BAB I BAB I
PENDAHULUAN PENDAHULUAN
A.
A. LaLatatar Ber Belalakakangng
Pembangunan kesehatan pada hekekatnya adalah penyelenggaraan Pembangunan kesehatan pada hekekatnya adalah penyelenggaraan kesehatan untuk mencapai kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar kesehatan untuk mencapai kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal. Derajat kesehatan yang dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal. Derajat kesehatan yang optimal merupakan salah satu unsur kesejahteraan umum dari tujuan nasional optimal merupakan salah satu unsur kesejahteraan umum dari tujuan nasional (Depkes RI, 1999.
(Depkes RI, 1999.
!eiring dengan cepatnya perkembangan dalam era globalisasi, serta !eiring dengan cepatnya perkembangan dalam era globalisasi, serta adanya transisi demogra"i dan epidemologi penyakit, maka masalah penyakit adanya transisi demogra"i dan epidemologi penyakit, maka masalah penyakit akibat perilaku, gaya hidup dan sosial budaya cenderung akan semakin
akibat perilaku, gaya hidup dan sosial budaya cenderung akan semakin kompleks. #paya penanggulangannya tidak hanya dilakukan pada aspek kompleks. #paya penanggulangannya tidak hanya dilakukan pada aspek pelayanan kesehatan, perbaikan lingkungan akan tetapi perlu m
pelayanan kesehatan, perbaikan lingkungan akan tetapi perlu memperhatikanemperhatikan perilaku yang secara teoritis memiliki andil $%&$' terhadap derajat
perilaku yang secara teoritis memiliki andil $%&$' terhadap derajat kesehatan, yaitu perilaku hidup bersih dan sehat (Depkes RI, )%%). kesehatan, yaitu perilaku hidup bersih dan sehat (Depkes RI, )%%).
*enurut +loom dalam otoatmojo ()%%$ derajat kesehatan *enurut +loom dalam otoatmojo ()%%$ derajat kesehatan
masyarakat dipengaruhi oleh - "aktor yaitu lingkungan, perilaku, pelayanan masyarakat dipengaruhi oleh - "aktor yaitu lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan dan keturunan. leh karena itu memelihara dan meningkatkan kesehatan dan keturunan. leh karena itu memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan pada empat "aktor utama tersebut secara bersama&sama dan derajat kesehatan pada empat "aktor utama tersebut secara bersama&sama dan pada hakikatnya hal tersebut di atas dilakukan dengan upay
pada hakikatnya hal tersebut di atas dilakukan dengan upaya inter/ensi yanga inter/ensi yang tepat yaitu pendidikan dan promosi kesehatan.
tepat yaitu pendidikan dan promosi kesehatan.
Dalam mencapai tujuan tersebut telah ditetapkan kebijakan dalam Dalam mencapai tujuan tersebut telah ditetapkan kebijakan dalam /isi 0Indonesia !ehat )%1% yang terdiri dari tiga pilar yaitu lingkungan sehat, /isi 0Indonesia !ehat )%1% yang terdiri dari tiga pilar yaitu lingkungan sehat, perilaku sehat, dan pelayanan kesehatan yang bermutu. #ntu
perilaku sehat, dan pelayanan kesehatan yang bermutu. #ntuk mewujudkank mewujudkan Indonesia sehat )%1% telah
Indonesia sehat )%1% telah ditetapkan misi pembangunan yang menggerakkanditetapkan misi pembangunan yang menggerakkan pembangunan nasional yang berwawasan kesehatan, men
pembangunan nasional yang berwawasan kesehatan, mendorong kemandiriandorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat, memelihara dan meningkatkan pelayanan masyarakat untuk hidup sehat, memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau serta memelihara dan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau serta memelihara dan meningkatkan kesehatan
meningkatkan kesehatan indi/idu, keluargindi/idu, keluarga, dan a, dan masyarakat serta lingkunganmasyarakat serta lingkungan (Depkes RI, )%%-.
(Depkes RI, )%%-.
1 1
Dalam program P2+! terdapat lima tatanan yaitu 3 rumah tangga, sekolah, tempat kerja, sarana kesehatan dan tempat umum. !etiap tatanan terdiri dari dua indikator, yaitu indikator perilaku dan indikator lingkungan. Didalam tatanan sasaran kesehatan, indikator perilaku meliputi 3 tidak merokok, kesehatan lingkungan dan kebersihan kamar mandi. !elain itu,
indikator lingkungan meliputi 3 ada jamban, ada air bersih ada tempat sampah, ada (!P45 dan (IP45 (R!, ada /entilasi, ada tempat cuci tangan, ada
pencegahan serangga (Depkes RI, )%%).
Penerapan program promosi kesehatan dan P2+! yang lebih terarah, terencana, terpadu dan berkesinambungan, dikembangkan melalui
6abupaten76ota percontohan integrasi promosi kesehatan dengan sasaran utama adalah P2+! 8atanan Rumah 8angga (Indi/idu, 6eluarga, dan *asyarakat dan diharapkan akan berkembang kearah Desa76elurahan, 6ecamatan7Puskesmas dan 6abupaten76ota sehat (6ep *enkes RI, )%%'.
Dinas 6esehatan 6ota Pekanbaru sejak tahun )%%) mengembangkan P2+! tatanan rumah tangga yang jumlah indikatornya berubah menjadi enam belas dan disesuaikan dengan permasalahan kesehatan 6ota Pekanbaru.
Prioritas program P2+! dalam era otonomi daerah diserahkan kepada
kebijakan masing&masing kabupaten atau kota, sehingga tiap&tiap daerah dapat mengimplementasikan program P2+! agar lebih sesuai dengan kondisi dan permasalahan masyarakat setempat.
Program Perilaku 2idup +ersih dan !ehat (P2+! adalah tindakan yang dilakukan oleh perorangan, kelompok atau masyarakat sehingga dapat menolong dirinya sendiri dan berperan akti" dalam pembangunan kesehatan untuk memperoleh derajat kesehatan yang setinggi&tingginya (6ep *enkes RI, )%%'. *enolong diri sendiri artinya masyarakat mampu menghadapi
masalah&masalah kesehatan potensial (yang mengancam dengan cara
mencegahnya dan mengatasi masalah&masalah kesehatan yang sudah terjadi dengan cara menanganinya secara e"ekti" dan e"isien. Dengan kata lain, masyarakat mampu berperilaku hidup bersih dan sehat dalam rangka
memecahkan masalah&masalah kesehatan yang dihadapinya, baik masalah kesehatan yang sudah diderita maupun yang mengancam secara mandiri.
Penerapan P2+! tatanan rumah tangga, merupakan salah satu upaya strategis agar tercipta lingkungan rumah tangga sehat. *elalui upaya ini, diharapkan indi/idu, keluarga dan masyarakat akan terhindar dari penyakit. P2+! tatanan rumah tangga dapat diwujudkan melalui tersedianya air bersih, jamban, tempat pembuangan sampah dan tersedianya tempat untuk mencuci
tangan setelah melakukan kegiatan diluar rumah karena apabila semuanya sudah memadai tinggal menjaga kebersihan diri dari kuman&kuman dengan cara mencuci tangan yang bersih. *aka dengan itu sebisa mungkin setiap rumah diadakan promosi kesehatan tentang penyediaan tempat cuci tangan agar tercipta kebersihan lingkungan. Diharapkan agar setiap orang dapat
mencuci tangannya sebelum dan setelah melakukan kegiatan. *encuci tangan sebaiknya menggunakan air yang mengalir. Dengan penerapan cuci tangan, maka kita dapat meminimalisir penyebaran penyakit sehingga kita dapat terhindar dari kuman dan penyakit.
B. Tujuan PHBS 1. Tujuan umum
*eningkatkan lingkungan sekolah dan tempat kerja yang berprilaku hidup bersih dan sehat .
