• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS YURIDIS PENGENAAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (PPN) DALAM PEMBIAYAAN MURABAHAH DI PERBANKAN SYARIAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS YURIDIS PENGENAAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (PPN) DALAM PEMBIAYAAN MURABAHAH DI PERBANKAN SYARIAH"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS YURIDIS PENGENAAN PAJAK PERTAMBAHAN

NILAI (PPN) DALAM PEMBIAYAAN MURABAHAH DI

PERBANKAN SYARIAH

Oleh:

Ah. Azharuddin lathif, M.Ag, MH

(2)

Surat Direktur Jenderal

Pajak Nomor

S-103/PJ.3/1992 tanggal

12 Mei 1992 antara lain

menegaskan bahwa

perlakuan perpajakan

atas pembiayaan yang

dilakukan bank

berdasarkan syariah

dipersamakan dengan

pembiayaan bank umum

dimana tidak dikenakan

PPN

Surat Direktur Jenderal

Pajak No.

243/PJ.53/2003 tanggal

10 Maret 2003 dan

S-1071/PJ.53/2003

tanggal 4 September

2003 menyatakan

bahwa

kegiatan jual beli

murabahah oleh

perbankan syariah tidak

termasuk jenis jasa di

bidang perbankan yang

dikecualikan dari PPN

PERTENTANGAN SURAT DIRJEN PAJAK

(3)

Pengenaan PPN atas pembiayaan murabahah di

Perbankan Syariah merupakan kebijakan yang tidak adil,

karena pada hakekatnya baik bank syariah maupun bank

konvensional sama–sama menjalankan fungsi

intermediary

dalam bidang keuangan.

Ketidakadilan kebijakan ini akan berimplikasi tidak

kompetitifnya bank syariah dibandingkan bank

konvensional, juga lambat laun akan mampu mematikan

industri perbanan syariah di Indonesia, padahal kontribusi

Perbankan syariah sangat besar sebagai lembaga

intermediary

keuangan alternatif dari sistem perbankan

konvensional

(4)

Undang-undang Nomor 18 Tahun 2000

tentang PPN Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah Pasal 4A (3) Penetapan jenis jasa yang tidak dikenakan Pajak

Pertambahan Nilai sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) didasarkan atas kelompok-kelompok jasa sebagai berikut: a). Jasa di bidang pelayanan kesehatan medik; b). Jasa di bidang pelayanan sosial; c). Jasa di bidang pengiriman surat dengan perangko; d). Jasa di bidang perbankan,

asuransi, dan sewa guna usaha dengan hak opsi; e). Jasa di bidang keagamaan; f). Jasa di bidang pendidikan; g)…… …...

PERBANKAN SYARIAH

kegiatan bank umum yang berdasarkan prinsip syariah adalah termasuk usaha bank umum (Jasa perbankan). Oleh karena itu terbesakan dari PPN

(5)

PP. No. 144 Tahun 2000 tentang Jenis Barang dan jasa Yang Tidak dikenakan Pajak Pertambahan Nilai

Barang dan Jasa

1. Pasal 5 huruf d antara lain menyatakan bahwa jasa di bidang perbankan termasuk jenis jasa yang tidak dikenakan Pajak Pertambahan Nilai

2. Pasal 8 huruf a antara lain menyatakan bahwa Jasa perbankan sesuai dengan yang dimaksud pasal 5 huruf d adalah jasa

perbankan sesuai dengan ketentuan sebagaimana diatur dalam Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang

Perbankan sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998, kecuali jasa penyediaan tempat untuk

menyimpan barang dan surat berharga, jasa penitipan untuk kepentingan pihak lain berdasarkan suatu kontrak

(6)

Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998

Pasal 6 huruf m menyatakan bahwa usaha bank umum antara lain adalah menyediakan pembiayaan dan atau melakukan kegiatan lain berdasarkan

Prinsip Syariah, sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.

