskan diri nya ke masyarakat itu ya cuek saja “bodo amat” begitu.

6. Bagaimana cara komunikasi anda ke sesama?

Jadi gini yah.. kita tuh dalam berkomunikasi tuh biasanya ada kode sendiri, kalau saya udah jelas kan karena saya seorang butchy ya menunjukan nya dengan cara fisik dan penampilan saya juga mereka udah paham kalau saya itu seorang butchy. Selain itu juga biasanya karena kita ini kan bisa dibilang kaum yang belum seutuhnya di terima di masyarakat yah, jadi cara kita komunikasi dengan sesama itu kita benar-benar terbuka satu dengan yang lain, malahan kita lebih cares ke sesama, jadi kalau missal ada apa-apa gitu kita pasti saling bantu satu dengan yang lain, itu makanya kita suka

(3)

brekumpul hampir setiap minggu, ya tujuan nya agar hubungan semakin baik dan komunikasi juga berjalan selalu baik gitu.

7. Bagaimana anda saling berkomunikasi di komunitas?

Ya kayak yang saya bilang tadi itu, kita kalau berkomunikasi ya cukup kita-kita saja yang tau dan faham, kayak missal kode-kode yang saya maksudkan tadi itu kan biasanya itu kalau bahasa sebutan digunakan itu untuk panggilan, misalnya dulu yah untuk sebutan butchy itu “sentul” femme “kantil” andro “no label”

8. Apakah ada simbol-simbol khusus di komunitas dalam berkomunikasi?

Sebenarnya ya dalam berkomunikasi kita ini kaum lesbian, sama dengan masyarakat pada umunya, palingan simbol nya itu ya simbol dari yang berperan ke bucthy nya itu kayak cara penampilan yang ke cowok banget, terus bahasa kita yang digunakan juga sama, terkecuali untuk kalangan homo itu emang banyak bahasa-bahasa mereka.. kalau kita mah palingan Cuma simbol panggilan saja.. misalkan kalau untuk laki-laki panggilan nya bucthy, untuk perempuan nya femme, terus kalau yang gak jelas itu biasanya di panggil andro, karena bisa masuk ke femme dan juga ke bucthy, terus biasanya kan lesbian itu juga ada sebutan nya, kayak linan, lines, atau queer, gitu deh.

9. Bagaimana anda menyingkapi posisi anda sebagai bagian dari masyarakat?

(4)

Sebisa mungkin saya menutupi identitas saya kepada masyarakat, saya tidak mau masyarakat tau tentang siapa saya sabenarnya, terkecuali orang atau temen yang udah kenal dekat dengan saya baru saya mau terbuka.

10.Apakah anda merasa nyaman atau tidak menjadi seorang lesbian? Iya Selama ini saya merasaa nyaman, intinya begini loh, kita perempuan sama perempuan pasti tau apa yang diinginkan perempuan, walau posisi saya sebagai laki-lakinya, tapi tetap berbeda antara laki-laki sesungguhnya dengan perempuan, kalau laki-laki itu kadang tidak peka dan tidak mengerti apa yang diinginkan wanita, kan kadang kita merasa ingin di manja, mendapat kejutan-kejutan dll, nah itu yang aku dapatkan dari pasangan sesama jenis.

11.Apakah ada kemungkinan anda untuk berubah ke orientasi seksual kepada lain jenis (laki-laki) heteroseksual (normal)?

Kalo saya sepertinya tidak, dan kemungkinan besar saya tidak akan bisa senmbuh karena memnag pada dasarnya saya sudah menyukai perempuan. Dulu saya sempat nikah karena dijodohin orang tua, jadi dulu waktu dikampung saya dan fajar “nama mantan suami” kita berdua itu termasuk orang yg sangat nakal, kemudian masing-masing dari orang tua kita berunding untuk menjodohkan saya dan fajar, karena orientasi seksual saya yang berbeda sudah dari kecil jadi pada saat mau berhubungan intim saya harus mabuk dulu, baru saya mau. Saya menikah tahun 2000 dan punya anak 2 tahun kemudian setelah menikah, di saat sedang hamil pun saya

(5)

sudah minta cerai. Karena pada dasarnya saya menikah hanya karena untuk membahagiakan orang tua saja.

