• Tidak ada hasil yang ditemukan

PER 17 PJ 2011 Lampiran

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PER 17 PJ 2011 Lampiran"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

LEMBAR PENGENDALIAN DOKUMEN

NO Penerima Dokumen Format Dokumen

1 Sekretaris Direktorat Jenderal Pajak Cetakan

2 Direktur Transformasi Teknologi

Komunikasi dan Informasi Cetakan

3 Direktur Teknologi Informasi Perpajakan Cetakan

4 Direktur Transformasi Proses Bisnis Cetakan

5 Direktur Kepatuhan Internal dan

Transformasi Sumber Daya Aparatur Cetakan

6 Kepala Pusat Pengolahan Data dan

Dokumen Perpajakan Cetakan

7 Pegawai di lingkungan Direktorat

(3)

HALAMAN

REVISI

Bab/Sub-Bab Halaman Versi Tanggal Uraian Revisi

(4)

DAFTAR ISI

BAB I. UMUM ... 1

1. TUJUAN ... 1

2. RUANG LINGKUP ... 1

3. FORMAT ... 1

4. KEBIJAKAN ... 1

BAB II. PEMANTAUAN KINERJA TIK ... 3

1. TUJUAN ... 3

2. RUANG LINGKUP ... 3

3. KEBIJAKAN ... 3

BAB III. EVALUASI KINERJA TIK... 6

1. TUJUAN ... 6

2. RUANG LINGKUP ... 6

3. KEBIJAKAN ... 6

(5)

Kualifikasi: TERBATAS 1

BAB I

UMUM

1. TUJUAN

Bab ini bertujuan untuk menjelaskan hal-hal sebagai berikut:

1.1. Ruang lingkup dalam kebijakan pemantauan dan evaluasi kinerja TIK di lingkungan DJP;

1.2. Format kebijakan pemantauan dan evaluasi kinerja TIK dan pedoman yang menjadi ketentuan teknis dalam pelaksanaannya; dan

1.3. Kebijakan umum dalam pemantauan dan evaluasi kinerja TIK yang berisi penanggung jawab utama, penjelasan umum mengenai kebijakan pemantauan dan evaluasi kinerja TIK.

2. RUANG LINGKUP

Kebijakan ini mencakup pemantauan dan evaluasi kinerja TIK terhadap objek TIK sebagai berikut:

2.1. Layanan TIK; dan 2.2. Proses TIK.

3. FORMAT

Kebijakan Pemantauan dan Evaluasi Kinerja TIK ini mengatur ketentuan yang bersifat umum, sedangkan ketentuan lebih lanjut yang bersifat teknis akan diatur dalam bentuk pedoman yang akan dituangkan dalam Surat Edaran tersendiri, yaitu:

3.1. Pedoman Pemantauan Kinerja TIK; dan 3.2. Pedoman Evaluasi Kinerja TIK.

4. KEBIJAKAN

4.1. CIO DJP bertanggung jawab terhadap seluruh pelaksanaan rencana kerja strategis pemantauan dan evaluasi kinerja objek-objek TIK DJP agar kelangsungan layanan dan proses TIK dapat terjamin sesuai ketentuan yang berlaku;

4.2. Dasar pertimbangan keberhasilan pelaksanaan pemantauan dan evaluasi kinerja objek-objek TIK DJP adalah sebagai berikut:

4.1.1. Rencana Strategis TIK;

4.1.2. Skala prioritas yang lebih tinggi; 4.1.3. Tingkat ketersediaan data;

4.1.4. Waktu yang diperlukan untuk memperoleh data;

4.1.5. Penyelesaian atas objek TIK yang bermasalah baik berdasarkan laporan pemantauan kinerja TIK maupun eskalasi oleh Unit Kerja TIK; dan

4.1.6. Kualitas data yang meliputi keakurasian, integritas, dan kelengkapan data. 4.3. CIO DJP menyampaikan laporan kinerja pencapaian pemantauan dan evaluasi

(6)

Kualifikasi: TERBATAS 2 4.4. Pemantauan kinerja TIK

4.4.1. Pemantauan kinerja TIK merupakan kegiatan rutin yang harus dilakukan setiap hari atau setiap periode waktu sesuai ketentuan agar setiap layanan objek TIK dapat berjalan sesuai dengan standar yang ditetapkan; dan 4.4.2. Pemantauan kinerja TIK diutamakan pada upaya-upaya pencegahan

kegagalan kinerja objek TIK dengan mempertimbangkan ukuran kinerja yang ditetapkan.

4.5. Evaluasi kinerja TIK

4.5.1. Evaluasi kinerja TIK merupakan tindak lanjut dari kegiatan pemantauan dikarenakan adanya indikasi permasalahan ataupun permasalahan yang mengharuskan tindakan evaluasi dilakukan;

4.5.2. Laporan evaluasi kinerja TIK dilakukan dua kali dalam satu tahun pada bulan Juli dan Januari; dan

4.5.3. Tindak lanjut rekomendasi evaluasi kinerja TIK merupakan tanggung jawab unit kerja pemilik objek TIK yang direkomendasikan untuk diperbaiki. 4.6. Kegiatan pemantauan dan evaluasi kinerja TIK dipastikan telah memiliki indikator

kinerja utama yang telah ditetapkan terlebih dahulu dengan Direktorat TTKI;

4.7. Seluruh dokumen yang dihasilkan dalam kegiatan pemantauan dan evaluasi kinerja TIK harus disimpan dan dikendalikan dengan tertib yang mengacu pada Pedoman Pengendalian Dokumen dan Catatan Penerapan Tata Kelola TIK;

4.8. Kebijakan Pemantauan dan Evaluasi Kinerja TIK ini dapat ditinjau efektivitasnya oleh Tim Pengarah Tata Kelola TIK DJP paling sedikit satu tahun sekali; dan

(7)

Kualifikasi: TERBATAS 3

BAB II

PEMANTAUAN KINERJA TIK

1. TUJUAN

Kebijakan Pemantauan Kinerja TIK ini disusun dengan tujuan sebagai berikut:

1.1 Memastikan bahwa objek TIK yang dipantau berjalan sesuai dengan standar yang ditetapkan;

1.2 Panduan dalam memilih objek TIK yang dievaluasi dan eskalasi Objek TIK yang bermasalah;

1.3 Mengumpulkan setiap informasi yang dapat digunakan untuk mengukur pencapaian sasaran kinerja TIK;

1.4 Sebagai acuan dalam kegiatan pemantauan kinerja TIK sehingga kegiatan tersebut dapat terlaksana dengan baik.

2. RUANG LINGKUP

Kebijakan pemantauan kinerja TIK mencakup kegiatan pemantauan terhadap objek TIK sebagai berikut:

2.1. Layanan TIK DJP; dan 2.2. Proses TIK DJP.

3. KEBIJAKAN

3.1. Pemantauan kinerja TIK merupakan kegiatan rutin yang harus dilakukan setiap hari atau setiap periode waktu sesuai ketentuan agar setiap layanan objek TIK dapat berjalan sesuai dengan standar yang ditetapkan;

3.2. Pemantauan kinerja TIK diutamakan pada upaya-upaya pencegahan kegagalan kinerja objek TIK dengan mempertimbangkan ukuran kinerja yang ditetapkan; 3.3. Direktur Teknologi Informasi Perpajakan (TIP) bertanggung jawab terhadap

seluruh kegiatan pemantauan kinerja TIK;

3.4. Kepala Subdirektorat Pemantauan Sistem Informasi (PSI), Direktorat TIP, bertanggung jawab terhadap terpenuhinya seluruh standar pencegahan kegagalan kinerja objek TIK di lingkungan Kantor Pusat DJP;

