• Tidak ada hasil yang ditemukan

Keywords: utilization of school environment, learning resources, interaction of living creatures, and learning outcomes

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Keywords: utilization of school environment, learning resources, interaction of living creatures, and learning outcomes"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Hubungan Pemanfaatan Lingkungan Sekolah Dan Hasil Belajar Biologi pada Materi Interaksi Makhluk Hidup dengan Lingkungan pada Siswa

Kelas VII di SMP N 31 Padang tahun pelajaran 2016/2017

Aulia Gusti Rahman1, Nurhadi2, Lince Meriko2 1

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRISumatera Barat 2

Dosen Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRISumatera Barat Auliagustirahman@yahoo.com

ABSTRACT

This research is based on the process of utilization of the environment that still lack, teacher is lack optimal in utilize school environment as a source of learning and learning tools. This study aims to see relationship of the use of school environment and the results of biology on the human being interaction material with environment SMP N 31 Padang academic year 2016-2017. The type of this research is descriptive research, the technique used in sampling is proportional random sampling is sampling from random population member with certain proportion. In this study the number of samples taken as 26% of each class.where studen has taken nina each class form all of sampel, so 72 students of class VII SMP N 31 Padang. The independent variable in this research is the utilization of school environment and dependent variable in the form of the rasult of student biology learning. The result of the research shows that the average percentage of environmental utilization process is categorized as "Enough". The value of correlation coefficient rcount 0,6853, to know how big influence of

environmental utilization and learning result can be seen from coefficient value of determination equal to 46,96% it shows that environmental utilization influence result learn to know correlation mean or not, where result correlation product moment is tested by the significance test of the formula t. The result of data processing shows the tcount value of 7.85 and the ttable value of 2,000 at 95%

confidence level (α = 0,05). The conclusion of the study that there is a significant relationship between the use of the environment as a source of learning and the result of biology learning in human being interaction material with the environment at SMP N 31 Padang.

Keywords: utilization of school environment, learning resources, interaction of living creatures, and learning outcomes

PENDAHULUAN

Sekolah merupakan salah satu pranata sosial yang menyelenggarakan

proses pendidikan untuk

mengembangkan potensi siswa.

Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, belajar mengajar adalah kegiatan yang paling pokok. Menurut

Nulhakim, 2015:4 Penggunaan

(2)

lingkungan sekolah sebagai sumber belajar juga menarik perhatian siswa,

dimana selama ini proses

pembelajaran yang mereka terima hanya pembelajaran yang dilakukan di dalam kelas tanpa memperhatikan

lingkungan sekolah yang bisa

digunakan sebagai sumber belajar yang baik, terlebih untuk materi-materi yang memang membutuhkan lingkungan sebagai sumber belajar. Ketertarikan tersebut bisa dilihat dari antusiasme siswa ketika akan keluar

kelas, hampir seluruh siswa

mempersiapkan alat-alat yang akan

digunakan untuk melakukan

pengamatan di luar kelas, selain itu keaktifan siswa juga sangat terlihat dari banyaknya pertanyaan yang mereka ajukan terhadap materi yang sedang diajarkan Menurut Lustanti,

2013:7 Pembelajaran dengan

memanfaatkan lingkungan sekitar

sekolah harus memperhatikan materi yang akan dipelajari, pemilihan materi

sangat diperlukan dalam

menggunakan pembelajaran ini.

Sebaiknya guru mengalami

pengalaman siswa sehingga dapat dengan mudah untuk mengaitkan materi pelajaran dengan kehidupan

nyata siswa tersebut. Siswa dituntut untuk mengkonstruksi pengetahuan mereka dengan pengalaman nyata mereka. Hal ini dapat meningkatkan daya ingat siswa sesuai dengan

pengalaman yang mereka alami

karena pengetahuan diperoleh oleh siswa melalui proses konstruksi bukan

hasil pemberitahuan. Menurut

Eriawati, 2016: 58 Pembelajaran dengan memanfaatkan tumbuhan di lingkungan sekolah dapat membantu siswa dalam melatih dan berfikir lebih jenius dalam memecahkan masalah. Siswa bekerja sama dengan teman kelompoknya untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru

melalui pengamatan terhadap

tumbuhan yang terdapat di lingkungan sekolah dan siswa lebih mandiri dalam

kegiatan pembelajaran. Proses

pembelajaran biologi dengan

memanfaatkan tumbuhan di

lingkungan sekolah sebagai media alami memberikan dorongan kepada

guru biologi dalam melakukan

pembelajaran. Manfaat yang dapat diambil dari pemanfaatan lingkungan sekolah sebagai media alami dalam

proses belajar mengajar adalah

(3)

sekitar, saling menukar pendapat dan dilatih untuk bekerja sama karena bukan materi saja yang dipelajari

tetapi juga dituntut untuk

mengembangkan potensi dirinya

ketika berinteraksi dengan kawan kelompoknya.

Pemanfaatan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar dalam proses pembelajaran yang dimaksud agar siswa dapat berfikir secara mandiri, kreatif, dan mampu menyesuaikan diri dengan permasalahan pembelajaran biologi. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa salah satu faktor berhasilnya pendidikan adalah faktor situasi lingkungan yang meliputi lingkungan fisik, lingkungan teknis, dan lingkungan sosial (Syamsudduha dan Rapi, 2012:19). Berdasarkan hasil wawancara dengan guru IPA yang mengajar di kelas VII pada bulan Juli 2016, guru sudah memanfaatkan lingkungan sekolah untuk membantu kegiatan pembelajaran biologi, seperti membawa siswa belajar langsung ke

lingkungan, belajar kelompok

dilapangan dan lain-lain. Tetapi dalam proses pembelajaran guru kurang optimal memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar dan

sarana pembelajaran. Karena waktu

yang digunakan kurang efektif

seharusnya dalam proses pembelajaran dengan memanfaatkan lingkungan

sekolah sebagai sumber belajar

membutuhkan waktu yang efesien, sementara waktu yang disediakan terkadang kurang maksimal dalam

proses pembelajaran dengan

memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar. Sehingga banyak siswa yang kurang paham dengan

pembelajaran biologi, siswa

menganggap pelajaran biologi sulit dan membosankan. Menurut siswa pembelajaran IPA khususnya biologi lebih banyak teori dan menghafal. Salah satu cara untuk membuat siswa tertarik dengan pembelajaran biologi yaitu dengan cara membawa siswa belajar langsung ke lingkungan agar siswa bisa memahami dan melihat secara langsung objek yang dipelajari. Dengan begitu siswa tidak hanya menghafal dan membayangkan objek yang dipelajari dalam proses belajar mengajar tapi siswa bisa melihat secara langsung tanaman-tanaman dan hewan yang dipelajari secara nyata. Dilihat dari rendahnya nilai kognitif siswa kelas VII pada materi interaksi

(4)

makhluk hidup dengan lingkungan

yang belum mencapai Kriteria

Ketuntasan Minimal sekolah yaitu 80.

Berdasarkan kondisi di

lapangan lingkungan sekolah SMP N 31 Padang sudah mendukung untuk dijadikan sebagai sumber belajar dan sekolah juga menggunakan kurikulum 2013 yang cendrung menuntut siswa untuk aktif sehingga mengharuskan

guru untuk mengajak siswa

menggunakan lingkungan sebagai

sumber belajar. Materi interaksi

makhluk hidup dengan lingkungan

merupakan materi yang layak

menggunakan lingkungan sebagai

sumber belajar, karena pada materi

interaksi makhluk hidup dengan

lingkungan hanya melihat komponen- komponennya saja yang bisa dilihat di lingkungan sekitar sekolah seperti

pada sub materi pengertian

lingkungan, dimana pada materi ini siswa bisa melihat dan membedakan

komponen biotik dan abiotik.

Kemudian pada sub materi yang lain bisa juga mempelajarinya dengan menggunakan lingkungan. Karena lingkungan sekolah merupakan media yang nyata untuk siswa langsung terjun ke lingkungan sekolah untuk

mengamati sampel yang berkaitan dengan materi yang guru sampaikan kepada siswa.

Berdasarkan latar belakang

masalah yang dijelaskan di atas maka telah dilakukan penelitian dengan tujuan untuk mengetahui hubungan pemanfaatan lingkungan sekolah dan hasil belajar biologi pada materi

interaksi makhluk hidup dengan

lingkungan pada siswa kelas VII di SMP N 31 Padang.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini telah

dilaksanakan pada bulan Mei 2017 di SMP Negeri 31 Padang Tahun Pelajaran 2016/2017. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif, yang

bertujuan untuk memperoleh

informasi dan gambaran mengenai hubungan pemanfaatan lingkungan sekolah dan hasil belajar biologi pada

materi interaksi makhluk hidup

dengan lingkungan pada siswa kelas VII di SMP N 31 Padang populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 31 Padang yang terdaftar pada tahun pelajaran 2016/2017 yang berjumlah 272 orang. Teknik yang digunakan

(5)

dalam pengambilan sampel adalah

proporsional random sampling yaitu

pengambilan sampel dari anggota populasi secara acak dengan proporsi tertentu. Dalam penelitian ini jumlah sampel yang diambil sebanyak 26 % dari setiap kelas. perwakilan dari satu lokal 9 orang perkelas jumlah dari seluruh sampel, yaitu 72 orang siswa kelas VII SMP N 31 Padang yang terdiri dari 8 kelas. Variabel bebas

dalam penelitian ini adalah

pemanfaatan lingkungan sekolah dan variabel terikat berupa hasil belajar biologi siswa.

Prosedur penelitian yang

ditempuh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: menentukan masalah

penelitian, menentukan tempat

penelitian, menentukan subjek

penelitian berdasarkan hasil observasi,

menentukan jadwal penelitian,

menentukan populasi dan sampel,

meminta surat izin penelitian,

menyusun instrumen penelitian berupa angket, melakukan validasi angket yang akan disebarkan ke responden, menyebarkan angket pada responden yang telah ditentukan. menganalisis data. Menyusun laporan penelitian, menarik kesimpulan dari penelitian.

Langkah-langkah penyusunan

instrumen penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Mengecek silabus dan melihat materi interaksi makhluk

hidup dengan lingkungan dan

menyesuaikan dengan lingkungan (2)

Mengadakan identifikasi terhadap

variabel yang ada dalam rumusan penelitian (3) Menjabarkan variabel penelitian menjadi subvariabel. (4) Menentukan indikator sesuai dengan variabel penelitian, (5) Menjabarkan sub variabel menjadi indikator, (6) Menjabarkan indikator menjadi butir soal atau item berupa pernyataan-pernyataan, (7) Menyusun petunjuk pengisian kuesioner yang bertujuan

memudahkan responden dalam

memahami apa yang dimaksud oleh

instrumen serta menghindari

kesalahan dalam pengujian kuesioner, (8) Menentukan indikator sesuai dengan variabel penelitian. Instrumen

yang akan digunakan untuk

mengumpulkan data dalam penelitian adalah angket (kuesioner) yaitu angket modifikasi dari Sejati (2017) angket yang sudah dibuat merupakan jenis angket tertutup dengan menggunakan

skala likert yang dikemukakan

(6)

menggunakan alternatif jawaban selalu (SL), sering (SR), netral (N), kadang-kadang (KK), tidak pernah (TP). Dalam pengukuran sering terjadi kecendrungan kepada responden untuk memilih jawaban netral (N). Untuk mengatasi hal tersebut maka penulis menggunakan modifikasi skala likert dengan menggunakan empat alternatif jawaban yaitu selalu (SL), sering (SR), kadang-kadang (KK) dan tidak pernah (TP). Untuk pernyataan yang bersifat positif diberi nilai secara berurutan 4,3,2,1 sedangkan pernyataan yang bersifat negatif diberi nilai 1,2,3,4

HASIL DAN PEMBAHASAN

Setelah dilakukan penelitian

tentang hubungan pemanfaatan

lingkungan sekolah dan hasil belajar biologi pada materi interaksi makhluk hidup dengan lingkungan melalui penyebaran angket kepada siswa kelas VII SMP N 31 Padang, didapatkan hasil seperti pada Tabel 4.

Tabel 4. Skor Angket Siswa Kelas VII SMPN 31 Padang Tahun Pelajaran 2016/2017 pada Materi Interaksi Makhluk Hidup dengan Lingkungan.

Variabel Sub variable Persentase Kategori

Pemanfaatan lingkungan sekolah

Pengertian lingkungan (komponen-komponen ekosistem

biotik dan abiotik).

74,59 Cukup

Apa yang Kamu Temukan dalam Suatu Lingkungan

72,22 Cukup Interaksi dalam Ekosistem

Membentuk Suatu Pola

73,30 Cukup Pola interaksi manusia

mempengaruhi ekosistem

70,77 Cukup Dari Tabel 4 diatas dapat

dilihat bahwa proses pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar, pada sub variabel materi pengertian

lingkungan (komponen-komponen

ekosistem biotik dan abiotik)

didapatkan rata-rata persentase dari semua indikator sebesar 74,59%

(7)

sehingga termasuk dalam kategori “ Cukup”, pada sub variabel materi Apa yang Kamu Temukan dalam Suatu

Lingkungan didapatkan rata-rata

persentase dari semua indikator

sebesar 72,22% sehingga termasuk dalam kategori “ Cukup”, pada sub

variabel materi Interaksi dalam

Ekosistem Membentuk Suatu Pola didapatkan rata-rata persentase dari semua indikator sebesar 73,30 %

sehingga termasuk dalam kategori “Cukup” dan pada sub variabel materi Pola interaksi manusia mempengaruhi

ekosistem didapatkan rata-rata

persentase dari semua indikator

sebesar 70,77 % sehingga termasuk dalam kategori “ Cukup. Jadi pada proses pemanfaatan lingkungan oleh siswa SMP N 31 padang, pada semua sub variabel dan semua indikator termasuk ke dalam kategori “Cukup”. Tabel 5. Analisis Korelasi (Normalitas X, Normalitas Y, Hubungan r, Signifikasi

dan Determinasi koefisien korelasi). Parameter Hasil perhitungan dan

regulasi tabel

Kriteria Normalitas X Nilai signifikasi

(0,205) > 0,05,

Normal Normalitas Y Nilai signifikasi

(0, 736)>0,05,

Normal Hubungan variabel X

dan variabel Y

r = 0,6853 Tinggi

Signifikasi thitung 7,85 > ttabel 2,000 Korelasi berarti Determinasi koefisien

korelasi

KP = 46,96% -

Berdasarka uji korelasi product

momen tentang hubungan

pemanfaatan lingkungan (X) dan hasil belajar siswa (Y), dari analisis

hubungan kedua variabel, di

dapatkan nilai korelasi sebesar

0,6853 (Lampiran 6). Artinya

terdapat keterkaitan atau hubungan pemanfaatan lingkungan sekolah dan hasil belajar siswa sebesar 0,6853.

Besar kecilnya sumbangan variabel X terhadap variabel Y

ditentukan dengan koefisien

determinasi. Hasil pengolahan data

menunjukkan nilai koefesien

determinasi sebesar 46,96%.

Pengujian lanjutan adalah uji

signifikasi untuk mencari makna hubungan variabel X dan Y untuk mengetahui korelasi berarti atau

(8)

tidak, dimana hasil korelasi product

moment tersebut diuji dengan uji

signifikasi rumus t. Hasil pengolahan data menunjukkan nilai thitung sebesar

7,85 dan nilai ttabel sebesar 2,000

pada taraf kepercayaan 95%

(α=0,05). Karena nilai thitung>ttabel,

artinya ada hubungan yang signifikan antara pemanfaatan lingkungan

sekolah dan hasil belajar biologi

pada materi interaksi makhluk hidup dengan lingkungan pada siswa kelas VII di SMP N 31 Padang tahun pelajaran 2016/2017.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan bahwa proses

pemanfaatan lingkungan sebagai

sumber belajar mempunyai rata- rata persentase dari setiap sub variabel

dan indikator termasuk dalam

kategori cukup (Tabel 4). Menurut

Djelesia (2014:200) Pemanfaatan

lingkungan sekolah sebagai sumber

belajar merupakan salah satu

pemberian pengalaman belajar bagi siswa dengan melihat dan mengalami secara langsung benda-benda yang ada di lingkungan yang sesuai dengan materi pembelajaran. Bila lingkungan sekitar sekolah yang mereka jadikan sebagai sumber

belajar itu berkaitan dengan materi yang diberikan guru pastilah siswa akan mengerjakan tugas dengan penuh tanggung jawab dan dengan mudah dapat mengerjakan tugas karena yang mereka lihat secara langsung apa yang akan mereka kerjakan.

Yuhudistuti (2014:08)

mengemukakan bahwa aktifitas belajar dan pengusan konsep siswa antara kelas yang memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar lebih tinggi dibandingkan pada kelas yang tanpa memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar. Hal ini dikarenakan siswa

yang memanfaatkan lingkungan

sebagai sumber belajar mampu memperoleh data-data atau fakta yang konkret mengenai tugas atau permasalah yang diberikan siswa

mampu menginggat, memahami,

menerapkan dan menganalisis suatu konsep, sehingga siswa menjadi lebih mudah menguasai konsep tersebut.

Dari proses pemanfaatan

lingkungan sekolah sebagai sumber belajar oleh siswa dapat kita lihat

(9)

pemanfaatan lingkungan sekolah (X) dan hasil belajar biologi (Y) pada materi interaksi makhluk hidup dengan lingkungan pada siswa kelas VII di SMP N 31 Padang tahun pelajaran 2016/201, Maka diperoleh hasil koefesien korelasi (r) sebesar 0,6853 (Lampiran 6) berarti kriteria Tinggi. Hal ini sesuai dengan pendapat Arikunto (2010:72) yang menyatakan bahwa kriteria koefisien korelasi yang berada pada rentang 0,60-0,80 berada pada kriteria tinggi.

Dapat diartikan bahwa ada

keterkaitan atau hubungan

pemanfaatan lingkungan sekolah dan hasil belajar biologi pada materi interaksi makhluk hidup dengan lingkungan pada siswa kelas VII di SMP N 31 Padang tahun pelajaran 2016/2017.

Menurut Khanifah (2011:99) pembelajaran dengan pemanfaatkan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Pada pembelajaran dengan menggunakan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar terlihat siswa dapat lebih berperan aktif dalam proses pembelajaran, sedangkan Rasdawati (2013:15-16)

menyatakan lingkungan merupakan bagian dari proses interaksi dengan lingkungan alam sekitar, karena pada dasarnya pembelajaran merupakan proses interaksi untuk memperoleh pengetahuan. Hal ini berpengaruh terhadap aktivitas siswa dalam proses pembelajaran. Siswa merasa senang dan termotivasi untuk mengikuti pembelajaran, memudahkan siswa memahami pelajaran yang dipelajari, serta meningkatkan sikap positif terhadap belajar dan pengalaman

belajar. Penggunaan media

lingkungan, siswa dilatih untuk

mengamati langsung hubungan

sumber daya alam dengan

lingkungan serta hubungan sumber

daya alam dengan lingkungan

dengan demikian siswa dapat

memperoleh bukti kebenaran dari teori sesuatu yang sedang dipelajari. Selain bermanfaat bagi siswa, juga

dapat meningkatkan kompetensi

guru, mengembangkan keterampilan

mengamati lingkungan dan

merupakan motivasi untuk

menampilkan ide-ide baru dalam

pembelajaran. Peggunaan media

lingkungan dapat meningkatkan

(10)

kegiatan pembelajaran, memahami pelajaran serta hasil belajar siswa.

Setelah diketahui bahwa ada

hubungan antara pemanfaatan

lingkungan dengan hasil belajar, maka dilakukan uji keberartian korelasi untuk dengan menggunakan uji t dan hasil nilai dari nilai thitung

sebesar 7,85 sedangkan nilai ttabel

sebesar 2,000 pada taraf kepercayaan 95% (α=0,05), maka koefisien korelasi berarti. Karena nilai thitung >

ttabel, ( 7,85 > 2,000), maka terdapat

hubungan yang positif dan signifikan

antara pemanfaatan lingkungan

sekolah sebagai sumber belajar dan hasil belajar, Siswa yang belajar dengan memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar cendrung akan mendapatkan hasil belajar yang tinggi dibandingkan

siswa yang belajar tidak

memanfatkan lingkungan sekolah. Menurut Pratiwi (2016:24)

Pemanfaatan lingkungan sebagai

sumber belajar sangat efektif untuk

meningkatkan pemahaman siswa

mengenai materi yang telah diajarkan di kelas. Sebelum siswa diterjunkan ke lapangan siswa terlebih dahulu diberi penjelasan tentang materi yang

akan dipelajarinya, untuk selanjutnya siswa akan diajak kelapangan dan memahami materi yang terdapat di buku teks dengan kondisi yang sesungguhnya di lapangan. Siswa diajak ke lingkungan sekitar sekolah yang mampu mewakili materi yang

sedang diajarkan, yaitu ke

lingkungan kebun, sawah, dan

sungai, yang letaknya saling

berdekatan.

Untuk melihat berapa besar pengaruh pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar dan hasil belajar siswa biologi dapat dilihat dari analisis koefisien determinasi (Tabel 5) dapat diketahui bahwa

besarnya pengaruh pemanfaatan

lingkungan sebagai sumber belajar siswa dan hasil belajar, dimana variabel bebas yaitu pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar dan variabel terikat hasil belajar siswa kelas VII pada materi interaksi makhluk hidup dengan lingkungan

Dari hasil perhitungan yang

diperoleh, besarnya koefisien

determinasi yaitu 0,4696. Sehingga dapat diketahui bahwa besarnya pengaruh pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar siswa dan

(11)

hasil belajar sebesar 46,96%,

sedangkan, 53,04% lainya

dipengaruhi faktor lain di luar

penelitian. Menurut Slameto (

2013:54), faktor-faktor yang

mempengaruhi belajar banyak

jenisnya, tetapi dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri individu yang sedang belajar yaitu: (a) Faktor jasmaniah meliputi kesehatan dan cacat tubuh, (b) faktor psikologis terdiri atas intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan

kesiapan, (c) faktor kelelahan

meliputi kelelahan jasmani dan kelelahan rohani (bersifat psikis) sedangkan faktor eksternal adalah faktor dari luar diri individu yang berpengaruh terhadap hasil belajar, dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu: (a) Keluarga yaitu terdiri dari cara orang tua mendidik (perhatian orang tua), relasi antara anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, dan latar belakang kebudayaan, (b) Sekolah terdiri dari metode mengajar, kurikulum, relasi guru

dengan siswa, relasi siswa degan

siswa, disiplin sekolah, alat

pengajaran, waktu sekolah, standar pelajaran diatas ukuran, keadaan gedung, (c) Masyarakat seperti kegiatan siswa dalam masyarakat, media massa, teman bergaul dan bentuk kehidupan bermasyarakat.

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh Siahaan dan Puji Prastowo ( 2014: 8) Dapat dilihat bahwa hasil belajar

siswa dengan memanfaatkan

lingkungan sekitar sekolah lebih tinggi dari pada pengajaran tanpa memanfaatkan lingkungan sekitar sekolah meskipun hasil analisis statistik menunjukkan tidak ada

pengaruh yang signifikan dari

pemanfaatan lingkungan sekitar

sekolah terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok ekosistem, dan juga dapat dilihat dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Eriawati didapatkan hasil bahwa

Pemanfaatan tumbuhan di

lingkungan sekolah sebagai media alami pada materi keanekaragaman tumbuhan dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan juga dengan

(12)

sebagai media alami dapat meningkatkan aktifitas belajar siswa

dalam mengikuti pembelajaran

kususnya pada materi

keanekaragaman tumbuhan,

Sedangkan hasil penelitia yang telah

dilakukan oleh Siti (2013:

80)didapatkan juga hasil bahwa

pembelajar dengan pendekatan

lingkungan memberikan pengaruh yang signifikan tehadap hasil belajar IPA siswa kelas V pada materi benda dan sifat nya. Dari beberap penelitian yang telah dilakukan sebelumnya

dapat disimpulkan bahwa

pemanfaatan lingkungan sebagai

sumber belajar dapat mempengaruhi hasil belajar siswa.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar dan hasil belajar biologi pada materi interaksi makhluk hidup dengan lingkungan di SMP N 31 Padang.

Pemanfaatan lingkungan

memberikan pengaruh terhadap hasil belajar biologi sebesar 46,96%.

DAFTAR PUSTAKA

Aunurrahman. 2010. Belajar dan

Pembelajaran. Bandung:

Alfabeta

Djelesia, Mestawaty, A,. & Muchlis, D. 2014. Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV MIS Tompo Melalui Pemanfaatan Lingkungan Sekolah Sebagai

Sumber Belajar IPA, Jurnal

Kreatif Tadulako Online. Vol 5

Hlm 200.

Eriawati.2016.Pemanfaatan

Tumbuhan Di Lingkungan

Sekolah Sebagai Media Alami Pada Materi Keanekaragaman Tumbuhan Di Sma Dan Ma

Kecamatan Montasik Jurnal

Biotik.Vol. 4, Hlm. 47-59

Khanifah, S. 2012. Pemanfaatan

Lingkungan Sekolah Sebagai

Sumber Belajar Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar

Siswa Materi Klasifikasi

Makhluk Hidup Di MTS

Miftahul Huda Bogorejo.

Semarang UNNES.

Lustanti Rima, K. 2013.

Pemanfaatan Lingkungan

Sekitar Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada Pelajaran Ips

Siswa Sekolah Dasar Jurnal

JPGSD. Volume 01 Nomor 02.

Hlm 7.

Nulhakim, L., & Nurul, M. 2015.

Pengaruh Pemanfaatan

Lingkungan Sekolah Terhadap Hasil Belajar Siswa Smp N 2

Cikande Dalam Konsep

(13)

Dengan Lingkungannya. Jurnal EDUSAIN. Hlm 4.

Pratiwi, H. 2016. Pengaruh

Pemanfaatan Lingkungan

Sebagai Sumber Belajar

Terhadap Hasil Belajar

Geografi Siswa Pada Materi Pelestarian Lingkungan Hidup

Dan Pembangunan

Berkelanjutan Kelas Xi Ips Di Man 1 Lampung Timur Tahun

Pelajaran 2015/2016. Skripsi.

Universitas Lampung

Siahaan, Willyana U., dan Puji P.

2014. Pengaruh Pemanfaatan

Lingkungan Sekitar Sekolah

Terhadaphasil Belajar Siswa

Pada Materi Pokok Ekosistem.

Jurnal Prosiding Seminar

Nasional Biologi.

Siti ,Riana. 2013. Pengaruh

Penggunaan Pendekatan

Lingkungan Terhadap Hasil

Belajar IPA Siswa Kelas V Pada Materi Benda Dan Sifatnya Skripsi.Universitas Negri Syarif Hidayatullah Jakarta

Slameto. 2013. Belajar dan

Faktor-faktor yang Mempengaruhinya.

Bandung :Remaja Rosdakarya.

Syamsudduha, S., & Rapi, M. 2012.

Penggunaan Lingkungan

Sekolah Sebagai Sumber Belajar

Dalam Meningkatkan Hasil

Belajar Biologi. Jurnal PMIPA.

Vol 15. Hlm 18-31.

Yudhiastuti. 2014. Pemanfaatan

Lingkungan Sekolah Untuk

Meningkatkan Aktifitas Belajar Dan Penguasaan Konsep Oleh

Siswa. Jurnal MIPA

Lampung(Nomor 1 tahun

Gambar

Tabel  4.  Skor  Angket  Siswa  Kelas  VII  SMPN  31  Padang  Tahun  Pelajaran  2016/2017 pada Materi Interaksi Makhluk Hidup dengan Lingkungan

Referensi

Dokumen terkait

Pada proses aktivitas pembelajaran harus melibatkan seluruh aspek peserta didik, baik jasmani maupun rohani sehingga perubahan perilakunya dapat berubah dengan cepat,

1) FDR, NPF, REO, Suku bunga SBI, Kurs, Inflasi secara simultan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap ROA Bank Umum Syariah. 2) FDR secara parsial berpengaruh

Ampul dibuat dari bahan gelas tidak berwarna akan tetapi untuk bahan obat yang peka terhadap cahaya, dapat digunakan ampul yang terbuat dari bahan gelas

diibaratkan seperti teknologi penginderaan jarak jauh menggunakan citra satelit yang digunakan untuk mendeteksi potensi sumber daya alam di suatu titik lokasi,

Java bukan turunan langsung dari bahasa pemrograman manapun, juga sama sekali tidak kompetibel dengan semuanya.. Java memiliki keseimbangan menyediakan mekanisme

Aplikasi Berbasis Web untuk Menampilkan Absensi dan Nilai Akhir Peserta Didik ini dikembangkan dengan menggunakan basis data MySQL sebagai media

Sertifikat Akreditasi Komite Akreditasi Nasional (KAN) Nomor : LPPHPL-013-IDN tanggal 1 September 2009 yang diberikan kepada PT EQUALITY Indonesia sebagai Lembaga

 Dalam welfare state, hak kepemilikan diserahkan kepada swasta sepanjang hal tersebut memberikan insentif ekonomi bagi pelakunya dan tidak merugikan secara sosial,