• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I KONSEP DASAR KEMASAN (PACKAGING) Dalam pikiran konsumen, kemasan adalah produk. Bagi banyak

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I KONSEP DASAR KEMASAN (PACKAGING) Dalam pikiran konsumen, kemasan adalah produk. Bagi banyak"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

KONSEP DASAR KEMASAN (PACKAGING)

1.1 Komposisi Bentuk, Struktur, dan Material.

Dalam pikiran konsumen, kemasan adalah produk. Bagi banyak produk, konfigurasi fisik mewujudkan identitas visual suatu merek. Struktur dan material digunakan sebagai tempat penyimpanan, perlindungan, dan transportasi produk dan menyediakan permukaan bentuk fisik bagi desain kemasan.

(2)

2 berikut ini:

a. Apa produknya?

b. Bagaimana produk akan dipindahkan?

c. Bagaimana dan dimana produk akan disimpan? d. Bagaimana produk perlu dilindungi?

e. Bagaimana produk dipajang? f. Dimana produk akan dijual? g. Siapa target konsumennya?

h. Dan segala pertanyaan seputar batasan biaya, jumlah produksi,dll

1.1.1 KARDUS

Kardus bisa menjadi kemasan yang fungsional, murah dan dapat didaur ulang. Sifat fungsional kardus memungkinkan kreatifitas struktural dan bahkan karton lipat sederhana bisa menjadi solusi yang baik karena permukaannya yang luas dan datar dapat berfungsi sebagai tempat untuk membangun billboarding bagi identitas merek.

(3)

3 Kardus atau paperboard adalah istilah umum dalam industri kertas untuk lembaran yang terbuat dari serat kayu murni atau daur ulang. Berat material kertas diukur dengan lapisan, kerapatan atau dengan ketebalan dalam perseribu inci menggunakan instrumen pengukur ketebalan atau caliper gauge. Kardus dibedakan dari kertas berdasarkan ketebalannya. Material yang ketebalannya kurang dari 0,010 inci disebut kertas; sementara semua yang lebih tebal dari 0.010 inci disebut kardus. Umumnya kardus dibuat dalam ukuran ketebalan antara 0,010 dan 0,040 inci, dan juga memakai satuan poin. (0,010=10 poin, 0,040=40 poin).

1.1.1.1 KARDUS GELOMBANG

Terdiri dari kardus gelombang sebagai “medium” yang dilapisi dan disisipkan pada lapisan kardus rata. Kardus gelombang di satu sisi dan kardus rata disisi lainnya disebut “muka tunggal” (single faced); dan kardus gelombang ditengah-tengah dilapisi dua muka (double faced).

(4)

4 Kardus gelombang biasa digunakan untuk kemasan primer mau pun sekunder produk-produk berat : perkakas, peralatan masak, peralatan rumah tangga/elektrik, pecah belah dan elektronik (komputer, kamera, dan sebagainya).

1.1.1.2 KARDUS LIPAT (KARTON)

Karton lipat biasanya didesain dengan konstruksi selembar kardus atau kardus gelombang yang dipress, kemudian ditindas atau diberi alur untuk dilipat, dan disteples atau dilem untuk menghasilkan sebuah bentuk struktur. Pola karton meliputi kontur bagian luar bentuk struktur dan semau tindasan, potongan, garis alur yang mendefinisikan setiap panel dan alur torehan lem untuk menyatukan karton.

Pola bisa termasuk detail lain tindasan dibagian dalam bentuk struktur atau potongan parsial yang menambah fungsi karton.

(5)

5 1.1.1.3 KOTAK JADI

Kotak jadi adalah struktur kaku yang telah dicetak dengan bagian atas dan bagian bawah. Kotak jadi umumnya dibuat dari kardus yang berat atau papan yang terbuat dari serpihan kayu (chipboard) dan dilaminasi dengan kertas dekoratif, material dekoratif atau material lainnya yang menutup keseluruhan bagian luar dan tepi kotak.

Sering digunakan untuk kosmetika, permen, perhiasan, dan produk kelas atas lainnya, Struktur ini merupakan struktur rumit yang memberikan kesan mewah dan menambah daya tarik visual bagi produk.

