PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Program Pembelajaran dapat dicapai bila
direncanakan dengan baik
3 pokok dalam perencanaan kegiatan
pembelajaran:
1. Materi yang akan diajarkan
2. Bagaimana cara mengajarkan
Lanjutan
Lanjutan
Materi dan cara pembelajarannya
direncanan dalam bentuk SILABUS,
yang dijabarkan menjadi RENCANA
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Cara untuk mengetahui
Silabus disebut juga,
Silabus disebut juga,
Pola Dasar Kegiatan Belajar Mengajar
(PDKBM)
Garis-Garis Besar Isi Program
Pembelajaran (GBIPP)
PENGEMBANGAN SILABUS
PENGEMBANGAN SILABUS
BERBASIS KOMPETENSI
BERBASIS KOMPETENSI
PENGERTIAN SILABUS:
LANGKAH LANGKAH POKOK PENGEMBANGAN SILABUS DAN SISTEM PENILAIAN
STANDAR
ALOKASI WAKTU SUMBER BELAJAR
STRATEGI
STRATEGI
DALAM PENGEMBANGAN SILABUS
DALAM PENGEMBANGAN SILABUS
1. Bagi sekolah yang mampu dapat menyusun silabus:
- Secara mandiri atau bersama-sama dengan MGMP (sekolah, kecamatan)
- Berkoordinasi dengan pihak Kodya
2. Bagi sekolah yang belum mampu, dapat:
- Menggunakan model silabus yang disusun oleh sekolah lain atau pihak lainnya.
- Menggunakan contoh yang telah disiapkan oleh Direktorat Pend. Lanjutan Pertama
PRINSIP-PRINSIP
PRINSIP-PRINSIP
PENGEMBANGAN SILABUS
PENGEMBANGAN SILABUS
Beberapa prinsip yang mendasari pengembangan silabus antara lain: Beberapa prinsip yang mendasari pengembangan silabus antara lain:
a. Ilmiah, agar silabus yang dihasilkan valid, memenuhi
kebenaran ilmiah. Perlu melibatkan pakar/ahli di bidang keilmuan masing2
b. Memperhatikan perkembangan dan kebutuhan siswa
dari sisi: cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran, dan urutan penyajiannya.
c. Sistematis (tiap materi saling berkaitan)
d. Relevansi, terdapat keterkaitan dengan kehidupan
siswa sehari-hari.
e. Konsistensi (antara Kompetensi Dasar, Materi
Pembelajaran dan Pengalaman Belajar)
f. Kecukupan (cakupan materi memadai untuk
Tahap-tahap Pengembangan
Tahap-tahap Pengembangan
Silabus
Silabus
Perencanaan:
Tim yang ditugaskan untuk menyusun silabus terlebih dahulu perlu mengumpulkan informasi dan mempersiapkan kepustakaan atau
referensi yang sesuai untuk mengembangkan silabus. Pencarian informasi dapat dilakukan dengan memanfaatkan perangkat teknologi dan informasi seperti multi media dan
internet.
Pelaksanaan:
Dalam melaksanakan penyusunan silabus, penyusun silabus perlu memahami semua perangkat yang berhubungan dengan
Perbaikan:
Buram silabus perlu dikaji ulang sebelum digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Pengkajian dapat melibatkan para spesialis kurikulum, ahli mata pelajaran, ahli
didaktik-metodik, ahli penilaian, psikolog, guru/instruktur, kepala sekolah, pengawas, staf profesional dinas pendidikan,
perwakilan orang tua peserta didik , dan peserta didik itu sendiri.
Pemantapan:
Masukan dari pengkajian ulang dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk memperbaiki buram awal. Apabila telah memenuhi kriteria rancangan silabus dapat segera disampaikan kepada Kepala Dinas Pendidikan dan pihak-pihak yang berkepentingan lainnya.
Penilaian silabus:
KOMPONEN SILABUS
KOMPONEN SILABUS
Silabus memuat sekurang-kurangnya
komponen-komponen berikut ini.
Identitas Silabus
Standar Kompentensi Kompetensi Dasar
Materi Pokok/Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
Indikator Penilaian
SILABUS
SILABUS
Sekolah
: SMP
Kelas
: ...
Mata Pelajaran
: ...
Semester
: ...
SILABUS
SILABUS
Nama Sekolah :... Mata Pelajaran :... Kelas/Semester :... 1. Standar Kompetensi : ...
2. Kompetensi Dasar : ... 3.Materi Pokok/Pembelajaran : ...
4. Kegiatan Pembelajaran : ... 5. Indikator : ...
Catatan
Catatan
:
:
Kegiatan Pembelajaran: kegiatan-kegiatan yang
spesifik yang dilakukan peserta didik untuk
mencapai SK dan KD
Alokasi waktu: termasuk alokasi penilaian yang
terintegrasi dengan pembelajaran (n x 40 menit)
Sumber belajar: buku teks, alat, bahan, nara
Langkah-langkah
Langkah-langkah
Pengembangan Silabus
Pengembangan Silabus
Mengisi identitas Silabus
Identitas terdiri dari nama sekolah,
Menuliskan Standar Kompetensi
Menuliskan Standar Kompetensi
Standar Kompetensi adalah kualifikasi kemampuan peserta didik yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, sikap, dan
keterampilan yang diharapkan dicapai pada mata pelajaran tertentu. Standar Kompetensi diambil dari Standar Isi (Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar) Mata Pelajaran.
Sebelum menuliskan Standar Kompetensi, penyusun terlebih dahulu mengkaji Standar Isi mata pelajaran dengan
memperhatikan hal-hal berikut:
– urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan/atau SK dan KD;
– keterkaitan antar standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam mata pelajaran;
– keterkaitan standar kompetensi dan kompetensi dasar antar mata pelajaran.
Menuliskan Kompetensi Dasar
Menuliskan Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar merupakan sejumlah kemampuan
minimal yang harus dimiliki peserta didik dalam rangka menguasai SK mata pelajaran tertentu. Kompetensi
dasar dipilih dari yang tercantum dalam Standar Isi.
Sebelum menentukan atau memilih Kompetensi Dasar,
penyusun terlebih dahulu mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran dengan
memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
– urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu
dan/atau tingkat kesulitan Kompetensi Dasar;
– keterkaitan antar Standar Kompetensi dan
Kompetensi Dasar dalam mata pelajaran; dan
– keterkaitan Standar Kompetensi dan Kompetensi
Mengidentifikasi Materi
Mengidentifikasi Materi
Pokok/Pembelajaran
Pokok/Pembelajaran
Dalam mengidentifikasi materi pokok/pembelajaran
harus dipertimbangkan:
relevansi materi pokok dengan SK dan KD;
tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional,
sosial, dan spiritual peserta didik;
c. kebermanfaatan bagi peserta didik; d. struktur keilmuan;
– kedalaman dan keluasan materi;
– relevansi dengan kebutuhan peseta didik dan tuntutan lingkungan; dan
Selain itu harus diperhatikan:
Selain itu harus diperhatikan:
kesahihan (validity): materi memang benar-benar
teruji kebenaran dan kesahihannya;
tingkat kepentingan (significance): materi yang
diajarkan memang benar-benar diperlukan oleh peserta didik diperlukan oleh peserta didik ;
kebermanfaatan (utility): materi tersebut
memberikan dasar-dasar pengetahuan dan keterampilan pada jenjang berikutnya;
layak dipelajari (learnability): materi layak dipelajari
baik dari aspek tingkat kesulitan maupun aspek pemanfaatan bahan ajar dan kondisi setempat;
menarik minat (interest): materinya menarik minat
Mengembangkan Kegiatan
Mengembangkan Kegiatan
Pembelajaran
Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran dirancang untuk
memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi
antarpeserta didik, peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian kompetensi dasar.
Kegiatan pembelajaran dapat terwujud melalui
penggunaan pendekatan pembelajaran yang bervariasi dan berpusat pada peserta didik.
Kegiatan pembelajaran memuat kecakapan hidup
Kriteria dalam mengembangkan kegiatan
Kriteria dalam mengembangkan kegiatan
pembelajaran sebagai berikut.
pembelajaran sebagai berikut.
Kegiatan pembelajaran disusun bertujuan untuk memberikan bantuan kepada para pendidik,
khususnya guru, agar mereka dapat bekerja dan melaksanakan proses pembelajaran secara
profesional sesuai dengan tuntutan kurikulum.
Kegiatan pembelajaran disusun berdasarkan atas satu tuntutan kompetensi dasar secara utuh.
Kegiatan pembelajaran memuat rangkaian kegiatan yang harus dilakukan oleh peserta didik secara
berurutan untuk mencapai kompetensi dasar.
Kegiatan pembelajaran berpusat pada peserta didik (student-centered). Guru harus selalu berpikir
Materi kegiatan pembelajaran dapat berupa
pengetahuan, sikap, dan keterampilan.
Perumusan kegiatan pembelajaran harus jelas
memuat materi yang harus dikuasai untuk mencapai Kompetensi Dasar.
Penentuan urutan langkah pembelajaran sangat
penting artinya bagi KD-KD yang memerlukan prasyarat tertentu.
Pembelajaran bersifat spiral (terjadi
pengulangan-pengulangan pembelajaran materi tertentu).
Rumusan pernyataan dalam Kegiatan
Pembelajaran minimal mengandung dua unsur penciri yang mencerminkan pengelolaan
Pemilihan kegiatan pembelajaran
Pemilihan kegiatan pembelajaran
mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
memberikan peluang bagi peserta didik untuk mencari,
mengolah, dan menemukan sendiri pengetahuan, di bawah bimbingan guru;
mencerminkan ciri khas dalam pegembangan kemapuan
mata pelajaran;
disesuaikan dengan kemampuan peserta didik , sumber
belajar dan sarana yang tersedia;
bervariasi dengan mengombinasikan kegiatan
individu/perorangan, berpasangan, kelompok, dan klasikal; dan
memperhatikan pelayanan terhadap perbedaan individual
peserta didik seperti: bakat, minat, kemampuan, latar belakang keluarga, sosial-ekomomi, dan budaya, serta masalah khusus yang dihadapi peserta didik yang
Merumuskan Indikator
Merumuskan Indikator
Untuk mengembangkan instrumen penilaian, terlebih
dahulu diperhatikan indikator. Oleh karena itu, di dalam penentuan indikator diperlukan kriteria-kriteria berikut ini.
