MENTERI DALN ERI
SAMBUTAN
SEKRETARIS DIREKTUR JENDERAL PADA ACARA
RAPAT REKONSILIASI PERCEPATAN PENYELESAIAN KEWAJIBAN BANTUAN PENDANAAN/HIBAH DARI DAERAH INDUK KEPADA DAERAH OTONOM BARU (DOB)
JAKARTA, 29 MARER 2017
Yang terhormat Direktur Evaluasi Pengelolaan
Dan Informasi Keuangan Daerah, DJPK - Kementerian Keuangan Republik Indonesia dan Jajarannya.
Yang Terhormat Para Gubernur/ Bupati/ Walikota
Daerah Induk Maupun Daerah Otonom Baru atau Yang mewakili
Yang terhormat Perwakilan Dari Direktorat
Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri, dan
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Salam sejahtera untuk kita semua.
Puji & Syukur kita persembahkan kehadirat Allah
SWT, Tuhan Yang Maha Esa atas berkah, rahmat,
dan karunia-Nya kita dapat bertemu dalam acara
REKONSILIASI PENYELESAIAN BANTUAN PENDANAAN HIBAH DARI DAERAH INDUK KEPADA DAERAH OTONOM BARU (DOB ) pada pagi hari i i.
Pada kesempatan ini, kami menyampaikan
ucapan terima kasih kepada para undangan sekalian
yang telah hadir memenuhi undangan kami dalam
rangka Rekonsiliasi Penyelesaian Kewajiban
Bantuan Pendanaan/ Hibah dari daerah induk baik
provinsi/ kab./kota yang belum menyelesaikan
kewajiban pendanaan/hibah kepada DOB sejak
Kami harapkan dengan acara rekonsiliasi ini,
terjalin komunikasi dan terkonfirmasinya data dan
informasi yang selanjutnya mencapai kesepakatan
dalam upaya penyelesaian kewajiban bantuan
pendanaan/hibah dari daerah induk kepada DOB
dengan lancar.
Hadirin yang berbahagia.
Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 telah menegaskan bahwa Pemerintahan Daerah berwenang untuk mengatur dan mengurus sendiri Urusan Pemerintahan menurut Asas Otonomi dan Tugas Pembantuan dan diberikan otonomi yang seluas-luasnya.
Pemberian otonomi yang seluas-luasnya kepada Daerah diarahkan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan
pelayanan, pemberdayaan, dan peran serta
Di samping itu melalui otonomi luas, dalam lingkungan strategis globalisasi, Daerah diharapkan
mampu meningkatkan daya saing dengan
memperhatikan prinsip demokrasi, pemerataan, keadilan, keistimewaan dan kekhususan serta potensi dan keanekaragaman Daerah dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Oleh karenanya, NKRI dibagi atas daerah-daerah
provinsi dan daerah provinsi dibagi atas
kabupaten/kota yang masing-masing mempunyai pemerintahan daerah untuk menjalankan otonomi
daerah seluas- luasnya. pembentukan daerah
dimaksud pada dasarnya bertujuan untuk
meningkatkan pelayanan publik guna mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat.
Salah satu syarat dari lahirnya Daerah otonom baru
sebagaimana amanah dalam Undang-Undang
berkewajiban memfasilitasi penyelenggaraan pemerintahan di kabupaten/kota yang baru dibentuk agar dapat berjalan dengan optimal.
Oleh karena pada setiap Undang-Undang
pembentukan Daerah Otonom Baru ditekankan
kepada Pemerintah daerah Induk sesuai dengan
kesanggupannya wajib memberikan hibah berupa
uang untuk menunjang kegiatan penyelenggaraan
pemerintah DOB serta untuk pelaksanaan pemilihan
Kepala daerah dan Wakil Kepala Daerah.
Tentunya dengan kewajiban yang diatur dalam
Undang-Undang pembentukan DOB, maka
pemerintah daerah induk wajib untuk
menyelesaikan kewajiban pendanaan dimaksud.
Sebagai bentuk konsisten pemerintah dan
pemerintah daerah induk terhadap lahirnya DOB
didalamnya sehingga DOB dapat berjalan dengan
optimal, maka Pemerintah melalui Kementerian
Keuangan telah menetapkan Peraturan Menteri
Keungan Nomor 215 Tahun 2015 Tentang Tata
Cara Pemotongan DAU dan/atau DBH Bagi Daerah
Propinsi dan/atau Daerah lainnya yang tidak
memenuhi kewajiban hibah/ Bantuan Pendanaan
kepada DOB dan Penyaluran Dana Hasil
Pemotongan DAU dan/atau DBH Kepada DOB.
PMK 215 tahun 2015 ini janganlah dianggap
sebagai Sebuah tekanan bagi daerah induk, namun
lebih pada memberikan kepastian akan
penyelesaian kewajiban pendanaan bagi DOB dan
Hadirin yang berbahagia.
Dari hasil evaluasi yang telah dilakukan oleh Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Keuangan, masih terdapat 75 (tujun puluh lima ) DOB hasil pemekaran tahun 2007 sampai dengan 2014. Dari jumlah tersebut terdapat 37 (tiga puluh tujuh) DOB yang belum selesai 100 % kewajiban menerima bantuan pendanaan/hibah dari daerah Induknya dengan rincian 24 DOB yang dimekarkan tahun 2007 sampai dengan 2009 dan 13 DOB yang dimekarkan pada tahun 2012 sampai dengan 2014.
Pemerintah sangat memahami bahwa
permasalahan keterlambatan penyelesaian
kewajiban pendanaan bagi DOB ini disebabkan oleh berbagai hal diantaranya masih terdapat perbedaan pernafsiran antara daerah induk dan DOB terkait besaran dan waktu pembayaran yang tertuang
masalah lain yang menjadi kendala yakni banyak DOB dan Daerah Induk yang masih
membutuhkan informasi terkait mekanisme
penyelesaian kewajiban pendanaan bagi DOB. Oleh karena itu melalui forum ini diharapkan adanya penjelasan maupun sosialisasi PMK 215 Tahun 2015 kepada kita semua agar selanjutnya
proses penyelesaian penyelesaian kewajiban
pendanaan bagi DOB dapat disepakati dengan tidak merugikan masing-masing pihak dan dapat berjalan lancar.
Hadirin yang berbahagia.
Perlu juga disampaikan bahwa dinamika penyelenggaraan pemerintahan ke depan banyak mengalami perubahan kebijakan, oleh karena itu melalui Undang–Undang 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah, ditegaskan bahwa
Pemekaran Daerah ke depan dilakukan melalui tahapan Daerah Persiapan provinsi atau Daerah
.
.
. Pembentukan Daerah didahului dengan
masa persiapan selama 3 (tiga) tahun dengan tujuan untuk penyiapan Daerah tersebut menjadi Daerah otonom.
. Apabila setelah tiga tahun hasil evaluasi menunjukkan Daerah Persiapan tersebut tidak memenuhi syarat untuk menjadi Daerah, statusnya dikembalikan ke Daerah induknya. Apabila Daerah Persiapan setelah melalui masa pembinaan selama tiga tahun memenuhi syarat untuk menjadi Daerah, maka Daerah Persiapan tersebut dibentuk melalui undang-undang menjadi Daerah.
Hadirin yang berbahagia.
Akhirnya dengan mengucapkan
nyatakan dibuka teriring doa Semoga ALLAH SWT selalu memberikan petunjuk kepada kita semua dalam mengemban tugas dan amanah ini, dan
kepada Bapak/ibu sekalian baik dari
Pemerintah daerah induk dan Daerah Otonom kami mengucapkan selamat mengituti acara rekonsiliasi ini, kiranya nanti dapat menghasilkan kesepakatan penyelesaian kewajiban Bantuan Pendanaan / hibah
ini dengan lancar dan dilandasi semangat
kekeluargaan.
Demikian kami sampaikan dan atas
perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
Wabillahi taufik walhidayah
Wassala u’ alaiku Warakh atullahi Wabarrakatuh.