Berdasarkan PBI No.6/17/2004, menetapkan bahwa murabahah adalah salah satu jenis usaha bank syariah.

Pasal 3 PBI Nomor 9/19/PBI/2007 tentang pelaksanaan prinsip syariah dalam kegiatan penghimpunan dan penyaluran dana serta pelayanan jasa Bank syariah, ditegaskan bahwa :...dalam kegiatan penyaluran dana berupa pembiayaan dengan mempergunakan antara lain Akad Mudharabah, Musyarakah, Murabahah, Salam, Istishna’, Ijarah, Ijarah Muntahiyyah bit Tam lik dan Qardh...”

(7)

DIRJEN PAJAK

Transaksi murabahah merupakan salah satu kegiatan usaha yang dapat dilakukan oleh bank Syariah, namun mengingat prinsip yang mendasari transaksi tersebut adalah jual beli, maka berdasarkan Undang-Undang PPN transaksi tersebut tidak dapat dikategorikan sebagai jasa perbankan, melainkan merupakan kegiatan perdagangan.Oleh karena itu merupakan penyerahan Barang Kena Pajak yang terutang PPN

ALASAN

Pasal 1A ayat (1) huruf a menyatakan bahwa termasuk dalam pengertian penyerahan Barang Kena Pajak adalah penyerahan hak atas Barang Kena Pajak karena suatu perjanjian.

Penjelasan Pasal 1A ayat (1) huruf a menyatakan bahwa perjanjian yang dimaksudkan dalam ketentuan ini meliputi jual beli, tukar menukar, jual

beli dengan angsuran, atau perjanjian lain yang mengakibatkan

penyerahan hak atas barang

Undang-undang Nomor 18 Tahun 2000 tentang PPN Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah

(8)

Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana telah diubah dengan

Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998

Pasal 1 angka 3 Bank Umum adalah bank yang melaksanakan

kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan Prinsip Syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran

Pasal 1 angka 13 menyatakan bahwa Prinsip Syariah adalah aturan perjanjian berdasarkan hukum Islam antara bank dan pihak lain untuk penyimpanan dana dan atau pembiayaan kegiatan usaha, atau kegiatan lainnya yang dinyatakan sesuai dengan Syariah, antara lain pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil

(mudharabah), pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modal (musharakah), prinsip jual beli barang dengan memperoleh

keuntungan (murabahah), atau pembiayaan barang modal

berdasarkan prinsip sewa murni tanpa pilihan (ijarah), atau dengan adanya pilihan pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari pihak bank oleh pihak lain (ijarah wa iqtina).

(9)

PBI Nomor 5/7/PBI/2003 tentang Kualitas Aktiva Produktif bagi Bank Syariah

Pasal 1 angka 9 menyatakan bahwa murabahah adalah perjanjian jual beli antara bank dan nasabah, dimana bank Syariah membeli

barang yang diperlukan oleh nasabah dan kemudian menjualnya kepada nasabah yang bersangkutan sebesar harga perolehan ditambah dengan margin/keuntungan yang disepakati antara bank Syariah dan nasabah.

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Nomor 59 tanggal 1 Mei 2002 tentang Akuntansi Perbankan Syariah

…..dalam transaksi murabahah:

a. harga yang disepakati dalam murabahah adalah harga jual,sedangkan harga beli harus diberitahukan (Paragraf 57);

(10)

Fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) NO:

04/DSN-MUI/IV/2000 Tentang Murabahah

menjelaskan bahwa dalam jual transaksi murabahah bank

membeli barang yang diperlukan nasabah atas nama bank

sendiri, dan pembelian ini harus sah dan bebas riba.