2. Tujuan khusus
a. *eningkat kan pengetahuan, kemauan dan kemampuan lingkungan sekolah dan tempat kerja untuk melaksanakan P2+!
b. +erperan akti" dalam gerakan P2+! di masyarakat
BAB II PEMBAHASAN
A. PHBS Sekolah
!ekolah selain sebagai tempat menuntut ilmu diharapkan dapat menjadi agen perubahan perilaku yang mendukung kesehatan di sekolah pula berbagai pengalaman dapat kita terapkan dengan harapan akan dapat diikuti sampai
menjadi kebiasaan yang selanjutnya menjadi budaya yang baik.
Perilaku 2idup +ersih dan !ehat (P2+! disekolah adalah upaya untuk memberdayakan siswa, guru, dan masyarakat lingkungan sekolah agar tahu ,mau dan mampu mempraktikan P2+! dan berperan akti" dalam mewujudkan sekolah sehat. Penerapan P2+! di sekolah merupakan kebutuhan mutlak seiring munculnya berbagai penyakit yang sering menyerang anak usia sekolah (&1% tahun yang ternyata umumnya berkaitan dengan P2+!.
P2+! di sekolah merupakan sekumpulan perilaku yang di praktekan oleh peserta didik ,guru dan masyarakat lingkungan sekolah atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran, sehingga secara mandiri mampu mencegah penyakit , meningkatkan kesehatanya ,serta berperan akti" dalam mewujudkan lingkungan sehat . Penerapan P2+! ini dapat dilakukan melalui pendekatan #saha 6esehatan !ekolah (#6!
Indikator P2+! di sekolah antara lain3
a. *encuci tangan dengan air bersih mengalir dan sabun.
!ebab air yang tidak bersih banyak mengandung kuman dan bakteri
penyebab penyakit, bila digunakan maka kuman dan bakteri berpindah ke tangan. Pada saat makan kuman dengan cepat masuk ke dalam tubuh yang bisa menimbulkan penyakit antara lain diare, thypus, cacingan, "lu burung
dll.
b. *engkonsumsi jajanan di warung 7kantin sekolah.
:ajan sembarangan tidak aman karena kita tidak tahu apakah bahan
tambahan makanan (+8* yang digunakan seperti ;at pewarna, pengawet, pemanis dan bumbu penyedapnya aman untuk kesehatan atau tidak.
-c. *enggunakan sampah pada tempatnya
!ampah akan menjadi tempat berkembang biak serangga dan tikus, menjadi sumber polusi dan pencemaran terhadap tanah, air dan udara. !ampah menjadi media perkembangan kuman&kuman penyakit yang dapat membahayakan kesehatan. Dan sampah juga bisa menimbulkan
kecelakaan dan kebakaran.
d. lah raga yang teratur dan terukur.
*an"aat olah raga yang teratur antara lain berat badan terkendali, otot lebih lentur dan tulang lebih kuat, bentuk tubuh lebih ideal dan
proporsional, daya tahan tubuh terhadap penyakit lebih baik dan
menghindarkan diri dari penyakit jantung, osteoporosis, diabetes, stroke dan hipertensi.
e. memberantas jentik nyamuk.
#ntuk memutuskan mata rantai siklus hidup nyamuk, sehingga nyamuk tidak berkembang di lingkungan sekolah. 6hususnya jentik nyamuk 4edes aeghypty yang menyebabkan penyakit D+D, karena nyamuk ini menggigit pada siang hari dimana siswa sedang belajar.
Perlu dilakukan kegiatan $ m yaitu, menguras tempat&tempat
penampungan air seminggu sekali seperti /as bunga, bak mandi dll , menutup tempat&tempat penampungan air dengan rapat dan mengubur barang bekas yang dapat menampung air hujan.
". 8idak merokok.
6arena banyak sekali e"ek negati" yang ditimbulkan oleh rokok, antara lain terjangkit penyakit kanker paru&paru, kanker mulut, penyakit jantung, batuk kronis, kelainan kehamilan, katarak, kerusakan gigi, dan e"ek
ketagihan serta ketergantungan terhadap rokok.
Di dalam sebatang rokok terkandung -.%%% bahan kimia dan -$ senyawa yang terbukti menyebabkan kanker. +ahan utama rokok terdiri dari nikotin, tar dan <.
g. *enimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap bulan, #ntuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan badan serta status gi;i. 4gar pertumbuhan anak dapat berkembang secara optimal.
h. *enggunakan jamban.
#ntuk menjaga agar lingkungan selalu bersih, sehat dan tidak berbau. !upaya tidak mencemari sumber air dilingkungan sekitar.
Dan juga agar tidak mengundang datangnya serangga kecoa7 lalat yang dapat menjadi /ektor penyakit seperti diare, cholera, disentri, thypus, cacingan dll.
B. PHBS Temat !erja
P2+! di 8empat 6erja adalah upaya untuk member&dayakan para pekerja agar tahu, mau dan mampu mempraktikkan perilaku hidup bersih dan
sehat serta berperan akti" dalam mewujudkan 8empat 6erja !ehat. 1. Tujuan Per"laku H"#u Bers"h #an Sehat #" Temat !erja
= *engembangkan perilaku hidup bersih dan sehat di tempat kerja. = *eningkatkan produkti/itas kerja.
= *enciptakan lingkungan kerja yang sehat. = *enurunkan angka absensi tenaga kerja.
= *enurunkan angka penyakit akibat kerja dan lingkungan kerja. = *emberikan dampak yang positi" terhadap lingkungan kerja dan
masyarakat.
2. In#"kator PHBS #" temat kerja
!emua P2+! diharapkan dilakukan di tempat kerja. amun demikian, tempat kerja telah masuk kategori 8empat 6erja !ehat, bila masyarakat pekerja di tempat kerja 3
1. 8idak merokok di tempat kerja
). *embeli dan mengkonsumsi makanan dari tempat kerja. $. *elakukan olahraga secara teratur7akti/itas "isik
-. *encuci tangan dengan air bersih dan sabun sebelum makan dan sesudah buang air besar dan buang air kecil
'. *emberantas jentik nyamuk di tempat kerja. . *enggunakan air bersih.
>. *enggunakan jamban saat buang air kecil dan besar.
?. *embuang sampah pada tempatnya. *enggunakan 4lat Pelindung Diri (4PD sesuai jenis pekerjaan.
$. Man%aat PHBS #" Temat !erja a. Bag" Pekerja&
• !etiap pekerja meningkat kesehatannya dan tidak mudah sakit. • Produkti/itas pekerja meningkat yang berdampak pada
peningkatan penghasilan pekerja dan ekonomi keluarga.
• Pengeluaran biaya rumah tangga hanya ditujukan untuk
peningkatan tara" hidup bukan untuk biaya pengobatan. '. Bag" Mas(arakat&
• 8etap mempunyai lingkungan yang sehat walaupun berada di
sekitar tempat kerja.
• Dapat mencontoh perilaku hidup bersih dan sehat yang diterapkan
oleh tempat kerja setempat. ). Bag" Temat !erja &
• *eningkatnya produkti/itas kerja pekerja yang ber@dampak positi"
terhadap pencapaian target dan tujuan.
• *enurunnya biaya kesehatan yang harus dikeluarkan. • *eningkatnya citra tempat kerja yang positi".
#. Bag" Pemer"ntah Pro*"ns" #an !a'uaten+!ota &
• Peningkatan 8empat 6erja !ehat menunjukkan kinerja dan citra
pemerintah pro/insi dan kabupaten7kota yang baik.
• 4nggaran Pendapatan dan +elanja Daerah dapat dialihkan untuk
peningkatan kesehatan bukan untuk menanggulangi masalah kesehatan.
• Dapat dijadikan pusat pembelajaran bagi daerah lain dalam
pembinaan P2+! di Rumah 8angga. e. Instans" Terka"t&
• 4danya bimbingan teknis pelaksanaan pembinaan P2+! di 8empat
6erja.
• Dukungan buku panduan dan media promosi.
,. Langkah-Langkah Pem'"naan PHBS #" Temat !erja a. Anal"s"s S"tuas"
Pimpinan di 8empat 6erja melakukan pengkajian ulang tentang ada tidaknya komitmen dan kebijakan tentang pembinaan P2+! di 8empat 6erja serta bagaimana sikap dan perilaku pekerja terhadap kebijakan tersebut. 6ajian ini untuk memperoleh data sebagai dasar membuat kebijakan.
'. Pem'entukan !elomok !erja
Penyusunan 6ebijakan P2+! di 8empat 6erja
Pihak Pimpinan 8empat 6erja mengajak bicara7 berdialog pekerja dan serikat pekerja tentang 3
= *aksud, tujuan dan man"aat penerapan P2+! di 8empat 6erja. = Rencana kebijakan tentang penerapan P2+! di 8empat 6erja. = Penerapan P2+! di 8empat 6erja berserta antisipasi kendala dan
solusinya.
= *enetapkan penanggung jawab P2+! di 8empat 6erja dan mekanisme pengawasannya.
= <ara sosialisasi yang e"ekti" bagi masyarakat pekerja.
= 6emudian pimpinan membentuk 6elompok 6erja Penyusunan 6ebijakan P2+! di 8empat 6erja.
). Pem'uatan !e'"jakan PHBS #" temat kerja
6elompok 6erja membuat kebijakan yang jelas, tujuan dan cara melaksanakannya.
#. Pen("aan In%rastruktur
= *embuat surat keputusan tentang penanggung jawab dan pengawas P2+! di 8empat 6erja.
= Instrumen Pengawasan.
= *ateri sosialisasi penerapan P2+! di 8empat 6erja.
= Pembuatan dan penempatan pesan&pesan P2+! di tempat&tempat yang strategis di tempat kerja.
= *ekanisme dan saluran pesan P2+! di 8empat 6erja. = Pelatihan bagi pengelola P2+! di 8empat 6erja. e. Sos"al"sas" Peneraan PHBS #" temat kerja
= !osialisasi penerapan P2+! di 8empat 6erja dan lingkungan internal.
= !osialisasi tugas dan penanggung jawab P2+! di 8empat 6erja. %. Peneraan PHBS #" temat kerja
= Penyampaian pesan P2+! di 8empat 6erja kepada pekerja seperti melalui penyuluhan kelompok, media poster, stiker, papan
pengumuman, dan selebaran.
= Penyediaan sarana dan prasarana P2+! di 8empat 6erja seperti air bersih, jamban sehat, tempat sampah, tempat cuci tangan, sarana
olahraga, kantin sehat.
= Pelaksanaan pengawasan P2+! di 8empat 6erja. g. Pengaasan #an Peneraan Sanks"
Pengawas P2+! di 8empat 6erja mencatat pelanggaran dan menerapkan sanksi sesuai peraturan yang telah ditetapkan oleh tempat kerja atau daerah setempat.
h. Pemantauan #an E*aluas"
= 5akukan pemantauan dan e/aluasi secara periodik tentang kebijakan yang telah dilaksanakan.
= 5akukan kajian terhadap masalah yang ditemukan dan putuskan apakah perlu penyesuaian terhadap kebijakan.
/. Dukungan Untuk Pem'"naan PHBS #" Temat !erja a. Pemer"ntah Pro*"ns" #an !a'uaten+!ota &
= *engeluarkan kebijakan tentang Pembinaan P2+! di 8empat 6erja berupa peraturan7surat edaran7 instruksi7himbauan maupun dukungan dana.
= *emantau dan menge/aluasi pelaksanaan pembinaan P2+! di 8empat 6erja di wilayah kerjanya.
'. P"m"nan Temat !erja &
= *engeluarkan kebijakan untuk melaksanakan pembinaan P2+! di 8empat 6erja.
= *enyediakan sarana untuk penerapan P2+! di 8empat kerja seperti 3 sarana olahraga, kantin sehat, penyediaan air bersih,
jamban sehat, tempat cuci tangan, tempat sampah , 4lat Pelindung Diri (4PD media promosi dan Iain&lain.