• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Pelaksanaan Kegiatan KKN PPM Periode XIII Tahun 2016 Desa Gubug - Kecamatan Tabanan - Kabupaten Tubug.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Laporan Pelaksanaan Kegiatan KKN PPM Periode XIII Tahun 2016 Desa Gubug - Kecamatan Tabanan - Kabupaten Tubug."

Copied!
78
0
0

Teks penuh

(1)

1 LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN KKN TEMATIK REVOLUSI

MENTAL

UNIVERSITAS UDAYANA

TEMA:

INDONESIA BERSIH, INDONESIA TERTIB, DAN INDONESIA MELAYANI

JUDUL KEGIATAN:

PENINGKATAN PERAN MAHASISWA UNIVERSITAS UDAYANA DALAM MEMBANGUN MENTAL MASYARAKAT DESA GUBUG UNTUK MEWUJUDKAN DESA GUBUG YANG BERSIH, SEHAT DAN TERTIB

DESA : GUBUG

KECAMATAN : TABANAN

KABUPATEN : TABANAN

PROVINSI : BALI

KULIAH KERJA NYATA TEMATIK REVOLUSI MENTAL

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS UDAYANA

(2)

2 HALAMAN PENGESAHAN

Tema : Indonesia Bersih, Indonesia Tertib, dan Indonesia Melayani

Judul Kegiatan : Peningkatan Peran Mahasiswa Universitas Udayana Dalam Membangun Mental Masyarakat Desa Gubug Untuk Mewujudkan Desa Gubug Yang Bersih, Sehat Dan Tertib

Desa : Gubug

Kecamatan : Tabanan Kabupaten : Tabanan

Provinsi : Bali

Periode Pelaksanaan : 23 Juli s/d 28 Agustus 2016

Sumber Dana : Rp. 9.000.000 (KKN Tematik Revolusi Mental Kemenko PMK)

Disusun Oleh :

NO NAMA NIM FAKULTAS

1 Made Yudha Putra Mahendra 1304505097 TEKNIK 2 I Gusti Putu Pebriana Pastika 1306105023 EKONOMI 3 Ni Luh Gede Ratna Maheswari 1303005246 HUKUM 4 Ni Kadek Lisna Dewi Suteja 1308205028 MIPA

5 Gusti Ayu Widya Lestari 1306305004 EKONOMI

6 Ni Made Lisa Rusmayani 1306305006 EKONOMI

7 I Gusti Agung Widaloka 1321105024 FISIP

8 Elizabeth Victoria Rodja 1321405019 FISIP

9 Ayu Chitra Adhitya Putri 1309005041 KEDOKTERAN HEWAN

10 Angga Hendrayana S 1311305029 TEKNOLOGI PERTANIAN

11 Putu Sonia Insani Sudarmintawan 1302205023 KEDOKTERAN

12 I Gede Surya Septiawan 1303005058 HUKUM

13 Efraim Aero 1301305054 ILMU BUDAYA

14 I Made Dodi Pramana 1304105024 TEKNIK

15 Made Satria Ambarsika 1302305048 KEDOKTERAN

16 Badri Syamsi 1307105006 PETERNAKAN

17 Malinda Noviarini 1305105015 TEKNOLOGI PERTANIAN

18 Anggi Putri Novianti 1301705012 ILMU BUDAYA

(3)
(4)

4 KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat rahmat-Nyalah Laporan Pelaksanaan Kegiatan KKN TEMATIK REVOLUSI MENTAL PERIODE KE XIII UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2016 DI DESA GUBUG, KECAMATAN TABANAN KABUPATEN TABANAN, BALI ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Atas terselesaikannya laporan ini, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah memberikan dukungan, diantaranya:

1. Pihak Rektorat Universitas Udayana atas bantuan dan fasilitas yang telah diberikan baik secara moral maupun spiritual.

2. Dosen Pendamping Lapangan kami Dr. Piers Andreas Noak, SH.,M.Si yang telah membimbing dan banyak memberikan saran.

3. Bapak Ir. I Nengah Mawan sebagai Prebekel Desa Gubug beserta staf pegawai yang senantiasa memberikan informasi.

4. Seluruh masyarakat di Desa Gubug atas bantuan informasi mengenai permasalahan dan situasi wilayah Desa Gubug

5. Orang tua, rekan-rekan seperjuangan di Universitas Udayana, serta berbagai pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu.

Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan untuk penyempurnaan penyelenggaraan kegiatan.

Semoga laporan ini dapat dipahami oleh pembaca serta dapat berguna bagi kami dan pembaca. Kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata yang kurang berkenan dalam laporan ini.

Denpasar, Agustus 2016

(5)

5 DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN SAMPUL ... 1

HALAMAN PENGESAHAN ... 2

RINGKASAN ... 4

KATA PENGANTAR ... 6

DAFTAR ISI ... 7

BAB I PENDAHULUAN ... 8

1.1 Analisi Situasi ... 8

1.2 Identifikasi Masalah ... 9

1.3 Tujuan dan Manfaat ... 11

BAB II REALISASI PENYELESAIAN MASALAH ... 14

2.1 Tema dan Judul Kegiatan ... 14

2.2 Program Kerja ... 14

2.3 Jadwal Kegiatan ... 19

BAB III PELAKSANAAN DAN HASIL KEGIATAN KKN ... 23

BAB IV PENUTUP ... 40

4.1 Kesimpulan ... 40

4.2 Saran atau Rekomendasi ... 44

DAFTAR PUSTAKA ... 46

(6)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Analisis Situasi

Desa Gubug merupakan salah satu desa dari 12 desa yang terletak di Kecamatan Tabanan, Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali. Desa Gubug merupakan salah satu desa dari 12 desa yang ada di Kecamatan Tabanan. Wilayah Desa Gubug terdiri dari delapan dusun, diantaranya Dusun Taman, Dusun Tonja, Dusun Gubug Baleran, Dusun Pande, Dusun Batu Sangian, Dusun Gubug Belodan, Dusun Pengayehan, dan Dusun Curah. Desa Gubug memiliki luas 512 Ha. Secara geografi, batas-batas wilayah Desa Gubug adalah sebagai berikut:

Sebelah Utara : Desa Dauh Peken

Sebelah Timur : Sungai Yeh Empas atau Desa Bongan Sebelah Selatan : Desa Sudimara

Sebelah Barat : Sungai Yeh Enu atau Desa Pangkung Karung Kecamatan Kerambitan

(7)

2 Desa Gubug terletak di dataran rendah dengan ketinggian 75-150 meter di atas permukaan laut. Jumlah penduduk Desa Gubug yang tercatat sampai tanggal 31 Desember 2013 yaitu, sejumlah 4451 orang yang terdiri dari 2232 laki-laki dan 2219 perempuan dengan jumlah kepala keluarga sebanyak 1427. Penduduk Desa Gubug sebagian besar menggantungkan hidup dengan bertani dan sebagian bekerja sebagai Pegawai Negeri, TNI atau POLRI, Pedagang, Karyawan Swasta, Sopir, Pengrajin Pande Besi dan Tukang.

Desa Gubug memiliki wilayah persawahan yang luas serta memiliki sistem irigasi yang terbagi ke dalam kelompok-kelompok subak yaitu Subak Tonja-Batusangiang, Subak Gubug I dan Subak Gubug II. Desa Gubug belum memiliki tempat pembuangan akhir (TPA) untuk pembuangan sampah-sampah yang dihasilkan per harinya. Kesadaran masyarakat dan sistem pengolahan yang masih rendah menyebabkan banyaknya lahan terbuka yang digunakan sebagai tempat pembuangan sampah. Hal ini mengakibatkan timbulnya timbunan sampah di sekitar pemukiman sehingga sangat mengurangi keasrian dari Desa Gubug tersebut.

Penduduk yang berjumlah 4.451 orang di Desa Gubug, tersebar dibeberapa titik pemukiman. Koordinasi dan komunikasi kepada masyarakat setiap banjar dinas dilakukan dengan membentuk perkumpulan-perkumpulan masyarakat seperti Sekaa Banjar untuk kaum bapak/kepala keluarga, Pembina Kesejahteraan Keluarga (PKK) bagi kaum ibu-ibu, serta Sekaa Teruna Teruni (STT) dan Karang Taruna untuk pemuda-pemudi desa. Perkumpulan tersebut bertujuan disamping mempermudah koordinasi juga mempererat kerjasama dan rasa memiliki, menghargai serta menghormati antara sesama makhluk ciptaan Tuhan.

(8)

3 optimalnya pemahaman Pengelolaan Sampah Terpadu oleh masyarakat Selain itu di desa Gubug sendiri masih banyak ditemukan adanya anak di bawah umur yang mengendarai kendaraan bermotor tanpa menggunakan helm dan tentunya belum memiliki Surat Izin Mengemudi. Serta di desa Gubug ini terdapat tingkat kekerasan di dalam rumah tangga yang bisa dikatakan tinggi.

Sehingga berdasarkan analisa berbagai potensi desa dan permasalahan yang dihadapi masyarakat, maka sebagai wujud partisipasi civitas akademika Universitas Udayana akan dilaksanakan program KKN RM (Kuliah Kerja Nyata Tematik Revolusi Mental) di Desa Gubug dengan judul “Peningkatan Peran Mahasiswa Universitas Udayana dalam Membangun Mental Masyarakat Desa Gubug Untuk Mewujudkan Desa Gubug Yang Bersih, Sehat dan Tertib”. Hal ini merupakan integrasi kondisi wilayah yang berupa sumber daya manusia, kebersihan dan kesehatan serta ketertiban masyarakat guna peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat di lingkungan Desa Gubug.

Berdasarkan latar belakang tersebut pada KKN Tematik Revolusi Mental XIII

di Desa Gubug ini diangkat tema “Indonesia Melayani, Indonesia Bersih, dan Indonesia Tertib”. Pemanfaatan lingkungan ini tidak hanya akan berdampak sosial, tetapi dapat berdampak di bidang ekonomi maupun kesehatan. Semua tujuan ini akan tercapai dengan pemanfaatan berbagai disiplin ilmu yang dimiliki oleh mahasiswa dibarengi dengan kerjasama bersama aparat desa, pemerintah, dan masyarakat desa. Melalui program yang dirancang bersama ini diharapkan dapat memberikan solusi terhadap permasalahan yang ada di Desa Gubug ini sehingga tercapai Desa Gubug yang Efektif, Mandiri, Aktif, dan Sejahtera.

1.2Identifikasi Masalah

1.2.1 Bidang Indonesia Melayani

1. Kurang maksimalnya SDM perangkat desa.

2. Kurangnya penyediaan sarana dan prasarana pelayanan publik.

3. Sistem administrasi dan keuangan yang belum tertata dengan baik di Desa Gubug

1.2.2 Bidang Indonesia Bersih

(9)

4 2. Penanaman pola pikir mengenai perilaku hidup bersih sejak dini masih

dirasa perlu.

3. Pemanfaatan lahan pekaranan rumah yang kosong perlu digalakkan. 4. Kegiatan gotong royong perlu diperbanyak.

1.2.3 Bidang Indonesia Tertib

1. Desa Gubug tidak mempunyai papan plang yang menunjukkan ruang publik/nama tempat umum (menuju dusun-dusun dan sekolah).

2. Terdapat beberapa rumah yang tidak memiliki nomor rumah di Dusun Gubug Baleran.

3. Masih kurangnya pemahamahan masyarakat Desa Gubug tentang bahaya narkoba.

4. Terdapat beberapa ruang publik di Desa Gubug (Kantor Desa Gubug) yang belum mempunyai papan informasi.

1.3Tujuan dan Manfaat 1.3.1 Tujuan

1.3.1.1 Bidang Indonesia Melayani

1. Menyusun SOP pelayanan keterbukaan informasi publik (misal KTP, kartu KK, dll) sebagai panduan agar masyarkat mudah dan tertib dalam pelayanan

2. Memberikan pemahaman pada masyarakat tentang penggunaan kartu Indonesia Sehat dan Kartu indonesia Pintar 3. Meningkatkan kelengkapan data base adminitrasi desa.

4. Meningkatkan pemahaman dan keterampilan aparatur desa dalam menggunakan perangkat komputer dan dalam pembuatan data base berbasis IT

1.3.1.2 Bdang Indonesia Bersih

1. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pemilahan sampah sebelum dibuang ketempat sampah.

(10)

5 3. Memanfaatkan lingkunan pekarangan warga agar dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan gizi keluarga dan keasrian lingkungan.

4. Memantapkan kerja sama dan kerukunan masyarakat dengan program gotong royong.

1.3.1.3 Bidang Indonesia Tertib

1. Terdapatnya papan plang petunjuk yang yang menunjukkan ruang publik (tempat umum (menuju dusun-dusun dan sekolah).

2. Terlengkapinya penomoran rumah-rumah di Desa Gubug (Banjar Gubug baleran)

3. Masyarakat Desa Gubug menjadi paham tentang bahaya narkoba.

4. Ruang publik di Desa Gubug (kantor Desa Gubug) memiliki papan informasi.

1.3.2 Manfaat

1.3.2.1 Bidang Indonesia Melayani

1. Tersusunnya SOP pelayanan keterbukaan informasi publik (misal KTP, kartu KK, dll) sebagai panduan agar masyarkat lebih dimudahkan dalam menerima pelayanan.

2. Masyarakat paham tentang penggunaan kartu Indonesia Sehat dan Kartu indonesia Pintar

3. Terkumpulnya data base adminitrasi desa.

4. Aparatur desa lebih paham dan terampil dalam penggunaan perangkat komputer dan dalam pembuatan data base berbasis IT.

1.3.2.2 Bidang Indonesia Bersih

1. Masyarakat mampu mengerti dan mempraktekkan pentingnya pemilahan sampah.

(11)

6 3. Masyarakat akan dapat memenui kebutuhannya hanya dari

memanfaatkan lingkungan rumahnya.

4. Masyarakat akan memiliki ikatan kerja sama yang bagus. 1.3.2.3 Bidang Indonesia Tertib

1. Mudahnya masyarakat dari laur Desa Gubug dalam mencari tempat-tempat umum dan ruang publik

2 Memudahkan kegiatan-kegiatan yang bersangkutan dengan alamat rumah seperti kegiatan surat menyurat, penerimaan kiriman barang, maupun penyampaian informasi di Kecamatan maupun Kabupaten Tabanan

3 Seluruh elemen masyarakat Desa Gubug dapat lebih memahami bahaya tentang narkoba, baik menjadi pengedar maupun pemakai sehingga terhinadar dari narkoba.Dapat menciptakan lingkungan masyarakat Desa Gubug yang tertib dan aman . 4 Segala informasi-informasi yang ada dan menyangkut untuk

(12)

1 BAB II

REALISASI PENYELESAIAN MASALAH

2.1 Tema dan Judul 2.1.1 Tema

Tema dari kegiatan KKN Tematik Revolusi Mental XIII yang dilaksanakan di Desa Gubug, Kecamatan Tabanan adalah “Indonesia Melayani, Indonesia Bersih, dan Indonesia Tertib”.

2.1.2 Judul Kegiatan

Peningkatan Peran Mahasiswa Universitas Udayana dalam Membangun Mental Masyarakat Desa Gubug Untuk Mewujudkan Desa Gubug Yang Bersih, Sehat dan Tertib.

2.2 Program Kerja

Program-program yang telah dilaksanakan mengacu pada tema Revolusi Mental yang didalamnya terdapat tiga nilai yakni Etos Kerja, dan Gotong Royong yang diimplementasikan melalui tiga sikap dan direalisasikan melalui tiga bidang diantaranya bidang Indonesia Melayani, Indonesia Bersih, dan Indonesia Tertib.

Berdasarkan pertimbangan terhadap prioritas masalah yang telah diuraikan tersebut diputuskan beberapa program yang dinilai perlu untuk dijalankan. Adapun program-prrogram tersebut yaitu:

2.2.1 Program Mewujudkan Aparatur Desa yang Siap Melayani Masyarakat Tabel 1.Program Mewujudkan Aparatur Desa yang Siap Melayani Masyarakat N

o

Kegiatan Tujuan Sasaran Output/Target Outcome/Da

mpak

1 Peningkatan Manajemen Adminitrasi Pemerintahan Desa

1.Pembuatan Standar operasional Prosedur (SOP)

keter-bukaan

Menyusun SOP pelayanan keterbukaan informasi publik (misal KTP, kartu KK, dll) sebagai panduan agar masyarkat mudah dan tertib dalam pelayanan

Kepala Desa

Sekretaris desa

Para kepala kantor urusan

Kelian banjar

Masyarakat

Paket pembuatan peterbukaan informasi publik (SOP pembuatan KTP, KK, dll)

(13)

2 informasi publik 2.Sosialisasi program Kartu Indonesia Sehat dan Kartu Indonesaia Pintar Tersosialisasikannya program Kartu Indonesia Sehat dan Kartu Indonesia Pintar kepada masyarakat desa Memberikan pemahaman pada masyarakat tentang penggunaan kartu Indonesia Sehat dan Kartu indonesia Pintar

Kepala Desa

Sekretaris desa

Para kepala kantor urusan (KAUR

Kelian banjar

Masyarakat

Masyarkat desa mema-hami dan mengerti tentang Kartu Indonesia Sehat dan Kartu Indonesia pintar

Poster atau standing banner sosialisasi Kartu Indonesia Sehat dan Kartu Indonesia Pintar. Terjaminny a layanan kesehatan bagi masyarakat yang tidak mampu Terjaminny a layanan pendidikan bagi yang tidak mampu

3. Pembua-tan data base adminitrasi desa Meningkatkan kelengkapan data base adminitrasi desa. Menertibkan admitrasi desa

Kepala desa

Sekretaris Desa

Para Kepala Kantor Urusan (KAUR)

Kelian Banjar

Satu pake sisitem data base adminitrasi desa. Meningkatkan adinitrasi desa (buku tamu, struktur oranisasi, dll) Memberika n kemudahan aparatur desadalam mencari dokumen yang diperlukan. Pemerintah desa memiliki kelengkapa n data base desa yang lebih baik.

4.Sosialisasi adminis-trasi desa berbasis IT

Meningkatkan pemahaman dan keterampilan aparatur desa dalam menggunakan perangkat computer

Meningkatkan kemampuan aparatur desa dalam

pembuatan data base berbasis IT

Kepala desa

Sekretaris desa

(14)

3 masyarakat dengan menggunak an perangkat komputer

2. 2. Program Mewujudkan Lingkungan Desa yang Bersih Tabel 2. Program Mewujudkan Lingkungan Desa yang Bersih.

No. Kegiatan Tujuan Sasaran Output/Target Outcome/Dampa

k

1 Pengelolaan Sampah melalui Penguatan Manajemen Bank Sampah

1. Pembuatan tempat sampah dengan menggunaka n 3 media

Membuat tempat sampah yang sesuai dengan jenis sampah (tempat sampah organik, non organik, dan B3)

Kepala Desa

Sekretaris Desa.

Para kepala kantor urusan (KAUR) Masyarakat Tempat sampah dengan 3 media (tempat sampah organik, non organik dan B3) Memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam membuang sampah sesuai dengan jenisnya. Memberikan kemudahan ketika akan mendaur ulang sampah sesuai dengan jenis yang dibutuhkan Tersedianya tempat sampah akan membiasakan masyarakat membuang sampah pada tempatnya

2. Gerakan Hidup Sehat

1. Sosialisasi pola hidup sehat di lingkungan masyarakat Melakukan

sosialisasi pola hidup sehat melalui

kegiatan sosial, keagamaan, dan olahraga

(15)

4

dan sekolah dan sekolah.

Poster atau standing banner tentang pola hidup sehat sekolah Mewujudkan lingkungan desa dan sekolah yang sehat Menciptakan pola hidup sehat pada masyarakat dan siswa. 2. Pemanfaatka n lahan pekarangan untuk meningkat-kan gizi keluarga dan keasrian lingkungan desa Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya memanfaatkan pekarangan yang terbatas dengan menanam tanaman bergizi bagi keluarga. Mendorong masyarakat untuk memanfaatkan pekarangan yang terbatas dengan menanam tanaman bergizi bagi keluarga

Para kepala kantor urusan (KAUR).

Para kader PKK, Posyandu, Karang taruna, posdaya Kepala Keluarga Terdapatnya kebun bergizi di pekarangan rumah warga masyarakat atau tanaman obat keluarga (TOGA). Terdapatnya tanaman pot dan bunga di lingkungan desa. Terciptanya pekarangan rumah yang ditanami tanaman yang bergizi bagi keluarga. Terciptanya pekarangan rumah yang bersih, sehat, dan indah 3.Gerakan bersih-bersih dan gotong royong (misal bersih-bersih lingkungan disekitar desa, normalisasi selokan/got, pembuangan air limbah keluarga, dll) Terwujudnya kebersihan lingkungan desa Menumbuhkan tanggung jawab dan kepedulian

masyarakat dalam mengolah limbah keluarga

Tertatanya saluran pembuangan air limbah keluarga

Kepala Desa

Sekretaris Desa

(16)

5 2.3.Program Mewujudkan Lingkungan Desa yang Tertib

Tabel 3.Program Mewujudkan Lingkungan Desa yang Tertib

No.

Kegiatan Tujuan Sasaran Output/Target Outcome/Da

mpak

1 Tertib Sosial dan Hukum

1. Sosialisaasi dan bahaya

penyalahguna-an narkoba dan pencegahan kekerasan, seksual dan HIV

Memberikan pemahaman tentang dampak penyalahguna an narkoba Memberikan pemahaman tentang dan pencegahan kekerasan, seksual dan HIV Tokoh masyarakat (Toma) Tokoh Agama (Toga)

Para Kader PKK, Posyandu, karang taruna

Para Kepala keluarga

Para siswa SD/SMP/ SMA Masyarakat Terlaksana sosialisasi tentang bahaya penyalahgunaan narkoba Terlaksananya sosialisasi tentang dan pencegahan kekerasan, seksual Meningkatnya pemahaman masyarakat tentang bahaya penyalahgunaan narkoba Meningkatnya pemahaman masyarakat tentang pencega-han kekerasan, seksual dan HIV Berkurangny a penyalahgun aan narkoba terutama di kalangan generasi muda Mencegah terjadinya kekerasan seksual terutama pada anak Mewujudkan ketertiban dalam kehidupan masyarakat

2 Tertib Lingkungan

1. Tertib keamanan lingkungan Meningkatnya pemahaman masyarakat akan pentingnya keamanan lingkungan. Terwujudnya keamanan lingkungan masyarakat Masyarakat Lembaga sosial masyarakat

Poster atau stiker ajakan tertib lingkungan Rasa tanggung-jawab masyarakat terhadap lingkungan 2. Tertib lingkungan fisik Memberikan kerapihan dan kemudahan melalui petunjuk-petunjuk jalan di lingkungan Keluarga Masyarakat Lembaga sosial masyarakat

Pembuatan papan nama jalan dan petunjuk tempat umum

(17)

6 masyarakat

Memudahkan pihak lain dalam pendataan jumlah kepala keluarga

kelengkapan nomor rumah

fisik

Terciptanya lingkungan desa

(18)

1 BAB III

PELAKSANAAN DAN HASIL KEGIATAN KKN

1.1 Bidang Indonesia Melayani

3.1.1 Sosialisasi Kartu Indonesia Sehat dan Kartu Indonesia Pintar

Program sosialisasi Kartu Indonesia Sehat dan Kartu Indonesia Pintar merupakan program yang dijalankan oleh bidang Indonesia Melayani. Program ini dijalankan pada tanggal 10 Agustus 2016 pukul 19.00 – 20.30 WITA di Wantilan Banjar Curah, Desa Gubug yang kelompok sasaran nya yaitu aparatur dan tentunya masyarakat Desa Gubug. Ada pun pihak-pihak yang terlibat dalam sosialisasi Kartu Indonesia Sehat dan Kartu Indonesia Pintar ini meliputi Mahasiswa KKN Tematik Revolusi Mental Periode XIII, Kepala Desa, Sekertaris Desa, Kepala BPD Gubug, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga selaku pembicara untuk materi Kartu Indonesia Pintar, Ketua Kantor BPJS Kesehatan Cabang Tabanan selaku pembicara untuk materi Kartu Indonesia Sehat, BIMAS Polresta Tabanan selaku pembicara untuk materi tambahan (KAMTIBNAS), Karang Taruna Desa Gubug, Ibu-ibu PKK Desa Gubug, Koordinator KKN Kabupaten Tabanan Universitas Udayana, dan masyarakat Desa Gubug.

Pelaksanaan kegiatan sosialisasi ini pertama-tama diawali dengan berkoordinasi bersama Kepala Desa dan Sekretaris Desa untuk pengadaan sosialisasi ini. Kemudian mahasiswa melakukan survey dan mengirim surat permohonan pembicara kepada Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Tabanan dan BPJS Kesehatan Cabang Tabanan. Setelah itu mahasiswa membuat dan menyebarkan surat kepada para undangan. Lalu mahasiswa melakukan persiapan-persiapan untuk sosialisasi mulai dari mempersiapkan konsumsi, peralatan dan administrasi hingga eksekusi sosialisasi.

(19)

2 adalah masyarakat mendapatkan informasi mengenai penggunaan Kartu Indonesia Sehat dan Kartu Indonesia Pintar.

Gambar 3.1 Suasana Sosialisasi Di Wantilan Br. Curah

3.1.2 Pelatihan Komputer untuk Staff Kantor Desa

Zaman modern menuntut ketepatan dan kerapihan dalam bekerja. Teknologi sudah menyentuh segala aspek, mulai dari kehidupan sehari-hari seperti memasak hingga pekerjaan kantor, tidak terkecuali pekerjaan administrative desa. Teknologi membantu mempermudah dalam mengerjakan sesuatu, dan data yang disimpan pun lebih aman dan lebih mudah untuk diakses. Namun terkadang dikarenakan keterbatasan teknologi dan kemampuan mengoprasikannya, orang –orang enggan menggunakan teknologi padahal teknologi memiliki lebih banyak dampak positif dibandingkan hal negative. Dengan alasan itulah mahasiswa KKN Revolusi Mental 2016 memberikan pelatihan komputer untuk staff Kantor Desa Gubug. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan aparat desa dalam pengoprasian komputer. Pelatihan computer ini di harapkan bisa meningkatkan kemampuan untuk melayani warga Desa Gubug, sehingga warga bisa merasakan kinerja aparat desa yang lebih cepat dan efisien.

(20)

3 para pegawai staff desa. Pelatihan ini diberikan pada saat jam kerja dengan mencontohkan secara langsung bagaimana pengoprasian computer yang baik dan benar. Mahasiswa juga memberikan pelatihan penggunaan internet seperti cara membuat e-mail, cara menyimpan data secara online (cloud dan google drive) dan lain sebagainya. Dalam melaksanakan program ini ada beberapa kendala yang dihadapi seperti jam pengajaran, dan juga usia para pegawai kantor desa. Usia menjadi masalah dikarenakan pegawai Kantor Desa Gubug tidak terlahir di era melek teknologi, sehingga sulit untuk membiasakan diri bersentuhan dengan teknologi. Mereka lebih nyaman menggunakan pulpen, kertas dan lainnya untuk menyimpan data, padahal kemungkinan data hilang sangatlah besar. Dengan kemauan keras untuk belajar maka kemampuan pegawai desa menjadi lebih baik dari hari ke hari.

Untuk panduan di hari depan, mahasiswa telah menyiapkan buku pendukung agar apabila nanti ada kendala ataupun hal yang kurang dipahami, para pegawai Kantor Desa bisa lebih mudah mencari solusi dan mempelajarinya.

Gambar 3.2 Mahasiswa sedang membantu staff kantor desa dalam bidang IT

3.1.3. Pembuatan SOP –Keterbukaan Administrasi Publik

(21)

4 Kependudukan dan Catatan Sipil sangat kooperatif sehingga tidak ada kendala yang berarti. Tahap selanjutnya adalah berkoordinasi dengan seluruh kepala dusun untuk menempelkan poster-poster tersebut di masing-masing bale banjar dan wantilan.

Tahapan yang kurang lebih sama ditempuh untuk membuat spanduk atau banner. Untuk pembuatan spanduk, tahap pertama ialah berkoordinasi dengan Kepala Desa Gubug dan Sekertaris Desa Gubug. Setelah melakukan koordinasi, mahasiswa membuat design untuk spanduk.

Kendala yang dihadapi tidaklah banyak, utamanya hanyalah sekitar penempatan poster, tidak adanya papan informasi disetiap bale banjar yang menyulitkan penempelan poster-poster. Setelah berkoordinasi lagi dengan kepala dusun setiap banjar, ditemukanlah solusi untuk permasalahan tersebut. Mahasiswa akhirnya memilih letak strategis agar SOP tersebut mudah dibaca.

Manfaat dari program ini sudah langsung bisa dirasakan oleh masyarakat Desa Gubug, masyarakat yang tadinya tidak mengetahui alur pembuatan KTP (Kartu Tanda Penduduk), KK (Kartu Keluaraga) dan SOP lainnya kini dengan mudah bisa mendapat informasi.

Gambar 3.3 X-Banner AlurAdministrasi Pembuatan KTP dan Kartu Keluarga

(22)

5 3.1.4 Melengkapi Administrasi Database

Administrasi database desa sangatlah penting mengingat data-data yang disimpan oleh desa merupakan pokok penduduk desa semisal data kartu keluarga, KTP dan lain-lain. Desa Gubug sudah menerapkan administrasi database berbasis computer, namun belum memaksimalkannya. Adapun database yang kurang lengkap atau kurang valid. Mahasiswa berusaha membantu menyelesaikan masalah ini. Dalam program ini ikut pula berpartisipasi Kepala Desa Gubug, Sekertaris Desa Gubug, Seluruh Kepala Dusun yang ada di Desa Gubug dan tentunya masyarakat Desa Gubug. Pertama mahasiswa berkoordinasi dengan aparat desa, Kepala Desa, Sekertaris Desa dan Kepala Dusun setiap dusun di Desa Gubug. Tahap selanjutnya adalah turun ke lapangan, mahasiswa mencoba menvalidasi dan melengkapi data agar nantinya database yang dimiliki oleh Kantor Desa Gubug merupakan data yang terbaru, dan valid.

Dengan program ini pendataan akan menjadi lebih mudah, dan data yang dimiliki adalah data terbaru sehingga apabila ada keperluan warga Gubug bisa terdata dengan baik. Mahasiswa juga membantu menertibkan administrasi database, dengan cara merapikan folder database diperangkat computer desa. Kegiatan lainnya adalah memindahkan data mentah yang bersifat non-komputer (tulisan tangan, kertas, dll.) kedalam computer. Hal ini dilakukan agar data mudah diakses dan lebih aman (tidak tercecer dan tidak rusak).

Permasalahan yang ditemukan selama program ini dilaksanakan adalah sebagian warga belum memiliki kartu keluarga sehingga menyulitkan pendataan dan sebagian warga tidak memperbaharui data ke kantor desa sehingga ketika dilakukan pengeckan ke lapangan data yang ada tidak valid dengan data yang dimiliki penyensus.

(23)

6 Gambar 3.6 Melakukan Sensus Data UKM

1.2 Bidang Indonesia Bersih

1.2.1 PHBS ( Perilaku Hidup Bersih dan Sehat)

Kegiatan PHBS dimulai dari melakukan persiapan terlebih dahulu, melakukan survei ke sekolah yang bersangkutan, kemudian membuat surat perijinan dan mengirimkan surat ke sekolah sekaligus berkoordinasi dengan pihak sekolah mengenai jadwal pelasanaan sosialisasi di SD yang bersangkutan, serta menyiapkan peralatan dan materi yang dibutuhkan untuk kegiatan sosialisasi, dan kegiatan persiapan tersebut dilakukan sebelum hari kegiatan sosialisasi dilakukan. Sasaran dari kegiatan PHBS ini adalah anak-anak SD di sekolah tersebut. Pihak yang terlibat dalam pelaksanaan sosialisasi adalah mahasiswa KKN Tematik Revolusi Mental periode XIII Tahun 2016 dan melibatkan pihak sekolah yang menjadi tempat kegiatan sosialisasi dilakukan.

Kegiatan PHBS pertama dimulai dari tanggal 30 Juli 2016 yang berlokasi di SDN 4 Gubug. Dalam pelaksanaan kegiatan sosialisasi PHBS di SDN 4 Gubug ini, tidak terdapat kendala yang berarti dan selurun rangkaian acara dapat berjalan dengan lancar. Dan hasil yang diperoleh dari kegiatan ini adalah anak-anak di SDN 4 Gubug dapat tahu caramencuci tangan dengan baik dan benar.

Kegiatan PHBS kedua dimulai dari tanggal 3 Agustus 2016 yang berlokasi di SDN 1 Gubug Dalam pelaksanaan kegiatan sosialisasi PHBS di SDN 1 Gubug ini, tidak terdapat kendala yang berarti dan selurun rangkaian acara dapat berjalan dengan lancar. Dan hasil yang diperoleh dari kegiatan ini adalah anak-anak di SDN 1 Gubug dapat tahu cara mencuci tangan dengan baik dan benar.

(24)

7 terdapat kendala yang berarti dan selurun rangkaian acara dapat berjalan dengan lancar. Dan hasil yang diperoleh dari kegiatan ini adalah anak-anak di SDN 3 Gubug dapat tahu cara mencuci tangan dengan baik dan benar.

Kegiatan PHBS kedua dimulai dari tanggal 5 Agustus 2016 yang berlokasi di SDN 2 Gubug Dalam pelaksanaan kegiatan sosialisasi PHBS di SDN 2 Gubug ini, pada saat pelaksanaan terdapat sedikit kendala yaitu terjadi mati listrik yang menyebabkan kegiatan PHBS tidak dapat dilaksanakan dengan menggunakan pengeras suara. Hasil yang diperoleh dari kegiatan ini adalah anak-anak di SDN 3 Gubug dapat tahu cara mencuci tangan dengan baik dan benar.

Kegiatan PHBS kedua dimulai dari tanggal 6 Agustus 2016 yang berlokasi di SDN 5 Gubug. Dalam pelaksanaan kegiatan sosialisasi PHBS di SDN 5 Gubug ini, tidak terdapat kendala yang berarti dan selurun rangkaian acara dapat berjalan dengan lancar. Dan hasil yang diperoleh dari kegiatan ini adalah anak-anak di SDN 5 Gubug dapat tahu cara mencuci tangan dengan baik dan benar.

Gambar 3.7 Suasana Sosialisasi PHBS

3.2.2 Pengadaan Tong Sampah dengan 3 media Berbeda

(25)

8 melakukan koordinasi, dilakukan penyerahan tong sampah kepada pihak sekolah dan setelah itu melakukan evaluasi setelah kegiatan selesai.

Penyerahan tong sampah yang berjumlah tiga set dengan warna yang berbeda dilakukan pada hari Rabu tanggal 24 Agustus 2016 kepada pihak Desa Gubug yang pada saat itu diwakilkan oleh sekretaris Desa Gubug. Setelah penyerahan kemudian pada tanggal 26 Agustus 2016 dilakukan penempatan tong sampah di kantor Desa Gubug, SDN 4 Gubug, SDN 5 Gubug, dan SDN 1 Gubug.

Dalam pelaksanaan kegiatan ini, melibatkan Kepala Desa Gubug, Kepala Sekolah yang bersangkutan, dan mahasiswa KKN Tematik Revolusi Mental Unud Periode XIII tahun 2016. Sasaran kegiatan ini adalah lingkungan di Desa Gubug itu sendiri. Pada saat pelaksanaan kegiatan ini, terdapat kendala pada saat pendistribusian tong sampah mengingat bahwa tong sampah yang dibawa cukup banyak. Dan untuk mensiasati hal tersebut, akhirnya tong sampah didistribusikan satu persatu menggunakan sepeda motor. Hasil dari kegiatan ini adalah tempat-tempat umum yang strategis memiliki tong sampah dan anak-anak SD mengetahui pentingnya pemilahan sampah sebelum dibuang.

Gambar 3.8 Suasana Penyerahan Tong Sampah

3.2.3 Pengadaan bibit tanaman bergizi dan bermanfaat

(26)

9 koordinasi dengan kepala Desa Gubug mengenai penyerahan bibit tanaman dan dilanjutkan berkoordinasi dengan Ketua PKK Desa Gubug mengenai penyerahan bibit tanaman. Setelah melakukan koordinasi, dilakukan penyerahan bibit tanaman kepada ibu-ibu PKK Desa Gubug dan setelah itu melakukan evaluasi setelah kegiatan selesai. Penyerahan bibit tanaman bergizi dan bermanfaat yang dilakukan pada hari Senin tanggal 8 Agustus 2016 kepada ibu-ibu PKK Desa Gubug bersama dengan Kepala Desa Gubug. Dalam pelaksanaan kegiatan ini, melibatkan Kepala Desa Gubug, Ibu PKK Desa Gubug, dan mahasiswa KKN Tematik Revolusi Mental Unud Periode XIII tahun 2016. Sasaran kegiatan ini adalah ibu-ibu PKK di Desa Gubug. Pada saat pelaksanaan kegiatan ini, terdapat kendala akibat kurangnya jumlah bibit tanaman yang tersedia karena jumlah ibu PKK yang tidak sebanding. Solusi yang dilakukan adalah pemberian bibit tanaman dilakukan dengan cara pengundian. Hasil dari kegiatan ini adalah Ibu PKK dapat memanfaatkan pekarangan rumah yang masih kosong untuk dijadikan lahan tanam tanaman yang memiliki nilai gizi dan keasrian lingkungan.

Gambar 3.9 Suasana Penyerahan bibit tanaman bergizi dan bermanfaat

3.2.4 Program Gotong Royong

(27)

10 Kegiatan gotong royong telah dilakukan sebanyak beberapa kali, yang pertama dilakukan pada tanggal 24 Juli 2016 bertempat di Gudang bekas wantilan Desa Gubug yang melibatkan Mahasiswa KKN Tematik Revolusi Mental Periode XIII tahun 2016 bersama Perangkat Desa Gubug. Sasaran kegiatan gotong royong ini adalah perangkat Desa Gubug. Kendala yang dihadapi dalam kegiatan ini adalah kurangnya ketersediaan alat-alat kebersihan yang ada sehingga membuat kegiatan gotong royong ini sedikit agak lama. Hasil dari kegiatan gotong royong ini adalah Gudang bekas wantilan tersebut dapat digunakan kembali.

Kegiatan gotong royong kedua dilaksanakan pada tanggal 3 Agustus 2016 bertempat di depan kantor Desa Gubug yang melibatkan Mahasiswa KKN Tematik Revolusi Mental Periode XIII tahun 2016 bersama Perangkat Desa Gubug beserta Mahasiswa KKN Undiksha. Sasaran kegiatan gotong royong ini adalah perangkat Kantor Desa Gubug. Tidak ada kendala yang berarti pada gotong royong ini.

Kegiatan gotong royong ketiga dilaksanakan pada tanggal 8 Agustus 2016 bertempat di Kuburan Desa Gubug yang melibatkan Mahasiswa KKN Tematik Revolusi Mental Periode XIII tahun 2016 bersama Masyarakat Desa Gubug. Sasaran pada gotong royong ini adalah Masyarakat Desa Gubug. Kendala yang dihadapi dalam kegiatan ini adalah kurangnya ketersediaan alat-alat kebersihan dan luasnya kuburan yang ada sehingga membuat kegiatan gotong royong ini menjadi lama.

(28)

11 Gambar 3.10 Suasana Gotong Royong

3.2.5 Pengadaan Alat-alat Kebersihan

Kegiatan pengadaan alat-alat kebersihan diawali dengan melakukan survei harga di berbagai tempat yang berbeda, selanjutnya dilakukan pembelian alat alat yang dibutuhkan, kemudian dilanjutkan dengan melakukan koordinasi dengan kepala Desa Gubug mengenai penyerahan alat alat kebersihan dan kemudian dilakukan penyerahan alat-alat kebersihan kepada pihak desa dan setelah itu melakukan evaluasi setelah kegiatan selesai.

Pembelian alat-alat kebersihan dilakukan pada hari Selasa tanggal 23 Agustus 2016, dan penyerahan alat alat tersebut dilakukan pada tanggal 25 Agustus 2016 kepada pihak Desa Gubug yang pada saat itu diwakilkan oleh sekretaris Desa Gubug.

(29)

12 Gambar 3.11 Penyerahan Alat-alat kebersihan di kantor perebekel desa Gubug

3.3 Bidang Indonesia Tertib

3.3.1Sosialisasi Bahaya Narkoba, Anti kekerasan seksual, dan HIV AIDS

(30)
[image:30.595.182.452.95.267.2]

13 Gambar 3.12 Suasana penyampaian materi penyalahgunaan narkoba

Gambar 3.13 Suasana peserta saat sosialisasi berlangsung

3.3.2 Pengadaan Plang Nama Tempat Umum dan Plang Nomor Rumah

[image:30.595.186.430.309.509.2]
(31)

14 sudah disurvei sebelumnya. Tidak terdapat kendala dalam pelaksanaan program ini. Hasil dari pelaksanaan program ini adalah Terdapat papan petunjuk tempat umum maupun ruang publik.

[image:31.595.191.432.404.601.2]

Program pengadaan plang nomor rumah dilaksanakan pada tanggal yang sama namun pada jam yang berbeda yakni pada jam 15.00 WITA Sasaran program ini adalah seluruh masyarakat Desa Gubug. Lokasi pelaksanaan program adalah Dusun Gubug Baleran. Pelaksanaan program ini diawali dengan survei ke seluruh dusun di Desa Gubug untuk pengecekan nomor rumah, survey penomoran rumah di Banjar Gubug Baleran, kemudian memesan plang nomor rumah, dilanjutkan dengan pengambilan plang nomor rumah, selanjutnya briefing pemasangan nomor rumah, dan terakhir pemasangan plang nomor rumah pada rumah-rumah yang sudah di survei di Dusun Gubug Baleran dan tidak memiliki nomor rumah. Tidak teradapat dalam pelaksanaan program ini. Adapaun hasil yang didapatkan dari pelakasanaan program ini yakni Terlengkapinya plang nomor rumah-rumah warga di Desa Gubug.

(32)

15 Gambar 3.15 Suasana penempelan nomor rumah di Dusun Gubug Baleran

3.3.3 Pengadaan Papan Informasi

[image:32.595.189.433.144.326.2]
(33)
[image:33.595.200.432.61.246.2]

16 Gambar 3.16 Suasana pengedaan papan informasi

3.3.4 Penempelan Poster tertib lingkungan dan Pengadaan Papan 10 Budaya Malu Program penempelan poster tertib lingkungan dilaksanakan bersamaan dengan program sosialisasi PHBS dari bidang Indonesia Bersih. Adapun lokasi pelaksanaan program ini bertempat di seluruh SD Negeri di Desa Gubug, yakni SD Negeri 1 Gubug, SD Negeri 2 Gubug, SD Negeri 3 Gubug, SD Negeri 4 Gubug, dan SD Negeri 5 Gubug. Program ini menyasar ke masyarakat Desa Gubug yakni anak-anak sekolah dasar. Poster tertib lingkungan yang ditempel terdiri dari 4 jenis yakni poster tertib penggunaan air, penggunaan tertib listrik (hemat listrik), poster tertib larangan merokok untuk kawasan tertentu, serta bahaya HIV AIDS. Pelaksanaan program ini dimulai dengan berkordinasi dengan semua Kepala Sekolah Dasar yang ada di Desa Gubug, kemudian mencari materi poster dan membuat desain poster, selanjutnya membawa desain ke percetakan, dan terakhir penempelan poster. Kegiatan penempelan poster dilaksanakan bersamaan dengan program sosialisasi PHBS di setiap sekolah dasar di Desa Gubug. Penempelan poster pertama dilakukan di SDN 4 Gubug, penempelan poster kedua dilakukan di SDN 1 Gubug, penempelan poster ketiga dilakukan di SDN 3 Gubug, penempelan poster keempat dilakukan di SDN 2 Gubug, dan penempelan poster terakhir dilakukan di SDN 5 Gubug. Tidak terdapat kendala dalam pelaksanaan program ini. Adapun hasil yang diharapkan yang akan didapatkan dari pelaksanaan program ini adalah terciptanya lingkungan yang tertib serta meningkatnya perilaku tertib masyarakat.

(34)

17 pengadaan program ini diawali dengan koordinasi dengan Sekretaris kantor Desa Gubug untuk permintaan ijin dan penempatan, kemudian dilanjutkan dengan pencarian materi, selanjutnya pembuatan design papan, dan terakhir kemudian pemasangan papan 10 budaya malu di ruangan perangkat kantor Desa Gubug.

[image:34.595.203.412.184.407.2]
(35)

1 BAB IV

PENUTUP 1.1Kesimpulan

Berdasarkan latar belakang pada KKN Tematik Revolusi Mental XIII di Desa

Gubug ini diangkat tema “Indonesia Melayani, Indonesia Bersih, dan Indonesia Tertib”.

Pemanfaatan lingkungan ini tidak hanya akan berdampak sosial, tetapi dapat berdampak di bidang ekonomi maupun kesehatan. Semua tujuan ini akan tercapai dengan pemanfaatan berbagai disiplin ilmu yang dimiliki oleh mahasiswa dibarengi dengan kerjasama bersama aparat desa, pemerintah, dan masyarakat desa. Melalui program yang dirancang bersama ini diharapkan dapat memberikan solusi terhadap permasalahan yang ada di Desa Gubug ini sehingga tercapai Desa Gubug yang Efektif, Mandiri, Aktif, dan Sejahtera dapat di simpulkan :

4.1.1Sosialisasi Kartu Indonesia Sehat dan Kartu Indonesia Pintar

Program sosialisasi Kartu Indonesia Sehat dan Kartu Indonesia Pintar merupakan program yang dijalankan oleh bidang Indonesia Melayani. Program ini dijalankan pada tanggal 10 Agustus 2016 pukul 19.00 – 20.30 WITA di Wantilan Banjar Curah, Desa Gubug yang kelompok sasaran nya yaitu aparatur dan tentunya masyarakat Desa Gubug.Hasil dari diadakannya sosialisasi ini adalah masyarakat mendapatkan informasi mengenai penggunaan Kartu Indonesia Sehat dan Kartu Indonesia Pintar.

4.1.2 Pelatihan Komputer Untuk Staff Kantor Desa

Zaman modern menuntut ketepatan dan kerapihan dalam bekerja. Teknologi sudah menyentuh segala aspek, mulai dari kehidupan sehari-hari seperti memasak hingga pekerjaan kantor, tidak terkecuali pekerjaan administrative desa.Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan aparat desa dalam pengoprasian komputer. Pelatihan computer ini di harapkan bisa meningkatkan kemampuan untuk melayani warga Desa Gubug, sehingga warga bisa merasakan kinerja aparat desa yang lebih cepat dan efisien.

(36)

2 di hari depan, mahasiswa telah menyiapkan buku pendukung agar apabila nanti ada kendala ataupun hal yang kurang dipahami, para pegawai Kantor Desa bisa lebih mudah mencari solusi dan mempelajarinya.

4.1.3 Pembuatan SOP – Keterbukaan Administrasi Publik

SOP (Standar Operasional Prosedur) merupakan sarana bagi warga untuk mendapatkan informasi. SOP harus terbuka dan bermanfaat, terbuka artinya jujur dan mudah di akses. Tahapan yang kurang lebih sama ditempuh untuk membuat spanduk atau banner. Untuk pembuatan spanduk, tahap pertama ialah berkoordinasi dengan Kepala Desa Gubug dan Sekertaris Desa Gubug. Setelah melakukan koordinasi, mahasiswa membuat design untuk spanduk.

Manfaat dari program ini sudah langsung bisa dirasakan oleh masyarakat Desa Gubug, masyarakat yang tadinya tidak mengetahui alur pembuatan KTP (Kartu Tanda Penduduk), KK (Kartu Keluaraga) dan SOP lainnya kini dengan mudah bisa mendapat informasi.

4.1.4Melengkapi Administrasi Database

Administrasi database desa sangatlah penting mengingat data-data yang disimpan oleh desa merupakan pokok penduduk desa semisal data kartu keluarga, KTP dan lain-lain.Dengan program ini pendataan akan menjadi lebih mudah, dan data yang dimiliki adalah data terbaru sehingga apabila ada keperluan warga Gubug bisa terdata dengan baik. Mahasiswa juga membantu menertibkan administrasi database, dengan cara merapikan folder database diperangkat computer desa.

Permasalahan yang ditemukan selama program ini dilaksanakan adalah sebagian warga belum memiliki kartu keluarga sehingga menyulitkan pendataan dan sebagian warga tidak memperbaharui data ke kantor desa sehingga ketika dilakukan pengeckan ke lapangan data yang ada tidak valid dengan data yang dimiliki penyensus.

4.1.5 PHBS ( Perilaku Hidup Bersih dan Sehat)

(37)

3 mengirimkan surat ke sekolah sekaligus berkoordinasi dengan pihak sekolah mengenai jadwal pelasanaan sosialisasi di SD yang bersangkutan, serta menyiapkan peralatan dan materi yang dibutuhkan untuk kegiatan sosialisasi, dan kegiatan persiapan tersebut dilakukan sebelum hari kegiatan sosialisasi dilakukan.Sasaran dari kegiatan PHBS ini adalah anak-anak SD yang ada di 5 sekolah di Desa Gubug.

4.1.6 Pengadaan Tong Sampah dengan 3 media Berbeda

Kegiatan pengadaan toh sampah dengan 3 media berbeda diawali dengan melakukan survei harga tong sampah di berbagai tempat yang berbeda, selanjutnya dilakukan pembelian tong sampah, kemudian dilanjutkan dengan melakukan koordinasi dengan kepala Desa Gubug mengenai penyerahan tong sampah.

Penyerahan tong sampah yang berjumlah tiga set dengan warna yang berbeda dilakukan pada hari Rabu tanggal 24 Agustus 2016 kepada pihak Desa Gubug yang pada saat itu diwakilkan oleh sekretaris Desa Gubug. Setelah penyerahan kemudian pada tanggal 26 Agustus 2016 dilakukan penempatan tong sampah di kantor Desa Gubug, SDN 4 Gubug, SDN 5 Gubug, dan SDN 1 Gubug.

4.1.7 Pengadaan bibit tanaman bergizi dan bermanfaat

Kegiatan pengadaan bibit tanaman bergizi dan bermanfaat diawali dengan melakukan survei harga bibit tanaman di berbagai tempat yang berbeda, selanjutnya dilakukan pembelian bibit tanaman, kemudian dilanjutkan dengan melakukan koordinasi dengan kepala Desa Gubug mengenai penyerahan bibit tanaman dan dilanjutkan berkoordinasi dengan Ketua PKK Desa Gubug mengenai penyerahan bibit tanaman. Setelah melakukan koordinasi, dilakukan penyerahan bibit tanaman kepada ibu-ibu PKK Desa Gubug dan setelah itu melakukan evaluasi setelah kegiatan selesai.

(38)

4 4.1.8 Pengadaan Alat-alat Kebersihan

Kegiatan pengadaan alat-alat kebersihan diawali dengan melakukan survei harga di berbagai tempat yang berbeda, selanjutnya dilakukan pembelian alat alat yang dibutuhkan, kemudian dilanjutkan dengan melakukan koordinasi dengan kepala Desa Gubug mengenai penyerahan alat alat kebersihan dan kemudian dilakukan penyerahan alat-alat kebersihan kepada pihak desa dan setelah itu melakukan evaluasi setelah kegiatan selesai.

Dalam pelaksanaan kegiatan ini, melibatkan Sekertaris Desa Gubug, dan mahasiswa KKN Tematik Revolusi Mental Unud Periode XIII tahun 2016. Sasaran kegiatan ini adalah lingkungan kantor Desa Gubug itu sendiri. Pada saat pelaksanaan kegiatan ini, tidak terdapat kendala yang berarti. Hasil dari kegiatan ini adalah kantor Desa Gubug memiliki tambahan alat-alat kebersihan yang nantinya dapat digunakan juga untuk kegiatan gotong royong di lingkungan desa Gubug.

4.1.9 Sosialisasi Bahaya Narkoba, Anti kekerasan seksual, dan HIV AIDS

Progam sosialisasi ini dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal 10 Agustus 2016 yang berlokasi di Dusun Curah. Program ini diawali dengan berkoordinasi bersama Kepala Dusun Curah untuk meminjam wantilan untuk sosialisasi, dilanjutkan dengan Koordinasi dengan Kadus Curah, kemudian membuat design spanduk sosialisasi, membuat surat permohonan pembicara dan, Membuat surat permohonan pembicara dan mengirim untuk BNN, percetakan spanduk sosialisasi, mempersiapkan konsumsi untuk sosialisasi, Persiapan tempat sosialisasi, briefing sosialisasi, menjemput narasumber sosialisasi dan terakhir pelaksanaan sosialisasi.

(39)

5 sosialisasi .Hasil yang diharapkan tentunya adalah warga Desa Gubug menjadi paham bahaya narkoba, kekerasan seksual, dan HIV AIDS.

4.1.10 Pengadaan Plang Nama Tempat Umum dan Plang Nomor Rumah

Program pengadaan plang nama tempat umum dilaksanakan pada 19 Agustus 2016 pukul 09.00 WITA. Sasaran program ini adalah Masyarakat diluar lingkungan Desa Gubug. Lokasi pelaksanaan program ini akni lingkungan Desa Gubug. Adapun pihak yang terlibat dalam program ini yakni mahasiswa KKN RM UNUD Periode XIII. Program ini diawali dengan Survei tempat pembuatan pembuatan plang nama jalan dan tempat umum sebanyak tiga kali,survey penomoran rumah di Banjar Gubug Baleran. Tidak terdapat kendala dalam pelaksanaan program ini. Hasil dari pelaksanaan program ini adalah Terdapat papan petunjuk tempat umum maupun ruang publik.

Program pengadaan plang nomor rumah dilaksanakan pada tanggal yang sama namun pada jam yang berbeda yakni pada jam 15.00 WITA Sasaran program ini adalah seluruh masyarakat Desa Gubug. Lokasi pelaksanaan program adalah Dusun Gubug Baleran.Pada rumah-rumah yang sudah di survei di Dusun Gubug Baleran dan tidak memiliki nomor rumah..

4.1.11Pengadaan Papan Informasi

Program pengadaan papan informasi dilaksanakan pada 22 Agustus 2016. Lokasi pelaksanaan program ini bertempat di Kantor Desa Gubug. Sasaran program ini yakni adalah seluruh warga yang ada di Desa Gubug. Adapun pihak yang terlibat dalam pelaksanaan program ini adalah Sekretaris kantor Desa Gubug, serta mahasiswa KKN RM Unud periode XIII . Adapun kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan program ini yakni tidak tersedianya biaya dalam rancangan untuk membuat papan informasi, oleh karena itu solusi yang diambil untuk mengatasi permasalahan ini adalah membuat proposal pengajuan pembuatan papan informasi ke PT. Bali Mei Sho. Hasil yang dicapai dalam pelaksaan program ini adalah terdapatnya papan informasi di kantor Desa Gubug sebagai pusat sumber segarala informasi yang ada di Desa Gubug.

(40)

6 Program penempelan poster tertib lingkungan dilaksanakan bersamaan dengan program sosialisasi PHBS dari bidang Indonesia Bersih. Adapun lokasi pelaksanaan program ini bertempat di seluruh SD Negeri di Desa Gubug, yakni SD Negeri 1 Gubug, SD Negeri 2 Gubug, SD Negeri 3 Gubug, SD Negeri 4 Gubug, dan SD Negeri 5 Gubug. Program ini menyasar ke masyarakat Desa Gubug yakni anak-anak sekolah dasar. Poster tertib lingkungan yang ditempel terdiri dari 4 jenis yakni poster tertib penggunaan air, penggunaan tertib listrik (hemat listrik), poster tertib larangan merokok untuk kawasan tertentu, serta bahaya HIV AIDS. Pelaksanaan program ini dimulai dengan berkordinasi dengan semua Kepala Sekolah Dasar yang ada di Desa Gubug, kemudian mencari materi poster dan membuat desain poster, selanjutnya membawa desain ke percetakan, dan terakhir penempelan poster. Kegiatan penempelan poster dilaksanakan bersamaan dengan program sosialisasi PHBS di setiap sekolah dasar di Desa Gubug. Tidak terdapat kendala dalam pelaksanaan program ini. Adapun hasil yang diharapkan yang akan didapatkan dari pelaksanaan program ini adalah terciptanya lingkungan yang tertib serta meningkatnya perilaku tertib masyarakat.

Selanjutnya untuk program pengadaan papan 10 budaya malu dilasaknakan tanggal 26 Agustus 2016. Sasaran program ini adalah perangkat kantor Desa Gubug. Pelaksanaan program ini bertempat di kanto Desa Gubug. Pelaksanaan program pengadaan program ini diawali dengan koordinasi dengan Sekretaris kantor Desa Gubug untuk permintaan ijin dan penempatan, kemudian dilanjutkan dengan pencarian materi, selanjutnya pembuatan design papan, dan terakhir kemudian pemasangan papan 10 budaya malu di ruangan perangkat kantor Desa Gubug.

1.2Saran atau Rekomendasi

(41)

7 - Perlu adanya peningkatan kepedulian masyarakat terhadap sampah yang ada

sehingga dapat menjadi Desa Gubug sebagai desa yang bersih dan asri.

- Perlunya merawat dan meningkatkan sumber daya alam yang menjadi potensi di Desa Gubug.

- Perlunya penambahan lahan pekerjaan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Desa Gubug.

(42)

46

46 DAFTAR PUSTAKA

Tim Penyusun. 2016. Buku Pedoman Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM). LPPM Universitas Udayana

(43)

47

47 Lampiran 1. Penyerahan barang-barang hasil kegiatan KKN Tematik Revolusi

Mental

UNIVERSITAS UDAYANA

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT KULIAH KERJA NYATA TEMATIK REVOLUSI MENTAL

DESA GUBUG, KECAMATAN TABANAN, KABUPATEN TABANAN, PROVINSI BALI

Sehubungan telah selesainya pelaksanaan kegiatan KKN Tematik Revolusi Mental oleh mahasiswa Universitas Udayana di Desa Gubug, Kecamatan Tabanan, Kabupaten Tabanan, maka bersama ini kami telah menyerahkan barang dan bahan sebagai berikut:

NO NAMA BARANG JUMLAH PENERIMA/

DITEMPATKAN

1 Standing banner atau X-banner 2 paket Kepala Desa /Kantor Perbekel 2 Stiker-stiker informasi pelayanan

public di kantor desa. 20 buah

Kepala Desa / Banjar

3 Tong sampah dengan 3 kategori 15 buah

Kepala Desa / Kantor Perbekel/Sekolah

Dasar

4

Bibit tanaman obat dan tanaman

bergizi 34 buah

Kepala Desa/ Lingkungan Kantor

Desa

5

Tanaman pot dan bunga

5 buah

Kepala Desa / Lingkungan Kantor

Desa 6 Alat kebersihan (sapu, sapu lidi,

serok) 34 buah

Kepala Desa/ lingkungan Desa 7 Stiker ajakan kebersihan 5 buah Kepala Desa/

(44)

48

48

umum Banjar

9 Papan nama dan petunjuk tempat

umum 10 buah

Kepala Desa / Banjar

Demikian daftar penerimaan barang tersebut dibuat dan dapat dipergunakan dengan sebagaimana mestinya.

Gubug , 26 Agustus 2016 Mengetahui

Dosen Pembimbing Lapangan KKN RM

(Dr. Piers Andreas Noak, SH.,M.Si) NIP. 196302171988031001

Yang Menyerahkan Koordinator Desa

(45)

49

(46)

50

(47)

51

51 Lampiran 3. LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN

NO URAIAN QUANTITY HARGA

(Rp) JUMLAH (Rp) 28-07-16 (1) Tong sampah

- Tong Sampah Sedang

- Tong Sampah Tanggung

6 9 195,000 120,000 1,170,000 1,080,000 29-07-16 (2)

Stiker ajakan kebersihan 10 15,000 150,000

1-08-16 (3)

Pembelian Bibit tanaman obat dan tanaman bergizi

- Sirsak

- Jambu

- Jeruk Nipis

- Mahkota Dewa

- Sambang Darah

- Blimbing Wuluh

6 6 6 5 6 5 30,000 30,000 30,000 40,000 15,000 34,000 180,000 180,000 180,000 200,000 90,000 170,000 1-08-16 (4)

Pembeliantanaman pot dan bunga

- Pucuk Merah 5 80,000 400,000

03-08-16 (5)

Stiker-stiker ajakan untuk ketertiban umum

20 15,000 300,000

4-08-16 (6)

Papannama dan petunjuk tempat umum

- Plang rambu jalan

- Nomor rumah

(48)

52

52 08-08-16

(7)

Konsumsi pertemuan dengan warga masyarakat

- Sosialisasi Kartu Indonesia Sehat dan Kartu Indonesia Pintar

45 20,000 900,000

08-08-16 (8)

Narasumber pertemuan-pertemuan dengan warga masyarakat

1 450,000

10-08-16 (9)

Konsumsi pertemuan dengan warga masyarakat

- Sosialisasi bahaya narkoba

60 22,500 1,350,000

16-08-16 (10) Standing banner Struktur organisasi Spanduk sosialisasi 2 1 1 200,000 50,000 50,000 400,000 50,000 50,000 19-08-16 (11)

Stiker-stiker informasi pelayanan public di kantordesa

20 15,000 300,000

23-08-16 (12)

Alat Kebersihan

- Sapu Lidi

- Sapuijuk 2 sinar

- Sapu Nagoya motif macan 816

- Pengepelan Q2 Spon

- Sapu bulu kain

- Lap makan panda

- Kesethitam motif

- Serok VTR PC

(49)

53

53 2

1

13,500 9,000

27,000 9,000

(50)

54

54 Lampiran 4. Materi Pembicara

PENCEGAHAN, PEMBERANTASAN

PENYALAHGUNAAN DAN PEREDARAN

GELAP NARKOBA (P4GN)

Mewujudkan generasi yang sehat

Oleh :

KOMPOL NI NYOMAN SUKERNI,SH

(51)

55

55

NARKOBA

1.

APA ITU NARKOBA

2.

KENAPA NARKOBA BERBAHAYA

3.

BAGAIMANA ANC NARKOBA DI BALI

4.

BAGAIMANA KEBIJAKAN PEMERINTAH

5.

APA YG HARUS KITA LAKUKAN

APA ITU NARKOBA

 Jenis –jenisnya

1.Dari tumbuh-tumbuhan

2.Sintesis

3.Narkoba Baru

 Jenis yang popular

(sabu-sabu, ganja, ekstasi,heroin, kokain)

 Jenis yang baru

(37 jenis baru beredar di Indonesia ) CC4, Catinon,masroom

1.

EKSTASI (MDMA)

(52)

56

56

2.

MASHROOM (Jamur Jenis Psilocybe)

3.

METHAMPHETAMINE (SABU)

4.

KOKAIN

Mashroom (Jamur Jenis Psilocybe) , magic atau jamur yang bisa membuat orang menjadi hilang kesadaran, halusinasi (fly). Jamur ini tumbuh di alam liar khususnya di daerah yang lembab dan seperti hutan, bukit, atau di sekitar tinja dari hewan-hewan herbivore liar yang telah diproses oleh bakteri.

Dikenal sebagai METH atau ICE , adalah obat psycho-stimulant. Zat ini men-stimulasi mesolimbic yang menyebabkan Euforia. Zat ini menyebabkan ketergantungan hebat. Pengguna bisa terobsesi pada melakukan kegiatan diulang-ulang, seperti mencuci tangan berkali-kali, bongkar pasang benda-benda berulang, akibat kesadaran jiwa yang tidak terkendali, negatif etika. Efek seperti depresi, sulit tidur, gelisah, sulit makan, kerusakan pada organ tubuh, lever, ginjal, paru-paru, jantung.

(53)

57

57

5.

CANDU

6. MORFIN

Candu kasar mengandung bermacam-macam zat-zat aktif yang sering disalahgunakan dan termasuk dalam jenis narkoba. Candu masak warnanya coklat tua atau coklat kehitaman. Diperjualbelikan dalam kemasan kotak kaleng dengan berbagai macam cap, antara lain cap merek ular, cap tengkorak, cap burung elang, dan berbagai cap atau merek lainnya. Candu sering dipakai dengan cara dihisap.

(54)

58

58

7.GANJA - MARIJUANA - HASIS

8. CODEINE

9. NEW PSYCHOACTIVE SUBSTANCES

Produk psikoaktif dari tumbuhan cannabis sativa. ganja memiliki efek psikoaktif dan fisiologis Efek ganja halussinogen, banyak kasus : terjadi kecelakaan lalu lintas, akibat konsumsi ganja. yg tragis pecandu ganja berakhir pada kelainan jiwa ( gila )

Codeine mengandung (opium – candu-morfin – heroin).Dalam obat batuk dan pereda sakit (nyeri). Perusahaan-perusahaan farmasi telah bertekad mengurangi penggunaan codeine pada obat batuk dan obat-obat pereda nyeri.

(55)

59

59

10. DIETHYLAMIDE ASAM LISERGAT,LSD (TRIP)

11. PCP (PHENCYCLIDINE)

KESEHATAN

- Merusak Saraf Sentral

- Merusak organ dalam tubuh

1.

KENAPA NARKOBA BERBAHAYA

Diethylamide asam lisergat, lsd, adalah obat psychedelic semisintetik bisa dibilang yang paling hebat dari semua psychedelics. Efek psikologis lsd itu (bahasa sehari-hari disebut trip ) sangat bervariasi dari orang ke orang, tergantung pada faktor-faktor seperti pengalaman sebelumnya, keadaan pikiran dan lingkungan serta kekuatan dosis. Pemakaian lsd dapat memiliki efek psychoemotional yang menyebabkan perubahan signifikan dalam kepribadian dan perspektif hidup

(56)

60

60

- Retardasi mental

SOSIAL

- Terisolir, menjauh dari lingk sosialnya, berhenti sekolah, bekerja

EKONOMI

- Kerugian negara mencapai 48,2 t, perthn

- Kerugian ekonomi keluarga, kekayaan, aset, warisan – habis terjual

DAMPAK : STIMULAN - DEPRESAN -

HALUSINOGEN

1.

HABITUAL

(Ingat Masa Lalu dan Ingin Kembali)

2.

TOLERAN

(Menuntut untuk menggunakan lebih)

3.

ADIKTIF

(Ketergantungan)

TANDA SEBELUM DAN SESUDAH MEMAKAI

NARKOBA

SEBELUM MEMAKAI SESUDAH MEMAKAI

(57)

61

61

• RIANG

SEHAT BERTENAGA

PERCAYA DIRI SABAR

BERSEMANGAT

HEMAT

ADA PERHATIAN KPD ORANG LAIN

PENDIAM

SAKIT-SAKITAN MENJADI LOYO

RAGU

MUDAH PUTUS ASA

LEMAH SEMANGAT

BOROS DAN SUKA MENCURI

ACUH

DEPRESSANT

Escape from syaraf

Dampak >>

1. Penenang (Sedatives), bekerja pada sistim syaraf

2. Beri rasa rilex yg bersifat artifisial, dan kurangi ketegangan / kegelisahan

dan tekanan mental.

3. Akibat ketergantungan psykhologis

Contoh : Heroin, obat tidur

STIMULANT

 Zat yg dpt mengaktifkan, memperkuat, meningkatkan aktifitas dari sistem syaraf pusat.

 Akibatkan : tindak kekerasan, perilaku agresif, dan sakit jiwa.

Contoh : Cocain, Amphetamine.

(58)

62

62

 Secara kimiawi, sangat beragam & dapat akibatkan perobahan mental yang hebat, seperti : Euphoria, berkhayal, paranoia/id.

Contoh : Mariyuana, XTC, LSD

CIRI-CIRI YANG BERPOTENSI TERKENA NARKOBA

1. Sifat mudah Kecewa/agresif

2. Rendah Diri

3. Suka mencari sensasi/hal yg berbahaya

4. Keterbelakangan Mental

5. Prestasi belajar/kerja menurun

6. Cenderung Cemas, Depresi Dan Stress

7. Sering Mencuri,Berbohong dan begadang

8. Berada di Lingkungan Mayoritas pengguna

9. Sudah mulai merokok pada usia dini

10.Kehidupan Keluarga yg kurang Religius

11.Kehidupan keluarga yg kurang harmonis

(59)

63

63

 DAERAH PARIWISATA

DEMOGRAFI

JALUR – PINTU MASUK BALI

JARINGAN TIDAK MENGENAL EFEK JERA

 Indonesia Darurat Narkoba

- Hukuman yang tegas bagi BANDAR narkoba

- Rehabilitasi bagi penyalahguna - pecandu

1 Yg belum menggunakan narkoba Jangan pernah mencoba

2 Yg telah menggunakan narkoba Hentikan penggunaan ikuti

program rehabilitasi

3 Jaringan – bandar – pemasok – penjahat narkoba

Tindak tegas s/d hukuman mati.

TUGAS BNN >> PENCEGAHAN, PEMBERDAYAAN MASYARAKAT,

PEMBERANTASAN DAN REHABILITAS

3. ANCAMAN MASUKNYA NARKOBA

(60)

64

64

 MENYELAMATKAN GENERASI BANGSA

BERSAMA HARUS BERBUAT - PERAN KELUARGA

- PERAN TOKOH PEMUDA

- PERAN GURU/DOSEN

- PERAN TOKOH AGAMA, ADAT

PENCEGAHAN BAHAYA NARKOBA

1.JANGAN MENCOBA

2.PERGAULAN YANG AMAN

3.KASIH SAYANG YANG TULUS DARI KELUARGA

4.WASPADALAH DAN JALANI HIDUP DENGAN WAJAR

5.KATAKAN TIDAK PADA NARKOBA

6.MENDEKATKAN DIRI PADA AJARAN TUHAN YANG MAHA ESA

7.ISI WAKTU LUANG DENGAN KEGIATAN POSITIF

8.TERBUKA DAN BERTERUS TERANG KEPADA ORANG TUA

(61)

65

65

KETENTUAN HUKUM TINDAK PIDANA

NARKOTIKA

a.

INPRES NO 12 TAHUN 2011

Untuk lebih memfokuskan pencapaian Indonesia Negeri Bebas

Narkoba , diperlukan Kebijakan dan Strategi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba

(Jakstranas P4GN) sebagai bentuk komitmen bersama seluruh komponen

masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia.

Subyek Pelaksana

1.Para Menteri Kabinet Indonesia Bersatu II;

2.Sekretaris Kabinet;

3.Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia;

4.Jaksa Agung;

5.Panglima Tentara Nasional Indonesia;

6.Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal;

7.Para Kepala Lembaga Pemerintah Non Kementerian;

8.Para Gubernur; dan

9.Para Bupati/Walikota.

Objek :

Mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai tugas, fungsi, dan

kewenangan masing-masing, dalam rangka pelaksanaan Jakstranas P4GN

(62)

66

66

1. Pencegahan;

2. Pemberdayaan Masyarakat;

3. Rehabilitasi; dan

4. Pemberantasan.

b.

UU 35 Tahun 2009 (

Menganut DOUBLE TRACK SYSTEM )

Terhadap pecandu dan penyalahguna Narkotika sebagaima Dimaksud

dalam pasal 127 (anc max kurang 4 tahun) tetap diproses hukum

hukumannya menjalani rehab (pemulihan)

a.

Pasal 4

Jamin ketersediaan Narkotika u kepent Kes dan atau bang ilpengtek

Cegah, lind dan selamatkan bangsa Indonesia dari lahgun narkotika

Berantas PGN & Prekusor Narkotika dan Jamin pengaturan upaya Rehab

medis & Sos bagi PG & PN

b.

Pasal 54

Pecandu narkotika dan Korban Lahgun Narkotika wajib menjalani rehab

medis & sosial

c.

Pasal 55

1. Org tua/wali dari pecandu di bawah umur wajib lapor

2. Pecandu yg cukup umur wajib lapor

d.

Pasal 56

1. Rehab medis Pecandu Narkotika di rumah sakit yang ditunjuk oleh Menteri.

2. Lembaga rehabilitasi tertentu yang diselenggarakan oleh instansi pemerintah atau masyarakat dapat melakukan rehabilitasi medis apabila dapat persetujuan Menteri.

(63)

67

67

Selain melalui pengobatan dan/atau rehabilitasi medis, penyembuhan

Pecandu Narkotika dapat diselenggarakan oleh instansi pemerintah

atau masyarakat melalui pendekatan keagamaan dan tradisional.

f.

Pasal 58

Rehabilitasi sosial mantan Pecandu Narkotika diselenggarakan baik oleh

instansi pemerintah maupun oleh masyarakat.

g.

Pasal 127

(1) Setiap penyalahguna :

a. Narkotika gol I bg diri sendiri, dipidana penjara paling lama 4 th

b. Narkotika gol II bg diri sendiri, dipidana penjara paling lama 2 th,

dan

c. Narkotika gol III bg diri sendiri, dipidana penjara paling lama 1 th.

(2) Dalam memutus perkara sbgmn dimaksud pd ayat (1), hakim wajib

memperhatikan ketentuan sbgmn dimksd dlm psl 54, 55 dan 103

(3) Dlm hal penyalguna sbgmn dimksd pd ayat (1) dpt dibuktikan atau

terbukti sbg korban lahgun narkotika, penyalahguna tsb wajib jalani

rehab medis dan sosial

h.

Pasal 103

(1) Hakim dlm memeriksa perkara pecandu Narkotika dapat :

a. memutuskan utk memerintahkan ybs jalani pengobatan dan/ atau

perawatan melalui Rehab jika pecandu narkotika tsb terbukti

bersalah lak TPN; atau

b. menetapkan utk memerintahkan ybs jalani pengobatan dan /atau

rawat melalui Rehabilitasi jika pecandu narkotika tsb tidak terbukti

(64)

68

68

(2) Masa jalani pengobatan dan atau perawatan bg pecandu narkotika

sebagaimana dimaksud pd ayat (1) huruf a diperhitungkan sbg masa

menjalani hukuman.

KETENTUAN PIDANA MENURUT

UNDANG-UNDANG NOMOR 35 TAHUN 2009

TENTANG NARKOTIKA

1.

PASAL 111 (1)

>> Setiap orang yang tanpa hak atau melawan hukum menanam,

memelihara, memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakan

Narkotika Golongan 1 bukan tanaman, dipidana :

Paling Singkat : 4 Tahun Paling Lama : 12 Tahun Paling Sedikit : Rp. 800 juta Maksimum : Rp. 6 Milyar

2.

PASAL 111 (2)

>> Dalam hal perbuatan menanam, memelihara, memiliki, menyimpan ,

menguasai atau menyediakan Narkotika Golongan 1 dalam bentuk

tanaman sebagaimana dimaksud pada ayat (1) beratnya melebihi 1 (satu)

kilogram atau melebihi 5(lima) batang pohon, pelaku dipidana :

Seumur Hidup

Paling Singkat : 5 Tahun Paling Lama : 20 Tahun Maksimum : Rp. 9 Milyar + 1/3 (sepertiga)

3.

PASAL 112 (1)

NARKOTIKA GOLONGAN 1

>> Setiap orang yang tanpa hak atau melawan hukum menanam,

memelihara, memiliki, menyimpan, menguasai atau menyediakan

Narkotika Golongan 1 bukan tanaman, dipidana:

(65)

69

69

4.

PASAL 112 (2)

NARKOTIKA GOLONGAN II

>> Setiap orang yang tanpa hak atau melawan hukum memiliki,

menyimpan, menguasai atau menyediakan Narkotika Golongan II,

dipidana:

Paling Singkat : 3 Tahun Paling Lama : 10 Tahun Paling Sedikit : Rp. 600 juta Maksimum : Rp. 5 Milyar

5.

PASAL 112 (3)

NARKOTIKA GOLONGAN III

Setiap orang yang tanpa hak atau melawan hukum memiliki, menyimpan,

menguasai atau menyediakan Narkotika Golongan III, dipidana:

Paling Singkat : 2 Tahun Paling Lama : 7 Tahun Paling Sedikit : Rp. 400 juta Maksimum : Rp. 3 Milyar

MEMPRODUKSI,MENGIMPOR,MENGEKSPOR

/

MENYALURKAN

1.

PASAL 113 (1)

NARKOTIKA GOLONGAN 1

>> Setiap orang yang tanpa hak atau melawan hukum memproduksi,

mengimpor,mengekspor atau menyalurkan Narkotika Golongan 1 bukan

tanaman, dipidana:

Paling Singkat : 5 Tahun Paling Lama : 15 Tahun Paling Sedikit : Rp. 1 Milyar Maksimum : Rp. 10 Milyar

2.

PASAL 113 (2)

NARKOTIKA GOLONGAN II

>> Setiap orang yang tanpa hak atau melawan hukum memproduksi,

mengimpor,mengekspor atau menyalurkan Narkotika Golongan II bukan

tanaman, dipidana:

(66)

70

70

3.

PASAL 113 (2)

NARKOTIKA GOLONGAN III

>> Setiap orang yang tanpa hak atau melawan huk

Gambar

Tabel 1.Program Mewujudkan Aparatur Desa yang Siap Melayani Masyarakat
Tabel 2. Program Mewujudkan Lingkungan Desa yang Bersih.
Tabel 3.Program Mewujudkan Lingkungan Desa yang Tertib
Gambar 3.1 Suasana Sosialisasi Di Wantilan Br. Curah
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pada eksperimen unjuk kerja arus bocor diketahui bahwa temperatur tinggi dan kelembaban tinggi pada isolator terpolutan menengah dan berat mempunyai pengaruh yang

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Jonason (2009) yang menemukan adanya korelasi positif antara daya tarik fisik seseorang terhadap

[r]

٤ ( ﺔﻔﻃﺎﻌﻟا عﻮﻨﺗ ﺔﺟرﺪﺑ ﺎﻨﺴﻔﻧ ﻲﻓ ﺔﻔﻠﺘﺨﻤﻟا ﻒﻃاﻮﻋﻻا ةرﺎﺛإ ﻲﻠﻋ نورﺪﻘﻳ ﻦﻳﺬﻟا ﻢﻫ ءاﺮﻌﺸﻟا ﻢﻈﻋﺄﻓ.. وأ ﺎﻫﻮﻤﺳ ﺚﻴﺣ ﻦﻣ ﺔﻔﻃﺎﻌﻟا ﺔﺟرد ﻲﻠﻋ بﺎﺒﻟا اﺬﻫ ﻲﻓ ﻲﺑدﻷا ﺪﻘﻨﻟا ﺪﻤﺘﻌﻳ اﺮﻴﺧأو

EVALUASI IMPLEMENTASI CLINICAL PATHWAY PNEUMONIA DI RUANG RAWAT INAP BANGSAL ANAK RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL..

Hasil identifikasi bakteri pada cairan perawatan lensa kontak yang seharusnya steril, ditemukan sebagian besar bakteri batang gram negatif dan hanya sebagian kecil

[r]

Ibu yang memiliki pengetahuan tentang penanganan demam dan memiliki sikap yang baik dalam memberikan perawatan dapat menentukan pengelolaan demam yang terbaik bagi