• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbub Nomor 3 Tahun 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perbub Nomor 3 Tahun 2013"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BUPATI  BIMA

PERATURAN BUPATI BIMA

NOMOR 03 TAHUN 2013 

T E N T A N G

PETUNJUK TEKHNIS PELAKSANAAN PROGRAM FASILITASI PEMBIAYAAN   KELOMPOK USAHA MIKRO, KECIL  DAN MENENGAH (UMKM) 

DI KABUPATEN BIMA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BIMA,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka pembinaan keuangan  pengusaha mikro sebagai   tindak   lanjut   pencanangan   tahun   keuangan   mikro Indonesia   oleh   Presiden   Republik   Indonesia   tanggal 26   Februari   2005   yang   bertujuan   untuk   mengurangi kemiskinan dan pengangguran  maka perlu dilakukan upaya pembinaan   dan   pengembangan  pengusaha   Kelompok   Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM); 

b. bahwa   salah   satu   upaya   pembinaan   dan   pengembangan Koperasi Kelompok Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) sebagaimana   tersebut   pada   huruf   a,   dilakukan   melalui pemberian bantuan Perkuatan Modal dari Pemerintah Daerah melalui dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah;  c. bahwa   untuk   kelancaran   pelaksanaan   program   tersebut   di

atas,   perlu   menetapkan   Peraturan   Bupati   tentang   Petunjuk Teknis Pelaksanaan Program Fasilitasi Pembiayaan, Kelompok Usaha   Mikro,   Kecil   dan   Menengah  (UMKM)  Di   Kabupaten Bima;

(2)

2. Undang­Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian (Lembaran   Negara   Republik   Indonesia   Tahun   1992   Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3540);

3. Undang­Undang   Nomor   9   Tahun   1995   tentang   Usaha   Kecil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3612); 4. Undang­Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah   (Lembaran   Negara   Republik   Indonesia   Tahun   2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3347) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan   Undang­undang   Nomor   12   Tahun   2008   (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

5. Undang­Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan   antara   Pemerintah   Pusat   dan   Pemerintah   Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3848); 6. Undang­undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro Kecil   dan   Menengah   (Lembaran   Negara   Republik   Indonesia Nomor 93);

7. Peraturan   Pemerintah   Nomor   38   Tahun   2007   tentang Pembagian   Urusan   Pemerintah   Antara   Pemerintah, Pemerintah   Daerah   Propinsi,   dan   Pemerintah   Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007   Nomor   82,   Tambahan   Lembaran   Negara   Republik Indonesia Nomor 4737);

8. Peraturan   Daerah   Kabupaten   Bima   Nomor   2   Tahun   2008 tentang   Urusan   Pemerintah   Daerah   Kabupaten   Bima (Lembaran   Daerah   Kabupaten   Bima   Tahun   2008   Nomor   2, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Bima Nomor 25); 9. Peraturan   Daerah   Kabupaten   Bima   Nomor   3   Tahun   2008

tentang Pembentukan Susunan Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi Perangkat Daerah Kabupaten Bima (Lembaran Daerah Kabupaten Bima Tahun 2008 Nomor 3, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Bima Nomor 26);

(3)

11.Peraturan   Daerah   Kabupaten   Bima   Nomor   6   Tahun   2008 tentang   Pokok­Pokok   Pengelolaan   Keuangan   Daerah (Lembaran   Daerah   Kabupaten   BimaTahun   2008   Nomor   6, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Bima Nomor 29); 12.Peraturan   Daerah   Nomor   7   Tahun   2005   tentang   Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2006­2010 (Lembaran   Daerah   Tahun   2005   Nomor   12,   Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten BimaTahun 2005 Nomor 4); 13.Peraturan   Daerah   Kabupaten   Bima   Nomor  7  Tahun   2012

tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : PERATURAN   BUPATI   TENTANG   PETUNJUK   TEKHNIS PELAKSANAAN PROGRAM FASILITASI PEMBIAYAAN KOPERASI, KELOMPOK USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH (UMKM) DI KABUPATEN BIMA .  

BAB I

KETENTUAN UMUM Pasal 1

Dalam Keputusan ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Daerah Kabupaten Bima.

2. Pemerintah   Daerah   adalah   Bupati   beserta   perangkat   daerah   lainnya   sebagai Unsur Penyelenggara Pemerintah Daerah.

