• Tidak ada hasil yang ditemukan

240563345 Makalah Kesehatan Lingkungan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "240563345 Makalah Kesehatan Lingkungan"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

ii

MAKALAH

KESEHATAN LINGKUNGAN

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata kuliah Pendidikan Kesehatan

Dosen : Beni Prawiranegara., M.M

Disusun Oleh :

CANDRA LESMANA

2124100406

II C

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS GALUH

(2)

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah dengan mengambil pembahasan “Kesehatan Lingkungan ”

Dalam pembentukan makalah ini tentu banyak hambatan-hambatan yang penulis temukan, akan tetapi atas bantuan dan dukungan semua pihak makalah ini dapat terselesaikan, oleh karena itu penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan makalah ini sehingga penulis dapat menyelesaikannya dengan baik.

Penulis menyadari bahawa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, hal ini disebabkan oleh keterbatasan kemampuan penulis. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan.

Ciamis, November 2013

(3)

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 2

C. Tujuan ... 2

BAB II PEMBAHASAN A. Definisi ... 3

B. Ruang Lingkup Kesehatan Lingkungan ... 3

C. Sasaran Kesehatan Lingkungan (Kesling) ... 4

D. Aspek Dan Masalah Kesehatan Lingkungan Di Indonesia ... 4

E. Pengertian Kesehatan Lingkungan ... 8

F. Cara-cara Pemeliharaan Kesehatan Lingkungan ... 8

G. Tujuan Pemeliharaan Kesehatan Lingkungan ... 9

H. Ruang Lingkup Kesehatan Lingkungan ... 9

BAB III PENUTUP 3.1Kesimpulan ... 10

(4)

ii

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Pemeliharaan kesehatan adalah upaya penaggulangan dan pencegahan gangguan kesehatan yang memerlukan pemeriksaan, pengobatan dan/atau perawatan termasuk kehamilan dan persalinan. Pendidikan kesehatan adalah proses membantu sesorang, dengan bertindak secara sendiri-sendiri ataupun secara kolektif, untuk membuat keputusan berdasarkan pengetahuan mengenai hal-hal yang memengaruhi kesehatan pribadinya dan orang lain.

Definisi yang bahkan lebih sederhana diajukan oleh Larry Green dan para koleganya yang menulis bahwa pendidikan kesehatan adalah kombinasi pengalaman belajar yang dirancang untuk mempermudah adaptasi sukarelaterhadap perilaku yang kondusifbagi kesehatan. Data terakhir menunjukkan bahwa saat ini lebih dari 80 persen rakyat Indonesia tidak mampu mendapat jaminan kesehatan dari lembaga atauperusahaan di bidang pemeliharaan kesehatan, seperti Akses, Taspen, dan Jamsostek.

Golongan masyarakat yang dianggap 'teranaktirikan' dalam hal jaminan kesehatan adalah mereka dari golongan masyarakat kecil dan pedagang. Dalam pelayanan kesehatan, masalah ini menjadi lebih pelik, berhubung dalam manajemen pelayanan kesehatan tidak saja terkait beberapa kelompok manusia, tetapi juga sifat yang khusus dari pelayanan kesehatan itu sendiri

(5)

ii

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingginya angka kematian bayi pada suatu daerah disebabkan karena faktor perilaku (perilaku perawatan pada saat hamil dan perawatan bayi, serta perilaku kesehatan lingkungan ) dan faktor kesehatan lingkungan.

Pada masa yang datang pemerintah lebih fokus pada pelaksanaan pembangunan yang berkelanjutan dan pengembangan wilayah yang berkesadaran lingkungan, sementara pihak pengguna infrastruktur dalam hal ini masyarakat secara keseluruhan harus disiapkan dengan kesadaran lingkungan yang lebih baik (tahu sesuatu atau tahu bersikap yang semestinya) Masa datang kita dihadapkan dengan penggunaan IPTEK yang lebih maju dan lebih kompleks yang memerlukan profesionalisme yang lebih baik dengan jenjang pendidikan yang memadai.

Disamping itu dalam proses pembangunan masa datang, diperlukan adanya teknologi kesehatan lingkungan yang menitik beratkan upayanya pada metodologi mengukur dampak kesehatan dari pencemaran yang ditimbulkan oleh adanya pembangunan, Indikator ini harus mudah, murah untuk diukur juga sensitif menunjukkan adanya perubahan kualitas lingkungan.

B. Rumusan Masalah

 Pengertian Kesehatan Lingkungan

 Syarat-syarat Lingkungan Yang Sehat

 Cara-cara Pemeliharaan Kesehatan Lingkungan

 Tujuan Pemeliharaan Kesehatan Lingkungan

 Ruang Lingkup Kesehatan Lingkungan

C. Tujuan

(6)

ii

BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi

Ada beberapa definisi dari kesehatan lingkungan (Kesling):

 Menurut WHO (World Health Organization), kesehatan lingkungan (Kesling) adalah suatu keseimbangan ekologi yang harus ada antara manusia dan lingkungan agar dapat menjamin keadaan sehat dari manusia.1

 Menurut HAKLI (Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia) kesehatan lingkungan (Kesling) adalah suatu kondisi lingkungan yang mampu menopang keseimbangan ekologi yang dinamis antara manusia dan lingkungannya untuk mendukung tercapainya kualitas hidup manusia yang sehat dan bahagia.

B. Ruang Lingkup Kesehatan Lingkungan

Menurut World Health Organization (WHO) ada 17 ruang lingkup kesehatan lingkungan (Kesling), yaitu :1

1. Penyediaan Air Minum

2. Pengelolaan air Buangan dan pengendalian pencemaran 3. Pembuangan Sampah Padat

4. Pengendalian Vektor

5. Pencegahan/pengendalian pencemaran tanah oleh ekskreta manusia 6. Higiene makanan, termasuk higiene susu

7. Pengendalian pencemaran udara 8. Pengendalian radiasi

9. Kesehatan kerja

10.Pengendalian kebisingan 11.Perumahan dan pemukiman

(7)

ii 15.Rekreasi umum dan pariwisata

16.Tindakan-tindakan sanitasi yang berhubungan dengan keadaan epidemi/wabah, bencana alam dan perpindahan penduduk

17.Tindakan pencegahan yang diperlukan untuk menjamin lingkungan. Di Indonesia, ruang lingkup kesehatan lingkungan diterangkan dalam Pasal 22 ayat (3) UU No 23 tahun 1992 ruang lingkup kesling ada 8, yaitu :3 1. Penyehatan Air dan Udara

2. Pengamanan Limbah padat/sampah

8. Penyehatan dan pengamanan lainnya, sepeti keadaan pasca bencana

C. Sasaran Kesehatan Lingkungan (Kesling)

Menurut Pasal 22 ayat (2) UU 23/1992, Sasaran dari pelaksanaan kesehatan lingkungan adalah sebagai berikut :3

a. Tempat umum : hotel, terminal, pasar, pertokoan, dan usaha-usaha yang sejenis

b. Lingkungan pemukiman : rumah tinggal, asrama/yang sejenis c. Lingkungan kerja : perkantoran, kawasan industri/yang sejenis

d. Angkutan umum : kendaraan darat, laut dan udara yang digunakan untuk umum

e. Lingkungan lainnya : misalnya yang bersifat khusus seperti lingkungan yang berada dlm keadaan darurat, bencana perpindahan penduduk secara besar2an, reaktor/tempat yang bersifat khusus.

D. Aspek Dan Masalah Kesehatan Lingkungan Di Indonesia

(8)

ii

1. Air Bersih

Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak. Air minum adalah air yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum.

Syarat-syarat Kualitas Air Bersih diantaranya adalah sebagai berikut :  Syarat Fisik : Tidak berbau, tidak berasa, dan tidak berwarna

 Syarat Kimia : Kadar Besi : maksimum yang diperbolehkan 0,3 mg/l, Kesadahan (maks 500 mg/l)

 Tanah permukaan tidak boleh terjadi kontaminasi

 Tidak boleh terjadi kontaminasi pada air tanah yang mungkin memasuki mata air atau sumur

 Tidak boleh terkontaminasi air permukaan

 Tinja tidak boleh terjangkau oleh lalat dan hewan lain

 Tidak boleh terjadi penanganan tinja segar ; atau, bila memang benar-benar diperlukan, harus dibatasi seminimal mungkin

 Jamban harus babas dari bau atau kondisi yang tidak sedap dipandang  Metode pembuatan dan pengoperasian harus sederhana dan tidak

mahal.

3. Kesehatan Pemukiman

Secara umum rumah dapat dikatakan sehat apabila memenuhi kriteria sebagai berikut :2,6

 Memenuhi kebutuhan fisiologis, yaitu : pencahayaan, penghawaan dan ruang gerak yang cukup, terhindar dari kebisingan yang mengganggu  Memenuhi kebutuhan psikologis, yaitu : privacy yang cukup,

(9)

ii

 Memenuhi persyaratan pencegahan penularan penyakit antarpenghuni rumah dengan penyediaan air bersih, pengelolaan tinja dan limbah rumah tangga, bebas vektor penyakit dan tikus, kepadatan hunian yang tidak berlebihan, cukup sinar matahari pagi, terlindungnya makanan dan minuman dari pencemaran, disamping pencahayaan dan penghawaan yang cukup

 Memenuhi persyaratan pencegahan terjadinya kecelakaan baik yang timbul karena keadaan luar maupun dalam rumah antara lain persyaratan garis sempadan jalan, konstruksi yang tidak mudah roboh, tidak mudah terbakar, dan tidak cenderung membuat penghuninya jatuh tergelincir.

4. Pembuangan Sampah

Teknik pengelolaan sampah yang baik dan benar harus memperhatikan faktor-faktor /unsur, berikut:6

 Penimbulan sampah. Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi sampah adalah jumlah penduduk dan kepadatanya, tingkat aktivitas, pola kehidupan/tk sosial ekonomi, letak geografis, iklim, musim, dan kemajuan teknologi

 Penyimpanan sampah

 Pengumpulan, pengolahan dan pemanfaatan kembali  Pengangkutan

 Pembuangan

Dengan mengetahui unsur-unsur pengelolaan sampah, kita dapat mengetahui hubungan dan urgensinya masing-masing unsur tersebut agar kita dapat memecahkan masalah-masalah ini secara efisien.

5. Serangga dan Binatang Pengganggu

(10)

ii

merancang rumah/tempat pengelolaan makanan dengan rat proff (rapat tikus), Kelambu yang dicelupkan dengan pestisida untuk mencegah gigitan Nyamuk Anopheles sp, Gerakan 3 M (menguras mengubur dan menutup) tempat penampungan air untuk mencegah penyakit DBD, Penggunaan kasa pada lubang angin di rumah atau dengan pestisida untuk mencegah penyakit kaki gajah dan usaha-usaha sanitasi.

Binatang pengganggu yang dapat menularkan penyakit misalnya anjing dapat menularkan penyakit rabies/anjing gila. Kecoa dan lalat dapat menjadi perantara perpindahan bibit penyakit ke makanan sehingga menimbulakan diare. Tikus dapat menyebabkan Leptospirosis dari kencing yang dikeluarkannya yang telah terinfeksi bakteri penyebab.

6. Makanan dan Minuman

Sasaran higene sanitasi makanan dan minuman adalah restoran, rumah makan, jasa boga dan makanan jajanan (diolah oleh pengrajin makanan di tempat penjualan dan atau disajikan sebagai makanan siap santap untuk dijual bagi umum selain yang disajikan jasa boga, rumah makan/restoran, dan hotel).

Persyaratan hygiene sanitasi makanan dan minuman tempat pengelolaan makanan meliputi :6

 Persyaratan lokasi dan bangunan  Persyaratan fasilitas sanitasi

 Persyaratan dapur, ruang makan dan gudang makanan  Persyaratan bahan makanan dan makanan jadi

 Persyaratan pengolahan makanan

 Persyaratan penyimpanan bahan makanan dan makanan jadi  Persyaratan peralatan yang digunakan

 Pencemaran Lingkungan

(11)

ii

yang sesungguhnya, mengingat manusia cenderung berada di dalam ruangan ketimbang berada di jalanan. Diduga akibat pembakaran kayu bakar, bahan bakar rumah tangga lainnya merupakan salah satu faktor resiko timbulnya infeksi saluran pernafasan bagi anak balita. Mengenai masalah out door pollution atau pencemaran udara di luar rumah, berbagai analisis data menunjukkan bahwa ada kecenderungan peningkatan. Beberapa penelitian menunjukkan adanya perbedaan resiko dampak pencemaran pada beberapa kelompok resiko tinggi penduduk kota dibanding pedesaan. Besar resiko relatif tersebut adalah 12,5 kali lebih besar. Keadaan ini, bagi jenis pencemar yang akumulatif, tentu akan lebih buruk di masa mendatang. Pembakaran hutan untuk dibuat lahan pertanian atau sekedar diambil kayunya ternyata membawa dampak serius, misalnya infeksi saluran pernafasan akut, iritasi pada mata, terganggunya jadual penerbangan, terganggunya ekologi hutan.

E. Pengertian Kesehatan Lingkungan

Kesehatan lingkungan adalah kesehatan yang sangat penting bagi kelancaran kehidupan dibumi, karena lingkungan adalah tempat dimana pribadi itu tinggal. Lingkungan yang sehat dapat dikatakan sehat bila sudah memenuhi syarat-syarat lingkungan yang sehat.

Kesehatan lingkungnan yaitu bagian integral ilmu kesehatan masyarakat yang khusus menangani dan mempelajari hubungan manusia dengan lingkungan dalam keseimbangan ekologis. Jadi kesehatan lingkungan merupakan bagian dari ilmu kesehatan mayarakat

F. Cara-cara Pemeliharaan Kesehatan Lingkungan

1. Tidak mencemari air dengan membuang sampah disungai 2. Mengurangi penggunaan kendaraan bermotor

(12)

ii

G. Tujuan Pemeliharaan Kesehatan Lingkungan

1. Mengurangi Pemanasan GlobalDengan menanam tumbuhan sebanyak-banyaknya pada lahan kosong, maka kita juga ikut serta mengurangi pemanasan global, karbon, zat O2 (okseigen) yang dihasilkan tumbuh-tumbuhan dan zat tidak langsung zat CO2 (carbon) yang menyebabkan atmosfer bumi berlubang ini terhisap oleh tumbuhan dan secara langsung zat O2 yang dihasilkan tersebut dapat dinikmati oleh manusia tersebut untuk bernafas.