Kriteria indikator adalah sebagai berikut.
Sesuai tingkat perkembangan berpikir peserta didik .
Berkaitan dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi
Dasar.
Memperhatikan aspek manfaat dalam kehidupan
sehari-hari (life skills).
Harus dapat menunjukkan pencapaian hasil belajar
peserta didik secara utuh (kognitif, afektif, dan psikomotor).
Penilaian
Penilaian
Penilaian pencapaian kompetensi
dasar peserta didik dilakukan
berdasarkan indikator. Di dalam
kegiatan penilaian ini terdapat tiga
Teknik Penilaian
Teknik Penilaian
Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk
memperoleh, menganalisis dan menafsirkan proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan sehingga menjadi informasi yang
bermakna dalam pengambilan keputusan untuk menentukan tingkat keberhasilan pencapaian kompetensi yang telah
ditentukan. Adapun yang dimaksud dengan teknik penilaian adalah cara-cara yang ditempuh untuk memperoleh informasi mengenai proses dan produk yang dihasilkan pembelajaran yang dilakukan oleh peserta didik.
Ada beberapa teknik yang dapat dilakukan dalam rangka
penilaian ini, yang secara garis besar dapat dikategorikan sebagai teknik tes dan teknik nontes.Teknik tes merupakan cara untuk memperoleh informasi melalui pertanyaan yang memerlukan jawaban betul atau salah, sedangkan teknik
Dalam melaksanakan penilaian, penyusun silabus
perlu memperhatikan prinsip-prinsip berikut ini.
Pemilihan jenis penilaian harus disertai dengan
aspek-aspek yang akan dinilai sehingga
memudahkan dalam penyusunan soal.
Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian
indikator.
Penilaian menggunakan acuan kriteria; yaitu
Sistem yang direncanakan adalah sistem penilaian yang
berkelanjutan. Berkelanjutan dalam arti semua indikator ditagih, kemudian hasilnya dianalisis untuk menentukan kompetensi dasar yang telah dimiliki dan yang belum, serta untuk mengetahui kesulitan peserta didik .
Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindakan
perbaikan, berupa program remedi. Apabila peserta didik
belum menguasai suatu kompetensi dasar, ia harus mengikuti proses pembelajaran lagi, dan bila telah menguasai kompetensi dasar, ia diberi tugas pengayaan.
Peserta didik yang telah menguasai semua atau hampir semua
kompetensi dasar dapat diberi tugas untuk mempelajari kompetensi dasar berikutnya.
Dalam sistem penilaian berkelanjutan, guru harus membuat
Penilaian dilakukan untuk menyeimbangkan
berbagai aspek pembelajaran: kognitif, afektif dan psikomotor dengan menggunakan berbagai model penilaian, baik formal maupun nonformal secara berkesinambungan.
Penilaian merupakan suatu proses
pengumpulan dan penggunaan informasi tentang hasil belajar peserta didik dengan
menerapkan prinsip berkelanjutan, bukti-bukti otentik, akurat, dan konsisten sebagai
akuntabilitas publik.
Penilaian merupakan proses identifikasi
Penilaian berorientasi pada Standar Kompetensi,
Kompetensi Dasar dan Indikator. Dengan demikian, hasilnya akan memberikan gambaran mengenai
perkembangan pencapaian kompetensi.
Penilaian dilakukan secara berkelanjutan (direncanakan
dan dilakukan terus menerus) guna mendapatkan gambaran yang utuh mengenai perkembangan
penguasaan kompetensi peserta didik , baik sebagai efek langsung (main effect) maupun efek pengiring
(nurturant effect) dari proses pembelajaran.
Sistem penilaian harus disesuaikan dengan kegiatan
pembelajaran yang ditempuh dalam proses pembelajaran. Misalnya, jika pembelajaran
menggunakan pendekatan tugas observasi lapangan, penilaian harus diberikan baik pada proses
Bentuk Instrumen
Bentuk Instrumen
Bentuk instrumen yang dipilih harus sesuai
dengan teknik penilaiannya. Oleh karena itu,
bentuk instrumen yang dikembangkan dapat
berupa bentuk instrumen yang tergolong
teknik:
Tes tulis, dapat berupa tes esai/uraian, pilihan
ganda, isian, menjodohkan dan sebagainya.
Tes lisan, yaitu berbentuk daftar pertanyaan.
Tes unjuk kerja, dapat berupa tes identifikasi,
tes simulasi, dan uji petik kerja produk, uji
petik kerja prosedur, atau uji petik kerja
Penugasan, seperti tugas proyek atau tugas
rumah.
Observasi yaitu dengan menggunakan
lembar observasi.
Wawancara yaitu dengan menggunakan
pedoman wawancara
Portofolio dengan menggunakan dokumen
pekerjaan, karya, dan atau prestasi peserta
didik .
Penilaian diri dengan menggunakan lembar
Tabel 1. Ragam Teknik Penilaian beserta Ragam Bentuk Instrumennya
Teknik Bentuk Instrumen
Tes tulis Tes isian Tes uraian
Tes pilihan ganda Tes menjodohkan Dll.
Tes lisan Daftar pertanyaan
Tes unjuk kerja Tes identifikasi Tes simulasi
Uji petik kerja produk Uji petik kerja prosedur
Uji petik kerja prosedur dan produk
Penugasan Tugas proyek Tugas rumah
Observasi Lembar observasi
Wawancara Pedoman wawancara
Portofolio Dokumen pekerjaan, karya, dan/atau prestasi peserta didik
Angket Kuesioner
Contoh Instrumen
Contoh Instrumen
Setelah ditetapkan bentuk instrumennya,
selanjutnya dibuat contohnya. Contoh
instrumen dapat dituliskan di dalam kolom
matriks silabus yang tersedia. Namun,
apabila dipandang hal itu menyu lit kan
karena kolom yang tersedia tidak
Menentukan Alokasi Waktu
Menentukan Alokasi Waktu
Alokasi waktu adalah jumlah waktu
yang dibutuhkan untuk ketercapaian
suatu Kompetensi Dasar tertentu,
dengan memperhatikan:
minggu efektif per semester,
alokasi waktu mata pelajaran, dan
Menentukan Sumber Belajar
Menentukan Sumber Belajar
Sumber belajar merupakan segala
sesuatu yang diperlukan dalam
kegiatan pembelajaran, yang dapat
berupa: buku teks, media cetak,
media elektronika, nara sumber,
lingkungan alam sekitar, dan
Langkah-langkah Penyusunan Rencana
Langkah-langkah Penyusunan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Mencantumkan identitas
– Nama sekolah – Mata Pelajaran – Kelas/Semester
– Standar Kompetensi – Kompetensi Dasar – Indikator
– Alokasi Waktu
Catatan:
– RPP disusun untuk satu Kompetensi Dasar.
– Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator dikutip
dari silabus yang disusun oleh satuan pendidikan
– Alokasi waktu diperhitungkan untuk pencapaian satu
kompetensi dasar yang bersangkutan, yang dinyatakan dalam jam pelajaran dan banyaknya pertemuan. Oleh karena itu,
waktu untuk mencapai suatu kompetensi dasar dapat
Mencantumkan Tujuan Pembelajaran
Mencantumkan Tujuan Pembelajaran
Tujuan Pembelajaran berisi penguasaan
kompetensi yang operasional yang
ditargetkan/dicapai dalam rencana pelaksanaan pembelajaran.
Tujuan pembelajaran dirumuskan dalam bentuk
pernyataan yang operasional dari kompetensi dasar.
Apabila rumusan kompetensi dasar sudah
operasional, rumusan tersebutlah yang dijadikan dasar dalam merumuskan tujuan pembelajaran.
Tujuan pembelajaran dapat terdiri atas sebuah
Mencantumkan Materi Pembelajaran
Mencantumkan Materi Pembelajaran
Materi pembelajaran adalah
materi yang digunakan untuk
mencapai tujuan pembelajaran.
Materi pembelajaran
dikembangkan dengan mengacu
pada materi pokok yang ada
Mencantumkan Metode
Mencantumkan Metode
Pembelajaran
Pembelajaran
Metode dapat diartikan benar-benar
sebagai metode, tetapi dapat pula
diartikan sebagai model atau
pendekatan pembelajaran,
bergantung pada karakteristik
Pendekatan, Model, dan
Pendekatan, Model, dan
Metode
Metode
Pendekatan Pembelajaran: Melihat pembelajaran
sebagai proses belajar siswa yang sedang berkembang untuk mencapai perkembangannya
Model Pembelajaran: melihat pembelajaran sebagai
suatu disain yang menggambakan proses rincian dan penciptaan situasi lingkungan yang memungkinkan siswa berinteraksi sehingga terjadi perubahan atau perkembangan pada diri siswa
Metode Pembelajaran: berfokus pada proses
Pendekatan dan Model
Pendekatan dan Model
Pembelajaran Kompetensi
Pembelajaran Kompetensi
Pembelajaran Berdasarkan Masalah (PBI)
Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran Langsung (DI)
Pembelajaran kontekstual
Pembelajaran mencari dan bermakna
Pembelajaran berbasis pengalaman
Pembelajaran terpadu
Pembelajaran latihan inkuiri
A B
C
D
1
5 4
2
3
1
3
2 4
5
Mencantumkan Langkah-langkah Kegiatan
Mencantumkan Langkah-langkah Kegiatan
Pembelajaran
Pembelajaran
Untuk mencapai suatu kompetensi dasar harus
dicantumkan langkah-langkah kegiatan setiap
pertemuan. Pada dasarnya, langkah-langkah kegiatan memuat unsur kegiatan pendahuluan/pembuka,
kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Akan tetapi, dimungkinkan dalam seluruh rangkaian kegiatan, sesuai dengan karakteristik model yang dipilih, menggunakan urutan sintaks sesuai dengan modelnya. Oleh karena itu, kegiatan
Mencantumkan Sumber Belajar
Mencantumkan Sumber Belajar
Pemilihan sumber belajar mengacu pada
perumusan yang ada dalam silabus yang
dikembangkan oleh satuan pendidikan.
Sumber belajar mencakup sumber
rujukan, lingkungan, media, narasumber,
alat, dan bahan. Sumber belajar dituliskan
secara lebih operasional. Misalnya,
sumber belajar dalam silabus dituliskan
buku referens, dalam RPP harus
Mencantumkan Penilaian
Mencantumkan Penilaian
Penilaian dijabarkan atas teknik penilaian,
bentuk instrumen, dan instrumen yang
dipakai untuk mengumpulkan data. Dalam
sajiannya dapat ituangkan dalam bentuk
matrik horisontal atau vertikal. Apabila
Format Rencana Pelaksanaan
Format Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP)
Pembelajaran (RPP)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) SMP/MTs : ... Mata Pelajaran : ... Kelas/Semester : ... Standar Kompetensi: ... Kompetensi Dasar : ... Indikator : ... Alokasi Waktu : … jam pelajaran (… x
Tujuan Pembelajaran : ...
B. Materi Pembelajaran : ... C. Metode Pembelajaran : ... D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1: ... Pertemuan 2: ... dst.
KEGIATAN PEMBELAJARAN
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Rumusan Kegiatan Belajar perlu memperhatikan hal-hal berikut:
Mengandung pengalaman belajar yang berpusat
pada peserta didik.
Mengandung kegiatan yang sesuai dengan
kompetensi yang akan dicapai.
Mengelola kegiatan yang bervariasi misalnya
kegiatan belajar perseorangan, pasangan, kelompok dan klasikal
Melayani perbedaan individu
Menggunakan sarana yang tersedia atau yang dapat
di sediakan
Menunjang berkembangnya kecakapan hidup yang
Kegiatan Belajar Mengajar
Kegiatan Belajar Mengajar
Berpusat pada peserta didik
Mengembangkan kreatifitas
Menciptakan kondisi yang menyenangkan
dan menantang
Kontekstual
Menyediakan pengalaman belajar yang
beragam
Pengertian
Pengertian
Kompetensi merupakan pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai-nilai yang
diwujudkan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak
Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) merupakan seperangkat rencana dan pengaturan tentang kompetensi yang dibakukan dan cara penyampaiannya disesuaikan dengan keadaan dan
Standar Kompetensi
Standar Kompetensi (SK) merupakan
seperangkat kompetensi yang dibakukan secara nasional dan diwujudkan dengan hasil belajar peserta didik.
Standar harus dapat diukur dan diamati
untuk memudahkan pengambilan keputusan bagi guru, tenaga
Standar Kompetensi merupakan hasil
jabaran dari Fungsi dan Tujuan Pendidikan Nasional.
Standar kompetensi terdiri atas: Standar
Kompetensi Lintas Kurikulum, Standar
SD dan MI SMP dan MTs Sma dan MA I II III IV V VI VII VIII IX X XI XII
Fungsi Dan Tujuan Pendidikan Nasional
Standar Kompetensi Lintas Kurikulum
Standar Kompetensi Bahan Kajian
Standar Kompetensi Mata Pelajaran
(SD dan MI, SMP dan MTs, SMA dan MA)
Standar Kompetensi Lulusan
Standar Kompetensi:
Standar Kompetensi:
Glosarium:
STANDAR KOMPETENSI
STANDAR KOMPETENSI
Pengertian:
Standar kompetensi merupakan pernyataan tentang pengetahuan, keterampilan, dan
sikap yang harus
dikuasai siswa serta tingkat penguasaan yang diharapkan
dicapai dalam
mempelajari suatu mata pelajaran.
Standar Kompetensi mencakup:
1. Standar Isi (content standars) Pernyataan tentang
pengetahuan, sikap dan keterampilan yang harus
dikuasai dalam mempelajari mata pelajaran tertentu
2. Standar Penampilan (performance standars)
Contoh kata kerja operasional
Contoh kata kerja operasional
untuk standar kompetensi:
untuk standar kompetensi:
Mendefinisikan
Menerapkan
Mengkonstruksi
Mengidentifikasikan
Mengenal
Menyelesaikan
Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar
Glosarium:
KOMPETENSI DASAR
KOMPETENSI DASAR
Pengertian:
Kemampuan (pengetahuan, keterampilan dan sikap) minimal untuk mencapai suatu standar kompetensi yang harus mampu
didemonstrasikan oleh siswa.
Kompetensi dasar merupakan dasar penentuan materi yg akan disajikan dan pengalaman
Contoh Kata Kerja Operasional
Contoh Kata Kerja Operasional
untuk Kompetensi Dasar:
untuk Kompetensi Dasar:
INDIKATOR
INDIKATOR
Karakteristik, ciri-Ciri, tanda-tanda,
STRATEGI PEMBELAJARAN
STRATEGI PEMBELAJARAN
Strategi Pembelajaran dijabarkan menjadi METODE (Tatap Muka) dan PENGALAMAN BELAJAR (Non Tatap Muka)
Metode berupa aktivitas pembelajaran dilihat dari sudut guru.
STRATEGI PEMBELAJARAN
STRATEGI PEMBELAJARAN
Strategi pembelajaran dimaksudkan
sebagai bentuk/pola umum kegiatan
pembelajaran yang akan dilaksanakan.
Strategi pembelajaran dapat dipilih
TATAP
TATAP
MUKA
MUKA
Kegiatan tatap muka dimaksudkan sebagai kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan
mengembangkan bentuk-bentuk interaksi langsung antara guru dengan siswa, seperti :
ceramah, diskusi,
presentasi, ujian blok, kuis,
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
Merupakan pokok-pokok materi yang
harus dipelajari siswa untuk dapat
menguasai kompetensi dasar tertentu.
