Sekretaris Badan
Penelitian dan Pengembangan Pertanian
Dr. Ir. Haris Syahbuddin
16 Desember 2020
SEKTOR PERTANIAN DALAM PEMBANGUNAN
RENDAH KARBON
National pledge: 1
st
NDC
Nov. 2016
https://www4.unfccc.int/sites/ndcstaging/PublishedDocuments /Indonesia%20First/First%20NDC%20Indonesia_submitted%20t o%20UNFCCC%20Set_November%20%202016.pdf
Komitmen Indonesia:
menurunkan emisi 29%
dengan upaya sendiri di bawah
business as usual
(BAU) pada tahun 2030 dan sampai 41% dengan
dukungan internasional.
LAMPIRAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 59 TAHUN 2017
TENTANG
PELAKSANAAN
PENCAPAIAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
PELAKSANAAN PENCAPAIAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN/SDGs
TUJUAN
GLOBAL
II. Menghilangkan kelaparan, mencapai
ketahanan pangan dan gizi yang baik,
serta meningkatkan pertanian
berkelanjutan.
XIII. Mengambil tindakan cepat
untuk mengatasi perubahan
iklim dan dampaknya
SASARAN GLOBAL
3. Pada tahun 2030, menjamin
sistem
produksi pangan yang berkelanjutan
dan
menerapkan praktek pertanian tangguh
yang
meningkatkan produksi dan
produktivitas,
membantu menjaga
ekosistem,
memperkuat kapasitas adaptasi
terhadap perubahan iklim,
cuaca ekstrim,
kekeringan, banjir, dan bencana lainnya,
serta secara progresif memperbaiki kualitas
tanah dan lahan.
1.
Memperkuat kapasitas ketahanan
dan adaptasi terhadap bahaya terkait
iklim
dan bencana alam di semua
4
KERANGKA PIKIR PN 6 RPJMN 2020-2024
(SUMBER: BAPPENAS)
Terwujudnya Pembangunan Rendah Karbon dan Berketahanan Bencana yang dapat Menjaga Keseimbangan antara Pemanfaatan, Keberlanjutan, Keberadaan, dan Kegunaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup dengan Tetap Menjaga
Fungsi, Daya Dukung, dan Kenyamanan Dalam Kehidupan Pada Masa Kini dan Masa Depan
Deplesi SDA dan
Degradasi Kualitas LH
Meningkatnya Pelanggaran
Hukum SDA dan LH
Tingginya Kerentanan
dan Risiko Bencana
Peningkatan Potensi
Dampak dan Bahaya PI
Penanganan PI yang Lebih
Holistik melalui
Pembangunan Rendah
Karbon
ISU STRATEGIS
MEMBANGUN LINGKUNGAN HIDUP, MENINGKATKAN KETAHANAN BENCANA, DANPERUBAHAN IKLIM
Meningkatkan kualitas lingkungan hidup, melalui perbaikan kualitas media (air, udara, air laut, tutupan lahan) dan penanganan bahan pencemar
Meningkatkan Ketahanan
Bencana dan Iklim, melalui
penguatan konvergensi antara
pengurangan risiko bencana
dan adaptasi perubahan iklim
ARAH KEBIJAKAN
Menerapkan Pembangunan Rendah Karbon, melalui kebijakan penurunan emisi dan intensitas emisi di bidang prioritas (energi, transportasi, lahan, limbah. Industri, dan kelautan) Regulasi
Kelembagaan
Tata Kelola
Anggaran SDM Sinergi Pelaksanaan
5
SEKTOR
PERTANIAN
KORBAN PERUBAHAN IKLIM SUMBER EMISI GRK PELUANG PENURUNAN EMISI GRKSEKTOR PERTANIAN DAN PERUBAHAN IKLIM
Padi sawah
Lahan gambutTernak
Serangan OPT Kekeringan Banjir Produktivitas6 6
PERUBAHAN IKLIM (PI) GLOBAL: SERING
DIKAITKAN DENGAN EMISI GAS RUMAH KACA
Emisi diperkirakan meningkat dari 1,72 –
2,95 Gt CO2e, 2000-2020
disumbang
dari
Energi dan Transportasi
Dampak
PI
Dampak kontinu
:
Kenaikan suhu udara, perubahan hujan, kenaikan
salinitas air tanah, menurunkan produktivitas,
merubah pola tanam dan indek pertanaman
Dampak diskontinu
:
Meningkatnya gagal panen karena meningkatnya
frekuensi dan intensitas iklim ekstrim
(banjir,
kekeringan dan angin kencang) serta ledakan
hama/penyakit
Dampak permanen
:
Berkurangnya luas kawasan pertanian di
pantai akibat meningkatnya muka air laut
Kementerian Pertanian
DAMPAK PERUBAHAN IKLIM TERHADAP TANAMAN
PENINGKATAN
SUHU
KEJADIAN IKLIM
EKSTRIM
KENAIKAN MUKA
AIR LAUT
PERUBAHAN
POLA HUJAN
BANJIR
KEKERINGAN
SALINITAS
KEMASAMAN
PERGESERAN TANAM
UDARA PANAS
FROST
Tanaman Pangan
Tanaman Sayur,
Tanaman Hias,
biofarmaka
Tanaman Perkebunan
(daun, saripati, serat)
tebu, teh, kopi, dll
Tanaman Buah
Tanaman Getah/Karet
PENURUNAN LUAS
AREA/SASARAN PENURUNAN EMISI GRK SEKTOR PERTANIAN
1. Sub-Sektor
Perkebunan
& Lahan
Gambut arah pengembangan/perluasan
areal, peningkatan kapasitas sink
(pertumbuhan), ameliorasi & sistem
drainase, pemanfaatan limbah organik
2. Sub-Sektor
Tanaman Pangan
,
terutama Lahan Sawah
pengelolaan
lahan, pupuk dan air, penggunaan
varietas, dll
3. Sub-Sektor
Peternakan
pemanfaatan limbah
biogas, jenis &
formula pakan
4. Cross cutting-Multi Sub-Sektor
PEMBANGUNAN
PERTANIAN
PERANAN PENYULUH DALAM TEKNOLOGI RENDAH KARBON
Peran Penyuluh dan
Peneliti:
Penyuluh terlibat dalam
kajian teknologi
pemahaman lebih baik
Peneliti mengawal
diseminasi teknologi
pengenalan teknologi
lebih terjamin
Materi penyuluhan
disusun lebih baik
Perluasan Adopsi6
Teknologi
Penyuluhan
10 10
SOLUSI
Perubahan iklim merupakan ancaman
dan potensial mendatangkan
masalah baru bagi keberlanjutan produksi pangan dan sistem produksi
pertanian pada umumnya
Strategi antisipasi dan teknologi adaptasi serta penyebar luasan
informasi dan implementasi merupakan aspek kunci
untuk
meningkatkan produktivitas ramah lingkungan dalam menghadapi
perubahan iklim
Teknologi adaptasi dapat berupa:
(a) Pemetaan wilayah rawan
(b) penggunaan varietas unggul tahan kekeringan, rendaman, dan
salinitas
(c) penyesuaian waktu dan pola tanam
(d) teknologi panen hujan
(e) teknologi irigasi
(f) Pengembangan SI, IoT, Smart Farming dll
Kementerian Pertanian
Pengaruh kenaikan CO2 diabaikan Pengaruh kenaikan CO2 diperhitungkan
Proyeksi penurunan produksi padi
berdasarkan konversi
lahan dan kenaikan suhu/CO2 di Pulau Jawa tahun 2025
(Sumber : KP3I, 2010)
Akibat kenaikan suhu
, diproyeksikan
penurunan produksi padi di Pulau Jawa
sebesar 42.500-162.500 ton pada tahun
2025. Penurunan tertinggi terjadi di
Pantura Jawa Barat seperti Indramayu,
Karawang dan Subang
0 20000 40000 60000 80000 100000 120000 140000 160000 180000 Keh ila ng an P ro du ks i p ad i (t on
