• Tidak ada hasil yang ditemukan

View of Analisis Penerimaan Learning Management System Menggunakan Model UTAUT 2 Pada Universitas Tadulako

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "View of Analisis Penerimaan Learning Management System Menggunakan Model UTAUT 2 Pada Universitas Tadulako"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

Jurnal Teknik Informatika dan Sistem Informasi ISSN 2407-4322

Vol. 10, No. 1, Maret 2023, Hal. 157-171 E- ISSN 2503-2933 157

Analisis Penerimaan Learning Management System Menggunakan Model UTAUT 2 Pada Universitas

Tadulako

1Putu Nathania Ardiyani, 2Yani Rahardja, 3Johan J.C. Tambotoh

1,2,3

Prodi Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana Jl. Dr. O. Notohamidjojo, Blotongan, Salatiga, Jawa Tengah

e-mail: 1682018079@student.uksw.edu, 2yani.rahardja@uksw.edu,

3johan.tambotoh@staff.uksw.edu

Abstrak

Learning Management System (LMS) merupakan e-learning atau media pembelajaran online yang disediakan oleh Universitas Tadulako untuk dapat memudahkan interaksi perkuliahan mahasiswa dan dosen. Tujuan dari penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pendapat dari mahasiswa terhadap penerimaan LMS yang disediakan oleh Universitas.

Penelitian ini menggunakan model UTAUT 2 untuk melihat faktor dari LMS (ekspektasi kinerja, ekspektasi usaha, pengaruh sosial, kondisi fasilitas, motivasi hedonis, kebiasaan dan niat perilaku untuk menggunakan). Pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif. Analisis data menggunakan teknik SEM-PLS dengan bantuan SmartPLS versi 3.29. Pengujian validitas dilakukan dengan melihat nilai pada outer loading, pengujian reliabilitas dilakukan untuk menilai metode alpha, composite dan AVE. Penelitian ini dilakukan dengan membagikan kuesioner online kepada mahasiswa aktif di Universitas Tadulako. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini untuk pengujian validitas dan reliabilitas dinyatakan valid pada setiap variabelnya karena memiliki nilai AVE lebih dari 0,5, alpha lebih dari 0,6 dan komposit lebih dari 0,7. Untuk hasil pengujian hipotesis pada penelitian ini 12 hipotesis, 7 hipotesis ditolak dan 5 hipotesis diterima.

Kata kunci─Analisis, SmartPLS, UTAUT 2, Learning Management System (LMS)

Abstract

Learning Management System (LMS) is an e-learning or online learning media provided by Tadulako University to facilitate interaction between students and lecturers. The purpose of this study was to determine the opinion of students on the acceptance of LMS provided by the University. This study uses the UTAUT 2 model to examine the factors of the LMS (performance expectations, business expectations, social influence, facility conditions, hedonic motivation, habits and behavioral intentions to use). This research was conducted using quantitative research methods. Data analysis using SEM-PLS technique with the help of SmartPLS version 3.29. Validity testing is done by looking at the value on the outer loading, reliability testing is carried out to assess the alpha, composite and AVE methods. This research was conducted by distributing online questionnaires to active students at Tadulako University. The results obtained from this study for testing the validity and reliability were declared valid on each variable because it had an AVE value of more than 0.5, an alpha of more than 0.6 and a composite of more than 0.7. For the results of hypothesis testing in this study 12 hypotheses, 7 rejected hypotheses and 5 accepted hypotheses.

Keywords─Analysis, SmartPLS, UTAUT 2, Learning Management System (LMS)

(2)

158 Jatisi ISSN 2407-4322 Vol. 10, No. 1, Maret 2023, Hal. 157-171 E-ISSN 2503-2933

1. PENDAHULUAN

Penggunaan teknologi dan sistem informasi saat ini semakin meningkat dengan pesat pada berbagai bidang, terutama di bidang pendidikan. Penggunaan teknologi pada bidang pendidikan dikenal dengan istilah pembelajaran berbasis elektronis (e-learning) yang ditujukan untuk membantu peningkatan kualitas pembelajaran. Pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini banyak mengubah gaya hidup masyarakat untuk mengoptimalkan teknologi informasi. Akibat dari pandemi yang sedang terjadi saat ini menyebabkan lembaga pendidikan termasuk perguruan tinggi mengalihkan pembelajaran dalam bentuk online atau dalam jaringan (daring), perekonomian masyarakat menjadi tidak stabil dan masyarakat disarankan untuk belajar dan bekerja menggunakan teknologi informasi. Learning Management System (LMS) merupakan aplikasi yang diterapkan atau digunakan oleh lembaga pendidikan untuk mendukung terselenggaranya pembelajaran secara online dalam sistem. LMS merupakan aplikasi perangkat lunak yang berfungsi sebagai penyampaian materi atau informasi mengenai pendidikan. LMS juga dapat digunakan sebagai alat interaksi antara pengajar (dosen) dan mahasiswanya [1].

