Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Diajukan Oleh: WIDIYA PANGESTIKA
(A510120007)
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENGETAHUAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
FEBRUARI, 2016
PENERAPAN STRATEGI CARD SORT UNTUK MENINGKATKAN
KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS III
PENERAPAN STRATEGI CARD SORT UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS III SD NEGERI
SINGKIL BOYOLALI TAHUN AJARAN 2015/2016.
Widiya Pangestika dan Mulyadi, M.Pd
Universitas Muhammadiyah Surakarta Tikatikow@gmail.com
ABSTRACT
Widiya Pangestika / A510120007, IMPLEMENTATION CARD SORT STRATEGY
TO IMPROVE ACTIVITY AND LEARNING OUTCOMES SCIENCE CLASS III ELEMENTARY OF PUBLIC SCHOOL SINGKIL BOYOLALI IN ACADEMIC YEAR 2015/2016. Essay. The Faculty of Education, University of Muhammadiyah Surakarta.
Problems in the background of this study was the low activeness of students in learning science, causing student learning outcomes to be low. This research aims to improve learning outcomes Science Activity and third grade students of Elementary of Public School Singkil Boyolali in Academic year 2015/206 through learning strategies card sort. Data collection techniques used were interviews, observation, consuming method tests, and documentation. Test the validity of using the technique of triangulation of sources and triangulation methods. Data analysis: data reduction, data display, and conclusion. The results showed an increase in activity of students in learning science. This can be proved in the results of the activity indicators of student learning achievement and learning outcomes as follows: 1 activeness of students in teachers' attention to the explanation of 34, 8% (pre-cycle) to 91.3% (the second cycle II meeting). Active students in asking questions of 21.7% (pre-cycle) to 82.6% (the second cycle II meeting). Active students in answering questions from 17.4% (pre-cycle) to 91.3% (the second cycle II meeting). Student activity in conducting the game according to the rules from 52.2% (pre-cycle) to 86.9% (the second cycle II meeting). Involvement of the student in completing a task from 60.9% (pre-cycle) to 91.3% (the second cycle II meeting). So students with high learning activeness of 21.7% (pre-cycle) to 91.3% (cycle II meeting II) and students who completed the study of 39.1% (pre-cycle)to 95.6% (the second cycle II meeting). The study concluded that the implementation of the strategy card sort in science learning can enhance the activity of third grade students of SD Negeri Singkil Boyolali Academic Year 2015/2016.
PENERAPAN STRATEGI CARD SORT UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS III SD NEGERI
SINGKIL BOYOLALI TAHUN AJARAN 2015/2016.
Widiya Pangestika dan Mulyadi, M.Pd
Universitas Muhammadiyah Surakarta Tikatikow@gmail.com
ABSTRAK
Widiya Pangestika/ A510120007, PENERAPAN STRATEGI CARD SORT
UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS III SD NEGERI SINGKIL BOYOLALI TAHUN AJARAN 2015/2016. Skripsi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Masalah sebagai latar belakang penelitian ini adalah rendahnya keaktifan belajar siswa pada pembelajaran IPA sehingga menyebabkan hasil belajar siswa menjadi rendah. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kekatifan dan hasil belajar IPA siswa kelas III SD Negeri Singkil Boyolali tahun ajaran 2015/206 melalui strategi pembelajaran card sort. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, mtode tes, dan dokumentasi. Uji validitas menggunakan teknik trianggulasi sumber dan trianggulasi metode. Analisis data yaitu reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan keaktifan siswa dalam pembelajaran IPA. Hal ini dapat buktikan dalam hasil pencapaian indikator keaktifan belajar siswa dan hasil belajar sebagai berikut: 1 Keaktifan siswa dalam memperhatikan penjelasan guru dari 34, 8% (prasiklus) menjadi 91,3% (siklus II pertemuan II). Keaktifan siswa dalam mengajukan pertanyaan dari 21,7% (prasiklus) menjadi 82,6% (siklus II pertemuan II). Keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan dari 17,4% (prasiklus) menjadi 91,3% (siklus II pertemuan II). Keaktifan siswa dalam melakukan permainan sesuai peraturan dari 52,2%(prasiklus) menjadi 86,9% (siklus II pertemuan II). Keaktifan siswa dalam menyelesaikan tugas dari 60,9% (prasiklus) menjadi 91,3% (siklus II pertemuan II). Jadi Siswa dengan keaktifan belajar tinggi dari 21,7% (prasiklus) menjadi 91.3% (siklus II pertemuan II) dan siswa yang tuntas dalam belajar dari 39,1% (prasiklus) menjadi 95,6% (siklus II pertemuan II). Penelitian ini menyimpulkan bahwa penerapan strategi card sort dalam pembelajaran IPA dapat meningkatkan keaktifan siswa kelas III SD Negeri Singkil Boyolali Tahun Ajaran 2015/2016.