2. Menjaga Kebersihan LingkunganDengan lingkungan yang sehat maka kita harus menjaga kebersihannya, karena lingkungan yang sehat adalah lingkungan yang bersih dari segala penyakit dan sampah.Sampah adalah mush kebersihan yang paling utama. Sampah dapat dibersihkan dengan cara-cara sebagai berikut ;

a. Membersihkan Sampah OrganikSampah organik adalah sampah yang dapat dimakan oleh zat-zat organik di dalam tanah, maka sampah organik dapat dibersihkan dengan mengubur dalam-dalam sampah organik tersebut, contoh sampah organik :

1. Daun-daun tumbuhan 2. Ranting-ranting tumbuhan 3. Akar-akar tumbuhan

b. Membersihkan Sampah Non OrganikSampah non organik adalah sampah yang tidak dapat hancur (dimakan oleh zat organik) dengan sendirinya, maka sampah non organik dapat dibersihkan dengan membakar sampah tersebut dan lalu menguburnya.

E. Ruang Lingkup Kesehatan Lingkungan

(13)

ii a. Menurut WHO

1. Penyediaan Air Minum

2. Pengelolaan air Buangan dan pengendalian pencemaran 3. Pembuangan Sampah Padat

4. Pengendalian Vektor

5. Pencegahan/pengendalian pencemaran tanah oleh ekskreta manusia 6. Higiene makanan, termasuk higiene susu

7. Pengendalian pencemaran udara 8. Pengendalian radiasi

9. Kesehatan kerja

10.Pengendalian kebisingan 11.Perumahan dan pemukiman

12.Aspek kesling dan transportasi udara 13.Perencanaan daerah dan perkotaan 14.Pencegahan kecelakaan

15.Rekreasi umum dan pariwisata

16.Tindakan-tindakan sanitasi yang berhubungan dengan keadaan epidemi/wabah, bencana alam dan perpindahan penduduk.

(14)

ii

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesehatan lingkungnan yaitu bagian integral ilmu kesehatan masyarakat yang khusus menangani dan mempelajari hubungan manusia dengan lingkungan dalam keseimbangan ekologis.

Cara-cara Pemeliharaan Kesehatan Lingkungan

1. Tidak mencemari air dengan membuang sampah disungai 2. Mengurangi penggunaan kendaraan bermotor

3. Mengolah tanah sebagaimana mestinya 4. Menanam tumbuhan pada lahan-lahan kosong

(15)

ii

DAFTAR PUSTAKA

http://www.artikellingkunganhidup.com/sejarah-dan-latar-belakang-kesehatan-lingkungan.html

http://newjoesafirablog.blogspot.com/2012/06/pengertian-pendidikan-kesehatan.html

Referensi

Dokumen terkait

mempengaruhi perilaku hidup sehat yang dapat merubah status kesehatan. - Pelayanan – Pelayanan kesehatan dapat berupa tempat pelayanan atau

hubungan antara variabel lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan, pendidikan, dan ekonomi terhadap derajat kesehatan masyarakat di Provinsi Bali dengan metode

Faktor-faktor tersebut adalah faktor lingkungan (mencakup lingkungan fisik, sosial, budaya, politik, ekonomi, dan lain sebagainya), perilaku, pelayanan kesehatan, dan

Varibel penelitian yang digunakan terdiri atas empat varia- bel laten eksogen (lingkungan, perilaku kesehatan, pelayanan kesehatan, dan genetik (keturunan)) dan satu

Varibel penelitian yang digunakan terdiri atas empat varia- bel laten eksogen (lingkungan, perilaku kesehatan, pelayanan kesehatan, dan genetik (keturunan)) dan satu

Faktor-faktor tersebut adalah faktor lingkungan (mencakup lingkungan fisik, sosial, budaya, politik, ekonomi, dan lain sebagainya), perilaku, pelayanan kesehatan, dan

penyakit dan/atau gangguan kesehatan dari faktor risiko lingkungan untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat baik dari aspek fisik, kimia, biologi, maupun

Perilaku Life Styles Gaya hidup individu atau masyarakat merupakan faktor kedua memengaruhi derajat kesehatan masyarakat karena sehat dan tidak sehatnya lingkungan kesehatan individu,