Kegiatan e-learning yang saat ini dilakukan baik pelajar maupun pengajar bisa dilakukan dengan menggunakan bantuan media sosial lain seperti Google Classroom, Google Meet, Zoom dan media lainnya.

Learning Management System di Universitas Tadulako (UNTAD) atau biasa disebut LMS UNTAD adalah media pembelajaran online berbasis web yang dapat membantu meningkatkan kualitas dalam pembelajaran dan pendidikan pada Universitas Tadulako [2]. Fitur yang disediakan dalam LMS UNTAD seperti materi kuliah, info tugas dan lainnya. Universitas Tadulako menggunakan LMS UNTAD sudah lama namun pada tahun 2020 menjadi lebih aktif dalam penggunaan LMS akibat dari masa pandemi ini. Penggunaan LMS UNTAD dapat mendukung pembelajaran digital yang dilakukan Universitas Tadulako. Pada masa pandemi ini LMS UNTAD sangat membantu baik dosen maupun mahasiswa dalam sistem pembelajaran online (daring).

Telah banyak dilakukan penelitian untuk menguji penerimaan pengguna e-learning.

Penelitian ini menggunakan UTAUT2 model (Unified Theory Of Acceptance And Use Of Technology) yang dikembangkan oleh Venkatesh, dkk [2]. Dengan menggunakan metode UTAUT ini dapat menentukan penerimaan dan mengevaluasi FLearn tentang cara kerjanya penerimaan dari pengguna [3]. Model UTAUT digunakan dapat meningkatkan pemahaman faktor-faktor penting untuk infrastruktur yang diterapkan dan mendukung implementasi LMS.

Model UTAUT telah digunakan dengan menyatukan komponen pada 8 model penerimaan teknologi terkenal yang ada seperti Theory of Reasoned Action (TRA), Technology Acceptance Model (TAM), Motivation Model (MM), Theory of Planned Behavior (TPB), Combined TAM &

TPB, Model of PC Utilization (MPCU), Innovation Diffusion Theory (IDT), dan Social Cognitive Theory (SCT) untuk dapat mengetahui pendapat dari teknologi saat ini [4] [5].

Penelitian sebelumnya yang dilakukan Que dan Tanamah dengan judul “Analisis Pemanfaatan F-Learn Menggunakan Pendekatan Technology Acceptance Model Pada Dosen FTI UKSW” pada tahun 2017 [6]. Hasil dari penelitian mendapatkan masukan bagi BTSI mengenai pemanfaatan teknologi FLearn dan bisa dikembangkan lagi [6]. Dan penelitian dengan judul “Penerapan Model UTAUT Untuk Menjelaskan Penerimaan Mahasiswa Terhadap Sistem Pembelajaran Mobile di Perguruan Tinggi” yang dilakukan oleh Almaiah, M. Alamri, dan Al-Rahmi pada tahun 2019 [7]. Penelitian ini mendapatkan hasil memberikan informasi yang diperlukan tentang bagaimana institusi pendidikan tinggi dapat meningkatkan penerimaan mahasiswa pada sistem pembelajaran online untuk mendukung penggunaan teknologi informasi

(3)

Jatisi ISSN 2407-4322

Vol. 10, No. 1, Maret 2023, Hal. 157-171 E- ISSN 2503-2933 159

dalam proses belajar dan mengajar [7]. Adapun penelitian lain yang menghasilkan pengukuran statistik yaitu analisis deskriptif, uji hipotesis, uji asumsi klasik yang meliputi uji multikolinearitas, uji heteroskedasitas, dan uji normalitas, dengan menggunakan variabel kebermanfaatan (PU), kemudahan (PEU), minat perilaku penggunaan teknologi RFID (BIU), maka dapat disimpulkan jika hipotesis diterima yaitu dengan adanya sistem RFID di FTI UKSW dapat memberikan manfaat dan kemudahan bagi dosen untuk dapat mengakses ruangan [8]. Pada penelitian ini dijelaskan dengan menggunakan empat metode analisis yang terdiri dari uji validitas, uji reliabilitas, uji model struktural dan pengujian hipotesis. Penelitian ini juga menambahkkan beberapa variabel bebas untuk membantu pengujian hipotesis.

Tujuan dari penelitian ini dilakukan untuk mengetahui penerimaan atas penggunaan LMS UNTAD. Penelitian ini juga membantu untuk mengetahui respon yang diberikan mahasiswa/i mengenai LMS Universitas Tadulako. Dan kiranya hasil dari penelitian ini mahasiswa/i dan dosen yang ada pada Universitas Tadulako dapat menggunakan, menerima LMS dengan baik dan dapat membantu proses berjalan kuliah online bagi dosen dan mahasiswa dalam kondisi pandemi saat ini. Penelitian ini dilakukan dengan mengidentifikasi masalah yang terjadi terlebih dahulu. Dilakukannya pembagian kuesioner untuk mengumpulkan data dan informasi mengenai penyebab permasalahan yang terjadi kemudian dilakukan analisis data dengan menggunakan metode UTAUT 2.