HASIL WAWANCARA LISA” FEMME”

1. Sejak kapan anda memilih orientasi seksual yang berbeda?

Saya merasa memiliki orientasi seksual saya dari tahun 2004/2005, dikarenakan karena faktor lingkungan tempat tinggal saya memang orang-orang sakit “lesbian” terus pada saat saya sendiri, kesepian dan sakit ada “Titi” lesbian butchy yang selalu merawat dan memberi perhatian kepada saya, akhirnya lama-lama saya juga jadi merasa nyaman dan suka, sampai kemudian pacaran dengan dengan sesama lesbi Titi sampai 8 tahun.

2. Bagaimana anda memposisikan diri anda sebagai orang yang memilih orientasi seksual tidak pada umum nya ?

Selama ini ya saya menikmati saja, saya merasa selama ini saya bahagia jadi seperti ini, ya saya memposisikan diri nya jadi kayak gini ya enjoy aja sih. 3. Menurut anda lesbian itu apa?

Lesbi itu ya pecinta sesama jenis, ha ha gimana yah susah jelasin nya ha ha.. 4. Bagaimana anda menyikapi tentang hubungan sesama jenis?

kalau saya sih menyingkapi nya, kalau saya merasa nyaman terus keluarga semua juga kan nerima, mamah dan keluarga besar juga nerima gak pernah ada yang ngatur, selama anaknya senang, nyaman menjalani hubungan sesama jenis, ya silahkan saja..

(6)

5. Bagaimana anda memposisikan diri di masyarakat dan komunitas sesama?

Ya kita menyesuaikan dengan sekeliling kita saja kalau sekeliling kita normal ya normal tapi tidak ya tidak jadi menyesuaikan diri saja baik di nmasyarakt maupun di komunitas sesama

6. Bagaimana cara komunikasi anda ke sesama?

Ya kita berkomunikasi ya seperti biasa aja.. cuman untuk secara pribadi nya itu biasanya yah kalau yang lagi cari pasangan gitu ya awal nya ada yang pendeketan dulu, kita kan pasti ketauan dari gelagat dan penampilan juga udah ketauan dari masing-masing kita itu apa, kan dari bahasa tubuhnya juga, ada juga yang baru ketemu langsung klik suka terus jadian gitu. Ya selama ini komunikasi sesama ya saling terbuka. Jadi kita tuh sebisa mungkin saling mendukung, komunikasi ke sesama juga berjalan lancar, kita tuh sering kumpul bareng ya untuk ngobrol, berbagi cerita, ya itu juga kan penting yah untuk kita juga lebih dekat dengan sesama, jadi udah kayak saudara.

7. Bagaimana anda saling berkomunikasi di komunitas?

Saling menghargai satu dengan lain. Tempat saya kerja juga kan bos saya juga sama sakit.. ha ha.. tapi ya itu sama kayak yang dibilang yang lain juga yah.. paling kita ya menggunakan istilah sebutan saja untuk kaum kita itu ya kayak sebutan lines, belok, kantil, sentul ya gitu deh. Pokoknya intinya ya kita kalau berkomunikasi itu ya sebisa mungkin menjaga perasaan sesama pasangan.

(7)

8. Apakah ada simbol-simbol khusus di komunitas dalam berkomunikasi?

Ya yang barusan aku bilang tadi itu, simbol-simbol khusus nya itu lebih diperlihatkan kepada karakter sentul nya “butchy”. Karena yang butchy ini kan lebih terbuka yah dalam penampilan, lebih menunjukan baik di komunitas maupun di masyarakat juga, gitu sih.

9. Bagaimana anda menyikapi posisi anda sebagai bagian dari masyarakat?

Saya tidak ingin fulgar dan menunjukan diri ke masyarakat tentang siapa saya sebenarnya, jadi kita juga sebisa mungkin menjaga sikap kita agar masyarakat tidak tau akan siapa kita, palingan dengan lingkungan sesama saja baru bisa membuka diri

10.Apakah anda merasa nyaman atau tidak menjadi seorang lesbian? Iya saya nyaman, karena keluarga juga tau saya begini, anak saya juga mendukung yang penting saya bisa bahagia apapun pilihan hidup saya. 11. Apakah ada kemungkinan anda untuk berubah ke orientasi seksual

kepada lain jenis (laki-laki)?

