Pengembangan Blog Sebagai Media Pembelajaran Matematika
Aji Arif Nugroho1, Rizki Wahyu Yunian Putra2, Fredi Ganda Putra3, Muhamad Syazali4 1SMAN 1 Batanghari, Lampung: ajiarif@gmail.com
2,3,4UIN Raden Intan Lampung
Submitted: 22-09-2017, Revised: 25-10-2017, Accepted: 28-12-2017
Abstract
Develop and Test the feasibility of media-based mathematics learning blog especially in the trigonometric material which becomes the purpose of research. This development research uses 7 stages from 10 stages of borg and gall method that are potential and problem, collecting preliminary data, product design, validation, revision, trial, product revision and mass production. Blog learning media developed with the help of adobe flash aimed at providing some animation. The assessment instrument used is a feasibility questionnaire by media experts, materials experts, and student feedback. The result of the research is 1) Based on validation of material expert evaluation, the average score of 4.65 is in the category of "Very Good". Assessment of media experts gives an average rating of 4.35 so that the assessment in the category of assessment of "Very Good". The assessment of linguists gives an average rating of 4.5 which is included in the "Excellent" rating. In addition, in a small-scale test of the students obtained a score of 4.23 on the criteria of "Very Good", and while tested large-scale average test score of students responses is 4.19 obtained "Good" criteria. Thus it is concluded that the learning media that have been developed are in a good category and can be used in learning especially Trigonometry material.
Keywords: Blog Media; Instructional Media
Abstrak
Mengembangkan dan Menguji kelayakan media pembelajaran matematika berbasis Blog khususnya dalam materi trigonometri yang menjadi tujuan penelitian. Penelitian pengembangan ini menggunakan 7 tahap dari 10 tahap metode borg dan gall yaitu potensi dan masalah, mengumpulkan data awal, perancangan produk, validasi, revisi, uji coba, revisi produk dan produksi massal. Blog media pembelajaran dikembangkan dengan bantuan adobe flash yang bertujuan memberikan beberapa animasi. Instrumen penilaian yang digunakan adalah kuesioner kelayakan oleh pakar media, ahli material, dan umpan balik siswa. Hasil penelitian adalah 1) Berdasarkan validasi penilaian ahli material diperoleh skor rata-rata 4,65 terletak pada kategori "Sangat Bagus". Penilaian pakar media memberikan nilai rata-rata 4,35 sehingga penilaiannya masuk kategori penilaian "Sangat Bagus". Penilaian ahli bahasa memeberikan nilai rata-rata 4,5 yang termasuk dalam penilaian berkategori "Sangat Bagus". Selain itu, dalam uji coba tes skala kecil peserta didik diperoleh skor 4,23 pada kriteria "Sangat Bagus", dan sementara diuji skala besar skor tes rata-rata tanggapan siswa adalah 4,19 memperoleh kriteria "Bagus". Dengan demikian disimpulkan media pembelajaran yang telah dikembangkan berada dalam kategori yang baik dan dapat digunakan dalam pembelajaran khususnya materi Trigonometri.
PENDAHULUAN
Pendidikan yang menjadi hal terpenting bagi setiap manusia juga semacam usaha yang sadar serta terencana guna menyiapkan peserta didik dengan bimbingan, pengajaran, dan latihan. (Putra, 2016; Susandi & Widyawati, 2017; Sari, Farida, & Syazali, 2016). Tanpa Pendidikan yang menjadi kegiatan kompleks, memiliki dimensi yang luas, dan banyak variabel mempengaruhinya menjadikan hal yang mustahil suatu kelompok manusia dapat bertahan hidup serta berkembang yang memiliki aspirasi untuk menjadi maju, sejahtera, dan bahagia, terlebih lagi didukungnya dengan kemajuan dan berkembangnya jaman seperti saat ini (Arsyad, 2016; Syazali, 2015). Berkembang dan majunya zaman dapat dilihat dengan banyaknya muncul teknologi aplikasi-aplikasi komputer. Selain itu, jaringan internet telah diluncurkan telah banyak digunakan oleh masyarakat luas, yang seharusnya sudah bisa dimanfaatkan untuk menunjang kemajuan dalam dunia pendidikan, sehingga pembelajaran matematika menjadi makin efektif dan efisien.