3. Bupati adalah Bupati Bima.

4. Dinas   adalah   Dinas   Koperasi   dan   Usaha   Mikro,   Kecil   dan   Menengah  (UMKM) Kabupaten Bima.

5. Camat adalah Camat di lingkup Pemerintah Kabupaten Bima.

6. UMKM adalah Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Kabupaten Bima. 

7. Program Fasilitasi Pembiayaan bagi Kelompok Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)  adalah   merupakan   salah   satu   bentuk   pembinaan  dan   pengembangan Kelompok   Usaha   Mikro,   Kecil   dan   Menengah  (UMKM)   melalui   pemberian perkuatan  sehingga dalam waktu dekat diharapkan mampu memberi pelayanan pada anggota dan masyarakat untuk mengembangkan berbagai potensi ekonomi yang ada di wilayah usahanya.

(4)

9. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah  (UMKM) adalah Usaha Ekonomi Produktif yang berdiri sendiri yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak atau cabang usaha yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian  baik langsung maupun  tidak langsung dengan  Usaha Kecil atau Usaha Besar sesuai jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam Undang­undang.

BAB II

TUJUAN DAN SASARAN Pasal 2

Program Fasilitasi Pembiayaan Kelompok Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dilaksanakan dengan tujuan, sebagai berikut :

1. Meningkatkan   aktifitas   sektor   usaha   dan   pendapatan   Kelompok   Usaha   Mikro, Kecil dan menengah (UMKM) sebagai anggota kelompok melalui pelayanan simpan pinjam, maupun usaha perorangan.

2. Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia bagi Kelompok Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).

3. Meningkatkan kemampuan dan jangkauan layanan Kelompok diberbagai sektor usaha.

4. Membangun Kelompok Usaha Mikro, Kecil dan Menegah (UMKM) sebagai lembaga keuangan mikro yang diharapkan dapat melayani masyarakat.

Pasal 3

Sasaran   Program   Fasilitasi   Pembiayaan   bagi   Kelompok   Usaha   Mikro,   Kecil   dan Menengah (UMKM) adalah sebagai berikut :

1. Tersalurnya   Dana   bergulir   kepada   Kelompok   Usaha   Mikro,   Kecil   dan   Menegah (UMKM).

2. Terciptanya peningkatan produktivitas anggota Kelompok Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) sehingga meningkatkan pendapatan dan kesejahteraannya. 3. Terlaksananya   perkuatan   permodalan   Kelompok   Usaha   Mikro,   Kecil   dan

Menengah (UMKM).

BAB III

PERSYARATAN KELOMPOK USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH (UMKM) 

Pasal 4

(5)

(2) Kelompok  Usaha Mikro,  Kecil  dan  Menengah  (UMKM)  sebagaimana dimaksud ayat (1) harus memenuhi persyaratan tehnis sebagai berikut :

a. Merupakan Kelompok Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang telah dibentuk   dan   mempunyai   aturan   kelompok   secara   tertulis   serta   telah melaksanakan kegiatan usaha secara aktif minimal 1 (satu) tahun.

b. Memiliki anggota minimal 10 (sepuluh) orang yang bergerak diberbagai usaha produktif. 

c. Memiliki   kriteria     dan   kegiatan   usaha   sebagaimana   yang   diatur   dalam peraturan Perundang­undangan.

d. Memiliki pengurus yang aktif dan memiliki administrasi keuangan yang baik. e. Memiliki usaha kelompok dan perorangan yang produktif.

f.    Mengajukan permohonan tertulis yang disertai dengan proposal penggunaan dana pinjaman kepada Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) telah direkomendasi oleh Camat atau Kepala Desa setempat.

g. Menandatangani  perjanjian   pinjaman  dengan   melampirkan  jaminan   sesuai dengan kesepakatan bersama.

BAB IV STATUS DANA

Pasal 5

Dana Program   Fasilitasi  Pembiayaan   Kelompok  Usaha  Mikro,  Kecil  dan   Menengah (UMKM)  adalah dana bergulir  dan dikembalikan  kepada Pemerintah Daerah Melalui Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Kabupaten Bima.

BAB V

TATA CARA PENCAIRAN, PEMANFAATAN DAN PENGEMBALIAN DANA Bagian Kesatu

Tata Cara Pencairan Pasal 6

Tata cara pencairan dana diatur sebagai berikut :

(1) Dinas   menyampaikan   permohonan   pencairan   dana   melalui   Kepala   Bagian Keuangan   Sekertariat   Daerah   Kabupaten   Bima   setelah   Rencana   Penggunaan Uang (RPU) ditandatangani oleh Sekertaris Daerah Kabupaten Bima. 

(2) Kepala   Bagian   Keuangan   Sekertariat   Daerah   Kabupaten   Bima   menerbitkan Surat   Penyediaan   Dana   (SPD)   dan   Surat   Perintah   Pencairan   Dana   (SP2D), kemudian dicairkan oleh Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Kabupaten Bima.

(6)

(4) Dana yang diterima oleh Kelompok Usaha Mikro, Kecil dan Menengah  (UMKM) selanjutnya   dipergunakan   untuk   mengembangkan   modal   Kelompok   Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). 

Bagian Kedua Pemanfaatan Dana

Pasal 7

(1) Dana   yang   diterima   seluruhnya   harus   dipergunakan   untuk   modal   kerja   dan dimanfaatkan   seoptimal  mungkin  untuk   kepentingan  Kelompok   Usaha  Mikro, Kecil dan Menegah (UMKM) selanjutnya tidak dibenarkan untuk digunakan pada hal­hal lain.

(2) Pemberian pinjaman untuk modal kerja Anggota Kelompok Usaha Mikro, Kecil dan   menengah   maksimal   sebesar   Rp.  5  juta     dengan   tingkat  suku  bunga maksimal 6 % per tahun dengan jangka waktu paling lama 2 tahun. 

(3)  Kelompok Usaha Mikro Kecil, dan Menengah (UMKM) sebagaimana dimaksud ayat (2)   hanya   diberikan   kepada   anggota   yang   memiliki   usaha  ekonomi  produktif antara   lain   pertanian,   peternakan,   perikanan,   kehutanan   dan   perkebunan, industri pengolahan dan kerajinan, perdagangan dan aneka jasa lainnya yang diusahakan oleh Kelompok, Usaha Mikro Kecil, dan Menengah (UMKM). 

Bagian Ketiga Pengembalian Dana

Pasal 8

Tatacara pengembalian dana diatur sebagai berikut :

1. Penerima  dana  wajib   mengembalikan   pokok   dana  yang   telah   diberikan   dengan cara mengangsur paling lama 2 (Dua) tahun.

2. Besarnya jasa pinjaman yang dimaksud ayat 1 adalah 0,5 % setiap bulan atau 6 % pertahun.

3. Pengembalian pokok dana dan jasa pinjaman sebagaimana dimaksud ayat (1) dan (2),   langsung   disetor   ke   rekening   Dinas   Koperasi   dan   Usaha   Mikro,   Kecil   dan Menengah (UMKM) Kabupaten Bima pada Bank PT. BPR Pesisir Akbar Kab. Bima. 4. Pembayaran angsuran terhitung mulai 2 (dua) bulan setelah tanggal  penerimaan

dana pinjaman. 

5. Penggunaan jasa pinjaman 6 % per tahun diatur sebagai berikut :

- Untuk disetor PAD sebesar 3 %

(7)

- Jasa Bank sebesar 1 %

BAB VI

PENGGULIRAN DAN PENGALIHAN DANA Pasal 9

(1) Dana yang diterima oleh Kelompok Usaha Mikro, Kecil  dan Menengah (UMKM) penerima   dana   dapat   dialihkan   kepada   Kelompok   Usaha   Mikro,   Kecil   dan menengah    (UMKM)  lainnya,   apabila   dalam   masa   angsuran   Kelompok   Usaha Mikro, Kecil dan  menengah  (UMKM)  yang bersangkutan  berdasarkan  evaluasi oleh Tim Tekhnis menunjukkan kinerja sebagai berikut :

a. Melanggar   ketentuan   tentang   penyaluran,   pemanfaatan   dan   pengembalian dana sebagaimana diatur dalam juknis ini;

b. Pengurus   atau   pengelola   melakukan   penyimpangan,   penyalahgunaan   dan atau penyelewengan atas dana bantuan yang diterima;

(2) Dalam hal terjadi pengalihan sebagaimana dimaksud  pada ayat (1) Kelompok Usaha   Mikro,   Kecil   dan   Menengah  (UMKM)  yang   bersangkutan   wajib mengembalikan   seluruh   dana,   dengan   memperhitungkan   jumlah   dana   yang telah diterima.

(3) Pengguliran kembali dana hasil pengembalian Kelompok Usaha Mikro, Kecil dan menengah (UMKM) akan dilakukan oleh Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Kabupaten Bima.

