PENGELOLAAN KEUANGAN
SEKOLAH
LEMBAGA PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN KEPALA SEKOLAH BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN
2011
Bahan Pembelajaran
Bahan Pembelajaran
Pengelolaan Keuangan Sekolah
Tim Pengembang Bahan Pembelajaran Lembaga Pengembangan dan
Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS)
Pengarah Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd Kepala BPSDMP-PMP Dr. Abi Sujak Kepala Pusbangtendik Prof. Dr, Siswandari, M.Stats Kepala LPPKS
Penanggung Jawab Dr. Abdul Kamil Marisi
Tim Penulis Drs. Johannes Manggar, M.Sc Drs. Yuli Cahyono, M.Pd Medira Ferayanti, S.S, M.A
Tim Produksi Ady Saefudin, S.Pd Ghandi Kusuma Jaya, S.T Indah Mustika Rini, S.Pd Siti Budiyah, S.Si
Diterbitkan Oleh LPPKS, Karanganyar @2011
Dalam rangka peningkatan mutu kepala sekolah/madrasah pemerintah mengeluarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 28 tahun 2010 tentang Penugasan Guru Sebagai Kepala Sekolah/ Madrasah. Permendiknas ini memuat tentang sistem penyiapan calon kepala sekolah/madrasah, proses pengangkatan kepala sekolah/madrasah, masa tugas, Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB), penilaian kinerja kepala sekolah/madrasah, mutasi dan pemberhentian tugas guru sebagai kepala sekolah/madrasah
Dalam sistem penyiapan calon kepala sekolah/madrasah, peserta yang telah lulus seleksi administrasi dan seleksi akademik, mengikuti Pendidikan dan Latihan Calon Kepala Sekolah/madrasah (Diklat Cakep). Dalam Diklat Calon Kepala sekolah tersebut, peserta mendapat materi-materi yang berkaitan dengan tugas, pokok dan fungsi kepala sekolah baik bersifat manajerial sekolah maupun kepemimpinan sekolah.
Berkaitan dengan hal tersebut, LPPKS menyiapkan bahan pembelajaran sesuai dengan materi yang dibutuhkan calon kepala sekolah. Materi ini dirancang untuk pembelajaran mandiri, sehingga calon kepala sekolah dapat menggunakan bahan pembelajaran ini secara aktif. Dengan harapan pada akhir kegiatan pembelajaran, pengetahuan dan keterampilan peserta dalam mempersiapkan diri menjadi kepala sekolah menujukkan peningkatan yang signi�ikan dan pada gilirannya akan dapat dimanfaatkan sebagai dasar pengembangan keprofesian mereka secara berkelanjutan. Kemudian dari semua yang diperolehnya itu, diharapkan akan berdampak pada semakin banyaknya pemimpin-pemimpin baru yang amanah, berjiwa wirausaha, dan profesional.
Terima kasih kepada semua pihak yang telah terlibat dalam penyusunan bahan pembelajaran ini. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberkati kita semua.
Surakarta, Juni 2011 Kepala LPPKS
Prof. Dr. Siswandari, M.Stats
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI iii
Tentang Bahan Pembelajaran Ini 1
Kompetensi yang Diharapkan 2
Ruang Lingkup Materi 2
Langkah-langkah Pembelajaran 3
Kegiatan Pembelajaran 1 5
MENGIDENTIFIKASI SUMBER-SUMBER KEUANGAN SEKOLAH 5
Materi 5
Latihan 7
Re�leksi 9
Kegiatan Pembelajaran 2 10
ALOKASI KEUANGAN SEKOLAH 10
Materi 11
Studi Kasus 16
Latihan 16
Re�leksi 17
Kegiatan Pembelajaran 3 18
MEKANISME AKUNTABILITAS PENGELOLAAN KEUANGAN
SEKOLAH 18
Materi 18
Latihan 20
Re�leksi 21
Tentang Bahan Pembelajaran Ini
Saat ini pengelolaan sekolah sudah bersifat otonomi. Hal ini setelah sekolah menerapkan prinsip Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) yang bertujuan untuk meningkatkan mutu proses dan hasil pendidikan. MBS, melalui tiga pilar secara holistik,
yaitu manajemen sekolah, pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan (PAKEM) dan peningkatan Peran Serta Masyarakat (PSM) diharapkan dapat meningkatkan mutu proses dan hasil pendidikan.
Manajemen sekolah yang baik adalah adanya partisipasi aktif warga sekolah dan stakeholders
Ruang Lingkup Materi
1. Sumber dana
• Konsep manajemen keuangan • Pengelolaan keuangan sekolah 2. Alokasi dana
3. Mekanisme pertangungjawaban keuangan sekolah.
Kompetensi yang Diharapkan
Dimensi kompetensi yang diharapkan agar meningkatnya pengetahuan dan keterampilan calon kepala sekolah dalam mengelola keuangan sekolah sesuai dengan prinsip pengelolaan yang akuntabel, transparan dan e�isien, dengan indikator pencapaian kompetensiasi agar calaon kepala sekolah mampu: 1. Mengidenti�ikasi sumber-sumber keuangan
sekolah
2. Menentukan alokasi-alokasi pembiayaan sekolah dengan baik.
Langkah-langkah Pembelajaran
Materi Diklat ini, disajikan selama Diklat In service learning 1 (In-1), On the job learning (OJL/On) dan
In service learning 2 (In-2), dengan langkah-langkah sbb:
1. Selama In-1, dibawah fasilitasi fasilitator peserta mendiskusikan dan melaporkan hasil diskusi terhadap kasus-kasus, tentang sumber -sumber keuangan sekolah, alokasi keuangan sekolah dan mekanisme pertanggungjawaban keuangan yang transparan dan akuntabel
2. Selama On, peserta melakukan pengkajian terhadap RKS, RKAS di sekolahnya atau sekolah magang di bawah pendampingan kepala sekolah atau petugas yang ditunjuk oleh kepala sekolah. gunakan format yang ditentukan selama in-1.Setelah melakukan On pada kedua sekolah, peserta membuat laporan tertulis, dan menyiapkan seluruh dokumen yang digunakan selama On, dalam bentuk portfolio.
Uji Pengetahuan Awal
1. Sebutkan jenis biaya pendidikan yang Anda ketahui?
2. Sebutkn jenis biaya pengeluaran sekolah? 3. Jelaskan sumber dana pendidikan ?
MENGIDENTIFIKASI
SUMBER-SUMBER
KEUANGAN SEKOLAH
Kegiatan Pembelajaran 1
Materi
Untuk mengelola pembiayaan pendidikan, pemerintah telah menghasilkan PP nomor 48 tentang pendanaan pendidikan dan Peraturan Mendiknas nomor 69 Tahun 2009, standar biaya operasi nonpersonalia yang mengatur standar biaya yang diperlukan untuk membiayai kegiatan operasi nonpersonalia selama 1 (satu) tahun sebagai bagian dari keseluruhan dana pendidikan agar satuan pendidikan dapat melakukan kegiatan pendidikan secara teratur dan berkelanjutan sesuai SNP. Sebagai calon kepala sekolah diharapkan memahami berbagai jenis biaya pendidikan dan sumber-sumber keuangan sekolah (selengkapnya baca Permendiknas no.69 tahun 2009 dalam folder Bahan Bacaan).
1. Sumber-Sumber Pemasukan Keuangan Sekolah
Pasal 46 UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, menyatakan pendanaan pendidikan menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat. Sebagai konsekuensi logisnya maka sumber-sumber pemasukan sekolah bisa berasal dari pemerintah, usaha mandiri sekolah , orang tua siswa, dunia usaha dan industri, sumber lain seperti hibah yang tidak bertentangan dengan peraturan perundangan yang berlaku, yayasan penyelenggara pendidikan bagi lembaga pendidikan swasta, serta masyarakat luas. 1). Pemerintah: Dana Bantuan Operasional Sekolah
(BOS)
Sumber dana pendidikan untuk SD dan SMP, saat ini bersumber dari dana BOS yang dialokasikan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN); disamping itu terdapat juga dana khusus melalaui pemerintah daerah provinsi dan kabupaten yang disebut dana khusus dari APBDI dan APBD II. Dana BOS ini, merupakan dana operasi nonpersonalia sedangkan untuk gaji pendidik dan tenaga kependidikan bersumber dari dana Rutin melalui APBN dan APBD.
2). Dana Masyarakat; dana ini bisa berasal dari komite sekolah/orang tua siswa atau dari sponsor dan donatur
3). Dana Swadaya
lokakarya dengan dana dari peserta yang bisa disisihkan sisa anggarannya untuk sekolah, (8) penyelenggaraan lomba kesenian dengan biaya dari peserta atau perusahaan yang sebagian dana bisa disisihkan untuk sekolah.
4.) Sumber Lain
Selain yang sudah disebutkan di atas, masih ada sumber pembiayaan alternatif yang berasal dari proyek pemerintah baik yang bersifat block grant
maupun yang bersifat matching grant (imbal swadaya).
2. . Tujuan Manajemen Keuangan Sekolah
1). Meningkatkan efektivitas dan e�isiensi penggunaan keuangan sekolah
2). Meningkatkan akuntabilitas dan transparansi keuangan sekolah.
3). Meminimalkan penyalahgunaan anggaran sekolah.
3. Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan
Prinsip-prinsip manajemen sekolah meliputi: 1). Transparansi.
2). Akuntabilitas 3). Efektivitas.
Latihan
Kegiatan/Latihan (40 menit)
1. Bacalah kasus di bawah ini dengan seksama secara individu
2. Diskusikan dalam kelompok kecil untuk memecahkan masalah dalam kasus
Untuk sekolah Rintisan SSN medapatkan bantuan pendanaan dari pusat selama 4 tahun dan setiap tahun dievaluasi, setiap tahunnya pendanaan dari pusat semakin kecil, tetapi pendanaan dari daerah (kabupaten) tiap tahunnya semakin besar. Di sekolah yang saya pimpin terdapat Perda yang berbunyi ”setiap Satuan Pendidikan di wilayahnya tidak boleh memungut dana sepeserpun dari masyarakat”. Pada tahun ketiga pelaksanaan Rintisan SSN sekolah saya menghadapi suatu masalah keuangan, karena bantuan dana dari kabupaten tidak semakin bertambah tetapi malah semakin menurun, padahal pelaksanaan sekolah Rintisan SSN harus tetap berjalan dan masih memerlukan dana yang cukup besar. Bagaimana usaha anda utuk mencari dana agar sekolah anda tetap berjalan sesuai dengan rencana.
D. Latihan (30 menit)
1. Selama Saudara menjadi guru di sekolah tempat anda bertugas:
a. Kegiatan apa saja yang dilakukan di sekolah dalam bidang manajemen keuangan?
b. Apakah prinsip-prinsip manajemen keuangan sudah mewarnai kegiatan tersebut? Kalau sudah apa alasan Saudara dan kalau belum prinsip yang mana?
1. Apa saja yang telah saya lakukan berkaitan dengan materi kegiatan belajar ini?
2. Bagaimana pikiran/perasaan saya tentang materi kegiatan belajar ini?
3. Apa saja yang telah saya lakukan yang ada hubungannya dengan materi kegiatan ini tetapi belum ditulis di materi in
4. Materi apa yang ingin saya tambahkan?
5. Bagaimana kelebihan dan kekurangan materi materi kegiatan ini?
6. Manfaat apa saja yang saya dapatkan dari materi kegiatan ini?
7. Berapa persen kira-kira materi kegiatan ini dapat saya kuasai?
8. Apa yang akan saya lakukan?
Setelah mengidenti�ikasi sumber-sumber keuangan sekolah (dana rutin, BOS, blockgrant, komite sekolah, swadaya, dll) pada kegiatan pembelejaran I, maka berikut ini, diharapkan mampu mengidenti�ikasi alokasi keuangan sekolah sesuai dengan Rencana Kerja Sekolah (RKS), baik itu Rencana Kegiatan Jangka Menengah (RKJM) atau Rencana Kegiatan Tahunan (RKT) yang dilebih dikenal dengan sebutan Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah/Madrasah (RKAS/M).
Apa itu yang dimaksudkan dengan standar biaya operasi nonpersonalia?
Biaya operasi nonpersonalia adalah standar biaya yang diperlukan untuk membiayai kegiatan operasi nonpersonalia selama 1 (satu) tahun sebagai bagian dari keseluruhan dana pendidikan agar satuan pendidikan dapat melakukan kegiatan pendidikan secara teratur dan berkelanjutan sesuai SNP.
Pendanaan pendidikan saat ini dapat dikelompokkan menjadi biaya personalia dan operasi nonpersonalia.
