• Tidak ada hasil yang ditemukan

Buku Ajar dan Pemagangan Mahasiswa FISIP UNUD untuk Rekayasa Sosial.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Buku Ajar dan Pemagangan Mahasiswa FISIP UNUD untuk Rekayasa Sosial."

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Buku Ajar dan Pemagangan Mahasiswa FISIP UNUD untuk Rekayasa

Sosial: Dua Buku

NAZRINA ZURYANI 1

PRODI SOSIOLOGI, FISIP UNUD Gedung C Kampus Sudirman Denpasar, 80123 Telp/Fax : (0361) 255916, 081337301823, 081805321414, E-mail : nazrinazuryani@yahoo.com

Abstrak

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Udayana telah memenangkan skim hibah kompetensi yang diberikan oleh Kemenristek Dikti melalui Ditbinlitabmas. Konsep kedua buku ajar ini diajukan untuk matakuliah pilihan bagi mahasiswa Sosiologi, mahasiswa Ilmu Politik dan Administrasi Negara.

Dua buku yang bersifat multidisipliner telah dicetak oleh UNUD Press dengan judul 1) Penduduk & Pajak dan 2) Akuntabilitas Partai Politik. Kedua buku ini secara metodologi adalah penelitian aksi pemagangan bagi mahasiswa dengan program „internship‟ yang melibatkan tim pendamping dari lembaga pemerintahan, lembaga sosial dan lembaga politik. Kedua buku melibatkan 9 orang penulis yang bersama tim pendamping lembaga memberikan 50 jam pemagangan yang dilakukan pada 5-6 lembaga untuk satu

buku ajar. Sebelum magang mahasiswa mendapat minimal 2 jam kuliah umum dari tim pendamping lembaga. Sekitar 12 lembaga yaitu BPS, BKKBN, Disnaker, Dinkes, Dispenda dan DJP Bali serta lembaga Ombudsman Bali, DPP Demokrat, KPU Bali, Kesbangpol, Bawaslu satu KAP/Kantor Akuntan Publik di Denpasar. Kedua buku ini ditulis agar kompetensi profesi mahasiswa FISIP UNUD meningkat dan merupakan upaya rekayasa sosial untuk antisipasi bonus demografi dan mewujudkan partai politik

yang akuntabel.

Kata kunci: pemagangan, buku ajar, Penduduk & Pajak, Akuntabilitas Partai Politik, Matakuliah Pilihan

Abstract

Faculty of Social and Political Sciences, at Udayana University won national competition for competence research scheme funded by Kemenristek Dikti via Ditbinlitabmas. The concept of the two books proposed

for elective subjects for those students at study programs Sociology, Political Science and Public Administration. The production of two multidisciplinary text books entitled 1) Population and Tax and 2)

Political Parties Accountability has been printed by UNUD Press. The methodology of this research is action internship for students with the adjunct team from government, social and political institutions as

an action reserach. The two text books were written by 9 lecturers where all chapters were designed in

such a way as to accompany 50 hours of field study at social institutions related to each book’s content

and with the assistance of adjunct team. Students who take an internship program are given a minimum of 2 hours of public lecture before they enter their internship in five to six social institutions for each book

or elective subject. There are at least twelve institutions such as BPS, BKKBN, Disnaker, Dinkes, Dispenda and DJP Bali province so as the Ombudsman of Bali, Demokrat Party, KPU Bali, Kesbangpol, Bawaslu and one of public accountant/ Kantor Akuntan Publik in Denpasar. Both books are written to to increase the FISIP UNUD students’ professional competence and as an effort for social construction to

anticipate demographic bonus and creating accountability of political parties..

Kata kunci: internship, text books, Population & Tax, Political Parties Accountability, Elective subjects

1. PENDAHULUAN

(2)

pilihan. Buku ajar berjudul „Penduduk & Pajak‟ sebagai hasil penelitian pemagangan di Bali didesain dengan melibatkan Tim Pendamping lembaga sosial, lembaga pemerintahan daerah dan tentunya Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak. Begitu juga buku ajar „Akuntabilitas Partai politik‟ melibatkan lembaga pemerintahan, lembaga sosial politik dan partai politik.

Peningkatan sumber daya manusia di lingkungan FISIP dapat dirumuskan dalam pertanyaan, bagaimana mahasiswa sebagai stake holders Universitas Udayana dapat menjadi agen perubahan sosial melalui pemagangan yang tercantum dalam kurikulum yang berorientasi kepada KKNI (Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia). Selain masalah terbesar penduduk usia produktif (usia 15-64 tahun) di Indonesia adalah keengganan membayar pajak atau kepatuhan berkontribusi pada pembangunan melalui pembayaran pajak negara, pajak daerah, retribusi dan bea cukai yang syah. Hadirnya mahasiswa di lapangan dalam memahami masalah penduduk atau kependudukan yang dikelola oleh institusi negara maupun institusi sosial akan menguatkan jalinan kerjasama antara kampus dan lembaga penyelenggara Negara. Komponen pemerintah daerah juga berkepentingan agar penduduknya patuh terhadap pajak dengan kesadaran membangun dan meningkatkan pendapatan daerah.

Begitu juga sampai sat ini belum ada tanda-tanda terjadi perbedaan yang signifikan terhadap pertanggungjawaban Publik (akuntabilitas Publik) pada Partai Politik/Parpol seperti transparansi dana kampanye dan keuangan partai politik. Instrumen kearah pemilu yang lebih baik sebenarnya telah di rencanakan dengan mewajibkan Parpol menyampaikan laporan dana kampanye dan keuangan ke KPU. KPU sebagi institusi penyelengara pemilu dan Panwaslu sebagai lembagai yang mengawasi jalannya pemilu ternyata belum cukup kuat mempresure atau menekan partai politik ke arah Parpol yang terakuntabel (modern bertanggung jawab) dengan ciri manajemen terbuka (open Manajemen) transparan, profesional dan mandiri wujud Parpol yang ideal.

Penelitian pemagangan ini merupakan satu upaya rekayasa sosial dalam memberikan kerangka bagi standar kompetensi lulusan (SKL) yang cocok dengan KKNI.Tentunya problem bonus demografi tidak dapat dicampur dengan permasalahan perpajakan namun dapat dikupas dari problem kepatuhan pajak bagi penduduk Indonesia. Bahan ajar untuk penduduk & pajak belumlah lengkap seperti halnya bahan ajar untuk akuntabilitas partai politik. Upaya merekayasa secara social matakuliah pilihan bagi FISIP UNUD menjadi bagian dari melengkapi isi kurikulum FISIP dengan nilai tambah SKL mahasiswa melalui kompetensi profesi bidang pajak dan akuntabilitas partai politik.

BAHAN DAN METODE

(3)

Metode yang digunakan dalam menulis bab demi bab adalah menghadiri rapat mingguan, mengikuti proses audiensi dengan tim pendamping lembaga dan menuliskan draft bab demi bab sebelum buku menjadi dummies/cetakan belum final. Adapun jadwal audiensi dan jadwal pemagangan dalam menuliskan bab kedua buku adalah sebagai berikut:

Audiensi dilakukan pada bulan Mei dan Pemagangan berlangsung bulan Juni 2015

Bahan penulisan dengan Audiensi dan Pemagangan Buku Ajar „Penduduk & Pajak‟

Lembaga Penerima Lembaga Penerima

BKKBN

Per-wakilan Bali

Kepala Kakanwil

DJP Bali

Kepala

Disnaker

Provinsi Bali

Kepala Dispenda

Provinsi Bali HRD

BPS Provinsi

Bali

Kepala Dinkes Kota

Denpasar

Kepala

Bahan Buku Ajar „Akuntabilitas Partai Politik‟,

Jadwal Pemagangan Mahasiswa Ilpol dalam Pemagangan (Buku Ajar)

Nama Lembaga Tanggal Audiensi Diterima oleh Jadwal Pemagangan

DPP Partai Demokrat 29 April Sekjen Partai + 3kader 22 dan 23 Mei

Lembaga Ombudsman 30 April Ketua Ombudsman 13 Mei

Komisi Pemilihan Umum 30 April Ketua Komisi+ 3 staff 20 Mei

Kesbangpol 05 Mei Kasubdit Politik 26 dan 27 Mei

Kantor Akuntan Publik Ketut Budiartha

2 April Prof. Dr. Ketut Budiartha, SE, M.Ak

19 dan 21 Mei

Bawaslu Provinsi Bali 4 Mei Ketua Bawaslu 14 Mei

Sumber: Zuryani, dkk. 2015 Laporan Kemajuan Penelitian Pemagangan Buku Ajar

HASIL PEMAGANGAN dan PENULISAN BUKU

Setelah program pemagangan berlangsung, setiap dosen penulis buku menambahkan tulisannya dengan materi yang diberikan tim pendamping. Setiap bab buku menuliskan tujuan instruksional umum dan khusus dengan memasukkan bahan refleksi ke dalam boks. Terdapat kasus dan refleksi diri yang menguatkan pemahaman mahasiswa untuk bab tersebut.

Jumlah halaman pada buku „Penduduk & Pajak adalah 244 halaman sementara jumlah halaman pada buku „Akuntabilitas Partai Politik‟ adalah 159 halaman. Untuk memberikan kejelasan isi kedua buku adalah sebagai berikut:

(4)

PEMBAHASAN

Kebermanfaatan yang dapat diambil dalam penelitian pemagangan (internship) ini adalah:

1. Mahasiswa bukan hanya praktek kerja lapangan tetapi praktek memahami permasalahan di lapangan dengan bantuan Tim Pendamping sebagai tutor sekaligus pengisi materi sebelum mahasiswa disebar di berbagai lini pekerjaan.

2. KKNI yang selama ini digaungkan oleh pemerintah sebagai penyanding dan penyetara/kerangka dan memberikan kualifikasi pekerja dapat dipahami semua pihak sebagai suatu proses (bukan given atau pemberian percuma). Disinilah peran human capital deepening menjadi besar. Karena terjadi regenerasi pekerja dengan kerangka kualifikasi kerja dan pekerja lulusan dari pendidikan berkompetensi profesi yang jelas standar kompetensi lulusannya.

Buku Ajar Penduduk & Pajak

Internship” atau Pemagangan sebagai upaya peningkatan kualitas diri melalui analisis masalah di lapangan dapat dikategorikan sebagai upaya human capital deepening yang artinya pendalaman peningkatan kualitas sumber daya manusia sebagai modal hidupnya. United Nation working paper mengupas berbagai upaya peningkatan SDM melalui metode belajar atau proses mendidik di berbagai Negara berkembang. Dang dan Rogers (2008) dan Goldin (2014) menjelaskan upaya pendidikan dalam peningkatan SDM. Goldin menjabarkan distribusi alamiah terjadi sejak Adam Smith (1776) hingga pemikiran pesimisme Malthus terhadap ledakan jumlah penduduk dunia yang diupayakan dalam keseimbangan Malthusian. Goldin menyatakan classic Malthusian eguilibrium sebagai “stagnant real wages during long period, small increases in population, and occasional period of real wage growth followed by increased population and subsequent decreased wages” (2014:4).

Teori penyeimbang Malthus yang klasik ini di Indonesia menjadi semacam promosi bonus demografi. Artinya pada saat penduduk jumlahnya meningkat, penghasilan menurun karena tingkat ketergantungan meningkat, tetapi ragam dan jenis pekerjaan semakin bervariasi dengan misalnya berbagai penyediaan lahan pekerjaan dalam ekonomi kreatif. Orang bekerja serabutan atau mendapat penghasilan dari sektor informal. Sebagai contoh: menyediakan jasa (healer/penyembuh, makanan/jasa antaran, tempat penitipan bayi dan layanan salon binatang piaraan dll) atau menduplikasi barang (seperti di Cina akan ditemui merek-merek KW 1, 2 dan 3 sebagai penentu murah atau mahalnya harga sesuai barang/KW: kualitas). Sarwono dan Koesoebjono (13/08/2015) mengklasifikasikan pekerja informal sebagai: pedagang di pasar, kaki lima atau pedagang keliling, pemilik warung, pengendara ojek, tukang becak, pedagang asongan, supir taxi/angkot/bis, calo jualbeli kendaraan, penjaga took, pembantu rumah tangga, buruh bangunan dan lain-lain.

(5)

Buku Ajar Akuntabilitas Partai Politik

Mengurai masalah akuntabilitas Parpol tidaklah mudah. Pada saat rakyat mulai terbuka pada informasi dalam negara demokrasi, Parpol haruslah memihak kepada sebesar-besarnya kepentingan rakyat. Sayangnya, Parpol justru memproduksi para bandit koruptor atau kartelisme politik antar partai yang membagi-bagi kue kekuasaan atas nama kepentingan segelintir orang. Akuntabilitas sebagai bentuk pertanggung-jawaban partai politik bukan terbatas hanya pada akuntabilitas keuangan. Ia menjadi sangat penting untuk dipahami dari sudut kelembagaan, moda kepemimpinan, sumber dan strategi pembiayaan Parpol dan proses menciptakan kader Parpol yang berkualitas. Sistem Pengendalian Intern/SPI Parpol kemudian menjadi salah satu cara menelaah akuntansi keuangan Parpol agar transparansi menjadi bekal bagi semua pihak yang merasa terlibat bukan sebaliknya, menggoalkan politisi yang mengejar-ngejar kekuasaan melalui pemilu melalui politik uang.

Indikator Parpol yang Akuntabel

Pada pemagangan di KPU Bali terkuak rahasia beberapa Parpol yang membuat laporan salah namun tidak dapat dikenakan sanksi. Tidak ada aspek hukum yang dapat mengenai Parpol untuk dilaporkan pada ranah perdata. Sebagai organisasi non profit yang mendapat sorotan dari banyak pihak seperti media masa dan publik, sebenarnya Parpol sebagai wujud perwakilan aspirasi rakyat (legislatif) dalam kehidupan berdemokrasi, Parpol dapat mengunakan akuntabilitas kelembagaannya sebagai isu sentral, dengan landasan pemikiran partai politik sebagai penjelmaan aspirasi harus dapat mewujutkan setiap keinginan masyarakat yang diwakilinya (akuntabilitas publik), Akuntabilitas publik adalah kewajiban pihak pemegang amanah (agen) untuk memberikan pertanggungjawaban, penyajian, melaporkan dan mengungkapkan segala aktivitas yang menjadi tanggungjawabnya kepada pemberi amanah (Principle) yang memiliki hak dan kewenangan untuk meminta pertanggunjawaban tersebut (Mardiasmo 2002).

Desakan akuntabilitas diatas, sudah jelas partai politik sebagai agen harus dapat memberikan pertanggunjawaban berkaitan dengan seluruh aktivitasnya mulai dari yang bersifat keuangan dan non keuangan menyangkut segala hal kemudian menyajikannya kepada masyarakat melalui media masa atau media online yang dapat diakses langsung oleh masyarakat. Selain melalui media massa tentu yang paling ideal adalah adanya bentuk laporan yang dilakukan secara institusional ke KPU/KPUD.

Akuntabilitas yang perlu dilakukan Parpol sebagai organisasi publik meliputi: pertama, akuntabilitas kejujuran dan akuntabilitas hukum (accountibility for probity and legality) yang menyangkut disclousur (pengungkapan) berkaitan dengan upaya menghindarkan penyalahgunaan jabatan (abuse of power)

sedangkan akuntabilitas hukum (legal accountibility) menyangkut kepatuhan partai politik terhadap hukum dan peraturan lain yang disaratkan dalam penggunaan sumber dana publik.

Kedua akuntabilitas proses adalah prosedur yang digunakan dalam melaksanakan tugas-tugas Parpol apakah telah baik dan memadai yang dimanifestasikan dalam pelayanan kepada masyarakat yang cepat, responsif dan tanpa biaya dan terhindar dari KKN (kolusi korupsi dan nepotisme).

Ketiga akuntabilitas program berkaitan dengan program yang telah di rencanakan apakah telah dapat di capai atau tidak, apakah program telah sesuai dengan aspirasi masyarakat pemilih dan yang ke empat akuntabilitas kebijakan yaitu kebijakan yang di ambil apakah dapat dilaksanakan dengan baik dan dapat di pertanggunjawabkan. Selama ini kita sealu menantikan perilaku Parpol yang akuntable dan transparan. akan tetapi kita malah disuguhkan denga perilaku Parpol yang koruptif, melakukan penyalahgunaan jabatan, tidak berpihak kepada keinginan publik. Selama ini Parpol, malah banyak melakukan pelanggaran etika, elitis oligarkis dan lain-lain.

Bukti Parpol gagal memenuhi harapan publik, seperti yang kita saksikan Parpol terus-menerus memprodukis kebijakan politik dengan merekrut orang-orang yang bermasalah dalam pemilihan kepala daerah. Data terbaru seperti ditunjukkan oleh perkumpulan konstitusi dan demokrasi inisiatif (Kode). Dalam penelusurannya lembaga ini berhasil mengeluarkan pengumuman sekitar 188 dari 853 bakal calon kepala daerah yang akan bertarung pada pilkada serentak 2015 terindikasi terkait kasus hukum, termasuk korupsi. Ini menunjukkan partai politik belum mampu menangkap keinginan publik yang menjadikan pemberantasan korupsi sebagai agenda penting bangsa.

(6)

Gambar No. 2 Kader yang Siap Tempur dalam Pilser 9 Desember 2015

Figure 1 Sumber facebook Agung Bawantara 2015

KESIMPULAN

Buku ajar „Penduduk & Pajak‟ tahun 2015 ini diterbitkan oleh Udayana University Press. Program pemagangan yang berorientasi (human capital deepening) yaitu pendalaman peningkatan kualitas sumber daya manusia sebagai modal hidupnya. Selain pertemuan di kelas dengan latihan menganalisis kasus-kasus dan merefleksikannya, mahasiswa juga dihadapkan pada proses tutorial dengan Tim Pendamping Lembaga. Tutorial ini menyasar peningkatan kompetensi profesi mahasiswa yang diawali dengan kuliah umum (internship) oleh Tim pendamping di enam lembaga pemerintah, lembaga sosial dan satu kantor akuntan publik. Oleh sebab itu buku ajar dan pemagangan menjadi instrumen penting dalam peningkatan kualitas sumber daya penduduk. Surplus demografi yang akan berlangsung hingga tahun 2031 ini diharapkan dapat membawa penduduk dan negara Indonesia sebagai salah satu macan Asia dengan daya saing pekerja yang berkualitas. Pekerja resmi yang menjadi penduduk Indonesia dengan sadar dan secara berintegritas menghitung, melaporkan dan membayar pajak yang seharusnya dibayarkan. Sehingga pelaksanaan MEA (masyarakat ekonomi Asean) setelah tahun 2015 meningkatkan daya saing penduduk Indonesia di kancah Asia dan dunia.

Selama ini belum terdengar satu pun Parpol yang berani secara terbuka menyampaikan laporan asal dan keseluruhan dana kampanye ke KPU apalagi menyampaikannya kepada publik. Keengganan partai politik untuk transparan tentu bukan tanpa alasan mengingat hal yang satu ini di anggap suatu yang vital. Sumber dan penggunaan dana yang secara nyata dikhawatirkan akan membuka borok-borok pengelolaan keuangan yang di sinyalir banyak pihak datang dari sumber tidak legal, betapa tidak masyarakat sampai hari ini masih menyaksikan adanya money politic pada masa kampanye seperti pembagian uang transpor, kerudung, telepon selular, pembagian uang palsu, sembako, durasi iklan yang berlebihan, menyewa helikopter sampai sumbangan pesawat terbang yang digunakan turun kedaerah-daerah untuk kampanye.

(7)

masyarakat sebagai stekholder berkepentingan terhadap pertanggungjawaban keuangan dan akan menilai detail sumber dana dan penggunaan dana kampanye, serta keuangan partai politik.

Ucapan Terimakasih

Terima kasih tim inti peneliti sampaikan kepada Ditbinlitabmas untuk kepercayaan kepada kami bertiga dan enam penulis buku ajar ini menuliskan bab per bab yang telah menjadi kenyataan hibah kompetensi. Apresiasi yang tinggi dan terima kasih pula untuk sivitas akademika Universitas Udayana yang terlibat langsung (dosen penulis, konsultan, dekan, pembahas, tim inti penelitian, LPPM) maupun mereka yang secara tidak langsung ikut penelitian pemagangan ini. Terima kasih banyak kepada tim pendamping lembaga, kepala (BKKBN, BPS, Disnaker, Kanwil DJP Bali, Dinkes Denpasar, Dispenda dan KAP Wayan Budiartha) dan tim pendamping dari lembaga Ombudsman Bali, DPP Demokrat, KPU Bali, Kesbangpol, Bawaslu satu KAP/Kantor Akuntan Publik di Denpasar yang telah membantu pemagangan dan bersedia menjadi bagian dari „internship‟ mahasiswa FISIP Universitas Udayana.

DAFTAR PUSTAKA

Alisahbana, A. (2014). Puncak Bonus Demografi, Hindari Indonesia dariMiddle Income Trap. Diunduh dari www.infobanknews.com/ 2014/02/puncak-bonus-demografi-hindari-indonesia-dari-middle-income-trap/ pada tanggal 2 Maret 2015.

Dang, H & FH Rogers. (2008). How to Interpret the Growing Phenomenon of Private Tutoring: Human Capital Deepening, Inequality Increading, or Waste of Resources. The World Bank, Policy Research Working Paper # 4530. USA: Development Research Group

(http://dhonypratama.com/upah-minimum-regional-) Duverger, M. (1976). Les Partis Politique, Paris: Arman

Firmanzah. (2011). Mengelola Partai Politik Komunikasi dan Positioning Ideolgi Politik di Era Demokrasi. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia

Jalal, F. (2015). Indonesia Memiliki Indeks Ketidaksetaraan Gender (IKG) Tinggi, Jurnal Perempuan, Gathering SJP ke XI diunduh tangggal 30 Juni 2015 dari www.jurnal perempuan.org

Jalal, F. (2014). Paparan Kepala BKKBN-Kuliah Umum Universitas Udayana 13 Mei 2014.ppt Goldin, C. (2014). Human Capital, Handbook of Cliometrics, diunggah tanggal 20 September sholar.harvard.edu/files/goldin/files/human_capital_handbook_of_cliometrics_0.pdf Ikatan Akuntan Indonesia. (2011). PSAK 45 tentang Standar akuntansi untuk entitas nirlaba. Indra Bastian. (2007). Akuntansi untuk LSM dan Partai Politik. Jakarta:Penerbit Erlangga Kartowagiran, (2005). Dasar-dasar Penelitian Tindakan.Diakses 20 Juni 2015 dari http://www.

staff. uny. ac. id/sitesdefault/files/6-DASAR-DASAR%20AR. pdf).

Komisi Pemilihan Umum. (2003). Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 676 tentang Tata Administrasi Keuangan dan Sistem Akuntansi Keuangan Partai Politik, serta Pelaporan Dana Kampanye Peserta Pemilihan Umum.

Komisi Pemilihan Umum. (2009). Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 01 Tahun 2009 tentang Pedoman Pelaporan Dana Kampanye Partai Politik Peserta Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota, serta calon anggota Dewan Perwakilan Daerah Tahun 2009.

Komisi Pemilihan Umum. (2009). Peraturan komisi pemilihan umum tentang dana Kampanye peserta pemilihan gubernur dan wakil Gubernur, bupati dan wakil bupati, dan/atau Walikota dan wakil walikota

Lee, Everett S. (1966). A Theory of Demography”, Migration, Vol3, Hal. 47-57 Mantra, I B. (2013). Demografi Umum. Cetakan ke XV. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Napitupulu, D. (2010). KPK in Action, Depok: Penerbit Swadaya Group diunduh tanggal 11 Juli 2015 dari

(8)

ZxAFmhJBUE&sig=smbQcBlq3fs1gOfbN0f3XHV

UbY8&hl=en&sa=X&ei=InKiVYDCIdKouwSRt5jlCQ&redir_esc=y#v=onepage&q=siste m%20pengendalian%20intern%20dari%20 corruption%20warch&f =false

Meny, Y & A Knapp. (1998). Government and Politics in Western Europe: Britain, France, Italy, Germany, third edition. USA: Oxford University Press, hal. 86.

Rosidi,. A, Dkk. (2013). Reinventing Government, Demokrasi dan Reformasi pelayanan Publik. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Raba. M., (2006). Akuntabilitas, Konsep dan Inplementasi. Malang; UMM Press.

Sarwono, S dan S. Koesoebjono. Pajak: Sumber Penghasilan Negara bagi Pembangunan. Opini & Editorial, hal 11. Kamis, 13 Agustus 2015. Jakarta: Suara Pembaruan

Gambar

Gambar No. 2   Kader yang Siap Tempur dalam Pilser 9 Desember 2015

Referensi

Dokumen terkait

Menurut DePorter, Reardon dan Nourie (2010:52) bahwa memperhatikan emosi pebelajar dapat membantu mempercepat pembelajaran. Komik yang disajikan adalah komik berbasis

Perseroan masih memiliki waktu sekitar satu setengah bulan untuk dapat mencapai memperoleh kontrak baru senilai Rp2,3 trilyun, yang menurut kami masih mungkin dapat dicapai

Pada bagian penutup ini akan disajikan kesimpulan dan saran saran yang berhubungan dengan hasil penelitian yaitu: pengaruh konseling individu melalui pendekatan

Suatu negara membutuhkan beberapa negara demi tercapainya Balance of Power, dalam hal ini Amerika Serikat dapat dilihat sebagai pihak yang berkeinginan untuk mendominasi

Orange -Bellied Fruit Dove/ 25 Papua Barat Walik Perut Jingga. 56 Ptilinopus porphyreus / Nihil 0 Perlu

Spector menyebutkan dua perbedaan konsepsi tentang komitmen organisasi, yaitu sebagai berikut: pendekatan pertukaran (exhange approach), di mana komitmen pada organisasi

Hasil ini sesuai dengan penelitian di Puskesmas Srandakan Bantul bahwa terdapat perbedaan signifikan antara kepatuhan pasien dalam penggunaan obat sebelum dan setelah pelaksanaan

Secara umum, otot pada manusia terbagi menjadi 3 tipe, yaitu (1) otot polos yang bekerja di luar kesadaran (involunter), (2) otot lurik yang bekerja di bawah kesadaran