i
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah variabel gaya kepemimpinan
dan komitmen organisasional mempengaruhi disiplin kerja karyawan yang terdapat
pada PT Sari Ater. Sampel yang diambil sebanyak 100 orang dengan menggunakan
teknik
purposive sampling
. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis regresi
linier berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan pengaruh secara sumultan adalah
sebesar 46,5%. Secara parsial, gaya kepemimpinan mempengaruhi disiplin kerja
sebesar 41,72%. Sementara untuk komitmen organisasional memiliki pengaruh
terhadap disiplin kerja karyawan sebesar 44.61%.
i
ABSTRACT
This research is aimed to test whether the variables of leadership
style and organizational commitment affect the working discipline of
employees in PT Sari Ater. The variables are based on the sample taken of
100 people by using purposive sampling technique. The research method used
is multiple linear regression analysis. This result of research shows that the
simultaneously effect is
46.5%.
Partially,
leadership style affects the
discipline of employee by 41.72%. While the organizational commitment has
an effect to the working discipline of the employees by 44.61%
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
...
v
DAFTAR TABEL
...
viiiDAFTAR GAMBAR
...
xiiiDAFTAR DIAGRAM
...
xivBAB I PENDAHULUAN
... 1
1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah... 9
1.2.1 Identifikasi Masalah ... 9
1.2.2 Rumusan Masalah ... 10
1.3 Tujuan Penelitian... 10
1.4 Manfaat Penelitian... 10
BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN
... 12
2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) ... 12
2.2 Gaya Kepemimipinan... 14
2.2.1 Definisi Kepemimpinan ... 14
2.2.2 Gaya Kepemimpinan... 16
2.3 Komitmen Organisasional... 32
2.4 Disiplin Kerja ... 42
2.4.1 Macam-Macam Disiplin Kerja... 53
2.4.2 Pendekatan Disiplin Kerja... 54
2.4.3 Pelaksanaan Sanksi Pelanggaran Disiplin Kerja... 56
2.4.4 Mengatur dan Mengelola Disiplin Kerja... 57
BAB III RERANGKA PEMIKIRAN, MODEL DAN HIPOTESIS
PENELITIAN
... 58
i
3.1 Rerangka Pemikiran ... 58
3.2 Pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap Disiplin Kerja Karyawan... 58
3.3 Pengaruh Komitmen Organisasional terhadap Disiplin Kerja Karyawan 59 3.4 Penelitian Terdahulu ... 59
3.5 Model Penelitian ... 60
3.6 Hipotesis Penelitian... 61
3.7 Teknik Analisi ... 62
3.7.1 Pengujian Validitas Data... 62
3.7.2 Pengujian Realibilitas Data ... 63
3.7.3 Analisis Regresi Berganda ... 64
3.7.4 Pengujian Hipotesis... 67
3.7.4.1 Pengujian Koefisien Jalur secara Simultan ... 67
3.7.4.2 Pengujian Koefiean Jalur secara Parsial... 68
3.7.4.3 Koefisien Determinan dan Koefisien Non Determinan... 70
BAB IV METODE PENELITIAN... 71
4.1 Objek Penelitian ... 71
4.2 Metode dan Desain Penelitian... 71
4.2.1 Metode Penelitian... 71
4.2.2 Desain Penelitian... 72
4.3 Operasional Variabel Penelitian... 73
4.4 Populasi dan Teknik Sampling... 76
4.4.1 Populasi ... 76
4.4.2 Teknik Sampling ... 76
4.4.3 Teknik Pengumpulan Data ... 77
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 78
5.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 78
i
5.2.1 Berdasarkan Usia... 81
5.2.2 Berdasarkan Pendidikan Terakhir ... 81
5.2.3 Berdasarkan Jenis Kelamin ... 82
5.2.4 Berdasarkan Masa Kerja ... 83
5.3 UJi Validitas dan Reabilitas ... 83
5.4 Hasil Penelitian ... 91
5.4.1 Variabel Gaya Kepemimpinan ... 91
5.4.2 Variabel Komitmen Organisasional ... 120
5.4.3 Variabel Disiplin Kerja Karyawan... 131
5.4.4 Rekapitulasi Hasil Penelitian ... 144
5.5 Uji Hipotesis... 157
5.5.1 Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Komitmen Organisasional terhadap Disiplin Kerja secara Silmultan... 157
5.5.2 Pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap Disiplin Kerja ... 159
5.5.3 Pengaruh Komitmen Organisasional terhadap Disiplin Kerja ... 160
5.6 Implikasi Manajemen ... 161
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN... 163
6.1 Kesimpulan... 163
6.2 Saran... 164
i
Gambar Halaman
2.1 Model Kepemimpinan Situasional ... 32 3.1 Model Penelitian ... 61 3.2 Diagram Jalur Penelitian ... 66
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
i 4.1 Operasional Variabel... 73 5.1 Hasil Perhitungan dengan Menggunakan SPSS 20... 84 5.2 Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Gaya Kepemimpinan ... 84 5.3 Rangkuman Hasil Perhitungan Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel
Gaya Kepemimpinan... 86 5.4 Hasil Perhitungan dengan Menggunakan SPSS 20... 87 5.5 Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Komitmen Organisasional ... 88 5.6 Rangkuman Hasil Perhitungan Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel
Komitmen Organisasional... 88 5.7 Hasil Perhitungan dengan Menggunakan SPSS 20... 89 5.8 Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Disiplin Kerja... 90 5.9 Rangkuman Hasil Perhitungan Uji Validitas dan Reliabilitas Variable
Disiplin Kerja ... 90 5.10 Tanggapan responden mengenai pemimpin yang merencanakan
langkah-langkah jelas/tegas untuk menyelesaikan pekerjaan ... 91 5.11 Tanggapan responden mengenai pimpinan yang telah menyiapkan
tujuan dengan jelas atas tugas-tugas yang harus diselesaikan oleh
karyawan... 92 5.12 Tanggapan responden mengenai pimpinan yang menunjukkan
cara-cara kerja yang baku untuk menyelesaikan suatu pekerjaan ... 93 5.13 Tanggapan responden mengenai pimpinan yang mencari cara kerja
yang lebih baik untuk melakukan pekerjaan ... 94 5.14 Tanggapan responden mengenai pimpinan yang menetapkan tujuan
yang harus dicapai karyawan dalam melaksanakan tugas... 95 5.15 Tanggapan responden mengenai pimpinan yang memantau agar
karyawan bisa mencapai jadwal/acuan kerja yang ditetapkan ... 96
i 5.16 Tanggapan responden mengenai pimpinan yang menekankan batas
waktu yang harus dipenuhi oleh karyawan untuk menyelesaikan
pekerjaan... 97 5.17 Tanggapan responden mengenai pimpinan yang memantau
pekerjaan karyawan agar menghasilkan pekerjaan bermutu ... 98 5.18 Tanggapan responden mengenai pimpinan yang memantau tindakan
karyawan dalam menyelesaikan tugas karyawan ... 99 5.19 Tanggapan responden mengenai pimpinan yang memberi
kesempatan dan wewenang secara ketat pada karyawan untuk
melaksanakan tugsa sesuai aturan ... 100 5.20 Tanggapan responden mengenai pimpinan yang menekankan
karyawan untuk bekerja secara maksimal ... 101 5.21 Tanggapan responden mengenai pimpinan yang memberi instruksi
dengan jelas agar pekerjaan diselesaikan ... 102 5.22 Tanggapan responden mengenai pimpinan yang memperingatkan
karyawan untuk selalu taat terhadap peraturan yang berlaku... 103 5.23 Tanggapan responden mengenai pimpinan yang memprioritaskan
perhatiannya terhadap tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh
karyawan... 104 5.24 Tanggapan responden mengenai pimpinan yang meminta
pertanggungjawaban dari karyawan atas pelaksanaan /penyelesaiaan
setiap pekerjaan ... 105 5.25 Tanggapan responden mengenai pimpinan yang memberikan
hadiah/pujian kepada karyawan yang berprestasi baik... 106 5.26 Tanggapan responden mengenai pimpinan yang berusaha
menemukan keinginan karyawan ... 107 5.27 Tanggapan responden mengenai pimpinan yang memberikan
informasi mengenai organisasi kepada karyawan ... 108 5.28 Tanggapan responden mengenai pimpinan yang memberikan
perhatian kepada karyawan baru ... 109 5.29 Tanggapan responden mengenai pimpinan yang memberikan
keleluasaan kepada karyawan untuk bekerja sesuai dengan cara
masing-masing... 110 5.30 Tanggapan responden mengenai pimpinan yang meminta pendapat
i 5.31 Tanggapan responden mengenai pimpinan yang bersedia
melakukan perubahan kebijakan/tindakan-tindakan apabila
dipandang perlu oleh karyawan ... 112 5.32 Tanggapan responden mengenai pimpinan yang menyediakan
waktu untuk mendengarkan pendapat/saran dari karyawan ... 113 5.33 Tanggapan responden mengenai pimpinan mengambil
keputusan-keputusan setelah mendengarkan pendapat/saran dari karyawan... 114 5.34 Tanggapan responden mengenai pimpinan bersikap ramah kepada
karyawan... 115 5.35 Tanggapan responden mengenai pimpinan menciptakan hubungan
sosial yang baik dengan karyawan ... 115 5.36 Tanggapan responden mengenai pimpinan membantu
menyelesaikan masalah pekerjaan yang dihadapi oleh karyawan... 116 5.37 Tanggapan responden mengenai pimpinan membuat karyawan
merasa tenang atau tentram dengan kehadirannya ... 117 5.38 Tanggapan responden mengenai pimpinan menciptakan suasana
hubungan kerja yang mengembirakan karyawan ... 118 5.39 Tanggapan responden mengenai pimpinan membuat karyawan
merasa senang apabila berbicara dengannya ... 119 5.40 Tanggapan responden mengenai kesediaan melakukan upaya ekstra
disamping pekerjaan yang sudah ditentukan untuk membantu
