• Tidak ada hasil yang ditemukan

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Usaha, Mikro, Kecil dan Menengah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Usaha, Mikro, Kecil dan Menengah"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Usaha, Mikro, Kecil dan Menengah

Dalam perekonomian Indonesia Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah (UMKM) merupakan kelompok usaha yang memiliki jumlah paling besar. Selain itu Kelompok ini terbukti tahan terhadap berbagai macam goncangan krisi ekonomi. Maka sudah menjadi keharusan penguatan kelompok usaha mikro, kecil dan menengah yang melibatkan banyak kelompok. Kriteria usaha yang termasuk dalam Usaha Mikro Kecil dan Menengah telah diatur dalam payung hukum berdasarkan undang-undang. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) ada beberapa kriteria yang dipergunakan untuk mendefinisikan Pengertian dan kriteria Usaha Mikro, Kecil dan Menengah.

Kriteria kelompok Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.

Kriteria Usaha Kecil Adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini.

Kriteria Usaha Menengah Adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini. (Dep. Koperasi dan UKM, 2012)

(2)

2.2. Roti

Roti didefinisikan sebagai produk makanan yang dibuat dari tepungterigu yang diragikan dengan menggunakan ragi roti atau campuran dariterigu, air dan ragi dengan atau tanpa penambahan bahan lain dan selanjutnyaadonan dibakar atau dipanggang. Ke dalam adonan dapat ditambahkan gula,garam, susu cair atau susu bubuk, lemak, dan bahan-bahan pelezat seperticoklat, keju, kismis dan sebagainya dengan kadar air biasanya tidak lebih dari40%. Bahan baku pokok terdiri dari tepung terigu, air, ragi, dan garam. Sedangkan yang termasuk bahan tambahan adalah gula, lemak, susu,bahan addictive dan bahan pengisi.(Surat Keputusan Dirjen POM No. 02240/B/SK/VII/91:CIC dalamDaud, 2003)

2.3. Manajemen Produksi dan Operasi

Menurut Handoko (1997), Manajemen produksi dan operasi merupakan usaha-usaha pengelolaan secara optimal penggunaan sumber daya-sumber daya (faktor-faktor produksi) tenaga kerja, mesin-mesin, peralatan, bahan mentah dan sebagainya dalam proses transformasi bahan mentah dan tenaga kerja menjadi berbagai produk atau jasa. Para manajer produksi dan operasi mengarahkan berbagai masukan (input) agar dapat memproduksi berbagai keluaran (output) dalam jumlah, kualitas, harga, waktu dan tempat tertentu sesuai dengan permintaan konsumen.

Menurut Assauri (1999), proses produksi dapat diartikan sebagai cara, metode dan teknik untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang dan jasa dengan menggunakan sumber-sumber (tenaga kerja, mesin, bahan-bahan dan dana). Komponen atau unsur struktural yang membentuk sistem produksi terdiri dari bahan (material), mesin dan peralatan, tenaga kerja, modal, energi, informasi dan tanah. Sedangkan komponen, atau unsur fungsional seperti supervisi, perencanaan, pengendalian, koordinasi dan kepemimpinan yang berkaitan dengan manajemen dan organisasi.

Menurut Handoko (1997), berbagai kegiatan yang dilaksanakan para spesialis perencanaan dan pengawasan produksi pada umumnya dapat dirinci berikut :

(3)

1. Berpartisipasi dalam penyusunan jadwal produksi induk dan realistis atas dasar kapasitas yang tersedia.

2. Berpartisipasi dalam perencanaan bahan baku dan tenaga kerja untuk menerima jadwal proses produksi.

3. Menerima pesanan-pesanan untuk memproduksi produk-produk.

4. Menentukan kebutuhan-kebutuhan bahan mentah untuk komponen-komponen yang akan diproduksi.

5. Menentukan peralatan-peralatan yang diperlukan untuk proses produksi. 6. Mempersiapkan perintah-perintah produksi yang mengarahkan pelaksanaan

operasi-operasi.

7. Menyusun jadwal-jadwal untuk pelaksanaan operasi-operasi pada mesin-mesin tertentu.

8. Menjamin bahwa segala sesuatu yang dibutuhkan dalam proses produksi akan tersedia dalam jumlah yang tepat dan pada waktu yang tepat pula sesuai dengan perintah yang diumumkan.

9. Membantu dalam pemecahan masalah-masalah yang mengakibatkan penundaan-penundaan produksi.

10. Menerima laporan-laporan tentang pekerjaan yang telah diselesaikan danmembandingkannya dengan apa yang telah dijadwalkan. Mempebaharui catatan-catatan kemajuan pekerjaan-pekerjaan yang berpindah-pindah dalam pabrik.

11. Merevisi rencana-rencana, bila rencana-rencana semula tidak dapat dilaksanakan dan bila ada perubahan-perubahan ukuran suatu pesanan, atau hari penyelesaian yang disyaratkan.

2.4. Teori Optimalisasi

Menurut Nasendi dan Anwar (1985), optimasi adalah serangkaian proses mendapatkan gugus kondisi yang diperlukan untuk mendapatkan hasil terbaik dalam situasi tertentu. Dengan pendekatan normatif dapat diketahui bahwa optimasi mengidentifikasikan penyelesaian terbaik suatu masalah yang diarahkan pada maksimisasi, atau minimisasi melalui fungsi tujuan. Optimasi adalah suatu pendekatan normatif untuk mengidentifikasikan suatu penyelesaian terbaik dalam

(4)

pengambilan keputusan suatu permasalahan. Dalam optimasi ini, perusahaan akan mendapatkan hasil terbaik sesuai dengan batasan yang diberikan.

Manajemen produksi pada suatu perusahaan akan selalu berusaha untuk mengatur dan merencanakan penggunaan faktor-faktor produksinya agar mampu berproduksi dengan biaya minimum dengan mencapai keuntungan pada tingkat tertentu. Tujuan perusahaan dalam memaksimalkan keuntungan ataupun meminimumkan biaya produksi dapat tercapai melalui perencanaan optimasi produksi. Optimasi merupakan pencapaian suatu keadaan yang terbaik, yaitu pencapaian suatu solusi masalah yang diarahkan pada batas maksimum dan minimum (Soekartawi, 1992). Persoalan optimasi meliputi optimasi tanpa kendala dan optimasi dengan kendala. Dalam optimasi tanpa kendala, faktor-faktor yang menjadi kendala terhadap suatu fungsi tujuan diabaikan sehingga dalam menentukan nilai maksimum atau minimum tidak terdapat batasan untuk berbagai pilihan peubah yang tersedia.

Menurut Taha (1996), tahap-tahap utama yang harus dilakukan untukmelakukan studi tentang operation research mencakup:

1. Definisi Masalah

Tiga tahap yang harus diperhatikan dalam tahap ini adalah deskripsi tentang sasaran atau tujuan dari studi tersebut, identifikasi alternatif keputusan sistem tersebut, dan pengenalan tentang keterbatasan, batasan dan persyaratan sistem tersebut.

2. Pengembangan Model

Model yang dikembangkan harus sesuai dan mewakili sistem yang bersangkutan, serta dapat menyatakan ekspresi kuantitatif dari tujuan dan batasan masalah dalam betuk variabel keputusan.

3. Pemecahan Masalah

Pemecahan masalah dicapai dengan menggunakan teknik-teknik optimalisasi yang diidentifikasikan dengan baik dan menghasilkan pemecahan yang optimal.

(5)

4. Pengujian Keabsahan Model

Metode untuk menguji keabsahan suatu model adalah dengan menbandingkan kinerjanya dengan masa lalu yang tersedia untuk sistem aktual model tersebut.

5. Implementasi Hasil Akhir

Hasil opersi diterjemahkan oleh peneliti secara terperinci serta diberikan dalam bentuk yang mudah kepada pihak yang mengatur dan mengoperasikan sistem yang direkomendasikan tersebut.

2.5. Penelitian Terdahulu

Penelitian yang dilakukan oleh Yuliawan (2009) tentang optimasi untuk meningkatkan profitabilitas pada PT Pismatex, Pekalongan dengan Program LINDO sebagai alat pengolahannya, diperoleh hasil dengan memaksimumkan fungsi tujuan yang dihadapkan dengan kendala ketersediaan bahan baku, jam tenaga kerja langsung, jam mesin dan jumlah permintaan. Pada kondisi optimal, penggunaan ketersediaan kendala-kendala tersebut masih terdapat sumber daya yang belum dimanfaatkan secara optimal yang ditunjukan oleh banyakanya nilai

slack dan surplus pada model.

Tingkat keuntungan yang dihasilkan dari proses optimasi adalah Rp47.701.230.000. Nilai ini jauh lebih tinggi dari tingkat keuntungan yang diperoleh perusahaan pada kondisi aktual, yaitu Rp42.946.352.240. Proses optimasi dapat memberikan tambahan keuntungan Rp4.754.877.760.

Lestari (2009) melakukan penelitian di PT Istana Alam Dewi Tara, Sawangan Kota Depok, dengan tema penelitian Optimasi Produksi Adenium dan Aglaonema. Peubah keputusan dalaam penelitian ini mencakup beberapa kombinasi produk tanaman hias Adenium dan Aglaonema. Tujuan penelitian ini memaksimumkan keuntungan perusahaan berdasarkan sumber daya yang dimiliki. Dalam hal ini terdapat 30 peubah keputusan untuk Adenium dan delapan (8) peubah keputusan untuk Aglaonema. Untuk mendapatkan koefisien peubah pada fungsi tujuan dapat dilakukan dengan menghitung margin contribution. Kendala fungsi yang dimasukan adalah kendala lahan, kendala indukan Adenium dan Aglaonema, kendala media tanam, kendala plot, kendala pupuk, kendala pestisida,

(6)

kendala bonggol adenium, kendala tenaga kerja, kendala permintaan, hasil yang didapat adalah hasil kombinasi produksi optimal berbeda dengan hasil aktualnya, dimana sebagian besar jumlah produksi aktual lebih banyak dari produksi optimalnya. Dikarenakan pembagian sumber daya yang tidak efisien, keuntungan perusahaan beroperasi secara optimal dengan asumsi bahwa semua produk terjual Rp. 161.378.600 dengan selisih keuntungan aktual dan optimal senilai Rp. 61.958.160 atau 62,32 % dari keuntungan aktual. pada Istana Alam Dewi Tara dilakukan dua (2) skenario post optimal yaitu menurunkan harga jual produk, 61%dan pengurangan jam tenaga kerja 50%.

Referensi

Dokumen terkait

Hipotesis penelitian ini adalah adanya perbedaan Self Regulated Learning pada siswa homeschooling dengan sekolah regular, dimana siswa Homeschooling mempunyai Self Regulated

Berdasar hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan peneliti, maka dapat disimpulkan bahwa terapi musik dapat menurunkan tingkat depresi pada lansia Hal ini didukung oleh

Dana Pensiun X memiliki kewajiban untuk menjaga kecukupan pendanaan untuk program pensiun seluruh karyawan PT X (Persero) Tbk. Dalam mengelola dan mengalokasikan dana yang

Sehubungan dengan hal-hal yang telah dikemukakan di atas, maka agar dapat dicapai tingkat “ ketajaman analisis”, disamping mengetahui distribusi frekuensi dan mengetahui

Metode ini di lakukan untuk dapat mengetahui suasana atau situasi untuk terjun langsung ke dalam lokasi Praktek Kerja Lapangan di Peninsula Bay Resort untuk mengamati

1/1971 dan Peraturan-peraturan Mahkamah Agjing serta Surat-surat Edaran yang mendahuluinya menge- nai soal peninjauan kembali putusan-putusan Pengadilan yang telah

Tape singkong dapat dijumpai di daerah Bandung ataupun daerah sekitar Bandung, sedangkan tape ketan putih yang dibungkus daun jambu banyak terdapat dan sekaligus

Dari hasil penelitian yang penulis peroleh bahwa Global Wakaf Jawa Tengah dalam pemanfaatan dana wakaf tunainya tidak hanya bersifat pemanfaatan yang konsumtif namun juga