Biaya personalia, terdiri dari gaji pendidik dan
ALOKASI KEUANGAN
SEKOLAH
69 tahun 2009, tentang Standar Biaya Operasi Nonpersonalia Tahun 2009 Untuk Sekolah Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB), Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa (SMPLB), dan Sekolah Menengah Atas Luar Biasa (SMALB).
Materi
1. Keuangan Sekolah bersumber dari: a. Rutin
Anggaran rutin digunakan untuk: 1). gaji dan tunjangan
2). tunjangan beras 3). uang lembur
4) keperluan sehari-hari perkantoran 5) inventaris kantor
6) langganan daya dan jasa 7) pemeliharaan gedung kantor
8) lain-lain yang berupa pengadaan kertas 9) lain-lain yang berupa pemeliharaan/
perbaikan ruang kelas/gedung sekolah b. Dana BOS
Dana BOS, Melalui program BOS, warga sekolah diharapkan dapat lebih mengembangkan sekolah dengan memperhatikan hal-hal berikut:
1. Pengelolaan dana secara profesional, transparan dan dapat dipertanggungjawabkan;
3. Sekolah harus memiliki Rencana Jangka Menengah yang disusun 4 tahunan;
4. Sekolah harus menyusun Rencana Kerja Tahunan (RKT) dalam bentuk Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS), dimana dana BOS merupakan bagian integral didalam RKAS tersebut;
5. Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) harus disetujui dalam rapat dewan pendidik setelah memperhatikan pertimbangan Komite Sekolah dan disahkan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/kota (untuk sekolah negeri) atau yayasan (untuk sekolah swasta). Secara rinci diatur dalam Peraturan Mendiknas Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
c Dana Masyarakat (Komite Sekolah, donatur, sposor)
Dana masyarakat dapat dipergunakan untuk: 1. menunjang kegiatan rutin
2. pembangunan gedung atau ruang kelas 3. pembelian peralatan.
Apabila dirinci anggaran sekolah tersebut digunakan untuk:
1. Kegiatan peningkatan mutu pendidikan, antara lain peningkatan kemampuan profesional, supervisi pendidikan, dan evaluasi.
5. Pembelian peralatan kantor dan alat tulis kantor. 6. Pengembangan perpustakaan.
7. Pembangunan sarana �isik sekolah.
8. Biaya listrik, telepon, air dan surat menyurat. 9. Dana sosial seperti bantuan kesehatan, pakaian
seragam.
10.Biaya pemeliharaan gedung, pagar dan pekarangan sekolah.
Pengeluaran anggaran tersebut dilaksanakan dengan memperhatikan jenis mata anggaran keluaran (MAK) sebagai berikut:
1. Belanja Pegawai Belanja Gaji Pegawai
Belanja Honorarium Pegawai 2. Belanja Barang
Keperluan Sehari-Hari Perkantoran Belanja Barang ATK
Langganan Daya dan Jasa Pemeliharaan Gedung Kantor Pemeliharaan Peralatan dan Mesin Biaya Perjalanan Dinas
3. Belanja Modal
Belanja Modal Peralatan dan Mesin Belanja Modal Gedung dan Bangunan 4. Belanja Sosial
Belanja bantuan sosial, berupa Penyediaan Beasiswa dan peningkatan Sumber Daya Manusia
tidak sebaik-baiknya sehingga ada kegiatan yang semestinya mendapat prioritas pendanaan tapi tidak memperoleh anggaran.
Selanjutnya Bendaharawan sekolah dalam mengelola keuangan hendaknya memperhatikan beberapa hal berikut ini :
1. Hemat dan sesuai dengan kebutuhan
2. Terarah dan terkendali sesuai dengan rencana 3. Tidak diperkenankan untuk kebutuhan yang
tidak menunjang proses belajar mengajar, seperti ucapan selamat, hadiah, pesta.
Sumber dana sekolah selanjutnya di alokasikan sesuai dengan program dan kegiatan sekolah. Untuk memudahkan dalam manajemen keuangan sekolah, sehingga perlu disusun RKS dan RKAS, seperti contoh di bawah ini.
Contoh: Format RKS
RKS
Program dan
Sumber Dana dan Alokasi Anggaran
Bos SSN
Pen
gelo
laan
Keu
ang
an S
ekola
h
(Sumber: Materi Diklat EDS dan MSPD, Feb. 2011)
Studi Kasus
1. Sekolah A mendapatkan dana dari pemerintah sebesar Rp 500.000,-, dari block grant Rp 200.000,- dari orang tua siswa Rp 300.000. dari koperasi sekolah Rp 200.000,-. Keseluruhan dana tersebut sudah dialokasikan untuk kegiatan-kegiatan tertentu dalam rapat secara rinci. Pada saat melaksanakan salah satu kegiatan, ada kegiatan yang tidak teranggarkan atau diperhitungkan pada anggaran semula.
Bagaimana anda mensiasati kekurangan dana untuk alokasi kegiatan tersebut (diskusikan dalam kelompok kecil)
2. Sekolah anda mendapat Sumber dana dari pemerintah, sumbangan dari orang tua siswa, perusahaan di sekitar sekolah, dan usaha mandiri berupa kantin dan koperasi sekolah. Jumlah keseluruhan anggaran lebih kurang Rp 2.000.000.000,00/ tahun. Dana tersebut digunakan untuk kegiatan pemenuhan 8 standar nasional pendidikan (SNP); Jumlah guru 25 orang dan jumlah siswa 500 orang.
1. Apakah kelebihan dan kekurangan materi dalam Kegiatan Belajar 2?
2. Jika ada kekurangannya, bagaimana Anda mengatasi kekurangannya?
3. Bagaimana pemahaman Anda terhadap Kegiatan Belajar 2?
4. Jika sudah menguasai, bagaimana pemanfaatan materi ini untuk meningkatkan dimensi kompetensi manajerial Anda?
5. Bagaimana meningkatkan peran Anda sebagai Calaon Kepala Sekolah dalam kompetensi manajerial di sekolah?.
6. Jika belum menguasai, bagaimana upaya Anda selanjutnya?
Penerimaan dan pengeluaran keuangan sekolah harus dilaporkan dan dipertanggungjawabkan secara rutin sesuai peraturan yang berlaku. Pelaporan dan pertanggungjawaban anggaran yang berasal dari orang tua siswa dan masyarakat dilakukan secara rinci dan transparan sesuai dengan sumber dananya. Pelaporan dan pertanggungjawaban anggaran yang berasal dari usaha mandiri sekolah dilakukan secara rinci dan transparan kepada dewan guru dan staf sekolah.
1. Pelaporan dan Pertanggungjawaban Keuangan Sekolah
Penerimaan dan pengeluaran keuangan sekolah harus dilaporkan dan dipertanggungjawabkan secara rutin sesuai peraturan yang berlaku. Pelaporan dan pertanggungjawaban anggaran yang berasal dari orang tua siswa dan masyarakat dilakukan secara rinci dan transparan sesuai dengan sumber dananya.
Materi
MEKANISME AKUNTABILITAS
PENGELOLAAN
KEUANGAN SEKOLAH
a. Selambat-lambatnya tanggal 10 setiap bulan Bendaharawan mengirimkan Surat Pertanggungjawaban(SPJ) kepada Walikota/ Bupati melalui Bagian Keuangan Sekretariat Daerah.
b. Apabila tanggal 10 bulan berikutnya SPJ belum diterima oleh Bagian KeuanganSekretariat Daerah maka tanggal 11 dikirimkan Surat Peringatan I. c. Apabila sampai dengan tanggal 20 bulan
berikutnya SPJ juga belum dikirimkan pada Bagian Keuangan Sekretariat Daerah, maka dibuatkan Surat Peringatan II.
d. Kelengkapan Lampiran SPJ: 1. Surat pengantar
2. Sobekan BKU lembar 2 dan 3
3. Daftar Penerimaan dan Pengeluaran per pasal/komponen
4. Daftar Penerimaan dan Pengeluaran UUDP 5. Laporan Keadaan Kas Rutin/ Pembangunan
(LKKR/LKKP) Tabel I dan II
6. Register penutupan Kas setiap 3 bulan sekali. 7. Fotokopi SPMU Beban Tetap dan Beban
Sementara
8. Fotokopi Rekening Koran dari bank yang ditunjuk.
9. Daftar Perincian Penerimaan dan Pengeluaran Pajak(Bend.15)
10.Bukti Setor PPN/PPh 21,22,23 (fotokopi SSP) 11.Daftar Realisasi Penerimaan dan Pengeluaran
Pajak
2. Bukti Pendukung/ Lampiran SPJ
a. Biaya perjalanan dinas dilampiri - Kuitansi/ bukti pengeluaran uang - Surat Perintah Tugas(SPT)
- Surat Perintah Perjalanan Dinas(SPPD) lembar I dan II
b. Penunjukan langsung barang dan jasa
- Sampai dengan Rp 1.000.000,- dilampiri kuitansi dan faktur pajak
- pembelian diatas Rp 1.000.000,- sampai dengan Rp 5.000.000,- dilampiri: Surat penawaran, Surat Pesanan, Kuitansi, faktur pajak, berita acara serah terima/ penyelesaian pekerjaan.
- Diatas Rp 5.000.000,- sampai dengan Rp 15.000.000,- dilampiri: Surat penawaran, Surat Penunjukan Pelaksanaan Pekerjaan, Surat Perintah Kerja(SPK), Berita acara Pemeriksaan Barang, kuitansi, faktur/nota, berita acara serah terima/ penyelesaian pekerjaan. Pemimpin proyek/ Atasan Langsung Bendaharawan diwajibkan menyusun/ melampirkan OE/ HPS sebagai acuan melakukan negosiasi baik harga maupun kualitas barang/ jasa yang dibutuhkan.
1. Identi�ikasi masalah-masalah yang terkait dengan menejemen pelaporan yang ada di sekolah anda bertugas
2. Apa saja yang dapat dipakai sebagai bukti pendukung dalam meng-SPJ-kan suatu laporan dana yang cukup untuk pengobatan. Guru yang bersangkutan mohon bantuan dana kepada sekolah, padahal dana tersebut sudah teralokasikan untuk kegiatan dalam waktu yang mendesak.
Jika Anda memutuskan memberikan bantuan kepada guru tersebut, bagaimana cara Anda sebagai kepala sekolah mempertanggungjawabkan penggunaan dana tersebut
( dikerjakan dalam kelompok kecil)
Refleksi
1. Apa saja yang telah saya lakukan berkaitan dengan materi kegiatan belajar ini?
2. Bagaimana pikiran/perasaan saya tentang materi kegiatan belajar ini?
3. Apa saja yang telah saya lakukan yang ada hubungannya dengan materi kegiatan ini tetapi belum ditulis di materi in
4. Materi apa yang ingin saya tambahkan?
5. Bagaimana kelebihan dan kekurangan materi materi kegiatan ini?
6. Manfaat apa saja yang saya dapatkan dari materi kegiatan ini?
7. Berapa persen kira-kira materi kegiatan ini dapat saya kuasai?
Penugasan
On The Job Learning
Tugas On The Job Learning
1. Tujuan
Tujuan praktek lapangan ini adalah agar peserta memperoleh pengalaman langsung dalam manajemen keuangan di sekolah, mengidenti�ikasi permasalahan, dan mengajukan alternatif pemecahan masalahannya.
2. Kegiatan Peserta (menggunakan Lembar Kerja Praktek (LKP) Lapangan)
1. mengadakan orientasi ke sekolah .
2. mengobservasi dan mempelajari program-program kegiatan manajemen keuangan 3. melakukan wawancara, observasi dan studi
dokumen dengan kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru tentang sumber-sumber keuangan sekolah, alokasi keuangan dan mekanisme akuntabilitas pengelolaan keuangan sekolah.
4. menyusun laporan praktek lapangan 5. menarik kesimpulan.
Lembar Kerja Praktik Lapangan di sekolah ………
5 Pembukuan keuangan 6 Pengawasan penggunaan
anggaran 3. Melaksanakan tugas di Sekolah yang didampingi
oleh kepala sekolah dan Master Trainer (MT) Peserta diklat calon kepala sekolah kembali
kesekolah untuk melaksanakan tugas yang diberikan dan didampingi oleh seorang MT. Tugas MT sebagai pembimbing mulai dari pengarahan kegiatan praktek lapangan, membantu membuat rancangan kegiatan, membantu memecahkan masalah, sampai dengan pembuatan laporan pelaksanaan kegiatan.
In Servise Learning 2
1. Menyerahkan tugas LKP Lapangan