• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANCANGAN VIDEO PROFIL DINAS PARIWISATA KULON PROGO SEBAGAI SARANA INFORMASI DAN PROMOSI DENGAN TEKNIK AERIAL VIDEOGRAFI NASKAH PUBLIKASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERANCANGAN VIDEO PROFIL DINAS PARIWISATA KULON PROGO SEBAGAI SARANA INFORMASI DAN PROMOSI DENGAN TEKNIK AERIAL VIDEOGRAFI NASKAH PUBLIKASI"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PERANCANGAN VIDEO PROFIL DINAS PARIWISATA KULON

PROGO SEBAGAI SARANA INFORMASI DAN PROMOSI

DENGAN TEKNIK AERIAL VIDEOGRAFI

NASKAH PUBLIKASI

diajukan oleh

Fristo Daniel Damayanto

12.11.5755

kepada

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

AMIKOM YOGYAKARTA

YOGYAKARTA

2016

(2)
(3)

1

PERANCANGAN VIDEO PROFIL DINAS PARIWISATA KULON PROGO

SEBAGAI SARANA INFORMASI DAN PROMOSI

DENGAN TEKNIK AERIAL VIDEOGRAFI

Fristo Daniel Damayanto

1)

, Agus Purwanto

2)

,

1) Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta 2) Sistem Informasi STMIK AMIKOM Yogyakarta

Jl Ringroad Utara, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta Indonesia 55283

Email : fristo.d@students.amikom.ac.id1), agus@amikom.ac.id2)

Abstract - Technology development is of growing concern to the promotional video. videomakers very easy to make a video. With a lot of software and hardware support that is easy to obtain and use, the results of this promotional video is getting better with the use of aerial videography techniques using drones. In this paper the author tries to create a tourism promotional video Kulon Progo using the software Adobe Premiere pro CS6, with some of its features, is easy ease, track motion and parenting. Stage of manufacture used include pre - production, production and post -production. This study titled "DESIGN VIDEO PROFILE DEPARTMENT OF TOURISM KULON PROGO AS A MEANS OF INFORMATION AND PROMOTION TECHNIQUES WITH AERIAL videography ". With this research shows that the development of technology will greatly simplify the work of video makers.

Keywords: Aerial, Drone, Motion Graphics, Adobe

Premiere Pro CS6, Easy Ease, Motion Tracking

1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

Kabupaten Kulon Progo adalah sebuah

kabupaten di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia. Ibukotanya adalah Wates. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Sleman dan

Kabupaten Bantul di timur, Samudra Hindia di selatan, Kabupaten Purworejo di barat, serta Kabupaten Magelang di utara. Nama Kulon Progo berarti sebelah barat Sungai Progo (kata kulon dalam Bahasa Jawa artinya barat). Kali Progo membatasi kabupaten ini di sebelah timur.

Terdapat sekitar 20 tempat wisata yang indah untuk wiatawan dapat jelajahi. Mengingat banyak wisatawan yang belum mengetahui potensi wisata kulon progo, maka dibutuhkan suatu media promosi untuk mempromosikan dan memberi informasi supaya para wisatawan mengetahui potensi wisata apa saja yang ada di kulon progo. Media Informasi Pariwisata berupa video ini bertujuan untuk

membantu para wisatawan untuk bisa lebih melihat potensi yang belum tersentuh sebelumnya.

Aerial Videografi adalah kegiatan mengambil gambar dari udara yang mana akan memberikan sudut pandang yang spektakuler dan dramatis dari sebuah objek atau sebuah lokasi. Dengan menggunakan Teknik Aerial Videografi, maka seluruh pemandangan dapat terlihat secara keseluruhan dan menakjubkan yang biasanya sangat mustahil untuk diabadikan dari permukaan tanah. Video promosi pariwisata Kulon Progo akan memiliki sentuhan kemewahan di dalamnya.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan masalahnya adalah bagaimana merancang suatu video promosi pada dinas pariwisata Kulon Progo.

1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1.3.1 Tujuan Penelitian

1. Memenuhi persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer di STMIK AMIKOM Yogyakarta. 2. Untuk mengetahui seberapa besar peran video promosi

bagi pariwisata Kulon Progo. 1.3.2 Kegunaan Penelitian

1. Sebagai media promosi untuk mempromosikan potensi wisata apa saja yang ada di kulon progo.

2. Memberi informasi agar para wisatawan mengetahui potensi wisata apa saja yang ada di kulon progo.

2. Landasan Teori

2.1 Pengertian Aerial Videografi

Definisi menurut Rokhmana (2006) tidak jauh berbeda dimana Aerial Videography adalah sebuah sistem menggunakan camcorder dipasangkan pada pesawat jenis Light untuk merekam data video permukaan bumi, dan menggunakan handheld GPS receiver sebagai navigasi udara[5].

2.2 Tahapan Produksi Video 2.2.1 Pra Produksi

2.2.1.1 Ide 2.2.1.2 Naskah 2.2.1.3 Storyboard

(4)

2.2.2.1 Pengambilan Gambar 2.2.2.1.1 Sudut Pengambilan Gambar 2.2.2.1.2 Membidik Kamera 2.2.2.1.3 Gerakan Kamera 2.2.2.2 Capturing 2.2.2.3 Animasi 2.2.2.4 Editing 2.2.2.5 Mixing 2.2.2.6 Rendering 2.2.3 Pasca Produksi 2.2.3.1 Composing Video 2.2.3.2 Editing Video 2.2.3.3 Finishing 2.3 Metode Analisis 2.3.1 Analisis SWOT

2.3.2 Analisis Kebutuhan Sistem 1. Kebutuhan Fungsional 2. Kebutuhan Non Fungsional

3. Metode Penelitian 3.1 Analisis SWOT

Tabel 1 Analisis SWOT

3.1.1 Kelemahan Video Lama

Adapun kelemahan dari video lama sebagai berikut:

1. Objek Wisata yang diangkat terlalu sedikit

2. Kualitas video belum HD

3. Tidak dapat menampilkan visualisasi objek wisata secara utuh

4. Kurangnya animasi dalam meningkatkan informasi 3.1.2 Soluisi yang ditawarkan

Solusi yang ditawarkan penulis adalah: 1. Pembuatan video promosi baru dengan menggunakan teknik aerial videografi 2. Menambahkan animasi untuk meningkatkan informasi pada video promosi

3. Menggunakan kamera berkualitas HD 4. Menambahkan angle shot baru, seperti

High Angle dan Bird Eye View

3.2 Analisis Kebutuhan Sistem 3.1.1Kebutuhan Fungsional

1. Video promosi harus mampu menggunakan High Angle dan Bird Eye View untuk memberi kesan megah dan luas

2. Video promosi harus mampu menggunakan perekaman berkualitas FullHD (1920×1080 pixels).

3. Video promosi terdapat variasi pergerakan kamera dengan menggunakan drone.

4. Video promosi mampu menampilkan informasi berwujud animasi dalam menjelaskan informasi objek wisata.

3.1.2 Kebutuhan Non Fungsional

1. Kebutuhan Hardware

Tabel 2 Kebutuhan Hardware

2. Kebutuhan Software

Tabel 3 Kebutuhan Software

3. Kebutuhan Brainware

Kebutuhan Pengguna (User) meliputi personil-personil yang terlibat langsung dalam pembuatan video promosi ini, seperti Sutradara, Kameramen, Storyboarder, Animator, Editor, dll. Kerjasama dari personil-personil tersebut akan mempengaruhi hasil akhir dari pembuatan video promosi ini

(5)

3

3.3 Tahap Pra Produksi

1. Ide

Ide merupakan gagasan yang timbul sebagai hasil dari proses berpikir kreatif. Ide kreatif yang timbul akan dituangkan melalui storyboard dan kemudian di realisasikan pada tahap produksi. Video promosi Kulon Progo ini berdurasi selama 3 menit. Video ini mengambil konsep aerial videografi dan live shoot sehingga para wisatawan dapat melihat keindahan potensi wisata Kulon Progo dari sudut pandang yang berbeda.

2. Naskah

Naskah Sebagai penuntun dalam memproduksi media, artinya menjadi penuntun dalam penulisan teks/materi, mengambil gambar dan grafis, merekam suara, membuat animasi.

3. Storyboard

4. Implementasi dan Pembahasan 4.1 Tahap Produksi

4.1.1 Pengambilan Gambar

Penulis melakukan pengambilan gambar pada waktu pagi, siang dan sore hari. Penulis menggunakan drone DJI Phantom 3 Advanced untuk menggambil live shoot menggunakan High Angle dan Bird Eye View. DJI OSMO menggambil live shoot menggunakan Low Angle dan Eye Level View. Tata letak kamera akan disesuaikan dengan storyboard yang telah dibuat sebagai panduan untuk mengambil gambar.

Ada berbagai macam teknik pengambilan gambar, diantaranya yang dipakai dalam pembuatan video promosi ini adalah teknik Aerial Videografi dan Live Shoot. Teknik pengambilan Aerial Videografi digunakan agar dapat melihat secara keseluruhan pemandangan objek wisata dengan High Angle dan Bird Eye Level, pergerakan kamera yang di gunakan meliputi Tilt Up, Crane Up, Orbit dan Dronie Shot.

Penulis juga menggunakan teknik Live Shoot. Teknik Live Shoot digunakan agar dapat terlihat detail apa yang dilakukan atau digambarkan. Pergerakan kamera yang digunakan pada teknik Live Shoot meliputi Tilt Up, Track In, Track Out, Crab Left dan Panning Shot.

4.1.2 Sound Recording

Penulis melakukan pengambilan suara narasi menggunakan Tascam DR-05. Perekaman suara menggunakan bahasa Indonesia dan perekaman suara ini menggunakan narasi yang berguna untuk membantu memberi penjelasan tentang informasi pada masing-masing objek wisata.

4.1.3 Animasi

4.1.3.1 Opening Scene Menggunakan Montage: Split

Screen

Pembuatan animasi split screen menggunakan Adobe After Effect CS6. Pembuatan opening scene menggunakan teknik dasar pergerakan shape layer.

4.1.3.2 Transisi menggunakan Motion Graphics

Pembuatan animasi transisi menggunakan Adobe After Effect CS6. Pembuatan transisi menggunakan teknik dasar pergerakan posisi shape layer.

4.1.3.3 Motion Tracking

Pembuatan motion tracking menggunakan Adobe After Effect CS6. Pembuatan motion tracking menggunakan fitur track motion. 4.1.3.4 Bumper menggunakan Motion Graphics

Pembuatan animasi bumper menggunakan Adobe After Effect CS6. Pembuatan bumper menggunakan teknik dasar pergerakan posisi shape layer

4.2 Tahap Pasca Produksi

Pasca produksi adalah tahap akhir dalam proses pembuatan video promosi. Proses editing dalam pembuatan video promosi Dinas Pariwisata Kulon Progo dilakukan oleh seorang editor yang bekerja berdasarkan rancangan storyboard. Software yang digunakan untuk tahap akhir ini adalah Adobe Premiere Pro CS6.

4.2.1 Editing

Pada tahap ini merupakan proses penyambungan shot-shot tunggal menjadi sebuah cerita yang utuh. Proses ini mencakup proses memilih, memotong dan menyambung gambar dan suara.

4.2.2 Sound Editing

Sound Editing merupakan proses memotong dan menambahkan backsound guna mendukung tatanan visual. Proses sound editing pada video promosi ini menggunakan backsound dari Musisi bernama Joseph Christian Sasongko, dikarenakan musik sangat sesuai dengan tema dari video promosi ini. 4.2.3 Rendering

Rendering merupakan proses terakhir untuk menggabungkan semua komponen pembentuk movie, baik itu video, audio, teks, filter, dan lain-lain menjadi satu kesatuan yang sesuai dengan jalan cerita yang sudah ditentukan.

4.3 Pembahasan 4.3.1 Evaluasi

Video Promosi Dinas Pariwisata Kulon Progo telah selesai dibuat melalui 3 tahap yaitu pra produksi, produksi dan pasca produksi. Langkah selanjutnya adalah menyerahkan hasil video promosi ini kepada pihak Dinas Pariwisata Kulon Progo untuk dilakukan pengamatan terhadap hasil video promosi yang telah dibuat.

(6)

Setelah diamati oleh pihak Dinas Pariwisata Kulon Progo, dinyatakan bahwa hasil video yang telah dibuat serta bahan-bahan yang ditampilkan dalam membuat video promosi ini sudah sesuai dengan informasi dan permintaan dari pihak Dinas Pariwisata Kulon Progo.

4.3.2 Kuesioner

Gambar 1 Kuesioner

Berdasarkan pertanyaan pada kuisioner diatas didapati hasil sebagai berikut :

Tabel 4 Hasil Kuesioner

Gambar 2 Perhitungan Kuesioner

5. Keimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari video promosi Dinas Pariwisata Kulon Progo adalah sebagai berikut:

1. Pembuatan video promosi pariwisata kab. Kulon Progo melalui 3 tahapan yaitu pra-produksi yang meliputi ide, naskah, storyboard, produksi yang meliputi pengambilan gambar, sound recording, animasi dan pasca produksi yang meliputi editing, sound editing, rendering.

2. Penggunaan Teknik Aerial Videografi dapat meningkatkan ketertarikan wisatawan untuk mengunjungi objek wisata yang ada di kabupaten kulon progo.

3. Kegunaan menu easy ease pada penerapan motion graphic adalah untuk membuat pergerakan effect menjadi lebih rapi dan lebih halus.

4. Kegunaan Parent pada motion tracking adalah untuk menggelompokkan objek dan mempermudah pengaturan gerak objek.

5. Berdasarkan hasil kuesioner yang menunjukkan hasil 83.6% sedangkan kriteria cukup adalah 60% maka hasil dari segi informasi, visual dan audio dirasa cukup menarik.

Daftar Pustaka

[1] Ramadhan, Gilang, 2013,” Penerapan Quadcopter sebagai Sarana Promosi Area Wisata Dengan Visualiasi Interaktif Pada Footflag”, Yogyakarta, UGM.

(7)

5 [2] Sarif Fatkhul Hidayat (2015). Iklan Animasi 3D

Sebagai Media Promosi Pada Perumahan Graha Mandiri di Simo Boyolali oleh PT Cipta Karsa Mandiri. STMIK AMIKOM Yogyakarta.

[3] Vaughan, Tay, 2004, “Multimedia : Making it Work,

Sixth Edition”, Yogyakarta, Andi.

[4] Suyanto, M, 2005, “MULTIMEDIA alat untuk meningkatkan keunggulan bersaing”, Yogyakarta : Andi.

[5] UNEP-ITC. 2005. Videography. RS/GIS for

Monitoring and Assessment of Iraqi Marshland, 6-10 Feb 2005.

[6] Rokhmana, C. A. 2006. “Some Aspects on

Developing a Truly Low-Cost Mapping System Using Handheld GPS and Camcorder”. Shaping the

Change XXIII FIG Congress, Munich, Germany. [7] Rangkuti, F. 2001. Analisa SWOT Teknik

Membedah Kasus Bisnis. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

[8] Al Fatta, Hanif. 2007. Analisis dan Perancangan

Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offset

[9] Suyanto, M. 2004. Analisis & Desain Aplikasi Multimedia untuk Pemasaran. Yogyakarta : Penerbit Andi.

[10] Jogiyanto, H.M. 1990, Analisis dan Desain Sistem Informasi Pendekatan Tersetruktur. Yogyakarta. Andi Offset

[11] Malhotra, N.K. 2012. Basic Marketing Research:

Intergration of Social Media (Fourth Edition).

New Jersey : Pearson

[12] Iskandar. 2009. Metodologi oenelitian pendidikan dan sosial (kuantitatif dan kualitatif). Jakarta : GP Press

Biodata Penulis

Fristo Daniel Damayanto, memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom), Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta, lulus tahun 2016.

Agus Purwanto, memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom), Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta, lulus tahun 2006. Memperoleh gelar Master Komputer (M.Kom) Program Pasca Sarjana Magister Teknologi Informasi STMIK AMIKOM Yogyakarta, lulus tahun 2013. Saat ini menjadi Dosen di STMIK AMIKOM Yogyakarta.

Gambar

Tabel 2 Kebutuhan Hardware
Gambar 1 Kuesioner

Referensi

Dokumen terkait

Albar (2009), juga menyatakan bahwa komitmen organisasi tidak berpengaruh terhadap kinerja auditor yang disebabkan karena para auditor belum bisa mengeluarkan sumber daya

Pada tahap melaksanakan rencana pemecahan soal/masalah, SFD membangun keterkaitan pada pelaksanaan rencana yaitu menggunakan informasi yang ada pada soal dan

Jika ada jemaat yang belum dapat memberi dukungan berdasarkan Alkitab & Tata Gereja GKI, dapat menyampaikan keberatannya secara tertulis kepada Majelis Jemaat

Bahasa merupakan salah satu hal terpenting dalam kehidupan sehari–hari umat manusia. Manusia dapat berkomunikasi satu sama lain baik dalam suatu kelompok, negara,

Pengumpulan teori-teori yang didapatkan dari buku atau internet serta modul-modul program yang menunjang penelitian ini.Penjelasan dimulai dari game castle

Sandiwara pada masa pendudukan Jepang juga memegang peranan penting dalam memperdaya bangsa Indonesia untuk mau menuruti semua keinginan Jepang dalam hal

(Ivana Haryanto, 2015) Pengaruh Country Of Origin Image Terhadap Brand Equity Melalui Mediasi Elemen Brand Associations, Brand Loyalty, Dan Brand Awareness Pada Air

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan desain studi kasus yang dilakukan di Rumah Riset Jamu Hortus Medicus B2P2TOOT sekaligus institusi Balitbangkes yang