keberhasilan perusahaan ... 120 5.41 Tanggapan responden mengenai ketertarikan untuk menceritakan
perusahaannya kepada teman-teman sebagai perusahaan yang bagus
untuk bekerja ... 121 5.42 Tanggapan responden yang miliki rasa bangga bercerita kepada
orang lain bahwa saya adalah bagian dari perusahaannya ... 122 5.43 Tanggapan responden yang memiliki rasa senang memilih
perusahaannya saat ini sebagai tempat bekerja, dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan lain yang ia pertimbangkan pada
saat bergabung ... 123 5.44 Tanggapan responden kepeduliannya dengan nasib perusahaan ... 124 5.45 Tanggapan responden yang memiliki loyalitas terhadap perusahaan ... 125 5.46 Tanggapan responden mengenai hanya sedikit perubahan bagi
i 5.47 Tanggapan responden yang merasa banyak yang dapat ia peroleh
setelah bergabung dengan perusahaannya sekarang... 126 5.48 Tanggapan responden mengenai seringkali merasa mudah untuk
setuju dengan kebijakan-kebijakan perusahaan mengenai hal-hal
penting yang berkaitan dengan perusahaan ... 127 5.49 Tanggapan responden mengenai memutuskan untuk bekerja pada
perusahaan ini merupakan keputusan yang tepat bagi kehidupannya ... 128 5.50 Tanggapan responden mengenai bahwa ia bisa bekerja dengan baik
untuk perusahaan lain sepanjang tipe pekerjaannya sama... 129 5.51 Tanggapan responden mengenai menemukan kecocokan antara
nilai-nilai yang ia pegang dengan nilai-nilai perusahaan ... 130 5.52 Tanggapan responden mengenai ketepatan waktu hadir dan pulang
kantor setiap harinya dengan mengisi daftar hadir yang telah
disediakan yang menggunakan finger print... 131 5.53 Tanggapan responden memiliki kesediaan dengan ikhlas menjaga
keteraturan dalam melaksanakan pekerjaan ... 132 5.54 Tanggapan responden mengenai kesediaanya menjaga ketertiban
dengan tidak tergesa-gesa melaksanakan pekerjaan hingga tuntas ... 133 5.55 Tanggapan responden mengenai kesediannya dengan ikhlas
merawat dan menjaga nama baik PT. Sari Ater ... 134 5.56 Tanggapan responden mengenai kesediannya merawat dan menjaga
semua aset (peralatan, sarana dan prasarana) PT Sari Ater ... 135 5.57 Tanggapan responden mengenai kesediannya mengembalikan aset
(peralatan, sarana dan prasarana) PT Sari Ater yang dipinjamkan
dalam keadaan baik seperti semula kepada tempatnya. ... 136 5.58 Tanggapan responden mengenai kesediannya mengganti aset
(peralatan, sarana dan prasarana) PT Sari Ater apabila merusakknya .. 137 5.59 Tanggapan responden mengenai kesediannya bertanggungjawab
atas Jabatan yang diemban dengan penuh kesadaran ... 138 5.60 Tanggapan responden mengenai kesediannya bertanggungjawab
atas pekerjaannya dengan penuh kesadaran ... 139 5.61 Tanggapan responden mengenai kesediannya bertanggungjawab
atas pekerjaan Tim/bawahannya dengan penuh kesadaran ... 140 5.62 Tanggapan responden yang siap menaati dan mengikuti peraturan
5.63 Tanggapan responden mengenai kesediannya menjalankan
peraturan PT Sari Ater dengan ikhlas... 142
5.64 Tanggapan responden yang siap menaati dan menerima sanksi bila
melanggar peraturan PT Sari Ater ... 143
5.65 Rekapitulasi data variabel Gaya Kepemimpinan ... 145
5.66 Rekapitulasi data variabel Komitmen Organisasional ... 151
5.67 Rekapitulasi data variabel Disiplin Kerja... 154
5.68 Koefisien Korelasi... 157
5.69 Uji Kelayakan Korelasi ... 158
5.70 Pengujian Parsial Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Disiplin
Kerja ... 159
5.71 Pengujian Parsial Pengaruh Komitmen Organisasional Terhadap
Disiplin Kerja ... 160
5.72 Nilai Koefisien ... 161
DAFTAR DIAGRAM
Diagram
Halaman5.1 Diagram Data Responden Berdasarkan Usia ... 81
5.2 Karakteristik Responden berdasarkan Pendidikan Terakhir ... 82
5.3 Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin ... 82
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Penelitian
Bidang jasa pelayanan yang berkaitan dengan pariwisata mungkin sudah
berkembang sejak zaman Indonesia purba, khususnya Jawa kuno abad ke-8.
Beberapa panel relief di Borobudur menggambarkan adegan penjual minuman,
semacam warung, kedai, atau rumah makan, serta ada bangunan yang didalamnya
ada
orang
tengah
minum-minum
dan
bersenang-senang,
mungkin
menggambarkan rumah minum atau penginapan. Indonesia memiliki catatan
sejarah kebudayaan pariwisata sejak abad ke-14. (Wikipedia, 2014)
2 baik antara hotel dengan travel angent, antara objek wisata dengan travel agent, ataupun antara hotel dengan objek wisata itu sendiri.