) Kehilangan Akibat Tenggelam Penurunan Produksi Karena Salinitas
Perkiraan Kehilangan Produksi akibat berkurangnya luas
lahan dan peningkatan salinitas
(Pendugaan berdasarkan hasil kajian Foerster et al.(2011)
12 12
• Kebanyakan daerah
pantai di
bagian barat
Sumatera, selatan
Jawa dan timur
Papua
adalah rawan
terhadap perubahan
iklim
• Kondisi Bio-physics
rawan terhadap naiknya
muka air laut
Source: UN-OCHA, 2006
DAERAH RAWAN TERHADAP PERUBAHAN IKLIM
none
very high
Kementerian Pertanian
13 13
PRAKIRAAN CURAH HUJAN
NOVEMBER 2019
Musim kemarau 2019 di provinsi sentra padi lebih panjang
(normalnya musim hujan dimulai bulan Oktober)
PRAKIRAAN CURAH HUJAN
NOVEMBER 2020
14 14
Potensi terdampak sangat tinggi
terdampak sedang
terdampak rendah
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
Po
ten
si L
ua
s t
er
da
m
pa
k
ba
nj
ir
(0
00
h
a)
SEBARAN LUAS PADI SAWAH PER PROVINSI YANG POTENSIAL TERKENA BANJIR
(LA NINA) SAAT MH 2016/2017
Kementerian Pertanian
15 15
INOVASI PADI ADAPTIF PERUBAHAN IKLIM
VARIETAS
POTENSI
HASIL (T/HA)
Inpara 3
5.6
Inpara 4
7.6
Inpara 5 (IR64 Sub1)
7.2
Inpari 29 Rendaman
9.5
Inpari 30-Ciherang Sub1
9.6
VARIETAS
POTENSI
HASIL (T/HA)
Inpago 8
8.1
Inpago 9
8.4
Inpago 10
7.3
Inpago 38 Agritan
7.3
Inpari 39 Agritan
7.0
VARIETAS
POTENSI
HASIL (T/HA)
Inpari 12
8.0
Inpari 13
8.0
Inpari 18
9.5
Inpari 19
9.5
Inpari 20
8.8
Padi Toleran Rendaman (Banjir)
Padi Toleran Kekeringan
Padi Sawah Umur Genjah
Tahan OPT
Kementerian Pertanian
16 16
INOVASI JAGUNG ADAPTIF PERUBAHAN IKLIM
• Potensi hasil: 12,3 t/ha
• Rata-rata : 9,3 t/ha
• Adaptif Lahan Kering
• Toleran Kekeringan
BIMA 20 URI TOLERAN KEKERINGAN
JH 27 (TOLERAN KEKERINGAN)
•
Umur panen : 98 HST
•
Potensi hasil : 12,6 t/ha
•
Rata-rata hasil : 9,9 t/ha
•
Warna biji Kuning Orange
•
Tanaman Memendek saat
Kekeringan, tongkol tetap besar
JH 30
•
Potensi Hasil 12,6 t/ha
(rata-rata hasil 11,3 t/ha
•
Kandungan lemak tinggi
9,03%
•
Beradaptasi baik di dataran
rendah sampai tinggi
•
toleran kekeringan
JHARING 1
•
Toleran kekeringan
•
Potensi hasil: 13,78 ton/h
(lingkungan normal)
•
Rerata 11,03 t/ha
•
Hasil Kondisi Cekaman
Kekeringan: 7, 8 t/ha
Kementerian Pertanian
17 17
INOVASI KEDELAI ADAPTIF PERUBAHAN IKLIM
CEKAMAN ABIOTIK KEKERINGAN
•
Potensi hasil 3,32 t/ha
•
Rerata hasil 2,49 t/ha
•
Umur panen 76 hari
•
Biji besar (14,8 g/100 biji)
•
Toleran kekeringan
•
Agak tahan penggerek & pengisap polong
CEKAMAN ABIOTIK JENUH AIR
•
Potensi hasil (jenuh air) 2,87 t/ha
•
Rerata hasil (jenuh air) 2,39 t/ha
•
Umur masak 79 hari
•
Biji sedang (12,9 g/100 biji)
•
Tahan penggerek & pengisap polong
ABIOTIK ADAPTIF LAHAN MASAM
•
Toleran Lahan Masam
•
Hasil : 2,6 ton/ha
•
Rata-rata hasil 1,22 t/ha
•
Umur : 88 hari
•
Biji sedang (11 g/100 biji)
•
Tahan rebah, polong tidak mudah
pecah
KEDELAI TOLERAN NAUNGAN
Sesuai untuk : tumpangsari, budidaya di hutan jati,
perkebunan kelapa , sawit, kayu putih dan karet
•
Potensi hasil 2,9 t/ha
•
Umur panen 78 hari
•
Biji sedang (14,3 g/100 biji)
•
Tahan naungan 50%
•
Tahan penyakit karat daun
Kementerian Pertanian
18 18
TEKNOLOGI BUDIDAYA UBI KAYU DI
LAHAN KERING NON MASAM
TEKNOLOGI BUDIDAYA UBI KAYU DI
LAHAN KERING MASAM LAMPUNG
•
Varietas : Adira 4, Malang 4, Litbang UK 2
•
Hasil : 89,22 t / ha
•
Varietas : Litbang UK 2, UJ 5
•
Hasil : 42,70 t/ha (Litbang UK 2)
43,57 t/ha (UJ 5)
INOVASI UBI KAYU ADAPTIF PERUBAHAN IKLIM
Kementerian Pertanian
19 19
CABAI MERAH KENCANA
Umur Panen : 95 – 98 HST
Potensi Hasil : + 18.4 ton/ha
Penciri utama : Daun muda agak bergelombang
Kunggulan
:
• Beradaptasi dengan baik pada dataran medium
• Toleran terhadap musim hujan dan bisa beradaptasi di
lahan gambut
INOVASI CABAI ADAPTIF PERUBAHAN IKLIM
Umur Panen : 97-120 HST
Potensi Hasil : + 14.17-19.72
ton/ha
Keunggulan : Daya hasil
tinggi; sesuai dataran tinggi
musim kemarau
Umur Panen : 91 – 96 HST Potensi Hasil : 21 – 23 ton/ha Keunggulan : Tahan virus dan produksi tinggi
INATA AGRIHORTI
CARVI AGRIHORTI
Kementerian Pertanian
20 20
• Kulit umbi kuning
• Daging umbi krem
• Bentuk umbi bulat
• Potensi hasil 30 ton/ha
• Kegunaan sbg Kentang sayur
• Resisten Thd. Penyakit Busuk Daun
• Kulit umbi kuning • Daging umbi Putih • Bentuk umbi oval
• Potensi hasil 25,7 – 29,2 ton/ha • Kegunaan kentang keripik
• Keunggulan tahan penyakit busuk daun
dan beradaptasi dengan baik di dataran tinggi (>1.200 m dpl).
• Kulit umbi krem • Daging umbi krem • Bentuk umbi bulat
• Potensi hasil 25-31 ton/ha • Kegunaan Kentang keripik
• Keunggulan daya hasil tinggi, tahan penyakit hawar daun P. infestans
• Kulit umbi Kuning • Daging umbi Putih • Bentuk umbi bulat
• Potensi hasil 28-32 ton/ha • Kegunaan Kentang keripik
• Keunggulan Daya hasil tinggi, Tahan penyakit hawar daun P. infestans
• Kulit umbi putih • Daging umbi putih
• Bentuk umbi oval memanjang • Potensi hasil 15-23 ton/ha • Keunggulan toleran suhu tinggi
dan produksi tinggi
• Kulit umbi kuning muda • Daging kuning pucat • Bentuk umbi oval
• Potensi hasil 27,60 – 40,80 ton/ha • Keunggulan produksi tinggi tahan
busuk daun
INOVASI KENTANG ADAPTIF PERUBAHAN IKLIM
Kementerian Pertanian
21 21
JERUK SIAM POTIANAK
INOVASI SAYURAN DAN BUAH ADAPTIF PERUBAHAN IKLIM
•
Umur panen : 50 - 55 hari
•
Produksi : 6,50 – 23,21 ton/ha
•
Anakan : 5 - 8 umbi/rumpun
•
Umbi
: merah tua
•
Keunggulan: produksi tinggi,
•
Beradaptasi dengan baik di dataran
rendah dengan ketinggian 6 – 85 m
dpl. Cocok dilahan gambut
Umur Panen : 100
– 110 hari
Produksi : 6
– 8 ton/ha
Keunggulan : Tahan penyakit
dan produksi tinggi. Cocok di
musim hujan
BAWANG MERAH TRISULA
BAWANG PUTIH LUMBU PUTIH
Kementerian Pertanian
Cita Rasa : Manis segar
Produktivitas
: 40 – 60 kg/phn/thn
Harga
: Rp 7.500/kg
Adaptasi
: Dataran Rendah dan tahan
terhadap beberapa kondisi
cekaman, termasuk kelebihan air
maupun kekurangan air.
22 22
INOVASI KOMODITAS PERKEBUNAN
ADAPTIF PERUBAHAN IKLIM
LADA TOLERAN KEKERINGAN
KOPI LIBERIKA TOLERAN GENANGAN
Adaptif Lahan Kering :
Varietas Malonan 1
Varietas Merapin
Petaling 2
Medium to large
TEBU TOLERAN KEKERINGAN/LAHAN
KERING
VARIETAS UNGGUL KAKAO
TOLERAN KEKERINGAN
Kementerian Pertanian
23 23
TEKNOLOGI PENDUKUNG PERBENIHAN
Alat Media
Pembenihan
Penabur Tanah Pencampur Tanah Penghancur Tanah Pneumechatronic Troli Rak Inkubator Green HouseMedia
Pembenihan
Seleksi Benih
Pemisah Biji Pengering Tipe Lorong Pemisah Benih Kementerian Pertanian
0.00 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00 70.00 80.00 90.00
CH4 manure (CO2-e Gg/tahun)
Sapi Potong Sapi Perah Domba Kambing Kerbau Kuda Babi Unggas
CH4 manure :
Sapi perah > unggas > domba > Sapi potong > kambing
0.00 1000.002000.003000.004000.005000.006000.00
Sapi Potong
Sapi Perah
Domba
Kambing
Kerbau
Kuda
Babi
Unggas
Total (CO2 -e Gg/tahun)
GRK total :
Domba > kambing > sapi potong > sapi perah > kerbau > unggas
Climate Smart Agriculture
teknologi adaptasi yang bersinergi dengan mitigasi yang tetap
mengutamakan peningkatan produktivitas
(Campbelet al.2011)Peningkatan Produktivitas yang berkelanjutan
Membangun
kapasitas
Adaptasi
Mengurangi
emisi GRK
0
Peningkatan ketahanan pangan nasional dan
development goals
Untuk mengurangi resiko PI dan peningkatan adaptasi PI dapat dilakukan
diversifikasi
farming sistem melalui integrasi tanaman, ternak, kehutanan, perikanan, konservasi
ekosistem, dan bioiversitas
SISTEM INTEGRASI TERNAK TANAMAN PANGAN
YANG RAMAH LINGKUNGAN
27 27
SMART FARMING 4.0
http://katam.litbang.pertanian.go.id
DRONE
• Menyebar benih padi
• Menyebar pupuk
granul
• sprayer
AUTONOMOUS TRACTOR ROBOT TANAM PADI
MESIN PANEN
DAN PENGOLAH
TANAH
Kementerian Pertanian
TEKNOLOGI PANEN AIR
Embung Gunung Sugih, Lampung
Tengah
Dam Parit/Bendung Tampala
Parangloe,Maros, Sulawesi Selatan
Long Storage, Indramayu
Kementerian Pertanian
29 29
IRIGASI UNTUK PENANGANAN DAMPAK PERUBAHAN IKLIM
EMBUNG DAN DAM PARIT
Lokasi: Jabar, Lampung, DIY
SUMUR RENTENG
Di lahan berpasir dan air
tanah
sebagai sumber sumur renteng
More crop for
drop
Kementerian Pertanian
Teknologi irigasi
Irigasi Tetes di Desa Selopamioro Gunung Kidul
Irigasi tampungan air mini, Mbawa, Bima
Big Gun sprinkle, KP Asembagus
Irigasi Kapiler di Desa Semin, Gunung Kidul
Teknologi Adaptasi
Potensi luas terairi: > 5 ha, mengurangi konsumsi BBM 5-7 liter/2 jam;
menurunkan emisi CO2 11,885.85-28,526.04 ton/pump/year
32