Jika bank hendak mewakilkan kepada nasabah untuk

membeli barang dari pihak ketiga, akad jual beli murabahah

harus dilakukan setelah barang secara prinsip menjadi milik

bank

(11)

KESIMPULAN

Persoalan hukum yang Utama

Perundang-undangan yang mengatur tentang PPN di perbankan tidak menjelaskan secara eksplisit, tegas dan jelas bahwa produk pembiayaan murabahah di perbankan syariah yang berbasiskan

akad jual beli termasuk jasa perbankan yang dikecualikan dari PPN sebagaimana jasa yang ada pada perbankan konvensional.

Akibatnya timbul penafsiran yang berbeda antara Direktorat Jenderal Pajak dan Pihak Bank Indonesia.

Persoalan yuridis yang muncul adalah,

a). persoalan lembaga yang punya otoritas menafsirkan keumuman dan ketidakjelasan perundang-undangan tentang PPN di

Perbankan. Dalam hal ini Bank Indonesia idealnya yang punya otoritas untuk menjelaskan apakah murabahah termasuk jasa perbankan atau tidak. Hal ini sesuai dengan Pasal 4A ayat (3) jo. Pasal 5 huruf d dan Pasal 8 huruf a Peraturan Pemerintah Nomor 144 Tahun 2000.

(12)

b). persoalan pertentangan antara surat Direktorat Jenderal Pajak no. S-103/PJ.3/199 dengan Surat nomor No. 243/PJ.53/2003 dan S-1071/PJ.53/2003 jo S-65/PJ.53/2006. Surat Dirjen pajak

tersebut tidak masuk dalam kategori Perundang-undangan menurut Undang-Undang No. 10 tahun 2004 tentang

Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan. Oleh karena itu yang dapat dijadikan landasan yang kuat adalah PBI

No.6/17/2004 jo PBI Nomor 9/19/PBI/2007 jo. UU No. 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah. Dalam PBI dan UU tersebut ditegaskan bahwa dalam pembiayaan murabahah bank syariah hanya berfungsi sebagai penyedia dana/fungsi intermediary. c) .persoalan pengelakan/penghindaran pajak yang dilakukan

perbankan syariah dengan mengubah model akad murabahah, meskipun cara ini masuk kategori penghindaran pajak yuridis tetapi dari prinsip hukum islam jelas menyalahi tujuan akad (maudhu al-Aqd).

(13)

d).

persoalan istilah

pajak ganda

(double tax) sebenarnya

tidak tepat digunakan dalam persoalan PPN pada

pembia-yaan murabahah. Istilah pajak ganda hanya di kenal pada

UU Pajak Penjualan (PPn) Tahun 1951.

e). Solusi yang paling tepat dan tuntas adalah Direktorat pajak mengeluarkan surat edaran dirjen pajak untuk mengecualikan semua produk perbankan syariah dari PPN sebelum dilakukan revisi terhadap UU PPN. Hal seperti ini pernah dilakukan dirjen pajak ketika menegaskan bahwa penyerahan jasa penagihan rekening listrik dan telepon tidak terutang PPN, demikian juga transaksi sukuk bisa dibebaskan dari PPN deng

a

n sur

a

t dirjen

(14)

MURABAHAH DI PERBANKAN-1

1. Negosiasi & Persayaratan

BANK NASABAH

3. Akad Jual Beli

Suplier/Pemasok

4. Bayar angsuran

Menyediakan uang Muka/urbun & jaminan

2. Akad Jual Beli

….dalam jual transaksi murabahah bank

membeli barang yang diperlukan nasabah atas nama bank sendiri, dan pembelian ini harus sah dan bebas riba. (Fatwa DSN NO:

04/DSN-MUI/IV/2000 Tentang Murabahah)

(15)

MURABAHAH DI PERBANKAN-2

1. Negosiasi & Persayaratan

BANK NASABAH

2. Akad Jual Beli

Suplier/Pemasok

6. Bayar angsuran 3. Beli a.n Nsbh 4. kirim 5. Terima barang & dokumen Menyediakan uang Muka/urbun & jaminan

….dalam jual transaksi murabahah bank

membeli barang yang diperlukan nasabah atas nama bank sendiri, dan pembelian ini harus sah dan bebas riba. (Fatwa DSN NO:

