• Tidak ada hasil yang ditemukan

T2 942011083 BAB III

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T2 942011083 BAB III"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian

Jenis

penelitian ini adalah penelitian

kompa-rasi, yaitu memandang dua fenomena atau lebih,

ditinjau dari perbedaan yang ada (Arikunto, 2006).

Dalam penelitian ini akan diperbandingkan etos kerja

antara guru yang belum sertifiksi dengan guru

bersertifikasi di UPT Dinas Pendidikan Kecamatan

Kaloran Kabupaten Temanggung.

3.2 Populasi dan Sampel

(2)
[image:2.511.64.452.115.569.2]

Tabel 3.1

Daftar Guru SD UPT Dinas Pendidikan

Kecamatan Kaloran

No Nama SD Kepala

Sekolah Guru

Bersertifikasi

Sudah Belum

1 SDN 1 Kaloran 1 7 5 2

2 SDN 2 Kaloran 1 6 1 5

3 SDN 3 Kaloran 1 6 5 1

4 SDN 4 Kaloran 1 6 5 1

5 SDN 5 Kaloran 1 5 3 2

6 SDN Tlogowungu 1 5 4 1

7 SDN 1 Kalimanggis 1 7 6 1

8 SDN 2 Kalimanggis 1 6 3 3

9 SDN 3 Kalimanggis - 5 1 4

10 SDN 2 Getas 1 7 2 5

11 SDN 3 Getas 1 7 3 4

12 SDN 4 Getas 1 5 2 3

13 SDN 1 Tleter 1 6 3 3

14 SDN 2 Tleter 1 6 2 4

15 SDN Kwarakan 1 5 2 3

16 SDN 1 Gandon 1 8 7 1

17 SDN 3 Gandon 1 6 3 3

18 SDN Geblok 1 5 3 2

19 SDN Keblukan 1 2 0 2

20 SDN Tegowanuh 1 9 8 1

21 SDN 1 Gandulan 1 7 7 0

22 SDN 2 Gandulan 1 4 4 0

23 SDN 1 Tepusen 1 6 3 3

24 SDN 2 Tepusen 1 5 5 0

25 SDN 1 Kemiri 1 6 4 2

26 SDN 2 Kemiri 1 4 2 2

27 SDN Tempuran 1 7 5 2

Jumlah 26 158 98 60

Sumber: Data Guru SD di wilayah UPT Dinas Pendidikan

Kecamatan Kaloran tahun 2013

Ket. : SDN 3 Kalimanggis kepala sekolahnya diampu

3.3 Model Penelitian

(3)

1999).

Variabel dalam penelitian ini adalah:

a.

Variabel bebas (

independen variabel

), yaitu guru

belum sertifikasi dan guru bersertifikasi.

b.

Variabel terikat (

dependen variabel

), yaitu etos

kerja.

Model penelitian dapat dilihat pada gambar di

bawah ini.

Gambar 3.1

Model Penelitian

Keterangan:

X1

: Guru belum sertifikasi

X2

: Guru bersertifikasi

Y1

: Etos Kerja guru

3.4 Teknik Pengumpulan data

Pemilihan teknik pengumpulan data memakai

skala Likert

The Multidementional Work Ethic Profile

(MWEP) untuk memperoleh data yang dapat

menjelas-kan atau menjawab permasalahan penelitian. Adapun

X1

Y1

(4)

teknik pengumpulan data dalam penelitian ini

meng-gunakan skala etos kerja guru yang disusun dalam

bentuk skala likert yang terdiri dari 65 item

pernya-taan. Hasil rekapitulasi data dari responden penelitian,

digunakan sebagai jawaban atas adanya perbedaan

etos kerja antara guru belum bersertifikasi dengan

guru bersertifikasi.

3.5 Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini, data dikumpulkan dengan

menggunakan instrumen berupa skala dalam bentuk

skala

Likert

dengan 4 alternatif pilihan jawaban.

Responden diminta memilih salah satu alternatif

pilihan jawaban yang dianggap paling sesuai atau

paling tepat dengan keadaan yang dirasakan selama

ini berkaitan dengan etos kerja guru.

3.5.1 Variabel Etos kerja Guru

(5)

terbagi dalam dua bentuk pernyataan: 52 item

per-nyataan

favorable

yaitu pernyataan yang mendukung

aspek yang diukur, dan 13 item pernyataan

unfavorable

yaitu pernyataan yang tidak mendukung

aspek yang diukur.

Alat ukur dibuat dalam bentuk skala

Likert

dengan empat alternatif pilihan jawaban, yakni:

“Sangat Tidak Setuju (STS)”, “Tidak Setuju (TS)”,

“Setuju (S)”, dan “Sangat Setuju (SS)”. Untuk pernya

-taan

favorable

, pilihan jawaban “Sangat Setuju (SS)”

mendapat skor 4, “Setuju (S)” mendapat skor 3, “Tid

ak

Setuju (TS)” mendapat skor 2 dan “Sangat Tidak

Setuju (STS)” mendapat skor 1. Sebaliknya untuk

pernyataan

unfavorable

, pilihan jawaban “Sangat

Tidak Setuju (STS)” mendapat skor 4, “Tidak Setuju

(TS)” mendapat skor 3, “Setuju (S)” mendapat skor 2,

dan “Sangat Setuju (SS)” mendapat skor 1.

(6)
[image:6.511.65.449.94.643.2]

Tabel 3.2

Konsep, Sub Konsep, dan Indikator Pengukuran

Konsep Etos Kerja Guru

Konsep Sub

Konsep Indikator No Item

Etos Kerja Guru adalah keyakin-an, nilai dan prinsip-prinsip yang menun tun setiap guru dalam menaf-sirkan dan ber-tindak atas hak dan tanggung jawabnya, yang dapat diidenti-fikasikan melalui kerja keras, kemandirian, waktu luang, sentralitas pekerjaan, moralitas/etika, penundaan pemuasan, dan waktu yang terbuang. 1.Keman-dirian 2. Morali- tas/etika

1. Kemandiria adalah Kunci untuk menuju Sukses

2. Setiap orang akan lebih baik jika bergantung pada diri sendiri

3. Tidak suka bergan-tung pada orang lain 4. Berjuang untuk

menjadi mandiri 5. Mengontrol nasib

dengan tidak tergan- tung pada orang lain 6. Bergantung pada diri

sendiri bisa maju dalam kehidupan 7. Harus independen

supaya sukses 8. Menjalani hidupnya

independen dari orang lain 9. Menghindari

keter-gantungan pada orang lain bila me- mungkinkan 10. Memiliki banyak

Kebebasan dari orang lain sangat penting

1. Bertanggungjawab atas tindakan sendiri 2. Melakukan Apa yang

benar dan adil 3. Tidak boleh sampai

menilai sebelum mendengar semua fakta

4. Tidak boleh berbo-hong tentang orang Lain

5. Memperlakukan orang lain sebagai-mana ingin

diperla-1. Kemandirian ada-lah kunci untuk menjadi berhasil 2. Seorang akan

menjadi lebih baik jika mereka ber-gantung pada diri mereka sendiri 3. Saya tidak suka

bergantung pada orang lain 4. Saya berusaha

untuk menjadi mandiri 5. Sangat penting

bagi saya memiliki banyak ketidak bergantungan dari orang lain

6. Hanya orang yang bergantung pada diri sendiri yang maju dalam hidup 7. Untuk menjadi

benar – benar sukses, seseorang harus independen 8. Seseorang harus

sebisa mungkin menjalani hidupnya independen dari orang lain 9. Kita harus

meng-hindari ketergan-tungan kita pada orang lain bila memungkinkan 10. Memiliki banyak

kebebasan dari orang lain sangat penting bagi saya 11. Seorang

seharus-nya

(7)