Tak hanya berkontribusi pada peningkatan pendapatan negara, sektor pariwisata juga berhasil mengurangi jumlah pengangguran di Tanah Air. Pada 2013, melalui industri perjalanan dan pariwisata, Indonesia mampu mencetak 3,04 juta lowongan pekerjaan atau sekitar 2,7% tenaga kerja nasional. Sementara di dunia pariwisata internasional, sebanyak 266 juta lowongan pekerjaan berhasil diciptakan. Tak hanya itu, sepanjang 2013, sektor perjalanan dan pariwisata mampu menyumbang pendapatan hingga US$ 7 triliun pada ekonomi global dan diprediksi meningkat sebesar 4,2% tahun ini. (Wahyuni, 2014)
Melirik kepada potensi pariwisata yang luar biasa tersebut, maka sinergi antara komponen-komponen pendukung dari sebuah wisata yang sesuai harapan harus lah bisa diwujudkan, dimana komponen-komponen besar tersebut adalah Objek wisata itu sendiri, penyedia jasa penginapan (hotel dan sekelasnya) dan para pengusaha travel agent sebagai penyelenggara tur wisata keberbagai lokasi di tanah air.
3 Tujuan organisasi tidak mungkin dapat terwujud tanpa adanya dukungan yang baik dari elemen-elemen terkait, mulai dari sumber daya manusia (SDM) yang ada, infrastruktur yang mendukung, sistem manajemen yang baik serta komitmen dari top manajemen dalam menjalankan setiap program yang telah dibuat. Dari seluruh komponen terkait yang paling penting adalah bentuk manajemen sumber daya manusia (MSDM) dan sumber daya manusia (SDM) itu sendiri.
Sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu sumber daya yang terdapat dalam sebuah organisasi. Manajemen sumber daya manusia mempunyai peranan yang sangat penting dalam mengelola, mengatur, dan memanfaatkan karyawan sehingga dapat berfungsi secara optimal serta produktif untuk mencapai tujuan organisasi. Manajemen sumber daya manusia menempatkan tenaga kerja tidak hanya sebagai alat produksi, namun lebih dari itu tenaga kerja merupakan kekayaan atau aset utama suatu organisasi. Karyawan juga turut berperan aktif dalam setiap kegiatan organisasi, karena karyawan bisa saja menjadi perencana, pelaku, dan penentu terwujudnya tujuan organisasi.
4 lainnya.
Seperti yang telah diungkapkan di awal tadi, keberhasilan sebuah layanan jasa akan sangat tergantung kepada kualitas pemberi layanan itu sendiri yakni SDM yang bertugas di dalamnya, karena itu antara kedua hal tersebut memiliki keterkaitan yang kuat. Dimana kualitas SDM itu sendiri juga dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain gaya kepemimpinan, komitmen karyawan, tingkat disiplin karyawan, dan motivasi kerja karyawan yang dapat terlihat dari hasil kerja (kinerja) para karyawan itu sendiri. Untuk itu dalam suatu organisasi diperlukan seorang pemimpin dengan gaya kepemimpinan yang dapat mengarahkan, membimbing dan memotivasi serta memberikan contoh baik bagi para karyawan agar karyawan mau dan mampu bekerja secara efektif dan efisien.
"Kepemimpinan adalah cara seorang pemimpin mempengaruhi perilaku bawahan, agar mau bekerja sama dan bekerja secara produktif untuk mencapai tujuan organisasi.'' (Hasibuan, 2008: 170).
5 banyaknya contoh seperti itu maka bisa dikatakan bahwa kepemimpinan itu sangat memiliki peran penting dalam keberhasilan sebuah organisasi.
Namun keberhasilan sebuah perusahaan juga tidak hanya ditentukan oleh gaya kepemimpinan semata, namun ada juga faktor lain yang juga tidak kalah penting yakni, disiplin kerja dan komitmen karyawan itu sendiri.
Menurut Budi Setiyawan dan Waridin (2006) disiplin sebagai keadaan ideal untuk mendukung pelaksanaan tugas sesuai aturan dalam rangka mendukung optimalisasi kerja. Salah satu syarat agar disiplin dapat ditumbuhkan dalam lingkungan kerja ialah, adanya pembagian kerja yang tuntas sampai kepada pegawai atau petugas yang paling bawah, sehingga setiap orang tahu dengan jelas dan sadar apa tugasnya, bagaimana melakukannya, kapan pekerjaan dimulai dan selesai, seperti apa hasil kerja yang disyaratkan, dan kepada siapa mempertanggung jawabkan hasil pekerjaan itu (Budi Setiyawan dan Waridin, 2006). Untuk itu disiplin harus ditumbuh kembangkan agar tumbuh pula ketertiban dan efisiensi. Tanpa adanya disiplin yang baik, jangan harap akan dapat diwujudkan adanya sosok pemimpin atau karyawan ideal sebagaimana yang diharapkan oleh masyarakat dan perusahaan.
Adapun yang menjadi tujuan dari disiplin kerja adalah demi kelangsungan organisasi atau perusahaan sesuai dengan motif organisasi atau perusahaan yang bersangkutan baik hari ini maupun dimasa depan.
