A.Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)
Usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yaitu usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri dan dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang mampu memperluas lapangan kerja dan memberikan pelayanan ekonomi secara luas ke masyarakat.
UMKM merupakan kegiatan usaha yang mampu memperluas lapangan kerja dan berperan dalam proses peningkatan pendapatan masyarakat, bahkan dimasa krisis UMKM dikenal mampu mendorong pertumbuhan ekonomi.
Pemerintah mendorong usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk terus tumbuh sehingga bisa lebih banyak menyerap tenaga kerja. Pertumbuhan dan pengembangan sektor UMKM sering diartikan sebagai salah satu indicator keberhasilan pembangunan, khususnya bagi negara-negara yang memiliki income perkapita yang rendah.
B.Masalah Fundamental yang dihadapi UMKM
Keterbatasan permodalan.
Sebaran kredit pembiayaan bagi UMKM belum sepernuhnya menyasar sektor dominan UMKM dan penyaluran belum optimal.
Kendala yang bersumber dari internal UMKM sehingga sulit mendapatkan pembiayaan dari Lembaga formal, khususnya perbankan.
Keterbatasan teknologi produksi dalam menghasilkan produk yang bernilai tambah dan berdaya saing.
Rendah dan beragamnya standar kualitas produk yang dihasilkan oleh UMKM.
Rendahnya kapasitas sumber daya manusia, baik dalam penerapan teknologi maupun proes produksi.
UMKM masih dihadapkan beberapa permasalahan dalam proses produksi.
Kapasitas SDM mengganjal akselerasi kinerja UMKM, baik dari sisi produksi maupun ekspor.
Mayoritas pelaku UMKM masih memiliki mindset tradisional dan tata Kelola yang buruk dalam mengoperasionalkan usahanya.
Keterbatasan SDM dan aspek lain dalam menjangkau pasar ekspor.
Keterbatasan pengetahuan teknologi informasi.
Masih rendahnya UMKM yang terhubung dengan ekosistem digital.
UMKM masih menghadapi berbagai kendala dari sisi aspek pemasaran.
UMKM masih dihadapkan pada berbagai kendala dalam
pemenuhan aspek legalitas.
C.Pemberdayaan UMKM di Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Singapore
1.Pemberdayaan UMKM di Indonesia
Dimasa pandemi saat ini sektor UMKM di Indonesia mengalami dampak yang buruk dan sangat berpengaruh terhadap kondisi lingkungan masyarakat dan terhambatnya kebutuhan prima keluarga. Untuk itu pemerintah mengeluarkan kebijakan dalam rangka memberdayakan UMKM dalam situasi pandemi Covid-19 dengan beberapa skema perlindungan UMKM, yaitu sebagai berikut :
Pemberian Bantuan Sosial
Insentif pajak
Relaksasi dan Restrukturisasi Kredit bagi UMKM
Perluasan Pembiayaan Model Kerja UMKM
4
Penyediaan Penyangga Produk
Factory sharing guna meningkatkan kualitas produksi UMKM
Beberapa program Kementerian dalam peningkatan produksi UMKM.
Program peningkatan kapasitas SDM UMKM yang tersebar di berbagai Kementerian/Lembaga (K/L).
Kemudahan perizinan bagi UMKM
Pembinaan untuk bidang usaha dan daerah tertentu
melalui KUB (Kelompok Usaha Bersama), KOPINKRA
(Koperasi Industri Kecil dan Kerajianan).
2.Pemberdayaan UMKM di Malaysia
UKM di Malaysia memiliki peran penting dalam Sebagian besar total bisnis di beberapa sektor, dan memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap PDM.
UMKM di Malaysia mayoritas di bidang industry manufaktur seperti pengolahan dan produksi bahan baku seperti makanan, minuman, tekstil, minyak bumi, kayu , karet dan perakitan peralatan elektronik. Menurut data SMIDEC UKM berkontribusi 27,3% dari total output manufaktur 25,8% dari produksi bernilai tambah dan berkontribusi 38,9% pada pekerjaan.
6
hambatan yang dihadapi oleh UKM di Malaysia antara lain:
Kurangnya pembiayaan
Rendahnya produktivitas
Kurangnya kemampuan manajerial
Banyaknya peraturan
Terlalu banyak kelembagaan untuk UKM tanpa koordinasi yang efektif
Kurangnya insentif dan promosi
Kurang mampu bersaing di tingkat global
Kurangnya tenaga trampil, dan lain-lain
Pemberdayaan yang dilakukan oleh pemerintah Malaysia untuk meningkatkan UKM adalah sebagai berikut :
Memberikan bantuan untuk pengembangan dan kemajuan melalui Bank UKM.
Pemerintah memberikan insentif sekaligus memberitahu cara untuk mengaksesnya. Tetapi pemerintah juga harus memastikan bahwa UMKM memiliki akses untuk insentif dengan biaya yang terjangkau dan dengan cara yang lebih efektif.
Pemerintah Malaysia juga mengembangkan metode pengembangan UMKM dengan membentuk berbagai Lembaga atau memanfaatkan Lembaga yang ada dengan tambahan-tambahan tugas membantu UMKM.
Adanya pelatihan teknis terhadap UKM Bumi-Putera yang dibahas oleh Abdullah dan Mohamed.
8
3.Pemberdayaan UMKM di Singapura
Di Singapura, pembangunan UMKM merupakan bagian dari upaya untuk mendorong pembangunan ekonomi lebih lanjut. Strategi Singapura memusatkan perhatian pada meningkatkan teknologi sebagai prioritas tinggi dalam pengembangan UMKM. Selain itu, pengembangan UMKM di Singapura dilakukan dengan empat area yaitu :
Develop key clusters yang terdiri dari
Business support service
Technology Enterprise Commercialisation Scheme
Membantu usaha melalui MMK yaitu mmoney, market,
4.Pemberdayaan UMKM di Filipina
Menurut sebuah makalah yang dirilis oleh Filipina Institute for Development Studies, UMKM menyumbang sekitar 99% dari total perusahaan di negara ini. Namun, UMKM ini hanya menyumbang 35% dari PDB Filipina. Dari jumlah UMKM, 89,78% (844.764) adalah usaha mikro, 9.78% (92.027) adalah usaha kecil, dan 0,44% (4095) adalah menengah
Menurut Rencana UMKM 2017-2022, kebijakan dan program pemerintah untuk UMKM mencakup empat bidang hasil berikut seperti Lingkungan Usaha, Produktivitas, dan Efisiensi, Akses Pasar, dan Akses Keuangan. Lingkungan Bisnis mengacu pada praktik dinamis dan budaya tata kelola yang mendorong pembentukan, pengembangan, keberlanjutan, dan daya saing UMKM yang bertanggungjawab secara sosial dan berwawasan lingkungan.
10