iii Universitas Kristen Maranatha HUBUNGAN ANTARA POLA KONSUMSI SENG DENGAN PANJANG
BADAN, PENGHASILAN DAN PENDIDIKAN ORANG TUA PADA ANAK
USIA 12 – 18 BULAN
Kisyana Fiesa K., 2015, Pembimbing I : Dr. Meilinah Hidayat, dr. M. Kes Pembimbing II : dr. Frecilia Regina, Sp. A
ABSTRAK
Latar belakang: Malnutrisi, terutama stunting, cenderung meningkat sejak 2007 hingga 2013. UNICEF menyatakan bahwa satu dari tiga balita mengalami stunting. Seng telah terbukti membantu pertumbuhan panjang badan anak sejak penelitian pertama di Iran dan Mesir tiga dekade yang lalu.
Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara konsumsi seng dengan panjang badan balita usia 12 – 18 bulan dan pengaruh penghasilan dan pendidikan orang tua terhadap asupan seng pada anak usia bulan di RSIA Limijati dan Priangan Medical Center (PMC).
Metodologi: Desain penelitian ini adalah cross sectional. Subjek penelitian adalah anak usia 12 – 18 bulan di poliklinik anak RSIA Limijati dan PMC. Pola konsumsi seng didapatkan dari food record selama 3 hari, kemudian dikonversi menjadi miligram (mg) menggunakan National Nutrient Database for Standard Reference
Release 27 yang dirilis oleh USDA. Panjang badan didapatkan dari rekam medik
subjek penelitian, sedangkan, data status sosial-ekonomi dari kuesioner. Data kemudian dianalisis menggunakan korelasi.
Hasil penelitian: Penelitian dilakukan pada 33 anak dan mengindikasikan hubungan korelasi yang kuat (Pearson’s Correlation=0,606) antara pola konsumsi seng dengan panjang badan subjek, signifikansi yang kuat untuk hubungan antara konsumsi seng dengan pendidikan ayah dan ibu (Pearson’s Correlation=0,571 & 0,441) dan tidak ditemukan korelasi untuk hubungan konsumsi seng dan penghasilan (Pearson’s Correlation=0158).
Simpulan: Terdapat hubungan yang kuat antara jumlah konsumsi seng per hari dengan panjang badan anak usia 12 – 18 bulan di RSIA Limijati dan Priangan Medical Center. Jumlah konsumsi seng memiliki hubungan yang sedang terhadap pendidikan kedua orang tua, sedangkan dengan penghasilan tidak.
iv Universitas Kristen Maranatha THE RELATIONSHIP BETWEEN ZINC INTAKE AND BODY LENGTH,
EDUCATION LEVEL AND MONTHLY INCOME OF THE PARENTS AMONG SUBJECTS 12 TO 18 MONTHS OLD
Kisyana Fiesa K., 2015, 1st Tutor : Dr. Meilinah Hidayat, dr. M. Kes 2nd Tutor : dr. Frecilia Regina, Sp. A
ABSTRACT
Background: Malnutrition, especially stunting, is one of the most damaging social problem in Indonesia. Its prevalence tends to increase since 2007 to 2013. UNICEF reported that one out of three children under the age of five are stunted. Zinc (Zn) are proved to help in children’s growth since its first founding three decades ago in Iran and Greece.
Purpose: The purpose of this research is to analyze 12 to 18 months old children’s Zn intake and to asses whether it is associated with body length, parent’s education
level and income at RSIA Limijati and Priangan Medical Center.
Methodology: Reseach design was case control. The samples were children aged 12 to 18 months old. Zn intake was kept in a 3-day Food Record and was converted to milligrams (mg) using USDA’s National Nutrient Database for Standard Reference Release 27. Height was obtained from children’s medical record and socioeconomic statuses were collected from parents by using questionnaire. Data were then analyzed using linear regression.
Findings: This research indicated a strong correlation between Zn intake and body length (Pearson’s Correlation=0,606), a moderate relationship between Zn intake and parents’ education level (Pearson’s Correlation=0,571 for mothers’ &
0,441 for fathers’) and no relationship found between Zn intake and parent’s income among subjects(Pearson’s Correlation=0,158).
Conclusion: There is a strong correlation relationship between Zn intake andbody length, a moderate relationship between Zn intake and parent’s education level, and none found between Zn intake and parent’s income among subjects 12 to 18 months old.
v Universitas Kristen Maranatha DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN i
SURAT PERNYATAAN ii
ABSTRAK iii
ABSTRACT iv
KATA PENGANTAR v
DAFTAR ISI vii
DAFTAR TABEL x
DAFTAR GAMBAR xi
DAFTAR LAMPIRAN xii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Identifikasi masalah 3
1.3 Tujuan penelitian 3
1.4 Manfaat 4
1.5 Kerangka Pemikiran 4
1.6 Hipotesis 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Seng 7
2.1.1 Fungsi 7
2.1.2 Absorpsi, Transportasi dan Ekskresi 8
2.1.3 Kebutuhan seng 11
vi Universitas Kristen Maranatha 2.1.5 Toksisitas seng dan Batas Atas Konsumsi seng (Upper Level / UL) 13
2.2 Pertumbuhan 14
2.2.1 Faktor yang memengaruhi pertumbuhan 15
2.2.2 Faktor yang memengaruhi hambatan pertumbuhan 16
2.2.3 Pengukuran pertumbuhan 17
2.3 Pengaruh Seng terhadap Pertumbuhan 19
2.4 Food Record
BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN
19
3.1 Bahan dan Subjek Penelitian 22
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian 23
3.3 Metode Penelitian 23
3.3.1 Desain Penelitian 23
3.3.2 Definisi Operasional 23
3.3.3 Besar Sample 24
3.5 Prosedur Kerja 25
3.6 Metode Analisis 25
3.7 Aspek Etik Penelitian
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
26
4.1 Karakteristik subjek penelitian 27
4.2 Hasil penelitian dan pembahasan 29
4.2.1 Hasil penelitian hubungan antara rerata seng dengan panjang badan subjek 29 4.2.2 Hasil penelitian hubungan antara penghasilan dan rerata konsumsi seng 29
4.2.3 Hasil penelitian hubungan antara pendidikan Ibu dan rerata konsumsi seng 29 4.2.4 Hasil penelitian hubungan antara pendidikan Ayah dan rerata konsumsi seng30
vii Universitas Kristen Maranatha BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan 32
5.2 Keterbatasan penelitian 32
5.3 Saran 33
DAFTAR PUSTAKA 34
LAMPIRAN 37
RIWAYAT HIDUP PENULIS 53
viii Universitas Kristen Maranatha DAFTAR TABEL
[image:6.595.159.493.246.584.2]Tabel 2.1. RDA Seng 12
ix Universitas Kristen Maranatha DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Absorbsi seng di sel saluran pencernaan 9
Gambar 2.2. Absorbsi seng melintasi lapisan mukosa dan serosa, kemudian
diikat oleh albumin 10
[image:7.595.149.508.196.596.2]Gambar 2.3. Grafik Length-for-ageGIRLS (WHO) 18
x Universitas Kristen Maranatha DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Daftar Rerata Seng Per Hari, Panjang Badan, Kode Penghasilan, Dan Pendidikan Orangtua
Lampiran 2. Surat Pernyataan Persetujuan Untuk Ikut Serta Dalam Penelitian 37
(Informed Consent) 38
Lampiran 3. Hasil Analisis Statistika Dengan Spss 39
Lampiran 4. Formulir Food Record 42
32 Universitas Kristen Maranatha BAB V
SIMPULAN
5.1 Simpulan
Terdapat hubungan yang kuat antara jumlah konsumsi seng per hari dengan panjang badan anak usia 12 – 18 bulan di RSIA Limijati dan Priangan Medical Center. Jumlah konsumsi seng memiliki hubungan yang sedang terhadap pendidikan kedua orang tua, sedangkan jumah konsumsi seng tidak memiliki hubungan yang berarti dengan penghasilan kedua orang tua.
5.2 Keterbatasan penelitian
Keterbatasan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Rendahnya jumlah orang tua subjek yang patuh mengisi food record selama 3x24 jam dengan selang waktu minimal satu hari.
2. Perhitungan hasil rerata pola konsumsi seng hanya dilakukan menggunakan food record yang bersifat subjektif sehingga hanya menghasilkan data yang semi-valid.
3. Seluruh subjek penelitian memiliki status gizi baik dan rerata konsumsi seng di atas 10 mg/hari.
33 Universitas Kristen Maranatha 5. Rendahnya kepatuhan orang tua untuk mengisi food record selama
3x24 jam dan keterbatasan waktu kontak antara peneliti dan orang tua subjek.
5.3 Saran
1. Penelitian dilakukan pada populasi yang lebih besar.
2. Pola konsumsi seng diukur dalam pengukuran kadar seng serum atau intervensi pemberian suplementasi seng.
3. Pola konsumsi seng dipantau pada populasi dengan gizi buruk atau rerata konsumsi seng yang lebih beragam.
4. Perlu dilakukan penelitian pada populasi dengan pendapatan rendah karena keterbatasan biaya akan memengaruhi daya beli masyarakat dan keterbatasan pengetahuan akan memengaruhi kemauan masyarakat untuk mengkonsumsi asupan makanan yang cukup, akibatnya kemampuan dan kemauan untuk mengkonsumsi bahan makanan hewani sebagai sumber seng dimungkinkan masih rendah.
34 Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA
Agricultural Research Services. (2015, Mei). United States Department of Agriculture., http://ndb.nal.usda.gov/ndb/foods., 13 April, 2015
A-L Stammers, N. (2015, Februari). The relationship between zinc intake and growth in children aged 1–8 years: a systematic review and meta-analysis. Eur J Clin Nutr, (69): p. 147-53.
Albion Human Nutrition. (2004, Maret). Zinc: A Mineral of Complex Biological Activity. Albion Human Nutrition, 13(1).
Amaro, T., & Camara, M. (2003). Nutrional aspect of zinc availability.
International Journal of Food Sciences and Nutrition, 54(2), 143-151.
Black, R. E. (2008). Maternal and Child Undernutrition: Global and Regional Exposure and Health Consequences.
BPPK. (2013). Riset Kesehatan Dasar.
Brown, K. H. (2003, Desember). Commentary: Zinc and child growth.
International Journal of Epidemiology, 32(6).
Dijkhuizen MA, W. F. (2001). Vitamin A, iron and zinc deficiency in Indonesia:
Micronutrient interaction and effects of supplementation. Thesis,
Wageningen University, Netherlands.
Fahmida, U., & Dillon, D. (2007). Handbook: Nutritional Assessment. University of Indonesia, South East ASian Ministers of Education Organization - Tropical Medicine and Public Health Regional Center for Community Nutrition, Jakarta.
Indirasari, B. (2011). Pengaruh Suplementasi Seng Terhadap Insidens Diare dan
Tumbuh Kembang pada Anak Usia 24-33 Bulan. Universitas Diponegoro,
Program Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Kesehatan Anak.
35 Universitas Kristen Maranatha Lonnerdal, B. (2000). Dietary Factors Influencing Zinc Absorption. Journal of
Nutrition, 130(5), 1378-1383.
Mahan, L. K., & Escott-Stump, S. (Penyunt.). (2000). Zinc. Krause's Food,
Nutrition, and Diet Therapy. Philadelphia: W.B. Saunders Company.
Mercedes de Onis, M. B. (2011, April). Prevalence and trends of stunting among pre-school children 1990-2020. Public Health Nutrition, 15(1): 1-7.
Nasution, E. (2004). Efek Suplementasi Zinc dan Besi pada Pertumbuhan Anak. Universitas Sumatera Utara, Bagian Gizi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat.
Nix, S. (2009). Zinc. William's Basic Nutrition and Diet Theraphy 13th Edition. Missouri, St. Louis, USA: Mosby Elsevier.
Pudjiadi, S. (2001). Ilmu Gizi Klinis pada Anak Edisi Keempat. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Ruottinen, S. (2011). Carbohydrate intake in children: association with dietary
intakes, growth, serum lipids, and dental health. Research Center of
Applied and Preventive Cardiovascular Medicine, Department of Pediatrics, Turku.
Sareen S. Gropper, J. L. (2005). Advanced nutrition and human metabolism (4th ed.). Australia.
Satoto. (1990). Pertumbuhan dan perkembangan anak: pengamatan anak umur 0- 18 bulan di Kecamatan Mlonggo, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah.
Universitas Diponegoro, Fakultas Kedokteran.
Soetjiningsih. (1998). Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Shils, Maurice S., Moshe, S., A. Catharine, R., Benjamin, C., & Robert J., C. (Penyunt.). (2006). Zinc. Modern Nutrition in Health and Disease (10 ed.). Lippincott Williams & Wilkins.
UNICEF. (2012, October). Child and Maternal Nutrition. Issue Briefs: Indonesia
36 Universitas Kristen Maranatha (2012). UNICEF Indonesia Annual Report 2012.