3. Waktu Luang

kukan

6. Tidak mengambil sesuatu yang bukan Miliknya

7. Adil dalam Memba-ngun hubungan dengan orang lain 8. Mengambil barang

dari pekerjaan jika merasa tidak dibayar dengan cukup 9. Mencuri itu benar

selama anda tidak tertangkap basah 10. Ada saat saat

ketika mencuri adalah dibenarkan

1. Hidup akan lebih bermakna jika memiliki lebih banyak waktu luang 2. Lebih suka

pekerja-an ypekerja-ang memungkin-kan untuk memiliki lebih banyak waktu luang

3. Semakin banyak waktu yang bisa di-habiskan dalam kegiatan luang merasa lebih baik 4. Pekerjaan yang

menyediakan waktu luang paling banyak 5. Memiliki lebih

banyak waktu luang untuk dihabiskan dalam relaksasi 6. Kegiatan relak Sasi

lebih menarik diban-dingkan bekerja 7. Semakin sedikit

waktu bekerja dan lebih banyak waktu luang yang dimiliki seseorang, lebih baik

8. Menyisakan sedikit waktu untuk bersantai

9. Lebih banyak waktu

tindakannya sendiri 12. Seorang

seharus-nya melakukan apa yang benar dan adil

13. Seseorang seha-rusnya tidak memberikan ke-pu tusan sampai ia telah

mendengar semua fakta 14. Engkau

seharus-nya tidak pernah mengatakan kebohongan orang lain 15. Penting

menye-nangkan orang lain sebagaimana engkau suka disenangkan 16. Tidak pernah

layak mengambil sesuatu yang bukan milikku 17. Setiap orang

harus adil dalam membangun hubungan dengan orang lain 18. Saya akan mengambil barang dari pekerjaan jika saya merasa tidak dibayar dengan cukup

19. Mencuri itu benar selama anda tidak tertangkap basah 20. Ada saat-saat

ketika mencuri adalah dibenarkan 21. Hidup akan

menjadi lebih bermakna jikalau kita memiliki waktu luang 22. Saya akan suka

(8)

4. Kerja Keras

5.Sen-tralitas kerja

luang baik untuk tiap orang

10. Dunia akan menjadi tempat yang lebih baik jika orang-orang menghabiskan lebih banyak waktu untuk santai

1. Tidak ada yang mustahil jika bekerja cukup keras

2. Bekerja keras adalah kunci keberhasilan 3. Kerja keras

mem-buat seseorang menjadi lebih baik 4. Dengan bekerja

keras seseorang dapat mengatasi setiap masalah 5. Jika bekerja keras

akan berhasil 6. Bekerja keras,dapat

mencapai tujuan 7. Bekerja cukup keras,

membuat kehidupan yang lebik baik 8. Setiap masalah

dapat diatasi dengan kerja keras

9. Siapapun yang mampu dan mau bekerja keras, me miliki kesempatan yang baik untuk berhasil

10. Setiap orang harus selalu melakukan sebaik mungkin

1. Merasa terganggu ketika ada sedikit pekerjaan untuk dikerjakan

2. Merasa puas ketika menghabiskan hari dengan bekerja 3. Walau secara

financial mampu, tidak akan berhenti bekerja

saya untuk me-miliki banyak waktu luang 23. Banyak waktu

yang saya dapat habiskan di dalam aktivitas-aktivitas waktu luang, saya rasakan lebih baik 24. Pekerjaan yang

menyediakan waktu luang adalah pekerjaan bagi saya 25. Seseorang seharusnya memiliki banyak waktu luang untuk dihabiskan di dalam bersantai-santai

26. Aktivitas aktivitas waktu luang lebih menarik dari pada bekerja

27. Semakin sedikit waktu bekerja dan lebih banyak waktu luang yang dimiliki seseorang, lebih baik

28. Pekerjaan mema-kan terlalu banyak waktu kita, menyi-sakan sedikit waktu untuk bersantai 29. Lebih banyak

waktu luang baik untuk tiap orang 30. Dunia akan

menjadi tempat yang lebih baik jika orang-orang menghabiskan lebih banyak waktu untuk santai

(9)

6. Waktu yang terbuang

4. Penting bagi untuk selalu bisa bekerja 5. Walau telah pensiun,

apakah guru masih terus bisa bekerja? 6. Hidup tanpa

pekerja-an akpekerja-an spekerja-angat membosankan 7. Sebuah kerja keras

Seharian sangat memuaskan 8. Jika mewarisi

banyak uang, akan tetap terus bekerja 9. Mengalami rasa

puas dengan peker-jaan

10. Sebuah kerja keras seharian memberi-kan kesan sebuah pencapaian

1. Penting untuk tetap sibuk bekerja dan tidak membuang- buang waktu 2. Waktu tidak boleh

disia-siakan, harus digunakan secara efisien

3. Menjadwalkan hari untuk menghindari adanya buang-buang waktu 4. Mencari cara untuk

menggunakan waktu secara produktif 5. Menghabiskan waktu

sama pentingnya dengan menghabis-kan uang

6. Merencanakan hari- hari kerja untuk menghindari buang-buang waktu 7. Membuang-buang waktu halnya dengan membuang-buang pembenaran 8. Keengganan untuk

bekerja keras biasanya

mencer-32. Bekerja keras adalah kunci untuk menuju berhasil

33. Kerja keras mem-buat seseorang menjadi pribadi yang lebih baik 34. Dengan bekerja keras seseorang dapat mengatasi setiap rintangan yang sedang dihadapinya 35. Setiap orang yang

mampu dan mau kerja keras, memiliki kesem-patan yang baik untuk berhasil 36. Dengan bekerja

cukup keras, seseorang dapat mencapai tujuan – tujuannya 37. Jika seseorang

bekerja cukup keras, seseorang mungkin membuat kehidupan yang baik untuk dirinya sendiri

38. Setiap masalah dapat diatasi dengan kerja keras

39. Siapapun yang mampu dan mau bekerja keras untuk memiliki yang baik untuk berhasil 40. Setiap orang

harus selalu melakukan pekerjaannya sebaik mungkin 41. Saya tidak

(10)

7.Penun- daan pemuas- an minkan kelemahan karakter

1. Hal-hal yang diingin-kan namun harus menunggu untuk mendapatkanya ada-lah yang paling berharga

2. Lebih memilih untuk menabung sampai mampu dan tidak membeli dengan menggunakan kredit 3. Hal-hal terbaik dalam

hidup adalah hal-hal yang harus ditunggu 4. Satu-satunya cara

untuk mendapatkan sesuatu yang berguna adalah dengan menabung 5. Jika ingin membeli

sesuatu selalu menunggu sampai mampu membelinya 6. Mendapatkan Peme-nuhan diri lebih dari barang-barang yang sudah ditunggu 7. Hadiah-hadiah yang

tidak diberikan pada saat itu juga, biasa-nya jauh lebih memuaskan dari pada hadiah yang diberikan seketika

42. Saya merasa senang ketika saya telah menghabiskan hari kerja 43. Sekalipun saya

mampu secara materi, saya tidak berhenti bekerja 44. Hal yang sangat

penting bagi saya adalah selalu mampu bekerja 45. Sekalipun itu

mungkin bagi saya untuk berhenti,saya akan terus bekerja 46. Hidup tanpa

bekerja akan menjadi sangat membosankan 47. Sebuah kerja keras seharian sangat memuas-kan

48. Bahkan jika saya mewarisi banyak uang, saya akan terus bekerja di suatu tempat 49. Saya mengalami

ada rasa puas dari pekerjaan saya

50. Sebuah kerja keras seharian memberikan kesan sebuah pencapaian 51. Penting untuk

tetap sibuk pada pekerjaan dan tidak membuang buang waktu 52. Waktu seharusnya

tidak disia siakan, itu seharusnya digunakan sebaik mungkin 53. Saya mengatur

(11)

terlebih dahulu untuk menghindari pemborosan waktu 54. Saya dengan

terus menerus mencari jalan untuk mengguna-kan waktu secara produktif

55. Bagaimana sese-orang mengha-biskan waktu sama penting dengan bagai-mana mereka menghabiskan uang

56. Saya mencoba untuk

merencanakan hari-hari kerja saya untuk meng-hindari buang-buang waktu 57. Membuang-buang

waktu sama halnya dengan membuang-buang pembenaran 58. Keengganan untuk bekerja keras biasanya mencerminkan kelemahan karakter 59. Hal hal dimana

engkau harus menanti adalah sangat berman-faat

60. Saya lebih suka menghemat sampai dapat menghabiskan sesuatu dan tidak membayarnya dengan kredit 61. Hal hal yang

(12)

menantinya 62. Satu satunya

cara untuk memperoleh sesuatu yang bermanfaat adalah engkau harus menghe-matnya 63. Jika saya ingin

membeli sesuatu, saya selalu menunggu sampai saya mampu membelinya 64. Saya

mendapat-kan pemenuhan diri lebih dari barang-barang yang sudah saya tunggu

65. Hadiah – hadiah yang tidak diberi-kan pada saat itu juga, biasanya jauh lebih memu-askan dari pada hadiah yang diberikan seketika

Tingkat etos kerja guru dibagi menjadi lima

kategori menggunakan rumus sebagai berikut:

skor maximal= skor tertinggi secara teori dari jawaban

skor minimal= skor terendah secara teori dari jawaban

k

= jumlah klasifikasi yang hendak dibuat

Diketahui : Skor Maximal = 65 x 4 = 260

Skor Minimal = 65 x 1 = 65

(13)

= 39

[image:13.511.60.452.141.649.2]

Berdasarkan interval skor yang telah di dapat,

maka kategori tingkat etos kerja guru dapat

ditentukan seperti pada Tabel 3.3 berikut ini:

Tabel 3.3

Pembagian Tingkat Etos Kerja Guru

Kategori Skor

Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah

224 – 263 184 – 223 144 – 183 104 – 143 65 – 103

3.6 Uji Validitas Item dan Reliabilitas

Istrumen

3.6.1 Validitas Item

(14)

kore-lasi (rix) sebagai berikut:

0,00

0,20 : dianggap tidak ada validitas

0,21

0,40 : validitas rendah

0,41

0,60 : validitas sedang

0,61

0,80 : validitas tinggi

0,81

1,00 : validitas sempurna

Oleh karena itu item soal yang mempunyai nilai

koefisien korelasi > 0,20 dapat dikatakan valid dan

dapat digunakan dalam penelitian.

3.6.2

Uji Validitas Item Instrumen Etos Kerja Guru

Belum Sertifikasi

(15)
[image:15.511.63.449.92.581.2]

Tabel 3.4

Uji Validitas Etos Kerja Guru Belum Bersertifikasi

No soal

Corrected Item-Total Correlation

Ket. No soal

Corrected Item-Total Correlation

Ket.

