• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENGARUH HARGA, REPUTASI, PROMOSI, REKOMENDASI TERHADAP SIKAP, NIAT BERPINDAH DAN PENGALAMAN MASA LALU PADA KONSUMEN YOU C 1000 DI GIANT SUN CITY.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS PENGARUH HARGA, REPUTASI, PROMOSI, REKOMENDASI TERHADAP SIKAP, NIAT BERPINDAH DAN PENGALAMAN MASA LALU PADA KONSUMEN YOU C 1000 DI GIANT SUN CITY."

Copied!
98
0
0

Teks penuh

(1)

YOU C 1000 DI GIANT SUN CITY SIDOARJO

SKRIPSI

Oleh:

TRI WAHYU NUGROHO 0512010182/FE/M

JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR

(2)

Dengan memanjatkan puji syukur kepada Allah SWT atas segala rahmat dan hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Analisis Pengaruh Harga, Reputasi, Promosi, Rekomendasi Terhadap Sikap, Niat Berpindah dan Pengalaman Masa Lalu Pada Konsumen You C 1000 Di Giant Sun City Sidoarjo” dapat terselesaikan dengan baik.

Maksud penyusunan skripsi ini bagi mahasiswa adalah sebagai salah satu syarat untuk mencapai Gelar Sarjana (S1) Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

Keberhasilan penyusunan skripsi ini tak lepas dari bantuan berbagai pihak baik secara moril maupun materiil. Untuk itu penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada:

1. Bapak Prof Dr. Ir. Teguh Sudarto, MP

,

Selaku Rektor Universitas Pembangunan

Nasional “Veteran” Jawa Timur.

2. Bapak Dr. Dhani Ichsanudin Nur, MM., Selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

3. Bapak Drs. Ec. Saiful Anwar, MSi., Selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

4. Bapak Drs. Ec. Gendut Sukarno, MS., Selaku Ketua Jurusan Ekonomi Manajemen Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

(3)

ii sampai terselesainya penyusunan skripsi ini

6. Bapak dan Ibu Dosen yang telah memberikan tambahan ilmu pada penulis selama kuliah di Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

7. Bapak, ibu beserta semua anggota keluargaku yang telah memberikan doa dan dukungan baik moril maupun materiil dan segala cinta kasihnya.

Akhirnya dengan segala kerendahan hati penulis menyadari kekurangan dari penulisan skripsi ini, oleh sebab itu kepada semua pembaca kiranya berkenan memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun dan semoga penulisan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua pembaca.

Surabaya, Oktober 2009

(4)

Halaman

KATA PENGANTAR ...i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL...vi

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN...ix

ABSTRAKSI ...x

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah...1

1.2. Rumusan Masalah ...11

1.3. Tujuan Penelitian ...12

1.4. Manfaat Penelitian ...13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Sebelumnya ...14

2.2. Landasan Teori...17

2.2.1. Perilaku Konsumen ...17

2.2.2. Harga ...21

2.2.3. Promosi ...23

2.2.4. Rekomendasi ...24

2.2.5. Pembelian Ulang (Repeat Purchase)...26

2.2.6. Sikap...28

2.2.7. Pengambilan Keputusan Pembelian...30

(5)

2.2.8.2. Pengaruh Promosi Terhadap Sikap Konsumen ...34

2.2.8.3. Pengaruh Rekomendasi Terhadap Sikap Konsumen ...34

2.2.8.4. Pengaruh Sikap Konsumen Terhadap Niat Berpindah ...35

2.2.8.5. Pengaruh Pengalaman Masa Lalu Terhadap Niat Berpindah ...36

2.2.8.6. Pengaruh Reputasi Terhadap Sikap Konsumen...36

2.2.8.7. Pengaruh Sikap Konsumen Terhadap Niat Berpindah ...37

2.3. Hipotesis...37

2.4. Kerangka Konseptual ...39

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ...40

3.1.1. Definisi Operasional...40

3.2. Teknik Penentuan Sampel...43

3.3. Teknik Pengumpulan Data ...43

3.3.1. Jenis Data ...43

3.3.2. Sumber Data...44

3.3.3. Pengumpulan Data ...44

3.4. Teknik Analisis dan Uji Hipotesis ...44

3.4.1. Asumsi Model (Structural EquationModelling) ...50

3.4.2. Pengujian Hipotesis dan Hubungan Kausal ...52

3.4.3. Pengujian model dengan Two-Step Approach...52

(6)

v

4.1. Deskripsi Hasil Penelitian ...55

4.1.1. Sejarah You C 1000 ...55

4.1.2. Deskripsi Karakteristik Responden...56

4.1.3. Deskripsi Harga...57

4.1.4. Deskripsi Reputasi ...58

4.1.5. Deskripsi Promosi ...59

4.1.6. Deskripsi Rekomendasi...60

4.1.7. Deskripsi Sikap Konsumen ...61

4.1.8. Deskripsi Niat Berpindah...62

4.1.9. Deskripsi Pengalaman Masa Lalu...63

4.2. Analisis Data ...64

4.2.1. Evaluasi Outlier...64

4.2.2. Evaluasi Reliabilitas...66

4.2.3. Evaluasi Validitas...67

4.2.4. Evaluasi Normalitas ...68

4.2.5. Analisis Model One – Step Approach to SEM ...70

4.2.6. Uji Kausalitas ...73

4.3. Pembahasan...75

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ...82

5.2. Saran...83

(7)

Gambar:

1. Model Sederhana Dalam Pengambilan Keputusan Konsumen ...20

2. Model Pengukuran Faktor Harga ...45

3. Model Pengukuran Faktor Reputasi ...46

4. Model Pengukuran Faktor Promosi...46

5. Model Pengukuran Faktor Rekomendasi ...47

6. Model Pengukuran Sikap Konsumen ...48

7. Model Pengukuran Niat Berpindah ...49

8. Model Pengukuran Pengalaman Masa Lalu ...49

9. Model Pengukuran & Struktural Price, Reputation, Promotion, Recommendation Customer Attitude, Past Experience, & Switch Intention Model Specification : One Step Approach - Base Model ...71

10. Model Pengukuran & Struktural Price, Reputation, Promotion, Recommendation Customer Attitude, Past Experience, & Switch Intention Model Specification : One Step Approach – Modifikasi ...72

(8)

Halaman Tabel:

1. Data Penjulan You C 1000 ...4

2. Perkembangan Penjualan Produk “You C 1000” Di Giant Sun City Sidoarjo ...5

3. Data Penjulan C 1000 SM ...5

4. Perkembangan Penjualan Produk C 1000 dari Sido Muncul Di Giant Sun City Sidoarjo ...6

5. Top Brand Vitamim C2008 ...8

6. Goodness of Fit Indices ...54

7. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin...56

8. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ...56

9. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ...57

10. Frekuensi Hasil Jawaban Responden Mengenai Harga ...57

11. Frekuensi Hasil Jawaban Responden Mengenai Reputasi ...58

12. Frekuensi Hasil Jawaban Responden Mengenai Promosi ...59

13. Frekuensi Hasil Jawaban Responden Mengenai Rekomendasi...60

14. Frekuensi Hasil Jawaban Responden Sikap Konsumen...61

15. Frekuensi Hasil Jawaban Responden Mengenai Niat Berpindah...62

16. Frekuensi Hasil Jawaban Responden Mengenai Pengalaman Masa Lalu...63

17. Outlier Data ...65

18. Reliabilitas Data ...66

19. Validitas Data ...68

20. Normalitas Data...69

21. Evaluasi Kriteria Goodness of Fit Indices Model One- Step Approach – Base Model...71

(9)
(10)

x

ANALISIS PENGARUH HARGA, REPUTASI, PROMOSI, REKOMENDASI TERHADAP SIKAP, NIAT BERPINDAH DAN PENGALAMAN MASA

LALU PADA KONSUMEN YOU C 1000 DI GIANT SUN CITY Oleh :

TRI WAHYU NUGROHO

0512010182/FE/M

Untuk memenangkan persaingan pasar harus digunakan perencanaan pemasaran strategis yang berorientasi pasar. Proses perencanaan pemasaran dimulai dengan kegiatan analisis lingkungan, pasar, dan peta persaingan yang akan menghasilkan gambaran tentang berbagai potensi pasar yang terbuka untuk dilayani beserta tinggi rendahnya tingkat persaingan bagi masing-masing potensi pasar tersebut. Pada prinsipnya konsumen mempunyai keinginan untuk memenuhi apa yang dibutuhkan dan dalam merealisasikan apa yang diinginkan dan dibutuhkan tersebut konsumen berupaya untuk bisa memperoleh dengan cara yang relatif mudah dan dengan harga yang terjangkau sesuai dengan kemampuannya dan setelah mengkomsumsi bisa diperoleh kepuasan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh harga, reputasi, promosi, rekomendasi terhadap sikap, niat berpindah dan pengalaman masa lalu pada konsumen You C 1000 di Giant Sun City. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pengunjung di Giant Sun City. Jumlah sampel yang diambil adalah 5 kali jumlah variabel laten sebesar 17. Untuk mendapatkan kecukupan data maka jumlah sampel yang digunakan sebesar 90 responden. Pengambilan sampel digunakan teknik purposive sampling yaitu pengambilan sampel dengan kriteria tertentu yaitu responden yang pernah membeli dan masih mengkonsumsi “You C 1000” lebih dari 2 kali. Sedangkan alat uji yang digunakan adalah SEM.

Hasil penelitian ini di dapat: Faktor price berpengaruh negatif terhadap faktor customer attitude, tidak terbukti kebenarannya. Faktor reputation berpengaruh negatif terhadap faktor customer attitude, tidak terbukti kebenarannya. Faktor promotion berpengaruh positif terhadap faktor customer attitude, tidak terbukti kebenarannya. Faktor recomendation berpengaruh positif terhadap faktor customer attitude, tidak terbukti kebenarannya. Faktor past experience berpengaruh positif terhadap faktor customer attitude, tidak terbukti kebenarannya. Faktor customer attitude berpengaruh positif terhadap faktor switching intention, tidak terbukti kebenarannya. Faktor past experience berpengaruh positif terhadap faktor switching intention, terbukti kebenarannya.

(11)

1.1.Latar Belakang Masalah

Untuk memenangkan persaingan pasar harus digunakan perencanaan pemasaran strategis yang berorientasi pasar. Proses perencanaan pemasaran dimulai dengan kegiatan analisis lingkungan, pasar, dan peta persaingan yang akan menghasilkan gambaran tentang berbagai potensi pasar yang terbuka untuk dilayani beserta tinggi rendahnya tingkat persaingan bagi masing-masing potensi pasar tersebut. Potensi yang dicari tentunya potensi yang besar dengan tingkat persaingan yang rendah, dimana hal ini merupakan sasaran atau target pasar yang akan menjadi pilihan. Target pasar yang dipilih tidak lebih dari satu sasaran dan selanjutnya mengenai program pemasaran bisa dilakukan dengan memakai konsep marketing mix (bauran pemasaran) yaitu terdiri atas produk, harga, promosi dan distribusi yang secara bersama-sama harus merupakan suatu program yang terintegrasi dengan baik.

Menurut Stanton (2000) istilah marketing mix bisa diartikan sebagai kombinasi atau campuran dari empat unsur pokok terdiri dari product, price, promotion dan distribution yang merupakan program pemasaran, dimana desain pelaksanaan dan evaluasi dari marketing mix merupakan upaya pemasaran dari perusahaan yang paling penting. Sedangkan Kotler (2002) mengatakan bahwa

(12)

marketing mix adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus-menerus mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran.

Tujuan pemasaran adalah untuk memenuhi dan memuaskan kebutuhan serta keinginan pelanggan sasaran, oleh karena itu perlu dipelajari bagaimana karakteristik pembeli individu, kelompok dan organisasi dalam memilih, membeli, mamakai serta memanfaatkan produk dan jasa dalam rangka memuaskan kebutuhan dan hasart mereka. Pengertian perilaku konsumen menurut Engel dan Miniard (1994) adalah sebagai tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengusuli tindakan ini. Pada prinsipnya konsumen mempunyai keinginan untuk memenuhi apa yang dibutuhkan dan dalam merealisasikan apa yang diinginkan dan dibutuhkan tersebut konsumen berupaya untuk bisa memperoleh dengan cara yang relatif mudah dan dengan harga yang terjangkau sesuai dengan kemampuannya dan setelah mengkomsumsi bisa diperoleh kepuasan.

(13)

Vitamin, khususnya C, merupakan satu zat yang diperlukan tubuh manusia setiap hari, sebagai antioksidan dan menjaga kekebalan tubuh terhadap berbagai penyakit. Vitamin C sebenarnya bisa ditemukan diberbagai janis buah dan sayuran hanya saja, selain kadarnya yang kurang mencukupi, pola makan serta kesibukan masyarakat modern juga menjadikan kebutuhan vitamin C kurang terpenuhi.

Pada penelitian ini akan dianalisis bagaimana perilaku konsumen terhadap produk minuman “You C 1000” yang terdiri dari berbagai bentuk, kemasan serta formula dengan zat-zat yang dikandungnya. “You C 1000” merupakan salah satu produk minuman yang mengandung vitamin C berbentuk cair. Merek “You C 1000” memberikan nilai bagi konsumennya (brand value) antara lain dengan kandungan vitamin C sebesar 1000 ml, produk berbentuk cairan sehingga praktis bagi konsumen, rasa kas jeruk yang segar dan kemasan kaca yang mencerminkan kemewahan.

(14)

Tabel 1. Data Penjulan You C 1000

TAHUN PENJULAN (jt botol ) PENJUALAN (persen)

2004 125 -

2005 138 10,40 2006 153 10,87 2007 160 4,58 2008 157 -1,88 Rata-rata Pertumbuhan 5,99

Sumber : www.swa.co.id

Berdasarkan Tabel 1 dapat dilihat penjualan You C 1000 selama empat tahun terakhir. Pada tahun 2005 penjualan You C 1000 mengalami penurun dari 10,40% menjadi 10,87% pada 2006. Pada tahun 2007 pangsa pasar turun menjadi 4,58% dan turun lagi pada tahun 2008 menjadi -1,88%. Sedangkan tahun 2009 PT. Asia Sejahtera Perdana Pharmaceutical (ASPP) menargetkan sampai akhir tahun akan mengusai pangsa pasar sekitar 25% dari total penjualan You C 1000.

(15)

meskipun C 1000 dari Sido Muncul memiliki kelebihan ada juga kelemahannya yaitu berbentuk serbuk bila dikonsumsi harus dicampur dengan air.

Berikut disajikan volume penjualan “You C 1000” dalam satu tahun terakhir di Giant Sun City Sidoarjo:

Tabel 2: Perkembangan Penjualan Produk “You C 1000” Di Giant Sun City Sidoarjo

Rata-Rata Pertumbuhan 4,21

Sumber: data internal perusahaan, diolah

Berikut disajikan volume penjualan C 1000 dari Sido Muncul dalam tiga tahun terakhir:

Tabel 3. Data Penjulan C 1000 SM

TAHUN PENJULAN (jt botol ) PENJUALAN (persen)

2006 159 -

2007 175 10,06 2008 182 4,00

Rata-rata Pertumbuhan 7,03

Sumber : www.swa.co.id

(16)

kenaikan. Hal ini mengindikasikan bahwa C 1000 dari Sido Muncul merupakan produk kompetitor dari “You C 1000”. Dimana produk “You C 1000” tidak ada di pasar maka produk C 1000 dari Sido Muncul bisa menggantikan keberadaan produk “You C 1000”. Keberadaan C 1000 dari Sido Muncul nampaknya cukup mengganggu “You C 1000” salah satunya karena C 1000 dari Sido Muncul lebih menonjolkan tulisan C 1000 daripada tulisan Sido Muncul.

Berikut disajikan volume penjualan C 1000 dari Sido Muncul dalam satu tahun terakhir di Giant Sun City Sidoarjo:

Tabel 4: Perkembangan Penjualan Produk C 1000 dari Sido Muncul Di Giant Sun City Sidoarjo

No. Bulan Tahun Penjualan %

1 Januari 2008 162 - 2 Februari 2008 173 6.79 3 Maret 2008 182 5.20 4 April 2008 192 5.49 5 Mei 2008 218 13.54 6 Juni 2008 233 6.88 7 Juli 2008 247 6.01 8 Agustus 2008 254 2.83 9 September 2008 231 -9.06 10 Oktober 2008 220 -4.76 11 Nopember 2008 243 10.45 12 Desember 2008 252 3.70

Rata-Rata Pertumbuhan 4,28 Sumber: Data Intern Perusahaan

(17)

Hal ini mengindikasikan bahwa C 1000 dari Sido Muncul merupakan produk pengganti dari “You C 1000”. Dimana produk “You C 1000” tidak ada di pasar maka produk C 1000 dari Sido Muncul bisa menggantikan keberadaan produk “You C 1000”. Keberadaan C 1000 dari Sido Muncul nampaknya cukup mengganggu “You C 1000” salah satunya karena C 1000 dari Sido Muncul lebih menonjolkan tulisan C 1000 daripada tulisan Sido Muncul.

Dari segi harga, satu botol You C 1000 harga jualnya mencapai Rp 4300. sedangkan satu dus C 1000 SM berisi enam sachet hanya Rp 6600, harga eceran untuk satu sachet C 1000 SM seharga Rp 1100. Jika dilihat dari komposisi, You C 1000 memiliki komposisi vitamin C sebesar 1000mg, energy sebesar 65kcal, protein sebesar 0gr, fat sebesar 0gr, carbohydrate sebesar 16gr, sodium sebesar 99mg, vitamin B1 sebesar 1.0mg, vitamin E sebesar 2.3mg dan niacinamide

2.3mg. Sedangkan C 1000 SM memiliki komposisi vitamin C sebesar 1000mg, energy sebesar 85kcal, sodium sebesar 89mg, vitamin B1 sebesar 1.0mg, vitamin

E sebesar 2.8mg.

(18)

Penurunan penjualan You C 1000 dikuatkan oleh data dari majalah SWA yang membuktikan You C 1000 telah gagal menjadi top brand oleh pesaingnya hal ini terlihat pada Tabel di bawah ini:

Tabel 5. Top Brand Vitamim C2008

2008 Merek : TBI 1. Vitacimin 38.6% 2. Redoxon 22.0% 3. XonCE 13.8% 4. Yuo C 1000 7.0% 5. C 1000 6.0% 6. Ester C Plus (CNI) 1.7% 7. Vitalong C 1.4% 8. Enervon C 1.1% 9. Holisticare Ester C 1.05

Sumber : www.swa.co.id

(19)

Menurut Tjiptono (1997: 103) merek merupakan nama, istilah, tanda, symbol, desain, warna, gerak atau kombinasi atribut-atribut produk yang diharapkan dapat memberikan identitas dan diferensiasi terhadap produk pesaing. Pada dasarnya suatu merek juga merupakan janji penjual untuk secara konsisten menyampaikan serangkaian ciri-ciri, manfaat, dan jasa tertentu kepada para pembeli. Merek yang baik juga menyampaikan jaminan tambahan berupa jaminan kualitas.

Berdasarkan data diatas konsumen merasa harga yang ditawarkan oleh You C 1000 terlalu mahal disamping itu, apabila You C 1000 tidak terdapat di pasar maka C 1000 SM dengan harga yang relatif terjangkau dapat menggantikan You C 1000. hal ini yang membuat konsumen berpindah dari You C 1000 ke C 1000 SM. Berdasarkan data penjualan pada Tabel 1 dan Tabel 2 produk You C 1000 mengalami penurunan sedangkan pada produk C 1000 SM selama tiga tahun mengalami peningkatan, hal ini yang mengindikasikan konsumen You C 1000 berpindah ke C 1000 SM.

(20)

Sikap merupakan jumlah dari afeksi (perasaan) yang dirasakan seseorang untuk menerima atau menolak suatu obyek atau perilaku dan diukur dengan suatu prosedur yang menempatkan individual pada skala evaluatif dua kutub yaitu positif dan negatif Fieshbein dan Ajzen (2005) dalam Pursetyaningsih (2008). Perubahan sikap ini akan berdampak pada perubahan niat untuk berpindah. Adapun niat untuk berpindah didefinisikan sebagai faktor motivasi yang mempengaruhi prilaku, diindikasikan dengan seberapa banyak untuk yang dilakukan untuk melaksanakan rencana dalam rangka mewujudkan tindakan (Azjen dalam Pursetyaningsih, 2008).

(21)

yang suka variety seeking, atau kebiasaan mencoba-coba menggunakan layanan bank lain atau kebiasaan mencoba-coba menggunakan layanan bank lain atau layanan produk bank yang baru.

Berdasarkan uraian tersebut diatas maka peneliti tertarik untuk menganalisis faktor-faktor harga, kualitas jasa, promosi, keterpaksaan berpindah dan rekomendasi terhadap perilaku pelanggan dengan mengambil judul “Analisis Pengaruh Harga, Reputasi, Promosi, Rekomendasi Terhadap Sikap, Niat Berpindah dan Pengalaman Masa Lalu Pada Konsumen You C 1000 Di Giant Sun City”.

1.2.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka rumusan masalah yang diajukan pada penelitian ini adalah :

1. Apakah harga berpengaruh terhadap sikap konsumen untuk berpindah merek? 2. Apakah reputasi berpengaruh terhadap sikap konsumen untuk berpindah

merek?

3. Apakah promosi berpengaruh terhadap sikap konsumen untuk berpindah merek?

4. Apakah rekomendasi berpengaruh terhadap sikap konsumen untuk berpindah merek?

(22)

6. Apakah pengalaman masa lalu berpengaruh terhadap sikap konsumen untuk berpindah merek?

7. Apakah pengalaman masa lalu berpengaruh terhadap niat konsumen untuk berpindah merek?

1.3.Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui pengaruh harga terhadap sikap konsumen untuk berpindah merek.

2. Untuk mengetahui pengaruh reputasi terhadap sikap konsumen untuk berpindah merek.

3. Untuk mengetahui pengaruh promosi terhadap sikap konsumen untuk berpindah merek.

4. Untuk mengetahui pengaruh rekomendasi terhadap sikap konsumen untuk berpindah merek.

5. Untuk mengetahui pengaruh sikap konsumen untuk berpindah terhadap niat konsumen untuk berpindah merek.

6. Untuk mengetahui pengaruh pengalaman masa lalu terhadap sikap konsumen untuk berpindah merek.

(23)

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari penelitian ini adalah : 1. Bagi peneliti

Penelitian ini dapat memberikan pengetahuan tambahan dalam aplikasi teori-teori pemasaran, khususnya perilaku pembelian.

2. Bagi ilmu pengetahuan

(24)

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Penelitian Sebelumnya

a. Penelitian dilakukan oleh Pursetyaningsih, 2008 dengan judul: Pengaruh Harga, Reputasi, Kualitas Jasa, Promosi, Keterpaksaan Berpindah dan Rekomenasi pada Perilaku Nasabah Bank”. Penelitian difokuskan pada pembuktian teori Reasone Action oleh Ajzen dan Fisbein (1980). Penelitian menggunakan skala Likert dengan interval 1-7, dengan alat bantu statistik AMOS untuk menguji confirmatory study. Jumlah sampel 163 diambil dari nasabah yang telah memiliki rekening selama 6 bulan terakhir.

(25)

Pesamaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah terletak pada variabel-variabel yang digunakan dan alat bantu statistik yang digunakan. Perbedaan diantara keduanya adalah sampel, subyek penelitian dan variabel penelitian. Penelitian terdahulu menggunakan nasabah bank di Yogyakarta, subyek penelitian mengunakan bank, dan menggunakan variabel service quality. Penelitian ini adalah konsumen “You C 1000” di Giant Sun City Sidoarjo, hanya berfokus pada satu merek produk vitamin yaitu “You C 1000”, penelitian ini tidak menggunakan service quality.

b. Penelitian sebelumnya dilakukan oleh Darmawan (2004) dengan judul ”Pengaruh Variabel Psikologis, Harga dan Kelompok Acuan Terhadap Keputusan Konsumen Membeli Produk Minuman Suplemen”. Teknik Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling yang diambil secara acak namun didasarkan pada tujuan tertentu dan memenuhi kreteria sebagai responden. Sehingga jumlah sampel diperoleh sebesar 150 orang. Variabel yang diteliti adalah Harga (X1), Kelompok Acuan (X2) dan

Psikologis (X3). Hipotesis dalam penelitian ini adalah:

1. Hipotesis pertama menyatakan bahwa variabel laten psikologis disusun oleh empat faktor (variabel observasi) yaitu faktor motivasi, sikap, persepsi dan pembelajaran. Keempat faktor tersebut secara signifikan membentuk variabel laten psikologis.

(26)

3. Hipotesis ketiga menyatakan bahwa variabel harga memiliki pengaruh positif secara signifikan terhadap keputusan konsumen.

4. Hipotesis keempat menyatakan bahwa variabel kelompok acuan memiliki pengaruh positif secara signifikan terhadap keputusan konsumen.

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa :

a. Keempat faktor (variabel observasi) yaitu faktor motivai, sikap, persepsi dan pembelajaran terbukti secara signifikan membentuk variabel laten psikologis.

b. Variabel laten psikologis memiliki pengaruh positif secara signifikan terhadap kepuasan konsumen.

c. Variabel harga memiliki pengaruh positif secara signifikan terhadap keputusan konsumen.

d. Variabel kelompok acuan memiliki pengaruh positif secara signifikan terhadap keputusan konsumen.

c. Penelitian sebelumnya dilakukan oleh Boge Triatmanto (2003) dengan judul ” Analisis Faktor-Faktor Perilaku Konsumen yang Berpengaruh terhadap Keputusan Membeli pada Pasar Swalayan di Kota Malang. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan menggunakan teknik accident sampling yaitu responden yang diambil sebagai sampel adalah pengunjung swalayan yang ada di Malang yang ditemui di lokasi penelitian. Dari hasil pengujian diperoleh nilai R square (R2) sebesar 0,854, nilai thit

(27)

keseluruhan nilai tsignif lebih kecil dari  0,05. Sedangkan Fhit sebesar

70.896 lebih besar dari Ftab sebesar 2.25 pada 0,05. Jadi dapat

disimpulkan bahwa secara parsial dan simultan variabel bebas Produk (X1),

Pelayanan (X2), Harga (X3), Promosi (X4), Lokasi (X5) dan pendapatan (X6)

berpengaruh signifikan teradap variabel terikat.

2.2. Landasan Teori 2.2.1. Perilaku Konsumen

Pengertian perilaku konsumen menurut Schiffman dan Kanuk (2000: 5) adalah: “Consumer behavior be defined as the behavior that consumer display in searching for, purchasing, using, evaluating, and disposing of product, services, and ideas they expect will satisfy their needs.” Berdasarkan pengertian diatas dapat dijelaskan bahwa perilaku konsumen didefinisikan sebagai perilaku konsumen untuk mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan menghabiskan produk dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan konsumen.

(28)

terdapat dalam kegiatan untuk mendapatkan barang dan jasa uang bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan dan keinginannya.

Menurut Ebert dan Griffin (2000: 257), “Consumer behavior can be defined as the various facets of the decision process by which customers come to

purchase and consume a product.” Dapat dijelaskan perilaku konsumen adalah upaya konsumen untuk keputusan tentang suatu produk yang akan dibeli dan dikonsumsi oleh konsumen tersebut.

Selain itu, pengertian perilaku konsumen menurut Peter dan Olson (1999: 6) adalah: “consumer behavior is the behavior by which consumers have human beings conduct that influence aspects of their lives, that involves the thoughts and feelings people experience and the actions they perform in consumption

processes.” Dapat dijelaskan perilaku konsumen adalah perilaku dimana konsumen memiliki tingkah laku manusiawi yang mempengaruhi seluruh aspek kehidupannya, yang melibatkan pemikiran dan perasaan dari pengalaman konsumen dan perbuatan yang ditunjukkan konsumen dalam proses konsumsi.

(29)

mempelajari apa (what) yang dibeli atau dikonsumsi, tetapi juga dimana (where), bagaimana kebiasaannya (how often), dan kondisi macam apa (under what conditions) barang-barang dan jasa dibeli. Menurut Swastha dan Handoko (2000: 18) analisa pasar konsumen dalam hubungannya dengan perilaku konsumen harus dimulai dengan meneliti dengan apa yang disebut konsep 6 O, yaitu: 1. Siapa yang ada di pasar konsumen (occupants); 2. Apa yang dibeli konsumen (objects); 3. Kapan konsumen membeli (occasions); 4. Siapa yang terlihat dalam pembelian (organization); 5. Mengapa konsumen membeli (objective); 6. Bagaimana konsumen membeli (operations).

(30)

Gambar 1: Model Sederhana Dalam Pengambilan Keputusan Konsumen Consumer Decision Making

Firm’s Marketing Efforts Product

Promotion Price

Channels of Distribution

Sociocultural Environment Family

Informal sources

Other noncommercial sources Social class

Subculture and culture Input

Sumber: Schiffman dan Kanuk, Consumer Behavior, Seventh Edition, 2000, page seven

(31)

sosial, dan budaya. Pada tahap proses seorang konsumen akan membuat suatu keputusan untuk membeli atau tidak. Faktor-faktor tersebut yang mempengaruhi konsumen sehingga konsumen dapat melakukan pengenalan terhadap kebutuhan, mencari informasi tentang suatu produk, serta membandingkan antara produk yang satu dengan produk yang lain untuk mendapatkan suatu pengalaman. Tahap terakhir adalah tahap output dimana seorang konsumen telah memutuskan perilaku untuk membeli suatu produk. Dalam membeli suatu produk konsumen akan melalui dua tahap yaitu tahap pada saat baru pertama kali membeli (trial purchase) dan tahap pada saat konsumen membeli lagi karena disebabkan suatu produk tersebut rusak atau habis (repeat purchase). Dari kedua tahap pembelian tersebut konsumen akan mengevaluasi apakah sudah sesuai dengan kebutuhan atau tidak berdasarkan dengan pengalaman yang diperoleh.

2.2.2. Harga

Harga menurut Swastha (1979:147) adalah jumlah uang ditambah beberapa uang kalau mungkin yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang serta pelayanan. Sedangkan pendapat menurut Kotler dan Armstrong (2001:439) harga merupakan sejumlah uang yang dibebankan atas suatu produk atau jasa, atau jumlah dari nilai yang ditukar konsumen atas manfaat-manfaat karena memiliki atau menggunakan produk atau jasa tersebut.

(32)

elemen-elemen lainnya mencerminkan biaya. Karena itu kita harus menentukan jumlah barang dan jasa lainnya yang dapat diperoleh dalam suatu pertukaran. Disini tampil peranaan harga, karena memudahkan nilai, yaitu bahwa nilai dari berbagai barang dan jasa proposional dengan harga-harganya. Dalam aktivitas pemasaran masyarakat moderen, hanya tidak dihubungkan sebagai suatu kombinasi dari produk dan jasa-jasa lainya, yang berhubungan dengan produk itu. Jadi harga mempunyai banyak dimensi, karena mungkin termasuk atau tidak termasuk potongan harga, kesesuaian harga dengan barang, kredit, reparasi, hadiah gratis dan lain-lain.

Harga (price) dalam arti sempit adalah jumlah uang yang dibebankan atas suatu produk dan jasa. Lebih luas lagi, harga adalah dari seluruh nilai yang ditukar konsumen atas manfaat memiliki atau mengunakan produk atau jasa tersebut. Harga merupakan kesepakatan oleh pembeli dan penjual melalui tawar menawar diantara mereka. Penjualan meminta harga yang lebih tinggi dari yang mereka harapkan akan diterima, sedangkan pembeli akan menawar dengan harga yang lebih rendah dari mereka yang bersedia membayar. Melalui tawar menawar, mereka akan sampai pada harga yang dapat diterima kedua belah pihak. Namun dewasa ini, kebanyakan penjual menentukan satu harga untuk semua pembeli.

(33)

2.2.3. Promosi

Menurut Ujianto dan Abdurachman (2004: 36) promosi adalah pesan-pesan yang dikomunikasikan sehingga keunggulan produk dapat disampaikan kepada konsumen. Kegiatan promosi bukan saja berfungsi sebagai alat komunikasi antara perusahaan dengan konsumen, melainkan juga sebagai alat untuk mempengaruhi konsumen, melainkan juga sebagai alat untuk mempengaruhi konsumen dalam kegiatan pembelian/penggunaan jasa sesuai dengan keinginan dan kebutuhannya. (Lupiyoadi, 2001: 108)

Menurut Tjiptono (2002: 221) menyatakan bahwa tujuan dari promosi adalah menginformasikan, mempengaruhi dan membujuk, serta mengingatkan pelanggan sasaran tentang perusahaan dan bauran pemasarannya. Terdapat tiga tujuan promosi tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Menginformasikan (informing)

2. Membujuk pelanggan sasaran (persuading) 3. Mengingatkan (reminding)

(34)

Menurut Pursetyaningsih (2008) promosi diukur berdasarkan iklan dan kehumasan.

2.2.4. Rekomendasi

Word of mouth adalah komunikasi interpersonal antara dua bahkan lebih individu seperti anggota kelompok referensi atau konsumen dan tenaga penjual. Semua orang memiliki pengaruh atas pembelian terus menerus melalui suatu komunikasi. Assael mengatakan " A satisfied customer is your best sales person". Ilustrasi ini menggambarkan pentingnya word of mouth untuk pemasar, kepuasan pelanggan atas pengaruh teman dan secara relatif akan membeli, ketidakpuasan konsumen menghalangi penjualan. Pengaruh seseorang sangat kuat, karena konsumen pada umumnya menghormati teman mereka serta relatif dipercaya dan terpercaya daripada sumber komersial suatu informasi. Selain itu, mencari informasi dari kelompok referensi dan keluarga berarti mengurangi resiko dalam keputusan pembelian. Pentingnya word of mouth adalah relatif untuk nilai budaya.

(35)

jasa dan pencari jasa. Dengan demikian, pemberi rekomendasi jelas memiliki minat yang kuat untuk membangun sumber rujukan.

Dua manfaat utama dari pengembangan rujukan, atau sumber dari mulut ke mulut adalah: ( Kotler, edisi millennium 2002 : 638 – 639 ):

1. Sumber dari mulut ke mulut itu meyakinkan :

Kata - kata yang keluar dari mulut adalah satu - satunya metode promosi. Ini merupakan dari konsumen oleh konsumen, dan untuk konsumen. Mendapatkan pelanggan yang puas dan setia, serta bangga akan bisnisnya dengan Anda, merupakan impian dari setiap pemilik perusahaan. Para pelanggan yang puas tidak hanya membeli lagi, melainkan juga berfungsi sebagai papan iklan dengan berbicara atas nama bisnis Anda.

2. Sumber mulut ke mulut itu biayanya rendah :

Bagaimanapun juga, mengadakan kontak dengan pelanggan yang puas dan membuat mereka sebagai pemberi nafkah akan membebani perusahaan dengan biaya relatif rendah. Bisnis mungkin menjadi timbal balik dengan mengarahkan bisnis ke perujuk dan memberikan perujuk layanan, atau diskon yang lebih tinggi, serta menawarkan hadiah kecil.

(36)

2.2.5. Pembelian Ulang (Repeat Purchase)

Purchase intention merupakan perilaku yang muncul sebagai respon terhadap objek. Purchase Intention juga merupakan minat pembelian ulang yang menunjukkan keinginan pelanggan untuk melakukan pembelian ulang (Assael, 1998). Beberapa pengertian dari intention (Setyawan dan Ihwan, 2004) adalah sebagai berikut:

1. Intention dianggap sebagai sebuah ‘perangkap’ atau perantara antara faktor-faktor motivasional yang mempengaruhi perilaku.

2. Intention juga mengindikasikan seberapa jauh seorang mempunyai kemauan untuk mencoba.

3. Intention menunjukkan pengukuran kehendak seseorang. 4. Intention berhubungan dengan perilaku yang terus menerus.

Assael (1998) mengemukakan bahwa pemasar akan selalu menguji elemen-elemen dari bauran pemasaran yang mungkin mempengaruhi purchase intention. Pengertian pembelian ulang (repeat purchase) menurut Peter/Olsen (2002: 111) adalah: “Kegiatan pembelian yang dilakukan lebih dari satu kali atau beberapa kali”. Definisi pembelian ulang terdiri dari 2 kata yaitu, pembelian dan ulang dimana pengertian pembelian adalah proses atau perbuatan membeli, sedangkan definisi ulang adalah beberapa kali melakukan perbuatan yang sama.

(37)

arti konsumen puas dengan transaksi yang dilakukan, juga dapat memberikan dampak yang negatif dengan arti konsumen tidak puas dengan transaksi yang dilakukan. Kepuasan yang diperoleh seorang konsumen, dapat mendorong ia melakukan pembelian ulang (repeat purchase), menjadi loyal terhadap produk tersebut ataupun loyal terhadap toko tempat dia membeli barang tersebut sehingga konsumen dapat menceritakan hal-hal yang baik kepada orang lain.

Menurut Schiffman & Kanuk (2000) perilaku pembelian ulang itu sangat berhubungan dengan konsep dari brand loyalty, dimana kebanyakan perusahaan mendukung karena hal ini memilki kontribusi yang besar untuk kestabilan yang baik di dalam marketplace.

(38)

2.2.6. Sikap

Banyak definisi tentang sikap tetapi tidak ada satu definisi sikap yang diakui secara tepat oleh para ahli psikologis. Sikap secara rinci sulit didefinisikan karena begitu luas dan dalamnya pengertian sikap itu sendiri. Sikap adalah kesiapan untuk bereaksi terhadap suatu obyek dengan cara-cara tertentu. Kesiapan dalam definisi ini sebagai kecenderungan potensial untuk bereaksi apabila individu dihadapkan pada suatu stimultus yang menghendaki adanya respon (Allport dikutip oleh Azwar 1997:83).

(39)

pembeli-pembeli yang mungkin memiliki minat terbesar terhadap suatu produk. Hal ini selanjutnya dapat menjadi petunjuk tentang bagaimana mengembangkan produk, harga, distribusi dan promosi untuk mendapatkan respon yang menarik.

Karakteristik dari sikap meliputi arah, intensitas, keluasan, konsisten dan spontanitas. Suatu sikap mempunyai arah artinya sikap menunjukkan apakah seseorang menyetujui atau tidak menyetujui terhadap suatu obyek. Seseorang yang mempunyai sikap mendukung terhadap suatu obyek berarti mempunyai sikap yang terarah positif terhadap obyek tersebut, seseorang yang tidak memihak suatu obyek berarti mempunyai sikap yang arahnya negative terhadap obyek yang bersangkutan. Intensitas atau kekuatan sikap pada setiap orang belum tentu sama. Dua orang yang mempunyai sikap positif terhadap sesuatu, mungkin tidak sama intensitasnya dalam arti yang satu bersikap positip akan tetapi yang lainya bersikap lebih positip dari yang pertama. Demikian pula derajat negative mempunyai tingkat yang berbeda-beda. Karakteristik keluasan sikap menunjukan luas tidaknya cakupan aspek obyek yang disetujui atau tidak disetujui oleh seseorang. Seseorang mempunyai sikap yang favorabel terhadap obyek sikap secara menyeluruh, yaitu terhadap semua aspek yang ada pada obyek sikap.

(40)

untuk menyatakan sikapnya secara spontan. Suatu sikap dikatakan mempunyai spontanitas tinggi bila sikap dinyatakan tanpa perlu mengadakan pengungkapan atau desakan agar subyek mengatakan sikapnya. Hal ini tampak pada pengamatan terhadap indikator sikap dimana subyek mempunyai kesempatan untuk menyatakan sikapnya. Salah satu aspek penting guna memahami sikap dan perilaku manusia adalah pengungkapan pengukuran sikap itu sendiri. Sikap merupakan respon evaluatif, dapat berupa respon positip atau negative. Hal ini berarti adanya preferensi rasa suka atau tidak suka terhadap suatu obyek.

Menurut Pursetyaningsih (2008) sikap diukur berdasarkan membeli merek yang sama, memilih produk dan memilih produk tertentu.

2.2.7. Pengambilan Keputusan Pembelian

a. Pendekatan Proses Pada Pengambilan Keputusan (Decision-Process Approach).

(41)

Pendekatan proses dalam analisa perilaku konsumen dibutuhkan oleh perusahaan-perusahaan yang beroperasi baik di dalam masyarakat sosialis, untuk menginterprestasikan permintaan konsumen, maupun di masyarakat kapitalis.

Pendekatan proses pada pengambilan keputusan yang memberikan gambaran secara khusus tentang alasan mengapa konsumen berperilaku tertentu, dapat dibagi dalam dua hal pokok :

1. Merumuskan variabel-variabel structural yang mempengaruhi perilaku konsumen, baik ekstern maupun intern.

2. Menunjukkan hubungan antara variabel-variabel tersebut.

Sebuah variabel merupakan sebuah faktor yang dipergunakan atau yang mempengaruhi untuk suatu penganalisaan atau perkiraan perilaku konsumen. Secara mathematis dapat dirumuskan sebagai berikut :

Y = f(X1, X2 ……….. Xa) di mana:

y = Aspek-aspek pada perilaku konsumen.

X1 = macam-macam rangsangan dan atau proses-proses yang terjadi f = fungsi tiap-tiap kemungkinan nilai X dengan paling banyak satu nilai

y.

(42)

Secara sederhana variabel-variabel perilaku konsumen dapat dibagi dalam 3 bagian, yaitu :

1. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen.

2. Faktor-faktor individual atau intern yang menentukan perilaku. 3. Proses pengambilan keputusan dari konsumen.

Faktor-faktor ekstern terdiri dari kebudayaan, kelas sosial, kelompok-kelompok sosial dan referensi, serta keluarga. Sedangkan faktor-faktor intern adalah motivasi persepsi, kepribadian dan konsep diri, belajar tahap, yaitu : (1) menganalisa keinginan dan kebutuhan, (2) pencarian informasi dari sumber-sumber yang ada (3) penilaian dan pemilihan (seleksi) terhadap alternatif pembelian, (4) keputusan untuk membeli dan (5) perilaku sesudah pembelian. b. Pendekatan Interdispliner

Pendekatan proses pada pengambilan keputusan analisa perilaku konsumen sesungguhnya adalah suatu pendekatan interdisipliner. Paling tidak ada lima disiplin ilmu yang harus dipelajari ialah :

1. Psikologi umum, untuk mengetahui perilaku konsumen dan proses mentalnya sebagai individu.

2. Psikologi sosial, untuk mempelajari bagaimana individu mempengaruhi dan dipengaruhi kelompok-kelompok yang hidup di tengah masyarakat, di mana anggota-anggotanya saling berhubungan satu sama lain.

(43)

4. Ekonomi, untuk mengetahui tingkat produksi masyarakat, perubahan pendapatan dan pola konsumsi barang-barang serta jasa-jasa.

5. Anthropologi atau kebudayaan, yang menunjukkan hubungan seseorang dengan kebudayaannya.

Kesemuanya ini menganalisa mengapa manusia berperilaku tertentu dalam, pengambilan keputusan untuk membeli suatu barang atau jasa. Selain itu, kadang-kadang dibutuhkan juga informasi dari bidang-bidang geografi ekonomi, bahasa dan ilmu politik.

Menurut Pursetyaningsih (2008) involuntary switching diukur berdasarkan kemungkinan berpindah dan berpindah ke produk lain. Sedangkan pas behavior diukur berdasarkan seting tidaknya berpindah produk.

2.2.8 Pengaruh Harga, Promosi, Kesengajaan Berpindah Dan Rekomendasi Terhadap Prilaku Konsumen.

2.2.8.1. Pengaruh Harga Terhadap Sikap Konsumen.

(44)

(terutama untuk perbankan konvensional) baik bunga tabungan maupun bunga kredit (pinjaman), (Levesque dan McDougali, 1996), hal ini juga terjadi Di UK dimana nasabah bank berpindah karena bunga yang tidak kompetitif (Ennew dan Bink 1996).

2.2.8.2.Pengaruh Promosi Terhadap Sikap Konsumen.

Berdasarkan penelitian Choi san Ahluwalia (2006) pada kondisi resiko rendah, menunjukkan bahwa diskon (hanya yang besar) dapat secara efektif menyebabkan beberapa konsumen yang menyukai berpindah. Penelitian ini membuktikan bahwa asalkan sangat menarik perhatian konsumen akan merespon tawaran kompetitor tergantung pada kuatnya brand yang lebih disukai. Konsumen mungkin dapat bersikap positif maupun negatif terhadap diskon. Sesuai dengan perilaku konsumen, kesimpulan konsumen lebih penting daripada keuntungan ekonomis dalam menjelaskan efektivitas diskon. Diskon hanya merupakan faktor motivasi untuk berpindah, dan hanya diskon yang besar yang efektif menyebabkan perpindahan pelanggan dan tidak efektif untuk diskon yang kecil.

2.2.8.3. Pengaruh Rekomendasi Terhadap Sikap Konsumen

(45)

biasanya ke beberapa orang tentang insiden yang dialaminya. Ukuran dari faktor ini adalah responden menceritakan kepada keluarga, teman, tetangga, bawahan di kantor atau teman sekerja dan nasabah lain yang menggunakan jasa yang sama (satu bank). Berdasar penelitian hal ini juga didukung oleh hasil penelitian Gerrald dan Cunningham (2004) mengenai perilaku perpindahan nasabah bank dikawasan Asia 0,4% perpindahan nasabah bank disebabkan adanya rekomendasi dari pihak lain. Komentar negatif mengenai bank berdampak pada niat nasabah untuk berpindah bank.

2.2.8.4. Pengaruh Reputasi Terhadap Sikap Konsumen

Menurut hasil penelitian Pursetyaningsih (2008) reputasi berpengaruh negatif terhadap sikap (kecenderungan nasabah untuk berpindah). Hubungan negatif menunjukkan semakin baik reputasi maka akan menurunkan konsumen untuk berpindah.

(46)

2.2.8.5. Pengaruh Pengalaman Masa Lalu Terhadap Sikap Konsumen

Sikap nasabah menurut penelitian Fieshbein dan Ajzen (2005) merupakan prediktor yang sangat kuat terhadap perilaku nasabah berpindah bank. Sikap menunjukkan kecenderungan nasabah untuk berperilaku secara rasional dengan pertimbangan yang matang apakah akan berpindah bank atau tidak. Nasabah memperhitungkan dengan benar-benar akan berdampak baik dan buruk berpindah bank sebelum mengambil keputusan untuk berpindah sebelum mengambil keputusan untuk berpindah bank. Sikap nasabah berpindah bank dipengaruhi oleh pengaruh harga pelayanan, service quality yang diwakili dengan kelima dimensi kualitas jasa (tangibles, reliabel, responsiveness, assurance dan empity) dan rekomendasi dari pihak lain untuk berpindah bank.

(47)

2.2.8.6. Pengaruh Pengalaman Masa Lalu Terhadap Niat Berpindah

Menurut Pursetyaningsih (2008) pengalaman berpengaruh terhadap niat berperilaku nasabah berpindah bank baik secara langsung maupun tidak langsung (dimensi oleh sikap). Pada dasarnya perilaku berpindah bank merupakan proses deilberate yang menggunakan pertimbangan akan besarnya manfaat dan kerugian apabila membuka account di bank baru, namun perpindahan nasabah bank juga dipengaruhi oleh adanya pengalaman masa lalu untuk berpindah bank dan dipengaruhi adanya kebiasaan dai nasabah yang suka variety seeking, atau kebiasaan mencoba-coba menggunakan layanan bank lain atau kebiasaan mencoba-coba menggunakan layanan bank lain atau layanan produk bank yang baru.

2.2.8.7. Pengaruh Sikap Konsumen Terhadap Niat Berpindah

Sikap nasabah menurut penelitian Fieshbein dan Ajzen (2005) merupakan prediktor yang sangat kuat terhadap perilaku nasabah berpindah bank. Pada penelitian Pursetyaningsih (2008) sikap ternyata merupakan prediktor yang sangat kuat terhadap niat nasabah berpindah bank. Sikap menunjukkan kecenderungan nasabah untuk berpindah secara rasional dengan pertimbangan yang matang apakah akan berpindah bank atau tidak.

2.3. Hipotesis

(48)

1. Diduga harga berpengaruh terhadap sikap konsumen untuk berpindah ke merek “You C 1000”.

2. Diduga reputasi berpengaruh terhadap sikap konsumen untuk berpindah ke merek “You C 1000”.

3. Diduga promosi berpengaruh terhadap sikap konsumen untuk berpindah ke merek “You C 1000”.

4. Diduga rekomendasi berpengaruh terhadap sikap konsumen untuk berpindah ke merek “You C 1000”.

5. Diduga sikap konsumen untuk berpindah berpengaruh terhadap niat konsumen untuk berpindah ke merek “You C 1000”.

6. Diduga pengalaman masa lalu berpengaruh terhadap sikap konsumen untuk berpindah ke merek “You C 1000”.

(49)

40

3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel 3.1.1. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah segala sesuatu yang menjadi objek

pengamatan suatu penelitian yang berdasarkan sifat-sifat atau hal-hal yang

didefinisikan atau diamati. Definisi operasi setiap variabel yang digunakan

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

A. Harga (X1)

Adalah sejumlah uang yang dibebankan atas suatu produk atau jasa.

Adapun variabel yang berhubungan dengan kemasan adalah:

1. Harga yang tinggi

2. Perubahan harga yang tinggi

3. Ketidakadilan harga

B. Reputasi (X2)

Adalah kepercayaan menyeluruh atau keputusan mengenai tingkat

dimana sebuah perusahaan diberi penghargaan tinggi dan terhormat.

Indikator yang digunakan terdiri dari:

1. Integritas

2. Image positif

C. Promosi (X3)

Adalah kumpulan alat-alat intensif yang beragam sebagian besar

(50)

produl/jasa tertentu secara lebih cepat dan atau lebih besar oleh

konsumen. Indikator yang digunakan adalah:

1. Kehumasan

2. Iklan

D. Rekomendasi (X4)

Adalah pengaruh positif/negatif dari keluarga, teman, saudara untuk

tetap menggunakan produk/jasa atau berpindah dari produk/jasa yang

lain. Indikator yang digunakan adalah:

1. Orang tua

2. Teman

3. Saudara

E. Sikap Konsumen (Y1)

Attitude (Sikap) adalah suatu proses evaluasi konsep secara menyeluruh.

Toward adalah terhadap

Adalah reaksi dari komponen sikap berupa afeksi (sikap senang atau

tidak senang terhadap produk) dan kognisi (kemampuan konsumen

untuk mengevaluasi informasi yang ada dari hasil proses melihat,

mendengarkan serta membeli dan mengkonsumsi produk). Indikator

yang digunakan adalah:

1. Sedikitnya dalam sehari/sebulan konsumen selalu membeli merek

yang sama.

2. Konsumen menganggap merek sangat penting di dalam memilih

(51)

3. Walaupun ada merek yang lain dijual, konsumen masih membeli

merek tertentu.

F. Niat Berpindah (Y2)

Adalah keputusan konsumen untuk berhenti menggunakan produk/jasa

tertentu dan berpindah ke produk/jasa yang lain. Indikator yang

digunakan adalah:

1. Kemungkinan akan berpindah.

2. Berpindah dari produk satu ke produk yang lain.

G. Pengalaman Masa Lalu (Z)

Past adalah pengalaman masa lalu

Behavior (perilaku) adalah tindakan nyata konsumen yang dapat

diobservasi secara langsung.

Adalah tindakan nyata yang didasarkan pada pengalaman masa lampau

konsumen yang dapat diobservasi secara langsung (Peter dan Olsen,

1996: 20). Indikator yang digunakan adalah:

1. Informasi yang didapat

2. Kandungan vitamin

Skala pengukuran yang digunakan adalah skala interval. Skala interval

adalah skala yang mengurutkan obyek berdasarkan suatu atribut. Teknik

pengukurannya menggunakan semantic differential scale, yang terukur dalam

skala tujuh point dengan pola:

7

Buruk 1

(52)

3.2. Teknik Penentuan Sampel

a. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pengunjung di Giant Sun

City.

b. Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi (Ferdinand, 2002:48). Teknik

penentuan sampel yang digunakan adalah teknik Maximum Likelihood

Estimation. Jumlah sampel yang diambil sebesar 5-10 kali jumlah indikator variabel laten. Jumlah indikator variabel laten secara

keseluruhan sebesar 17, sehingga ukuran sampel dalam penelitian ini

berjumlah 5 x 17 = 85. Untuk mendapatkan kecukupan data maka jumlah

sampel yang digunakan sebesar 90 responden. Pengambilan sampel

digunakan teknik purposive sampling yaitu pengambilan sampel dengan

kriteria tertentu yaitu responden yang pernah membeli dan mengkonsumsi

“You C 1000” lebih dari 2 kali.

3.3. Teknik Pengumpulan Data

Memuat penjelasan tentang bagaimana data dikumpulkan sebelum

diolah dan dianalisis yang kemudian akan digunakan dalam penelitian ini.

3.3.1. Jenis Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Data Primer yang

merupakan data yang diperoleh langsung dari responden melalui pengisian

kuesioner yang diberikan pada responden berkaitan dengan variabel

(53)

3.3.2. Sumber Data

Merupakan asal mula pengambilan suatu data, dalam penelitian ini

data yang diambil berasal dari jawaban kuesioner yang telah diisi oleh

responden sebagai responden.

3.3.3. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan untuk mendapatkan data mengenai

objek yang akan diteliti dengan cara sebagai berikut: (Nazir, 1999: 234)

a. Wawancara

Yaitu proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara

tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan

responden.

b. Kuesioner

Yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengajukan daftar

pertanyaan yang sudah disusun rapi dan terstruktur, tertulis kepada

responden untuk diisi menurut pendapat pribadi sehubungan dengan

masalah yang diteliti dan kemudian untuk tiap jawaban diberikan nilai.

3.4. Teknik Analisis dan Uji Hipotesis

Model yang digunakan untuk menganalisis data dalam penelitian ini

adalah Structural Equation Modelling [SEM]. Alasan peneliti menggunakan

analisis SEM karena membutuhkan alat analisis yang mencakup beberapa

variabel sekaligus. Dalam menguji teknik analisis dan uji hipotesis, peneliti

menggunakan program aplikasi AMOS salah satu alasannya adalah

(54)

Model yang digunakan untuk menganalisis data dalam penelitian ini

adalah Structural Equation Modelling [SEM]. Model pengukuran faktor

Harga, Reputasi, Promosi, Rekomendasi, Sikap Konsumen, Niat Berpindah

dan Pengalaman Masa Lalu menggunakan Confirmatory Factor Analysis.

Langkah-langkah dalam analisis SEM model pengukuran variabel dilakukan

sebagai berikut:

Persamaan Pricing:

X1.1 = 1 Harga + er_1

X1.2 = 2 Harga + er_2

X1.3 = 3 Harga + er_3

Bila persamaaan di atas dinyatakan dalam sebuah pengukuran model

untuk diuji unidimensionalitasnya melalui confirmatory factor analysis, maka model pengukuran dengan faktor harga akan nampak sebagai berikut:

Gambar 2: Model Pengukuran Faktor Harga

Keterangan:

X11 = pertanyaan tentang harga yang tinggi

X12 = pertanyaan tentang perubahan harga yang tinggi

X13 = pertanyaan tentang ketidakadilan harga

er_j = error term X1j

er_1

1

X11

er_2

1

X12 Harga

(55)

Persamaan Reputasi:

X2.1 = 4 Reputasi + er_4

X2.2 = 5 Reputasi + er_5

Bila persamaaan di atas dinyatakan dalam sebuah pengukuran model

untuk diuji unidimensionalitasnya melalui confirmatory factor analysis, maka

model pengukuran dengan faktor reputasi akan nampak sebagai berikut:

Gambar 3: Model Pengukuran Faktor Reputasi

Keterangan:

X2.1 = pertanyaan tentang integritas

X2.2 = pertanyaan tentang image positif

er_j = error term X2j

Persamaan Promosi:

X3.1 = 6 Promosi + er_6

X3.2 = 7 Promosi + er_7

Bila persamaaan di atas dinyatakan dalam sebuah pengukuran model

untuk diuji unidimensionalitasnya melalui confirmatory factor analysis, maka

model pengukuran dengan faktor promosi akan nampak sebagai berikut:

Gambar 4: Model Pengukuran Faktor Promosi

er_4

1

X21 Reputasi

X22 1 er_5

er_6

1

X31 Promosi

(56)

Keterangan:

X3.1 = pertanyaan tentang pemberian hadiah

X3.2 = pertanyaan tentang iklan

er_j = error term X3j

Persamaan Dimensi Rekomendasi:

X5.1 = 8 Rekomendasi + er_8

X5.2 = 9Rekomendasi + er_9

X5.3 = 10Rekomendasi + er_10

Bila persamaaan di atas dinyatakan dalam sebuah pengukuran model

untuk diuji unidimensionalitasnya melalui confirmatory factor analysis, maka model pengukuran dengan faktor rekomendasi adalah sebagai berikut:

Gambar 5: Model Pengukuran Faktor Rekomendasi

Keterangan:

X5.1 = pertanyaan tentang orang tua

X5.2 = pertanyaan tentang teman

X5.3 = pertanyaan tentang saudara

er_j = error term X5j

Persamaan Dimensi Faktor Sikap Konsumen:

Y1.1 = 11 Sikap Konsumen + er_11

Y1.2 = 12 Sikap Konsumen + er_12

Y1.3 = 13Sikap Konsumen + er_13

Rekomendasi

X5.1

X5.2

X5.3

1 er_8

1 er_9

(57)

Bila persamaaan di atas dinyatakan dalam sebuah pengukuran model

untuk diuji unidimensionalitasnya melalui confirmatory factor analysis, maka model pengukuran dengan faktor sikap konsumen akan nampak sebagai

berikut:

Gambar 6: Model Pengukuran Sikap Konsumen

Keterangan:

Y1.1 = pertanyaan tentang sedikitnya dalam sehari/sebulan konsumen

selalu membeli merek yang sama

Y1.2 = pertanyaan tentang konsumen menganggap merek sangat penting

di dalam memilih produk

Y1.3 = pertanyaan tentang walaupun ada merek yang lain dijual,

konsumen masih membeli merek tertentu

er_j = error term Y1j

Persamaan Dimensi Faktor Niat Berpindah:

Y2.1 = 14 Niat Berpindah + er_14

Y2.2 = 15 Niat Berpindah + er_15

Bila persamaaan di atas dinyatakan dalam sebuah pengukuran model

untuk diuji unidimensionalitasnya melalui confirmatory factor analysis, maka

model pengukuran dengan faktor niat berpindah akan nampak sebagai

berikut:

Sikap Konsumen

Y1.1

Y1.2

Y1.3

1 er_11

1 er_12

(58)

Gambar 7: Model Pengukuran Niat Berpindah

Keterangan:

Y2.1 = pertanyaan tentang kemungkinan akan berpindah

Y2.2 = pertanyaan tentang berpindah dari produk satu ke produk yang lain

er_j = error term Y2j

Persamaan Dimensi Faktor Pengalaman Masa Lalu:

Z1.1 = 16 Pengalaman Masa Lalu + er_16

Z1.2 = 17 Pengalaman Masa Lalu + er_17

Bila persamaaan di atas dinyatakan dalam sebuah pengukuran model

untuk diuji unidimensionalitasnya melalui confirmatory factor analysis, maka

model pengukuran dengan faktor pengalaman masa lalu akan nampak sebagai

berikut:

Gambar 8: Model Pengukuran Pengalaman Masa Lalu

Keterangan:

Z1.1 = pertanyaan tentang informasi yang didapat

Z1.2 = pertanyaan tentang kandungan vitamin

er_j = error term Zj

er_16

1

Pengalaman Masa Lalu

Z11

Z12 1 er_17 er_14

1

Y21

Niat Berpindah

(59)

3.4.1. Asumsi Model (Structural EquationModelling)

a. Uji Normalitas Sebaran dan Linieritas

1) Normalitas dapat diuji dengan melihat gambar histogram data atau

dapat diuji dengan metode-metode statistik.

2) Menggunakan Critical Ratio yang diperoleh dengan membagi

koefisien sampel dengan standard errornya dan Skewness value

yang biasanya disajikan dalam statistik deskriptif dimana nilai

statistik untuk menguji normalitas itu disebut sebagai Z-value.

Pada tingkat signifikansi 1%, jika nilai Z lebih besar dari nilai

kristis, maka dapat diduga bahwa distribusi data adalah tidak

normal.

3) Normal Probability Plot (SPSS 10.1).

4) Linieritas dengan mengamati scatterplots dari data yaitu dengan memilih pasangan data dan dilihat pola penyebaran nya untuk

menduga ada tidaknya linieritas.

b. Evaluasi atas Outlier

1) Mengamati nilai Z-score : ketentuanya diantara ± 3,0 non outlier.

2) Multivariate outlier diuji dengan kriteria jarak Mahalanobis pada

tingkat p < 0,001. Jarak diuji dengan Chi-Square () pada df sebesar

jumlah variabel bebasnya. Ketentuan : bila Mahalanobis > dari nilai

 adalah multivariate outlier.

Outlier adalah observasi atau data yang memiliki karakteristik unik yang terlihat sangat berbeda jauh dari observasi-observasi lainnya

(60)

tunggal atau variabel kombinasi (Hair,1998).

c. Deteksi Multicollinierity dan Singularity

Dengan mengamati Determinant matriks covarians. Dengan ketentuan

apabila determinant sample matrix mendekati angka 0 (kecil), maka

terjadi multikolinieritas dan singularitas (Tabachnick & Fidell, 1998).

d. Uji Validitas dan Reliabilitas

Validitas menyangkut tingkat akurasi yang dicapai oleh sebuah indikator

dalam menilai sesuatu atau akurat nya pengukuran atas apa yang

seharusnya diukur. Sedangkan reliabilitas adalah ukuran mengenai

konsistensi internal dari indikator-indikator sebuah konstruk yang

menunjukkan derajat sampai dimana masing-masing indikator itu

mengindikasikan sebuah konstruk yang umum.

Karena indikator multidimensi, maka uji validitas dari setiap latent

variabel/ construct akan diuji dengan melihat loading faktor dari

hubungan antara setiap observed variable dan latent variable. Sedangkan

reliabilitas di uji dengan construct reliability dan Variance-extracted.

Construct reliability dan Variance-extracted di hitung dengan rumus

berikut :

(61)

adalah  0,7 dan variance extracted  0,5 (Hair et. al., 1998).

Standardize Loading dapat diperoleh dari output AMOS 4.01, dengan

melihat nilai estimasi setiap construct standardize regression weights

terhadap setiap butir sebagai indikatornya.

3.4.2. Pengujian Hipotesis dan Hubungan Kausal

Pengaruh langsung (koefisien jalur) diamati dari bobot regresi

terstandar, dengan pengujian signifikansi pembanding nilai CR (Critical

Ratio) atau p (probability) yang sama dengan nilai t hitung. Apabila t hitung

lebih besar daripada t Tabel berarti signifikan.

3.4.3. Pengujian model dengan Two-Step Approach

Two-Step Approach to structural equation modeling (SEM) digunakan

untuk menguji model yang diajukan. Two-Step Approach digunakan untuk

mengatasi masalah sampel data yang kecil jika dibandingkan dengan jumlah

butir instrumentasi yang digunakan (Hartline & Ferrell, 1996), dan

keakuratan reliabilitas indikator-indikator terbaik dapat dicapai dalam

two-stepapproach ini. Two-Step Approach bertujuan untuk menghindari interaksi

antara model pengukuran dan model struktural pada One Step Approach

(Hair et.al.,1998)., dan jumlah butir instrumentasi Sampel data dalam

penelitian ini berjumlah 160 penelitian berjumlah 16 butir pertanyaan.

Yang dilakukan dalam two step approach to SEM adalah : estimasi

terhadap measurement model dan Estimasi terhadap structural model

(Anderson dan Gerbing, 1988). Cara yang dilakukan dalam menganalisis

(62)

a. Menjumlahkan skala butir-butir setiap konstrak menjadi sebuah indikator

summed-scale bagi setiap konstrak. Jika terdapat skala yang berbeda

setiap indikator tersebut distandardisasi (Z-scores) dengan mean = 0,

deviasi standar = 1, yang tujuannya adalah untuk mengeliminasi

pengaruh-pengaruh skala yang berbeda-beda tersebut (Hair et. al., 1998).

b. Menetapkan error () dan lambda () terms, error terms dapat dihitung

dengan rumus 0,1 kali 2 dan lamda terms dengan rumus 0,95 kali 

(Anderson dan Gerbing,1988). Perhitungan construct reliability () telah

dijelaskan pada bagian sebelumnya dan deviasi standar () dapat

dihitung dengan bantuan program aplikasi statistik SPSS. Setelah error

() dan lambda () terms diketahui, skor-skor tersebut dimasukkan

sebagai parameter fix pada analisis model pengukuran SEM.

3.4.4. Evaluasi Model

Hair et.al., 1998 menjelaskan bahwa pola “confirmatory

menunjukkan prosedur yang dirancang untuk mengevaluasi utilitas

hipotesis-hipotesis dengan pengujian fit antara model teoritis dan data empiris. Jika

model teoritis menggambarkan “good fit” dengan data, maka model dianggap

sebagai yang diperkuat. Sebaliknya, suatu model teoritis tidak diperkuat jika

(63)

Tabel 6: Goodness of Fit Indices

Goodness of Index Keterangan Cut-off Value

X2 - Chi-square

Menguji apakah covariance populasi yang destimasi sama dengan cova-riance sample (apakah model sesuai dengan data).

Diharapkan Kecil, 1 s.d 5. atau paling baik diantara 1 dan 2.

Probability

Uji signifikansi terhadap perbedaan matriks covariace data dan matriks covariance yang diestimasi.

Minimum 0,1 atau 0,2, atau  0,05

RMSEA Mengkompensasi kelemahan Chi-Square

pada sample besar.  0,08

GFI

Menghitung proporsi tertimbang varians dalam matrtiks sample yang dijelaskan oleh matriks covariance populasi yang diestimasi (analog dengan R2 dalam regresi berganda).

 0,90

AGFI GFI yang disesuaikan terhadap DF.  0,90 CMIND/DF Kesesuaian antara data dan model  2,00

TLI Pembandingan antara model yang diuji

terhadap baseline model.  0,95

CFI

Uji kelayakan model yang tidak sensitive terhadap besarnya sample dan kerumitan model.

 0,94

Sumber : Hair et.al., (1998)

Amos dapat menguji apakah model “good fit” atau “poor fit”. Jadi,

“good fit” model yang di uji sangat penting dalam penggunaan structural

equation modelling. Pengujian terhadap model yang dikembangkan dengan

berbagai kriteria Goodness of Fit, yakni Chi-square, Probability, RMSEA,

GFI, TLI, CFI, AGFI, CMIN/DF. Apabila model awal tidak good fit dengan

data maka model dikembangkan dengan pendekatan two step approach to

(64)

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1. Sejarah You C 1000

You C 1000 produk dari PT DJOJONEGORO C1000, Indonesia. You C

1000 merupakan produk lisensi dari House Wellness, Japan. Dengan teknologi

dari jepang, sistem dan proses implementasi dan kualitas produk yang berstandar

tinggi. Di jepang House Wellness' C1000 merupakan minuman bervitamin

nomer satu di jepang, dengan penjualan lebih dari 90 juta botol. Dibawah nama

You C 1000, minuman sehat bervitamin ini dapat diterima di indonesia dengan

jumlah penjualan lebih dari 80 juta botol di tahun 2007 setelah melakukan

launcing di bulan November 2004. Di Hong Kong You C 1000, total penjualan

melebihi 3 juta botol di tahun 2007.

You C 1000 memiliki dua rasa yaitu lemon dan orange. Satu botol You C

1000 memiliki kandungan soda sebesar 140 ml. You C 1000 mengandung

1000mg vitamin C plus vitamin B1, vitamin E, dan niactin. You C 1000

memiliki rasa yang enak. You C 1000 rendah gula dan kalori, tanpa bahan

pengawet atau bahan perwarna. Manfaat dari You C 1000 adalah untuk

antioksidan melawan radikal bebas, menguatkan sistem antibody, meningkatkan

kesehatan dan membuat kulit bercahaya dan meningkatkan penyerapan kalsium

(65)

4.1.2. Deskripsi Karakteristik Responden

Data mengenai keadaan responden dapat diketahui melalui jawaban

responden dari pernyataan-pernyataan yang diajukan di dalam kuesioner yang

telah diberikan. Dari jawaban-jawaban tersebut diketahui hal-hal seperti dibawah

ini.

a. Jenis Kelamin

Dari 90 responden yang menjawab kuesioner yang telah diberikan dapat

diketahui jenis kelamin dari responden yakni pada Tabel dibawah ini.

Tabel 7. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Jumlah Prosentase (%)

1 Laki-laki 23 25,56%

2 Perempuan 67 74,44%

Total 90 100

Sumber: Data diolah

b. Usia

Dari 90 responden yang menjawab kuesioner yang telah diberikan dapat

diketahui usia para responden yakni pada Tabel dibawah ini.

Tabel 8. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

No Usia Jumlah Prosentase (%)

1 17-25 tahun

35 38,89%

2 26-35 tahun

26 28,89%

3 36-45 tahun

19 21,11%

4 > 46 tahun 10 11,11%

Total 90 100

(66)

c. Pendidikan

Dari 90 responden yang menjawab kuesioner yang telah diberikan dapat

diketahui tingkat pendidikan para responden yakni pada Tabel dibawah ini.

Tabel 9. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

No Tingkat Pendidikan Jumlah Prosentase (%)

1 SMU 20 22,22%

2 Akademi/D3 29 32,22%

3 S1 22 24,44%

4 S2 19 21,11%

Total 90 100%

Sumber : Data diolah

4.1.3. Deskripsi Harga

Tabel 10. Frekuensi Hasil Jawaban Responden Mengenai Harga

Skor Jawaban 3 Ketidakadilan harga

0 1,1 8,9 8,9 15,6 54,4 11,1

Sumber : Data diolah

Berdasarkan Tabel di atas diketahui sebagai berikut :

1. Indikator pertama dari harga, yaitu harga yang tinggi, mendapat respon

terbanyak pada skor 6 dengan jumlah responden sebanyak 46 responden

(67)

dan 3 dengan jumlah responden 1 atau 1,1%.

2. Indikator kedua dari harga, yaitu perubahan harga yang tinggi, mendapat

respon terbanyak pada skor 6 dengan jumlah responden sebanyak 54

responden atau 60%, kemudian yang mendapat respon sedikit terdapat pada

skor 2 dengan jumlah responden 1 atau 1,1%. Dan tidak ada responden yang

menjawab dengan skor 1.

3. Indikator ketiga dari harga, yaitu ketidakadilan harga, mendapat respon

terbanyak pada skor 6 sebanyak 49 responden atau 54,4%, kemudian yang

mendapat respon sedikit terdapat pada skor 2 dengan jumlah responden 1

atau 1,1%. Dan tidak ada responden yang menjawab dengan skor 1.

4.1.4. Deskripsi Reputasi

Tabel 11. Frekuensi Hasil Jawaban Responden Mengenai Reputasi

Skor Jawaban No Indikator

1 2 3 4 5 6 7

0 1 5 10 16 42 16 1 Integritas

0 1,1 5,6 11,1 17,8 46,7 17,8

0 0 6 11 16 50 7 2 Image positif

0 0 6,7 12,2 17,8 55,6 7,8

Sumber : Data diolah

Berdasarkan Tabel di atas diketahui sebagai berikut :

1. Indikator pertama dari reputasi, yaitu integritas, mendapat respon terbanyak

pada skor 6 dengan jumlah responden sebanyak 42 responden atau 46,7%,

(68)

responden 1 atau 1,1%. Dan tidak ada responden yang menjawab dengan

skor 1.

2. Indikator kedua dari reputasi, yaitu image positif, mendapat respon

terbanyak pada skor 6 dengan jumlah responden 50 responden atau 55,6%,

kemudian yang mendapat respon sedikit terdapat pada skor 3 dengan jumlah

responden 6 atau 6,7%. Dan tidak ada responden yang menjawab dengan

skor 1 dan 2.

4.1.5. Deskripsi Promosi

Tabel 12. Frekuensi Hasil Jawaban Responden Mengenai Promosi

Skor Jawaban No Indikator

1 2 3 4 5 6 7

1 5 9 16 52 7 1 1 Kehumasan

1,1 5,6 10 17,8 57,8 7,8 1,1 0

1 7 8 15 53 6 2 Iklan

0 1,1 7,8 8,9 16,7 58,9 6,7

Sumber : Data diolah

Berdasarkan Tabel di atas diketahui sebagai berikut :

1. Indikator pertama dari promosi, yaitu penempatan kehumasan, mendapat

respon terbanyak pada skor 5 dengan jumlah responden sebanyak 52

responden atau 57,8%, kemudian yang mendapat respon sedikit terdapat

pada skor 1 dan 7 dengan jumlah responden 1 atau 1,1%.

2. Indikator kedua dari promosi, yaitu iklan, mendapat respon terbanyak pada

Gambar

Tabel 1. Data Penjulan You C 1000
Tabel 2: Perkembangan Penjualan Produk “You C 1000” Di Giant Sun
Tabel 4: Perkembangan Penjualan Produk C 1000 dari Sido Muncul Di Giant Sun City Sidoarjo
Tabel 5. Top Brand Vitamim C 2008
+7

Referensi

Dokumen terkait