04/DSN-MUI/IV/2000 Tentang Murabahah)

(16)

MURABAHAH DI PERBANKAN-3

1. Negosiasi & Persayaratan

BANK

NASABAH 3. Akad Jual Beli

Kredit

4. Bayar angsuran

2. Akad wakalah untuk beli barang

Menyediakan jaminan

…. Jika bank hendak

mewakilkan kepada nasabah untuk membeli barang dari pihak ketiga, akad jual beli murabahah harus dilakukan setelah barang secara prinsip

menjadi milik bank. (Fatwa

DSN NO: 04/DSN-MUI/IV/2000 Tentang Murabahah)

(17)

SKEMA PENGENAAN PPN

PAJAK KELUARAN (PK) NASABAH BANK SYARIAH SUPPLIER PAJAK MASUKAN (PM)

Penyerahan barang Kena Pajak dari Supplier ke Bank

Harga Jual :Rp. 100.000.000

PPN 10 % :Rp. 10.000.000 (PM)Æ (disetor Supplier/PKP) Harga Perolehan :Rp. 110.000.000

Penyerahan Barang kena pajak oleh Bank kepada Nasabah

Harga Perolehan :Rp. 110.000.000 Margin Keuntngan:Rp. 10.000.000 Harga Jual : Rp. 120.000.000 PPN 10 % :Rp. 12.000.000 (PK) Harga Perolehan : Rp.132.000.000,-PPN Setor ke Negara: PK - PM 12.000.000 – 10.000.000 =

(18)

PAJAK PERTAMBAHAN NILAI

(PPN)

PPN adalah pajak yang dipungut atas penyerahan

barang kena pajak dan atau jasa kena pajak di

dalam negeri

Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2007 Tentang Perubahan Ketiga Atas Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 Tentang Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan

(19)

Undang-undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang

Perbankan Syariah

Pasal 19

(1) Kegiatan usaha Bank Umum Syariah meliputi:

d. menyalurkan Pembiayaan berdasarkan Akad murabahah,

Akad salam, Akad istishna’, atau Akad lain yang tidak

bertentangan dengan Prinsip Syariah;

Berdasarkan PBI Nomor 9/19/PBI/2007 jo Surat Edaran BI No. 10/14/DPbS tanggal 17 Maret 2008 telah diatur ketentuan pelaksanaan pembiayaan murabahah di perbankan syariah sebagai berikut:

a. Bank bertindak sebagai pihak penyedia dana dalam rangka membelikan barang terkait dengan kegiatan transaksi

Murabahah

dengan nasabah sebagai pihak pembeli barang;

(20)

SUKUK DIBEBASKAN DARI PPN

SURAT DIREJEN PAJAK KEPADA DIRJEN PENGELOLAAN

UTANG TGL. 9 JUNI 2008

PERUSAHAAN SBSN TIDAK AKAN KENA PAJAK

DENGAN SYARAT:

1.

Perusahaan dibentuk berdasarkan UU No. 19 tahun

2008 tentang Surat Berharga Syariah negara

2.

Perusahaan tersebut dibiayai dengan dana

APBN/APBD

3.

Penerimaan Lembaga Tersebut dimasukkan ke

pemerintah pusat atau daerah

4.