3.5. Kepala Bidang Pemindaian Dokumen dan Perekaman Data (PDPD), Pusat Pengolahan Data dan Dokumen Perpajakan (PPDDP), bertanggung jawab terhadap terpenuhinya seluruh standar pencegahan kegagalan kinerja objek TIK di PPDDP;

3.6. Kepala Bidang Dukungan Teknis dan Konsultasi (Duktekkon) Kantor Wilayah (Kanwil) DJP bertanggung jawab terhadap terpenuhinya seluruh standar pencegahan kegagalan kinerja objek TIK di Kanwil DJP;

3.7. Kepala Seksi Pengolahan Data dan Informasi (PDI) KPP bertanggung jawab terhadap terpenuhinya seluruh standar pencegahan kegagalan kinerja objek TIK di KPP;

(8)

Kualifikasi: TERBATAS 4 3.9. Dalam hal terdapat objek TIK bermasalah yang tidak dapat diperbaiki pada Unit

TIK Kanwil DJP,Unit TIK PPDDP dan Unit Kerja TIK, permasalahan tersebut dilaporkan ke service desk dan Subdirektorat AESI, Direktorat TTKI, sebagai pemberitahuan dan bahan evaluasi kinerja TIK;

3.10. Pelaksanaan pemantauan kinerja TIK pada Unit Kerja TIK dilakukan oleh Subdirektorat PSI dengan tanggung jawab sebagai berikut:

3.10.1. Kepala Seksi Pemantauan Basis Data mengoordinasikan pemantauan kinerja TIK atas objek TIK terkait pencegahan kegagalan terhadap basis data;

3.10.2. Kepala Seksi Pemantauan Konfigurasi dan Kapasitas mengoordinasikan pemantauan kinerja TIK atas objek TIK terkait pencegahan kegagalan terhadap Konfigurasi dan Kapasitas objek TIK;

3.10.3. Kepala Seksi Pemantauan Keamanan Sistem dan Jaringan Komunikasi Data mengoordinasikan pemantauan kinerja TIK atas objek TIK terkait pencegahan kegagalan terhadap keamanan sistem dan jaringan komunikasi data; dan

3.10.4. Kepala Seksi Pemantauan Data dan Dokumen mengoordinasikan pemantauan kinerja TIK atas objek TIK terkait pencegahan kegagalan terhadap data dan dokumen TIK.

3.11. Pelaksana pada Subdirektorat PSI bertugas melaksanakan pemantauan kinerja TIK, melakukan penyesuaian-penyesuaian terhadap objek TIK agar tetap dalam keadaan normal atau sesuai dengan standar yang ditetapkan, dan membuat konsep laporan pemantauan kinerja TIK;

3.12. Pelaksana pemantauan atas objek TIK di Unit TIK PPDDP, Kanwil DJP, dan KPP adalah Operator Console (OC) dan/atau pelaksana pada masing-masing Unit TIK tersebut;

3.13. OC dan/atau pelaksana sebagaimana dimaksud pada angka 3.12. bertugas melaksanakan pemantauan kinerja TIK, melakukan penyesuaian-penyesuaian terhadap objek TIK agar tetap dalam keadaan normal atau sesuai dengan standar yang ditetapkan, dan membuat laporan pemantauan kinerja TIK pada Unit TIK masing-masing;

3.14. Pemilik Objek TIK bertugas untuk memelihara objek TIK yang menjadi tanggung jawabnya agar berjalan sesuai dengan fungsinya serta memberikan data dan/atau informasi yang dibutuhkan dalam kegiatan pemantauan kinerja TIK;

3.15. Pada saat pelaksanaan kegiatan pemantauan kinerja TIK berlaku ketentuan sebagai berikut:

3.15.1. Pemantauan terhadap objek TIK di Unit Kerja TIK dilakukan oleh Pemilik Objek TIK dengan membuat catatan aktifitas harian objek TIK yang dipantau dalam bentuk log;

3.15.2. Kepala Subdirektorat PSI harus memastikan bahwa semua Pemilik Objek TIK pada Unit Kerja TIK membuat log atas objek TIK yang menjadi kewenangannya sesuai dengan ketentuan;

3.15.3. Dalam hal terdapat objek TIK yang bermasalah pada Unit Kerja TIK, Pemilik Objek TIK melaporkan objek TIK tersebut kepada Subdirektorat PSI untuk dieskalasikan ke Subdirektorat AESI, Direktorat TTKI;

3.15.4. Pemantauan terhadap objek TIK di Unit TIK Kanwil DJP, Unit TIK PPDDP, dan Unit TIK KPP dilakukan oleh OC dengan membuat catatan aktifitas harian objek TIK yang dipantau dalam bentuk log;

(9)

Kualifikasi: TERBATAS 5 3.15.6. Kepala Bidang Duktekkon Kanwil DJP memastikan bahwa OC dan/atau

pelaksana pada Unit TIK Kanwil DJP membuat log dan eskalasi permasalahan atas objek TIK yang menjadi kewenangannya sesuai dengan ketentuan;

3.15.7. Kepala Seksi PDI KPP memastikan bahwa OC dan/atau pelaksana KPP membuat log dan mengeskalasi permasalahan atas objek TIK yang menjadi wewenangnya sesuai dengan ketentuan;

3.15.8. OC dan/atau pelaksana pada Unit TIK PPDDP, Kanwil DJP, dan KPP membuat log atas objek TIK yang menjadi kewenangannya sesuai dengan ketentuan; dan

3.15.9. Hasil kegiatan pemantauan kinerja TIK didokumentasikan secara tertib, dipelihara sebagai arsip bagi kegiatan sejenis selanjutnya, dan dilaporkan pada periode waktu yang telah ditetapkan.

3.16. Pembuatan log atas objek TIK sebagaimana dimaksud pada angka 3.15.1. dan 3.15.2. dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:

3.16.1. Setiap aktifitas harian yang terjadi pada objek TIK baik yang bersifat normal, melebihi sasaran kinerja TIK, maupun abnormal harus dicatat pada

log objek TIK tersebut; dan

3.16.2. Log objek TIK sedikitnya berisi informasi sebagai berikut: 3.16.2.1. Nama objek TIK;

3.16.2.2. Sasaran kinerja TIK;

3.16.2.3. Masa atau periode pemantauan objek TIK;

3.16.2.4. Waktu kejadian/aktifitas;

3.16.2.5. Jumlah kejadian per hari;

3.16.2.6. Tindakan perbaikan yang dilakukan; dan

3.16.2.7. Keterangan (normal, melebihi target, abnormal, lainnya).

3.16.3. Pembuatan log oleh Unit TIK DJP dapat dilakukan secara manual atau dengan bantuan aplikasi yang dimiliki oleh Unit TIK DJP sepanjang informasinya sesuai dengan angka 3.16.2.

3.17. Seksi PDI KPP melaporkan log atas objek TIK yang dipantau setiap bulan ke Bidang Duktekkon Kanwil DJP dengan persetujuan Kepala KPP;

3.18. Bidang Duktekkon Kanwil DJP melaporkan rekapitulasi log yang terdiri dari laporan

log Unit TIK Kanwil DJP dan KPP setiap bulan ke Subdirektorat PSI, Direktorat TIP, dengan persetujuan Kepala Kanwil DJP;

3.19. Bidang PDPD, PPDDP, melaporkan log Unit TIK PPDDP atas objek TIK setiap bulan kepada Subdirektorat PSI, Direktorat TIP, dengan persetujuan Kepala PPDDP;

3.20. Pemilik Objek TIK di Unit Kerja TIK melaporkan log atas objek TIK sebagaimana dimaksud pada angka 3.15.1. setiap bulan kepada Subdirektorat PSI;

3.21. Subdirektorat PSI membuat Laporan Pemantauan Kinerja TIK setiap bulan yang setelah mendapat persetujuan Direktur TIP, dilaporkan kepada Direktur TTKI sebagai bahan evaluasi kinerja TIK;

(10)

Kualifikasi: TERBATAS 6 3.23. Data dan/atau informasi yang terkumpul dalam kegiatan pemantauan kinerja TIK

(11)

Kualifikasi: TERBATAS 7

BAB III

EVALUASI KINERJA TIK

1. TUJUAN

Kebijakan Evaluasi Kinerja TIK ini disusun dengan tujuan sebagai berikut:

1.1. Memberikan rekomendasi perbaikan atas kinerja objek TIK yang bermasalah dan/atau tidak sesuai dengan sasaran kinerja TIK.

1.2. Memberikan acuan dalam kegiatan evaluasi kinerja TIK sehingga kegiatan tersebut dapat terlaksana dengan baik.

2. RUANG LINGKUP

Kebijakan evaluasi kinerja TIK meliputi kegiatan evaluasi terhadap pelaksanaan kerangka kerja TIK atas objek TIK sebagai berikut:

2.1. Proses TIK; dan

2.2. Layanan TIK.

3. KEBIJAKAN

3.1. Evaluasi kinerja TIK merupakan kegiatan menganalisis data yang terkumpul dalam kegiatan pemantauan kinerja TIK dengan cara membandingkan antara hasil kinerja TIK dengan sasaran kinerja TIK yang telah ditetapkan dalam rangka mengukur efektivitas penerapan kerangka kerja Tata Kelola TIK;

3.2. Kegiatan evaluasi kinerja TIK meliputi proses-proses sebagai berikut:

3.2.1. Perencanaan evaluasi kinerja TIK; 3.2.2. Pelaksanaan evaluasi kinerja TIK; 3.2.3. Pelaporan hasil evaluasi kinerja TIK;

3.2.4. Penyampaian rekomendasi perbaikan kepada pemilik objek TIK; dan

3.2.5. Pemantauan tindak lanjut rekomendasi perbaikan objek TIK dari pemilik Objek TIK.

3.3. Perencanaan evaluasi kinerja TIK meliputi kegiatan penentuan objek TIK yang dievaluasi berdasarkan hasil pemantauan kinerja TIK dan eskalasi objek TIK bermasalah dari Unit TIK DJP, metode evaluasi yang digunakan, pegawai yang ditugaskan, dan pembuatan jadwal evaluasi kinerja TIK;

3.4. Pelaksanaan evaluasi kinerja TIK meliputi kegiatan evaluasi atas objek TIK yang telah ditentukan dalam rencana evaluasi kinerja TIK dan pengawasan atas kegiatan tersebut;

3.5. Pelaporan hasil evaluasi kinerja TIK meliputi kegiatan pembuatan laporan evaluasi kinerja TIK dan pelaporannya kepada pihak-pihak yang berkepentingan;

3.6. Pada saat pelaksanaan evaluasi kinerja TIK, dalam hal diperlukan Seksi ESI dapat melakukan pengumpulan data tambahan dengan cara sebagai berikut:

3.6.1. Permintaan data/laporan kepada Pemilik Objek TIK; 3.6.2. Pengamatan terhadap objek TIK; dan/atau

3.6.3. Wawancara dengan Pemilik Objek TIK;

(12)

Kualifikasi: TERBATAS 8 3.8. Subdirektorat AESI membuat Laporan Evaluasi Kinerja TIK setahun dua kali dan

disampaikan kepada Direktur TTKI untuk mendapatkan persetujuan;

3.9. Laporan Evaluasi kinerja TIK sebagaimana dimaksud pada angka 3.8. yang telah mendapat persetujuan dari Direktur TTKI dilaporkan kepada CIO DJP dan Tim Pengarah Tata Kelola TIK;

3.10. Dalam hal atas objek TIK yang dievaluasi perlu dilakukan perbaikan, maka Subdirektorat AESI menyampaikan rekomendasi perbaikan objek TIK kepada Pemilik Objek TIK tersebut:

3.11. Pelaksanaan rekomendasi perbaikan objek TIK yang bermasalah dilakukan oleh pegawai, tim atau pemilik objek TIK yang ditugaskan untuk memperbaiki objek TIK tersebut; dan

(13)

Kualifikasi: TERBATAS 9

DAFTAR ISTILAH YANG DIGUNAKAN

1. Pemantauan kinerja TIK adalah kegiatan menghimpun data mengenai hasil

pelaksanaan kinerja TIK baik melalui observasi langsung maupun melalui laporan yang

tersedia dalam rangka evaluasi kinerja TIK.