Tergantung.. kalau cowok itu bisa kasih aku segalanya.. dalam artian finansial, bisa membuat aku nyaman, bisa memberikan perhatian lebih , mrnyayangi kita juga dengan tulus bukan karena apa? seperti yang pacar lesbian saya berikan kepada saya sekarang, mungkin bisa, tapi kalau saya belum bisa menemukan seperti yang pacar lesbi saya berikan ya.. belum tau

(8)

HASIL WAWANCARA RIKA “FEMME”

1. Sejak kapan anda memilih orientasi seksual yang berbeda?

Sekitar tahun 2000an. Kan keadaan orang tua saya gak harmonis. Saya juga sempat trauma karena kekerasan yang dilakukan ayah saya kepada ibu saya, saya suka sering mendapat perlakuan kasar dari ayah saya, jadi ya saya takut dan trauma kalau menjalin hubungan dengan laki-laki.. nah itulah awalnya saya jadi tertarik suka sesama jenis, karena jujur dengan pacaran dengan sesama jenis saya merasa mendapat kebahagian dan kenyaman.

2. Bagaimana anda memposisikan diri anda sebagai orang yang memilih orientasi seksual tidak pada umum nya ?

Hhhmm.. gimana yah memposisikan nya ? ya biasa aja sih, gk ada rasa canggung atau gk ada rasa apa gitu.. ya dinikmati aja. Karena kan emang adanya begitu.

3. Menurut anda lesbian itu apa?

Lesbian itu penyuka sesama jenis, mempunyai penyimpangan sex, selagi saya nyaman ngejalani nya ya saya fine-fine saja, bagus-bagus aja. Kalau di lihat dari segi positif nya ya kita kan namanya sesama jenis ini kan kita ngerasa dicintai, ngerasa di sayangi sama seseorang itu misalnya sesama lesbi itu ya bener-bener dalem, bener-bener kena, maksudnya gini lho kan posisinya gw femme, terus ada butchy yang cinta sama gw sayang sama gw itu bener-bener dia menunjukan gitu walaupun dengan posisi bentuk dia itu ibarat kata dia tomboy.. tapi kan otomatis hati dia tetep cewek, jadi ya dia

(9)

itu ngerasa lah perasaan cewek pasti sama lebih peka. Sedang kan kalau cowok kan mereka itu berpikirnya pakai logika iyakan ? kalau perempuan lebih ke hati, kadang-kadang laki-laki suka gak ada perasaannya.. misalnya nih laki-laki dia pasangan normal terus ceweknya ada masalah gitu, mereka kan berpikirnya secara logika ntar juga lo begini-begini si cowok itu gak mikir perasaan ceweknya itu sebenernya seperti apa ? karena cowok mikirnya pakai logika bukan pakai perasaan jadi kurang peka. Intinya kurang peka karena tidak sama-sama memiliki rasa yang dirasakan oleh kaum wanita, nah itu yang menyebabkan kita kaum lesbian merasa nyaman berhungungan dengan sesamanya gitu.

4. Bagaimana anda menyikapi tentang hubungan sesama jenis?

Ya gimana ya menyingkapinya ? buruk sih sebenernya cuman kan yang namanya kita hasrat, ya cuek aja.

a. buruk dalam arti gimana ? ya sekarang tuhan itu menciptain isi dunia itu berpasangan, ya sekarang kita itu kalau cewek ama cewek apa itu gak buruk? Nanti juga ada kok waktunya, ada masa nya untuk capek ngejalanin kayak begini.

b. kamu gak merasa capek sekarang? Enggak sih biasa aja, nyaman-nyaman aja untuk sekarang.

5. Bagaimana anda memposisikan diri di masyarakat dan komunitas sesama?

Ya kalau di masyarakat sih selagi masyarakat nya gak tau kita jangan ngasih tau masyarakat, biar masyarakat itu tau sendiri siapa kita.

(10)

a. dengan cara ? ya gak tau yah mungkin secara kita gak sengaja kita jalan atau gimana kan sama pasangan apa gimana pasti dengan sendiri mereka akan tau.

b. anda tidak akan sembarangan ngomong kepada orang lain kecuali kepada orang yang sudah dekat dengan anda?

Ya kalau masyarakatnya udah tau masalah yang gitu-gituan ya open aja, cuek aja, semua orang yah tergantung dari manusia nya juga gak bisa kita selalu open sama orang lain, belum tentu kan orang itu bisa terima kita apa adanya.. kalau iya dia welcome, nah kalau dia mencibir ? dia kan pasti ngeledekin kita, atau ngomongin kita dari belakang. Ya makanya ya kalau buat aku sendiri sih masih jaga-jaga image lah apalagi di lingkungan yang belum tau dunia-dunia kayak begitu. Jaga image itu kan kalau kita berada dilingkungan yang berbeda lah, yang bener-bener mereka tuh hidupnya normal.

6. Bagaimana cara komunikasi anda ke sesama?

Ya terbuka aja kita.. Komunikasi nya ya sama kayak temen aja, cuman ya kalau secara pribadi ya, misalnya saya dengan pacar saya gitu atau dengan temen-temen sesama itu biasa nya menggunakan beberapa istilah, Kayak misalnya dalam bahasa komunikasi verbal nya gitu adalah sebutan-sebutan misalnya, lines, no lable, AB, AF, B, L, F, belok, klewi, pecongan, sementara kalau untuk ke yang non-verbal nya itu ya lebih ke simbol penampilan fisik, terutama untuk yang butchy nya itu biasa sih dari penampilan juga udah ketauan kan. Terus kalau untuk yang antar

(11)

pribadinya sendiri ya palingan sesama pasangan masing-masing kita tuh ciptakan untuk panggilan sayang kayak bebeb, ayank, nah kalau pacar saya nyebutin punya nya yah dia nyebutin nya “Nono” terus gue nya “Nini” gitu ha ha ha.. tapi ya kebanyakan kita tuh untuk sesama ya pada panggil nya ayank-ayank gitu deh.

7. Bagaimana anda saling berkomunikasi di komunitas?

Ya ngobrol biasa saja.. cuman emang kadang-kadang ya namanya kita pasangan kayak gini ya ada yang sensitive, kalau kita lagi ngumpul-ngumpul nih kadang kan suka bercanda, bermanja-manja, jangn sampai ada yang cemburu, jadi sebisa mungkin kita saling menjaga dalam artian ada batasa-batasan nya agar tidak saling tersinggung maupun cemburu, ya intinya dalam berkomunikasi juga kita harus saling menjaga satu dengan yang lain. Karena kan kadang kita, padahal niatnya bercanda ngobrol sama pacar Lisa misalnya ya harus hati-hati juga takutnya sensitive, jadi ya harus hati-hati juga jangan sampai Lisa nya nanti cemburu gitu. Pokoknya harus dijaga komunikasi sesama.

8. Apakah ada simbol-simbol khusus di komunitas dalam berkomunikasi?

Ya paling dari cara penampilan aja, kayak berpakaian, paling pekanya kita liat orang belok itu ya dari segi penampilan, misalnya kita liat sama-sama femme, gw femme dia femme tapi gw tau dia itu femme walaupun gak kenal karena ya mungkin dari gerak-gerik dia, nah tapi kalau yang ke butchy,

(12)

otomatis kan dari penampilan dia nomer satu kita bisa ngeliat bisa nyirian dia kalau dia itu butchy.

9. Bagaimana anda menyikapi posisi anda sebagai bagian dari masyarakat?

Balik lagi ke pertanyaan sebelumnya, tergantung gimana-gimana lingkungan kita, kalau emang mereka masyarakat itu open mind gitu yah, ya ngerti lah kayak begini-begini.. ya kita mah cuek saja, tapi kalau dilingkugan nya yang resmi-resmi formal ya harus jaga image gak bisa terlalu open. Jadi ya balik lagi tergantung lingkungan nya gimana, kalau dilingkungan sekitar menerima ya akan open gitu.

10. Apakah anda merasa nyaman atau tidak menjadi seorang lesbian? Sejauh ini sih nyaman-nyaman aja. Ya… ngerasa nyaman aja karean belum nemu titik jeranya. Pasti bakalan nemu kok titik jeranya. Pasti ada nanti titik jera “titik bosan”, tapi untuk sekarang sih kita masih nyaman aja.

11.Apakah ada kemungkinan anda untuk berubah ke orientasi seksual kepada lain jenis (laki-laki)?

Mungkin… mungkin aja bisa kalau ada yang bener-bener bisa ngerubah kita buat jadi normal gitu, dia bisa bawa kita ke jalan hidup normal aja mungkin kita bisa pindah haluan. Tapi kayak nya rata-rata susah deh kalau misalkan untuk normal itu, karena banyak juga yang udah coba normal tapi ngeliat yang begitu lagi, yang bening-bening dikit yang manis dikit eh ngelirik lagi. Kan jadi susah ujung-ujung nya ha ha ha …jadi ya kemungkinan kecil untuk

(13)

jadi normal itu ya.. 10% lah itu untuk sekarang ya karena kita masih nyaman dan enjoy dengan kehidupan kita jadi lesbian.

HASIL WAWANCARA KIMI “BUTCHY”

1. Sejak kapan anda memilih orientasi seksual yang berbeda?

Dari kecil emang udah suka sama perempuan. Lagian ada trauma dulu ada kejadian enggak enak jadi makin ilfil aja sama laki, trauma sama orang yang menggagahi aku saat usia aku 9 tahun, jadi dari situ trauma. Jadi awalnya itu dulu waktu main-main itu dirumah nya terus dia kasih apa gitu, ya gitulah di ajak gitu, jadinya trauma aja gak suka sama cowok.

2. Bagaimana anda memposisikan diri anda sebagai orang yang memilih orientasi seksual tidak pada umum nya ?

Ya gak mesti harus memilih gimana-gimana gitu, ya tergantung aja kalau aku, ya udah dari sono nya saja begini, aku sih nyaman-nyaman saja. Senyaman nya aku aja memposisikan diri ke orientasi seksual yang berbeda. 3. Menurut anda lesbian itu apa?

Menurut aku.. ya apa ya gak bisa dijelasin dengan ini yah.. karena kan kembali ke kita masing-masing aja. Gak bisa dijelasin dengan kata-kata karena ini masalah perasan suka dengan sesama jenis.

4. Bagaimana anda menyikapi tentang hubungan sesama jenis?

Ya seperti hubungan lawan jenis aja kalau aku menyingkapinya yah.. seperti yang biasanya aja orang –orang ngejalanin hubungan ini ya sama aja kayak yang lain nya gitu. Karena kan mau berhubngan sama pria aku udah enggak

(14)

ada rasa. Walaupun pernah punya suami ya ngejalaninnya demi keluarga sama anak gitu, jadi kalau berhubungan juga udah hambar. Ya mungkin karena gara-gara trauma masa kecil itu sampai sekarang belum bisa ditambah juga kana da faktor genetic juga.

5. Bagaimana anda memposisikan diri di masyarakat dan komunitas sesama?

Kalau di masyarakat aku biasa aja, cuek aja aku, mereka mau ngomong apa terserah yang penting aku enggak minta makan ke mereka., mau hidup aku begini ya udah begini, ya itu lah aku wis. Tapi kalau temen deket aku disini tau kalau aku tuh kayak gini “lesbi” tapi mereka fine-fine aja yang penting aku seneng gitu lho. Kalau aku baru kenal sama orang biasa aja tapi kemudian selanjutnya dari omongan-omongan aku billang.. aku lho begini tapi aku tau mana yang harus aku lakuin mana yang enggak, lagian aku tau sopan santunnya sampai dimana. Jadi harus yang dipercaya dulu barulah aku ngomong, karena takutnya kalau langgsung ngomong malah menghindarkan.

6. Bagaimana cara komunikasi anda ke sesama?

Ya itu lah saya senengnya dengan kita yang begini yah.. . Jadi ya kita itu bener-bener saling menjaga dan menghormati. Nah kalau ke sesama nya kita mah ngalir aja begitu

7. Bagaimana anda saling berkomunikasi di komunitas?

Ya kalau misalkan nih ya aku lagi kumpul sama temen-temen sesama jenis, ya kita komunikasi kayak temen aja, malah tuh yah kalau lagi ngumpul

(15)

begitu kita suka pada curhat jadi enak komunikasi nya juga sesama nya juga ada feedback nya gitu, karena kan kita sama-sama begini yah jadi bisa ngomong dan cerita apa saja tuh kayaknya assik aja, gak ada yang harus ditutup-tutupin atau gimana gitu.

8. Apakah ada simbol-simbol khusus di komunitas dalam berkomunikasi?

Ya itu palingan itu ada kode nya ya karaketr aku sendiri kan sebagai cowoknya ya, jadi dengan penampilan aku itu yang sangat menonjol juga orang udah tau kok kalau aku itu ya lesbi butchy.

9. Bagaimana anda menyikapi posisi anda sebagai bagian dari masyarakat?

Ya aku gak mau perduli posis aku di masyarakat gimana.. lah wong aku yang jalani hidup aku, gak mau pusing aku. Dilingkungan juga kan aku dari dulu emang sudah terkenal tomboy jadi ya sudah enggak kagetlah buat lingkungan masyarakat sekitar kalau aku suka bawa temen cewek kesini main.

10.Apakah anda merasa nyaman atau tidak menjadi seorang lesbian? Nyaman tuh gak terlalu yang gimana gitu .. karena kan emang udah dari awal kan jadi bukan beban lah.

11.Apakah ada kemungkinan anda untuk berubah ke orientasi seksual kepada lain jenis (laki-laki)?

Nol koma berapa persen wis… kecil banget kan? jadi kemungkinan gak ada.. ya udah susah gimana ya.. ha ha

(16)

DAFTAR PUSTAKA

Berger Asa Artur , Tanda-Tanda Dalam Kebudayaan Kontemporer, trans. M. Dwi Mariyanto and Sunarto, Yogyakarta: Tiara Wacana,2004

Crawford, 2000 Pengertian Lesbianisme: Jakarta: Bumi Aksara.

Djamarah, Bahri, Syaiful. 2004. Pola Komunikasi Orang Tua dan Anak dalam Keluarga. Jakarta : PT. Reneka Cipta.

Effendy, Onong Uchjana, Ilmu, Teori & Filsafat Komunikasi, (Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, (1993)

Elvinaro Ardianto, Lukiati Komala, and Siti Karlinah, Komunikasi Massa Suatu Pengantar, Revisi (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2007)

Haryanto Sindung, Spektrum Teori Sosial Dari Postmodern, Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2012

Husaini Adian, LGBT di Indonesia Perkembangan dan Solusinya, INSISTS I. Praptomo Baryadi. Bahasa, Kekuasaan, dan Kekerasan. Yogyakarta : Universitas

Sanata Dharma. 2012.

Js Badudu, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1994) Kriyantono Rachmat. Teknik praktis riset komunikasi: Disertai contoh praktis risetmedia, public relations, advertising, komunikasi organisasi, komunikasi pemasaran. Jakarta: Kencana (Prenada Media Group). 2006

(17)

Mulyana, Deddy. (2005). Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Mulyana, Deddy Metodologi Penelitian Kualitatif Bandung : Rosda Karya, 2002 Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya,

2012

Pearson Judy, Human Communication, (New York: Mc Graw Hill Companies, 2003)

Rakhmat Jalaludin, MSc. 2012, Psikologi komunikasi, Remaja Rosdakarya Bandung (edisi revisi)

Ritzer George and Douglas J Goodman, 2007. Teori Sosiologi Modern (Jakarta: Kencana)

Ritzer George, Sosiologi Ilmu Berparadigma Ganda, Jakarta: CV. Rajawali, 2011 Ricch, 2000. Feminist Perspektifon The Lesbian Sexual Revolution.

Soesilandari, Psikologi Perkembangan Masa Remaja. (Surabaya: Usaha Nasional, 2005

Spencer, Colin, 2004, Sejarah Homoseksualitas: dari Zaman Kuno hingga Sekarang (terj.

Stephen W. Littlejohn and Karen A.Foss, Theories of Human Communication, Jakarta Salemba Humanika, 2009

(18)

Trans). Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 2006

Upe Ambo, Tradisi Aliran Dalam Sosiologi Dari Filosofi Positivistik Ke Post Positivistik, Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2010

Wirawan Bagus Ida, Teori-Teori Sosial Dalam Tiga Paradigma (Fakta Sosial, Definisi Sosial & Perilaku Sosial) (Jakarta: Kencana, 2014)

Yin, Robert K.. Studi kasus: Desain dan Metode. (rev. ed.). (M. Djauzi Mudzakir, SKRIPSI

Krista Marsha Esterlita, ADLN-Perpustakaan AirLangga, Memahami Fenomena Lesbian Dalam Teori dan Mitologi, (Tesis)

Megawati Tarigan, 2011, Komunikasi Interpersonal Kaum Lesbian Di Kota Pontianak Kalimantan Barat, Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta

Sinta Arum Setya P, 2013, Fenomena Komunitas Kaum Lesbi Di Kota Klaten JURNAL

Christa Melisa Weydekamp (On the role of interpersonal communication towards the lesbian behavior in McDonald’s area)

E-journal “Acta Diurna” Volume IV. No.3. Tahun 2015, Siska Natalia Suhing, Mariam Sondakh, Grace Waleleng (Pola Komunikasi Antar Pribadi Pada

(19)

Lesbian (Studi tentang Tiga Karakter di Komunitas Sanubari Sulawesi Utara)

Intan Permata Sari, Simbol Iteraksi Kaum Lesbi (Studi Deskriptif Mengenai Simbol – Simbol Interaksi Sebagai Wujud Identitas Diri Pada Kelompok Lesbi di Surabaya)

Meily Rohmatun, Prahastiwi Utari (Pola Komunikasi Interpersonal Kaum Lesbian dalam mengungkap Diri (Self Disclosure)

POLA KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI KAUM HOMOSEKSUAL TEHADAP

KOMUNITASNYA DI KOTA SERANG (Studi Fenomenologi

Komunikasi Antarpribadi Komunitas Gay di Kota Serang Banten) Ilham Akbar Universitas Sultan Ageng Tirta

Interenet

(20)

Referensi

Dokumen terkait

Pendidikan Agama Hindu adalah usaha yang dilakukan secara terencana dan berkesinambungan dalam rangka mengembangkan kemampuan peserta didik untuk memperteguh

Dalam penanganan perkara korupsi unsur kerugian negara adalah salah satu unsur yang harus dipenuhi, oleh sebab itu untuk menentukan kerugian negara

Kaitan hukum tentang perkawinan dibawah umur dalam sistem hukum di Indonesia adalah mengacu pada Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan yang

Tujuan penulisan laporan ini adalah untuk mengetahui berapa kebutuhan air sawah untuk tanaman padi yang dibutuhkan pada daerah sekitar daerah Panei Tengah Kabupaten

Meskipun pemupukan NPK nyata mempengaruhi bobot kering polong dibanding kontrol, namun penambahan pupuk hayati pada dosis N yang lebih rendah (1/4–1/2 N), meningkatkan hasil

Aset keuangan dan liabilitas keuangan dapat saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, jika dan hanya jika, 1) Grup saat ini memiliki

Menimbang : bahwa untuk mendorong terciptanya efisiensi dalam penyusunan laporan pemeriksaan dan pendapat dari segi hukum yang terdapat dalam Pernyataan Pendaftaran dalam

PERTAMA : Status Program dan Satuan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Non Formal yang Terakreditasi di BAP PAUD dan PNF Provinsi Bengkulu Tahap 1 Tahun 2016