• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. sering dilakukan sejak zaman dahulu di banyak nengara termasuk Indonesia. Secara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. sering dilakukan sejak zaman dahulu di banyak nengara termasuk Indonesia. Secara"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Di beberapa Negara, pijat dipakaijuga untuk membentuk tubuh dan pijat juga dilakukan pada bayi dengan berbagai keadaan. Seperti kita ketahui pijat bayi telah sering dilakukan sejak zaman dahulu di banyak nengara termasuk Indonesia. Secara tradisional dipedesaan para dukun pijat atau para nenek sering kali melakukan pemijatan pada bayi dengan berbeda-beda dan tujuan yang berbeda pula. Pada akhir ini para ahli medis mulai memperhatikan kegunaan pijat bayi ditinjau dari bidang kedokteran (Ina Rosalina, 2007).

Pijat bayi merupakan salah satu cara yang menyenangkan untuk menghilangkan ketegangan dan kerewelannya. Karena pijatan lembut akan membantu mengendurkan otot-ototnya sehinga dia menjadi tenang dan tertidur. Pemijatan terhadap bayi oleh ibunya sendiri juga mempunyai makna sendiri, karena sangat berpengaruh terhadap hubungan batin atau hubungan kejiwaan antara ibu dan anak. Bagi sang bayi, pijatan ibu dapat dirasakan sebagai sentuhan kasih sayang yang sangat berati bagi pembentukan kepribadiannya kelak dikemudian hari (Nestle., 2005).

Namun sayangnya masih banyak mitos-mitos di masyarakat khususnya pada perawatan bayi yang tetap dipercaya, contohnya: masih banyak ibu-ibu yang enggan untuk melakukan pemijatan secara rutin kepada bayinya apalagi diawal-awal

(2)

kelahirannya karena mereka beranggapan bahwa bayi tidak boleh sering dipijat, badannya masih lemah atau alasa lain yang tidak pernah dibuktikan kebenarannya. Padahal sentuhan pada bayi pada awal-awal kelahirannya bisa memberikan pengaruh positif pada pertumbuhan bayi (Nestle, 2005).

Sebuah penelitian tentang pijat bayi premature dilakukan oleh psikologi Tiffany Field, direktur Touch Research Institute di University of Miami School Of Medicine tahun 1986 di Florida, menunjukkan bahwa pemijatan sehari-hari memberikan manfaat yang berlimpah. Berat bayi prematur yang dipijat selama 10 hari, terbukti dapat bertambah 47% lebih banyak dibandingkan dengan bayi yang tidak dipijat. Penelitian iini jugak menemukan bahwa bayi yang mendapatkan pijatan lebih aktif dan waspada dan masa tinggal mereka dirumah sakit pun 6 hari lebih singkat dibandingkan dengan para bayi prematur yang tidak memperoleh pijatan (Seyburn. G. J., 2006).

Pijat bayi tidak hanya berpengaruh pada pertumbuhan pisik dan emosional bayi. Jika pijat bayi dilakukan oleh ayahnya, maka bisa meningkatkan produksi ASI pada tubuh ibu. Ini dinyatakan dalam suatu penelitian di Australia yang mengatakan bahwa ketika seorang ayah berinisiatif memijat bayi, hal itu akan menimbulkan perasaan positif pada istri. Inisiatif ini akan membuat istri merasa disayang dan nyaman sehingga akan merangsang produksi oksitosin, dimana hormone ini berguna untuk memperlancar ASI. Penelitian menunjukkan 80% produksi hormon oksitosin dipengaruhi oleh kondisi psikis ibu. Selain itu, pijat akan membuat bayi cepat lapar

(3)

sehingga makin banyak ASI yang disedot oleh bayi, maka produksi ASI makin meningkat (Saifuddin, 2005).

Disamping itu data klinis terbaru hasil riset menunjukka bukti-bukti mengenai manfaat dari stimulasi sentuhan bayi dan ibu. Studi ini menunjukkan bahwa pijat bayi 47% mengurangi masalah tidur bayi dan 100% pria orang tua setuju bahwa pijatan tersebut memberikan pengalaman positif yang luar biasa antara bayi dan orang tuanya. Pijat juga meningkatkan fungsi motorik dan memperkuat jaringan otot yang mengalami down syndrome, termasuk 44% mempengaruhi perbaikan fungsi motorik bayi dan 82% perbaikan pada otot lengan dan kaki.

Meskipun pijat bayi mempunyai manfaat yang besar bagi bayi, namun kenyataannya banyak ibu yang tidak dilakukan pemijatan pada bayinya. Mereka akan memijatkan bayinya pada dukun pijat bayi ketika bayi mereka rewel saja. Ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan ibu tentang manfaat pijat bayi. Bedasarkan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti pada bulan Maret 2007 terhadap para dukun bayi yang melakukan pijat bayi (Waspada online, 2005).

Pelaksanaan Pijat paada bayi ditinjau dari kesehatan sangat banyak manfaatnya, berbagai macam tehnik canggih dan obat-obatan mutakhir digunakan untuk menghilangkan rasa sakit. Kita melupakan suatu pengonbatan sederhana yaitu sentuhan tangan manusia yang merupakan salah satu alat yang sangat efektif dalam menghilangkan sakit pada tubuh, mengurangi stress dan memacu relaksasi yaitu apa yang kita kenal dengan pijat (Nelson, 2007).

(4)

Pijat bayi ini sangat penting dilakukan pada bayi 0-3 bulan dan dapat juga dilakukan pada 3 bulan ke atas guna meningkatkan berat badan, menjaga pertumbuhan, menjaga daya tahan tubuh, menjaga konsentrasi bayi dan membuat bayi tidur lelap, membina ikatan kasih sayang orangtua dan anak dan menjaga produksi ASI (Utami, 2001).

Mamfaat pijat bayi memberikan keturunan berupa fisik, fisiologi, dan psikologi. Penelitian ini dilakukan oleh T. Field & Scafidi (1986 & 1990) menunjukkan bahwa pada 20 bayi prematur (berat badan 1.280 dan 1.176 gram), dipijat 3x15 menit selama 10 hari, mengalami kenaikan berat badan per hari 20%-47% lebih banyak dari yang tidak dipijat. Penelitian pada bayi cukup bulan yang berusia 1-3 bulan, yang dipijat 15 menit, 2 kali seminggu selama 6 minggu didapatkan kenaikan berat badan yang lebih dari control (Ina Roslina, 2007).

Berdasarkan survey awal yang dilakukan penelitian di Desa Payaateuk Kecamatan Piasiraja Kabupaten Aceh selatan diperoreh data jumlah ibu yang mempunyai bayi prematur sebanyak 50 orang dan yang mengerti pelaksanaan memijat bayi sebanyak 15 orang, Jadi masih banyak ibu yang kurang mengetahui manfaat dan cara pemijatan bayinya. Hal ini menunjukkan masih kurangnya pengetahuan terhadap pijat bayi.

Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis tertarik untuk meneliti tentang gambaran pengetahuan ibu tentang manfaat pijat bayi dalam peningkatan berat badan bayi di Desa Payaateuk Kecamatan Pasiraja Kabupaten Aceh Selatan.

(5)

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas penulis ingin mengetahui bagaimana gambaran pengetahuan ibu tentang manfaat pijat bayi dalam peningkatan berat badan bayi di Rumah Sakit Umum Yuliddin Away Tapak Tuan Aceh Selatan 2014.

1.3.Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu tentang efektifitas pijat bayi dalam meningkatkan Berat Badan Bayi Prematur di Rumah Sakit Umum Yiliddin Away Tapak Tuan Aceh Selatan 2014.

1.4. Manfaat Penelitian 1. Bagi Peneliti

Penelitian ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan dan pemahaman peneliti tentang gambaran pengetahuan ibu tentang manfaat pijat bayi prematur.

2. Bagi lahan atau tempat Penelitian

Sebagai bahan dan data tentang gambaran pengetahuan ibu tentang manfaat pijat bayi dalam peningkatan berat badan bayi prematur.

3. Institusi Pendidikan

Sebagai bahan informasi untuk mengembangkan ilmu pengetahuan khususnya tentang manfaat pemijatan bayi.

4. Bagi Peneliti selanjutnya

Sebagai pedoman untuk bisa mengembangkan hasil selanjutnya untuk mengembangkan ilmu selanjutnya.

(6)

BAB II

TUJUAN PUSTAKA

2.1. Pengetahuan 2.1.1. Pengertian

Pengetahuan adalah hasil tahu dan ini menjadi setelah orang melakukan pengindraan satu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui panca indra manusia yaitu indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba, sehingga sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telingga. Jadi, pengetahuan merupakan hasil pengindraan kita (Notoatmodjo. 2003).

Menurut Notoadmodjo pengetahuan yang tercakup didalam domian kognitif mempunyai 6 tingkatan yaitu :

1. Tahu (Know)

Tahu diartikan sebagai menggugat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya, pada tingkatan ini reccat (menggugat kembali) terhadap sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsang yang diterima. Oleh sebab itu tingkatan ini adalah yang paling rendah.

2. Memahami (Comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang obyek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan, menyebutkan contoh dan lain-lain.

(7)

3. Aplikasi

Aplikasi diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi dan kondisi riil (sebenarnya). Aplikasi di sini dapat diartikan sebagai aplikasi atau penggunaan hukum–hukum, rumus metode, prinsip dan sebagainya dalam kontak atau situasi yang lain.

4. Analisis (Analisys)

Analisis adalah kemampuan untuk menjabarkan suatu materi atau obyek kedalam komponen-komponen tetapih masih didalam suatu struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitan satu sama lain. Kmampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja dapat menggambatkan, membedakan, memisahkan, mengelompokkan dan sebagainya.

5. Sintesis (Syntesis)

Sintesis menunjukkan pada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sistensis ini suatu kemampuan untuk menyusun, dapat merencanakan, meringkas, menyesuaikan terhadap suatu teori atau rumusan yang telah ada.

6. Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penelitian terhadap suatu materi atau obyek penelitian–penelitian itu bedasarkan suatu criteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah Merespon (Responding).

(8)

2.2. Pijat Bayi 2.2.1. Pengertian

Pijat bayi adalah sentuhan yang dilakukan dengan sadar ketika seorang ibu memijat bayinya yang baru lahir, ia terfokus pada kelembutan kulit bayinya. Ia akan menjadi sadar akan ketentraman dan kelemahan si bayi, serta getar-getar kehidupan baru yang berupa menggapainya ini (Roma, 2004)

Pijat bayi adalah suatu alternatif upaya guna merahih derajat kesehata yang paling sederhana dan bisa dilakukan dirumah. Pijat bayi sudah dikenal sejak berabad-abad yang lalu, pada berbagai bangsa dan kebudayaan, dengan berbagai bentuk terapi dan tujuan (Dayu Pratyahara, 2012).

2.2.2. Manfaat Pijat Bayi

Pijat bayi bukan hal baru di Indonesia. Sejak zaman dahulu, di jawa telah dikenal adanya dukun bayi yang memiliki keahlian khusus memijat dan mengurut bayi. Orang-orang tua biasa menyarankan agar bayi dipijatkan paling tidak seminggu sekali. Kini, di beberapa rumah sakit sudah dimasukkan ke dalam system pelayanan kesehatan bayi.

Pijat bayi diyakini merupakan salah satu stimulasi sentuhan (touch) yang bisa membantu mengoptimalkan tumbuh kembang bayi. Pijat bayi lebih baik dilakukan oleh orang tua, terutama dalam usia tiga tahun pertama. Pijatan yang paling bermanfaat adalah pijatan yang dilakukan pada enam atau tujuh bulan pertama usia bayi. Pemijatan bisa dilakukan dua kali sehari, yang penting dalam suasana nyaman. Pijat bayi bagian dari parenting, bukan pengobatan (Dayu Pratyaahara, 2012).

(9)

Berikut ini beberapa hasil laporan penelitian para pakar mengenai manfaat pijat bayi yaitu :

1. Meningkatkan berat badan

Penelitian yang dilakukan oleh T. Field & Scield (1986 &1990) menunjukkan bahwa pada 20 bayi prematur (berat bada 1.280 dan 1.176 gram), yang dipijat 3x15 menit selama 10 hari, mengalami kenaikan berat badan per hari 20-47% lebih banyak dari yang tidak dipijat. Penelitian pada bayi cukup bulan yang berusia 1-3 bulan, yang dipijat 15 menit, 2 kali seminggu selama 6 minggu didapatkan kenaikan berat badan yang lebih dari kontrol.

2. Meningkatkan Pertumbuhan

Schanberg (1989) melakukan penelitian pada siklus dan menemukan bahwa yang dilakukannya rangsangan raba/taktil pada siklus telah terjadi penurunan hormonal pertumbuhan.

3. Meningkatkan Daya tahan tubuh

Penelitian terhadap penderita HIV yang dipijat sebanyak 5 kali dalam seminggu selama 1 bulan, menunjukkan terjadinya peningkatan jumlah dan toksisitas sel pembunuh alami (natural killer cells). Hal tersebut dapat mengurangi kemungkinan terjadinya infeksi sekunder pada penderita.

4. Meningkatkan konsentrasi bayi & membuat bayi tidur lelap

Umumnya, bayi yang dipijat akan tertidur lelap, sedangkan pada waktu bangun konsentrasinya akan lebih penuh. Di Touch Research Institute, Amerika, dilakukan penelitian pada sekelompok anak dengan pemberian soal matematika,

(10)

setelah itu, dilakukan pemijatan pada anak-anak tersebut diberikan lagi soal matematika lain. Ternyata, mereka hanya memerlukan waktu penyelesaia setengah dari waktu yang dipergunakan untuk menyelesaikan soal terdahulu, dan ternyata pula tingkat kesalahannya hanya sebanyak 50% dari sebelum dipijat. 5. Membina ikatan kasih sayang orang tua oleh anak (bonding)

Sentuhan dan pandangan kasih orang tua pada bayinya akan mengalirkan kekuatan jalinan kasih diantara keduanya. Pada perkembangan anak, sentuhan orang tua adalah dasar perkembangan komunikasi yang akan menumpuk cinta kasih secara timbale balik. Semua ini akan penuntun bagi anak untuk secara potensial menjadi anak berbudi pekerti baik yang percaya diri.