A. PENDAHULUAN
Saat ini masih banyak anggapan bahwa mata pelajaran IPA sangat sulit, karena banyak kata-kata dengan bahasa ilmiah yang tidak familiar sehingga membuat siswa menjadi cenderung kurang merespon saat pelajaran berlangsung.
Respon pasif siswa dalam pembelajaran IPA hampir nampak di semua jenjang pendidikan. Para siswa jarang sekali mengajukan pertanyaan, walaupun guru
sudah memberikan kesempatan siswa untuk bertanya jika ada hal-hal yang belum dipahami oleh siswa. Selain itu, banyak siswa yang kelihatan kurang antusias dalam menjawab pertanyaan yang diberikan guru. Hal tersebut membuat hasil belajar IPA menjadi rendah.
Kondisi permasalahan diatas terjadi pada siswa SD Negeri Singkil Boyolali kelas III, dimana dalam penyampaian materi guru menggunakan metode pembelajaran yang monoton sehingga siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran. Keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran rendah karena guru banyak menggunakan metode ceramah yang kurang mengaktifkan siswa. Hal ini membuat siswa pasif, malas, kurang berpartisipasi aktif dalam pembelajaran, hanya sedikit siswa yang dapat mengerjakan soal dengan benar sehigga hasil belajar yang diperoleh siswa masih rendah. Diharapkan dengan strategi pembelajaran aktif yang menarik siswa menjadi aktif dan dapat menyampaikan ide-idenya agar dapat meningkatkan pemahaman konsep IPA
pada siswa.
Strategi pembalajaran yang bervariasi dapat dikembangkan dalam
pelajaran IPA. Salah satunya adalah strategi pembelajaran card sort . Strategi ini merupakan kegiatan kolaboratif yang bisa digunakan untuk mengajarkan konsep,
dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar IPA siswa kelas III SD Negeri Singkil Boyolali Tahun Ajaran 2015/2016.
B. METODE PENELITIAN
Tempat yang menjadi sampel penelitian “Penerapan strategi card sort
untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar IPA” adalah SD Negeri Singkil yang beralamat di Sidosari 01/V, Karanggeneng, Boyolali. Penelitian ini
dilaksanakan pada semester genap. Subyek yang menerima tindakan adalah siswa kelas III yang berjumlah 23, 9 siswa putri dan 14 siswa putra. Sedangkan peneliti bertindak sebagai observer.
Dalam penelitian ini peneliti sebagai subyek yang membantu dalam perencanaan dan pengumpulan data sedangkan yang melakukan tindakan kelas
adalah guru kelas. Obyek penelitian yaitu keaktifan dan hasil belajar siswa
dalam mengikuti proses pembelajaran IPA sangat rendah. Keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran sangat rendah karena guru banyak menggunakan metode ceramah dalam proses pembelajaran IPA. KKM yang digunakan guru adalah 70.
Teknik Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, metode tes, dan dokumentasi:
1. Wawancara
Suatu cara untuk mengobservasi orang adalah untuk secara langsung mengajukan pertanyaan kepada mereka (Mertler, 2014:135). Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara terstruktur. Menurut Kunandar (2008:159) wawancara terstruktur adalah wawancara yang dilakukan bila pewawancara sudah mempersiapkan bahan wawancara terlebih dahulu. Instrumen yang digunakan adalah pedoman
interview.
2. Observasi
2008:143). Pengamatan sangat cocok untuk merekam data kualitatif, misalnya perilaku, aktivitas, keaktifan, untuk melukiskan suatu proses. Observasi ini digunakan untuk mengetahui aktivitas siswa dalam pembelajaran yaitu keaktifan siswa memperhatikan, menanggapi
penjelasan dari guru selama proses belajar mengajar berlangsung. Instrumen yang digunakan adalah pedoman observasi.
3. Metode tes
Menurut Kunandar (2008: 186) Tes adalah sejumlah pertanyaan yang disampaikan pada seseorang atau sejumlah orang untuk mengungkapkan keadaan atau tingkat perkembangan salah satu atau beberapa aspek psikologis di dalam dirinya. Aspek psikologis dapat berupa prestasi atau hasil belajar, minat, bakat, sikap, kecerdasan, reaksi motorik, dan berbagai aspek lainnya. Tes ini digunakan untuk memperoleh data hasil belajar IPA siswa kelas III tes yang digunakan adalah tes obyektif dan essay.
4. Dokumentasi
Menurut Syamsuddin dan Vismaia (2006: 108) Teknik dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data dari sumber nonmanusia. Dokumentasi adalah suatu metode untuk memperoleh atau mengetahui dengan melihat atau menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan, arsip-arsip yang berhubungan dengan
penelitian. Dokumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekolah yang berupa identitas siswa seperti nama siswa, no induk. Serta
foto-foto rekaman saat proses penelitian berlangsung.
khusus tertentu sejajar atau sesuai dengan materi atau isi pelajaran yang diberikan. Menurut Bachri (2010: 56) trianggulasi ada beberapa macam yaitu:
1. Trianggulasi sumber, membandingkan mencek ulang derajat kepercayaan suatu informasiyang diperoleh melalui sumber yang berbeda.
2. Trianggulasi waktu, keabsahan data yang berkaitan dengan perubahan suatu proses dan perilaku manusia, karena perilaku manusia mengalami
perubahan dari waktu ke waktu.
3. Trianggulasi teori, penggunaan berbagai teori yag berlainan untuk memastikan bahwa data yang dikumpulkan sudah memenuhi syarat. Pada peneliian ini, berbagai teori telah dijelaskan pada bab II untuk dipergunakan dan menguji terkumpulnya data tersebut.
4. Trianggulasi peneliti, adanya peneliti bertujuan untuk mengamati proses pembelajaran yang dilakukan guru di dalam kelas untuk mendapatkan sebuah data yang akan diolah.
5. Trianggulasi metode, penggunaan berbagai metode untuk meneliti suatu hal, seperti suatu metode wawancara dan metode observasi. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan metode wawancara yang ditunjang dengan metode observasi.
Dalam keabsahan data penelitian ini menggunakan triangulasi sumber dan trianggulasi metode. Dalam trianggulasi sumber, peneliti mendapatkan
data dari berbagai sumber yang berbeda-beda. Misalnya persepsi situasi mengajar ditinjau dari guru, siswa, dan pengamat. Jadi peneliti menggunakan
beberapa sumber yang berbeda. Sedangkan dalam trianggulasi metode, peneliti menggunakan beberapa teknik untuk menyediakan data yang berbeda
disesuaikan dengan kondisi lapangan yaitu observasi dan wawancara.
Analisis data yang digunakan adalah analisis data kualitatif dengan teknik analisis interaktif, yaitu analisis yang terdiri atas tiga komponen kegiatan yang saling terkait: reduksi data, paparan (display) data, dan penarikan kesimpulan.(Miles dan Huberman, dalam Muslich 2009: 91)
0
penelitian tindakan kelas ini yaitu sesuai desain penelitian Menurut Model Kemmis S dan Mc. Taggart (dalam Tampubolon 2014: 155): 1. Perencanaan tindakan (Planning), 2. Pelaksanaan tindakan (Acting), 3. Observasi (Observasi), 4. Refleksi (Reflecting).
C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pembahasan berisi tentang uraian dan penjelasan mengenai hasil penelitian tindakan kelas yang sudah dilakukan peneliti dengan bekerjasama dengan guru kelas III. Beberapa hal yang dijelaskan dalam pembahasan adalah sesuatu yang berkaitan dengan permasalahan penelitian dan hipotesis tindakan. Selama proses penelitian, tindakan yang dilakukan oleh guru kelas adalah berupaya untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar IPA siswa dengan menggunakan strategi pembelajaran card sort.
Tabel daftar perbandingan hasil observasi keaktifan siswa dari pra siklus sampai siklus II:
Sebagai penjelasan tabel peningkatan hasil belajar prasiklus, siklus I,
dan siklus II pada pembelajaran IPA dapat dilihat grafik dibawah ini: Tindakan Jumlah Siswa Prosentase Pra Siklus 5 Siswa 21,7%
Siklus I Pertemuan I 9 Siswa 39,1%
Siklus I Pertemuan II 13 Siswa 56,5%
Siklus II Pertemuan I 18 Siswa 78,3%
Dari data di atas, peneliti dapat menjelaskan hasil penelitian sebagai berikut:
1. Sebelum dilaksanakan pembelajaran dengan metode inovatif yang sebelumnya menggunakan metode konveensional, keaktifan belajar siswa sangat kurang memuaskan. Hal ini mendasari peneliti berkerjasama dengan guru kelas III mengubah cara pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran card sort agar tertarik dan ikut terlibat secara
langsung dalam pembelajaran.
2. Pada siklus I siswa telah melakukan pembelajaran, prosentase hasil observasi keaktifan belajar yang diperoleh pertemuan I adalah sebanyak 9 siswa (39,1%) dan pertemuan II sebanyak 13 (56,5%).
3. Metode dan stategi pembelajaran yang tepat dapat memicu perkembangan keaktifan belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran IPA.
4. Pada siklus II Keaktifan semua siswa telah meningkat sehingga siswa sudah melakukan pemahaman konsep pembelajaran, terbukti dari peningkatan prosentase yang mencapai pada pertemuan I 18 siswa (78,3%) dan pertemuan II sebanyak 21 siswa (91,3%).
0 sampai siklus II adalah sebagai berikut:
Sebagai penjelasan tabel peningkatan hasil belajar prasiklus, siklus I,
dan siklus II pada pembelajaran IPA dapat dilihat grafik dibawah ini:
Lebih dari 75% yaitu 95,6% siswa dapat mencapai atau nilai diatas KKM mata pelajaran IPA yaitu nilai 70 setelah diterapkan strategi pembelajaran card sort.
Dengan demikian maka hipootesis tindakan dengan penggunaan strategi card sort dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa kelas III dapat
dibuktikan kebenarannya karena dengan penerapan strategi card sort keaktifan dan hasil belajar pada siswa kelas III SD Negeri Singkil Boyolali dapat
meningkat sebesa 91,3% dan 95,6% pada siklus kedua dari indikator pencapaian sebesar 75%. Proses keterampilan mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II. Berdasarkan hasil tersebut maka hipotesis tindakan yang dirumuskan yaitu 1) Strategi pembelajaran card sort dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa kelas III SD Negeri Singkil Boyolali, 2) Strategi pembelajaran card sort dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas III SD Negeri Singkil Boyolali dapat diterima keduanya dapat diterima. Jadi penelitian ini dihentikan dan tidak dilanjutkan ke siklus berikutnya karena hipotesis tindakan yang telah dirumuskan sudah terbukti kebenarannya.
D. SIMPULAN
Berdasarkan rumusan dan hasil pembahasan yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan, dan pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran card sort (menyortir kartu), peneliti dapat mengemukakan
beberapa kesimpulan sebagai berikut: Keaktifan belajar IPA pada kelas III SD Negeri Singkil Boyolali tersebut terjadi setelah guru dan peneliti melakukan
E. DAFTAR PUSTAKA
Bachri, Bachtiar S. 2010. "Meyakinkan Validitas Data Melalui Trianggulasi Pada Penelitian Kualitatif". Teknologi Pendidikan, 10(1): 56
Kunandar. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Mertler, Craig A. 2014. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Indeks
Muslich, Masnur. 2009. Melaksanakan PTK itu Mudah. Jakarta: Bumi Aksara