2. METODE PENELITIAN

2.1 Metodologi Penelitian

Gambar 1. UTAUT 2

(4)

160 Jatisi ISSN 2407-4322 Vol. 10, No. 1, Maret 2023, Hal. 157-171 E-ISSN 2503-2933

Penelitian ini menggunakan model UTAUT 2 untuk mendapatkan faktor yang mempengaruhi terhadap sikap dan perilaku dari pengguna dalam menggunakan LMS UNTAD yang dimana masih ada dosen dan mahasiswa yang belum aktif dalam penggunaan LMS UNTAD

[1]. UTAUT 2 merupakan gabungan dari 3 struktur pada UTAUT yaitu hedonic motivation, price value dan habit. Dari 3 gabungan 3 struktur ini juga memiliki 4 variabel seperti jenis kelamin, umur, pengalaman dan kesukarelaan pengguna yang dapat menilai perilaku pengguna dalam suatu teknologi. Berdasarkan UTAUT ekspektasi kinerja, ekspektasi usaha, dan pengaruh sosial merupakan faktor penting untuk mempengaruhi niat perilaku untuk menggunakan teknologi, sedangkan niat perilaku dan kondisi fasilitasi menentukan penggunaan teknologi.

Venkatesh et al. (2012) melakukan beberapa modifikasi pada model UTAUT berdasarkan temuan mereka dari penelitian yang dilakukan di Hong Kong [9]. Venkatesh et al (2012) mempresentasikan tiga konstruksi baru untuk model UTAUT [9][10]. Struktur pertama adalah hedonic motivation. Yang kedua adalah harga yang dianggap sebagai faktor penting dimana konsumen harus menanggung biaya yang terkait dengan pembelian perangkat dan layanan tetapi akan dikeluarkan dari penelitian ini karena kurang relevan (tidak dikenakan biaya langsung). Terakhir, konstruk ketiga adalah kebiasaan. Venkatesh dkk. (2012) mengklaim penambahan yang disarankan dalam UTAUT2 menunjukkan perubahan signifikan dalam varian yang dijelaskan dalam niat perilaku dan penggunaan teknologi [9][11]. Model UTAUT2 ditunjukkan pada gambar 1.

Gambar 2. Model Penelitian

Untuk variabel prince value pada UTAUT 2 tidak digunakan karena pada penelitian merupakan fasilitas yang disediakan oleh kampus dan tidak mengeluarkan biaya. Pada penelitian ini menggunakan variabel gender, age dan experience yang dapat dijadikan sebagai

(5)

Jatisi ISSN 2407-4322

Vol. 10, No. 1, Maret 2023, Hal. 157-171 E- ISSN 2503-2933 161

salah satu dari pengaruh dalam penggunaan LMS tersebut. Dari 6 bagian UTAUT 2 seperti performance expectancy, effort expectancy, social influence, facilitating condition, hedonic motivation dan habit menjadikan dasar bagi penilaian dalam menerapkan teknologi dan sistem informasi untuk meningkatkan efektivitas sebagai sumber daya [12] [13].

Gambar 3. Alur Penelitian

Dalam penelitian ini digunakan penelitian deskriptif dengan penelitian kualitatif yang bisa mendapatkan informasi dari mahasiswa. Penelitian ini bersifat korelasi atau penelitian yang menghubungkan dua variabel atau lebih. Penelitian ini akan menggunakan 4 tahap:

1. Perencanaan

Tahap ini mengidentifikasikan masalah yang terjadi.

2. Pengumpulan Data

Untuk dapat mengumpulkan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara melakukan survei berupa membagikan kuesioner kepada mahasiswa yang aktif dan tidak aktif untuk mendapatkan data yang lebih spesifik.

3. Analisis Data

Setelah pengumpulan data terkumpul maka dilanjutkan dengan menganalisis data hasil dari kuesioner dengan pengujian validitas.

4. Penulisan Laporan

Selanjutnya dilakukan penulisan laporan untuk hasil dari pengujian dan memberikan kesimpulan dari variabel.

Tabel 1. Variabel dan Indikator UTAUT 2

Variabel Indikator

Performance Expectancy (PE)

PE1 Kemudahan mendapatkan informasi PE2 Meningkatkan peluang

PE3 Meningkatkan produktivitas PE4 Meningkatkan efektivitas Effort

Expectancy (EE)

EE1 Kemudahan penggunaan EE2 Kemudahan untuk dipelajari EE3 Kemudahan interaksi

(6)

162 Jatisi ISSN 2407-4322 Vol. 10, No. 1, Maret 2023, Hal. 157-171 E-ISSN 2503-2933

EE4 Kemudahan menjadi ahli Social Influence

(SI)

SI1 Faktor dukungan dari kemajuan teknologi SI2 Faktor Lingkungan

SI3 Dukungan dari orang berpengaruh Facilitating

Condition (FC)

FC1 Kondisi internet yang memfasilitasi FC2 Pengetahuan dalam pengoprasian FC3 Bantuan dalam pengoprasian Hedonic

Motivation (HM)

HM1 Menyenangkan HM2 User friendly HM3 Menarik

Habit (H) H1 Rutinitas atau kebiasaan H2 Kebutuhan

H3 Keharusan Behavioral

Intention to Use (BIU)

BIU1 Menggunakan lebih sering untuk mempercepat kegiatan BIU2 Menggunakan sistem secara teratur

Dalam penelitian ini menggunakan hipotesis untuk menjelaskan tentang variabel yang memodifikasi penggunaan LMS Untad.

