51
Lampiran 1 : Wawancara dengan pihak
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota
Makassar
Pada Senin, 15 Oktober pukul 12.00 WITA
1. Apakah media promosi berbasis cetak menurut
Anda menarik?
Menarik dan perlu sekali, terutama media-media
yang bersifat praktis untuk dibawa ke mana-mana
seperti brosur atau leaflet. Para turis selama ini senang membawa brosur yang sederhana dan dapat
dilipat.
2. Jika media-media promosi yang digunakan dalam
mempromosikan pariwisata Sulsel dibuat dalam
bentuk buku panduan atau booklet, apakah menurut Anda perlu dan bermanfaat?
Perlu, karena tidak semua turis atau wisatawan
yang datang berkunjung ke Makassar adalah
pengguna internet aktif. Memang sebelumnya
kami telah membuat brosur dalam bentuk
elektronik, namun kami melihat bahwa media
promosi cetak serupa brosur misalnya itu bersifat
52
3. Menurut Anda efektif dan komunikatif kah
penggunaan bahasa inggris dalam perancangan
media promosi tersebut?
Efektif dan komunikatif sekali, hanya saja bahasa
Indonesia tetap menjadi pilihan utama karena
mengingat jumlah wisatawan domestik sampai saat
ini masih stabil dan dominan. Namun untuk
brosur elektronik kami membuatnya dalam bahasa
inggris saja, karena tujuan utama pembuatan
brosur ini yaitu sebagai konsumsi pariwisata. Lain
halnya jika kita juga memiliki tujuan untuk
konsumsi pendidikan, maka perlu dibuat dalam
bahasa Makassar.
4. Bagaimanakah media-media promosi yang telah
dibuat selama ini mewakili pariwisata kota
Makassar?
Sejauh ini memang belum pernah dilakukan
penelitian tersendiri mengenai keefektifan
media-media promosi ini, namun saat ditanya, para turis
atau wisatawan sering kali mengaku mengetahui
Makassar internet. Kami menyadari hal ini
disebabkan oleh sangat terbatasnya pendistribusian
media promosi khususnya basis cetak yang
tersedia di tempat-tempat utama yang didatangi
53
5. Dari prinsip keseimbangan dan penekanan pada
layout, bagaimana buku promosi pariwisata yang menarik menurut Anda?
Sebaiknya berita dalam gambar dan tetap lebih
banyak menampilkan foto dari pada tulisan atau
teks karena umumnya wisatawan khususnya
domestik lebih suka melihat gambar ketimbang
harus repot-repot membaca tulisan. Sedangkan
untuk warna yang digunakan saat ini yaitu biru
sebagai pesan Makassar as Water Front City, namun kami mengharapkan adanya suatu
rancangan yang baru dengan menggunakan warna
lain misalnya merah atau orange, sebagai
54