iv Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK
PENGARUH KANGKUNG (Ipomoea reptans Poir.) TERHADAP WAKTU REAKSI SEDERHANA
Felicitas Anindya Utami, 2016
Pembimbing Utama : Dr. Iwan Budiman, dr., MS., MM., M.Kes., AIF. Pembimbing Pendamping : Rosnaeni, dra., Apt.
Rasa kantuk menjadi salah satu penyebab penurunan hasil belajar mahasiswa karena mahasiswa menjadi tidak focus, tidak konsentrasi dan produktivitas sehari-hari juga mengalami penurunan. Rasa kantuk pada manusia dapat dideteksi dengan melihat kecepatan reaksi terhadap suatu rangsangan yang diberikan, hasil pengujian individu yang memiliki rasa kantuk akan mengalami perpanjangan waktu reaksi. Salah satu asupan nutrisi yang dipercaya masyarakat dapat menimbulkan rasa kantuk adalah dengan mengonsumsi kangkung. Selain digunakan sebagai menu makanan, kangkung juga digunakan sebagai obat herbal yang dipercaya masyarakat dapat menyebabkan mengantuk.
Tujuan penelitian untuk mengetahui kangkung memperpanjang waktu reaksi sederhana.
Desain penelitian eksperimental semu, bersifat komparatif dengan rancangan pre-test dan post-test. Data yang diukur adalah waktu reaksi sederhana (detik) terhadap cahaya warna hijau sebelum dan sesudah mengonsumsi kukusan kangkung sebanyak 250 gram. Analisis data dengan uji “t” berpasangan dengan α=0,05, menggunakan program SPSS.
Hasil penelitian rerata WRS untuk cahaya warna hijau sebelum 0,323 detik dan sesudah konsumsi kangkung 0,412 detik menunjukkan perpanjangan WRS dengan perbedaan sangat signifikan (p<0,01).
Simpulan penelitian kangkung (Ipomoea reptans Poir.) memperpanjang waktu reaksi sederhana.
v Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT
THE EFFECT OF MORNING GLORY (Ipomoea reptans Poir.) ON SIMPLE REACTION TIME
Felicitas Anindya Utami, 2016
Tutor I : Dr. Iwan Budiman, dr., MS., MM., M.Kes., AIF. Tutor II : Rosnaeni, dra., Apt.
Drowsiness causes a decrease in student learning outcomes for the students become unfocused, distracted, and daily productivity also decreases. Drowsiness in human can be detected by observing the reaction rate to a given stimulus, the reaction time results of individuals who feel drowsiness will experience reaction time prolongation. One of nutrition that believed can cause drowsiness is consuming morning glory. Besides being used as food menu, morning glory is also used as an herbal remedy that believed can cause drowsiness.
Objective to find out the morning glory prolongs on simple reaction time. This is a real-experimental research with pre-test and post-test design. We measured simple reaction time (second) of green light before and after consuming 250 grams of steamed morning glory. The data was analyzed by “t” paired test, with α=0,05 using SPSS program.
The mean simple reaction time for green light before consuming morning glory are 0,323 seconds and after consuming morning glory are 0,412 seconds shows that simple reaction time is lengthened highly significantly (p<0,01).
The conclusion is consuming morning glory prolongs simple reaction time.
viii Universitas Kristen Maranatha DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL ... i
LEMBAR PERSETUJUAN ... ii
SURAT PERNYATAAN ... iii
ABSTRAK ... iv
ABSTRACT ... v
KATA PENGANTAR ... vi
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang ... 1
1.2Identifikasi Masalah ... 2
1.3Maksud dan Tujuan Penelitian ... 2
1.4Manfaat Penelitian ... 3
1.5Kerangka Pemikiran ... 3
1.6Hipotesis Penelitian ... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1Waktu Reaksi ... 6
2.1.1 Definisi Waktu Reaksi ... 6
2.1.2 Jenis Waktu Reaksi ... 7
2.1.3 Faktor-faktor yang Memengaruhi Waktu Reaksi ... 9
2.2Proses Pengolahan Stimulus Cahaya Menjadi Respon dalam Susunan Saraf Manusia ... 18
2.2.1 Formatio reticularis ... 23
ix Universitas Kristen Maranatha
2.3Tanaman Kangkung Darat (Ipomoea reptans Poir.) ... 28
2.3.1 Taksonomi ... 28
2.3.2 Nama Umum Kangkung ... 29
2.3.3 Jenis Kangkung ... 29
2.3.4 Deskripsi Kangkung ... 30
2.3.5 Kandungan Kangkung ... 30
2.3.6 Manfaat Kangkung ... 33
2.4Fisiologi Sistem Pencernaan ... 35
2.5Reseptor GABA ... 35
2.6Hubungan Kangkung dengan Waktu Reaksi Sederhana ... 36
BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1Bahan, Alat, dan Subjek Penelitian ... 38
3.1.1 Bahan dan Alat Penelitian ... 38
3.1.2 Subjek Penelitian ... 38
3.1.3 Ukuran Sampel ... 39
3.2Metode Penelitian ... 39
3.2.1 Desain Penelitian ... 39
3.2.2 Data yang Diukur ... 39
3.2.3 Analisis Data ... 39
3.3Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 40
3.3.1 Variabel Perlakuan ... 40
3.3.2 Variabel Respon ... 40
3.3.3 Definisi Operasional Variabel Perlakuan ... 40
3.3.4 Definisi Operasional Variabel Respon ... 40
3.4Persiapan dan Prosedur Penelitian ... 40
3.4.1 Persiapan Penelitian ... 40
3.4.2 Prosedur Penelitian ... 40
3.4.3 Uji Pendahuluan ... 41
x Universitas Kristen Maranatha BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1Hasil dan Pembahasan Penelitian ... 42
4.2Pengujian Hipotesis Penelitian ... 43
xii Universitas Kristen Maranatha DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.1. Bagan Kerangka Pemikiran ... 5
Gambar 2.1 Hubungan Intensitas Stimulus dengan Waktu Reaksi ... 10
Gambar 2.2 Hubungan Tingkat Kewaspadaan dengan Waktu Reaksi ... 11
Gambar 2.3 Pengolahan Stimulus Spektrum ... 21
Gambar 2.4 Jaras Opticus ... 22
Gambar 2.5 Elektromagnetik Spektrum ... 25
Gambar 2.6 Fotoreseptor ... 26
Gambar 2.7 Panjang Gelombang Cahaya ... 27
Gambar 2.8a Kangkung Darat (Ipomoea reptans Poir.) ... 29
xiii Universitas Kristen Maranatha DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Informed consent ... 52
Lampiran 1a Informed consent (terisi) ... 53
Lampiran 2 Surat Keputusan Komisi Etik Penelitian ... 54
Lampiran 3 Data Hasil Penelitian ... 55
Lampiran 4 Analisis Statistik ... 56
1 Universitas Kristen Maranatha (stimulus) terhadap reseptor dan jawaban yang diberikan seseorang pada saat merasakan rangsangan tersebut (Houssay, Human Physiology, 1955). Kewaspadaan adalah kemampuan bereaksi secara sadar dan tepat terhadap
rangsang atau stimulus adekuat yang diberikan (Sidharta, 2005). Terdapat beberapa hal yang dapat menyebabkan perbedaan waktu reaksi seseorang. Selain faktor individu, faktor eksternal yang berpengaruh adalah faktor lingkungan dan asupan nutrisi (Triyanti & Azali, 2015).
Asupan nutrisi dapat memengaruhi kewaspadaan seseorang, baik yang meningkatkan maupun yang menurunkan. Salah satu faktor yang dapat menurunkan kewaspadaan adalah rasa kantuk, dengan ciri-ciri bangun tidur tidak segar, cepat mengantuk, sulit berkonsentrasi, cepat lelah, serta daya ingat terus menurun (Prasadja, 2007). Asupan nutrisi dan energi, status nutrisi, serta aktivitas harian berpengaruh pada kejadian mengantuk sehingga berdampak negatif pada konsentrasi dan produktivitas belajar pada mahasiswa (Rasmada, Triyanti, Indrawani, & Sartika, 2012). Rasa kantuk menjadi suatu hambatan bagi mahasiswa yang mengikuti proses belajar di dalam kelas, yang dapat berdampak pada hasil belajar, sehingga mahasiswa menjadi tidak fokus dan tidak dapat konsentrasi belajar (Triamiyono, 2014). Seorang mahasiswa yang cepat mengantuk berisiko mengalami penurunan produktivitas sehingga semua tugas
dan tanggung jawab yang dikerjakan tidak berhasil secara maksimal juga aktivitas sehari-hari (Rasmada, Triyanti, Indrawani, & Sartika, 2012).
Kantuk merupakan sebuah proses yang dihasilkan dari ritme sirkadian dan kebutuhan untuk tidur (Kaida, 2007). Rasa kantuk pada manusia dapat dideteksi,
2 Universitas Kristen Maranatha
pengujian waktu reaksi, dapat terlihat bila seseorang memiliki rasa kantuk maka secara otomatis waktu reaksi individu tersebut akan panjang atau tidak bereaksi sama sekali (McCarthy & Waters, 1997; Stutts, et al., 2001). Seperti sudah dibahas di atas, asupan nutrisi dapat memengaruhi waktu reaksi. Salah satu asupan nutrisi yang dipercaya masyarakat dapat menimbulkan rasa kantuk adalah
dengan mengonsumsi kangkung.
Kangkung (Ipomoea reptans Poir.) merupakan jenis sayuran yang sangat popular, dapat diolah menjadi berbagai menu makanan. Sebagai menu makanan, kangkung mudah didapat dan murah, sehingga sering dikonsumsi oleh mahasiswa
dan masyarakat. Kangkung juga merupakan obat herbal yang dipercaya masyarakat dapat menyebabkan mengantuk. Salah satu pustaka menyebutkan kangkung dapat digunakan untuk penderita insomnia (Kasahara, 1995). Masyarakat telah menggunakan kangkung secara luas sebagai bahan sayuran (Pratiwi, 2012). Mitos yang dipercaya oleh masyarakat, sesudah mengonsumsi kangkung menimbulkan efek kantuk. Hal ini sudah dibuktikan dengan penelitian pengaruh kangkung air (Ipomoea aquatic) terhadap waktu reaksi sederhana wanita dewasa oleh Renata Junilla tahun 2013, yang dapat memperpanjang waktu reaksi (Junilla, 2013).
Peneliti tertarik untuk mengembangkan penelitian waktu reaksi sederhana dengan menggunakan kangkung darat (Ipomoea reptans Poir.), dilakukan pada pria dewasa dan menguji waktu reaksi untuk cahaya warna hijau. Hal ini didasarkan pada efek purkinje, saat cahaya meredup menjadi temaram, sel batang mengambil alih, dan sebelum warna objek benar benar hilang, puncak sensitivitas penglihatan beralih ke puncak sensitivitas sel batang (hijau-biru) (Kuncoro, 2015).
1.2 Identifikasi Masalah
Apakah kangkung memperpanjang waktu reaksi sederhana.
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
3 Universitas Kristen Maranatha
1.4 Manfaat Penelitian
• Manfaat akademis:
o Memberikan wawasan kepada dunia akademis, terutama bidang medis,
mengenai pengaruh kangkung terhadap waktu reaksi sederhana.
o Memicu penelitian lainnya tentang pengobatan alternatif untuk
memperpanjang waktu reaksi yang dapat diberikan kepada penderita insomnia.
o Memicu penelitian lainnya tentang jumlah dan perlakuan (contoh: cara
memasak) dalam kehidupan sehari-hari terhadap kangkung yang langsung dapat memperpanjang waktu reaksi sehingga timbul rasa kantuk atau penurunan konsentrasi.
• Manfaat praktis:
o Memberikan informasi kepada masyarakat, terutama mahasiswa, tentang
efek yang ditimbulkan akibat konsumsi kangkung pada kehidupan sehari-sehari.
1.5 Kerangka Pemikiran
Waktu reaksi adalah waktu di antara pemberiaan rangsang (stimulus) terhadap reseptor dan jawaban yang diberikan seseorang pada saat ia merasakan rangsangan tersebut (Houssay, Human Physiology, 1955). Pada awalnya, stimulus atau rangsangan yang datang akan diterima oleh reseptor kemudian impuls dihantarkan melalui serabut aferen menuju cortex cerebri dan di sini terjadi proses pengolahan. Selanjutnya impuls diteruskan melalui serabut aferen (tractus pyramidalis) menuju batang otak dan melalui formatio reticularis, kemudian
4 Universitas Kristen Maranatha
Tanaman kangkung mengandung kandungan gizi berupa vitamin A, B, C dan E, kalium serta natrium (Yang, 2008; Anggara, 2009). Selain itu, kangkung juga mengandung senyawa kimia lain yaitu golongan alkaloid dan flavonoid (Yang, 2008). Alkaloid yang terkandung pada kangkung berupa d-Lysergic acide amide (ergine), d-Isolysergic acid amide (isoergine), chanoclavine, elymoclavine,
lysergol, ergometrine dengan total sebesar 0,060% (Hoffman, 1973), sedangkan
flavonoid yang terkandung dalam kangkung adalah quercetin (Yang, 2008).
Kandungan dalam kangkung yang diduga memengaruhi waktu reaksi sederhana adalah kalium, natrium, alkaloid, quercetin (Setiawan, 2011).
Kandungan kalium dan natrium yang tinggi dalam kangkung akan berikatan dengan bromida, membentuk persenyawaan garam bromida yang merangsang pusat inhibisi di formatio reticularis dan berikatan dengan reseptor GABA. Hal ini menyebabkan saluran klorida terbuka sehingga ion klorida dapat masuk dan menyebabkan hiperpolarisasi sel. Sel yang sulit terdepolarisasi menyebabkan sel saraf menurun eksitabilitasnya sehingga memberikan efek hipnotik (Setiawan, 2011).
Alkaloid dalam kangkung berfungsi sebagai halusinogen (Wiart, 2002) dan depresan sistem saraf pusat (Bruneton, 1999). Alkaloid berinteraksi dengan reseptor protein pada membran sel SSP. Interaksi tersebut diperantarai oleh tiga reseptor mayor, µ (mu), κ (kappa), δ (delta). Ketiga reseptor yang merupakan golongan protein G ini, menginhibisi adenilat siklase. Reseptor-reseptor tersebut juga berasosiasi dengan ion channel, meningkatkan postsynaptic K+ efflux (hiperpolarisasi) dan menurunkan presynaptic Ca+ influx, sehingga menghambat pelepasan transmiter (Lippincott & Wilkins, 2012).
Quercetin yang bekerja aktif pada sistem saraf pusat, merangsang pusat
inhibisi di formatio reticularis, memodulasi reseptor GABA (khususnya reseptor GABAA dan GABAC) dan ligand-ion gated channel. Hal ini menyebabkan proses
penghantaran impuls terhambat sehingga terjadi perpanjang waktu reaksi (Sutio, 2012). Quercetin berikatan dengan salah satu reseptor γ–aminobutiric acid (GABA) yaitu reseptor GABAA. Bila reseptor GABAA tereksitasi menyebabkan
5 Universitas Kristen Maranatha
tersebut mengakibatkan sel tidak terdepolarisasi dan penyaluran impuls dalam sel di susunan saraf pusat menurun, yang mengakibatkan turunnya kewaspadaan dan ketelitian (Goutman & Calvo, 2004; Guyton & Hall, Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, 2008)
Gambar 1.1 Bagan Kerangka Pemikiran
1.6 Hipotesis Penelitian
Kangkung memperpanjang waktu reaksi sederhana.
44 Universitas Kristen Maranatha
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Kangkung memperpanjang waktu reaksi sederhana.
5.2 Saran
• Sebaiknya kangkung tidak dikonsumsi saat akan melakukan aktivitas yang
memerlukan ketelitian, kewaspadaan, dan konsentrasi tinggi, terutama bagi
mahasiswa yang akan mengikuti ujian.
• Dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai duration of action efek
mengonsumsi kangkung.
• Dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh air rebusan kangkung
dan tumisan kangkung terhadap waktu reaksi sederhana.
KARYA TULIS ILMIAH
Karya Tulis Ilmiah Ini Dibuat Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran
FELICITAS ANINDYA UTAMI
1310214
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
BANDUNG
vi
Rahmat dan Karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan Karya Tulis
Ilmiah yang berjudul “Pengaruh Kangkung (Ipomoea reptans Poir.) terhadap
Waktu Reaksi Sederhana” ini.
Penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Kedokteran Universitas Kristen Maranatha. Dalam
penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini, penulis banyak mendapat bimbingan dan
dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis
mengucapkan banyak terimakasih kepada:
1. Dr. dr. Iwan Budiman, MS., MM., M.Kes., AIF. sebagai Pembimbing Utama
yang dengan penuh kesabaran memberikan dorongan, perhatian, bimbingan,
pengarahan, saran, waktu dan tempat dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah
ini mulai dari awal sampai akhir.
2. Rosnaeni, dra., Apt. sebagai Pembimbing Pendamping yang dengan penuh
ketekunan mencurahkan perhatian, bimbingan, pengarahan, dan masukan
yang sangat berarti bagi penulis
3. dr. Stella Tinia Hasiana, M.Kes sebagai Kepala Bagian Fisiologi Fakultas
Kedokteran Universitas Kristen Maranatha yang telah memberikan izin dan
kesempatan pada peneliti perihal peminjaman alat dan ruangan Laboratorium
Fisiologi Universitas Kristen Maranatha, sehingga penelitian ini berjalan
dengan lancar.
4. Sdri. Renata Junilla, penulis Karya Tulis Ilmiah berjudul “Pengaruh
Kangkung (Ipomoea aquatica) terhadap Waktu Reaksi Sederhana Wanita
Dewasa”, yang telah memberi masukan dalam melakukan penelitian ini.
5. Teman-teman Orang Percobaan yang telah rela meluangkan waktu dan
mengerahkan seluruh tenaga untuk membantu menyelesaikan penelitian ini.
6. Sahabat-sahabat tercinta, Denasa, Mulqi, Williane, Annisa dan Jiesthisia yang
telah bersama-sama berjuang, saling mendukung dan membantu dalam
vii Karya Tulis Ilmiah ini.
8. Papa (Amos Sampetoding), Mama (Susana Budi Susilowati), Fidelis Ayodya
Amba, Mbah Uti (Lucia Sumarsih), Mbah Kakung (Lambertus Soekirno),
atas cinta, dukungan dan doa yang selalu diberikan sehingga Karya Tulis
Ilmiah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
9. Teman-teman tersayang, Jane, Becca, Gaby, Laura, Bella atas doa dan
dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
10. Teman-teman Antidote 2013 atas perhatiannya, semoga Antidote tetap
menjalin kekeluargaan diantara kita semua.
11. Rekan-rekan dan semua pihak yang telah banyak membantu dalam penelitian.
Akhirnya penulis berharap semoga Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat.
Bandung, September 2016
45 Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA
Adan, A. 2012. Cognitive performance and dehydration. Journal of the American
College of Nutrition, 31, 71-8.
Aflita, W., Adyaksa, G., & Purwoko, Y. 2015. Pengaruh Rehidrasi dengan
Minuman Isotonik terhadap Waktu Reaksi (Studi Perbandingan dengan
Air Mineral). Media Medika Muda, 4 (4).
Anggara, R. 2009. Pengaruh Ekstrak Kangkung Darat (Ipomea reptans Poir.)
terhadap Efek Sedasi pada Mencit Balb/C. Semarang.
Anindya, T. H. 2009. Pengaruh Latihan Fisik Terprogram terhadap Perubahan
Waktu Reaksi Tangan pada Siswi Sekolah Bola Voli Tugu Muda Semarang
Usia 9-12 Tahun. Semarang: Fakultas Kedokteran: Universitas
Diponegoro.
Anonymous. 2012. Plantamor. Retrieved Juli 19, 2016, from Plants Profile:
http://www.plantamor.com/index.php?plant=710
Arya, A. W., & Wahyuning, C. S. 2012. Analisis Pengaruh Tempo dan Genre
Musik terhadao Kewaspadaan Pengemudi Mobil Pribadi. Jurnal Online
Institut Teknologi Nasional, 03 (02).
Bompa, T. O. 1990. Theory and Methodology of Training: the Key to Athletic
Performance. Dubuque, Iowa: Kendall/Hunt Publishing Company.
Bruneton, J. 1999. Pharmacognosy Phytochemistry Medical Plants, 2nd Edition.
Paris: Lavoisier Publishing.
Deeb, S. S., & Motulsky, A. G. 2005. Red-Green Color Vision Defects. Retrieved
Agustus 26, 2016, from NCBI:
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/bookshelf/br.fcgi?book=gene&part=rgcb
Dewi, R. 2013, Januari 12. Kangkung Ternyata Ada Berbahaya Lho....!! Retrieved
Juli 20, 2016, from Rosalia Dewi's Blog:
rosaliadewi1.blogspot.co.id/2013/01/kangkung-ternyata-ada-berbahaya-lho.html?m=1
46 Universitas Kristen Maranatha
(Myristicae fructus) terhadap Waktu Reaksi Sederhana. JKM, 5 (41).
Djukri. 2005. Pertumbuhan dan Produksi Kangkung pada Berbagai Dosiss Hara
Makro dan Mikro. Environmental, 5 (1), 34-7.
Duus, P. 1996. Diagnosis Topik Neurologi, Anatomi, Fisiologi, Tanda, Gejala.
Jakarta: EGC.
Edwards, R. L., Lyon, T., Lltwin, S. E., Rabovsky, A., Symons, J. D., & Jalili, T.
2007. Quercetin reduces blood pressure in hypertensive subjects. J Nutr. ,
137 (11), 2405-11.
Ganong, W. F. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC.
Goutman, J. D., & Calvo, D. J. 2004. Studies on the mechanism of action of
picrotoxin quercetin and pregnanolone at the GABAp1 receptor. Br J.
Pharmacol.
Guyton, A. C., & Hall, J. E. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC.
Hamid, K., Ullah, M. O., Sultana, S., Howlader, A., Basak, D., Nasren, F., et al.
2011. Evaluation of teh Leaves of Ipomoea aquatica for its Hypoglycemic
and Antioxidant Activity. J. Pharm. Sci. & Res, 3 (7), 1330-3.
Hannon, R. A., Porth, C. M., & Marfin, G. 2010. Porth Pathophysiology:
Concepts of Altered Health States. China: Maemillan Publishing.
Harsono. 2008. Buku Ajar Neurologi Klinis. Yogyakarta: Gajah Mada University
Press.
Hoffman, A. 1973. Lysergic Acid Amides. Journal of Pharmaceutical Sciences .
Houssay. 1955. Human Physiology. New York, Toronto, London: McGraw-Hill
Book Company, Inc.
Hutapea, d. R. 2001. Inventaris Tanaman Obat Indonesia. Jakarta: Departemen
Kesehatan & Kesejahteraan Sosial RI Badan Penelitiaan dan
Pengembangan Kesehatan.
Ihsan, T., & Rachmantiah, I. 2014. Hubungan antara Shift Kerja dengan
Tingkatan Kelelahan Kerja pada Pekerja di Pabrik Perakitan Mobil
Indonesia. Bandung: Institut Teknologi Bandung.
Ilyas, S. 2008. Ilmu Penyakit Mata. Jakarta: Balai Penerbit FK UI.
47 Universitas Kristen Maranatha
Holland Publishing Company.
Junilla, R. 2013. Pengaruh Kangkung (Ipomoea aquatica) terhadap Waktu Reaksi
Sederhana Wanita Dewasa.
Kaida, e. a. 2007. Use of Subjective and Physioligical Indocators of Sleepiness to
Predict Performance during a Vigilance Task. Industrial Health.
Kasahara. 1995. Indeks Tumbuh-Tumbuhan Obat di Indonesia. Jakarta: P.T. Eisai
Indonesia.
Katzung, B. G. 2006. Basic and Clinical Pharmacology (9 ed.). Singapore:
McGraw-Hill Companies.
Kosinski, R. J. 2012. A Literature Review on Reaction Time. Clemson University.
Kuncoro, S. 2015, Maret. Fakta Medis Tentang Baju Ini. Retrieved Agustus 25,
2016, from Pasien Sehat:
www.pasiensehat.com/2015/03/fakta-medis-tentang-baju-ini.html?m=1
Lemeshow, S., Hosmer Jr., D. W., Klar, J., & Lwanga, S. K. (1990). Adequacy of
Sample Size in Health Studies. West Essex: World Health Organization.
Lidya, D. 2015, Juni 17. 10 Khasiat dan Kandungan Kangkung Bagi Kesehatan.
Retrieved Juli 10, 2016, from Halo Sehat:
http://halosehat.com/gizi-nutrisi/kandungan-gizi/khasiat-dan-kandungan-kangkung
Lippincott, W., & Wilkins. 2012. Lippincott’s Illustrated Reviews: Pharmacology.
Baltimore: Wolters Kluwer Health.
Mamun, M. M., Bilah, M. M., Ashek, M. A., Hasan, M. M., Houssain, M. J., &
Sultana, T. 2003. Evaluation of Diuretic Activity of Ipomoea aquatic in
Mice Model. J. Med. Sci., 3 (5-6), 395-400.
Marian, L. N. 2004. Review: Dietary Flavonoids and Cancer Risk: Evidence From
Human Population Studies. Nutrition and Cancer, 50 (1), 1-7.
Maryani, H. 2003. Tanaman Obat untuk Mengatasi penyakit pada Usia Lanjut.
Jakarta: Agromedia Pustaka.
McCarthy, M. E., & Waters, W. F. 1997. Decreased Attentional Responsivity
during Sleep Deprivation: Orienting Response Latency, Amplitude, and
Habituation. Sleep (20), 115-123.
48 Universitas Kristen Maranatha
2016, from Melinda Hospital:
http://melindahospital.com/modul/user/detail_artikel.php?id=1908_Manfa
at-Kangkung-Untuk-Tubuh
Miean, K. H., & Mohamed, S. 2001. Flavonoid (myricetin, quercetin, kaempferol,
luteolin, and apigenin) Content of Edible Tropical Plants. J Agric Food
Chem., 49 (6), 3106-12.
Nakamoto, H., & Mori, S. 2008. Sport-specific decision-making in a Go/NoGo
reaction task: difference among nonathletes and baseball and basketball
player. Perceptual and Motor Skills, 106, 163-70.
Nelson. 2016, Juni 28. Retrieved from Driver Reaction Time Available:
hazardcontrol.com/factsheets/pdfs/driver-reaction-time.pdf
Prabaswara, S. 2013. Studi Kelelahan dalam Aktibitas Mengemudi Berdurasi
Panjang. Bandung: Institut Teknologi Bandung.
Pramardika, T. 2014. Pengaruh Bermain Video Game Tipe First Person Shooter
terhadap Waktu Reaksi yang Diukur dengan Attention Network Test.
Universitas Diponegoro.
Prasadja, A. 2007. RPSGT, Ayo Bangun! Jakarta: Hikmah (Mizan Group).
Pratiwi, A. A. 2012. Pengaruh Variasi Dosis Ekstrak Kangkung Darat (Ipomea
reptans Poir.) sbagai Agen Sedatif dengan Melihat Lama Waktu Tidur
Mencit Balb/C Berdasarkan Parameter Refleks Balik Badan.
Rasmada, S., Triyanti, Indrawani, Y. M., & Sartika, R. A. 2012. Asupan Gizi dan
Mengantuk pada Mahasiswa. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional , 7
(3), 99-104.
Ritesh, K., & Tejas, G. 2012. Comparative Study of Simple and Choice Visual
Reaction Time on Medical Student of Bhavnagar Region. International
Research Journal of Pharmacy, 3 (7).
Rukmana, R. 1994. Bertanam Kangkung. Yogyakarta: Kanisius.
Saaby, L., Rasmussen, B. H., & Jager, K. A. 2009. MAO-A inhibitory activity of
quercetin from Calluna vulgaris (L.) Hull. J Ethnophamacol, 121 (1),
178-81.
49 Universitas Kristen Maranatha Elite Soccer Players. Ankara: Gazy University Turkey.
Setiawan, I. 2011. Efek Hipnotik Ekstrak Etanol Kangkung (Ipomoea aquatica
Forsk.) pada Mencit Swiss Webster Jantan yang Diinduksi Fenobarbital.
22-23.
Shaik, Y. B., Castellani, M. L., Perella, A., Conti, F., Salini, V., & Madhappan, B.
2006. Role of Quercetin (a natural herbal compund) in Allergy and
Inflammation. J Biol Regul Homeost Agents, 20 (3-4), 47-52.
Sherwood, L. 2011. Fisiologi Manusia. Jakarta: EGC.
Sidharta, P. 2005. Tata Pemeriksaan Klinis dalam Neurologi. Jakarta: Dian
SPI. 2013, April 10. Kiat Menanam Kangkung secara Organik. Retrieved Juli 12,
2016, from Serikat Petani Indonesia: http://www.spi.or.id/?p=6061
Stutts, Jane, C., Wilkins, Jean, W., Osberg, J. S., Vaughn, et al. 2001. Driver Risk
Factors for Sleep-Related Crashes. Accident Analysis and Prevention , 35
(2003), 321-331.
Sukmono. 2014, Agustus. Cara Budidaya Tanaman Kangkung Darat. Retrieved
Juli 20, 2016, from Kumpulan Budidaya Ternak:
budidaya7.blogspot.co.id/2014/08/cara-budidaya-tanaman-kangkung-darat.html?m=1
Suparni, I., & Wulandari, A. 2012. Herbal Nusantara, 1001 Ramuan Tradisional
Asli Indonesia. Yogyakarta: ANDI.
Sutio, R. 2012. Pengaruh Kukusan Daun Kangkung Air (Ipomoea aquatica)
terhadap Kewaspadaan dan Ketelitian pada Pria Dewasa.
Tortora, G. J., & Derrickson, B. 2012. Principle of Anatomy and Physiology (13
ed.). New York: Biological Science Textbooks Inc.
50 Universitas Kristen Maranatha
Belajar Mahasiswa Taruna Akademi Maritim Djadajat. Jurnal Ilmiah
WIDYA, 2 (2).
Triyanti, V., & Azali, W. 2015. Analisis Hubungan Aktivitas dan Karakteristik
Fisik terhadap Waktu Reaksi. Jurnal Ilmiah Teknik Industri, 3 (1), 18-24.
United States Department of Agriculture Natural Resources conservation Service.
2012, Mei 12. Retrieved Juli 19, 2016, from Plants Profile:
http://www.plantamor.com/index.php?plant=1243
Wagner, K. 2013. Spinning The Color Wheel: Methods for Teaching the
Color-Blind Stundent (Vol. 49). New York: TD&T.
Whitney, U., Herzog, A., Kuntz, S., & Daniel, H. 2004. Protein Expression
Profiling Identifies Molecular Targets of Quercetin as a Major Dietary
Flavonoid in Human Colon Cancer Cells. Proteomics, 4 (7), 2160-74.
Wiart, C. 2002. Medicinal Plants of Southeast Asia. Selangor: Prentice Hall.
Wibowo, D. 2008. Neuroanatomi Untuk Mahasiswa Kedokteran. Malang:
Bayumedia Publishing.
Widjayanti, V. 1988. Obat-obatan. Yogyakarta: Kanisius.
Winata, Y. P. 2009. Pengaruh Kangkung (Ipomoea aquatica) Terhadap Tekanan
Darah Sistol dan Diastol pada Pria Dewasa. 29-31.
Woodworth, R. S., & Schloberg, H. 1971. Reaction time. In: Experimental
Psychology Revised Edition. New York: Oxford and IBH Publishing CO.
Yang, R., Lin, S., & Kuo, G. 2008. Content and Distribution of Flavonoids among
91 Edible Plant Species. Asia Pac J Clin. Nutr.
Yang, R., Lin, S., & Kuo, G. 2008. Content and Distribution of Flavonoids among
91 Edible Plant Species. Asia Pac J Clin. Nutr. , 17:275-9.
Yaswir, R., & Ferawati, I. 2012. Fisiologi dan Gangguan Keseimbangan Natrium,
Kalium dan Klorida serta Pemeriksaan Laboratorium. 1 (2).
Yu, Y. B., Miyashiro, H., Nakamura, H., Hattori, M., & Park, J. C. 2007. Effects
of triterpenoids and flavonoids isolated from Alnus firma on HIV-1 viral
enzymes. Arch Pharm Res., 30 (7), 820-6.
Yuliani, R. 2012, Oktober 23. Kangkung Air (Ipomoea aquatica). Retrieved Juli
51 Universitas Kristen Maranatha
http://biologitumbuhanlahanbasah.blogspot.com/2012/10/kangkung-air-ipomoea-aquatica.html