MATERI
MATERI
POKOK/PEMBELAJARAN
POKOK/PEMBELAJARAN
Arti:
Adalah pokok-pokok materi yang harus dipelajari oleh
siswa sebagai sarana pencapaian kompetensi dasar
Jenis:
Pengetahuan, keterampilan, sikap
Fakta, konsep, prinsip, prosedur
Urutan
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
Fakta:
Menyebutkan nama,
kapan, berapa, dan dimana
Nama-nama objek Nama tempat
Nama orang Lambang
Nama bagian
Komponen suatu benda
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
Materi dapat diperdalam secara
kontekstual dengan memperhatikan hal-hal berikut:
1. Kebenaran materi secara keilmuan
2. Kebermanfaatan materi sesuai usia,
kebutuhan dan potensi peserta didik.
3. Menarik minat peserta didik sehingga
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
Prinsip:
Dalil
Rumus
Hukum
Hipotesis
Hub. Atar variabel
Paradigma
Prosedur:
Langkah-langkah
mengerjakan
Pengalaman Belajar
Pengalaman Belajar
Glosarium:
Menunjukkan aktifitas belajar yang dilakukan siswa dalam berinteraksi dengan obyek belajar untuk mencapai kemampuan dasar.
Pengalaman belajar dapat dipilih sesuai dengan kompetensinya, dapat dicapai di dalam kelas dan di luar kelas
PENGALAMAN
PENGALAMAN
BELAJAR
BELAJAR
Berupa aktifitas belajar yang dilakukan siswa dalam berinteraksi dengan obyek belajar
dalam upaya mencapai suatu standar
kompetensi, kompetensi dasar dan materi pembelajaran tertentu.
PENGALAMAN BELAJAR
PENGALAMAN BELAJAR
Menunjukkan aktivitas belajar yang dilakukan
siswa dalam berinteraksi dengan objek belajar
untuk mencapai kemampuan dasar.
Pengalaman belajar dapat dipilih sesuai dengan
kompetensinya, dapat dicapai di dalam kelas dan di luar kelas
Bentuk:
Mendemonstrasikan, mempraktikkan,
mensimulasikan, mengadakan eksperimen, menganalisis, mengaplikasikan, menemukan, mengamati, meneliti, menelaah, dll.
Perlu Memperhatikan:
Contoh
Contoh
Siswa diberi tugas membaca di perpustakaan,
selanjutnya diminta merangkum hasilnya.
Mengunjungi objek studi yang berada di luar
kelas.
Mengamati jalannya sidang perkara pidana di
Pengadilan Negeri.
Mengamati cara pengambilan keputusan di DPRD Melakukan observasi ragam tumbuhan pantai
dibandingkan dengan ragam tumbuhan di pegunungan.
Mengamati kecepatan abrasi pantai untuk
Kecakapan Hidup
(Life Skills)
Adalah kecakapan yang dimiliki seseorang untuk mampu
memecahkan permasalahan hidup secara wajar dan menjalani
kehidupan secara bermartabat
tanpa merasa tertekan, kemudian secara proaktif mencari serta
menemukan solusi sehingga
C
ontextual
T
eaching and
L
earning
(CTL)
Pada hakikatnya merupakan implementasi dalam penentuan materi pembelajaran dan pengalaman belajar yang disesuaikan dengan karakteristik siswa dan/atau daerah
Pembelajaran kontekstual didasarkan pada hasil penelitian
John Dewey (1916) yang menyimpulkan bahwa siswa akan
belajar dengan baik bila apa yang dipelajari terkait dengan apa yang telah diketahui dan dengan kegiatan atau peristiwa yang terjadi di sekelilingnya
Kegiatan dan strategi yang ditampilkan dapat berupa kombinasi dari kegiatan berikut:
1. Pembelajaran otentik (authentic instruction)
2. Pembelajaran berbasis inkuiri (inquiry-based learning)
3. Pembelajaran berbasis masalah (problem-based learning)
4. Pembelajaran layanan (service learning)
Prinsip dasar
Pembelajaran Kontekstual /
CTL
Konstruktivisme (Pengetahuan dibangun sedikit-demi
sedikit, Lama Baru
Menemukan inkuiry melalui langkah-langkah:
- Merumuskan masalah
- Mengamati/Observasi, analisis, menyajikan - Mengkomonikasikan hasil karya
Questioning (menggali informasi, mengecek pemahaman,
Prinsip dasar
Pembelajaran Kontekstual /
CTL
Mendorong siswa belajar dari satu dengan lainnya dan
belajar bersama (Learning Community)
Modeling (pemodelan melalui model yang bisa ditiru) dan Menggunakan penilaian otentik (autentik asessment)
Refleksi (refektion) (pernyataan langsung hasil yang
diperoleh, catatan/jurnal, kesan/ssisduksi hasil siswa Questioning (menggali, infomrassi, mengecek
ALOKASI WAKTU
ALOKASI WAKTU
Perkiraan lamanya siswa mempelajari materi yang telah ditentukan
Perkiraan lamanya siswa mempelajari materi yang telah ditentukan
Kriteria Penetapan:
Kompleksitas
Kedalaman
Frekuensi Penggunaan
Banyaknya Materi
Pentingnya Materi
SUMBER BAHAN
SUMBER BAHAN
Buku teks
Buku Kurikulum Jurnal
Hasil Penelitian
Penerbitan berkala
(majalah, koran, tabloid, dsb)
SUMBER BAHAN / ALAT
SUMBER BAHAN / ALAT
Utama: buku teks dan buku kurikulum,
jurnal, hasil penelitian, terbitan berkala, dokumen negara dll., serta
peralatan utama penunjang pembelajaran
Lainnya: referensi/literatur, buku, serta peralatan
Kerangka Dasar Kurikulum
Kerangka Dasar Kurikulum
Kelompok Mata Pelajaran
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan pasal 6 ayat (1) menyatakan bahwa kurikulum untuk jenis pendidikan umum, kejuruan, dan khusus pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas:
kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia; b. kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan
kepribadian;
kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi; kelompok mata pelajaran estetika;
Struktur Kurikulum SMP/MTs
Struktur Kurikulum SMP/MTs
Struktur kurikulum SMP/MTs meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu
jenjang pendidikan selama tiga tahun mulai Kelas VII sampai dengan Kelas IX. Struktur kurikulum disusun berdasarkan standar kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran dengan ketentuan sebagai berikut.
– Kurikulum SMP/MTs memuat 10 mata pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan
diri seperti tertera pada Tabel 3.
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang
disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada. Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan.
Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh guru.
Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri
difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler.
– Substansi mata pelajaran IPA dan IPS pada SMP/MTs merupakan “IPA Terpadu”
dan “IPS Terpadu”.
– Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana tertera
dalam struktur kurikulum. Satuan pendidikan dimungkinkan menambah maksimum empat jam pembelajaran per minggu secara keseluruhan.
– Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 40 menit.
BEBAN BELAJAR
BEBAN BELAJAR
A. Jumlah jam pembelajaran tatap muka per minggu untuk SD/MI/SDLB:
Kelas I s.d. III adalah 29 s.d. 32 jam pembelajaran; Kelas IV s.d. VI adalah 34 jam pembelajaran.
B. Jumlah jam pembelajaran tatap muka per minggu untuk SMP/MTs/SMPLB adalah 34 jam pembelajaran.
C. Jumlah jam pembelajaran tatap muka per minggu untuk SMA/MA/SMALB/
Tabel 25. Beban Belajar Kegiatan Tatap Muka Keseluruhan untuk setiap Satuan Pendidikan
Satuan
Pendidikan Kelas
Satu jam pemb.
tatap muka (menit) Jumlah jam pemb. Per minggu
Minggu Efektif per tahun ajaran
Waktu pembelajaran per
tahun
Jumlah jam per tahun (@60
menit)
SD/MI/SDLB
I s.d. III 35 29-32 34-38
986-1216 jam pembelajaran (34510-42560
menit)
575-709
IV s.d. VI 35 34 34-38
1156-1292 jam pembelajaran
1156-1292 jam pembelajaran (46240-51680
menit)
771-861
SMA/MA/
SMALB X s.d. XII 45 38-39 34-38
1292-1482 jam pembelajaran (58140-66690
menit)
969-1111,5
Struktur kurikulum SMP/MTs disajikan pada Tabel 3 Tabel 3. Struktur Kurikulum SMP/MTs
Komponen Kelas dan Alokasi Waktu
VII VIII IX
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama 2 2 2
2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4 4
4. Bahasa Inggris 4 4 4
5. Matematika 4 4 4
6. Ilmu Pengetahuan Alam 4 4 4
7. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4
8. Seni Budaya 2 2 2
9. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 2 2 2
10. Keterampilan/Teknologi Informasi dan
Komunikasi 2 2 2
B. Muatan Lokal 2 2 2
C. Pengembangan Diri 2*) 2*) 2*)
PERBEDAAN KURIKULUM 1994
PERBEDAAN KURIKULUM 1994
DENGAN KURIKULUM 2004
DENGAN KURIKULUM 2004
KURIKULUM1994
1. Jam belajar: 1.400 jam
pertahun atau 42
jam/minggu atau 240 hari/tahun
2. Silabus disusun
Depdiknas
3. Guru mengajar
berdasarkan silabus Depdikna
4. Murid Cenderung pasip 5. Penilaian terlalu kognitif
KURIKULUM 2004
Jam belajar: 1.100
jam/tahun atau 38
jam/minggu atau 200 s/d 240 hari/tahun
Silabus disusun Guru
Guru Bisa berinovasi
Murid lebih aktif
Penilaian, Paduan
Perbedaan Kurikulum 1994 dengan
Perbedaan Kurikulum 1994 dengan
Kurikulum 2004
Kurikulum 2004
Aspek Kurikulum 1994 Kurikulum 2004
Kewenangan mapel seperangkat tujuan Keberhasilan diukur
melalui keberhasilan guru menyampaikan semua bahan ajar
Kecepatan belajar siswa relatif sama
Struktur keilmuan,
perkembangan Psikologi siswa, kebutuhan lapangan Kompetensi lulusan Kompetensi mapel
Kompetensi dasar
Kecepatan Belajar Siswa tidak sama
Tujuan Menguasai materi seperti pada silabus Mendorong guru mengajarkan semua materi
Memiliki kompetensi dasar semua mapel Mendorong guru
menambah/mengurangi kompetensi dasar yang akan dicapai menurut kondisi
Aspek Kurikulum 1994 Kurikulum 2004
Substansi Semua materi ditetapkan
pemerintah, sekolah melaksanakan
Sama untuk semua sekolah Penentuan materi lebih
pada struktur keilmuan
Pemerintah menetapkan
standar
kompetensi-kompetensi dasar- materi pokok
Sekolah menyesuaikan Berdasarkan struktur
keilmuan, karakteristik
mapel, perkembangan siswa dan kebutuhan lapangan
Cara
Pembelajara n
Bersifat klasikal
Penggunaan metode pada
keberhasilan menyampaikan semua bahan ajar dominan ceramah
Cenderung berpusat pada
guru
Individual ditonjolkan
berdasarkan kecepatan belajar
Metode mengajar bervariasi
sesuai pengalaman belajar
Berpusat pada siswa
Cara
Penilaian
Bentuk Penilaian
Kognitif
Tes formatif dan Sumatif Analisis tes pada tingkat
kesulitan
Tes tertulis, terutama
pilihan ganda
Kognitif, Keterampilan, dan
Sikap
Penilaian berbasis kelas Portofolio, Hasil Karya
(produk), Penugasan (Proyek), Kinerja
Aspek Kurikulum 1994 Kurikulum 2004
Persiapan Mengajar
AMP, SP, RP dengan format baku
Silabus yang memuat standar kompetensi,
kompetensi dasar, Indikator, Materi Pembelajaran,
Pengalaman Belajar, Alokasi Waktu, Media/Sumber Bahan, Penilaian/lembar penilaian, LKS
Target Kurikulum
Selesai mengajarkan
semua pokok bahasan/Konsep
Siswa memiliki semua kompetensi sebagai hasil belajar dan dapat digunakan untuk belajar kompetensi berikutnya
Sumber Belajar
Orientasi Ilmu
Buku Pelajaran Guru
Ilmu/Disiplin ilmu
dipelajari sebagai produk Penekanan: Learning what to be learn
Beragam sumber belajar, misalnya buku, lingkungan, internet
Ilmu/Disiplin ilmu dipelajari sebagai proses
SK : 3. Mengaplikasikan konsep keanekaragaman m.h berdasarkan ciri-ciri kehidupan
Kompeten si Dasar
Materi
pembelaj Pengalaman Belaj.
Alokasi berupa makhluk hidup di sekitar sekolah, untuk menangkap gejala tentang ciri-ciri (umum) makhluk hidup
Identitas (SMP/MTs, MP:Sains-Bio, Kelas VII Sem 1)
Diskusi
(memfasilitasi siswa untuk mendiskusikan temuan mereka mengenai ciri-ciri makhluk hidup)
Metode (Ttp muka)
Identitas (nama sekolah, MP, Kelas, Smt)Identitas (nama sekolah, MP, Kelas, Smt)
Standar Kompetensi
Kompetensi
Dasar pembelajaranMateri Indikator
Teknik Penilaian
Memuat kemampuan dasar hasil penjabaran dari standar kompetensi yang telah dirumuskan (1 SK dijabarkan dalam 2-6 KD)
Memuat materi pembelajaran
kegiatan belajar yang dipilih yang dapat dipakai untuk mencapai penguasaan kemampuan dasar yang dirumuskan
Tipe Bentuk No.
CONTOH FORMAT SILABUS DAN SISTEM PENILAIAN
CONTOH FORMAT SILABUS DAN SISTEM PENILAIAN
(Penggabungan)
(Penggabungan)
Nama Sekolah : ……….. Mata Pelajaran : ……….. Kelas/Sem : ………..
Standar Kompetensi :………
Berisi cara-cara dan
instrumen untuk menilai
Kemampua
n Dasar Materi Pembelajaran Pengalaman Belajar Indikator Pengujian Jenis Bentuk
soal Contoh soal
KISI-KISI SISTEM UJIAN BERKELANJUTANKISI-KISI SISTEM UJIAN BERKELANJUTAN
Kelas: ……… Semester: ……… Kelas: ……… Semester: ………
RANCANGAN PENGUJIAN
RANCANGAN PENGUJIAN
No. Kemampu
an Dasar Juli Agustus September Oktober
Blok 1
Blok 2
RANCANGAN PEMBERIAN TUGAS
RANCANGAN PEMBERIAN TUGAS
No. Kemampu
an Dasar Juli Agustus September Oktober
K1
PR 1
K2
PR 2
k3
K4
TERIMA KASIH
TERIMA KASIH
Selamat
Bekerja
,
PENGEMBANGAN SILABUS DAN SISTEM PENILAIAN
PENGEMBANGAN SILABUS DAN SISTEM PENILAIAN
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
(KTSP)
(KTSP)
Farid Makrup
08121952666
PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA DINAS PENDIDIKAN DASAR
SMP NEGERI 19 JAKARTA
Jl. Bumi Blok E No. 21 Keb. Baru Telp. 7250219 Jakarta Selatan