• Tidak ada hasil yang ditemukan

Unduh BRS Ini

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Unduh BRS Ini"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

No.10/02/13/ThXX, 6 Februari 2017

I

NDEKS

T

ENDENSI

K

ONSUMEN

T

RIWULAN

IV

-

2016

A. Penjelasan Umum

Indeks Tendensi Konsumen (ITK) adalah indikator perkembangan ekonomi terkini yang dihasilkan Badan Pusat Statistik melalui Survei Tendensi Konsumen (STK). ITK merupakan indeks yang menggambarkan kondisi ekonomi konsumen pada triwulan berjalan dan perkiraan pada triwulan mendatang. Mulai tahun 2015 pengumpulan data STK dilakukan secara independen, responden dipilih pada strata blok sensus kategori sedang dan tinggi berdasarkan “wealth index” dan merupakan subsampel dari Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) khusus di daerah perkotaan. Pemilihan sampel dilakukan secara panel antar triwulan untuk memperoleh gambaran yang lebih akurat mengenai perubahan persepsi konsumen antar waktu. Pelaksanaan STK 2016 di Sumatera Barat meliputi Kabupaten Agam, Kota Padang, Kota Solok dan Kota Bukittinggi dengan jumlah sampel 28 blok bensus.

B. Kondisi Ekonomi Konsumen Triwulan IV - 2016

 Secara umum Indeks Tendensi Konsumen (ITK) di Sumatera Barat pada triwulan IV - 2016 sebesar 103,73 artinya kondisi ekonomi konsumen di Sumatera Barat mengalami peningkatan walapun tidak seoptimis triwulan sebelumnya (ITK = 109,53).

 Meningkatnya indeks tendensi konsumen disebabkan oleh meningkatnya indeks variabel pembentuk ITK, yaitu pendapatan rumah tangga kini mengalami peningkatan dengan indeks 101,37, pengaruh inflasi terhadap total pengeluaran rumah tangga meningkat dari 109,30 pada triwulan III menjadi 109,74 pada triwulan IV dan variabel volume/frekuensi konsumsi (indeks = 101,71).

C. Perkiraan Ekonomi Konsumen Triwulan I - 2017

 Nilai ITK di Sumatera Barat pada triwulan I - 2017 diperkirakan sebesar 101,38 artinya kondisi ekonomi akan mengalami peningkatan dengan tingkat optimisme konsumen menurun bila dibandingkan triwulan IV - 2016.

 Peningkatan kondisi ekonomi konsumen pada triwulan I - 2017 diperkirakan terjadi karena adanya peningkatan pada variabel pendapatan rumah tangga mendatang (indeks = 104,99) dan rencana pembelian barang tahan lama justru mengalami penurunan (indeks = 95,05).

D. Perbandingan ITK Provinsi Sumatera Barat dengan Provinsi Lain di Pulau Sumatera

 ITK triwulan IV - 2016 Provinsi Sumatera Barat mencapai 103,37 yang berarti di atas indeks nasional (ITK = 102,46) dan berada pada urutan kedua diantara provinsi lainnya di wilayah Pulau Sumatera.  Perkiraan pada triwulan I - 2017 nilai ITK Provinsi Sumatera Barat diprediksi sebesar 101,38

(2)

Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Barat No.10/02/13/Th XX, 6 Februari 2017 2

1. Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Triwulan IV - 2016

Tabel 1 memperlihatkan perkembangan indeks tendensi konsumen di Sumatera Barat selama triwulan I - IV tahun 2016. Nilai ITK Sumatera Barat triwulan IV tahun 2016 mengalami peningkatan dengan tingkat optimis menurun. Peningkatan tingkat ITK disebabkan oleh variabel pendapatan rumah tangga kini turun dari 106,82 menjadi 101,37, pengaruh inflasi terhadap total pengeluaran rumah tangga mengalami peningkatan dari indeks 109,30 pada triwulan III menjadi 109,74 pada triwulan IV tahun 2016, dan volume/frekuensi konsumsi rumah tangga menurun dari indeks 116,29 pada triwulan III menjadi 101,71 pada triwulan IV tahun 2016.

Tabel 1.

Indeks Tendensi Konsumen Triwulan I - IV 2016 Sumatera Barat Menurut Variabel Pembentuknya

Variabel Pembentuk 2016

Trw I Trw II Trw III Trw IV

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

1. Pendapatan rumah tangga kini 96,34 101,79 106,82 101,37

2. Pengaruh inflasi terhadap total pengeluaran

rumah tangga 106,94 117,31 109,30 109,74

3. Volume/frekuensi konsumsi rumah tangga 108,55 115,81 116,29 101,71

Indeks Tendensi Konsumen 101,85 109,04 109,53 103,73

2.

Perkiraan

Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Triwulan I - 2017

Nilai ITK di Sumatera Barat pada triwulan I - 2017 diperkirakan sebesar 101,38 artinya kondisi ekonomi konsumen diprediksi tetap membaik dibandingkan triwulan sebelumnya. Peningkatan tersebut tidak diikuti dengan tingkat kepercayaan atau optimisme konsumen, yang ditunjukkan dengan lebih rendahnya nilai perkiraan indeks pada triwulan I - 2017 dibandingkan triwulan VI - 2016 yang tercatat sebesar 103,73.

Tabel 2.

Perkiraan Indeks Tendensi Konsumen Triwulan I – 2017 Sumatera Barat

Variabel Pembentuk Triwulan I – 2017

(1) (2)

1.

Perkiraan pendapatan rumah tangga mendatang 104,99

2.

Rencana pembelian barang tahan lama (barang elektronik,

perhiasan, perangkat komunikasi, perabot meubelair, sepeda motor, mobil), kegiatan pesta/hajatan, rekreasi, merenovasi/membeli rumah/tanah.

95,05

(3)

Membaiknya kondisi ekonomi konsumen pada triwulan I -2017 diperkirakan terjadi karena adanya peningkatan indeks pada variable pendapatan rumah tangga mendatang sebesar 104,99. Sedangkan pada variabel rencana untuk membeli barang-barang tahan lama diprediksi menurun dengan nilai indeks sebesar 95,05. Penurunan ini disebabkan terlalu rendahnya rencana pembelian untuk perhiasan dengan indeks hanya 48,94.

3.

Perbandingan ITK Provinsi Sumatera Barat dengan Provinsi Lain di Pulau Sumatera

Pada triwulan VI-2016 indeks tendensi konsumen di wilayah pulau Sumatera semua provinsi mengalami peningkatan (nilai indeks di atas 100). Hal ini menunjukkan secara umum kondisi ekonomi konsumen di pulau Sumatera pada bulan Oktober – Desember 2016 mengalami peningkatan dibandingkan triwulan III - 2016 (Juli – September 2016) meskipun dengan tingkat optimisme yang menurun. Dari hasil perhitungan ITK triwulan VI-2016 lima provinsi di wilayah Pulau Sumatera tercatat mempunyai nilai indeks di atas ITK nasional (ITK = 102,46) dan sisanya sebanyak lima provinsi lain berada dibawah angka nasional. Provinsi Sumatera Barat (ITK = 103,73) berada pada urutan kedua diantara provinsi lainnya di Sumatera, diatasnya ada Provinsi Bangka Belitung (ITK = 104,59), dan berada setelahnya berturut-turut adalah Provinsi Aceh (ITK = 103,65), Provinsi Sumatera Utara (ITK = 102,83), Provinsi Riau (ITK = 102,61) , Provinsi Lampung (ITK = 102,29), Provinsi Kepulauan Riau

Gambar 1.

Perbandingan Indeks Tendensi Konsumen Triwulan III – 2016 Provinsi Sumatera Barat dengan Provinsi Lain di Pulau Sumatera dan Nasional

(4)

Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Barat No.10/02/13/Th XX, 6 Februari 2017 4

(ITK = 100,86), Provinsi Jambi (ITK = 100,83), Provinsi Sumatera Selatan (ITK = 100,40), Provinsi Bengkulu (ITK = 100,30).

ITK provinsi-provinsi di Pulau Sumatera pada triwulan I - 2017 diprediksi meningkat (ITK > 100) kecuali untuk Provinsi Jambi (ITK = 98,78). Pada triwulan I - 2017 tersebut juga diperkirakan ada dua provinsi di Sumatera berada di atas angka nasional (ITK = 106,30) yaitu Provinsi Bangka Belitung ( ITK = 109,79) dan Provinsi Riau (ITK = 109,57). Sedang sembilan provinsi lainnya berada di bawah angka ITK nasional, indeksnya berada pada rentang 98,78 (Provinsi Jambi) sampai dengan 105,24 (Provinsi Kepulauan Riau).

Gambar 2.

Perbandingan Perkiraan Indeks Tendensi Konsumen Triwulan I - 2017 Provinsi Sumatera Barat dengan Provinsi Lain di Pulau Sumatera dan Nasional

Pada triwulan I - 2017 nilai ITK Provinsi Sumatera Barat sendiri diprediksi mencapai 101,38 dan berada pada urutan kedelapan di antara provinsi-provinsi lainnya di Pulau Sumatera.

(5)

Informasi lebih lanjut hubungi:

Dr.Ir. Sukardi, M.Si

Kepala BPS Provinsi Sumatera Barat

Telepon: 0751 442158-59

Gambar

Tabel 1. Indeks Tendensi Konsumen Triwulan I - IV  2016
Gambar 2.

Referensi

Dokumen terkait

Namun bila dalam jangka yang lama glukosa darah tidak berhasil diturunkan menjadi normal maka akan melemahkan dan merusak dinding pembuluh darah kapiler yang memberi makan ke

Maka dari itu, perlu adanya kajian khusus mengenai Perencanaan Alternatif Analisis Sambungan Balok-Kolom Dengan Sistem Pracetak Pada Gedung Kuliah Fakultas Teknik

Dongkelsari Desa Wukirsari Kecamatan Cangkringan Kabupaten bupaten Sleman Provinsi DIY adalah stres sedang yaitu 30 responden (69,8 %) dan kejadian. hipertensi 20 responden

Pada tahap analisis dan perancangan, kamus data dapat digunakan sebagai alat komunikasi antara analsisis sistem dengan pemakai sistem tentang data yang mengalir di sistem,

Madrasah kami memiliki jumlah tenaga kependidikan yang memadai sesuai dengan standar yang ditetapkan, termasuk untuk menangani peserta didik yang mengalami

Seseorang yang sering berlatih atau berolahraga kemungkinan memiliki stamina yang baik dengan memiliki nilai VO 2 Max lebih tinggi, sehingga dapat melakukan

3 1. Jerami jagung 33. Jerami kedelai 34. Jerami kacang tanah 35. Jerami kacang hijau 36.. PENGGUNAAN LIMBAH PERTANIAN SEBAGA1 PAKAN. Jenis Limbah/Pakan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Xu (2010) menunjukkan bahwa keterlibatan orang tua dalam proses belajar akan dapat mendukung self regulated learning