1.1.1.4 CANISTERS

Canister adalah gulungan spiral kardus sehingga membentuk silinder dan diproduksi dalam variasi tebal dan panjang. Silinder didalam gulungan kertas tisu merupakan contoh canister yang ringan. Canister kelas bawah biasanya merupakan kardus polos. Sementara canister kelas atas biasanya dipakai sebagai struktur premium untuk kosmetika, pakaian dalam, aksesori busana, dan produk mewah seperti makanan dan kotak minuman keras.

(6)

6

Dalam usaha agar tetap kompetitif, produsen canister menemukan cara inovatif untuk membuat struktur kemasan mereka semakin unik dengan bentuk yang berbeda seperti oval, asimetris, pola potong yang baru dan banyak lagi.

1.1.2 PLASTIK

Terdapat banyak variasi plastik yang menawarkan kualitas dan properti yang berbeda-beda yang melayani serangkaian kebutuhan penyimpanan. Variasi plastik tersebut bisa kaku atau fleksibel, bening, putih atau berwarna dan dapat dicetak kedalam berbagai bentuk dan ukuran yang berbeda-beda.

(7)

7 Jenis Plastik yang biasa digunakan sebagai kemasan:

1. Low density polyethylene (LDPE) digunakan untuk kontainer dan tas untuk pakaian dan makanan, dalam bentuk film pembungkus yang disusutkan maupun diregangkan.

2. High density polyethylene (HDPE) adalah kaku, digunakan untuk susu, deterjen, cairan pembersih rumah tangga, produk perawatan dan botol kosmetik.

3. Poly Ethhylene terephtalate (PET) adalah bening seperti kaca. Biasa digunakan untuk produk air mineral, karbonasi, makanan seperti mustard, selai, minyak dan produk kesehatan.

4. Polypropylene digunakan untuk botol, tutup botol, dan pembungkus tahan kelembaban.

5. Polystyrene (PS) diproduksi berbagai bentuk. Kristal polystyrene digunakan untuk membuat kotak CD dan botol-botol pil.

(8)

8 Botol, toples, tube, dan bentuk-bentuk menyerupai kerucut tersedia sebagai kemasan siap pakai dalam berbagai kontur dan ukuran, dan dapat dibuat sesuai kebutuhan.

1.1.2.1 KEMASAN BLISTER

Jenis lain struktur kemasan plastik kaku adalah kemasan blister. Struktur ini dibentuk dalam suhu dan tekanan tinggi dan ditempatkan di depan produk, sehingga memungkinkan produk tersebut untuk terlihat melalui plastik transparan.

Blister sering direkatkan ke kardus dibagian belakang dan dicetak dengan desain grafis kemasan. Blister berengsel atau blister ganda (klep) membingkai di sekeliling sisi, memungkinkan visibilitas produk yang komplet.

(9)

9 1.1.3 KACA

Mirip dengan karton, kaca bersaing dengan plastik sebagai material untuk desain kemasan. Berat dari kaca yang sifatnya mudah pecah bisa mempengaruhi biaya produksi dan pengiriman yang berarti keefektifan biaya dan kecocokan material kaca. Sifat kaca yang inert (tidak bereaksi dengan isi yang dikandungnya) membuatnya lebih sesuai dibandingmaterial lainnya yang cenderung untuk berinteraksi dan mempengaruhi makanan, obat-obatan dan produk lain.

Dengan persepsi umum bahwa tampilan, bau, rasa produk akan lebih baik di dalam kemasan kaca, banyak minuman beralkohol dan minuman non karbonasi seperti minuman energi bahkan air putih dikemas dalam kontainer kaca.

(10)

10 Botol parfum yang khusus dibuat berdasarkan kepribadian wewangian tersebut dapat meningkatkan upaya kreatif maupun upaya produksi untuk mempromosikan kemasan sebagai sarana pemasaran nomor satu untuk menjual produk mereka.

1.1.4 LOGAM

(11)

11 Ketersediaan bahan baku produksi telah membuat material kemasan ini sebagai struktur berbiaya rendah untuk dapat diproduksi. Makanan hasil olahan, aerosol, cat, bahan kimia dan produk otomotif adalah beberapa produk konsumsi umum yang menggunakan kaleng dan botol baja. Kaleng logam telah dipakai sebagai kemasan sejak awal 1800 M. Dikembangkan untuk menyuplai makanan kepada militer Inggris dan kemudian diperkenalkan ke Amerika serikat, mengawali diproduksinya kaleng besi lapis timah pertama.

Lain dengan TUBE, yaitu terbuat dari tube logam alumunium dan sering digunakan untuk produk obat-obatan, kesehatan, kecantikan seperti pasta gigi, salep, balsem, gel, pelumas pribadi, dan bahan semi padat lainnya.

(12)

12 1.1.5 KEMASAN FLEKSIBEL

Kemasan fleksibel mencangkup beragam struktur dan material atau kombinasi material-material. Umumnya kertas dan plastik yang tidak kaku. Bentuk fleksibel yang umum adalah tas, kantung, tabung atau pembungkus dari film.

Kantung fleksibel dapat diproduksi dalam kontur yang berbeda-beda menggunakan cetak gravure berkualitas tinggi membuat kemasan fleksiel menonjol dirak pajangan.

1.2 Warna

Warna adalah salah satu aspek yang paling berpengaruh dari desain kemasan. Konsumen lebih mengidentifikasikasi warna kemasan atau produk sebelum fitur visual lainnya. Warna membedakan kepribadian, menarik perhatian, dan memungkinkan untuk membuat perbedaan dari kompetitor

(13)

13 dalam lingkungan ritel yang ramai. Keputusan pembelian sering dibuat

berdasarkan hal tersebut.

1.2.1 Asosiasi Warna Bervariasi

Konotasi warna adalah spesifikasi produk dan spesifikasi kategori, bagaimana pun pemahaman mengenai asosiasi warna adalah penting dalam proses desain.

(14)

14 MERAH, warna yang hangat dalam spectrum warna, diasosiasikan dengan matahari dan panas, dan menggambarkan cinta, api, nafsu, agresi, impulsif, berani dan kuat. Contoh diatas mungkin lebih tepatnya dikategorikan berani dan kuat dipadu dengan style anak muda yang berani mendobrak warna-warna gelap menjadi terang.

1.2.1.2 ORANGE

Orange sama dengan merah, sering diasosiasikan dengan kehangatan sinar matahari, energi, suka cita, antusiasme, petualangan, ceria dan kepuasan. Contoh diatas merupakan perpaduan gaya sporty, energi, antusias tapi juga ceria dan fun.

(15)

15 Kuning melambangkan kehidupan, matahari, hangat, idealisme, energi dan sportif. Kuning adalah warna positif dan digunakan untuk melambangkan harapan, tetapi bisa juga kegagalan atau bahaya.

1.2.1.4 HIJAU

Hijau melambangkan warna yang membumi, damai, hidup, muda, segar dan organik. Warna hijau mengkomunikasikan : dapat didaur ulang, diperbarui, alami, dan ramah lingkungan. Hijau juga bisa melambangkan aksi, keberuntungan, kemakmuran, dan uang. Dianggap sebagai warna yang paling sejuk di mata, hijau memiliki efek menenangkan, rasa rilks dan damai.

(16)

16 1.2.1.5 BIRU

Biru melambangkan otoritas, harga diri, kesetiaan, kebenaran, dan kebojaksanaan. Warna biru dapat mengkomunikasikan keyakinan, kekuatan, konservatif, kepercayaan, stabilitas, dan keamanan.

1.2.1.6 HITAM

Hitam melambangkan dapat diandalkan, konstan dan kebijaksanaan dan KUAT. Dalam dunia mode, warna hitam identik dengan keberanian, kewaspadaan, keseriusan, kekayaan, elegan, kesempurnaan dan mewah.

(17)

17 1.2.1.1 PUTIH

Putih mengkomunikasikan kemurnian, kesegaran, kesucian, kebersihan, keefektifan, kebenaran, dan kontemporer.

1.3 Tipografi

Dalam dunia kemasan, tipografi adalah medium utama untuk mengkomunikasikan nama, fungsi, dan fakta produk bagi konsumen luas. Pemilihan tipografi, tata letak, dan penerapan huruf dan kata-kata mempengaruhi bagaimana cetakan dibaca. Akhirnya tipografi pada desain kemasan menjadi salah satu elemen paling penting dari ekspresi visual produk.

(18)

18 Aturan tipografi yang dapat diaplikasikan pada medium cetak lainnya-seperti ukuran huruf, penggunaan huruf besar, penggunaan tipe huruf dekoratif, urutan tipografi, spasi, kerning(jarak), dan tanda sambung-bukan merupakan aturan yang diharuskan untuk mengkomunikasikan pesan pemasaran pada media 3 dimensi dan awalnya terlihat dari kejauhan oleh konsumen masyarakat dari berbagai latar budaya, sosial, dan etnis yang berbeda, dalam waktu singkat, aturan tipografi diarahkan oleh masing-masing individu.

Pemakaian tipografi pada beberapa kemasan sepatu memperlihatkan bahwa eksistensi logotype masih menonjol dan menjadi sesuatu yang harus ditampilkan disemua sudut.

Tipografi untuk desain kemasan haruslah:

1. dapat dibaca dan mudah dibaca dari jarak beberapa kaki jauhnya. 2. didesain pada skala dan bentuk struktur 3 dimensi

3. dapat dimengerti oleh sejumlah pengamat yang berbeda-beda latar belakang.

(19)

19 1.3.1 Prinsip-Prinsip Tipografi

PRINSIP-PRINSIP KERANGKA PENGAMBILAN KEPUTUSAN TIPOGRAFI UNTUK DESAIN KEMASAN :

Prinsip 1: Definisikan kepribadian tipografi

Tipografi harus mencerminkan kepribadian desain kemasan, Kepribadian visual adalah apa yang mengkomunikasikan bagaimana konsumen menerjemahkan sebuah desain. Riset, eksperimen, seleksi huruf yang tepat (huruf, ukuran dan bobot) dan strategi komunikasi visual yang jelas menyediakan fondasinya.

Prinsip 2: Batasi Tipe Huruf

Berilah pertimbangan yang hati-hati mengenai berapa banyak tipe huruf yang diperlukan untuk mengkomunikasikan sebuah konsep.

Pada kasus ini cara terbaik adalah menggunakan tipe huruf yang menawarkan ragam gaya dalam satu marga tipe yang sama. Hal ini memberikan penampilan yang jelas dan konsisten dan suatu pesan yang menyatu.

(20)

20 Prinsip 3: Ciptakan hirarki tipografi

Hirarki tipografi, organisasi informasi visual, menyediakan kerangka bagaimana informasi dibaca menurut tingkat kepentingan; yang paling penting hingga yang tidak penting. Ini merupakan cara bagaimana konsumen mengetahui dengan sekilas pandang apa yang “didapat” dari desain kemasan.

Informasi-informasi yang penting dan kurang penting mendapat tempat dan kerangka yang jelas. Jadi memudahkan konsumen bukan menyusahkan. Prinsip 4: Definisikan posisi tipografi

Posisi tipografi adalah peletakan fisik tipografi didalam area display utama; lokasi masing-masing huruf, kata, dan teks dalam kaitannya dengan elemen desain lainnya.

Prinsip 5: Menentukan pengurutan huruf

Pengurutan mendefinisikan keseluruhan arsitektur tata letak. Pengurutan setiap kata pada desain kemasan harus dipertimbangkan dengan hati-hati karena kata yang ditempatkan ditengah, rata kiri, rata kanan, atau rata

(21)

kiri-21 kanan mengkomunikasikan dengan cara yang berbeda. Bentuk struktur kemasan mendikte pengorganisasian tata letak dan pilihan pengurutan yang sesuai.

Prinsip 6: memvariasikan skala tipografi

Dalam tipografi, skala biasanya mengacu pada pembesaran atau pengecilan ukuran poin (suatu huruf/karakter). Dalam tipografi untuk desain kemasan, skala mengacu pada keterkaitan ukuran elemen-elemen tipografi satu sama lain.

Contoh: identitas merek (nama merek, logo,dll) biasanya lebih besar skalanya daripada penjelasan produk (atau ragam produk). Semua teks pada bagian depan atau panel displayutama suatu kemasan harus diskala keukuran yang dapat terlihat dari jarak dekat-yaitu antara konsumen terhadap kemasan pada rak retail.

(22)

22 Prinsip 7: memilih kekontrasan

Tipe huruf yang kontras adalah salah satu sarana untuk mengkomunikasikan kata atau baris teks yang mungkin sama pentingnya tetapi sangat berbeda. Kekontrasan tipografi memungkinkan desainer untuk mengorganisir informasi ke konsumen dan menambah daya tarik tata letak.

Yongki komaladi memakai warna kontras (hitam-putih). Pemakaian warna-warna kontras untuk tulisan dan background menjadikan tipografi logo keluar dari tempatnya.

Prinsip 8: Bereksperimen dengan huruf

Tidak ada aturan pokok sebagai panduanbagi desainer dalam proses eksplorasi tipografi. Bereksperimen dengan tipe huruf, karakter, bentuk huruf, ligatur, kerning, dan tata letak adalah bagian penting dari proses desain. Hal ini membuat desainer menciptakan cakupan solusi yang luas dan berbeda-beda dengan gaya masing-masing sehingga menjadi kreatif dan inovatif.

(23)

23 Prinsip 9: Tumpuk huruf dengan hati-hati

Aturan umum dalam desain kemasan adalah tidak menumpuk huruf/karakter. Karakter yang menumpuk dan huruf diatas huruf yang lain dalam satu garis vertikal tidak cocok dengan budaya barat dimana umumnya dibaca secara horizontal.

Prinsip 10: Buang bias visual

Karena setiap desainer memiliki pemahaman visual dalam konteks yang berbeda-beda, maka penting bahwa selera pribadi desainer tidak mengintervensi eksperimen tipografinya.

Prinsip 11: Buatlah desain tipografi yang khas milikmu

Hal ini dapat dicapai tanpa harus menciptakan tipe huruf baru atau mendesain huruf dengan tangan. Dengan huruf yang ada, karakter dapat diciptakan dengan merevisi, merombak sedikit dengan gaya kita.

Prinsip 12: Konsisten

Pemakaian tipe huruf yang konsisten dalam kepribadian, gaya, penempatan posisi dan hirarki menciptakan keseragaman dalam suatu brand. Pemakaian tipografi yang konsisten bisa membantu membangun brand awareness kepada konsumen.

(24)

24 Prinsip 13: Penyempurnaan Keindahan tipografi

Penyempurnaan adalah proses memeriksa dan memodifikasi tipografi dengan tujuan kesempurnaan tipografi. Baik detail pengerjaan dan pembaruan karakter harus disempurnakan supaya hasil memuaskan.

Referensi

Dokumen terkait

[r]

bersabda :"Bertakwalah kepada Allah di manapun kamu berada, dan ikutilah perbuatan buruk itu dengan perbuatan baik, niscaya akan menghapuskannya dan bergaullah kepada

Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi antara wadah simpan dan lama penyimpanan berpengaruh nyata terhadap potensi tumbuh maksimum dan tidak berpengaruh nyata terhadap

a) Perencanaan kurikulum berfungsi sebagai pedoman atau alat manajemen, yang berisi petunjuk tentang jenis dan sumber peserta yang diperlukan, media penyampaiannya,

Skripsi dengan judul “Pengaruh Metode Pembelajaran Peer Tutoring Terhadap Hasil Belajar Matematika Materi Pokok Trigonometri Siswa Kelas-X SMA Negeri I

Konsep tentang tindak pidana perzinaan menurut Hukum Islam jauh berbeda dengan sistem Hukum Barat, karena dalam Hukum Islam, setiap hubungan seksual yang diharamkan itulah zina,

Wawancara Baik Ya Buruk Psikologi Tinggi Tidak Sedang IPK Bagus Ya Cukup Ya Kurang Tidak Rendah

[r]