iv Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK
PERBANDINGAN PENGARUH KOPI ARABIKA BIJI TUNGGAL (PEABERRY) DAN KOPI ARABIKA BIJI NORMAL TERHADAP
PENINGKATAN MEMORI JANGKA PENDEK
Nugroho Sondrio H. ,2014 ; Pembimbing I : Decky Gunawan, dr., M.Kes, AIFO Pembimbing II : Dra. Endang Evacuasiany,Apt.,MS.,
AFK
Latar Belakang: Dalam aktivitas sehari-hari setiap orang tidak terlepas dari proses mengingat. Kafein bersifat stimulan terhadap sistem saraf pusat, yang dapat meningkatkan efek kognitif, termasuk memori jangka pendek. Baik kopi arabika biji tunggal (peaberry) maupun kopi arabika biji normal mengandung kafein. Kopi arabika biji tunggal (peaberry) diduga memiliki kadar kafein lebih tinggi dibandingka kopi arabika biji normal karena pembakarannya yang lebih sempurna.
Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji dan membandingkan pengaruh kopi arabika biji tunggal (peaberry) dan kopi arabika biji normal terhadap memori jangka pendek pada perempuan dewasa muda.
Metode: Penelitian ini bersifat quasi eksperimental, dengan rancangan pre-test dan post-test. Subjek penelitian merupakan perempuan dewasa muda berusia 18-24 tahun sebanyak 30 orang. Penelitian ini menggunakan tes memori jenis free
recall test yang dikembangkan oleh Peterson & Peterson. Data yang diukur adalah
banyaknya trigrams yang dapat diingat dengan benar.. Uji statistik dihitung dengan uji t berpasangan.
Hasil: Jumlah trigrams yang dapat diingat setelah diberi kopi arabika biji tunggal (peaberry) dan kopi arabika biji normal meningkat dengan sangat signifikan (p<0,01). Peningkatan jumlah trigrams yang dapat diingat setelah diberi kopi arabika biji tunggal lebih banyak dengan kopi arabika biji normal dengan perbedaan yang tidak signifikan (p>0.05).
Simpulan: Kopi arabika biji tunggal (peaberry) dan kopi arabika biji normal meningkatkan memori jangka pendek. Kopi arabika biji normal sebanding dengan kopi arabika biji tunggal (peaberry) dalam meningkatkan memori jangka pendek.
v Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT
COMPARING THE EFFECT OF PEABERRY ARABICA COFFEE AND NORMAL BEAN OF ARABICA COFFEE IN ENHANCING SHORT-TERM
MEMORY
Nugroho Sondrio H. , 2014 ; 1st Tutor : Decky Gunawan, dr., M.Kes, AIFO 2nd Tutor : Dra. Endang Evacuasiany,Apt.,MS.,
AFK
Background : Everybody needs remembering process to do daily activity in
their life, to learning, working, and other social activity. Caffeine is a stimulant for the central nervous system that can enhance cognitive performance, include short-term memory. Peaberry arabica coffee and normal bean arabica coffee contains caffeine that enhance cognitive performance. Peaberry arabica coffee allegedly contains more caffeine than normal bean arabica coffee because its oval shaped make it perfect in roasting process.
Aim: The aim of this study was to test and compared the effect of peaberry
arabica coffee and normal bean arabica coffee in enhancing short-term memory in young adult women.
Methods: this study was quasi experimental with pre test and post test design.
The subjects were 30 young adult female with aged 18-24 years old. The test for this study used free recall test that developed by Peterson & Peterson. Evaluation of the test is by compared the trigrams that subject could correctly remember.
Data was analyze using paired “t” test
Result: There were different result after given peaberry arabica coffee and
normal bean of arabica coffee,the trigrams that could subject remembered were highly significant increased (p<0,01). The trigrams that could be remembered after given peaberry arabica coffee were more than normal bean arabica of coffee but not significant(p>0.05).
Conclusion:Peaberry arabica coffee enchanced short-term memory equal as
normal bean of arabica coffee.
viii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL ... i
LEMBAR PERSETUJUAN ... ii
SURAT PERNYATAAN ... iii
ABSTRAK... iv
ABSTRACT... v
KATA PENGANTAR... vi
DAFTAR ISI... viii
DAFTAR TABEL... xi
DAFTAR GAMBAR... xii
DAFTAR GRAFIK... xiii
DAFTAR LAMPIRAN...xiv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1. Latar Belakang ... 1
1.2. Identifikasi Masalah ... 3
1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian ... 3
1.4. Manfaat Penelitian ... 3
1.4.1 Manfaat Akademis... 3
1.4.2 Manfaat Praktis... 3
1.5. Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian ... 4
1.5.1. Kerangka Pemikiran ... 4
1.5.2. Hipotesis Penelitian ... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 5
2.1 Memori... 5
2.1.1 Definisi Memori... 5
2.1.2 Proses Penyimpanan Memori... 6
ix Universitas Kristen Maranatha
2.1.3.1 Berdasarkan Jenis Informasi... 7
2.1.3.2 Berdasarkan Lama Memori Tersimpan... 7
2.1.3.2.1 Memori Jangka Pendek (Short-term Memory)... 8
2.1.3.2.2 Memori Jangka Panjang (Long-term Memory)... . 12
2.1.4 Dasar Molekular Memori... 12
2.1.5 Neurotransmitter ... 13
2.1.6 Neuroanatomi Memori... 15
2.1.7 Fungsi Struktur Otak dalam Memori... 21
2.2 Kopi... 21
2.2.1 Sejarah Kopi... 21
2.2.2 Morfologi Kopi... 22
2.2.3 Taksonomi Kopi... 23
2.2.4 Kandungan Kopi... 23
2.2.5 Perkembangan Bunga, Buah, dan Biji Kopi... 24
2.2.6 Faktor-faktor Yang Memacu Pembentukan Buah Kopi... 26
2.2.7 Perkembangan Buah Kopi... 26
2.3 Kafein... 29
2.4 Faktor Lain yang Mempengaruhi Performa Kognisi... 30
BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN ... 33
3.1. Alat dan Bahan ... 33
3.1.1. Alat ... 33
3.1.2. Bahan ... 33
3.2. Tempat dan Waktu penelitian ... 33
3.3. Subjek Penelitian ... 33
3.3.1. Kriteria Inklusi ... 34
3.3.2. Kriteria Eksklusi ... 34
3.4. Metode Penelitian ... 34
3.4.1. Desain Penelitian ... 34
3.4.2. Variabel Penelitian... 34
x Universitas Kristen Maranatha
3.4.2.2. Definisi Operasional Variabel ... 35
3.4.2.3. Besar Sampel Penelitian ... 35
3.5. Prosedur Penelitian ... 36
3.5.1. Persiapan Penelitian ... 36
3.5.2. Prosedur Melakukan Tes ... 37
3.6 Metode Analisis ... 38
3.7 Aspek Etik Penelitian ... 39
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN... 40
4.1 Hasil Penelitian... 40
4.1.1 Kopi Arabika Biji Tunggal (Peaberry)... 40
4.1.2 Kopi Arabika Biji Normal... . 40
4.1.3 Kopi Arabika Biji Tunggal dan Kopi Arabika Biji Normal... . 42
4.2 Pembahasan... . 43
4.3 Pengujian Hipotesis Penelitian... . 44
4.3.1 Kopi Arabika Biji Tunggal (Peaberry) terhadap Memori Jangka Pendek... . 44
4.3.2 Kopi Arabika Biji Normal Terhadap Memori Jangka Pendek... . 45
4.3.3 Perbandingan Efek Kopi Arabika Biji Tunggal (Peaberry) dan Kopi Arabika Biji Normal terhadap Memori Jangka Pendek... . 45
BAB V. SIMPULAN DAN SARAN... 47
5.1 Simpulan... . 47
5.2 Saran... . 47
DAFTAR PUSTAKA ... 48
LAMPIRAN... 51
xi Universitas Kristen Maranatha DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Fungsi Struktur Otak dan Memori... 21 Tabel 4.1 Nilai Pretest dan Post test sesudah dan sebelum minum
Kopi arabika biji tunggal... 40 Tabel 4.2 Nilai Pretest dan Post test sesudah dan sebelum minum kopi
Kopi arabika biji normal... 41 Tabel 4.3 Selisih Nilai Rerata Sesudah dan Sebelum Minum Kopi arabika
xii Universitas Kristen Maranatha DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Model Memori Manusia Menurut Atkinson & Shiffrin... 8
Gambar 2.2 Multi Komponen Memori Jangka Pendek... 10
Gambar 2.3 Hippocampus... 18
Gambar 2.4 Cerebrum... 19
Gambar 2.5 Amygdala... 19
Gambar 2.6 Hipotalamus... 20
Gambar 2.7 Ganglion Basalis... 21
Gambar 2.8 Biji Kopi Normal... 23
Gambar 2.9 Biji Kopi Tunggal... 29
xiii Universitas Kristen Maranatha DAFTAR GRAFIK
Grafik 4.1 Perbandingan nilai rerata pre-test dan post-test setelah meminum kopi arabika biji tunggal dan kopi arabika biji
normal... 41 Grafik 4.2 Hasil perbandingan selisih nilai rerata pre-test
dan post-test setelah meminum kopi arabika
xiv Universitas Kristen Maranatha DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Soal Tes Memori Jangka Pendek... 51
Lampiran 2 Hasil Tes Memori Jangka Pendek... 52
Lampiran 3 Analisis Statistik Perbandingan Pre dan Post Test Sebelum dan Sesudah Diberikan Kopi Arabika Biji Tunggal (Peaberry) Pada Tes Memori Peterson & Peterson dengan Uji “t” Berpasangan ... 53
Lampiran 4 Analisis Statistik Perbandingan Pre dan Post Test Sebelum dan Sesudah Diberikan Kopi Arabika Biji Normal Pada Tes Memori Peterson & Peterson dengan Uji “t” Berpasangan ... 54
Lampiran 5 Analisis Statistik Nilai Pre test dan Post Test Sebelum dan Sesudah Diberikan Kopi Arabika Biji Tunggal (Peaberry) dan Kopi Arabika Biji Normal pada tes Memori Peterson & Peterson dengan uji “t” Berpasangan... 55
Lampiran 6 Dokumentasi Penelitian ... 56
Lampiran 7 Informed consent... 57
1 Universitas Kristen Maranatha BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam aktivitas sehari-hari setiap orang tidak terlepas dari proses mengingat, baik dalam bermain, belajar, bekerja juga dalam kehidupan sosial lainnya. Proses mengingat terutama diperlukan dalam melakukan pekerjaan yang berhubungan dengan dunia edukasi seperti dosen, seorang guru, mahasiswa, murid sekolah, atau pekerjaan lain seperti seorang pebisnis, dokter, bahkan supir taksi dalam mengingat arah jalan.
Memori manusia dibedakan menjadi memori jangka pendek (short-term
memory) dan memori jangka panjang (long-term memory). Fungsi memori jangka
pendek merupakan suatu proses kontrol dalam membuat keputusan dan mengatur arus informasi, sehingga mengatur proses belajar dan melupakan (Atkinson & Shiffrin, 1971).
Kafein merupakan salah satu senyawa yang bersifat stimulan terhadap sistem saraf pusat, yang dapat meningkatkan efek kognitif termasuk meningkatkan memori jangka panjang dan jangka pendek (Weinberg & Bealer, 2010). Kafein merupakan kelompok methylxanthine yang secara alami banyak terkandung dalam produk hasil bumi seperti dalam biji kopi, coklat, daun teh serta kacang (Irawan, 2009).
2 Universitas Kristen Maranatha Konsumsi kopi dunia mencapai 70% berasal dari kopi arabika dan 26% berasal dari spesies kopi robusta. Kopi arabika (Coffea arabica) berasal dari Afrika, yaitu pegunungan dari Etiopia. Di Indonesia, kopi arabika dikenal dengan kopi jawa (java coffee), pertama kali dibudayakan di Indonesia tahun 1696. kopi arabika merupakan kopi berkualitas sangat baik dan merupakan komoditas ekspor penting selama lebih dari 100 tahun. Kopi ini ditanam di dataran tinggi (> 1.000 m dpl) (Rahardjo, 2013).
Pembentukan buah kopi dipengaruhi oleh periodisitas cahaya, intensitas cahaya, dan temperatur udara. Perkembangan buah kopi diawali setelah bunga kopi mekar (anthesis) dan terjadi pembuahan sel jantan dan sel telur membentuk gamet pada bakal biji (ovule) dalam bakal buah (ovary). Buah kopi yang normal berisi dua keping biji dengan bentuk setengah lingkaran. Dalam pembentukan buah kopi, dapat terjadi gangguan pada proses perkembangan buah yang dapat menimbulkan abnormalitas buah, abnormalitas yang sering dijumpai seperti, buah triase (triage bean), buah gajah (elephant bean), buah kosong ( empty bean), biji polispermi ( polyspermy seeds), dan biji tunggal (peaberry) (Rahardjo, 2013).
Peaberry coffee atau lebih dikenal sebagai kopi lanang di Indonesia,
merupakan kopi yang memiliki satu biji. Proses pembentukan berasal dari bakal buah yang memiliki dua bakal biji, namun salah satu bakal biji/integument gagal berkembang, sementara itu, satu bakal biji/integument yang lain berkembang baik dan menempati seluruh rongga bakal buah. Produksi peaberry coffee di Indonesia pada umumnya berasal dari buah kopi arabika atau robusta. Produksi jenis kopi ini hanya berkisar 2-5% dari total produksi buah kopi secara keseluruhan. Dipercaya jenis peaberry coffee memiliki kadar kafein lebih tinggi daripada biji kopi normal (Badan Litbang Pertanian Kementrian Pertanian Republik Indonesia, 2013) .
3 Universitas Kristen Maranatha 1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti merumuskan identifikasi masalah sebagai berikut:
1. Apakah kopi arabika biji tunggal (peaberry) meningkatkan memori jangka pendek.
2. Apakah kopi arabika biji normal meningkatkan memori jangka pendek. 3. Apakah kopi arabika biji tunggal (peaberry) lebih baik dibanding kopi
arabika biji normal dalam meningkatkan memori jangka pendek.
1.3Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud dan tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah kopi arabika biji tunggal (peaberry) dan kopi arabika biji normal dapat meningkatkan memori jangka pendek dan membandingkannya.
1.4Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Akademis
Penelitian ini dapat menambah pengetahuan mengenai pengaruh kopi arabika biji tunggal (peaberry) dan kopi arabika biji normal dalam meningkatkan memori jangka pendek.
1.4.2 Manfaat Praktis
4 Universitas Kristen Maranatha 1.5Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian
1.5.1 Kerangka Pemikiran
Kafein bekerja dengan menginhibisi cyclic nucleotide phosphodiesterases
(PDEs) dimana dengan dihambatnya cyclic nucleotide phosphodiesterases
(PDEs) menyebabkan akumulasi cyclic AMP yang menyebabkan aktivasi protein
kinase yang menghambat penjalaran kalium pada kanal membran terminal sinaptik sensoris, sehingga meningkatkan aktivasi kanal kalsium, dan meningkatkan pelepasan neurotransmiter oleh sinaps sehingga meningkatkan transduksi sinyal neurotransmiter melalui jalur ini, dengan demikian kafein dapat meningkatkan fungsi kognisi termasuk memori jangka pendek (Gilman, 2006).
Kopi arabika biji tunggal (peaberry) diduga memiliki kadar kafein lebih tinggi dibanding dengan kadar kafein pada kopi arabika biji normal, karena bentuknya yang lebih bundar daripada biji kopi normal sehingga pembakarannya lebih sempurna, hal ini menyebabkan kopi arabia biji tunggal (peaberry) dapat meningkatkan memori jangka pendek lebih baik daripada kopi arabika biji normal (Boot, 2005).
1.5.2 Hipotesis Penelitian
1. Kopi arabika biji tunggal (peaberry) meningkatkan memori jangka pendek 2. Kopi arabika biji normal meningkatkan memori jangka pendek
47 Universitas Kristen Maranatha
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Simpulan dari penelitian ini adalah
Kopi arabika biji tunggal (peaberry) meningkatkan memori jangka pendek. Kopi arabika biji normal meningkatkan memori jangka pendek.
Kopi arabika biji tunggal (peaberry) meningkatkan memori jangka pendek sebanding dengan kopi arabika biji normal.
5.2Saran
Terdapat beberapa saran yang diberikan peneliti antara lain
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan dosis yang berbeda.
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut memakai jumlah jeda waktu dan soal yang berbeda pada percobaan Free Recall Test Peterson & Peterson.
PERBANDINGAN PENGARUH KOPI ARABIKA BIJI
TUNGGAL (PEABERRY) DAN KOPI ARABIKA BIJI
NORMAL TERHADAP PENINGKATAN MEMORI JANGKA
PENDEK
COMPARING THE EFFECT OF PEABERRY ARABICA
COFFEE AND NORMAL BEAN OF ARABICA COFFEE IN
ENHANCING SHORT-TERM MEMORY
Nugroho Sondrio Harsono1, Decky Gunawan2, Endang Evacuasiany3
1
Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Maranatha,
2
Bagian Ilmu Faal, Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Maranatha,
3
Bagian Ilmu Farmakologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Maranatha, Jalan Prof. Drg. Suria Sumantri MPH No.65 Bandung 40164 Indonesia
ABSTRAK
Latar Belakang: Dalam aktivitas sehari-hari setiap orang tidak terlepas dari proses mengingat. Kafein bersifat stimulan terhadap sistem saraf pusat, yang dapat meningkatkan efek kognitif, termasuk memori jangka pendek. Baik kopi arabika biji tunggal (peaberry) maupun kopi arabika biji normal mengandung kafein. Kopi arabika biji tunggal (peaberry) diduga memiliki kadar kafein lebih tinggi dibandingka kopi arabika biji normal karena pembakarannya yang lebih sempurna.
Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji dan membandingkan pengaruh kopi arabika biji tunggal (peaberry) dan kopi arabika biji normal terhadap memori jangka pendek pada perempuan dewasa muda.
Metode: Penelitian ini bersifat quasi eksperimental, dengan rancangan pre-test dan post-test. Subjek penelitian merupakan perempuan dewasa muda berusia 18-24 tahun sebanyak 30 orang. Penelitian ini menggunakan tes memori jenis free
recall test yang dikembangkan oleh Peterson & Peterson. Data yang diukur adalah
banyaknya trigrams yang dapat diingat dengan benar.. Uji statistik dihitung dengan uji t berpasangan.
Hasil: Jumlah trigrams yang dapat diingat setelah diberi kopi arabika biji tunggal (peaberry) dan kopi arabika biji normal meningkat dengan sangat signifikan (p<0,01). Peningkatan jumlah trigrams yang dapat diingat setelah diberi kopi arabika biji tunggal lebih banyak dengan kopi arabika biji normal dengan perbedaan yang tidak signifikan (p>0.05).
Simpulan: Kopi arabika biji tunggal (peaberry) dan kopi arabika biji normal meningkatkan memori jangka pendek. Kopi arabika biji normal sebanding dengan kopi arabika biji tunggal (peaberry) dalam meningkatkan memori jangka pendek.
ABSTRACT
Background : Everybody needs remembering process to do daily activity in
their life, to learning, working, and other social activity. Caffeine is a stimulant for the central nervous system that can enhance cognitive performance, include short-term memory. Peaberry arabica coffee and normal bean arabica coffee contains caffeine that enhance cognitive performance. Peaberry arabica coffee allegedly contains more caffeine than normal bean arabica coffee because its oval shaped make it perfect in roasting process.
Aim: The aim of this study was to test and compared the effect of peaberry
arabica coffee and normal bean arabica coffee in enhancing short-term memory in young adult women.
Methods: this study was quasi experimental with pre test and post test design.
The subjects were 30 young adult female with aged 18-24 years old. The test for this study used free recall test that developed by Peterson & Peterson. Evaluation of the test is by compared the trigrams that subject could correctly remember. Data was analyze using paired “t” test
Result: There were different result after given peaberry arabica coffee and
normal bean of arabica coffee,the trigrams that could subject remembered were highly significant increased (p<0,01). The trigrams that could be remembered after given peaberry arabica coffee were more than normal bean arabica of coffee but not significant(p>0.05).
Conclusion:Peaberry arabica coffee enchanced short-term memory equal as
normal bean of arabica coffee.
Pendahuluan
Dalam aktivitas sehari-hari setiap orang tidak terlepas dari proses mengingat, baik dalam bermain, belajar, bekerja juga dalam kehidupan sosial lainnya. Proses mengingat terutama diperlukan dalam melakukan pekerjaan yang berhubungan dengan dunia edukasi seperti dosen, seorang guru, mahasiswa, murid sekolah, atau pekerjaan lain seperti seorang pebisnis, dokter, bahkan supir taksi dalam mengingat arah jalan.
Memori manusia dibedakan menjadi memori jangka pendek (short-term memory) dan memori jangka panjang (long-term memory). Fungsi memori jangka pendek merupakan suatu proses kontrol dalam membuat keputusan dan mengatur arus informasi, sehingga mengatur proses belajar dan melupakan.
Kafein merupakan salah satu senyawa yang bersifat stimulan terhadap sistem saraf pusat, yang dapat meningkatkan efek kognitif termasuk meningkatkan memori jangka panjang dan jangka pendek.
Kafein merupakan kelompok
methylxanthine yang secara alami
banyak terkandung dalam produk hasil bumi seperti dalam biji kopi, coklat, daun teh serta kacang.
Kopi merupakan salah satu minuman yang paling banyak dikonsumsi masyarakat di dunia, di Indonesia konsumsi kopi minimal saat ini diprediksi mencapai 3,5 juta – 4 juta karung, setara dengan 240.000 ton – 270.000 ton. Ada empat kelompok kopi yang dikenal, yaitu kopi robusta, kopi arabika, kopi liberika, kopi ekselsa. Kelompok kopi yang dikenal memiliki nilai ekonomis dan diperdagangkan secara komersial , yaitu kopi arabika dan kopi robusta .
Konsumsi kopi dunia mencapai 70% berasal dari kopi arabika dan 26% berasal dari spesies kopi robusta. Kopi arabika (Coffea
arabica) berasal dari Afrika, yaitu
ekspor penting selama lebih dari 100 tahun. Kopi ini ditanam di dataran tinggi (> 1.000 m dpl).
Pembentukan buah kopi dipengaruhi oleh periodisitas cahaya, intensitas cahaya, dan temperatur udara. Perkembangan buah kopi diawali setelah bunga kopi mekar (anthesis) dan terjadi pembuahan sel jantan dan sel telur membentuk gamet pada bakal biji (ovule) dalam bakal buah (ovary). Buah kopi yang normal berisi dua keping biji dengan bentuk setengah lingkaran. Dalam pembentukan buah kopi, dapat terjadi gangguan pada proses perkembangan buah yang dapat menimbulkan abnormalitas buah, abnormalitas yang sering dijumpai seperti, buah triase (triage bean), buah gajah (elephant bean), buah kosong ( empty bean), biji polispermi ( polyspermy seeds), dan biji tunggal (peaberry).
Peaberry coffee atau lebih dikenal sebagai kopi lanang di Indonesia, merupakan kopi yang memiliki satu biji. Proses pembentukan berasal dari bakal buah yang memiliki dua bakal biji, namun salah satu bakal biji/integument
gagal berkembang, sementara itu, satu bakal biji/integument yang lain berkembang baik dan menempati seluruh rongga bakal buah. Produksi
peaberry coffee di Indonesia pada
umumnya berasal dari buah kopi arabika atau robusta. Produksi jenis kopi ini hanya berkisar 2-5% dari total produksi buah kopi secara keseluruhan. Dipercaya jenis
peaberry coffee memiliki kadar
kafein lebih tinggi daripada biji kopi normal.
Baik kopi arabika biji tunggal (peaberry) maupun kopi arabika biji normal mengandung kafein yang dapat meningkatkan memori jangka pendek, namun saat ini belum ada penelitian yang membandingkan pengaruh kopi arabika biji tunggal dengan kopi arabika biji normal.
Bahan dan Cara
Bahan pada percobaan ini
adalah kopi bubuk arabika biji
tunggal (peaberry) dan bubuk kopi
arabika biji normal masing-masing
8 gram, diseduh dalam 200cc air
panas. Subjek penelitin perempuan
memenuhi kriteria inklusi dan
eksklusi.
Satu hari sebelum percobaan
subjek percobaan tidak boleh
melakukan aktivitas berat, tidur
cukup, makan seperti biasa, tidak
mengkonsumsi rokok, alkohol,
kopi, teh, minuman bersoda,
obat-obatan golongan psikoaktif,
halusinogen, depresan dan zat-zat
psikoaktif lainnya.
Pada hari percobaan SP
diperbolehkan makan berat enam
jam sebelum percobaan, dan
makan makanan ringan dua jam
sebelum percobaan, dan tidak
boleh mengkonsumsi makanan
dan obat-obatan seperti yang telah
disebutkan sebelumnya.
Percobaan tes memori jangka
pendek dilakukan dengan metode
free recall test oleh Peterson &
Peterson. Penilaian dinilai dari
jumlah trigrams yang dapat diingat
dengan benar oleh SP. Test
dilakukan dua kali, pre- test dan
post test yang dilakukan setelah 30
menit setelah diberi kopi arabika
biji tunggal. Percobaan kedua
dilakukan dengan 30 SP yang
sama, yang dilakukan enam hari
setelah percobaan pertama untuk
tujuan “wash out”, perlakuan diberi
kopi arabika biji normal, dengan
metode yang serupa dengan
percobaan pertama.
Hasil dan Pembahasan
Hasil pada percobaan ini dapat
Tabel 1 Nilai Pretest dan Post Test Sesudah dan Sebelum Minum
Rerata n Std. Deviasi t-test
Pretest 7.07 30 2.532 P <0,01
Post test 10.40 30 2.191
Tabel 1 menunjukkan bahwa minum kopi arabika biji tunggal dapat meningkatkan jumlah trigrams yang dapat diingat, yaitu rerata nilai
post test sesudah minum kopi arabika
biji tunggal adalah sebesar 10,40 (SD=2,191), lebih tinggi daripada rerata nilai pretest sebelum minum kopi sebesar 7,07 (SD=2,532) (p<0,01).
Tabel 2 Nilai Pretest dan Post Test Sesudah dan Sebelum Minum Kopi Arabika Biji Normal
Rerata n Std. Deviasi t-test
Pretest 7.87 30 2.063 P<0,01
Post test 10.33 30 2.279
Dari Tabel 2 didapatkan bahwa minum kopi arabika biji tunggal dapat meningkatkan jumlah trigrams yang dapat diingat, rerata nilai post
test sesudah minum kopi arabika biji
normal adalah sebesar 10,33 (SD=2,063), lebih tinggi daripada
rerata nilai pretest sebelum minum kopi sebesar 7,87 (SD=2,279) (p<0,01).
Grafik 4.1 Perbandingan Nilai Rerata Pre-test dan Post-test Setelah Meminum Kopi Arabika Biji Tunggal dan Kopi Arabika Biji Normal
Tabel 3 Selisih Nilai Rerata Sesudah dan Sebelum Minum Kopi Arabika Biji Tunggal (Peaberry) dan Kopi Arabika Biji Normal
Rerata n Std. Deviasi t-test
Arabika Biji
Tunggal 3.33 30 2.155 p>0,05 Arabika Biji
Normal 2.47 30 2.488
Dari Tabel 3 Jumlah trigrams yang dapat diingat setelah pemberian kopi arabika biji tunggal dapat lebih banyak daripada pemberian kopi arabika biji normal yang ditunjukan dengan hasil penelitian, yaitu rerata selisih nilai sesudah minum kopi biji tunggal adalah sebesar 3,33 (SD=2,155), terdapat perbedaan namun tidak signifikan dibanding
rerata selisih nilai sesudah minum kopi arabika biji normal sebesar 2,47 (SD=2,488) (p>0,05). Namun demikian perbedaannya tidak signifikan sehingga dianggap sebanding.
Grafik 2 Perbandingan Selisih Nilai Rerata Pre-test dan Post-test Setelah Meminum Kopi Arabika Biji Normal dan Kopi Arabika Biji Normal
Simpulan Daftar Pustaka
Simpulan dari penelitian ini adalah
• Kopi arabika biji tunggal (peaberry) meningkatkan memori jangka pendek.
• Kopi arabika biji normal
meningkatkan memori jangka pendek.
• Kopi arabika biji tunggal (peaberry) meningkatkan memori jangka pendek sebanding dengan kopi arabika biji normal.
1. Astrid Nehlig, P. (2004). Coffee, Tea, Chocolate, and the Brain. France: CRC Press.
2. Boot, W. J. (2005). Up To Speed The Buzz on Roasting Decaf. Roast.
3. Gilman's, G. &. (2006). The Pharmacological basis of therapeutic (11 ed.). New York: McGraw-Hill.
48 Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA
Agamemnon Despopoulos, M., & Stefan Silbernagl (2003). Color Atlas of Physiology (5th ed.). New York: Thieme.
Astrid Nehlig, P. (2004). Coffee, Tea, Chocolate, and the Brain. France: CRC Press.
Atkinson RL, A. R. (1992). Pengantar PSikologi (11 ed.). interaksara.
Atkinson, R. C., & Shiffrin, R. M. (1971, april). Tecnical Report 173. The control processes of short-term memory, 1.
Badan Litbang Pertanian Kementrian Pertanian Republik Indonesia. (2013, februari 27). Kopi lanang dengan bentuk biji yang unik dan citarasa yang khas. Retrieved januari 5, 2014, from Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar: balittri.litbang.deptan.go.id
Bertram G. Katzung, A. J. (2009). Basic and Clinical Pharmacology (11 ed.). New York: McGrawl-Hill.
Boot, W. J. (2005). Up To Speed The Buzz on Roasting Decaf. Roast, 1-7.
Chandra, L. G. (2012). Pengaruh Kopi (Coffea arabica) Terhadap Memori Jangka Pendek. Universitas Kristen Maranatha, Fakultas Kedokteran, Bandung.
Dewi, D. (2012). Sehat Dengan Secangkir Kopi. (Sandiantoro, Ed.) Surabaya: Penerbit Stomata.
Eysenck MW, K. M. (1997). Cognitive Psychology A Student's handbook (3 ed.).
Gerard Engelen, P. (2011). Caffeine and Theobromine content in coffee, tea and instant cocao mixes. Retrieved September 2013, from www.bioprofilelabs.com
Gilman's, G. &. (2006). The Pharmacological basis of therapeutic (11 ed.). New York: McGraw-Hill.
Goodwin, L. (2013). Too Much Caffeine Symptoms. Retrieved November 2013, from coffeetea.about.com
Guyton, A. C., & Hall, J. E. (2008). Buku Ajar Fisiologi KEdokteran (11 ed.). New York: Elsevier.
49 Universitas Kristen Maranatha Irawan, M. (2009, may 23). Kafein, peningkatan pembakaran lemak dan performa
endurans. Retrieved februari 19, 2014, from Poston Science & Performance Lab: http://pssplab.com
Lowry, N. (n.d.). Chocolate, Theobromine, Dogs and Other Great Stuff. Retrieved September 2013, from http://helios.hampshire.edu
Neuroscience, T. S. (n.d.). Brain Facts.
Panggabean, I. E. (2011). Buku Pintar Kopi . Agromedia Pustaka.
Rahardjo, P. (2013). Panduan budi daya dan pengolahan kopi arabika dan robusta. Depok: Penebar Swadaya.
Reinhard Rohkamm, M. (2004). Color ATlas of Neurology. New York: Thieme.
Repovs, G., & Baddeley, A. (2006). The Multi-Component Model of Working Memory. Neuroscience 139, 1-5.
Rochester, U. o. (n.d.). Caffeine. Retrieved 11 1, 2013, from Health Topic: www.rochester.edu/uhs
Rodney A. Rhoades, P., & George A. Tanner, P. (n.d.). Medical Physiology (2nd ed.).
Russella, D. J. (2008). Psychology Column. Hard-to-find Classics 3 : Peterson & Peterson (1959).
S.Mader, S. (2004). Understanding Human Anatomy & Physiology (5th ed.). The McGraw-Hill Companies.
Sebastiao, J. A. (2010). Caffeine and Adenosine. Journal of ALzheimers disease, s3-s15.
Sherwood, L. (2013). Human Physiology. Baltimore: Thomson.
Vander. (2001). Human Physiology: The Mechanism of Body Function (8th ed.). The McGraw-Hill Companies.
viva news. (2013). Ekspor kopi lokal. Retrieved November 2013, from Bisnis: bisnis.news.viva.co.id
50 Universitas Kristen Maranatha William F.Ganong, M. (2003). Review of MEdical Physiology (21st ed.). New