6. Meningkatkan produksi ASI

Berdasarkan penelitian Cynthia Mersmann, ibu yang memijat bayinya mampu memproduksi ASI perah lebih banyak dibandingkan kelompok kontrol. Pada saat menyusui bayinya, mereka merasa kewalahan karena ASI terus-menerus menetes dari payudara yang tidak disusukan. Jadi, pijat bayi dapat meningkat kan volume ASI peras sehingga periode waktu pemberian ASI secara ekslusif dapat ditingkatkan.

Secara umum, pijat adalah komunikasi pada tingkat terdalam, tanpa batas-batas kata.

a. Secara umum tujuan pemijatan bayi adalah untuk mempererat hubungan ibu dengan anaknya. Terhadap BBL, pemijatan dilakukan demgan mengusuk tubuh bayi dengan lembut hal ini berguna untuk :

(11)

1. Memperlancar gerak bayi

2. Mengenalkan kepada bayi sentuhan yang aman dan lembut

Pada bayi yang sudah memulai aktivitas merangkak dan berjalan, pemijatan dapat menjadi obat untuk mengurangi rasa frustasi yang timbul saat berjalan hal-hal baaru.

b. Pada anak yang baru mulai bersekolah, pemijatan dapat menjadikan waktu belajar dan bermain untuk mengenal tubuh mereka. Juga dapat menjadi waktu untuk mengobrol dengan mereka tentang pengalaman mereka di sekolah mengenai teman-teman, guru, pekerjaan rumah dan olahraga mereka.

c. Ketika mereka lebih dewasa, pemijatan bertujuan untuk :

1. Sebagai waktu yang baik untuk mengetahui apa masalah mereka 2. Apa yang membuat mereka saling senang

3. Apa yang mereka pikirkan 4. Apa keinginan mereka. 2.2.3. Waktu Memijat Bayi

Pijat bayi dapat segera dimulai setelah bayi dilahirkan, sesuai keinginan orang tua. Dengan lebih cepat mengawali pemijatan, bayi akan mendapat keuntungan yang dan lebih besar apalagi jika pemijatan dapat dilakukaan setiap hari dari sejak kelahiran sampai baayi berusia 6-7 bulan. Pemijatan dapat dilakukan pada waktu-waktu berikut ini :

(12)

b. Malam hari, sebelum tidur, ini sangat baik untuk membantu bayi tidur lebih nyenyak.

2.2.4. Persiapan Sebelum Memijat

Sebelum melakukan pemijatan, perhatikanlah hal-hal berikut : a. Tangan bersih dan hangat

b. Hindari agar kuku dan perhiasan tidak mengakibatkan goresan pada bayi c. Ruang untuk memijat diupayakan hangat dan tidak pengap

d. Bayi sudah selesai makan atau sedang tidak lapar

a. Secara khusus menyediakan waktu untuk tidak diganggu minimum selama 15 menit guna melakukan seluruh tahap-tahap pemijatan

e. Duduklah pada posisi yang nyaman dan tenang

f. Berikanlah bayi diatas permukaan kain yang rat, lembut dan bersih siapkanlah handuk, popok, baju ganti dan minyak bayi (baby oil/lotion).

g. Mintaklah izin pada bayi sebelum melakukan pemijatan dengan cara membelai wajah dan kepala bayi sambil mengajaknya bicara.

2.2.5. Tindakan yang Dianjurkan Saat Memijat Bayi

1. Memandang mata bayi, disertai pancaran kasih sayang selama pemijatan belangsung.

2. Bernyanyilah atau putarkanlah lagu-lagu yang tenang/lembut, guna menciptakan suasana tenang selama pemijatan berlangsung.

(13)

3. Awali pemijatan dengan melakukan sentuhan ringan, kemudian secara bertahap tambahkanlah tekanan pada sentuhan yang dilakukan, khususnya apabila aanda sudah merasa yakin bahwa mulai tersedia dengan pijatan yang dilakukan

4. Sebelum melakukan pemijatan, lumurkanlah baby oil atau lotion yang lembut sesering mungkin

5. Sebaiknya, pemijatan dimulai dari kaki bayi karena umumnya bayi lebih menerima apabila dipijat pada daerah kaki. Di kesempatan dengan demikian, akan member kesempatan pada bayi untuk membiasakan dipijat sebelum bagian lain dan badannya disentuh. Karenanya, urutan pemijatan bayi dianjurkan dimulai dari bagian kaki, perut, dada, tangan, muka dan diakhiri pada bagian punggung.

6. Tanggaplah pada isyarat yang diberikan oleh bayi and. Jika bayi menangis, cobalah untuk, menenangkannya sebelum melanjutkan pemijatan. Jika bayi menangis lebih keras, hentikanlah pemijatan karena mungkinbayi mengharapkan untuk digendong, disusui, atau sudah mengantuk dan sangat ingin tidur.

7. Mandikan bayi segera setelah pemijatan berakhir agar agar bayi merasa segar dan bersih setelah terlumuri minyak (baby oil). Namun, kalau pemijatan dilakukan pada malam hari, bayi cukup diseka dengan air hangat agar bersih dan minyak bayi.

8. Lakukan konsultasi pada dokter atau perawat untuk mendapatkan keterangan lebih lanjut tentang pemijatan bayi.

(14)

2.2.6. Tindakan yang Tidak Dianjurkan Saat Memijat Bayi

Dalam pelaksanaan pijat bayi terdapat hal-hal yang tidak dianjurkan yaitiu : 1. Memijat bayi langsung setelah makan

2. Membangunkan bayi khusus pada pemijatan 3. Memijat bayi pada saat bayi tidak mau dipijat

4. Memijat bayi pada saat bayi dalam keadaan tidak sehat 5. Memaksakan posisi pijat tertentu pada bayi

2.2.7. Urutan Pemijatan Bayi

Setiap gerakan pada tahap pemijatan ini dapat diulang sebanyak enam kali. Dibawah ini merupakan cara pengurutan bayi yaitu :

1. Kaki

a. Perahan cara India

1. Peganglah kaki bayi pada pangkal paha, seperti memegang pemukul soft ball.

2. Gerakan tangan ke bawah secara bergantian, seperti memeras susu. b. Peras dan putar

1. Pegang kaki bayi pada pangkail paha dengan kedua tangan secara bersamaan.

2. Peras dan putar kaki bayi dengan lembut dimulai dari pangkal paha kearah mata kaki.

(15)

c. Telapak kaki

Urutlah telapak kaki bayi dengan kedua ibu jari secara bergantian, dimulai dari tumit kaki menuju jari-jari diseluruh telapak kaki.

1. Tarikan lembut bayi

Pijatlah jari-jarinya satu persatu dengan memutar menjahui telapak kaki, diakhiri dengan tarikan kasih sayang lembut pada tiap ujung jari.

2. Gerakan Peregangan (stretch). 3. Titik tekanan

Tekan-tekanlah kedua ibu jarisecara bersamaan diseluruh pemukaan telapak kaki dari arah tumit ke jari-jari.

4. Punggung Kaki

5. Peras dan putar pegelangan kaki (ankle circles)

Buatlah gerakan seperti memeras dengan mempergunakan ibu jari dan jari-jari lainnya di pergelangan kaki bayi.

6. Perahan cara Swedia

1. Peganglah pergelangan kaki bayi

2. Gerakan tangan anda secara bergantian dari pergelangan kaki ke pangkal paha.

7. Gerakan Mengguling 8. Gerakan akhir

(16)

2. Perut

a. Mengayuh sepeda

Gerakan mengayuh sepeketika memijat perut bayi dari atas ke bawah perut, pergantian dengan tangan kanan dan kiri.

b. Mengayuh sepeda dengan kaki diangkat

Kedua kaki bayi dengan salah satu tangan diangkat, kemudian dengan tangan yang lain, perut bayi dipijat dari bagian atas sampai kejari-jari kaki. c. Ibu jari kesamping letakkan kedua ibu jari disamping kanan kiri pusat perut,

kemudian gerakan kearah tepi perut kanan dan kiri. d. Bulan-Matahari

1. Buat lingkaran searah jarum jam dengan jari tangan kiri Mulai dari perut sebelah kanan bawah (daerah apendiks) ke atas, kemudian kembali kedaerah kanan bawah (seolah membentuk gambar matahari (M) beberapa kali).

2. Gunakan tangan kanan untuk membuat gerakan ½ lingkaran mulaidari bagian kiri perut bayi (seolah membentuk gambar bulan).

3. Lakukan ke-2 gerakan ini bersama-sama. Tangan kiri selalu membuat bulatan penuh (matahari), sedangkan tangan kanan akan membuat gerakan ½ lingkaran (bulan).

e. Gerakan I Love You

I. : Pijatlah perut bayi mulai dari bagian kiri atas kebawah dengan mengunakan jari-jari tangan kanan membentuk huruf I

(17)

Love : Pijatlah perut bayi membentuk huruf L terbalik, mulai dari kanan bawah (daerah apendiks) keatas, kemudian ke kiri, ke bawah dan berakhir di perut kiri bawah.

You : Pijatlah perut bayi membentuk huruf U terbalik, mulai dari kanan bawah (daerah apendiks) keatas, kemudian kekiri, ke bawah dan berakhir di perut kiri bawah

f. Dada

a. Jantung Besar b. Kupu-kupu

g. Buatlah gerakan seperti gambar kupu-kupu, dimulai dengan tangan kanan membuat gerakan memijat memalang dari tengah dada/ulu hati kearah bahu kanan, dan kembali ke uluh hati.

h. Gerakan tangan kiri anda ke bahu kiri dan kembali ke uluh hati. 3. Tangan

a. Memijat ketiak (armpits) b. Perahan cara India

Arah pijatan ini ialah pijatan yang menjahui badan. Gunanya adalah untuk relaksasi atau melemaskan otot.

c. Peras dan putar (squeeze anal twist)

Peras dan putar lengan bayi dengan lembut mulai dari pundak ke pergelangan tangan

(18)

d. Membuka tangan

Pijat telapak tangan dengan kedua ibu jari, dari pergelangan tangan kearah jari-jari

e. Putar jari-jari

Pijat lembut jari bayi satu persatu menuju kearah ujung jari dengan gerakan memutar. Akhirnya gerakan ini dengan tarikan lembut pada ujung jari. f. Punggung Tangan

Letakkan tangan bayi di antara kedua tangan anda. Usap punggung tangannya dari pergelangan tangan kearah jari-jari dengan lembut.

g. Peras dan putar pergelangan tangan (wrist circle) Peraslah dengan ibu jari dan telunjuk

h. Perahan cara Swedia

Arah pijatannya dari pergelangan tangan kearah badan

1. Gerakan tangan kanan dan kiri anda secara bergantian mulai dari pergelangan tangan kanan bayi kearah pundak.

2. Lanjutkan dengan pijatan dari pergelangan kiri bayi kearah puncak . i. Gerakan menggulung

Bentuklah gerakan menggulung dari pangkal lengan menuju kea rah pergelangan tangan jari-jari.

4. Muka

(19)

a. Dahi : menyetrika dahi (open book)

Tekankan jari-jari kedua tangan anda dengan lembut mulai dari tangan dahi keluar kesamping kana dan kiri seolah menyetrika dahi atau membuka lembaran baru.

b. Alis : menyetrika alis

Gunakan kedua ibu jari untuk memijat secara lembut pada alis mata dan diatas kelopak mata, mulai dari tangah ke samping seolah menyetrika alis. c. Hidung : senyum I

a. Letakkan kedua ibu jari anda pada pertengahan alis

Tekankan ibu jari anda dari pertengahan kedua alis turun melalui tepi hidung kea rah pipi dengan membuat gerakan kesamping dan keatas seolah membuat bayi tersenyum.

d. Mulut bagian atas : senyum II

Gerakan kedua jari anda dari tengah ke samping dan ke atas ke daerah pipi seolah membuat bayi tersenyum.

e. Mulut bagian bawah : senyum III

Tekankan kedua ibu jari pada dagu dengan gerakan dari tangah ke samping, kemudian keatas kearah pipi seolah membuat bayi tersenyum.

f. Lingkaran kecil di rahang (small circles around jaw).

Dengan jari kedua tangan, buatlah lingkaran-lingkaran kecil di daerah rahang bayi.

(20)

g. Belakang telinga

Dengan mengunakan ujung-ujung jari, berilah tekanan lembut pada daerah belakang telinga kanan dan kiri. Kemudian gerakan pertengahan dagu dibawah dagu.

5. Punggung

a. Gerakan maju mundur (kursi goyang)

Pijatlah sepanjang punggung bayi dengan gerakan maju mundur menggunakan kedua telapak tangan, dari bawah leher sampai ke pantat bayi, lalu kembali lagi ke leher.

b. Gerakan menyetrika

Pegang pantat bayi dengan tangan kanan. Dengan tangan kiri, pijatlah mulai dari leher sampai ke pantat bayi, lalu kembali lagi ke leher.

c. Gerakan menyetrikan dan mengangkat bayi

Ulangi lagi gerakan menyetrika punggung, hanya kali ini tangan kanan memegang kaki bayi dan gerakan dilanjutkan sampai ketumit bayi.

d. Gerakan melingkar

Dengan jari-jari kedua tangan anda, buatlah gerakan-gerakan melingkar kecil-kecil mulai dari batas tengkuk turun ke bawah disebelah kanan dan kiri tulang punggung sampai ke pantat. Mulai dari lingkaran-lingkaran kecil di daerah leher, kemudian lingkaran yang lebih besar di daerah pantat.

(21)

e. Gerakan menggaruk

Tekankan dengan lembut kelima jari-jari tangan kanan anda pada punggung bayi. Buat gerakan menggaruk ke bawah memanjang sampai ke pantat bayi. 2.2.8. Cara Pemijatan Sesuai dengan Usia Bayi

1. 0-1 bulan

Disarankan gerakan yang lebih mendekati usapan-usapan halus. Sebelum tali pusat lepas, sebaiknya tidak dilakukan pemijatan didaerah perut.

2. 1 – 3 bulan

Disarankan agar gerakan halus disertai dengan tekanan ringan dan waktu yang singkat.

3. 3 bulan – 3 tahun

Disarankan seluruh gerakan dilakukan dengan tekanan dan waktu yang semakin meningkat.

2.3. Bayi Prematur 2.3.1. Pengertian

Bayi premature adalah yang lahir dengan usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan dengan berat lahir kurang dari 2500 gram. Sebagai besar orang tubuhnya juga belum berfungsi dengan baik, karena itu kelahirannya yang masih dini, Maka dari itu, perlu diberikan perawatan khusus untuknya.

(22)

2.3.2. Penyebab Bayi Prematur

Kelahiran prematur bisa disebabkan adanya masalah pada ibu hamil, juga pada janin itu sendiri. Ibu yang mengalami masalah seperti letak plasenta yang menutupi jalan lahir, lepasnya plasenta sebelum waktunya melahirkan, pendarahan sebelum melahirkan serta ketuban pecah dini, mempunyai resiko mengalami kelahiran prematur.

Bila selama kehamilan ibu mengalami gangguan penyakit, sepertinya penyakit jantung, tekanan darah tinggi (hipertensi), asma, kencing manis (diabetes mellitus), kelainan kelenjar tiroid, infeksi ginjal atau infeksi lainnya.

2.3.3. Gangguan pada Bayi Prematur

Organ tubuh bayi prematur umumnya belum dapat bekerja secara sempurna. Hal ini mengakibatkat bayi prematur sulit menyesuaikan diri dengan kehidupan diluar rahim sehinga ia pun mengalami banyak gangguan. Semakin dini ia dilahirkan semakin banyak organ tubuhnya yang belum siap.

Gangguan kesehatan yang dialami bayi prematur cukup rentan dan bisa mengancam jiwanya. Ancaman yang paling berbahaya adalah kesulitan bernafas. Hal ini akibat paru-paru serta seluruh sistem pernafasannya, seperti otot dada dan pusat pernafasan di otak, belum pijat bekerja secara sempurna.

Hati dan ginjal bayi prematur juga belum siap bekerja secara sempurna. Bayi prematur juga mudah mengalami pendarahan di otak. Hal ini akibat pembuluh darah yang masih sangat halus dan mudah pecah bila kekurangan zat asam atau kedinginan. Sementara pendarahan di otak kelak dapat menimbulkan gangguan perkembangan,

(23)

misalnya keterlambatan dalam perkembangan motorik seperti lambat berjalan, maupun kognitif seperti lambat berbicara, dan sebagainya.

2.3.4. Inkubator

Seperti bayi normal, bayi prematur juga memperoleh kekebalan tubuh dari ibunya. Tapi, pada bayi prematur kekebalan yang didapat lebih sedikit dari pada bayi normal, karena sebelum daya tahan itu terbentuk cukup, ia sudah harus dilahirkan, inilah yang menyebabkan bayi prematur sangat rentan penyakit infeksi.

Selain berfungsi sebagai penghangat, incubator juga berfungsi melindungi bayi dari bahaya infeksi. Ditempat ini, tersedia jugak alat penyinaran biru bagi bayi prematur yang mengalami peningkatan kadar billirubin dalam darahnya.

2.3.5. Peran Orangtua

Bayi prematur yang berada dalam inkubator juga memerlukan kasih sayang dari orang tua melalui sentuhan-sentuhan halus pada kulit bayi. Orang tua bisa memasukkan tangannya melalui lubang inkubator yang mamang bisa dibuka. Berikan belaian lembut pada tubuh bayi, mulai dari kepala, leher, dan badan, tangan sampai ke kaki bayi.

Selain sentuhan, yang tak kalah penting adalah anda tetap bisa memberikan ASI. Mengingat reflek mengisap dan menelan bayi prematur belum baik, apalagi organ pencernaannya pun belum bekerja sempurna.

(24)

2.4. Kerangka Konsep

Pengetahuan ibu tentang Manfaat Pijat Bayi dalam Peningkatan Berat Badan Bayi Prematur.

(25)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian adalah survey yang bersifat deskriptif, yaitu mendeskripsikan tentang gambaran pengetahuan ibu tentang manfaat pijat bayi dalam peningkatan berat badan bayi prematur.

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di Rumah Sakit Umum Yiliddin Away Tapak Tuan Aceh Selatan karena masih banyak ibu-ibu yang belum mengatahui manfaat pemijatan pada bayi prematur sehinga penulis tertarik mengambil penelitian tersebut.

3.2.2. Waktu Penelitia

Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2013-April 2014 di ruang neonati karna banyak ditemukan kasus bayi prematur dan masih banyak ibu yang tidak mengetahui tentang manfaat pijat bayi dalam peningkatan berat badan bayi prematur.

(26)

3.3. Populasi dan Sampel 3.3.1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang mempunyai bayi premature di RS Umum Yiliddin Away Tapak Tuan Aceh Selatan pada bulan Desember 2013 –April 2014 sebanyak 50 orang.

3.3.2. Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh populasi dijadikan menjadi sampel.

3.4. Metode Pengumpulan data 3.4.1. Data Primer

Di peroleh dari subjek baik secara wawancara maupun kuesioner dengan penjelasan diliputi pengetahuan ibu tentang manfaat pijat bayi dalam peningkatan berat badan bayi prematur.

3.4.2. Data Sekunder

Data yang diperoleh dari tempat penelitian atau dari rekan medik atau dari pemilik RS yang meliputi pengetahuan ibu tantang manfaat pijat bayi dalam peningkatan berat badan bayi prematur.

(27)

3.5. Defenisi Operasional

Adapun defenisi operasional yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini adalah : Pengetahuan pijat Bayi adalah segala sesuatu yang diketahui ibu tentang manfaat pijat bayi dalam peningkatan berat badan bayi prematur.

Hasil ukur :

Kategori Pengetahuan Ibu : 1. Tinggi

2. Sedang

3. Rendah (Macfoed, 2008)

3.6. Pengolahan Data

Setelah data berhasil dikumpulkan, langkah selanjutnya yang perlu dilakukan ialah mengolah data.

1. Editing

Data yang telah dikumpulkan diperiksa terlebih dahulu apakah telah sesuai seperti yang diharapkan atau tidak kemudian dilakukan pengolahan data.

2. Coding

Pengolahan pada setiap variabel yang dibutuhkan lalu memasukkan kedalam tabel distribusi frekuensi.

3. Tabulating

Setelah editing dan coding selesai dilakukan, langkah selanjutnya yang ditempuh ialah memasukkan data-data kedalam bentuk tabel distribusi frekuensi.

(28)

3.7. Aspek Pengukuran 1. Pengetahuan

Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui oleh ibu tentang manfaat pijat bayi dengan skala pengukuran yaitu : skala ordinal dengan katagori tinggi, sedang, rendah. (Macfoed, 2008)

Disusun sesuai pertanyaan apabila responden mampu menjawab Ya di beri skor 1 dan apabila tidak diberi skor 0 maka total seluruhnya adalah 10 maka ibu dikatagorikan sebagai berikut :

a. Tinggi : apabila responden mampu menjawab 70-100 % dari 10 =8-10 b. Sedang : apabila responden mampu menjawab 56-75 % dari 10 = 6-7 c. Rendah : apabila responden mampu menjawab 40-56 % dari 10 = < 6

3.8. Analisa Data

Analisa data dapat mengunakan univariat dimana variabel-variabel yang ada dianalisis untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu tentang manfaat pijat bayi dalam peningkatan berat badan bayi prematur.