Matematika adalah salah satu pelajaran yang mampu mengembangkan kemampuan kreativitas dan menekankan pada pemecahan masalah (Susandi & Widyawati, 2017; Yanti & Syazali, 2016). Peranan matematika sangat penting sebagai dasar logika atau penalaran dan penyelesaian kuantitatif yang dapat gunakan untuk pelajaran lainnya. Akan tetapi, masyarakat masih memandang tentang pelajaran matematika adalah pelajaran sulit dan menakutkan (Putra, 2016). Matematika merupakan salah satu pelajaran yang harus dipelajari pada semua jenjang Pendidikan, dari tingkat paling rendah sampai tingkat yang paling tinggi (Aida & Widjajanti, 2014). Mempelajari matematika tak hanya dalam memahami konsep atau prosedurnya, tetapi banyak hal yang muncul dari proses pembelajaran matematika (Putra, 2017). Maka dengan hal ini perlunya ada inovasi-inovasi dalam rangka memanfaatkan tehnologi komputer dan jaringan internet dalam pembelajaran matematika agar diharapkan pembelajaran matematika lebih efektif. Hal ini sejalan dengan tujuan tehnologi komputer dalam pendidikan bahwa perkembangan teknologi komputer yang pesat memberikan peluang luas kepada kita untuk memanfaatkannya dalam berbagai hal, termasuk dalam hal meningkatkan efektivitas proses pembelajaran (Mualdi, 2010).
Berdasarkan hasil penelitian yang ada, diperoleh data bahwa dalam pembelajaran matematika sebagian dari siswa menganggap matematika merupakan mata pelajaran yang sangat susah karena didalam pelajaran matematika banyak rumus dan perhitungan (Samosir, 2012). Hal ini senada dengan yang diungkapkan oleh Bambang dalam penelitiannya bahwa dalam belajar matematika peserta didik cenderung menghafal rumus, meniru contoh soal yang diberikan oleh guru, dan kurangnya siswa dalam memahami materi sehingga tiap kali diberikan soal matematika yang berbeda, peserta didik belum mampu mengerjakan soal, sehingga dapat dsimpulkan kemampuan siswa tergolong memiliki kemampuan rendah dalam menyelesaikan soal meskipun telah diberi buku pegangan(Anggoro, 2015).
Berdasarkan permasalahan yang telah dipaparkan, proses pembelajaran matematika memerlukan suatu alat bantu sebagai penunjang belajar tanpa harus berkutat dengan pembelajaran yang membosankan dikelas yang dipenuhi dengan tugas-tugas. Selain itu sering terjadinya penambahan jam pelajaran dikarenakan penyampaian materi tidak sesuai dengan alokasi waktu yang diberikan, maka sangat perlu sebuah media yang bisa dimanfaatkan oleh pendidik tanpa harus mengadakan jam tambahan disekolah seperti sebuah web atau blog
pendidikan yang bisa dibaca dan dipelajari dimana saja. Seperti yang disampaikn oleh Arifin dalam penelitiannya bahwa guru bisa memanfaatkan web sebagai salah satu media alternatif untuk menyampaikan pengetahuan serta menjadi solusi untuk masalah kekurangan jam
pembelajaran di kelas. Bahkan konten blog yang menarik, informatif, dan up to date dapat
dikonsumsi atau diakses oleh siswa dari sekolah tempat guru tersebut mengajar saja tetapi
bisa juga diakses oleh siswa sekolah lain yang membuka laman blog tersebut(Arifin, Zulkardi,
& Darmawijoyo, Juli, 2010)
Penerapan media Web dalam proses belajar mengajar matematika merupakan suatu
hal yang positif untuk dunia pendidikan (Sari, Farida, & Putra, 2017). Blog merupakan
perpustakaan terbesar didunia, karena blog dapat berfungsi sebagai sumber belajar dan
sekaligus media pembelajaran bagi peserta didik. Akan tetapi masih sedikit pendidik yang
menggunakan dan memandaafkan blog sebagai sarana dan media pembelajaran serta
sebagai sumber belajar.
Identifikasi Permasalahan dalam penelitian ini yaitu: 1) Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut seseorang untuk dapat menguasai teknologi informasi dan pengetahuan. 2) adanya bagian dari peserta didik yang menganggap matematika merupakan pelajaran yang sangat sulit. 3) Peserta didik menganggap materi trigonometri sebagai materi yang paling sulit. 4) Blog mempunyai potensi besar dijadikan alat bantu atau sarana pembantu dalam proses belajar mengajar, khususnya dalam pembelajaran matematika. Penelitian ini
bertujuan: 1) mengembangkan dan menguji kelayakan media pembelajaran blog dalam
pembelajaran mata pelajaran matematika khususnya pada materi trigonometri. 2)Melihat
kualitas media pembelajaran blog matematika yang di kembangkan.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan prosedur penelitian dan
pengembangan yang digunakan 7 tahap dari 10 tahapan model pengembangan Borg and Gall
yakni : 1) Observasi Analisis kebutuhan mengenai potensi dan masalah, 2) mengumpulkan data, 3) mendesain produk, 4) memvalidasi Produk, 5) merevisi Produk, 6) menguji coba
Produk, 7) dan merevisi produk akhir (Sugiyono, 2010). Instrumen yang digunakan dalam
pengumpulan data ini yaitu menggunakan 1) Lembar Validasi, 2) Lembar Observasi, dan 3) Lembar Angket. Data yang digunakan dalam penelitian dan pengembangan yang dilakukan yaitu data kualitatif dan data kuantitatif (Novalia & Syazali, 2014).
Instrumen pengumpul data penelitian ini berupa angket/kuesioner. Pada dasarnya angket/kuesioner merupakan susunan daftar pertanyaan yang akan isi oleh responden. Angket/kuesioner yang digunakan harus dapat memberikan informasi keadaan/data diri, pengalaman, pengetahuan sikap atau pendapat dari para responden (Arikunto, 1984).
Dalam menganilis data yang telah diperoleh digunakan rumus untuk menentukan jarak interval dari sangat kurang (SK) sampai sangat baik (SB) adalah
𝑥̅ =∑ 𝑥 𝑛
Berdasar dari hasil perhitungan yang diperoleh melalui rumus jarak interval disusun kriteria sikap responden terhadap produk hasil dari pengembangan dan penelitian yang disusun dan ditayangkan menjadi Tabel 1.
Tabel 1. Interval Kevalidan Menurut (Widoyoko, 2007)
Rata-rata skor (𝑥̅) Klasifikasi Kesimpulan
𝑥̅> 4,2 Sangat baik Dapat dijadikan contoh
3,4<𝑥̅≤ 4,2 Baik Dapat digunakan tanpa perbaikan
2,6 <𝑥̅≤ 3,4 Cukup Dapat digunakan dengan sedikit perbaikan
1,8 <𝑥̅≤ 2,6 Kurang Dapat digunakan dengan banyak perbaikan
𝑥̅≤ 1,8 Sangat kurang Belum dapat digunakan
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil utama penelitian dan pengembangan ini adalah media pembelejaran
berbantuan Blog pada materi geometri. Penelitian ini menggunakan 8 tahap dari 10 tahap
model Borg and Gall yang sudah dinodifikasi oleh Sugiyono.
Hasil penilaian para validator yang menilai media pembelajaran berbantuan Blog ini
dapat dilihat pada tabel 2 berikut :
Tabel 2. Hasil penilaian kelayakan produk media pembeajaran berbantuan blog
Hasil rata-rata validasi
Ahli Media Ahli Materi Ahli Bahasa
Validator 1 Validator 2 Validator 1 Validator 2 Validator 1
4,7 4,6 4,2 4,5 4,5
Rata-rata skor 4,65 4,35 4,5
Kriteria Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik
Berdasarkan hasil Tabel 2 dapat dilihat bahwa hasil skor rata-rata yang diperoleh dari ahli materi mencapai angka 4,65 hal ini berarti media pada criteria sangat baik. Hasil skor rata-rata yang diperoleh oleh Ahli materi mencapai angka 4,35 pada kriteria sangat baik. Sedangkan hasil skor yang diperoleh dari Ahli bahasa mencapai skor rata-rata 4,5 pada kriteria sangat baik. media pembelajaran berbantuan blog oleh para validator dapat di simpulkan memiliki kriteria kelayakan yang sangat baik. Hasil ini didapat tidak karena saran dan masukan yang diberikan para validator. Dari kriteria kelayakan media blog tersebut maka hasil produk media blog dapat di lanjutkan untuk uji coba lapangan. Uji coba lapangan dilakukan pada uji skala kecil dan uji skala besar.
a. Uji coba skala kecil
Uji coba skala kecil yang dilakukan dengan cara responden melakukan penilaian terhadap media pembelajaran berbantuan blog yang ditampilkan, kemudain mengisi kuesioner yang disediakan. Tahap uji yang dilakukan yaitu untuk melihat bagaimana respon
4,233 4,197 4,17 4,18 4,19 4,2 4,21 4,22 4,23 4,24
Uji Skala Kecil Uji Skala Besar
yang digunakan siswa/i dalam proses pembelajaran matematika. Hasil uji coba skala kecil yaitu dalam kategori baik dengan hasil 4,233.
b. Uji coba skala besar
Pada uji kali ini setiap responden diberi kuesioner isian yang telah disediakan. Data yang dihasilkan beruapa data kuantitatif yaitu berupa nilai respon terhadapa media pembelajaran
blog yang di kembangkan. Hasil angket responden menujukan peredikat baik dengan skor
rata-rata hasil rekapitulasi 4,197.
Tabel 3
Data Respon Peserta Didik Terhadap Media Blog
No. Uji Coba Hasil respon Kategori
1 Uji Coba Skala Kecil 4,233 Sangat Baik
2 Uji Coba Skala Besar 4,197 Baik
Berdasarkan data Tabel 3 kegitan uji coba yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa respon peserta didik terhadap media pembelajaran blog yang di kembangkan pada uji coba mengalami penurunan pada uji skala besar diakibatkan jumlah responden yang jauh berbeda, akan tetapimasih dalam kategori baik yang mendekati kategori sangat baik.
Gambar 1.
Respon Uji Skala Kecil dan Uji Skala Besar
Berdasarkan hasil uji coba lapangan baik skala kecil maupun besar diperoleh kelayakan produk pada kriteria sangat baik, sehingga penelitian dan pengembangan ini menarik digunakan sebagai alat bantu pembelajaran menggunakan komputer dan blog serta para pengguna bisa memperoleh ketrampilan dan pengetahuan btersendiri. Sejalan ungkapan Nanang yang menyatakan pembelajaran menggunakan bantuan komputer membuat perolehan pengetahuan dan keterampilan lebih mudah dan dapat dipelajari berulang sehingga siswa lebih mudah menyelesaikan masalah yang disajikan (Supriadi, 2015).
SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan bada bab sebelumnya maka penelitian ini dapat di simpulkan bahwa media pembelajaran yang di hasilkan dengan berbantuan blog
telah valid menurut Ahli media, Ahli materi dan Ahli bahasa dan dan berdasarkan hasil angket respon siswa disimpulkan menarik menurut para responden, jadi media yang dihasilkan dapat digunakan dalam pembelajaran dan disebarluaskan.
Saran yang akan di sampaikan penulis setelah mengambil kesimpulan dari hasil penelitian adalah :
1. Diharapkan kepada peneliti lain agar dapat dikembangkan media pembelajaran
berbantuan blog pada meteri lain.
2. Diharapkan kepada peneliti lain agar dapat dikembangkan media lain dengan materi
trigonometri.
DAFTAR PUSTAKA
Aida, E., & Widjajanti, D. B. (2014). Pengembangan Perangkat Pembelajaran Teorema
Pythagoras Dengan Media Berbantuan Komputer. yogyakarta: Jurnal Riset Pendidikan
Matematika (JRPM).
Anggoro, B. S. (2015). Pengembangan Modul Matematika Dengan Strategi Problem Solvin
Guntuk Mengukur Tingkat Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa. Al-Jabar :
Jurnal Pendidikan Matematika, 6(2), 6, 27-39.
Arifin, S., Zulkardi, & Darmawijoyo. (Juli, 2010). Pengembangan Blog Support Pembelajaran
Ma. Jurnal Pendidikan Matematika, 4, 70-85.
Arikunto, S. (1984). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Yogyakarta: Bina Aksara.
Arsyad, A. (2016). Media Pembelajaran. Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada.
Gracia, N. (2014). pengembangan modul matematika materi trigonometri berbahasa inggris berbasis strategi belajar PQ4R di SMK Kelas XI RSBI.
Mualdi, A. (2010, November 27). Membelajarkan Geometri dengan Program GeoGebra.
Peningkatan Kontribusi Penelitian dan Pembelajaran Matematika dalam Upaya
Pembentukan, p. 469.
Novalia, & Syazali, M. (2014). Olah Data Penelitian Pendidikan. Bandar Lampung: Anugrah
Utama Raharja (AURA).
Putra, F. G. (2016). Pengaruh Model Pembelajaran Reflektif dengan Pendekatan Matematika
Realistik Bernuansa Keislaman terhadap Kemampuan Komunikasi Matematis.
Al-Jabar: Jurnal Pendidikan Matematika, 7(2), 203-210.
Putra, F. G. (2017). Eksperimentasi Pendekatan Kontekstual Berbantuan Hands On Activity
(HoA) Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik. Al-Jabar: Jurnal
Pendidikan Matematika, 8(1), 73-80.
Samosir, R. S. (2012). Sistem Pembelajaran Trigonometri Berbasis Multimedia. Semantik,
95-101.
Sari, A. U., Farida, & Putra, F. G. (2017). Pengembangan Media Pembelajaran Berbantuan Web Dengan Pendekatan Etnomatematika Pada Pokok Bahasan Bangun Ruang Sisi Datar.
Prosiding: Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan matematika, 209-214.
Sari, F. K., Farida, & Syazali, M. (2016). Pengembangan Media Pembelajaran (Modul)
berbantuan Geogebra. Al-Jabar: Jurnal Pendidikan Matematika, 7(2), 135-151.
Supriadi, N. (2015). Pembelajaran Geometri Berbasis Geogebra Sebagai Upaya Meningkatkan.
Al-Jabar: Jurnal Pendidikan Matematika 6(1), 6, 99-109.
Susandi, A. D., & Widyawati, S. (2017). Proses Berpikir dalam Memecahkan Masalah Logika Matematika Ditinjau dari Gaya Kognitif Field Independent dan Field Dependent.
NUMERICAL: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika, 93-112.
Syazali, M. (2015). Pengaruh Model Pembelajaran Creative Problem Solving Berbantuan
Maple II Terhadap. Al-Jabar: Jurnal Pendidikan Matematika, 6(1), 91-98.
Widoyoko, E. P. (2007). Pengembangan Model Evaluasi Program Pembelajaran IPS di SMP.
Penelitian Hibah Bersaing Ditjen Dikti, 6.
Yanti, A. P., & Syazali, M. (2016). Analisis Proses Berpikir Siswa dalam Memecahkan Masalah Matematika Berdasarkan Langkah-Langkah Bransford dan SteinDitinjau dari Adversity