Soal nomor 1 .269 Valid Soal nomor 34 .426 Valid Soal nomor 2 .264 valid Soal nomor 35 .539 valid Soal nomor 3 .235 Valid Soal nomor 36 .302 Valid Soal nomor 4 .297 Valid Soal nomor 37 .252 Valid Soal nomor 5 .273 Valid Soal nomor 38 .250 Valid Soal nomor 6 .432 Valid Soal nomor 39 .439 Valid Soal nomor 7 .516 Valid Soal nomor 40 .321 Valid Soal nomor 8 .260 Valid Soal nomor 41 .203 Valid Soal nomor 9 .471 Valid Soal nomor 42 .597 Valid Soal nomor 10 .380 Valid Soal nomor 43 .326 Valid Soal nomor 11 .263 Valid Soal nomor 44 .307 Valid Soal nomor 12 .312 Valid Soal nomor 45 .489 Valid Soal nomor 13 .226 Valid Soal nomor 46 .504 Valid Soal nomor 14 .373 Valid Soal nomor 47 .265 Valid Soal nomor 15 .324 Valid Soal nomor 48 .241 Valid Soal nomor 16 .206 Valid Soal nomor 49 .414 Valid Soal nomor 17 .374 Valid Soal nomor 50 .336 Valid Soal nomor 18 .222 Valid Soal nomor 51 .379 Valid Soal nomor 19 .355 Valid Soal nomor 52 .298 Valid Soal nomor 20 .278 valid Soal nomor 53 .229 Valid Soal nomor 21 .361 Valid Soal nomor 54 .249 Valid Soal nomor 22 .389 Valid Soal nomor 55 .297 Valid Soal nomor 23 .204 Valid Soal nomor 56 .312 Valid Soal nomor 24 .447 Valid Soal nomor 57 .388 Valid Soal nomor 25 .523 Valid Soal nomor 58 .358 Valid Soal nomor 26 .450 Valid Soal nomor 59 .221 Valid Soal nomor 27 .231 Valid Soal nomor 60 .440 Valid Soal nomor 28 .345 Valid Soal nomor 61 .458 Valid Soal nomor 29 .330 Valid Soal nomor 62 .275 Valid Soal nomor 30 .295 Valid Soal nomor 63 .409 Valid Soal nomor 31 .506 Valid Soal nomor 64 .203 Valid Soal nomor 32 .309 Valid Soal nomor 65 .339 Valid Soal nomor 33 .328 Valid

(16)

sudah dinyatakan valid semua sehingga dapat

diguna-kan sebagai instrumen penelitian

3.6.3

Uji Validitas Item Instrumen Etos Kerja Guru

Bersertifikasi

[image:16.511.63.449.149.627.2]

Hasil uji validitas item instrumen etos kerja guru

bersertifikasi dapat dilihat pada Tabel 3.5 di bawah ini:

Tabel 3.5

Uji Validitas Etos Kerja Guru Bersertifikasi

No soal

Corrected Item-Total Correlation

Ket. No soal

Corrected Item-Total Correlation

Ket.

(17)

Berdasarkan hasil uji validitas menggunakan

SPSS 16.00, dari 65 soal didapat sebesar 65 soal

sudah dinyatakan valid semua sehingga dapat

diguna-kan sebagai instrumen penelitian.

3.6.4 Uji Reliabilitas

Penggunaan analisis reliabilitas data mempunyai

tujuan untuk melihat sejauh mana hasil pengukuran

tetap dan konsisten apabila dilakukan pengukuran

lebih dari satu kali. Dalam penelitian ini pengujian

reliabilitas

data

menggunakan

alat

uji

Alpha

Chronbach’s.

Alat uji

Alpha Chronbach’s

mempunyai

batasan pengukuran yang diperbolehkan reliabel

adalah apabila koefisien alpha lebih dari 0,7 kategori

dapat diterima dan 0,9 kategori sangat bagus sehingga

dapat digunakan untuk bahan analisis. Kategori hasil

uji reliabilitas didasarkan pada George dan Mallery

(1995), yaitu:

α < 0,5

: tidak dapat diterima

α > 0,5

: jelek

α > 0,6

: diragukan

α > 0,7

: dapat diterima

α > 0,8

: bagus

α > 0,9

: sangat bagus

(18)
[image:18.511.63.453.90.563.2]

Tabel 3.6

Hasil Uji Reliabilitas Istrumen

Instrumen Crobach’s

Alpha

N of Items

Katagori

Etos Kerja Guru Belum

Sertifikasi .906 65 Sangat bagus

Etos Kerja Guru

Bersertifikasi .706 65 Dapat diterima

Data Tabel 3.6 menunjukkan bahwa nilai

Alpha Cronbach’s intrumen etos kerja guru belum

sertifikasi berdasarkan perhitungan reliabilitas atau

rhitung, dihasilkan rhitung sebesar 0,906 yaitu berada

pada kategori sangat bagus. Nilai intrumen etos kerja

guru bersertifikasi berdasarkan perhitungan

reliabili-tas atau rhitung, dihasilkan rhitung sebesar 0,706 berada

pada kategori dapat diterima, sehingga dapat

disim-pulkan bahwa kedua instrumen dapat digunakan

sebagai instrumen dalam penelitian.

3.7 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data menggunakan teknik

anali-sis deskriptif, analianali-sis uji beda rata-rata (t-test).

1. Analisis Deskriptif

(19)

penelitian sebagaimana adanya, tanpa melakukan

analisa dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk

umum (Sugiyono, 2002). Ukuran yang digunkan

adalah

rata-rata

hitung,

standar

deviasi,

nilai

maksimum dan nilai minimum.

2. Analisis Uji Beda Rata-Rata

Analisis uji beda rata-rata (t-test) digunakan

untuk mengetahui perbedaan etos kerja antara guru

yang belum sertifikasi dengan guru bersertifikasi.

Adapun hipotesis empirik yang peneliti susun

adalah sebagai berikut: “Ada perbedaan etos kerja

antara guru yang belum sertifikasi dengan guru

ber-sertifikasi di sekolah dasar negeri UPT Dinas

Pendi-dikan Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung.

Sedangkan hipotesis statistiknya, dapat

diru-muskan sebagai berikut:

Ho

: μ ≤ 0,01; ≤

tidak ada perbedaan etos kerja antara

guru belum sertifikasi dengan guru

bersertifikasi di Sekolah Dasar UPT

Dinas Pendidikan Kecamatan Kaloran;

Gambar

Tabel  3.1 Daftar Guru SD UPT Dinas Pendidikan
Tabel 3.2 Konsep, Sub Konsep, dan Indikator Pengukuran
Tabel 3.3 Pembagian Tingkat Etos Kerja Guru
Tabel 3.4 Uji Validitas Etos Kerja Guru Belum Bersertifikasi
+3

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa perlakuan ukuran partikel (P), dan suhu ekstraksi (S) berpengaruh sangat nyata (P ≤ 0,01) ter- hadap sisa pelarut pada

Sesuai dengan konsep di atas bahwasanya interaksi antara hospes dan lingkungan menunjukan adanya suatu penyakit selalu disebabkan oleh faktor-faktor yang saling

Dari wawancara tambahan yang dilakukan terhadap beberapa responden, didapat bahwa alasan mereka naik Garuda Indonesia adalah karena reputasi yang baik (walaupun berdasarkan

Komponen tersebut sangat dibutuhkan manakala seseorang akan memulai berwirausaha, namun demikian permasalahannya adalah tidak semua lembaga penyandang cacat baik dari

Pada dasarnya penelitian ini dititik beratkan pada proses pembubutan pada kecepatan potong tinggi terhadap material benda kerja berbentuk silindris, dengan tujuan untuk

PROGRAM KERJA DHARMA WANITA 1974-1979 Program kerja Dhrama Wanita merupakan suatu rencana kegiatan yang akan dilakukan oleh Dharma Wanita selama lima tahun ke depan..

 Akan menggunakan register yang semi-formal sampai yang formal  Akan memakai gaya penulisan yang sesuai dengan jenis pembaca  Akan mempunyai nama pengarang.  Akan mempunyai