LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN KK
DAMPINGAN KKN PPM PERIODE XIII DESA
BLAHBATUH
KULIAH KERJA NYATA DAN PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PERIODE XIII
DESA/ KELURAHAN : BLAHBATUH
KECAMATAN : BLAHBATUH
KABUPATEN : GIANYAR
Oleh:
I WAYAN SUCITAYASA 1305315138
PUSAT PENGELOLAAN KKN
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS UDAYANA
Dengan telah selesainya kegiatan KKN PPM yang saya kerjakan, maka saya: Nama Mahasiswa : I wayan Sucitayasa
NIM :1305315138
Fakultas/ PS : Pertanian/ Agribisnis Tanda Tangan :
Telah menyelesaikan laporan kegiatan saya selama di lokasi KKN PPM
Blahbatuh, 20 Agustus 2016
Mengetahui/Menyetujui
Dosen Pembimbing Lapangan
Prof. Dr. Tjokorda Gde Tirta Nindhia,ST.,MT NIP.19720166 199803 1 004
KK Dampingan
Ni Made Poniati
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rakhmatnya saya dapat menyelesaikan laporan KK Dampingan KKN PPM di Desa Blahbatuh, Kecamatan Blahbatuh sebagai salah satu tugas yang diberikan lembaga untuk tugas individu, laporan KK Dampingan dilanjutkan sebagai bukti telah mengikuti dan menyelesaikan kegiatan KKN PPM yang dilaksakanan pada tanggal 23 Juli sampai 29 Agustus 2016.
Materi dalam laporan KK Dampingan Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) yang disusun ini merupakan kewajiban seluruh mahasiswa yang menempuh program S1.
Dalam melaksanakan KKN di desa Blahbatuh, Kabupaten Gianyar dalam penyusunan laporan ini banyak kendala yang ditemukan . Namun berkat bantuan dan kerja sama yang baik dari berbagai pihak segala kesulitan dapat di selesaikan tanpa kesulitan yang berarti.
Dengan demikian melalui laporan ini penyusun mengucapkan terima kasih
kepada :
1. Bapak/Ibu Panitia KKN PPM Universitas Udayana 2016, 2. Prof. Dr. Tjokorda Gde Tirta Nindhia,ST.,MT selaku DPL Desa
Blahbatuh.,
3. Bapak Kepala Desa Blahbatuh beserta staf.,
4. Kelian Dusun Dharmatiaga, Desa Blahbatuh , Kabupaten Gianyar., 5. Rekan-rekan mahasiswa peserta kelompok KKN PPM Universitas
Udayana.
Kami mengaharapkan kritik dan saran dari para pembaca terutama dari pihak Universitas Udayana, demi perbaikan dimasa yang akan datang.
DAFTAR ISI
Cover
Lembar Pengesahan ... i
Kata Pengantar ... ii
Daftar Isi... iii
BAB I : GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN 1.1 Profil Keluarga Dampingan ... 1
1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan ... 2
1.2.1 Pendapatan Keluarga ... 2
1.2.2 Pengeluaran Keluarga ... 2
1.2.2.1 Kebutuhan Sehari-Hari... 3
BAB II : IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH 2.1 Permasalah Keluarga ... 5
2.1.1 Masalah Perekonomian ... 5
2.1.2 Masalah Kelayakan Tempat Tinggal ... 5
2.2 Masalah Prioritas ... 6
BAB III : USULAN DAN PEMECAHAN MASALAH 3.1 Program ... 7
3.2 Jadwal Kegiatan ... 7
BAB IV: PELAKSANAAN KEGIATAN, HASIL, KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA 4.1 Pelaksanaan kegiatan ... 11
4.1.1 Waktu ... 11
4.1.2 Lokasi ... 11
4.1.2 Pelaksanaan ... 11
4.2 Hasil ... 11
BAB V: PENUTUP
BAB I
GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN
KKN PPM Universitas Udayana merupakan suatu program yang wajib ditempuh oleh seluruh mahasiswa Universitas Udayana, yang kegiatan atau program ini berwujud sebuah pengabdian kepada masyarakat di suatu desa yang menjadi lokasi KKN PPM. Salah satu pogram kerja di dalam KKN PPM yang wajib dilakukan oleh para mahasiswa peserta KKN-PPM adalah program KK Dampingan.
Kegiatan ini bertujuan untuk memberi bantuan kesejahteraan hidup keluarga yang tergolong keluarga prasejahtera yang memerlukan semangat dan dukungan dengan cara menyarankan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi dan berusaha menggali potensi-potensi dalam lingkungan keluarga dampingan. Patut disyukuri bahwa program keluarga dampingan mendapat respon yang baik oleh masyarakat di desa.
1.1 Profil Keluarga Dampingan
Ibu Poniati merupakan seorang kepala rumah tangga dari sebuah keluarga
pra-sejahtera. Keluarga ini tinggal di daerah Dusun Dharmatiaga, Desa Blahbatuh,
Kecamatan Blahbatuh. Ibu Poniati menjadi kepala keluarga semenjak suaminya
meninggal pada tahun 2015 karena sakit. Keluarga Ibu Poniati sudah menempati rumah
sendiri. Dimana luas lahan yang dimiliki oleh keluarga ini cukup luas yang terdiri dari
bangunan rumah yang ditempatinya berkisar 300 m2. Beliau memiliki 2 anak laki-laki. Anak pertama Ibu Poniati adalah I Wayan Gede Budiarnata berumur 17 tahun dan masih
menempuh pendidikan di SMK PGRI BLAHBAT, kelas XII. Anak yang ke dua Ibu
Poniati bernama I Made Alit Sugeng Pranayoga berumur 15 tahun dan pada saat ini
sedang duduk di kelas X di SMK PGRI BLAHBATUH. Ibu Poniati merupakan salah satu
keluarga yang kurang mampu di daerahnya karena penghasilan yang diperoleh beliau
tidak sebanding dengan pengeluaran sebulan beliau dan keluarga. Sebenarnya beliau
memiliki pekerjaan utama yaitu sebagai seorang buruh pembuat penek (sarana upakara
upacara) di didaerahnya. Selain sebagai buruh pembuat penek, kadang-kadang Ibu Poniati
juga menerima pesanan untuk membuat jejaitan yang dipesan oleh tetanggaa disekitar.
Sedangkan anak-anak Ibu Poniati juga ikut bekerja sebagai pemahat kayu untuk
melihat ibunya yang bekerja keras sendirian untuk mencukupi kebutuhan keluarga yang
semakin hari kebutuhan keluarga semakin besar.
NO
Perkonomian pada keluarga dampingan yang saya dampingi selama pelaksanaan
KKN PPM UNUD Periode XIII tahun 2016 tergolong keluarga ekonomi kurang
berkecukupan, dimana pendapatan yang diperoleh berasal dari penghasilannya
sebagai buruh lepas (pembuat penek) , selain itu Ibu Poniati juga mendapatkan
penghasilan tambahan dari pesanan pembuatan sarana upakara yang dipesan oleh
tetangga disamping rumahnya. Dan penghasilan untuk keluarga juga dibantu oleh
anak-anak dari Ibu Poniati.
Jika dirata-ratakan penghasilan yang diperoleh oleh Ibu Poniati yang bekerja
sebagai buruh lepas yaitu sekitar Rp.40.000,- per harinya, dan juga mendapatkan
penghasilan dari pembuatan pesanan pembuatan sarana upakara sekitar 15.000,- dan
cendrung tidak menentu, tergantung pesanan, dan penghasilan dari anak-anaknya yang
1.2.2 Pengeluaran Keluarga
Pendapatan dari keluarga Ibu Poniati hanya terbatas untuk memenuhi kebutuhan pokok ataupun kebutuhan primer seperti konsumsi, kesehatan, kerohanian, dan sosial.
1.2.2.1 Kebutuhan sehari-hari
Biaya kebutuhan sehari-hari dari keluarga Ibu Poniati tidak menentu, tergantung dari keperluan dapur dan kesehatan anggota keluaraga. Penghasilan Ibu Poniati
sebagai buruh biasanya digunakan untuk membeli kebutuhan pokok. Sehingga secara umum kebutuhan
pokok yang dikeluarkan kurang lebih Rp 30.000,-/hari.
1.2.2.2 Pendidikan
Tidak banyak biaya pendidikan yang dikeluarkan oleh Ibu Poniati untuk kedua anaknya, karena kedua anaknya mendapat tanggungan biaya pendidikan. Sehingga untuk biaya biaya yang dikeluarkan untuk masing-masing anak adalah untuk pembelian ATK dan seragam sekolah yakni sebesar Rp.1000.000,-.
1.2.2.3 Kesehatan
1.2.2.4 Sosial
Biaya sosial yang dikeluarkan meliputi biaya iuran banjar pada waktu-waktu tertentu untuk keperluan upacara adat. Biaya yang paling kecil adalah Rp 100.000,- dan yang paling besar dapat mencapai Rp 400.000,- /bulan.
1.2.2.5 Kerohanian
Pengeluaran untuk aspek kerohanian merupakan pengeluaran yang bersifat situasional. Jika ada rahinan dan piodalan di pura atau sanggah maka diperlukan biaya kerohanian. Biaya untuk pembuatan bantenpun dikondisikan dengan keuangan yang ada. Jika Ibu Poniati mendapatkan rejeki lebih tentu juga akan dialokasikan untuk aspek rohani. Sehingga tidak dapat ditentukan secara pasti jumlah rupiah yang disediakan untuk aspek ini.
1.2.2.6 Lain-lain
Kebutuhan lain-lain yang merupakan biaya rutin yang
harus di tanggung oleh Ibu Poniatiantara lain: - Biaya Listrik : Rp. 28.500 - Air : Rp. 31.500,- +
TOTAL : Rp. 60.000
BAB II
IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH
Pada bab ini, akan dipaparkan mengenai masalah – masalah yang dihadapi oleh Ibu Poniati dimana masalah – masalah tersebut akan dikelompokkan. Sehingga akan didapatkan permasalahan utama yang nantinya menjadi masalah prioritas dan dicarikan solusi permasalahannya.
2.1 Permasalahan keluarga
Dalam mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi keluarga dampingan dilakukan dengan melakukan pendekatan secara langsung dengan keluarga
dampingan. Selain itu identifikasi permasalahan juga dilakukan dengan menggali informasi dari masyarakt sekitar (tetangga Ibu Poniati) serta melalui Kepala Dusun Dharmatiaga. Setelah beberapa kali berkunjung ke rumah keluarga dampingan, serta berdasarkan informasi dari warga dan Kepala Dusun Dharmatiaga ditemukan beberapa masalah yang dihadapi keluarga ini sesuai dengan hasil wawancara dan pengamatan yang dilakukan dengan keluarga dampingan yaitu:
2.1.1 Masalah Perekonomian
Kondisi perekonomian dari keluarga Ibu Poniati yang tidak menentu merupakan salah satu masalah yang dihadapi keluarga Ibu Poniati. Pekerjaan sebagai buruh lepas yang bersifat tidak menentu dan menyita banyak waktu berdampak terhadap pendapatan Ibu Poniati. Disamping itu penghasilan Ibu Poniati hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan terkadang Ibu Poniati juga menyisihkan sedikit dari pendapatannya untuk ditabung dan membayar hutang.
2.1.2 Masalah Kelayakan Tempat Tinggal
segala aktifitas didalamnya. Permasalahan yang tempat tinggal yang ada di keluarga Ibu Poniati adalah terdapatnya bangunan yang mengalami kerusakan yang cukup parah di bagian atap sehingga kalau hujan tiba maka akan mengalami kebocoran, walaupun bangunan ini tidak ditempati tapi sangat disayangkan kalau dibiarkan rusak begitu saja apalagi bangunan ini sangat penting digunakan saat ada upacara keagamaan (Manusa yadnya). Masalah dana dan ketidak mampuan Ibu Poniati menyebabkan ini terjadi, sehingga Ibu Poniati hanya dapat menunggu bantuan dari pemerintah, melalui program bedah rumah.
2.2 Masalah Prioritas
Berdasarkan hasil wawancara penelitian dengan Ibu Poniati ditemukan masalah yang menjadi prioritas beliau. Ibu Poniati termasuk dalam salah satu keluarga yang kurang mampu di Dusun Dharmatiaga, Desa Blahbatuh. Keluarga ini termasuk kurang mampu karena jika dilihat dari tingkat kesejahteraan ekonomi
Keluarga ini masih berada di bawah garis kesejahteraan. Dapat dilihat pada perhitungan pengeluaran kebutuhan sehari – hari Ibu Poniati selisih pengeluaran dengan penghasilan yang tidak menetu, apalagi jika kebutuhan yang tidak terduga
muncul dan membutuhkan biaya yang cukup banyak apalagi semenjak suami Ibu poniati meninggal dunia, yang menyebabkan keluarga Ibu Poniati hidup dengan keadaan yang sangat pas-pasan .
BAB III
USULAN PEMECAHAN MASALAH
Pada bab ini akan dipaparkan mengenai saran - saran dan motivasi bagi keluarga dampingan dari Ibu Poniati dalam memecahkan permasalahan yang terdapat dalam keluarga dampingan beliau.
4.1 Program
Dengan mengetahui permasalahan keluarga Ibu Poniati, selanjutnya permasalahan tersebut dicarikan solusi sehingga tujuan dari program keluarga dampingan dapat tercapai. Pemecahan masalah keluarga Ibu Poniati disesuaikan dengan kemampuan dari keluarga dampingan dan kemampuan mahasiswa dalam melakukan pendampingan. Adapun beberapa usulan penyelesaian masalah yang dapat dilakuakan adalah pendamping mahasiswa membantu memberi wawasan mengenai wirausaha dan motivasi agar Ibu Poniati mau ber wirausaha di bidang pembuatan penek (sarana upacara) karena selain tidak membutuhkan biaya yang
besar untuk memulai usaha tersebut, Ibu Poniati juga memiliki kemampuan dalam bidang pembuatan penek (sarana upacara), selain itu pemberian wawasan mengenai pemasaran dan mamajemen juga diberikan kepada Ibu Poniati, agar
mampu untuk meningkatkan taraf hidup yang lebih baik. Pendamping juga merancang suatu program berupa pemberian kebutuhan sehari-hari. Bantuan ini diharapkan mampu meringankan beban dari Ibu Poniati.
4.2 Jadwal Kegiatan
No Hari
Tanggal Kegiatan Waktu
Agustus 2016 dukungan moril
Agustus 2016 Menyambung tentang
bahasan sebelumnya 10.00 – 16.00 6
BAB IV
PELAKSANAAN KEGIATAN, HASIL, KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA
4.1 Pelaksanaan Kegiatan 4.1.1 Waktu
Waktu Pelaksanaan program KK Dampingan KKN-PPM dimulai tanggal 23 Juli 2016 sampai 29 Agustus 2019. Kunjungan dilakukan sebanyak 21 kali, di mana setiap kunjungan, mahasiswa pendamping berusaha membantu mengatasi permasalahan keluarga Ibu Poniati.
4.1.2 Lokasi
Lokasi kegiatan KK dampingan dilakukan di lingkungan rumah milik Ibu Poniati yang berada di Dusun Dharmatiaga, Desa Blahbatuh, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar.
4.1.3 Pelaksanaan
Pelaksanaan program ini sudah dilakukan sesuai dengan waktu yang
telah ditetapkan dan dilampirkan pada BAB III sesuai dengan prioritas permasalahan.
4.1.4 Dampak
Dari kegiatan pendampingan keluarga, diharapkan dapat meningkatkan wawasan keluarga dalam menjalani hidup kedepannya. Dari program ini juga diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup keluarga, serta pendapatan keluarga atau paling tidak dapat meningkatkan pemahaman tentang bagaimana berwirausaha dan memanajemen keuangan dan sehingga dapat mengubah perilaku yang mengarah pada kebaikan dalam taraf hidup keluarganya.
4.2 Hasil
4.3 Kendala Pendampingan Keluarga
BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan
Masalah utama yang dialami oleh keluarga Ibu Poniati berkaitan dengan masalah ekonomi, dimana penghasilan yang diterima tidak menentu. Selain itu waktu pekerjaannya yang lama, membuat Ibu Poniati jarang ada di rumah. Penghasilan sehari-hari juga dibantu oleh anak-anak beliau tapi anak beliaupun tidakbisa membantu banyak perekonomian keluarga karena anak-anak beliau juga harus membagi waktu antara waktu sekolah, belajar, dan bekerja.
5.2 Rekomendasi
Dari kesimpulan di atas, dapat direkomendasikan beberapa hal-hal sebagai berikut :
1. Hendaknya pelaksanaan kegiatan KK Dampingan dalam rangkaian kegiatan KKN PPM ini mampu dijalankan secara berkelanjutan oleh pihak penyelenggara pada KK bersangkutan hingga permasalahan
yang dihadapi benar-benar tuntas.
2. Untuk menambah pemasukan keluarga diharapkan Ibu Poniati mau berwirausaha untuk mendapatkan penghasilan yang lebih ketimbang
Lampiran
Gambar 1 : Pertemuan Pertama Dengan KK Dampingan
Gambar 2 : Kegiatan anak Ibu Poniati saat Pulang sekolah
Gambar 5 : Pencacahan data terkait KK Dampingan
Gambar 7 : Kondisi Rumah Ibu Poniati