MENGHIDUPKAN RANTING
Oleh: M. Muchlas AbrorRANTING adalah unit (satuan) organisasi Muhammadiyah yang terkecil dan merupakan tingkat organisasi yang terbawah. Ranting menjadi ikatan langsung anggota Muhammadiyah dengan organisasinya. Sebab, keberadaan anggota Muhammadiyah di Ranting. Dengan demikian, Ranting mempunyai arti dan kedudukan penting serta besar pula peranannya dalam membesarkan dan memajukan Muhammadiyah di lingkungannya
Tidak semua organisasi mempunyai susunan organisasi sampai Ranting. Di antara organisasi yang susunan organisasinya sampai Ranting ialah Muhammadiyah. Pasti ada yang merasa iri terhadap Muhammadiyah, di samping banyak yang memberi pujian. Karena, organisasi ini strukturnya sampai Ranting. Sedangkan Ranting, sebagai tingkat organisasi yang terbawah, menjadi tempat pembinaan anggota dan masyarakat secara langsung.
Bagi yang iri terhadap Muhammadiyah, karena mempunyai Ranting yang bertebaran di mana-mana, mereka merasa khawatir. Jika Persyarikatan ini berhasil membina anggota dan masyarakat di tiap Ranting, menurut mereka, akan menutup dan sekurang-kurangnya mempersempit ruang gerak mereka. Tidak demikian halnya dengan mereka yang memuji. Kalau Muhammadiyah di tiap Ranting berhasil membina anggota dan masyarakat, menurut penilaian mereka, ini merupakan peran nyata dan positif dari Muhammadiyah dalam turut mewujudkan masyarakat adil dan makmur yang diridhai Allah, yang menjadi tujuan atau cita-cita kemerdekaan negara kita. Akan tetapi kenyataan, belum semua Ranting Muhammadiyah dapat tampil menetapi fungsi dan tugas kewajibannya secara maksimal. Ini bukan berarti tidak ada Ranting yang tampil secara baik. Tidak sedikit Ranting yang telah berfungsi dan dapat melaksanakan tugas kewajibannya yang pantas mendapat acungan jempol. Tetapi, memang, kita tidak boleh menutup mata bahwa ada sejumlah Ranting yang sudah tidak terdengar lagi alias mati. Di samping itu masih banyak Ranting yang hidup, tetapi belum berfungsi. Ranting-ranting ini dapat diibaratkan hidupnya seperti kerakap tumbuh di atas batu, hidup segan mati tak mau.
Sementara itu, Muhammadiyah sedang menghadapi banyak tantangan di antaranya tantangan globalisasi. Dalam era ini batas antara bangsa-bangsa, antara negara dan negara, dan antara budaya yang satu dan budaya yang lain semakin menipis. Dengan demikian, manusia akan dekat berhubungan dengan budaya global, pasar global, dan lain-lain. Globalisasi menjadikan alam ini sebagai desa buana (global village). Era globalisasi ini membawa dampak positif dan negatif. Globalisasi adalah sebuah keniscayaan. Kita tidak dapat menolak kehadirannya. Namun, kita tidak seharusnya menerimanya tanpa reserve. Karena itu, sikap yang baik bagi Persyarikatan ini ialah selektif, dalam arti berusaha menarik manfaat dan dapat mengambil hal-hal yang baik serta waspada untuk dapat menghindar dari hal-hal yang negatif yang dibawanya.
Menyaksikan kenyataan dan merasakan adanya tantangan tersebut, Muhammadiyah - dalam hal ini, pimpinan dan warganya - tidak cukup hanya prihatin, bahkan harus cepat berbuat untuk membenahi dan menata kembali Ranting. Jangan membiarkan Ranting terbengkalai, tidak diurus. Jangan lagi menyepelekan dan merendahkan Ranting. Ranting harus menjadi salah satu fokus perhatian kita. Ranting harus kita hidup suburkan. Ranting harus kita berdayakan dan gembirakan. Mengapa ? Karena Ranting itu penting menjadi tempat dan sarana untuk :
2. Memperbanyak jumlah anggota Muhammadiyah yang semula calon anggota dan simpatisan setelah melalui pembinaan yang cukup ditingkatkan status mereka menjadi anggota dan selanjutnya mereka mengikuti pembinaan anggota secara teratur
3. Membekali para anggota Muhammadiyah sebelum mereka menerima tugas-tugas Persyarikatan sebagai subyek pelaku di tengah masyarakat dan setelah itu mereka diharapkan dapat melaksanakan tugas yang dipikul secara baik dan ikhlas.
4. Menggerakkan segenap anggota Muhammadiyah untuk aktif melakukan program jama'ah dan da'wah jama'ah. Dalam melaksanakan program ini, setiap anggota Muhammadiyah membuat kelompok dalam lingkungan masyarakatnya dan ia menjadi motor penggerak, pembimbing, dan pembinanya dengan pendekatan kesejahteraan sosial.
5. Menggerakkan warga Muhammadiyah untuk giat melaksanakan penyiaran Islam, membina dan menggembirakan orang beragama Islam untuk secara tulus menjalankan perintah dan ajarannya serta membimbing hidup mereka sesuai ajaran Islam dalam masyarakat lingkungannya. 6. Menggerakkan dan mengikut sertakan anggota Muhammadiyah dalam kegiatan positif di masyarakat lingkungannya.
Setiap anggota, apa pun kedudukan dan jabatannya dalam Muhammadiyah, mempunyai keterikatan dengan Ranting di tempat kediaman atau kawasannya. Jangan sampai ia tidak kenal dan tidak mau tahu terhadap Ranting sedangkan ia berada di dalamnya. Bagaimana pun ia harus tetap menyatu dengan Ranting, berkewajiban turut serta dalam kegiatan dan kehidupan Ranting bersarna-sama seluruh anggota dalam Rantingnya. Dengan demikian, insya Allah, Ranting akan tetap hidup.
Selamat menghidupkan Ranting!