6 hal selanjutnya yang menjadi perhatian adalah tingkat komitmen para karyawan terhadap perusahaan tempat dia bekerja itu sendiri. Hal ini menjadi penting untuk diperhatikan karena jika tingkat komitmen karyawan sudah tidak baik terhadap perusahan itu sendiri maka besar kemungkinan karyawan juga tidak memiliki rasa memiliki yang kuat terhadap perusahaan tempat dia bekerja itu sendiri. Menurut Fred Luthans (2005), komitmen organisasi didefinisikan sebagai :
keinginan kuat untuk tetap sebagai anggota organisasi tertentu; keinginan untuk berusaha keras sesuai keinginan organisasi; dan keyakinan tertentu, dan penerimaan nilai dan tujuan organisasi.
Dengan kata lain, ini merupakan sikap yang merefleksikan loyalitas karyawan pada organisasi dan proses berkelanjutan di mana anggota organisasi mengekspresikan perhatiannya terhadap organisasi dan keberhasilan serta kemajuan yang berkelanjutan.
7 juga baik, namun masih saja terjadi bentuk-bentuk palanggaran dilingkungan kerja PT Sari Ater.
Selanjutnya fenomena bentuk-bentuk indisipliner yang banyak terjadi di lingkungan dunia kerja, baik itu pada tingkat clerk hingga tingkat manajemen. Termasuk juga dilingkungan PT Sari Ater Bandung dimana dari observasi awal yang peneliti lakukan terlihat adanya salah satu indikator ukuran disiplin kerja yakni hadir tepat waktu pada setiap hari di kantor dan benar berada di tempatnya masing-masing. Maka akan terlihat adanya bentuk-bentuk pelanggaran atau ketidak disiplinan yang terjadi didalamnya. Hal tersebut tercermin dari tingkat kehadiran karyawan ditingkat korporasi yang tepat waktu sesuai dengan ketentuan hanya mencapai 44% untuk satu triwulan pertama tahun 2014 menurut informasi hasil wawancara dengan pihak Human Resources.
Adapun bentuk lain dari pelanggaran disiplin adalah adanya surat peringatan (SP) yang dikeluarhkan oleh Human Resources Departement (HRD) kepada sejumlah karyawan yang terbukti melakukan pelanggaran terhadap peraturan perusahaan. Adapun selama semester I tahun 2014 ini terdapat 18 orang yang tercatat mendapatkan surat peringatan terkait pelanggaran aturan perusahaan.
8 bawahan merasa kebingungan dalam melaksanakan tugas-tugas yang diberikan harus bagaimana cara mengerjakannya, dan pada akhirnya akan bermuara kepada situasi kerja yang kurang kondusif yang membuat karyawan tidak betah berlama-lama berada di dalam ruangan kantor. Juga sering terjadi dalam absensi terlihat hadir karena sudah melakukan absensi menggunakan finger scan yang notabennya tidak mungkin untuk diwakilkan dalam hal absensi, namun faktanya dilapangan meskipun demikian ketat bentuk pengamanan kehadiran tetapi masih saja ada yang mengakalinya dengan melakukan absesi duluan namun pergi lagi keluar kantor, atau sekedar ngopi-ngopi dikantin kantor meski telah absen namun tidak langsung menuju tempat kerja.
Belum lagi jika melihat dari salah satu indikator disiplin kerja adalah kerapihan dan kepatuhan terhadap penggunaan seragam kerja. Dari hasil wawancara yang dilakukan terlihat pula adanya ketidak patuhan para karyawan dalam menjalankan aturan penggunaan seragam kerja. Masih terlihat adanya sebagian karyawan yang tidak menggunakan seragam sesuai dengan aturan yang ditetapkan.
Dari paparan tersebut diatas maka peneliti memandang perlu dilakukan penelitian terhadap fenomena yang terjadi dilapangan, dimana terlihat banyak para karyawan yang kurang disiplin dalam bekerja. Dengan kata lain hal tersebut bisa dipandang sebagai tingkat disiplin para karyawan di PT Sari Ater masih rendah, karena itu perlu dan manarik untuk diteliti dengan judul “Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Komitmen Organisasional terhadap Disiplin Kerja
9 1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah
1.2.1 Identifikasi masalah
Terdapat tingkat disiplin para karyawan PT Sari Ater relatif rendah, hal ini terlihat dari:
1. Tingkat waktu kehadiran tepat waktu dikantor itu sangat kurang, sering telat hadir dari jam kerja yang ditentukan.
2. Tingkat terjadinya indisipliner yang juga cukup banyak, seperti pelanggaran-pelanggaran yang ditandai dengan keluarnya Surat Peringatan (SP) 1, 2, 3. 3. Tingkat kepatuhan terhadap penggunaan seragam sesuai dengan aturan yang
ada.
4. Rendahnya tingkat disiplin karyawan disinyalir disebabkan komitmen para karyawan rendah terhadap perusahaan. Hal tersebut dapat terlihat dari kurangnya memanfaatkan waktu kerja secara maksimal sehingga sering terjadi waktu kerja terbuang sia-sia hanya untuk melakukan hal-hal diluar kerjaan seperti gossip.
10 1.2.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian idnetifikasi masalah diatas, maka rumusan masalah adalah sebagai:
1. Bagaimana gaya kepemimpinan PT Sari Ater.
2. Bagaimana komitmen organisasional karyawan di PT Sari Ater. 3. Bagaimana tingkat disiplin kerja karyawan di PT Sari Ater.
4. Bagaimana pengaruh gaya kepemimpinan dan komitmen organisasional baik secara simultan maupun parsial terhadap disiplin kerja.
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan dari rumusan masalah di atas, maka berikut adalah tujuan dari penelitian ini untuk mengatahui dan menganalisa:
1. Gaya kepemimpinan yang ada di PT Sari Ater. 2. Komitmen organisasional di PT Sari Ater 3. Disiplin kerja karyawan PT Sari Ater.
4. Pengaruh gaya kepemimpinan dan komitmen organisasional baik secara simultan maupun parsial terhadap disiplin kerja karyawan di PT Sari Ater.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini antara lain:
11 kerja karyawan. Sehingga para akademisi dapat mengembangkan teori sumber daya manusia yang berhubungan dengan topik penelitian ini. 2. Bagi para praktisi, dapat dijadikan pertimbangan bagi manajer, supervisor
dan orang yang memimpin organisasi untuk dapat menggunakan gaya kepemimpinan karena dapat meningkatkan disiplin kerja yang dapat berpengaruh pada efektifitas organisasi.
3. Bagi perusahaan PT Sari Ater sebagai bahan pertimbangan membuat kebijakan yang tetap menegakkan komitmen organisasional dan menggunakan gaya kepemimpinan yang dapat meningkatkan komitmen organisasional karyawan dengan harapan menumbuhkan disiplin kerja yang jauh lebih baik.
163
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan untuk
mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan dan komitmen organisasional terhadap
disiplin kerja karyawan di PT Sari Ater, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut:
1.
Gaya kepemimpinan yang dimiliki oleh karyawan PT Sari Ater rata-rata
berada pada kategori ‘Rendah’ dengan nilai rata-rata keseluruhan sebesar
2,51.
2.
Rata-rata komitmen organisasional karyawan di PT Sari Ater berada pada
kategori ‘Cukup Baik’ dengan nilai rata-rata keseluruhan sebesar 2,77.
3.
Disiplin kerja karyawan PT Sari Ater berada pada kategori ‘Cukup baik’
dengan nilai rata-rata keseluruhan sebesar 2,88.
3.
Gaya kepemimpinan dan komitmen organisasional berpengaruh secara
simultan terhadap disiplin karyawan di PT Sari Ater Bandung sebesar
46,5% sedangkan sisanya sebesar 53,5% dipengaruhi oleh faktor lain yang
tidak diteliti.
163
6.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian di Operasional PT Sari Ater, maka dapat
diajukan beberapa saran yang kiranya dapat menjadi bahan pertimbangan dalam
meningkatkan disiplin kerja karyawan khususnya dalam hal gaya kepemimpinan
dan komitmen organisasional karyawan yaitu sebagai berikut:
1.
Kondisi lingkungan kerja dapat lebih diperhatikan oleh perusahaan.
Kondisi yang kondusif terutama yang terbebas dari perlakuan-perlakuan
yang tidak adil dalam memberikan
privilege
sehingga dapat membuat
suasana kerja yang nyamanan bagi karyawan.
2.
Upaya untuk memperbaiki gaya kepemimpinan yang lebih dapat
memberikan kepastian untuk setiap persoalan yang ada, terutama yang
menyangkut hal-hal seperti adanya tindak kecurangan.
Banyak keterbatasan penelitian ini yang dapat menjadi bahan
pertimbangan untuk dijadikan sebagai saran dan masukan untuk penelitian
selanjutnya, di antaranya :
166
DAFTAR PUSTAKA
Abdurachman, H. Arifin, Dr. Prof., 2002.
Kerangka Pokok-Pokok Management
Umum
, Jakarta, PT. Ichtiar Baru Van Hoeve.
Allen, N. J. & Meyer, J. P., (1993). Organizational commitment: Evidence of
career stage effects?.
Journal of Business Research
,
26
, 49-61.
Anneahira. (n. d).
Teori kepemimpinan
. Diperoleh 02 Juni 2014, dari
http://www.anneahira.com/teori-kepemimpinan.htm
Arikunto Suharsimi, 2010,
Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek
.
Jakarta: Rhineka Cipta.
Armstrong, Michael, 1995,
Personel Management: A Handbook of Personnel
Management Practice
. London: Kogan Page Limited.
Brown, Mark Graham, Darcy E. Hitchcock, dan Marsha L. Willard. 1994.
Why
TQM Fails and That to Do About It
. New York: Richard D. Irwin, Inc.
Cascio, FW, 2003,
Managing Human Resource: Productivity, Quality of Work
Life
, Profit Fifth Edition, Irwin Mc Graw-Hill Companies, Inc.
Cherrington, David J. 1999.
Organizational Behavior: The Management of
Individual and Organizational Performance
. Boston: Allyn and Bacon.
Cohen and Holliday, 2004,
Statistic for Social Scientist
, Harper & Row, Publisher
London.
Consuelo G. Sevilla dkk, 2002,
Pengantar Metode Penelitian
, Jakarta: Bumi
Aksara.
Cuncha, Rita, C., & Carry, L Cooper. (2001). Does Privatization Affect Corporate
Culture and Employee Wellbeing?.
Journal of Managerial Psychology
,
17
(1), 21-49. MCB UP Limited.
Curtis, Susan, and Dennis Wright, (2001), Retaining Employees - The Fast Track
to Commitment,
Journal
Management Research News
, 24.
167
Davis Keith, New Strom, Jhon W. 2002.
Human Behavior at Work Organization
Behavior
. 7
thEdition Singapore: Mc Graw Hill International Editions.
Davis, Keith, John. W Newstrom, 1994,
Organizational Behavior
, New Delhi:
Tata McGraw-Hill Publishing Company, Terjemahan Agus Dharma,
Jakarta, Erlangga.
Dessler Garry. 2000.
Managing Human Resources
. New York: Mc. Graw Hill
INC.
Djamaludin, A., Wagimo. (2005).
Hubungan kepemimpinan transformasional dan
transaksional dengan motivasi bawahan di militer perwira militer TNI
angkatan udara
. Jurnal Psikologi
, 32
(2), 112-127
Durkin, Mark,. (1999), Employee Commitment in Retail Banking: Identifying and
Exploring Hidden Dangers,
International Journal of Bank Marketing
,
17
(3),
124-134.
Englishindo. (2011, November).
Cara menulis daftar pustaka
. Diperoleh 11 Juni
2014,
dari
http://www.englishindo.com/2011/11/cara-menulis-daftar-pustaka-dari.html
Faustino Cardoso Gomes, 2004,
Human Resource Management
, Irwin
McGraw-Hill Companies, Inc.
Felix. (2012, January 07).
Definisi kepemimpinan dan macam-macam gaya
kepemimpinan.
Diperoleh
03
Juni
2014,
dari
http://felixdeny.wordpress.com/2012/01/07/definisi-kepemimpinan-dan-macam-macam-gaya-kepemimpinan/
Fildzarizk. (2013, January).
Kepemimpinan
. Diperoleh 10 Juni 2014, dari
http://fildzarizk.blogspot.com/2013/01/kepemimpinan.html
Filippo Edwin 2002,
Human Resource Management
, Irwin McGraw-Hill
Companies, Inc.
Ghozali. (2011),
Statistik Non Parametik, Teori dan Aplikasi dengan
Program SPSS
. Semarang. UNDIP.
168
Handoko, T Hani, 2006,
Manajemen Sebagai Seni dalam Menyelesaikan
Pekerjaan Melalui Orang Lain
, Jogjakarta, BPFE.
Hapsari. (2004).
Hubungan antara Persepsi kualitas Pelayanan dan Citra Bank
dengan Loyalitas Nasabah
. Skripsi. Surakarta: Fakultas Psikologi UMS
Hariandja, Marihot Tua Efendi, 2002.
Manajemen Sumber Daya Manusia
.
Jakarta: PT Grasindo.
Hasibuan, Malayu SP, 2000,
Manajemen Sumber Daya Manusia, Dasar dan
Kunci Keberhasilan
, Jakarta, PT. Toko Gunung Agung.
Hom, P. & Griffeth, R., (1995).
Employee turnover
, Cincinnati, OH:
Southwestern.
Hurlock, Elizabeth B. 2000.
Management of Organization Behavior
. 6
thedition.
New Jersey: Prentice Hall Int. Inc.. Terjemahan Oleh Meitasari Tjandrasa.
Jakarta.
Iwisataindonesia. (2013, 15 September).
Pariwisata Indonesia
. Diperoleh 15 Juni
2014, dari http://www.iwisataindonesia.com/78/pariwisata-indonesia.html
Jones, Gareth R., Jennifer M. George, dan Charles W.L. Hill. (1998).
Contemporary Management
. Boston: The McGraw-Hill Companies.
Kadarisman, Sri, 2000.
Dasar-Dasar Manajemen
. Bandung: Armico.
Kesmas. (2012, November).
Hubungan kepemimpinan dengan motivasi
.
Diperoleh
02
Juni
2014,
dari
http://kesmas-ode.blogspot.com/2012/11/hubungan-kepemimpinan-dengan-motivasi.html
Mangkunegara. A.A. Anwar (2010).
Manajemen Sumber Daya Manusia
Perusahaan
, PT Remaja Rosada Karya. Bandung
Morissan, MA, (2012).
Metode Penelitian Survey
, Jakarta: Kencana Prenada
Media Group.
Munandar, 2000,
Manajemen Sumber Daya Manusia
, Alpabet, Bandung.
169
O’Reilly, Charles. 1995. “Corporation, Culture and Commitment: Motivation and
Social Control in Organization,” Psychological Dimension of Organizational
Behavior, ed.: Barry M. Staw. New Jersey: Prentice-Hall, Inc.
Pasolong, Harbani. (2010),
Kepemimpinan Birokrasi
, Cetakan Kedua. Alfabeta.
Bandung.
Prijodarminto, Soegeng. (2003).
Disiplin Kiat Menuju Sukses
. Jakarta:Pradnya
Paramita.
Riduwan dan Engkos A, Kuncoro. (2011),
Cara Menggunakan dan Memaknai
Path Analysis (Analisis Jalur)
, Cetakan Ke 3. Penerbit Alfabeta. Bandung.
Rivai, Veitzal. (2005).
Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan
. Jakarta: PT.
Gtamedia.
Robbins, Stephen P. 2010.
Perilaku Organisasi: Konsep Kontroversi, Aplikasi
.
Edisi Bahasa Indonesia, terjemahan: Hadyana Pujaatmaka, Jakarta:
PT.Prenhallindo 3
rdedition.
Salancik, Gerald R. (1995). “ Commitment and the Control of Organizational
Behavior and Belief,”
Psychological Dimensions of Organizational
Behavior
, ed.:Barry M. Staw. New Jersey: Prentice Hall, Inc.
Sarwono, Jonatahan. (2007),
Analisis Jalur untuk Riset Bisnis dengan
SPSS,
Penerbit Andi. Yogyakarta.
Schuler, & Yougblood, SA. (1986).
Efective Personel Management,
USA
.
West
Publishing.
Sekaran, Uma, 2003
Research Method for Business
, International Edition,
Prentice Hall, USA.
S.G.A. Smeenk, R.N. Eisinga, J.C. Teelken and J.A.C.M. Doorewaard. (2006).
The effects of HRM practices and antecedents on organizational
commitment among university employees,
International Journal of Human
Resource Management, 17.
Siagian. (2003).
Teori dan Praktek Kepemimpinan
. PT Rineka Cipta, Jakarta
Siegel, Laurence dan Irving M. Lane. (1987).
Personnel and Organizational
170
Simamora, Henry, (2007).
Pengantar Manajemen
. Jakarta: PT. Gunung Agung.
Singarimbun, Masri dan Sofian Efendi. (2000).
Metode Penelitian Survey
. Jakarta:
LP3ES.
Sitepu, Nirwana, S.K. (1994).
Analisis Jalur (Path Analysis)
. Bandung: Unit
Pelayanan Statistik FMIPA UNPAD
Sofo, F. 2003.
Pengembangan Sumber Daya Manusia
. Edisi 1. Surabaya:
Arlangga University Press.
Steer, Richard. 1992. Terjemahan Magdalena.
Efektivitas Organisasi
. Jakarta:
Erlangga.
Sudjana. (2005),
Metode Statistika
. Bandung: Tarsito.
Sugiyono. (2011),
Metode penelitian kuantitatif ualitatif dan iset dan
evelopment,
Cetakan ke 9. Penerbit Alfabeta. Bandung.
Sule, Ernie Tisnawati dan Kurniawan Saefullah, 2005.
Pengantar Manajemen
.
Jakarta: Pernada Media.
Suradinata, Ermaya., 2005,
Manajemen Sumber Daya Manusia
, Jakarta, PT.
Gahlia.
Susetyo, Budi. 2012.
Statistika untuk Analisis Data Penelitian
. Edisi 2. Bandung:
PT. Refika Aditama.
Syaidam, Gouzali., 2005.
Manajemen Sumber Daya Manusia
. Jilid 1. Jakarta:
Toko Agung.
Tampubolon, M. (2008).
Perilaku Keorganisasian (Organization Behaviour)
.
Ghalia Indonesia, Bogor
Thoha,
Miftah.
(2003).
Perilaku
Konsep
Dasar
dan
Aplikas
inya
, Cetakan Kesepuluh, Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Umar, Husein. (2008),
Metode Riset Bisnis Bidang Manajemen dan Akuntansi
,
PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
171
Wahyuni. (2014, Maret).
Sektor pariwisata Indonesia cetak 3 juta lowongan
kerja
.
Diperoleh
13
Juni
2014,
dari
http://bisnis.liputan6.com/read/2025616/sektor-pariwisata-indonesia-cetak-3-juta-lowongan-kerja
Widjana, Adang. (2005).
Pengaruh Budaya Kerja dan Pola Pengembangan
Karier Terhadap Kepuasan Pegawai Serta Implikasi Terhadap Kinerja
Pegawai pada Hotel BUMD di Provinsi Jawa Barat
., Desertasi., UNPAD.
Wikipariwisata. (n. d).
Sejarah munculnya pariwisata
. Diperolah 15 Juni 2014,
dari
http://wikipariwisata.blogspot.com/2013/06/sejarah-munculnya-pariwisata-di.html
Wikipedia. (n. d).
Pariwisata Indonesia
. Diperoleh 15 Juni 2014, dari
http://id.wikipedia.org/wiki/Pariwisata_di_Indonesia
Zurnali, Cut. (2010).
Learning Organization, Competency, Organizational
Commitment, dan Customer Orientation: Knowledge Worker - Kerangka
Riset Manajemen Sumberdaya Manusia di Masa Depan
. Penerbit Unpad