(29)

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1. Gambar Umum Lokasi Penelitian 4.1.1. Letak dan Luas Wilayah

Rumah Sakit Umum Yuliddin Away Tapak Tuan Aceh Selatan menepati area seluas 110.663 m² yang terletak dijalan Dr T. Ben Mahmud, SPOG.

4.2. Gambaran Umum Responden

Untuk melihat gambaran umur responden pada penelitian ini meliputi : Umur, Pendidikan dan pekerjaan seperti di bawah ini.

4.2.1. Umur

Untuk melihat distribusi responden di RS Umum Yuliddin Away Tapak Tuan Aceh Selatan bedasarkan umur dapat dilihat pada tabel 4.1 adalah sebagai berikut : Tabel 4.1. Distribusi Responden Berdasarkan Umur di RS Umum Yuliddin

Away Tapak Tuan 2014

No Umur f %

1. ≤20 14 28

2. 20-35 16 32

3. >35 20 40

Jumlah 50 100

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa umur responden mayoritas dengan umur >35 tahun sebanyak 16 orang (32) dan minoritas dengan umur < 20 sebanyak 14 (28%).

(30)

4.2.2. Pendidikan

Untuk melihat distribusi responden di RS Umum Yuliddin Away Tapak Tuan Aceh Selatan pendidikan dapat dilihat pada tabel 4.2 adalah sebagai berikut :

Tabel 4.2. Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan di RS Umum Yuliddin Away Tapak Tuan Aceh Selatan Tahun 2014

No Pendidikan f % 1. SD 10 20 2. SMP 15 30 3. SMA 12 24 4. D 1 6 12 5. D III 7 14 Jumlah 50 100

Dari Tabel di atas dapat dilihat bahwa mayoritas pandidikan minoritas SMP sebanyak 15 orang (30%) dan mayoritas dengan pendidikan DI sebanyak 12 orang (12%).

4.2.3. Pekerjaan

Untuk melihat distribusi responden di RS Umum Yuliddin Away Tapak Tuan Aceh Selatan berdasarkan pekerjaan dapat dilihat pada tabel 4.3 adalah sebagai berikut :

(31)

Tabel 4.3. Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan di RS Umum Yuliddin Away Tapak Tuan Aceh Selatan Tahun 2014

No Pekerjaan f % 1. Wiraswasta 18 36 2. PNS 10 20 3. Petani 15 30 4. IRT 4 8 5. Pedangang 3 6 Jumlah 50 100

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pekerjaan responden mayoritas bekerja sebagai Wiraswasta sebanyak 18 orang (36%) dan minoritas responden pekerjaan pedagang sebanyak 3 orang (6%).

4.3. Analisa Univariat

Untuk melihat pengetahuan Ibu tentang manfaat pijat bayi dalam peningkatan Berat Badan Bayi Prematur di RS Umum Yuliddin Away Tapak Tuan Aceh Selatan Tahun 2014, disusun sebanyak 10 pertanyaan dan dapat dijabarkan pada tabel :

(32)

Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu tentang Manfaat Apijat Bayi dalam Peningkatan Berat Badan Bayi Prematur di RS Umum Yuliddin Away Tapak Tuan Aceh Selatan Tahun 2014

No Pengetahuan Ibu tentang Manfaat Pijat Bayi

Tahu Tidak tahu

n % n %

1. Manfaat dari pijat bayi 31 62,0 19 38,0

2. Apakah ibu tahu tujuan dari pemijatan bayi 32 64,0 18 36,0 3. Apakah ibu tahu teknik memijat bayi yang

benar

27 54,0 23 46,0

4. Pijat bayi sangat perlu lilakukan untuk meningkatkan berat badan bayi prematur

20 40,0 30 60,0

5. Apakah ibu tahu kapan waktu memijat bayi 13 26,0 37 74,0 6. Pijat bayi dapat dilakukan setelah makan 5 10 45 90,0 7. Sebelum memijat bayi tangan harus bersih 4 8,0 46 92,0 8. Sebelum memijat bayi telebih dahulu badan

bayi terlebih dahulu ibu melumurkan baby oil

10 20,0 40 80,0

9. Apakah ibu tahu berapa lama waktu setiap kali memijat bayi

20 40,0 30 60,0

10. Bayi akan merasa nyaman setelah dipijat 21 42,0 29 48,0 Bedasarkan tabel 4.4 di atas yang menjawab tahu pertanyaan no 1 sebanyak 31 responden, yang menjawab tahu pertanyaan no 2 sebanyak 32 responden, yang menjawab tahu pertanyaan no 3 sebanyak 27 responden, yang menjawab tahu pertanyaan no 4 sebanyak 20 responden yang menjawab tahu pertanyaan no 5 sebanyak 13 responden, yang menjawab tahu pertanyaan no 6 sebanyak 5 responden, yang jawab tahu pertanyaan no 7 sebanyak 4 responden, yang menjawab tahu pertanyaan no 8 sebanyak 10 responden, yang menjawab tahu pertanyaan no 9 sebanyak 20 responden, yang menjawab tahu pertanyaan no 10 sebanyak 21 orang.

Kemudian pengetahuan ibu tentang manfaat pijat bayi dalam peningkatan berat badan bayi prematur dapat dikatagorikan pada tabel 4.5 sebagai berikut :

(33)

Tabel 4.5. Pengetahuan Ibu tentang Manfaat Pijat Bayi dalam Peningkatan Berat Badan Bayi Prematur

No Katagori Pengetahuan f %

1. Tinggi 4 8

2. Sedang 33 66

3. Rendah 13 26

Jumlah 50 100

Berdasarkan tabel di atas hasil perngukuran pengetahuan tentang manfaat pijat bayi dalam peningkatan berat badan bayi prematur. Pengetahuan tentang manfaat pijat bayi dalam peningkatan berat badan bayi prematur pada kategori berpengetahuan tinggi sebanyak 4 responden (8%), yang berpengetahuan rendah sebanyak 33 responden (66%) yang berpengetahuan sedang sebanyak 13 responden (26%).

(34)

BAB V PEMBAHASAN

5.1. Gambaran Umur dengan Pengetahuan Ibu tentang Manfaat Pijat Bayi dalam Peningkatan Berat Badan Bayi Prematur

Hasil Penelitian tantang variabel umur didapatkan dari hasil distribusi frekuensi umur ≤ 20 tahun sebanyak 14 orang (28 %), yang berumur 20-35 tahun sebanyak 16 orang (32%), dan yang berumur > 35 tahun sebanyak 20 orang (40%). Ternyata di RS Umum Yiliddin Away Tapak Tuan Aceh Selatan masih banyak ibu-ibu yang belum tahu tentang pemijatan bayi, lebih lagi manfaat pijat bayi itu sendiri, kurangnya pengetahuan ibu tentang pijat bayi dipengaruhi dari faktor pendidikan, sumber informasi, dan lain-lain, bahwa pengetahuan adalah hasil dari tahu dan hal ini terjadi jika seseorang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu, (Notoadmodjo, 2003).

Berdasarkan kategori Pengetahuan ibu tentang manfaat pijat bayi dalam peningkatan berat badan bayi prematur menujukkan bahwa responden yang berpengetahuan tinggi sebanyak 4 orang (8%) sedangkan yang berpengetahuan sedang sebanyak 13 orang (26%) dan yang berpengetahuan rendah sebanyak 33 orang (66%). Karena diketahui karena masih banyak ibi-ibu yang belum mengetahui informasi tentang manfaat pijat bayi baik dari media cetak atau media massa.

Adanya responden yang memiliki pengetahuan yang tidak baik disebabkan karena kurang mendapat informasi yang cukup tentang pijat bayi oleh karena itu diperlukan adanya interaksi yang baik antar responden dengan tenaga kesehatan dan

(35)

memperkenalkan pijat bayi serta disosialisasikan pada masyarakat khusnya kaum ibu melalui kegiatan posyandu atau penyuluhan kesehatan agar tingkat pengetahuan tentang pijat bayi bertambah dan tercapainya derajat kesehatan bayi yang optimal.

Semakin tinggi umur ibu semakin tinggi pula pemikiran ibu maka umur ibu juga mempunyai pengaruh terhadap daya tangkat dan pola pikir seseorang. Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya. Sehinga praktik pijat bayi yang dilakukan semakin membaik. Semakin tinggi tingkat umur, semakin tinggi kemampuan praktik ibu dalam memijat bayinya, sehingga tidak ada kesenjangan antara teori dengan praktik. (Notoatmodjo, 2005).

Hasil penelitian menunjukkan distribusi umur bayi, umur bayi terkecil 1 bulan dan terbesar 11 bulan. Pijat bayi dapat segera dimulai setelah bayi dilahirkan. Dengan lebih cepat mengawali pemijatan, bayi akan mendapat keuntungan yang lebih besar. Pemijatan dapat dilakukan setiap hari dari sejak kelahiran sampai bayi berumur 3 tahun Umur bayi dalam penelitian ini antara 1-11 bulan sehinga tidak ada kesenjangan antara teori dengan praktik. (Roesli, 2009).

5.2. Gambaran Pendidikan dengan Pengetahuan Ibu tentang Manfaat Pijat Bayi dalam Peningkatan Berat Badan Bayi Prematur

Hasil penelitian tentang variabel pendidikan di dapatkan hasil dari distribusi frekuensi yang berpendidikan SD sebanyak 10 orang (20 %), berpendidikan SMP sebanyak 15 orang (30 %), berpendidikan SMA 12 orang (24 %), berpendidikan DI sebanyak (12%), dan yang berpendidikan DIII sebanyak 7 orang (14 %).

(36)

Semakin tinggi Pendidikan ibu semakin tinggi pula pengetahuan ibu tentang manfaat pijat bayi yang sangat penting bagi kesehatan bayi yang merupakan aspek penting dalam meningkatkan ketrampilan masyarakat karena dengan melakukan pijat bayi secara rutin akan mendapatkan manfaat yang cukup besar terutama dapat mengoptimalkan tumbuh kembang anak sehinga dapat menjadi sumber daya manusia yang berkualitas.

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa kemampuan pijat bayi seorang ibu sesudah diberi pendidikan kesehatan tentang pijat bayi lebih baik dibandingkan dengan kemampuan praktik pijat bayi sebelum diberi pendidikan kesehatan tentang pijat bayi.

Pijat bayi seorang ibu sudah diberi pendidikan kesehatan tentang pijat bayi lebih baik, hal ini didukung oleh metode yang dipakai dalam memberikan pendidikan kesehatan ini menggunakan metode ceramah dan mendemonstrasikan atau mempraktikkan secara langsung langkah memijat bayi yang baik dan benar.

Pendidikan sangat penting bagi seseorang karena merupakan dasar dalam menerima informasi tentang segala hal terutama tentang kehamilan dengan pengetahuan baik tentang manfaat pijat bayi dalam peningkatan berat badan bayi prematur maka semakin waspada ibu untuk memijat bayinya agar tetap dalam keadaan sehat dan normal.

Pendidikan diperlukan untuk mendapat informasi misalnya hal-hal yang menunjang kesehatan sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup, pendidikan dapat mempengaruhi seseorang termasuk jugak perilaku seseorang akan pola hidup

(37)

terutama dalam memotivasi untuk sikap berperan serta dalam pembangunan pada umumnya makin tinggi pendidikan seseorang makin mudah juga untuk menerima informasi (Nursalam, 2003).

5.3. Gambaran Pekerjaan dengan Pengetahuan Ibu tentang Manfaat Pijat Bayi dalam Peningkatan Berat Badan Bayi Prematur

Hasil penelitian tentang variabel pekerjaan didapatkan hasil dari distribusi frekuensi yang pekerjaan sebagai wiraswasta sebanyak 18 orang (36%), pekerjaan PNS sebanyak 10 orang (20%), pekerjaan petani sebanyak 15 orang (30%), pekerjaan IRT sebanyak 4 orang (8%), dan yang pekerjaan pedagang sebanyak 3 orang (6%).

Hasil penelitian terhadap 50 responden menunjukkan bahwa kategori pekerjaan yang paling dominan adalam yang memiliki pekerjaan sebagai wiraswasta yang berjumlah 18 orang (62%). Dan perkerjaan responden yang paling rendah berdasarkan total jumlah sebanyak 3 orang (6%). Berdasarkan hasil penelitian dari seluruh ibu yang memijat bayi di RS Umum Yuliddin Away Tapak Tuan Aceh Selatan sebagai besar ibu (14%) merupakan ibu yang tidak bekerja. Berdasarkan tabel 4.3 pada ibu yang bekerja menunjukkan bahwa (86%) ibu tersebut tidak ada waktu untuk memijat bayinya.

Pekerjaan ibu juga berkaitan erat dengan status ekonomi. Pada status ekonomi dalam keluarga mempengaruhi daya beli keluarga dalam memenuhi kebutuhan, semakin tinggi pendapatan keluarga akan lebih mudah mendapatkan informasi tentang manfaat pijat bayi misalkan mengikuti seminar atau membeli buku tentang pijat bayi di bandingkan dengan status ekonomi rendah. (Lawrence green, 2005).

(38)

Pekerjaan merupakan alasan yang sering digunakan oleh ibu untuk berhenti memijat bayinya. Di daerah perkotaan, ibu yang bekerja mencari nafkah, sehingga tidak dapat memijat bayinya secara teratur. Sebenarnya walaupun ibu bekerja, ibu masih bisa untuk dapat memijat bayinya (Roesli, 2000).

Hasil penelitian dilapangan juga menunjukkan bahwa ibu yang bekerja cenderung untuk tidak dapat memijat bayinya. Hal ini dikarenakan mereka terlalu sibuk dan tidak bisa meninggalkan pekerjaan mereka dalam waktu yang lama. Padahal ibu yang bekerja pun sebenarnya bisa meluangkan waktu untuk memijat bayinya karena mempunyai pungsi yang sangat penting untuk perkembangan dan pertumbuhan bayinya. Melihat dari hasil penelitian, maka perlu dilakukan usaha untuk memberikan informasi dan motivasi serta mengkatkan pengetahuan ibu bekerja (Baskoro, 2008).

(39)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang manfaat Pijat Bayi dalam Peningkatan Berat Badan Bayi prematur menunjukkan bahwa responden yang berpengatahuan Tinggi sebanyak 4 orang (8%) sedangkan yang berpengetahuan sedang sebanyak 13 orang (26%) dan yang berpengetahuan rendah sebanyak 33 orang (66%).

6.2. Saran

1. Kepada Pegawai di RS Umum Selatan agar dapat meningkatkan penyuluhan kesehatan tentang pijat guna meningkatkan derajat kesehatan bayi.

2. Kepada ibu yang mempunyai bayi di RS Umum Yuliddin Away Tapak Tuan Aceh Selatan agar melakukan pijat bayi agar dapat meningkatkan derajat kesehatan pada bayi.

3. Diharapkan kepada peneliti selanjutnya kepada peneliti selanjutnya dapat mengembangkan peneliti tentang pijat bayi dalam variabel dan metode yang lebih luas.

(40)

DAFTAR PUSTAKA

Baskoro, 2008, http:// www. Manfaat Pijat Bayi. Swara, Jakarta, pada tanggal : 09/07/2012 Jam :21 : 15 Wib.

Dau Pratyahara, 2012, Tekhnik Pijat Bayi, Trikasa Multi Media. Bandung.

Lawrence green, 2005, http:// nsneni.multiply.com/revicous pijat bayi, pada tanggal 02/07/2012,jam 20.30 Wib.

Notoatmodjo, 2003, Metodologi Penelitian Kesehatan, Rineka Cipta: Jakarta.

___________ 2005. Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku, Rineka Cipta: Jakarta. Nursalam, 2003, Peningkatan Berat Badan Bayi, Arcan, Jakarta

Nestle, 2005, http:// www.jsfh : Tumbuh Kembang Bayi 26/09/2012.

Nelson, 2007, http:// www. Keajaiban Pijat Bayi, Pada tanggal 17/08/2012 jam:23:15 Roesli, Utami 2001. Pedoman Pijat Bayi Prematur PT. Trimbus Agriwidaya: Jakarta Roma, 2004, Pedoman Praktis Pemijatan Bayi, Edisi 3 Karisma, Jakarta

Seyburn. G.J. 2006, http:www.Pengaruh Pijat Bayiterhadap Kenaikan Berat Badan Bayi. Jakarta. Pada tanggal 27/09/2012 Jam:14.00 Wib

Saifuddin, Pijat Bayi http;//ajang bekarya. Wordpress.com/2008/10/18 di unduh 4 April 2010 jam 07.01 Wib

Utami, 2001, http ://www. Meningkatkan berat badan dan tumbuh kembang, Html. Swara, Jakarta. Pada tanggal 08/12/2012 Jam : 21:10.

(41)

Lampiran 1 : Kuesioner Penelitian

KUESIONER PENELITIAN

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG MANFAAT PIJAT BAYI DALAM PENINGKATAN BERAT BADAN BAYI PREMA

TUR DI RS UMUM YULIDDIN AWAY TAPAK TUAN ACEH SELATAN TAHUN 2014

A. DATA UMUM 1. Identitas Responden 1. Nama ibu : 2. Umur : 3. Pekarjaan : 4. Pendidikan : 5. Jumlah Anak : B. DATA KHUSUS

I. Pengetahuan ibu tentang manfaat pijat bayi dalam peningkatan berat badan bayi prematur.

1. Apakah ibu tahu tentang manfaat dari pijat bayi …? a. Tahu

b. Tidak tahu

2. Apakah ibu tahu tujuan dari pemijatan bayi …? a. Tahu

b. Tidak tahu

3. Apakah ibu tahu teknik memijat bayi yang benar …? a. Tahu

b. Tidak tahu

4. Pijat bayi sangat perlu dilakukan untuk meningkatkan Berat Badan bayi prematur …?

a. Tahu b. Tidak tahu

5. Apakah ibu tahu kapan waktu mulai memijat bayi …? a. Tahu

(42)

6. Pijat bayi dapat dilakukan setelah makan …? a. Tahu

b. Tidak tahu

7. Sebelum memijat bayi tangan harus bersih …? a. Tahu

b. Tidak tahu

8. Sebelum memijat bayi terlebih dahulu badan bayi di lumuri baby oil …? a. Tahu

b. Tidak tahu

9. Apakah ibu tahu berapa lama waktu setiap kali memijat bayi …? a. Tahu

b. Tidak tahu

10. Bayi akan merasa nyaman setelah dipijat …? a. Tahu

Gambar

Tabel 4.4.  Distribusi  Frekuensi  Pengetahuan  Ibu  tentang  Manfaat  Apijat  Bayi  dalam  Peningkatan  Berat  Badan  Bayi  Prematur  di  RS  Umum  Yuliddin Away Tapak Tuan Aceh Selatan Tahun 2014
Tabel 4.5.  Pengetahuan  Ibu  tentang  Manfaat  Pijat  Bayi  dalam  Peningkatan  Berat Badan Bayi Prematur

Referensi

Dokumen terkait

Dari diagram 3 memberikan gambaran bahwa mayoritas 28 responden mempunyai pengetahuan terhadap sikap positif ibu tentang pijat bayi termasuk kategori baik

Usaha lain yang pernah dilakukan di Puskesmas Seberang Padang untuk menaikan berat badan balita adalah pernah mendapatkan sosialisasi dan stimulasi pijat bayi oleh

6 Menurut penelitian, menunjukkan bahwa pada 2 bayi prematur (berat badan 1.280 dan 1.176 gr), yang dipijat selama 3 kali 15 menit selama 10 hari, terjadi kenaikan berat badan 20%

Pengaruh Pijat Bayi terhadap Peningkatan Berat Badan Bayi Pengetahuan Kontrol n=37 Jumlah % Eksperimen n=37 Jumlah % Nilai P Peningkatan Optimal 10 62,5% 13 81,3%

Bayi berat badan lahir rendah ( BBLR ) adalah : bayi baru lahir yang berat badan lahirnya pada saat kelahiran kurang dari 2500 gram.. Dahulu neonatus dengan berat badan lahir

Diperoleh distribusi frekuensi gambaran angka kejadian ruptur perineum pada ibu bersalin berdasarkan berat bayi lahir di Puskesmas Kecamatan Pademangan Jakarta Utara Periode April 2013

1.5 Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari rancang bangun alat ukur berat dan tinggi badan otomatis ini adalah mempermudah dalam pekerjaan dan menghemat waktu dalam

kurang makmur menunjukkan tinggi badan ibu yang lebih pendek dan atau berat badan bayi yang baru lahir lebih besar dikaitkan dengan peningkatan komplikasi persalinan.3 Tinggi ibu