iv
TINJAUAN YURIDIS VIKTIMOLOGIS GANTI KERUGIAN TERHADAP PUTUSAN BEBAS DIKAITKAN DENGAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 27 TAHUN
1983 TENTANG PELAKSANAAN KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM ACARA PIDANA
ABSTRAK
Ryan Dwitama Hutadjulu 110110100127
Ganti kerugian merupakan hak bagi terdakwa yang mendapatkan putusan bebas. Hal ini seperti yang sudah diatur dalam Pasal 95 ayat (1) KUHAP. Ganti kerugian seperti yang dimaksud dalam Pasal tersebut diberikan berupa imbalan uang. Lebih lanjut mengenai ganti kerugian diatur dalam PP Nomor 27 Tahun 1983 yaitu sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah) dan maksimal Rp. 3.000.000 (tiga juta rupiah) jika menyebabkan luka-luka atau kematian. Ganti kerugian sebagaimana diatur dalam PP tersebut dirasa tidak dapat menggantikan semua kerugian yang dialami tersangka atau terdakwa yang mendapatkan putusan bebas selama menjalani penahanan. Dalam tinjauan ini, penulis akan menganalisa tentang ganti kerugian yang diberikan oleh pengadilan kepada tersangka atau terdakwa yang mendapatkan putasan bebas dihubungkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1983 Tentang Pelaksanaan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana.
Penulisan ini menggunakan metode pendekatan yuridis normatif dengan meneliti data sekunder, bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan hukum tersier serta data primer yang diperoleh dari hasil wawancara. Spesifikasi penulisan ini adalah deskriptif analitis yaitu menggambarkan, menelaah dan menganalisis secara sistematis, secara faktual serta secara akurat dari objek penulisan itu sendiri. Tahap penulisan melalui studi kepustakaan dan studi lapangan. Metode analisis data penelitian ini normatif kualitatif.
v
JURIDICIL VICTIMOLOGY REVIEW ON COMPENSATION TOWARDS ACQUITTANCE IN REGARD TO THE GOVERNMENT REGULATION NUMBER
27 YEAR 1983 ON THE IMPLEMENTATION OF THE INDONESIAN CRIMINAL PROCEDURAL LAW
ABSTRACT
Ryan Dwitama Hutadjulu 110110100127
Compensation is a right for defendant who acquitted. It is as mentioned in the Article 95 paragraph (1) of the Indonesian Criminal procedural law. The compensation mentioned in that article is given in the form of money. The provision regarding compensation is further regulated in the Government Regulation Number 27 year 1983, which having the amount of IDR 1,000,000,- (one million rupiah) and IDR 3,000,000 (three million rupiah) maximum if resulting injury or death. The compensation as regulated in that Government Regulation is considered not enough to replace all of the losses suffered by the defendant during the process before he/she acquitted. In this review, the author analyze the compensation given by the court towards the defendant who is acquitted, and in regards to the Government Regulation Number 27 year 1983 on the Implementation of the Indonesian Indonesian Criminal procedural law.
This research uses juridical normative approach by analyzing primary data obtained the interview, secondary data, as well as primary, secondary and tertiary legal material. The specification of this research is analytical descriptive, which describes, examines and analyzes systematically, factually and accurately the object of the thesis itself. The phase of the writing includes the literature study and field study. The method for analyzing the data is normative qualitative.