2. Evaluasikinerja TIK adalah kegiatan menganalisis data yang terkumpul dalam kegiatan

pemantauan kinerja TIK dengan cara membandingkan antara hasil kinerja TIK dengan

sasaran kinerja TIK yang telah ditetapkan dalam rangka mengukur efektivitas penerapan

kerangka kerja Tata Kelola TIK.

3. Log adalah catatan semua aktifitas harian atas objek TIK berdasarkan urutan waktu kejadian.

4. Kinerja TIK adalah tingkat ketercapaian objek TIK dalam periode tertentu.

5. Objek TIK adalah Layanan TIK dan Proses TIK.

6. Proses TIK adalah serangkaian aktivitas kerja di bidang TIK yang direncanakan dan

dilaksanakan untuk mencapai tujuan tertentu.

7. Layanan TIK adalah fasilitas yang terdiri dari gabungan komponen teknologi , proses,

dan personil dalam rangka penyelenggaraan sistem informasi yang direncanakan,

dikembangkan, dioperasikan, dan dipelihara oleh Unit Kerja TIK baik secara terpusat

maupun terdistribusi yang digunakan untuk memenuhi kepentingan pemenuhan tugas

dan fungsi unit kerja terkait maupun DJP pada umumnya.

8. Unit TIK DJP adalah Unit Kerja TIK, Unit TIK Pusat Pengolahan Data dan Dokumen

Perpajakan (PPDDP), Unit TIK Kantor Wilayah DJP, dan Unit TIK Kantor Pelayanan

Pajak DJP.

9. Unit Kerja TIK adalah Direktorat TTKI dan Direktorat TIP.

10. Unit TIK PPDDP adalah Bidang Pemindaian Dokumen dan Perekaman Data (PDPD).

11. Unit TIK Kantor Wilayah DJP adalah Bidang Dukungan Teknis dan Konsultasi.

12. Unit TIK Kantor Pelayanan Pajak adalah Seksi Pengolahan Data dan Informasi.

13. Tim Pengarah Tata Kelola TIK adalah tim yang dibentuk oleh Direktur Jenderal Pajak

untuk mengarahkan penyelenggaraan Tata Kelola TIK agar sesuai dengan Rencana

Strategis DJP.

14. Chief Information Officer Direktorat Jenderal Pajak atau disebut CIO DJP adalah seorang Pejabat Eselon II Unit Kerja TIK yang ditunjuk oleh Direktur Jenderal Pajak

untuk mengoordinasikan seluruh pelaksanaan kerangka kerja tata kelola TIK DJP.

15. Koordinator Pemantauan Kinerja TIK adalah semua seksi pada Subdirektorat PSI

yaitu :

a. Seksi Pemantauan Basis Data;

b. Seksi Pemantauan Konfigurasi dan Kapasitas;

c. Seksi Pemantauan Keamanan Sistem dan Jaringan Komunikasi Data; dan

(14)

Kualifikasi: TERBATAS 10 16. Pengevaluasi Kinerja TIK adalah Seksi ESI, Direktorat TTKI, dan pegawai lain yang

ditunjuk untuk melakukan evaluasi kinerja TIK.

17. Pemilik Objek TIK adalah pejabat struktural yang membidangi objek TIK di lingkungan

DJP yaitu

a. Seluruh Kepala Subdirektorat dan Kepala Seksi di Direktorat TTKI;

b. Seluruh Kepala Subdirektorat dan Kepala Seksi di Direktorat TIP;

c. Seluruh Kepala Bidang dan Kepala Seksi di Bidang PPD dan PDPD, PPDDP;

d. Kepala Bidang dan seluruh Kepala Seksi di Bidang Duktekkon Kanwil DJP; dan

e. Kepala Seksi PDI KPP.

18. Indikator kinerja TIK adalah ukuran yang mencerminkan seberapa baik objek TIK

dikelola dalam rangka mendukung pencapaian sasaran kinerja TIK yang telah ditetapkan.

Contoh: persentase penggunaan kapasitas jaringan intranet diukur dengan

menggunakan perbandingan antara kapasitas yang digunakan dengan kapasitas yang

tersedia, rata-rata waktu yang diperlukan untuk penanganan permasalahan pengguna,

atau persentase penurunan insiden keamanan informasi.

19. Sasaran kinerja TIK adalah tingkat kinerja yang ingin dicapai atau yang menjadi target

dalam periode waktu tertentu. Contoh: target penggunaan kapasitas jaringan intranet

sebesar 70 % dari kapasitas yang tersedia, tingkat keterlambatan penyelesaian aplikasi

di Direktorat TTKI menurun sebesar 20% dari tahun sebelumnya, pengurangan jumlah

gangguan yang mengakibatkan downtime sebanyak 10% dari tahun sebelumnya, atau serangan virus di Direktorat TTKI dan Direktorat TIP menurun 20% dibandingkan tahun

sebelumnya.

20. Sasaran Strategis TIK adalah langkah-langkah strategis yang dilakukan oleh Unit Kerja

TIK untuk mencapai visi dan misi TIK DJP.

21. Rencana Strategis TIK adalah arahan umum dan tujuan dari inisiatif-inisiatif TIK yang di

dalamnya terkandung jenis pelayanan TIK yang akan diberikan oleh Unit Kerja TIK, target

kinerja TIK yang telah ditetapkan, sumber daya yang dibutuhkan, dan kurun waktu

pencapaian yang telah ditetapkan.

22. Tata Kelola TIK adalah suatu kerangka kerja yang mengatur dan mengelola keseluruhan

proses perencanaan, realisasi, operasional harian, pengamanan, kelangsungan layanan,

dan evaluasi internal penyelenggaraan TIK melalui jalur kepemimpinan yang tegas dan

transparan untuk menjamin bahwa investasi TIK menunjang dan sesuai dengan aspek

Referensi

Dokumen terkait

Adalah peluang atau kesempatan yang baik atau tidak?, mempunyai implikasi kecil atau besar terhadap personal?, Akankah solusi mempunyai dampak yang besar pada struktur

Sementara itu, penelitian ini menemukan bahwa QQJ dengan kelengkapan teoritisnya adalah genre termuda yang dihasilkan oleh sastra Arab, sebab cerita sangat pendek pada

Dengan terwujudnya proposal ini diharapkan dapat dibuat suau inovasi minuman yang memadukan manfaat dari susu dengan buah wortel menjadi suatu inovasi produk

PEMBAHASAN Ekskresi Iodium Urin EIU Hasil analisis penelitian berdasarkan median EIU pada anak sekolah menunjukan nilai yang cukup tinggi yaitu 578 µg/L termasuk kategori

Jika dalam proses identifikasi informasi mengenai kondisi perusahaan auditor tidak menemukan adanya kesangsian besar terhadap kemampuan entitas untuk mempertahankan

merupakan partikel Cu koheren disebut juga GP Zones [Porter dan Easterling, 1987] Pembentukan GP Zones ini akan membentuk endapan yang koheren sehingga kekerasan yang dicapai

bersama-sama menjalani hidup yang terkungkung, dan diatur secara formal. Berger dan Luckman sosialisasi primer sebagai sosialisasi pertama yang dijalani individu semasa

Hasil penelitian yang diperoleh yaitu terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar IPS antara siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe