• Tidak ada hasil yang ditemukan

FGD RIPIN INDUSTRI AGRO ppt

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "FGD RIPIN INDUSTRI AGRO ppt"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

FGD RENCANA INDUK

PEMBANGUNAN INDUSTRI

NASIONAL

INDUSTRI PRIORITAS BERBASIS

AGRO

(2)

TUJUAN PENYELENGGARAAN

PERINDUSTRIAN:

1. Mewujudkan Industri nasional sebagai pilar

dan penggerak

perekonomian nasional;

2. mewujudkan kedalaman dan kekuatan

struktur Industri;

3. mewujudkan Industri yang mandiri, berdaya

saing, dan maju,

serta Industri Hijau;

4. mewujudkan kepastian berusaha, persaingan

yang sehat, serta

mencegah pemusatan atau penguasaan

Industri oleh satu

kelompok atau perseorangan yang

merugikan masyarakat;

5. membuka kesempatan berusaha dan

perluasan kesempatan

kerja;

6. mewujudkan pemerataan pembangunan

Industri ke seluruh

wilayah Indonesia guna memperkuat dan

memperkukuh

ketahanan nasional; dan

7. meningkatkan kemakmuran dan

kesejahteraan masyarakat

(3)

NO Indikator Pembangunan 

Industri Satuan 2014 2015 2020 2025 2035

1 Pertumbuhan sektor Industri 

Non Migas % 5,7 6,8 8,5 9,1 10,5

2 Share Industri non migas 

terhadap PDB % 20,8 21,2 24,9 27,4 30,0

3 Share ekspor produk industri 

terhadap total ekspor % 66,5 66,3 69,8 73,5 78,4

4 Jumlah tenaga kerja di sektor  industri

Juta 

orang 14,88 15,44 18,44 21,73 29,19 (Persentase tenaga kerja di 

sektor industri terhadap total  pekerja)

% 13,7 14,1 15,7 17,6 22,0

5

Rasio impor bahan baku sektor  industri terhadap PDB sektor  industri non migas

% 43,5 43,1 26,9 23,0 20,0

6 Nilai Investasi sektor industri  Rp 

Trilyun 210 270 510 1.000 1.930

7

Persentase nilai tambah sektor  industri yang diciptakan di  luar Pulau Jawa

% 29,0 30,0 32,0 35,0 40,0

(4)
(5)

Kriteria secara kuantitatif terdiri dari :

1. Memenuhi kebutuhan dalam negeri dan

substitusi impor, atau

memiliki potensi pasar yang tumbuh pesat di

dalam negeri;

2. Meningkatkan kuantitas dan kualitas penyerapan

tenaga kerja,

atau berpotensi dan/atau mampu menciptakan

lapangan kerja

produktif;

3. Memiliki daya saing internasional, atau memiliki

potensi untuk

tumbuh dan bersaing di pasar global;

4. Memberikan nilai tambah yang tumbuh progresif

di dalam

negeri, atau memiliki potensi untuk tumbuh

pesat dalam

kemandirian;

5. Memperkuat, memperdalam, dan menyehatkan

struktur

industri;

6. Memiliki keunggulan komparatif, penguasaan

bahan baku, dan

teknologi.

(6)

No.

Kriteria

Indikator Kuantitatif

1 Memenuhi kebutuhan  dalam negeri dan 

substitusi impor

Pertumbuhan nilai  imporPertumbuhan volume impor

Rasio impor terhadap total perdaganganPertumbuhan output 

Proporsi bahan baku impor

2 Meningkatkan kuantitas  dan kualitas penyerapan  tenaga kerja

Tenaga kerja per perusahaan

Peran dalam penyerapan tenaga kerjaIntensitas penggunaan tenaga kerjaOutput per tenaga kerja

Nilai tambah per tenaga kerjaBalas jasa tenaga kerja

3 Memiliki daya saing  internasional

Pertumbuhan ekspor

Regional Competitive Advantage (RCA)Acceleration ratio (AR)

Share ekspor terhadap total ekspor 

(7)

No.

Kriteria

Indikator Kuantitatif

4 Memiliki nilai tambah  yang berkelanjutan di  dalam negeri

Pertumbuhan nilai tambahPertumbuhan pasar dunia 

(pertumbuhan  total impor dunia)

Persentase nilai tambah dari FDITingkat penggunaan bahan baku 

impor 5 Memperkuat, 

memperdalam dan 

menyehatkan struktur  industri

Forward linkageBackward linkage

Nilai tambah per output

Persentase skala industri besarConcentration Ratio (CR4)

Proporsi bahan baku impor

Rata­rata nilai tambah per perusahaan

6 Memiliki keunggulan  komparatif, penguasaan  bahan baku, dan teknologi

(8)

Kriteria secara kualitatif:

Memperkokoh konektivitas ekonomi

nasional;

Menopang ketahanan pangan, kesehatan

dan energi;

(9)

Industri Logam Dasar dan Bahan Galian

Bukan Logam

Industri Logam Dasar dan Bahan Galian

Bukan Logam

Industri Kimia Dasar Berbasis Migas dan

Batubara

Industri Kimia Dasar Berbasis Migas dan

Batubara

Industri Barang Modal, Komponen, Bahan Penolong dan Jasa Industri

Industri Barang Modal, Komponen, Bahan Penolong dan Jasa Industri

Industri Farmasi, Kosmetik

dan Alat Kesehatan

Industri Farmasi, Kosmetik

dan Alat Kesehatan

Industri Alat Transport

asi

Industri Alat Transport

asi

Industri Elektronika

dan Telematika

(ICT)

Industri Elektronika

dan Telematika

(ICT)

Prasyarat

Industri Pendukung Industri Andalan

Modal Dasar

Industri Tekstil, Kulit, Alas

Kaki dan Aneka

Industri Tekstil, Kulit, Alas

Kaki dan Aneka

VISI dan MISI PEMBANGUNAN INDUSTRI NASIONAL

Indust

Infrastruktur Kebijakan dan RegulasiKebijakan dan Regulasi

Teknologi, Inovasi dan Kreativitas

Teknologi, Inovasi dan Kreativitas

Sumber Daya Alam

Sumber Daya Alam

Sumber Daya Manusia

Sumber Daya Manusia

Industri Pembang kit Energi

Industri Pembang kit Energi

Industri Hulu

Industri Hulu Agro

Industri Hulu Agro

(10)

NO

URAIAN

TAHUN

2015

2020 2035

1

Nilai Tambah Industri (Rp 

Trilyun)

194

337

2.123

2 Jumlah Tenaga Kerja (ribu orang)  3.071   3.765 

 

6.420 

a. Manajerial

512

636

1.123

a. Teknis

2.559 3.129 5.297

3 Nilai Investasi (Rp Trilyun)

30

57

218

(11)

NO

URAIAN

TAHUN

2015

2020

2035

1

Nilai Tambah Industri (Rp Trilyun)

184

341

2.595

2

Jumlah Tenaga Kerja (ribu orang)

1.938

2.337

3.794

a. Manajerial

185

226

379

a. Teknis

1.753

2.111

3.415

3

Nilai Investasi (Rp Trilyun)

24

47

182

(12)

Kelompok Jenis Industri

Jenis Produk

Industri Pangan

1) Industri pengolahan

ikan

2) Industri pengolahan

susu,

3) Industri pengolahan

minyak nabati,

4) Industri pengolahan

buah-buahan dan

sayuran,

5) Industri Minuman

6) Industri tepung

7) Industri gula berbasis

tebu

1. Manisan buah-buahan & sayuran,

Buah-buahan & sayuran dalam

kaleng, sari buah & sayuran

2. Minyak kasar (minyak makan)

dari nabati (non sawit) dan

hewani, VCO, kelapa parut

kering, tepung/cairan santan.

3. Ikan awet (beku, asap, kering),

ikan olahan (fillet, bakso,

surimi), aneka olahan ikan dan

hasil laut

4. Susu bubuk (formula, makanan

bayi), susu cair (pasteurisasi,

UHT dan kental, yogurt), keju,

ice cream, confectionary,

5. Minuman ringan, AMDK

6. Pati ubi kayu, Pati lainnya,

7. Gula pasir, Gula lainnya

(13)

Kelompok Jenis Industri Jenis Produk

Industri Bahan Penyegar: 1)Industri Pengolahan Kakao

2)Industri Pengolahan Kopi

1. Bubuk Coklat, Makanan dari coklat, Lemak coklat

2. Minuman kopi dalam kemasan, kopi bubuk

Industri pakan 1. Ransum pakan ternak/ ikan Industri Oleokimia dan

Kimurgi:

1)Industri pengolahan minyak sawit

2)Industri pengolahan minyak nabati lainnya

1. oleokimia, 2. biodiesel

Industri pengolahan hasil hutan

dan perkebunan:

1) Industri pengolahan kayu

2) Industri pengolahan rotan

3) Industri furnitur

4) Industri pulp dan kertas

5) Industri pengolahan karet dan barang dari karet

1. Kayu lapis, Kerajinan, ukir-ukiran dari kayu

2. Kerajinan dari rotan 3. Furniture

4. Bubur kertas (pulp), Kertas budaya, kertas berharga, kertas tissue,

kertas khusus, kertas bergelombang, papan kertas, kertas lainnya

5. Ban luar dan ban dalam, Vulkanisir ban, Barang-barang karet

engineering dan untuk keperluan rumah tangga

(14)

TAHAPAN PENGEMBANGAN INDUSTRI PANGAN

TAHAPAN PENGEMBANGAN INDUSTRI HULU AGRO

PROGRAM PENGEMBANGAN INDUSTRI PANGAN

PROGRAM PENGEMBANGAN INDUSTRI HULU AGRO

KEBUTUHAN TEKNOLOGI

SASARAN PENYERAPAN TENAGA KERJA

KEBUTUHAN SUMBER DAYA INDUSTRI LAINNYA

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor : Dj.1/1115/2011 tentang Program Beasiswa S2/S3 (Bantuan Biaya Pendidikan Dosen dan

Perbedaan yang ada dalam penelitian sekarang dengan penelitian terdahulu adalah dalam penelitian sekarang bukan hanya faktor pendukung saja, namun juga memasukkan

Sedangkan tujuan khusus dari penelitian ini adalah untuk mengetahui prosentase kelahiran prematur anak usia 4 tahun di Kecamatan Kepanjen, mengetahui perbedaan prosentase antara

Menurut Handoko (1987:112), teknik ini merupakan suatu peralatan yang memungkinkan para peserta latihuntuk memainkan berbagai peran yang berbeda. Peserta ditugaskan untuk

Sebagai salah satu aspek yang penting dalam proses produksi, pengadaan dan pengendalian persediaan bahan baku berupa buah segar merupakan hal yang turut diperhatikan oleh

4 UiTM E2111 DIPLOMA SENI LUKIS DAN SENI REKA# (TERBUKA KEPADA BUMIPUTERA SAHAJA) 5 UiTM E2112 DIPLOMA SENI MUZIK# (TERBUKA KEPADA BUMIPUTERA SAHAJA). 6 UiTM E2121

[r]

Analisis dilakukan dengan cara sampling produk reduksi, dimana sampel diambil di front penambangan sebagai sampel umpan batugamping yang akan dicampur pada hopper