Pembukuan diperiksa oleh aparat fungsional

pengawasan, yakni BPK, BPKP, dan Inspektorat

Jendral

(Adrian Sutedi, Asek Hukum Obligasi & Sukuk, (Jakarta: Sinar Grafika, 2009)

(21)

ﺪﻘﻌﻟا

عﻮﺿﻮﻣ

ﺪﻘﻌﻟا

عﻮﺿﻮﻣ

:

ﺎهدﻮﺟو

ﻦﻣ

ﺪﺑﻻ

ﻰﺘﻟا

ﺔﻌﺑرﻷا

تﺎﻣوﺎﻘﻣ

ﺪﺣأ

ﺪﻘﻋ

ﻞآ

ﻲﻓ

ﻪﻠﺟأ

ﻦﻣ

ﺪﻘﻌﻟا

عﺮﺷ

ىﺬﻟا

ﻰﻠﺻﻷا

ﺪﺼﻘﻤﻟا

ﻮه

.

ﻮه

ﻊﻴﺒﻟا

دﻮﻘﻋ

ﻲﻓ

ضﻮﻌﺑ

ىﺮﺘﺴﻤﻠﻟ

ﻊﻴﺒﻤﻟا

ﺔﻴﻜﻠﻣ

ﻞﻘﻧ

ﻲﻓ

و

ضﻮﻌﺑ

ﺔﻌﻔﻨﻤﻟا

ﻚﻴﻠﻤﺗ

ﻮه

ةرﺎﺟﻹا

.

ﺎﺑﺮﻠﻟ

ﺔﻠﻴﺳو

ﺬﺨﺘﻤﻟا

ىرﻮﺼﻟا

ﻊﻴﺒﻟا

ىأ

:

ﺔﻨﻴﻌﻟا

ﻊﻴﺑ

ةﺪﻋﺎﻘﻟا

:

و

ظﺎﻔﻟﻷﺎﺑ

ﻲﻧﺎﻌﻤﻟا

و

ﺪﺻﺎﻘﻤﻟﺎﺑ

دﻮﻘﻌﻟا

ﻲﻓ

ةﺮﺒﻌﻟا

ﻲﻧﺎﺒﻤﻟا

(22)

berhutang Rp.100.000

R

S

Memberikan hutang Rp. 100.000 + Rp.

20.000,- (bunga) (dibyar 3 bulan y. a. d)

(23)

Menjual cash Rp.100.000

Menjual credit

Rp.120.000,-R

S

R saat ini mendapatkan uang Rp. 100.000, tetapi memiliki utang Rp.120.000,-S saat ini memiliki piutang Rp. 120.000,- jatuh tempo misal. 3 bulan y.a.d

(24)

Referensi

Dokumen terkait

Pada Tabel 1 dan Gambar 2a menunjukkan bahwa semakin besar jumlah gliserol yang ditambahkan pada bahan plastik, memberikan hasil kuat tarik pada plastik yang semakin rendah,

Halaman utama adalah halaman yang tampil setelah melakukan login sesuai dengan hak aksesnya. Dalam halaman ini ada beberapa menu yang bisa kita gunakan. Lingkaran pada kiri

latihan aerobik adalah aktivitas yang berlangsung lama dengan intensitas relatif rendah dan merupakan istilah yang dipergunakan atas pada senyawa kimia lreaksi kimia)

Hasil penelitian menunjukkan bahwa individu dengan Pusat Kendali Eksternal cenderung memiliki burnout lebih tinggi dibandingkan orang-orang dengan Pusat Kendali Internal.. Kata

Langkah awal dalam Proses pelaksanaan Kuis Famili 100 ini adalah menugaskan kepada siswa untuk membuat soal dan jawaban menggunakan power point berdasarkan

Panas dari asap rokok tersebut akan merusak integritas dari mukosa rongga mulut sehingga dapat menyebabkan perubahan yaitu penurunan pada volume sekresi saliva.

Hasil peneliitian yang dapat disimpulkan bahwa latihan lari 12 menit berpengaruh lebih baik dibandingkan latihan konvensional terhadap peningkatan daya tahan,

Identifikasi Pola Haplotipe DNA Mitokondria Udang Jari (Metapenaeus elegans) Segara Anakan Kabupaten Cilacap Jawa Tengah Menggunakan Enzim Restriksi HindIII. Pembimbing Biologi: