• Tidak ada hasil yang ditemukan

MANAJEMEN PENINGKATAN MUTU SEKOLAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MANAJEMEN PENINGKATAN MUTU SEKOLAH"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

MANAJEMEN PENINGKATAN MUTU

SEKOLAH

SEKOLAH

(2)

MANAJEMEN SEKOLAH

(3)
(4)

Paradigma baru manajemen

pendidikan (Wirakartakusumah, 1998)

• Mutu

• Otonomi

• Akuntabilitas

• Akuntabilitas

• Akreditasi

(5)

Apa yang diharapkan orang tua dari

sekolah tentang anak-anaknya

(6)

Apa yang diharapkan pemerintah

daerah dari sekolah

(7)

Apa yang diharapkan guru-guru

dari sekolah

(8)
(9)

Sekolah bermutu = sekolah

efektif?

(10)
(11)

Siapa yang memandang seperti ini?

Input proses

output

Outcome

Biaya

PBM

UN

(12)

Konsep Mutu

Sekolah

Layanan

Konsumen

1. Ketepatan/waktu pelayanan, 2. akurasi pelayanan,

3. kesopanan dan keramahan

Loyalitas

Harapan

3. kesopanan dan keramahan 4. bertanggung jawab atas

segala keluhan (complain)

pelanggan,

5. kelengkapan pelayanan, 6. kemudahan mendapatkan

pelayanan,

7. Variasi layanan, 8. pelayanan pribadi, 9. kenyamanan,

10. ketersediaan atribut pendukung

(13)

Model Sekolah Bermutu

(Scheeren 1992)

Perspektif Kriteria

mutu

Fokus

Ekonomi Produktivitas Output dan faktor

faktor

penentunya Sistem organik Adaptabilitas Input

(14)

Apa yang membuat sekolah bermutu?

Mikro

:

Meso

:

Dorongan

berprestasi

Kepemimpinan

Rekrutmen &

Mikro

:

Pengajaran

terstruktur

Waktu belajar

Peluang belajar

Rekrutmen &

pengembangan staf

Evaluasi Potensi

sekolah

(15)

Manajemen Peningkatan Mutu Sekolah

• Aplikasi teknik-teknik peningkatan mutu yang didasarkan pada data kualitatif dan kuantitatif

• Upaya pemberdayaan semua komponen sekolah

• Upaya pemberdayaan semua komponen sekolah

• Peningkatan kapasitas dan kemampuan organisasi secara terus menerus untuk

(16)

Upaya yang dilakukan…

a. Mengendalikan proses yang berlangsung (kurikuler dan administratif)

b. Melakukan diagnosis dan tindak lanjut

b. Melakukan diagnosis dan tindak lanjut

(17)
(18)

Tujuan dan Target Peningkatan Mutu

Jangka Panjang Jangka Panjang

Jangka Pendek

Jangka Menengah

?

(19)

Kriteria tujuan yang baik

1. Semua pihak yang akan terlibat diikutsertakan dalam menyusun tujuan/target

2. Jelas

2. Jelas

3. Mudah dipahami semua pihak yang terlibat/terkait

(20)

Teknik Menyusun Program Peningkatan

Mutu Sekolah

1. School Review

2. Benchmarking

3. Quality Assurance

3. Quality Assurance

(21)
(22)

School Review

• Proses mengevaluasi dan menilai efektivitas sekolah dan mutu lulusan

• Dilakukan oleh seluruh komponen sekolah

• Dilakukan oleh seluruh komponen sekolah

yang bekerja sama dengan stake holder/tenaga ahli

(23)

Pertanyaan yang harus dijawab

1. Apakah yang sudah dicapai sekolah memenuhi semua harapan orang tua dan siswa?

2. Bagaimana prestasi siswa?

2. Bagaimana prestasi siswa?

3. Apa faktor penghambat upaya untuk meningkatkan mutu siswa?

(24)

Benchmarking

• Kegiatan menetapkan standar dan target yang akan dicapai dalam suatu periode tertentu

• Dapat diaplikasikan untuk individu, kelompok,

(25)

Pertanyaan yang harus dijawab:

• Seberapa baik kondisi sekolah?

• Harus sebaik apakah sekolah?

• Bagaimana cara mencapai itu?

(26)

Langkah yang harus dilakukan:

• Tentukan fokus

• Tentukan aspek/variabel atau indikator

• Tentukan standar

• Tentukan standar

• Bandingkan standar dengan kondisi sekolah sekarang

• Tentukan gap

• Rencanakan target untuk mencapai standar

(27)

Quality Assurance:

• Teknik untuk menentukan bahwa proses pendidikan telah berlangsung sebagaimana mestinya

mestinya

• Deteksi penyimpangan yang terjadi pada proses

• Menekankan pada teknik monitoring yang

berkesinambungan, melembaga, dan menjadi sub sistem sekolah

• Menghasilkan:

1. Umpan balik

(28)

Quality Control

(29)

Tahapan Manajemen Peningkatan Mutu

Sekolah

1. Persiapan

2. Implementasi

3. Tindak lanjut

(30)

Persiapan

• Menyampaikan informasi pada guru, staf administrasi dan orang tua siswa

• Menyusun tim pengembang yang terdiri dari

• Menyusun tim pengembang yang terdiri dari guru, kepala sekolah, dan pakar

• Melatih tim evaluasi sekolah

• Menentukan fokus, aspek yang akan dievaluasi berikut indikatornya masing-masing

(31)

Tahap Implementasi

• Pengumpulan informasi

• Pengolahan informasi

• Penyusunan draft laporan dan rekomendasi

• Penyusunan draft laporan dan rekomendasi

(32)

Tahap tindak lanjut

1. Kepala sekolah, guru, dan orang tua mempelajari hasil evaluasi

2. Menyusun skala prioritas

2. Menyusun skala prioritas

3. Menentapkan sasaran dan target sekolah

(33)

Aspek penting hubungan sekolah-orang

tua siswa dalam peningkatan mutu

• Kepuasan orang tua siswa akan kemajuan anak-anaknya merupakan sasaran utama sekolah

• Kualitas pendidikan siswa berawal dan berakhir

• Kualitas pendidikan siswa berawal dan berakhir pada orang tua siswa

• Orang tua siswa diundang tidak hanya ketika ada masalah

• Dukungan finansial orang tua siswa sangat penting, tapi tak cukup hanya finansial

(34)

Akuntabilitas Profesi Guru

Akuntabilitas Profesi Guru

(35)

Guru

sebagai

profesi

Integritas

Keahlian & Keahlian

(36)

Skill dan keahlian guru

• Memiliki kemampuan intelektual yang memadai

• Kemampuan memahami visi dan misi pendidikan

pendidikan

• Keahlian mentrasfer ilmu pengetahuan atau metodelogi pembelajaran

• Memahami konsep perkembangan anak/psikologi perkembangan

• Kemampuan mengorganisir dan problem solving

(37)
(38)
(39)

Akuntabilitas sesuatu yang dapat:

• dipertanggungjawabkan(responsibility),

• dipertanyakan (answerability),

• dipersalahkan (blameworthiness)

• dipersalahkan (blameworthiness)

(40)

Akuntabilitas Profesi guru

• Pengetahuan dan adanya pertanggung jawaban tehadap tiap tindakan guru dalam mendidik dan mengajar, produk, keputusan dan kebijakan,

mengajar, produk, keputusan dan kebijakan, dan pelaksanaan dalam lingkup peran atau

posisi kerja yang mencakup didalam mempunyai suatu kewajiban untuk melaporkan,

(41)

Akuntabilitas untuk siapa?

• Diri sendiri

• Siswa

• Orang tua siswa

• Orang tua siswa

• Pemerintah

(42)

Upaya Profesionalisme Guru yang

akuntabel

• Pola rekruitmen yang berstandar dan selektif

• Pelatihan yang terpadu, berjenjang dan berkesinambungan (long life eduction) berkesinambungan (long life eduction)

• Penyetaraan pendidikan dan membuat standarisasi mimimum pendidikan

• Pengembangan diri dan motivasi riset

(43)

Peran Manajeman Sekolah

• Fasilitator program Pelatihan dan Pengembangan profesi

• Menciptakan jenjang karir yang fair dan terbuka

• Menciptakan jenjang karir yang fair dan terbuka

• Membangun manajemen dan sistem ketenagaan yang baku

(44)

• Sekolah sebagai lembaga publik perlu terbuka kepada pemangku kepentingan (murid, orang tua, masyarakat, dll.) sehingga perlu

tua, masyarakat, dll.) sehingga perlu disampaikan informasi mengenai

(45)

Keterbukaan profesi

• Perlukah guru bersikap terbuka dan bertanggung jawab atas segala aktivitas yang terkait denga tugas pokok dan fungsinya kepada kepala sekolah, siswa, orang tua,

pemerintah, dan masyarakat? pemerintah, dan masyarakat?

• Bagaimana bentuk keterbukaan dan transparansi profesionlisme guru terhadap kepala sekolah, siswa, orang tua, pemerintah, dan masyarakat?

• Bagaimana bentuk pertanggungjawaban profesionalisme guru terhadap kepala sekolah, siswa, orang tua,

pemerintah, dan masyarakat?

Referensi

Dokumen terkait

[r]

anak sangat antusias dalam mengikuti kegiatan tersebut. Pelatihan

Status gizi antara siswa SMP Negeri 1 Lembang dalam kategori gizi lebih.. Status gizi antara siswa SMP Negeri 2 Bandung dalam kategori gizi

Aris, Ahmad. Mengenal Valuta Asing , Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. Darmadji, Tjiptono dan Hendy M. Pasar Modal di Indonesia: Pendekatan Tanya Jawab , Edisi Kedua,

arah pilihan karir yang sesuai, baik dengan tipe kepribadiannya,.. lingkungannya maupun dengan jurusan yang telah dijalani oleh

54 Tahun 2010 Jawab : Perlu kami jelaskan bahwa uraian bahan dan tenaga kerja adalah merupakan bagian dari metode pelaksanaan yang kami mintakan jawab : bagaimana jika pada

41 Pengurusan Badan Beruniform dan Kelab/Persatuan MBK  Tiada perancangan  Murid berkeperluan khas tidak terlibat dalam aktiviti kokurikulum  Jawatankuasa Program

Untuk menciptakan naskah drama MAHOGRA yang terinspirasi dari cerita rakyat dengan sudut pandang yang baru, di mana sebelumnya cerita rakyat Ki Ageng Mangir Wonoboyo I