H1 : Ekspektasi kinerja berpengaruh signifikan terhadap niat perilaku untuk menggunakan learning management system.

H2 : Ekspektasi usaha berpengaruh signifikan terhadap niat perilaku untuk menggunakan learning management system.

H3 : Faktor sosial berpengaruh signifikan terhadap niat perilaku untuk menggunakan learning management system.

H4: Kondisi yang memfasilitasi berpengaruh signifikan terhadap niat perilaku untuk menggunakan learning management system.

H5: Motivasi Hedonisme berpengaruh signifikan terhadap niat perilaku untuk menggunakan learning management system.

H6 : Kebiasaan berpengaruh signifikan terhadap niat perilaku untuk menggunakan learning management system.

H7: Kondisi yang memfasilitasi berpengaruh signifikan terhadap niat perilaku untuk menggunakan learning management system yang dipengaruhi oleh umur.

H8 : Motivasi Hedonisme berpengaruh signifikan terhadap niat perilaku untuk menggunakan learning management system yang dipengaruhi oleh umur.

H9 : Kebiasaan berpengaruh signifikan terhadap niat perilaku untuk menggunakan learning management system yang dipengaruhi oleh umur.

H10: Kondisi yang memfasilitasi berpengaruh signifikan terhadap niat perilaku untuk menggunakan learning management system yang dipengaruhi oleh jenis kelamin.

H11: Motivasi Hedonisme berpengaruh signifikan terhadap niat perilaku untuk menggunakan learning management system yang dipengaruhi oleh jenis kelamin.

H12: Kebiasaan berpengaruh signifikan terhadap niat perilaku untuk menggunakan learning management system yang dipengaruhi oleh jenis kelamin.

(7)

Jatisi ISSN 2407-4322

Vol. 10, No. 1, Maret 2023, Hal. 157-171 E- ISSN 2503-2933 163

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam penelitian ini dilakukan survei secara online dengan membagikan kuesioner kepada mahasiswa/i yang aktif dalam penggunaan learning management system universitas tadulako. Dari hasil responden 116 data yang terkumpul sebanyak 51,7% wanita dan 48,3%

pria. Beberapa dari responden yang terkumpul sebanyak 58,6% berumur 20-30 tahun dan 41,4%

berumur <20 tahun. Untuk mengelola data kuesioner yang sudah terkumpulkan penelitian ini menggunakan SmartPLS 3 dan pada gambar 4 merupakan model struktural.

Gambar 4. Model Struktural

A. Uji Validitas

Uji validitas yang dilakukan melihat nilai yang ada pada outer loading yang harus memiliki nilai lebih dari atau >0,5. Bila ada variabel yang bernilai lebih 0,5 maka item tersebut dihilangkan atau dihapus. Pada pengujian validitas dibedakan menjadi dua yaitu uji validitas konvergen dan uji diskriminan. Uji validitas konvergen dihitung dari besarnya nilai outer

(8)

164 Jatisi ISSN 2407-4322 Vol. 10, No. 1, Maret 2023, Hal. 157-171 E-ISSN 2503-2933

loading dan untuk uji validitas diskriminan dihitung dari besarnya nilai average variance extracted (AVE) dan nilai AVE harus lebih besar dari hubungan variabel yang lain.

a Hasil Uji Validitas Konvergen

Validitas konvergen ini diukur dengan menggunakan nilai outer loading >0,70. Jika nilai pada setiap variabel <0,70 maka indikator dari variabel tersebut dapat dihapus karena tidak valid.

Tabel 2. Hasil Outer Loading

Dari tabel 2 dilihat bahwa nilai outer loading pada setiap variabel memiliki nilai lebih dari 0,70 yang berarti nilai dari semua variabel dibawah tersebut valid sehingga pada pengujian ini dapat diteruskan. Gambar 5 dibawah ini merupakan hasil dari outer loading.

Age (A) A 1.000

Behavioral Intention to Use (BIU) BIU1 0.903

BIU2 0.920

Effort Expectancy (EE)

EE1 0.838

EE2 0.807

EE3 0.891

EE4 0.808

Facilitating Condition (FC)

FC1 0.868

FC2 0.862

FC3 0.893

Gender (G) G 1.000

Habit (H)

H1 0.857

H2 0.907

H3 0.921

Hedonic Motivation (HM)

HM1 0.922

HM2 0.835

HM3 0.935

Performance Expectancy (PE)

PE1 0.864

PE2 0.836

PE3 0.910

PE4 0.891

Social Influence (SI)

SI1 0.854

SI2 0.834

SI3 0.934

(9)

Jatisi ISSN 2407-4322

Vol. 10, No. 1, Maret 2023, Hal. 157-171 E- ISSN 2503-2933 165

Gambar 5. Hasil Outer Loading

b Hasil Uji Validitas Diskriminan

Validitas diskriminan dinilai untuk menghitung apakah ada konstruk yang berbeda.

Menurut Fornall et al. (1982), validitas diskriminan ada ketika item memuat lebih tinggi pada konstruk mereka sendiri yang ditargetkan untuk diukur daripada item milik konstruk lain[14]. Pada pengujian validitas diskriminan dilihat dari nilai AVE untuk dapat melihat nilai pada setiap varibel valid atau tidak.

Tabel 3. Uji Diskriminan

A BIU EE FC G H HM PE SI

A 1,000

BIU -0,216 0,911

EE -0,151 0,573 0,837

FC -0,217 0,613 0,725 0,874

(10)

166 Jatisi ISSN 2407-4322 Vol. 10, No. 1, Maret 2023, Hal. 157-171 E-ISSN 2503-2933

Nilai AVE dihitung dengan setiap variabel yang memiliki nilai >0,5 pada setiap variabel yang digunakan maka akan di nyatakan valid. Tabel 4 merupakan hasil nilai pada setiap variabel yang diuji.

Tabel 4. Average Variance Extracted(AVE)

B. Uji Reliabilitas

Pada tabel 5 ditunjukkan bahwa uji reliabilitas digunakan untuk menilai metode cronbach’s aplha dan composite reliability. Jika pada setiap variabel memiliki nilai >0,6 pada aplha dan >0,7 composite maka nilai pada setiap variabel yang diuji maka dinyatakan memenuhi atau reliabel. Pada tabel diatas memperlihatkan bahwa setiap indikator memiliki nilai yang bagus atau reliabel sehingga dapat dipakai untuk mengevaluasi sistem dengan tingkat kepuasan pengguna.

Tabel 5. Uji Reliabilitas G 0,099 -0,039 0,087 -0,047 1,000

H -0,311 0,745 0,679 0,692 -0,091 0,895

HM -0,207 0,488 0,542 0,572 0,037 0,579 0,899

PE -0,198 0,691 0,728 0,638 0,133 0,646 0,463 0,876

SI -0,241 0,689 0,715 0,676 0,061 0,694 0,439 0,792 0,875

Rata-rata Varians Diekstrak (AVE)

A 1,000

BIU 0,831

EE 0,700

FC 0,765

G 1,000

H 0,802

HM 0,807

PE 0,767

SI 0,766

Cronbach's Alpha Reliabilitas Komposit

A 1,000 1,000

BIU 0,797 0,907

EE 0,858 0,903

FC 0,846 0,907

G 1,000 1,000

H 0,876 0,924

HM 0,883 0,926

PE 0,898 0,929

SI 0,846 0,907

(11)

Jatisi ISSN 2407-4322

Vol. 10, No. 1, Maret 2023, Hal. 157-171 E- ISSN 2503-2933 167

C. Pengujian Model Struktural

Setelah melakukan pengukuran pada nilai validitas dan reliabilitas maka akan dilanjutkan dengan pengujian model struktural atau inner model. Untuk mengukur model struktural dihitung dengan menggunakan R2. Berikut ini tabel nilai dari R2.

Tabel 6. R Aquare

R Square

BIU 0,648

FC 0,048

H 0,100

HM 0,046

Berdasarkan pada tabel 6 nilai R Square pada variabel niat perilaku untuk menggunakan (BIU) dengan nilai 0,648 (64,8%) memiliki nilai yang kuat terhadap niat perilaku untuk menggunakan. Varibel kondisi fasilitas dengan nilai 0,048 (4,8%) memiliki nilai yang lemah terhadap niat perilaku untuk menggunakan. Pada variabel kebiasaan dengan nilai 0,100 (10%) yang memiliki nilai yang lemah pada niat perilaku untuk menggunakan. Untuk variabel motivasi hedonisme memiliki nilai0,046 (4,6%) yang termasuk kategori nilai lemah pada niat perilaku untuk menggunakan.

D. Uji Hipotesis

Pada pengujian hipotesis ini dilakukan dengan melihat nilai yang ada pada t-statistic untuk menentukan nilai yang signifikan bila p value <0,05 dan t value >1,96 maka dinyatakan valid atau signifikan dan hipotesis dapat diterima. Hasil dapat dilihat dari tabel 7.

Tabel 7. t-statistik Sampel Asli

(O)

Rata-rata Sampel (M)

Standar Deviasi (STDEV)

T Statistik

(|O/STDEV) P Values

A -> FC -0,215 -0,208 0,085 2,539 0,011

A -> H -0,305 -0,304 0,084 3,615 0,000

A -> HM -0,213 -0,209 0,091 2,337 0,020

EE -> BIU -0,169 -0,163 0,103 1,636 0,103

FC -> BIU 0,074 0,088 0,113 0,658 0,511

G -> FC -0,026 -0,035 0,097 0,267 0,790

G -> H -0,061 -0,060 0,089 0,684 0,494

G -> HM 0,058 0,057 0,095 0,617 0,538

H -> BIU 0,457 0,458 0,111 4,131 0,000

HM ->

BIU 0,053 0,048 0,094 0,564 0,573

PE -> BIU 0,306 0,307 0,120 2,549 0,011

SI -> BIU 0,176 0,167 0,126 1,400 0,162

(12)

168 Jatisi ISSN 2407-4322 Vol. 10, No. 1, Maret 2023, Hal. 157-171 E-ISSN 2503-2933

Berdasarkan hasil dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa H1 yang merupakan ekspektasi kinerja berpengaruh signifikan terhadap niat perilaku untuk menggunakan LMS.

Nilai signifikan dari hasil uji t-statistik 2,549 yang memiliki nilai lebih besar dari 1,96 (t-value) dan p value sebanyak 0,011 yang memiliki nilai lebih kecil dari 0,05, yang artinya H1 diterima karena ekspektasi kinerja memiliki pengaruh yang signifikan terhadap niat perilaku untuk menggunakan. Selanjutnya, H2 berdasarkan hasil akhir mebuktikan bahwa ekspektasi usaha berpengaruh signifikan terhadap niat perilaku untuk menggunakan LMS. Nilai signifikan dari hasil uji t-statistik 1,636 yang memiliki nilai lebih kecil dari 1,96 (t-value) dan p value sebanyak 0,103 yang memiliki nilai lebih besar dari 0,05, yang artinya H2 ditolak karena ekspektasi usaha tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap niat perilaku untuk menggunakan. Hasil H3 berdasarkan hasil akhir membuktikan bahwa Faktor sosial (SI) berpengaruh signifikan terhadap niat perilaku untuk menggunakan LMS. Nilai signifikan dari hasil uji t-statistik 1,455 yang memiliki nilai lebih kecil dari 1,96 (t-value) dan p value sebanyak 0,146 yang memiliki nilai lebih besar dari 0,05, yang artinya H3 ditolak karena faktor sosial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap niat perilaku untuk menggunakan. Hasil H4 berdasarkan dari hasil akhir membuktikan bahwa kondisi yang memfasilitasi berpengaruh signifikan terhadap niat perilaku untuk menggunakan LMS. Nilai signifikan dari hasil uji t- statistik 0,647 yang memiliki nilai lebih kecil dari 1,96 (t-value) dan p value sebanyak 0,518 yang memiliki nilai lebih besar dari 0,05, yang artinya H4 ditolak karena kondisi fasilitas tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap niat perilaku untuk menggunakan. Untuk hasil H5 berdasarkan hasil akhir membuktikan bahwa motivasi hedonisme berpengaruh signifikan terhadap niat perilaku untuk menggunakan LMS. Nilai signifikan dari hasil uji t-statistik 0,595 yang memiliki nilai lebih kecil dari 1,96 (t-value) dan p value sebanyak 0,552 yang memiliki nilai lebih besar dari 0,05, yang artinya H5 ditolak karena motivasi hedonis tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap niat perilaku untuk menggunakan.

Selanjutnya, H6 berdasarkan hasil akhir membuktikan bahwa kebiasaan berpengaruh signifikan terhadap niat perilaku untuk menggunakan LMS. Nilai signifikan dari hasil uji t- statistik 4,262 yang memiliki nilai lebih besar dari 1,96 (t-value) dan p value sebanyak 0,000 yang memiliki nilai lebih kecil dari 0,05, artinya H6 diterima karena kebiasaan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap niat perilaku untuk menggunakan. Hasil H7 berdasarkan dari hasil akhir membuktikan bahwa umur berpengaruh signifikan terhadap kondisi fasilitas. Nilai signifikan dari hasil uji t-statistik 2,527 yang memiliki nilai lebih besar dari 1,96 (t-value) dan p value sebanyak 0,012 yang memiliki nilai lebih kecil dari 0,05, yang artinya H7 diterima karena umur memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kondisi fasilitas. Hasil H8 berdasarkan hasil akhir membuktikan bahwa umur berpengaruh signifikan terhadap motivasi medonisme. Nilai signifikan dari hasil uji t-statistik 2,328 yang memiliki nilai lebih besar dari 1,96 (t-value) dan p value sebanyak 0,020 yang memiliki nilai lebih kecil dari 0,05, yang artinya H8 diterima karena umur tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap motivasi medonis. Hasil dari H9 berdasarkan hasil akhir membuktikan bahwa umur berpengaruh signifikan terhadap kebiasaan.

Nilai signifikan dari hasil uji t-statistik 3,840 yang memiliki nilai lebih besar dari 1,96 (t-value) dan p value sebanyak 0,000 yang memiliki nilai lebih kecil dari 0,05, yang artinya H9 diterima karena umur memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kebiasaan.

Hasil H10 berdasarkan hasil akhir membuktikan bahwa jenis kelamin berpengaruh signifikan terhadap kondisi fasilitas (FC). Nilai signifikan dari hasil uji t-statistik 0,269 yang memiliki nilai lebih kecil dari 1,96 (t-value) dan p value sebanyak 0,788 yang memiliki nilai lebih besar dari 0,05, yang artinya H10 ditolak karena jenis kelamin tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kondisi fasilitas. Selanjutnya, hasil H11 berdasarkan hasil akhir

(13)

Jatisi ISSN 2407-4322

Vol. 10, No. 1, Maret 2023, Hal. 157-171 E- ISSN 2503-2933 169

membuktikan bahwa jenis kelamin berpengaruh signifikan terhadap motivasi hedonisme. Nilai signifikan dari hasil uji t-statistik 0,658 yang memiliki nilai lebih kecil dari 1,96 (t-value) dan p value sebanyak 0,511 yang memiliki nilai lebih besar dari 0,05, yang artinya H11 ditolak karena jenis kelamin tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap motivasi hedonis. Untuk hasil H12 berdasarkan hasil akhir membuktikan bahwa jenis kelamin berpengaruh signifikan terhadap kebiasaan. Nilai signifikan dari hasil uji t-statistik 0,712 yang memiliki nilai lebih kecil dari 1,96 (t-value) dan p value sebanyak 0,477 yang memiliki nilai lebih besar dari 0,05, yang artinya H12 ditolak karena jenis kelamin tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kebiasaan.

4. KESIMPULAN

Dari penilitan yang telah dilakukan untuk dapat menjelaskan tentang faktor – faktor yang dapat memengaruhi mahasiswa dalam menggunakan LMS pada Universitas Tadulako. Pada penelitian ini dapat menjelaskan bahwa setiap variabel indikator UTAUT 2 yang digunakan dalam penelitian ini. Hipotesis yang dapat diterima pada penelitian ini terdapat 5 hipotesis yaitu Umur terhubungan dengan Kondisi Fasilitas, Umur terhubungan dengan Motivasi Hedonisme, Umur terhubungan dengan Kebiasaan, Kebiasaan terhubungan dengan Niat Perilaku untuk Menggunakan, Ekspekstasi Kinerja terhubungan dengan Niat Perilaku untuk Menggunakan yang memiliki t value diatas >1,96.

Hipotesis yang tidak diterima dalam penelitian ini terdapat 7 hipotesis yaitu Ekspektasi Usaha terhubungan dengan Niat Perilaku untuk Menggunakan, Kondisi Fasilitas terhubungan dengan Niat Perilaku untuk Menggunakan, Jenis Kelamin terhubungan dengan Kondisi Fasilitas, Jenis Kelamin terhubungan dengan Kebiasaan, Jenis Kelamin terhubungan dengan Motivasi Hedonisme, Motivasi Hedonisme berhubungan dengan Niat Perilaku untuk Menggunakan, Faktor Sosial terhubungan dengan Niat Perilaku untuk Menggunakan yang memiliki dinilai t value dibawah < 1.96. Hipotesis yang tidak dapat diterima dapat menjelaskan bahwa hasil dari survey yang dilakukan LMS masih belum terbiasa digunakan oleh mahasiswa karena masih sering kesulitan dalam pengoperasian dan kurang bantuan untuk menguasi LMS.

LMS juga masih jarang digunakan sebagai pembelajaran jarak jauh oleh dosen Universitas Tadulako.

DAFTAR PUSTAKA

[1] R. R. Utama, “Perubahan Perilaku Dosen Dalam Menggunakan Learning Management System (LMS) Selama Pandemi,” Vol. 13, No. April, 2021, doi:

10.35445/alishlah.v13i1.378.

[2] I. G. N. Sedana and S. W. Wijaya, “Penerapan Model Utaut Untuk Memahami Penerimaan dan Penggunaan Learning Management System Studi Kasus: Experential E-Learning of Sanata Dharma University,” J. Sist. Inf., Vol. 5, No. 2, p. 114, 2012, doi:

10.21609/jsi.v5i2.271.

[3] A. Alshehri, M. J. Rutter, and S. Smith, “An Implementation of The UTAUT Model For Understanding Students’ Perceptions of Learning Management Systems: A Study within

(14)

170 Jatisi ISSN 2407-4322 Vol. 10, No. 1, Maret 2023, Hal. 157-171 E-ISSN 2503-2933

Tertiary Institutions in Saudi Arabia,” Int. J. Distance Educ. Technol., Vol. 17, No. 3, pp. 1–24, 2019, doi: 10.4018/IJDET.2019070101.

[4] Y. K. Natanael and A. D. Manuputty, “Analisis Penerapan Sistem Aplikasi Redmine Pada Grup PRDC PT. Anabatic Digital Raya Dengan Menggunakan Pendekatan Model UTAUT (Unified Theory of Acceptance and Use of Technology),” J. SITECH Sist. Inf.

dan Teknol., Vol. 2, No. 1, pp. 31–38, 2019, doi: 10.24176/sitech.v2i1.3175.

[5] S. Aprilisa, Samsuryadi, and Sukemi, “Pengujian Validitas dan Reliabilitas Model UTAUT 2 dan EUCS pada Sistem Informasi Akademik,” J. Media Inform. Budidarma, Vol. 5, No. 3, pp. 1124–1132, 2021, doi: 10.30865/mib.v5i3.3074.

[6] S. Informasi, F. T. Informasi, V. Kevin, S. Que, and A. R. Tanamah, “Analisis Pemanfaatan F-Learn Menggunakan Pendekatan Technology Acceptance Model pada Dosen FTI UKSW,” pp. 74–79, 2017.

[7] M. A. Almaiah, M. M. Alamri, and W. Al-Rahmi, “Applying the UTAUT Model to Explain the Students’ Acceptance of Mobile Learning System in Higher Education,” IEEE Access, Vol.7, No. November, pp. 174673–174686, 2019, doi:

10.1109/ACCESS.2019.2957206.

[8] D. T. Avista et al., “Penerapan Technology Acceptance Model (Tam) pada Radio Frequency Identification (Rfid) di Fti Uksw (Studi Kasus : Dosen Fti UKSW),” No.

November, pp. 1–12, 2017.

[9] S. P. Internasional, P. Sains, A. Raman, Y. Don, and S. Pendidikan, “Penerimaan Guru Prajabatan Perangkat Lunak Manajemen Pembelajaran : Aplikasi Model UTAUT2,”

2013, doi: 10.5539/ies.v6n7p157.

[10] N. Ul-ain and K. Kaur, “The Influence of Learning Value On Learning Management System use :An extension of UTAUT2,” No. January 2019, 2015, doi:

10.1177/0266666915597546.

[11] T. Ferbia, A. Santoso, and S. Suyoto, “Analysis of Implementation ‘Jogja Istimewa’

Based on Mobile Application Using UTAUT2 Model in Development Jogja Smart Province,” ICST Trans. Mob. Commun. Appl., p. 168508, 2021, doi: 10.4108/eai.29-1- 2021.168508.

[12] A. N. S. Fatihanisya and S. D. Purnamasari, “Penerapan Model Unified Theory of Acceptence and Use of Technology (UTAUT 2) Terhadap Perilaku Pelanggan E- Commerce Shopee Indonesia di Kota Palembang,” J. Inf. Syst. Informatics, Vol. 3, No.

2, pp. 392–417, 2021, doi: 10.33557/journalisi.v3i2.143.

[13] C. A. Haris, B. S. WA, and A. Nasiri, “Penerapan Model Utaut2 Untuk Mengevaluasi Aplikasi Ruang Guru,” J. Teknol. Inf., Vol. 3, No. 2, p. 192, 2019, doi:

10.36294/jurti.v3i2.1085.

(15)

Jatisi ISSN 2407-4322

Vol. 10, No. 1, Maret 2023, Hal. 157-171 E- ISSN 2503-2933 171

[14] S. P. Internasional, P. Sains, A. Raman, Y. Don, and S. Pendidikan, “Penerimaan Guru Prajabatan Perangkat Lunak Manajemen Pembelajaran : Aplikasi Model UTAUT2,”

2013, doi: 10.5539/ies.v6n7p157.

Referensi

Dokumen terkait

Pohon dapat mencapai tinggi lebih dari 40 m, batang pohon tua beralur sangat jelas, sayatan berwarna krem dan banyak mengeluarkan getah berwarna putih (Anonim, 2001) Jenis

- provedeno istraživanje pokazuje kako postoje statistički značajne razlike u zastupljenosti pojedinih podvrsta moždanog udara u bolesnika sa šećernom bolešću - značajno

Adapun tujuan penelitian ini adalah: “ Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen (PAK) Melalui Model Pembelajaran

Dokumen Perjanjian Kinerja ini, secara substansi merupakan sarana pelaporan kinerja dalam rangka mengimplementasikan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi

Titik-titik pada sumbu datar merepresentasikan kedudukan setimbang atom-atom. Titik-titik penuh menggambarkan kedudukan atom-atom itu pada suatu saat tertentu. Jarak

Tuntasnya dapat dirumus berdasarkan kepada kajian yang dijalankan menunjukkan (MAIPs) di bawah kepimpinan Raja Duli Yang Maha Mulia Tuanku Syed Sirajuddin Ibni Al-Marhum Tuanku

Dari fraksi B2 diperoleh padatan dipermukaan dalam botol, selanjutnya dicuci menggunakan pelarut n-heksana dan etil asetat untuk menghilangkan pengotornya

Ide dasar teori paduan agung adalah bahwa gaya nuklir kuat menjadi lebih lemah pada energi tinggi.. Sebaliknya gaya nuklir lemah dan gaya lektromagnetik menjadi semakin kuat