BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian
Jenis
penelitian ini adalah penelitian
kompa-rasi, yaitu memandang dua fenomena atau lebih,
ditinjau dari perbedaan yang ada (Arikunto, 2006).
Dalam penelitian ini akan diperbandingkan etos kerja
antara guru yang belum sertifiksi dengan guru
bersertifikasi di UPT Dinas Pendidikan Kecamatan
Kaloran Kabupaten Temanggung.
3.2 Populasi dan Sampel
Tabel 3.1
Daftar Guru SD UPT Dinas Pendidikan
Kecamatan Kaloran
No Nama SD Kepala
Sekolah Guru
Bersertifikasi
Sudah Belum
1 SDN 1 Kaloran 1 7 5 2
2 SDN 2 Kaloran 1 6 1 5
3 SDN 3 Kaloran 1 6 5 1
4 SDN 4 Kaloran 1 6 5 1
5 SDN 5 Kaloran 1 5 3 2
6 SDN Tlogowungu 1 5 4 1
7 SDN 1 Kalimanggis 1 7 6 1
8 SDN 2 Kalimanggis 1 6 3 3
9 SDN 3 Kalimanggis - 5 1 4
10 SDN 2 Getas 1 7 2 5
11 SDN 3 Getas 1 7 3 4
12 SDN 4 Getas 1 5 2 3
13 SDN 1 Tleter 1 6 3 3
14 SDN 2 Tleter 1 6 2 4
15 SDN Kwarakan 1 5 2 3
16 SDN 1 Gandon 1 8 7 1
17 SDN 3 Gandon 1 6 3 3
18 SDN Geblok 1 5 3 2
19 SDN Keblukan 1 2 0 2
20 SDN Tegowanuh 1 9 8 1
21 SDN 1 Gandulan 1 7 7 0
22 SDN 2 Gandulan 1 4 4 0
23 SDN 1 Tepusen 1 6 3 3
24 SDN 2 Tepusen 1 5 5 0
25 SDN 1 Kemiri 1 6 4 2
26 SDN 2 Kemiri 1 4 2 2
27 SDN Tempuran 1 7 5 2
Jumlah 26 158 98 60
Sumber: Data Guru SD di wilayah UPT Dinas Pendidikan
Kecamatan Kaloran tahun 2013
Ket. : SDN 3 Kalimanggis kepala sekolahnya diampu
3.3 Model Penelitian
1999).
Variabel dalam penelitian ini adalah:
a.
Variabel bebas (
independen variabel
), yaitu guru
belum sertifikasi dan guru bersertifikasi.
b.
Variabel terikat (
dependen variabel
), yaitu etos
kerja.
Model penelitian dapat dilihat pada gambar di
bawah ini.
Gambar 3.1
Model Penelitian
Keterangan:
X1
: Guru belum sertifikasi
X2
: Guru bersertifikasi
Y1
: Etos Kerja guru
3.4 Teknik Pengumpulan data
Pemilihan teknik pengumpulan data memakai
skala Likert
The Multidementional Work Ethic Profile
(MWEP) untuk memperoleh data yang dapat
menjelas-kan atau menjawab permasalahan penelitian. Adapun
X1
Y1
teknik pengumpulan data dalam penelitian ini
meng-gunakan skala etos kerja guru yang disusun dalam
bentuk skala likert yang terdiri dari 65 item
pernya-taan. Hasil rekapitulasi data dari responden penelitian,
digunakan sebagai jawaban atas adanya perbedaan
etos kerja antara guru belum bersertifikasi dengan
guru bersertifikasi.
3.5 Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini, data dikumpulkan dengan
menggunakan instrumen berupa skala dalam bentuk
skala
Likert
dengan 4 alternatif pilihan jawaban.
Responden diminta memilih salah satu alternatif
pilihan jawaban yang dianggap paling sesuai atau
paling tepat dengan keadaan yang dirasakan selama
ini berkaitan dengan etos kerja guru.
3.5.1 Variabel Etos kerja Guru
terbagi dalam dua bentuk pernyataan: 52 item
per-nyataan
favorable
yaitu pernyataan yang mendukung
aspek yang diukur, dan 13 item pernyataan
unfavorable
yaitu pernyataan yang tidak mendukung
aspek yang diukur.
Alat ukur dibuat dalam bentuk skala
Likert
dengan empat alternatif pilihan jawaban, yakni:
“Sangat Tidak Setuju (STS)”, “Tidak Setuju (TS)”,
“Setuju (S)”, dan “Sangat Setuju (SS)”. Untuk pernya
-taan
favorable
, pilihan jawaban “Sangat Setuju (SS)”
mendapat skor 4, “Setuju (S)” mendapat skor 3, “Tid
ak
Setuju (TS)” mendapat skor 2 dan “Sangat Tidak
Setuju (STS)” mendapat skor 1. Sebaliknya untuk
pernyataan
unfavorable
, pilihan jawaban “Sangat
Tidak Setuju (STS)” mendapat skor 4, “Tidak Setuju
(TS)” mendapat skor 3, “Setuju (S)” mendapat skor 2,
dan “Sangat Setuju (SS)” mendapat skor 1.
Tabel 3.2
Konsep, Sub Konsep, dan Indikator Pengukuran
Konsep Etos Kerja Guru
Konsep Sub
Konsep Indikator No Item
Etos Kerja Guru adalah keyakin-an, nilai dan prinsip-prinsip yang menun tun setiap guru dalam menaf-sirkan dan ber-tindak atas hak dan tanggung jawabnya, yang dapat diidenti-fikasikan melalui kerja keras, kemandirian, waktu luang, sentralitas pekerjaan, moralitas/etika, penundaan pemuasan, dan waktu yang terbuang. 1.Keman-dirian 2. Morali- tas/etika
1. Kemandiria adalah Kunci untuk menuju Sukses
2. Setiap orang akan lebih baik jika bergantung pada diri sendiri
3. Tidak suka bergan-tung pada orang lain 4. Berjuang untuk
menjadi mandiri 5. Mengontrol nasib
dengan tidak tergan- tung pada orang lain 6. Bergantung pada diri
sendiri bisa maju dalam kehidupan 7. Harus independen
supaya sukses 8. Menjalani hidupnya
independen dari orang lain 9. Menghindari
keter-gantungan pada orang lain bila me- mungkinkan 10. Memiliki banyak
Kebebasan dari orang lain sangat penting
1. Bertanggungjawab atas tindakan sendiri 2. Melakukan Apa yang
benar dan adil 3. Tidak boleh sampai
menilai sebelum mendengar semua fakta
4. Tidak boleh berbo-hong tentang orang Lain
5. Memperlakukan orang lain sebagai-mana ingin
diperla-1. Kemandirian ada-lah kunci untuk menjadi berhasil 2. Seorang akan
menjadi lebih baik jika mereka ber-gantung pada diri mereka sendiri 3. Saya tidak suka
bergantung pada orang lain 4. Saya berusaha
untuk menjadi mandiri 5. Sangat penting
bagi saya memiliki banyak ketidak bergantungan dari orang lain
6. Hanya orang yang bergantung pada diri sendiri yang maju dalam hidup 7. Untuk menjadi
benar – benar sukses, seseorang harus independen 8. Seseorang harus
sebisa mungkin menjalani hidupnya independen dari orang lain 9. Kita harus
meng-hindari ketergan-tungan kita pada orang lain bila memungkinkan 10. Memiliki banyak
kebebasan dari orang lain sangat penting bagi saya 11. Seorang
seharus-nya
3. Waktu Luang
kukan
6. Tidak mengambil sesuatu yang bukan Miliknya
7. Adil dalam Memba-ngun hubungan dengan orang lain 8. Mengambil barang
dari pekerjaan jika merasa tidak dibayar dengan cukup 9. Mencuri itu benar
selama anda tidak tertangkap basah 10. Ada saat saat
ketika mencuri adalah dibenarkan
1. Hidup akan lebih bermakna jika memiliki lebih banyak waktu luang 2. Lebih suka
pekerja-an ypekerja-ang memungkin-kan untuk memiliki lebih banyak waktu luang
3. Semakin banyak waktu yang bisa di-habiskan dalam kegiatan luang merasa lebih baik 4. Pekerjaan yang
menyediakan waktu luang paling banyak 5. Memiliki lebih
banyak waktu luang untuk dihabiskan dalam relaksasi 6. Kegiatan relak Sasi
lebih menarik diban-dingkan bekerja 7. Semakin sedikit
waktu bekerja dan lebih banyak waktu luang yang dimiliki seseorang, lebih baik
8. Menyisakan sedikit waktu untuk bersantai
9. Lebih banyak waktu
tindakannya sendiri 12. Seorang
seharus-nya melakukan apa yang benar dan adil
13. Seseorang seha-rusnya tidak memberikan ke-pu tusan sampai ia telah
mendengar semua fakta 14. Engkau
seharus-nya tidak pernah mengatakan kebohongan orang lain 15. Penting
menye-nangkan orang lain sebagaimana engkau suka disenangkan 16. Tidak pernah
layak mengambil sesuatu yang bukan milikku 17. Setiap orang
harus adil dalam membangun hubungan dengan orang lain 18. Saya akan mengambil barang dari pekerjaan jika saya merasa tidak dibayar dengan cukup
19. Mencuri itu benar selama anda tidak tertangkap basah 20. Ada saat-saat
ketika mencuri adalah dibenarkan 21. Hidup akan
menjadi lebih bermakna jikalau kita memiliki waktu luang 22. Saya akan suka
4. Kerja Keras
5.Sen-tralitas kerja
luang baik untuk tiap orang
10. Dunia akan menjadi tempat yang lebih baik jika orang-orang menghabiskan lebih banyak waktu untuk santai
1. Tidak ada yang mustahil jika bekerja cukup keras
2. Bekerja keras adalah kunci keberhasilan 3. Kerja keras
mem-buat seseorang menjadi lebih baik 4. Dengan bekerja
keras seseorang dapat mengatasi setiap masalah 5. Jika bekerja keras
akan berhasil 6. Bekerja keras,dapat
mencapai tujuan 7. Bekerja cukup keras,
membuat kehidupan yang lebik baik 8. Setiap masalah
dapat diatasi dengan kerja keras
9. Siapapun yang mampu dan mau bekerja keras, me miliki kesempatan yang baik untuk berhasil
10. Setiap orang harus selalu melakukan sebaik mungkin
1. Merasa terganggu ketika ada sedikit pekerjaan untuk dikerjakan
2. Merasa puas ketika menghabiskan hari dengan bekerja 3. Walau secara
financial mampu, tidak akan berhenti bekerja
saya untuk me-miliki banyak waktu luang 23. Banyak waktu
yang saya dapat habiskan di dalam aktivitas-aktivitas waktu luang, saya rasakan lebih baik 24. Pekerjaan yang
menyediakan waktu luang adalah pekerjaan bagi saya 25. Seseorang seharusnya memiliki banyak waktu luang untuk dihabiskan di dalam bersantai-santai
26. Aktivitas aktivitas waktu luang lebih menarik dari pada bekerja
27. Semakin sedikit waktu bekerja dan lebih banyak waktu luang yang dimiliki seseorang, lebih baik
28. Pekerjaan mema-kan terlalu banyak waktu kita, menyi-sakan sedikit waktu untuk bersantai 29. Lebih banyak
waktu luang baik untuk tiap orang 30. Dunia akan
menjadi tempat yang lebih baik jika orang-orang menghabiskan lebih banyak waktu untuk santai
6. Waktu yang terbuang
4. Penting bagi untuk selalu bisa bekerja 5. Walau telah pensiun,
apakah guru masih terus bisa bekerja? 6. Hidup tanpa
pekerja-an akpekerja-an spekerja-angat membosankan 7. Sebuah kerja keras
Seharian sangat memuaskan 8. Jika mewarisi
banyak uang, akan tetap terus bekerja 9. Mengalami rasa
puas dengan peker-jaan
10. Sebuah kerja keras seharian memberi-kan kesan sebuah pencapaian
1. Penting untuk tetap sibuk bekerja dan tidak membuang- buang waktu 2. Waktu tidak boleh
disia-siakan, harus digunakan secara efisien
3. Menjadwalkan hari untuk menghindari adanya buang-buang waktu 4. Mencari cara untuk
menggunakan waktu secara produktif 5. Menghabiskan waktu
sama pentingnya dengan menghabis-kan uang
6. Merencanakan hari- hari kerja untuk menghindari buang-buang waktu 7. Membuang-buang waktu halnya dengan membuang-buang pembenaran 8. Keengganan untuk
bekerja keras biasanya
mencer-32. Bekerja keras adalah kunci untuk menuju berhasil
33. Kerja keras mem-buat seseorang menjadi pribadi yang lebih baik 34. Dengan bekerja keras seseorang dapat mengatasi setiap rintangan yang sedang dihadapinya 35. Setiap orang yang
mampu dan mau kerja keras, memiliki kesem-patan yang baik untuk berhasil 36. Dengan bekerja
cukup keras, seseorang dapat mencapai tujuan – tujuannya 37. Jika seseorang
bekerja cukup keras, seseorang mungkin membuat kehidupan yang baik untuk dirinya sendiri
38. Setiap masalah dapat diatasi dengan kerja keras
39. Siapapun yang mampu dan mau bekerja keras untuk memiliki yang baik untuk berhasil 40. Setiap orang
harus selalu melakukan pekerjaannya sebaik mungkin 41. Saya tidak
7.Penun- daan pemuas- an minkan kelemahan karakter
1. Hal-hal yang diingin-kan namun harus menunggu untuk mendapatkanya ada-lah yang paling berharga
2. Lebih memilih untuk menabung sampai mampu dan tidak membeli dengan menggunakan kredit 3. Hal-hal terbaik dalam
hidup adalah hal-hal yang harus ditunggu 4. Satu-satunya cara
untuk mendapatkan sesuatu yang berguna adalah dengan menabung 5. Jika ingin membeli
sesuatu selalu menunggu sampai mampu membelinya 6. Mendapatkan Peme-nuhan diri lebih dari barang-barang yang sudah ditunggu 7. Hadiah-hadiah yang
tidak diberikan pada saat itu juga, biasa-nya jauh lebih memuaskan dari pada hadiah yang diberikan seketika
42. Saya merasa senang ketika saya telah menghabiskan hari kerja 43. Sekalipun saya
mampu secara materi, saya tidak berhenti bekerja 44. Hal yang sangat
penting bagi saya adalah selalu mampu bekerja 45. Sekalipun itu
mungkin bagi saya untuk berhenti,saya akan terus bekerja 46. Hidup tanpa
bekerja akan menjadi sangat membosankan 47. Sebuah kerja keras seharian sangat memuas-kan
48. Bahkan jika saya mewarisi banyak uang, saya akan terus bekerja di suatu tempat 49. Saya mengalami
ada rasa puas dari pekerjaan saya
50. Sebuah kerja keras seharian memberikan kesan sebuah pencapaian 51. Penting untuk
tetap sibuk pada pekerjaan dan tidak membuang buang waktu 52. Waktu seharusnya
tidak disia siakan, itu seharusnya digunakan sebaik mungkin 53. Saya mengatur
terlebih dahulu untuk menghindari pemborosan waktu 54. Saya dengan
terus menerus mencari jalan untuk mengguna-kan waktu secara produktif
55. Bagaimana sese-orang mengha-biskan waktu sama penting dengan bagai-mana mereka menghabiskan uang
56. Saya mencoba untuk
merencanakan hari-hari kerja saya untuk meng-hindari buang-buang waktu 57. Membuang-buang
waktu sama halnya dengan membuang-buang pembenaran 58. Keengganan untuk bekerja keras biasanya mencerminkan kelemahan karakter 59. Hal hal dimana
engkau harus menanti adalah sangat berman-faat
60. Saya lebih suka menghemat sampai dapat menghabiskan sesuatu dan tidak membayarnya dengan kredit 61. Hal hal yang
menantinya 62. Satu satunya
cara untuk memperoleh sesuatu yang bermanfaat adalah engkau harus menghe-matnya 63. Jika saya ingin
membeli sesuatu, saya selalu menunggu sampai saya mampu membelinya 64. Saya
mendapat-kan pemenuhan diri lebih dari barang-barang yang sudah saya tunggu
65. Hadiah – hadiah yang tidak diberi-kan pada saat itu juga, biasanya jauh lebih memu-askan dari pada hadiah yang diberikan seketika
Tingkat etos kerja guru dibagi menjadi lima
kategori menggunakan rumus sebagai berikut:
skor maximal= skor tertinggi secara teori dari jawaban
skor minimal= skor terendah secara teori dari jawaban
k
= jumlah klasifikasi yang hendak dibuat
Diketahui : Skor Maximal = 65 x 4 = 260
Skor Minimal = 65 x 1 = 65
= 39
[image:13.511.60.452.141.649.2]Berdasarkan interval skor yang telah di dapat,
maka kategori tingkat etos kerja guru dapat
ditentukan seperti pada Tabel 3.3 berikut ini:
Tabel 3.3
Pembagian Tingkat Etos Kerja Guru
Kategori Skor
Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
224 – 263 184 – 223 144 – 183 104 – 143 65 – 103
3.6 Uji Validitas Item dan Reliabilitas
Istrumen
3.6.1 Validitas Item
kore-lasi (rix) sebagai berikut:
0,00
–
0,20 : dianggap tidak ada validitas
0,21
–
0,40 : validitas rendah
0,41
–
0,60 : validitas sedang
0,61
–
0,80 : validitas tinggi
0,81
–
1,00 : validitas sempurna
Oleh karena itu item soal yang mempunyai nilai
koefisien korelasi > 0,20 dapat dikatakan valid dan
dapat digunakan dalam penelitian.
3.6.2
Uji Validitas Item Instrumen Etos Kerja Guru
Belum Sertifikasi
Tabel 3.4
Uji Validitas Etos Kerja Guru Belum Bersertifikasi
No soal
Corrected Item-Total Correlation
Ket. No soal
Corrected Item-Total Correlation
Ket.
Soal nomor 1 .269 Valid Soal nomor 34 .426 Valid Soal nomor 2 .264 valid Soal nomor 35 .539 valid Soal nomor 3 .235 Valid Soal nomor 36 .302 Valid Soal nomor 4 .297 Valid Soal nomor 37 .252 Valid Soal nomor 5 .273 Valid Soal nomor 38 .250 Valid Soal nomor 6 .432 Valid Soal nomor 39 .439 Valid Soal nomor 7 .516 Valid Soal nomor 40 .321 Valid Soal nomor 8 .260 Valid Soal nomor 41 .203 Valid Soal nomor 9 .471 Valid Soal nomor 42 .597 Valid Soal nomor 10 .380 Valid Soal nomor 43 .326 Valid Soal nomor 11 .263 Valid Soal nomor 44 .307 Valid Soal nomor 12 .312 Valid Soal nomor 45 .489 Valid Soal nomor 13 .226 Valid Soal nomor 46 .504 Valid Soal nomor 14 .373 Valid Soal nomor 47 .265 Valid Soal nomor 15 .324 Valid Soal nomor 48 .241 Valid Soal nomor 16 .206 Valid Soal nomor 49 .414 Valid Soal nomor 17 .374 Valid Soal nomor 50 .336 Valid Soal nomor 18 .222 Valid Soal nomor 51 .379 Valid Soal nomor 19 .355 Valid Soal nomor 52 .298 Valid Soal nomor 20 .278 valid Soal nomor 53 .229 Valid Soal nomor 21 .361 Valid Soal nomor 54 .249 Valid Soal nomor 22 .389 Valid Soal nomor 55 .297 Valid Soal nomor 23 .204 Valid Soal nomor 56 .312 Valid Soal nomor 24 .447 Valid Soal nomor 57 .388 Valid Soal nomor 25 .523 Valid Soal nomor 58 .358 Valid Soal nomor 26 .450 Valid Soal nomor 59 .221 Valid Soal nomor 27 .231 Valid Soal nomor 60 .440 Valid Soal nomor 28 .345 Valid Soal nomor 61 .458 Valid Soal nomor 29 .330 Valid Soal nomor 62 .275 Valid Soal nomor 30 .295 Valid Soal nomor 63 .409 Valid Soal nomor 31 .506 Valid Soal nomor 64 .203 Valid Soal nomor 32 .309 Valid Soal nomor 65 .339 Valid Soal nomor 33 .328 Valid
sudah dinyatakan valid semua sehingga dapat
diguna-kan sebagai instrumen penelitian
3.6.3
Uji Validitas Item Instrumen Etos Kerja Guru
Bersertifikasi
[image:16.511.63.449.149.627.2]Hasil uji validitas item instrumen etos kerja guru
bersertifikasi dapat dilihat pada Tabel 3.5 di bawah ini:
Tabel 3.5
Uji Validitas Etos Kerja Guru Bersertifikasi
No soal
Corrected Item-Total Correlation
Ket. No soal
Corrected Item-Total Correlation
Ket.
Berdasarkan hasil uji validitas menggunakan
SPSS 16.00, dari 65 soal didapat sebesar 65 soal
sudah dinyatakan valid semua sehingga dapat
diguna-kan sebagai instrumen penelitian.
3.6.4 Uji Reliabilitas
Penggunaan analisis reliabilitas data mempunyai
tujuan untuk melihat sejauh mana hasil pengukuran
tetap dan konsisten apabila dilakukan pengukuran
lebih dari satu kali. Dalam penelitian ini pengujian
reliabilitas
data
menggunakan
alat
uji
Alpha
Chronbach’s.
Alat uji
Alpha Chronbach’s
mempunyai
batasan pengukuran yang diperbolehkan reliabel
adalah apabila koefisien alpha lebih dari 0,7 kategori
dapat diterima dan 0,9 kategori sangat bagus sehingga
dapat digunakan untuk bahan analisis. Kategori hasil
uji reliabilitas didasarkan pada George dan Mallery
(1995), yaitu:
α < 0,5
: tidak dapat diterima
α > 0,5
: jelek
α > 0,6
: diragukan
α > 0,7
: dapat diterima
α > 0,8
: bagus
α > 0,9
: sangat bagus
Tabel 3.6
Hasil Uji Reliabilitas Istrumen
Instrumen Crobach’s
Alpha
N of Items
Katagori
Etos Kerja Guru Belum
Sertifikasi .906 65 Sangat bagus
Etos Kerja Guru
Bersertifikasi .706 65 Dapat diterima
Data Tabel 3.6 menunjukkan bahwa nilai
Alpha Cronbach’s intrumen etos kerja guru belum
sertifikasi berdasarkan perhitungan reliabilitas atau
rhitung, dihasilkan rhitung sebesar 0,906 yaitu berada
pada kategori sangat bagus. Nilai intrumen etos kerja
guru bersertifikasi berdasarkan perhitungan
reliabili-tas atau rhitung, dihasilkan rhitung sebesar 0,706 berada
pada kategori dapat diterima, sehingga dapat
disim-pulkan bahwa kedua instrumen dapat digunakan
sebagai instrumen dalam penelitian.
3.7 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data menggunakan teknik
anali-sis deskriptif, analianali-sis uji beda rata-rata (t-test).
1. Analisis Deskriptif
penelitian sebagaimana adanya, tanpa melakukan
analisa dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk
umum (Sugiyono, 2002). Ukuran yang digunkan
adalah
rata-rata
hitung,
standar
deviasi,
nilai
maksimum dan nilai minimum.
2. Analisis Uji Beda Rata-Rata
Analisis uji beda rata-rata (t-test) digunakan
untuk mengetahui perbedaan etos kerja antara guru
yang belum sertifikasi dengan guru bersertifikasi.
Adapun hipotesis empirik yang peneliti susun
adalah sebagai berikut: “Ada perbedaan etos kerja
antara guru yang belum sertifikasi dengan guru
ber-sertifikasi di sekolah dasar negeri UPT Dinas
Pendi-dikan Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung.
Sedangkan hipotesis statistiknya, dapat
diru-muskan sebagai berikut:
Ho
: μ ≤ 0,01; ≤
tidak ada perbedaan etos kerja antara
guru belum sertifikasi dengan guru
bersertifikasi di Sekolah Dasar UPT
Dinas Pendidikan Kecamatan Kaloran;