BAB VII ORGANISASI

Pasal 10

Dalam pelaksanaan Program Fasilitasi Pembiayaan Kelompok Usaha Mikro, Kecil dan Menengah  (UMKM), Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah  (UMKM) Kabupaten Bima yang selanjutnya dibuatkan kesepakatan dalam bentuk perjanjian.

Pasal 11

(1) Tugas dan tanggung jawab Dinas adalah sebagai berikut :

a. Melaksanakan   sosialisasi   Program   Fasilitasi   Pembiayaan   bagi   Kelompok Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di setiap kecamatan;

b. Mengidentifikasi   dan   menetapkan   Kelompok   Usaha   Mikro,   Kecil   dan Menengah (UMKM) yang akan menjadi peserta program;

c. Melaksanakan pembinaan dan pengembangan administrasi, managemen dan keuangan   Kelompok   Usaha   Mikro,   Kecil   dan   Menengah  (UMKM)  peserta program;

(8)

e. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pengendalian terhadap pelaksanaan Kegiatan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM);

f. Melaporkan kegiatan pelaksanaan program kepada Bupati.

(2) Tugas   dan   Tanggung   Jawab   Kelompok   Usaha   Mikro,   Kecil   dan   Menengah Penerima Dana

a. Memanfaatkan dana yang diterima pada hal­hal yang bersifat  ekonomi produktif   untuk   kepentingan   anggota   Kelompok   Usaha   Mikro,   Kecil   dan Menengah (UMKM).

b. Mengadministrasikan segala transaksi keuangan dan Kelompok Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) secara benar.

c. Mengembalikan seluruh dana yang diterima paling lambat pada akhir tahun ke 2 (dua) terhitung sejak dana diterima. 

d. Menyampaikan laporan tertulis tentang perkembangan  dana yang diterima maupun perkembangan Kelompok Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) setiap bulan kepada Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Kabupaten Bima.

BAB VIII

MONITORING DAN PENGENDALIAN  Pasal 12

Dalam   rangka   optimalisasi   pelaksanaan   program   perlu   dilakukan   monitoring   dan pengendalian secara periodik, sebagai berikut :

a.  Penerima   dana   wajib   melaporkan   secara   tertulis   kepada   Dinas   Koperasi   dan Usaha  Mikro,   Kecil   dan   Menengah  (UMKM)  tentang   perkembangan   pengelolaan dana paling lambat tanggal 10 setiap bulan.

b.  Dinas   Koperasi  dan   Usaha   Mikro,   Kecil   dan   Menengah   (UMKM)  melaporkan kepada Bupati Bima setiap 3 (tiga) bulan  sekali tentang perkembangan  dana.  

BAB IX

P E M B I A Y A A N Pasal 13

Program Fasilitasi Pembiayaan Kelompok Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) ini dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bima Tahun Anggaran 2013.

BAB X

(9)

(1) Dinas   Koperasi   dan   Usaha   Mikro,   Kecil   dan   Menengah  (UMKM)  Kabupaten Bima berwenang mencabut atau mengalihkan  dana  bantuan  tersebut  apabila terbukti  Kelompok Usaha Mikro, Kecil dan Menengah  (UMKM) penerima  dana tidak melaksanakan sebagian  atau seluruh  tugas dan  tanggung jawab  sesuai petunjuk tekhnis ini.

(2) Kelompok penerima dana yang tidak memberikan laporan tertulis sebagaimana dimaksud dalam pasal 12  ayat (1), diberikan sanksi berupa peringatan lisan dan teguran   tertulis  maupun  dalam   bentuk   pembatalan   atau   pengalihan   hak pengelolaan dana.

(3) Apabila   ditemukan   dugaan   tindak   pidana   maupun   keperdataan   lainnya dikenakan tindakan secara ketentuan yang berlaku.  

BAB XI

KETENTUAN PENUTUP Pasal 15

Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Bima

Ditetapkan  : Raba­Bima

Pada Tanggal :  2   Februari    2013  

       BUPATI  BIMA,

ttd

H. FERRY ZULKARNAIN

Diundangkan di Raba­Bima Pada tanggal,

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BIMA,

ttd

      H. MASYKUR HMS.

(10)

Referensi

Dokumen terkait

Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang

Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau

o Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau

Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang

Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang

Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau

Kriteria Usaha Menengah Adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau

Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan