• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN PADA MATA PELAJARAN FIKIH SISWA KELAS V DI MI NORHIDAYAH PUNDU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENERAPAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN PADA MATA PELAJARAN FIKIH SISWA KELAS V DI MI NORHIDAYAH PUNDU"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0 1589

PENERAPAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN PADA MATA PELAJARAN FIKIH SISWA KELAS V DI

MI NORHIDAYAH PUNDU

RAHAYU RINAWATI

Email rahayu rinawati1985@g.mail.com

ABSTRAK

Penelitian ini berlatar belakang pada kenyataan bahwa dalam pembelajaran Fikih guru masih menggunakan metode ceramah dan belum memaksimalkan penggunaan media,sehingga proses belajar siswa terkadang kurang kondusif yang menyebabkan peserta didik menjadi cepat bosan terhadap materi yang disampaikan. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah”Apakah dengan penerapan media audio visual dapat meningkatkan pemahaman siswa pada mata pelajaran fikih materi sedekah pada siswa kelas V di MI Norhidayah Pundu, Kec. Cempaga Hulu Kab. Kotawaringi Timur. Tujuan penelitian ini adalah: (1) untuk mengetahui bagaimana penerapan pelaksanaan pembelajaran fiqih dengan menggunakan media Audio Visual, (2) Apakah terdapat peningkatan pemahaman belajar dengan diterapkannya media audio visual.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas (PTK). PTK dilaksanakan sebagai upaya untuk mengatasi permasalahan yang muncul di dalam kelas. Metode ini dilakukan empat tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Keempat tahap tersebut merupakan siklus yang berlangsung secara berulang dan dilakukan dengan langkah-langkah yang sama, data diambil melalui Teknik pengumpulan data berupa data observasi aktivitas siswa selama proses pembelajaran dengan menggunakan media audio visual serta hasil belajar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar siswa dengan menggunakan media audio visual mengalami peningkatan. Peningkatan tersebut dapat dilihat melalui siklus yang telah dilakukan. Pada siklus I, nilai rata-rata adalah 46% dengan kriteria cukup dan nilai rata-rata Untuk siklus II, nilai rata-rata yaitu 86% dengan kriteria sangat baik dan nilai aktifitas belajar siswa pada sikulus I adalah 54,65%

(2)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0 1590

dengan kriteria cukup untuk siklus II mengalami penimgkatan yaitu 78,63%

dengan kriteria baik

Kata kunci : Fikih, Penerapan Media Audio Visual

I. PENDAHULUAN

Pendidikan agama adalah Pendidikan yang memberikan pengetahuan dan membentuk sikap,kepribadian dan ketrampilan peserta didik dalam menggunakan ajaran agamanya, yang dilaksanakan sekurang-kurangnya melalui mata pelajaran/ kuliah pada semua jalur, jenjang dan jenis Pendidikan (pasal 1 ayat (1) Peraturan Pemerintah nomor 55 Tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan)(Manshur &

Ramdlani, 2019)

Peningkatan Mutu Pendidikan Berkelanjutan (PMPB) Merupakan kunci keberhasilan Pendidikan dalam menjalankan misinya mencerdaskan kehidupan bangsa. Departemen Pendidikan Nasional (2006) menyatakan pembangunan Pendidikan nasional berfokus pada tiga sasaran yaitu: (1) pemerataan dan perluasan akses Pendidikan (2) peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing Pendidikan dan (3) penguatan tatakelola, akuntabilitas, dan citra public, (soenarto, 2013). Salah satu cara untuk mencapai sasaran tersebut adalah dengan memanfaatkan teknologi informasi yang ada khususnya untuk perluasan akses,peningkatan mutu, dan daya saing Pendidikan. Hal ini seiring dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang saat ini mengalami perkembangan yang sangat pesat dan kebutuhan manusia yang semakin beragam sehingga dunia Pendidikan harus menyesuaikan dengan perkembangan tersebut

(3)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0 1591

Dunia Pendidikan memanfaatkan kemajuan teknologi untuk Pendidikan agar lebih ekstensif dan inteensif sehingga masyarakat tidak hanya berpikir bahwa Pendidikan hanya ada disekolah(sri Anita, 2009) . Seperti yang tercantum pada Permendikbud Republik Indonesia No. 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Satuan Pendidikan Dasar Dan Menengah bahwa salah satu prinsip dalam Menyusun suatu perencanaan pembelajaran ialah menetapkan teknologi informasi dan komunikasi . Teknoligi informasi dan komunikasi yang diterapkan ialah yang terintegrasi ,sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi.(Noor, n.d.)

Munculnya berbagai sumber belajar dari kemajuan teknologi informasi, menjadikan guru bukan satu-satunya sumber belajar bagi siswa .Guru tidak hanya menyampaikan informasi tetapi guru sebagai fasilitator belajar siswa.

Sebagai penyampai ilmu pengetahuan guru memerlukan media pendukung dalam kegiatan pembelajaran. Media pembelajaran adalah salah satu komponen pembelajaran yang banyak dipengaruhi oleh perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.(Manshur & Ramdlani, 2019) Penerapan media pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi akan menjadikan kegiatan pembelajaran lebih menarik dan inovatif. Inovasi dalam media pembelajaran dengan memanfaatkan perkembangan teknologi mampu meningkatkan kualitas Pendidikan.

Berdasarkan hasil pengamatan peneliti selama mengajar di MI Norhidayah bahwa ditemukan masalah dalam pembelajaran fikih anatara lain: (1)sumber belajar siswa terbatas karena siswa tidak memiliki buku paket sendiri, (2)kurangnya perhatian siswa dalam mengikuti pelajaran karena pembelajaran yang konvensional dan cenderung monoton, sehingga pada proses pembelajaran siswa berbicara sendiri, (3) kurangnya pemanfaatan media pembelajaran yang inovatif dalam mata pelajaran fikih sehingga aktifitas belajar rendah ,siswa lebih banyak mendengarkan ceramah dari guru ,(4) kurangnya pemahaman terhadap materi karena hanya disampaikan melalui verbal. Beberapa permasalahan yang terjadi dalam proses pembelajaran berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Data hasil belajar siswa menunjukkan bahwa masih ada siswa yang belum mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Perlu adanya Tindakan nyata untuk mengatasi permasalahan yang terjadi agar proses pembelajaran berjalan efektif dan efisien.

(4)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0 1592

Alternatif Tindakan yang bisa dilakukan untuk meningkatkan pemahaman dan hasil belajar siswa diantaranya melalui penerapan model pembelajaran yang mengacu pada aktifitas belajar siswa, penerapan media pembelajaran yang inovatif dan penggunaan bahan ajar berupa modul atau LKS yang lengkap dan menunjang aktifitas belajar siswa.

Kriteria pemilihan media bersumber pada konsep bahwa media merupakan bagian dari system instruksional secara keseluruhan. Memilih media yang tepat untuk proses pembelajaran, pendidik harus memperhatikan kesesuaian media dengan kebutuhan siswa dan materi yang akan disampaikan.(Rahman, 2021)

Media pembelajran yang telah dipilih untuk mencapai tujuan pembelajaran,agar dapat digunakan secara efektif dan efisien perlu menempuh langkah-langkah yang sistematis.(sri Anita, 2009) menjelaskan urutan Langkah-langkah kegiatan guru dalam menerapkan media pembelajaran ada 4 fase yaitu persiapan sebelum penggunaan media ,pelaksanaan penggunaan media, evaluasi, dan tindak lanjut.

Media pemebelajaran Audio Visual adalah salah satu kelompok media pembelajaran yang membantu memvisualisasikan materi disertai suara.

Menurut (Arsyad Azhar, 2014) media audio visual adalah media yang menggabungkan dua indera dalam penggunananya yaitu indera penedengar dan penglihatan penggunaan media audio visual merangsang siswa untuk belajar dengan mengoptimalkan kemampuan berpikir siswa.(Manshur &

Ramdlani, 2019) Media audio visual mampu membantu guru dalam memvisualkan materi ditambah dengan audio yang akan memperkaya lingkungan belajar siswa ,memelihara eksplorasi, dan mendorong siswa untuk mengembangkan pembicaraan dan mengungkapkan pikirannya.

Berdasarkan latar belakang diatas ,maka perlu diterapkan suatu media audio visual dalam bentuk video pembelajaran pada mata pelajaran fikih.

Kriteria pemilihan media bersumber pada konep bahwa media merupakan bagian dari system instruksioanl secara keseluruhan. Memilih media yang tepat untuk proses belajar pembelajaran , pendidik harus memperhatikan kesesuaian media dengan kebutuhan siswa dan materi yang akan disampaiakan.

Berdasarkan uraian dan latar belakang diatas maka dalam penlitian ini memilih judul “ PENERAPAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK

(5)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0 1593

MENINGKATKAN PEMAHAMAN PADA MATA PELAJARAN FIKIH SISWA KELAS V MI NORHIDAYAH PUNDU”

II. METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Kata ini terambil dari bahasa Inggris Classroom Action Research (CAR). PTK ini juga biasa disebut dengan riset tindakan. Dengan demikian PTK merupakan suatu tindakann yang bersifat reflektif oleh para pelaku tindakan, dilakukan untuk meningkatkan kemantapan rasional mengenai tindakan-tindakan mereka dalam melaksanakan tugas, memperdalam pemahaman terhadap tindakan- tindakan yang dilakukannya itu, serta memperbaiki kondisi di mana praktik pembelajaran dilaksanakan.(Suryani &

Seto, 2020)

Dalam penelitian tindakan ini menggunakan bentuk guru sebagai peneliti, penanggung jawab penuh penelitian ini adalah guru .Tujuan utama dari penelitian tindakan ini adalah untuk meningkatkan pemahaman siswa dimana guru secara penuh terlibat dalam penelitian mulai dari perencanaan ,tindakan, pengamatan, dan refleksi.

Dalam menganalisis data digunakan metode analisis deskriptif kuantitatif (Dwi Agustini, 2018) “Metode analisis deskriptif kuantitatif adalah suatu cara pengolahan data yang dilakukan dengan jalan menyusun secara sistematis dalam bentuk angka-angka dan atau persentase, mengenai suatu objek yang diteliti, sehingga diperoleh kesimpulan umum.” Tujuannya adalah untuk mengetahui penerapan media audio visual terhadap peningkatan pemahaman siswa pada materi fikih. Penggunaan pendekatan kualitatif, khususnya dalam penelitian Tindakan kelas, dipertegas oleh Rochiati (Kunandar, 2008)menyatakan bahwa penelitian Tindakan kelas termasuk penelitian kualitatif, meskipun data yang dikumpulkan bisa saja bersifat kuantitatif, dimana uraiannya bersifat deskriptif dalam bentuk uraian kata-kata.

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V MI Norhidayah Pundu Kecamatan empaga Hulu ,Kotawaringin Timur, dengan jumlah siswa sebanyak 15 siswa yang terdiri dari 6 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan.

Data-data yang diperoleh dari penelitian baik dari observasi,wawancara, tes dan dokumentasi kemudian diolah dengan analisis data deskriftif kuantitatif

(6)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0 1594

untuk menggambarkan keadaan peningkatan ketercapaian indicator tiap siklus dan untuk menggambarkan keberhasilan pembelajaran dengan penerapan media audio visual dalam pembelajaran fikih. Analisis data kuantitatif digunakan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dengan meningkatkan pemahaman materi fikih . Analisi tersebut dihitung menggunakan rumus dibawah ini

1. Menghitung nilai rata-rata kelas dengan rumus

X=

∑ 𝑁∑ 𝑥

Keterangan :

X = nilai rata-rata

∑ 𝑥 = jumlah semua nilai siswa ∑ 𝑁 = jumlah siswa

2. Menghintung Nilai prosentase ketuntasan dengan rumus 𝑃 =∑ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠 𝑏𝑒𝑙𝑎𝑗𝑎𝑟

∑ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 Keterangan :

p = Presentase Ketuntasan Belajar

∑ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠 𝑏𝑒𝑙𝑎𝑗𝑎𝑟= siswa yang mendapat nilai ≥ 70

∑ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎= siswa yang mengikuti tes

Penelitian Tindakan kelas ini terdiri dari dua siklus, proses penelitian masing-masing meliputi empat tahap yaitu rencana tindakan , pelaksanaan ,observasi dan refleksi. Inti tindakan yang dilaksnakan pada siklus I dan II adalah melaksnakan penerapan Media Pembelajaran Audio Visual. Setiap siklus terdiri dari 1 kali pertemuan, dan setiap selesai satu siklus diadakan tes formatif untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap mata pelajaran fikih.Penjelasan dari tahapan penelitian tindakan kelas yaitu:

1. Perencanaan awal,sebelum mengadakan penelitian peneliti Menyusun rumusan maslah, tujuan dan membuat rencana tindakan, termasuk di dalamnya instrumen penelitian dan perangkat pembelajaran.

2. Kegiatan dan pengamatan meliputi tindakan yang dilakukan oleh peneliti sebagai upaya membangun pemahaman siswa serta mengamati hasil atau dampak dari diterapkannya media audio visual dalam pembelajaran.

(7)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0 1595

3. Refleksi ,peneliti mengkaji,melihat dan mempertimbangkan hasil atau dampak dari tindakan yang dilakukan berdasarkan lembar pengamatan yang diisi oleh pengamat.

4. Rancangan /rencana yang direvisi,berdasarkan hasil refleksi dari pengamat membuat rancangan yang direvisi untuk dilaksnakan pada siklus berikut nya.

Observasi dibagi dalam dua putaran, yaitu putaran 1,2 dimana masing- masing putaran dikenai perlakuan yang sama (alur kegiatan yang sama) dan membahas satu sub pokok bahasan yang diakhiri dengan tes formatif diakhir masing-masing putaran .Dibuat dalam dua putaran dimaksudkan untuk memperbaiki system pengajaran yang dilaksanakan.

III. HASIL PENELITIAN

Hasil tindakan pada siklus I dengan penerapan media audio visual melalui empat tahap yang terdiri dari persiapan, penggunaan media, evaluasi dan tindak lanjut diperoleh nilai rata-rata kelas sebesar 69,93 dengan nilai tertinggi 100 dan nilai terendah 50 dengan jumlah siswa yang tuntas berjumlah 7 orang dengan persentase ketuntasan sebesar 46% sedangkan siswa yang tidak tuntas sebanyak 8 orang dengan persentase sebanayak 54%.

Secara keseluruhan tindakan pada siklus I kemampuan hasil belajar siswa dikategorikan cukup dan belum mencapai kategori sangat tinggi, dengan persentase 50%.

Tabel 2 persentase ketuntasan siswa belajar siklus I

Nilai Frekuensi Persentase Keterangan

70-100 7 46% Tuntas

0-70 8 54% Tidak Tuntas

jumlah 15 100%

Observasi juga dilakukan pada aktivitas peserta didik selama pembelajaran. Adapun hasil observasi terhadap peserta didik selama

(8)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0 1596

pembelajaran berlansung pada siklus 1. Ada beberapa indicator yang diamati, dianataranya adalah : peserta didik tidak membaca materi terlebih dahulu, peserta didik tidak bertanya tentang materi, kurang berpartisipasi dalam kelompok.

Tabel 3. Hasil Observasi aktivitas belajar siswa dengan penerapan Media Audio visual siklus I

No Aspek yang Diamati jumlah Rata-rata 1 Siswa membuka pelajaran

dengan berdoa

15 100%

2 Siswa memberikan respon terhadap pertanyaan atau intruksi yang diberikan oleh guru

7 46,6%

3 Siswa mengikuti dengan seksama terhadap apa yang disampaikan guru

9 60%

4 Siswa melakukan diskusi aktif baik dengan siswa lainnya, ataupun dengan guru

8 53,3%

5 Siswa bersemangat dalam mengerjakan tugas yang diberikan guru

6 40%

6 Siswa dan guru Bersama- sama memperhatikan materi yang disampaikan melalui media audio visual

12 80%

7 Siswa mampu mengerjakan soal-soal yang diberikan guru

9 60%

8 Siswa mengumpulkan tugas tepat waktu

10 66,6%

9 Siswa berani

mengemukakan pendapat

3 20%

(9)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0 1597

10 Siswa mampu

mempresentasikan hasil diskusi didepan kelompok laim

3 20%

jumlah

Rata-rata 54,65%

Dapat diketahui bahwa aktifitas siswa dalam proses pembelajaran fikih materi sedekah belum optimal yaitu persentasi rata-rata sebesar 54,65%,dalam kategori cukup masih terdapat beberapa kekurangan yakni siswa belum aktif dalam proses pembelajaran berlangsung.Pada tindakan siklus I masih banyak terdapat kekurangan serta hal-hal yang perlu diperbaiki dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu penelitian ini dilanjutkan ke siklus II.

Hasil belajar pada siklus II diperoleh nilai rata-rata kelas sebesar 85,06% dengan nilai tertinggi 100 dan nilai terendah 65 .Jumlah siswa yang tuntas sebanyak 13 dengan persentase 86% sedangkan jumlah siswa yang tidak tuntas sebanyak 2 orang dengan persentase sebesar 14%. Secara keseluruhan proses pembelajaran pada siklus II dinyatakan berhasil karena telah mencapai indicator keberhasilan yaitu sebesar 86%.

Tabel 4 Persentase Ketuntasan Siswa Siklus II

Nilai Frekuensi Persentase Keterangan

70-100 13 86% Tuntas

0-70 2 14% Tidak Tuntas

Tabel 5 Hasil Observasi aktivitas belajar siswa dengan penerapan Media Audio visual siklus II

No Aspek yang Diamati jumlah Rata-rata 1 Siswa membuka pelajaran

dengan berdoa

15 100%

2 Siswa memberikan respon terhadap pertanyaan atau intruksi yang diberikan oleh guru

8 53,3%

(10)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0 1598

3 Siswa mengikuti dengan seksama terhadap apa yang disampaikan guru

10 66,6%

4 Siswa melakukan diskusi aktif baik dengan siswa lainnya, ataupun dengan guru

13 86,6%

5 Siswa bersemangat dalam mengerjakan tugas yang diberikan guru

10 66,6%

6 Siswa dan guru Bersama- sama memperhatikan materi yang disampaikan melalui media audio visual

15 100%

7 Siswa mampu mengerjakan soal-soal yang diberikan guru

15 100%

8 Siswa mengumpulkan tugas tepat waktu

13 86,6%

9 Siswa berani

mengemukakan pendapat

9 60%

10 Siswa mampu

mempresentasikan hasil diskusi didepan kelompok laim

10 66,6%

jumlah

Rata-rata 78, 63%

Sedangkan persentase aktivitas belajar siswa pada siklus II juga mengalami penngkatan yaitu persentase rata-rata sebesar 78,63% dengan kategori sudah cukup baik.

Adapun hasil belajar dari siklus I sampai siklus II tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:

Tes Akhir PERSENTASE KRITERIA

(11)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0 1599

SIKLUS I 46% CUKUP

SIKLUS II 86% SANGAT BAIK

IV. KESIMPULAN

Dari uraian diatas peneliti menyimpulkan bahwa Fikih merupakan salah satu mata pelajaran yang penting untuk diajarkan sejak usia dini seperti pelajaran lainnya, karena itu ada beberapa anak yang kurang memahami materi yang diajarkan. Dengan demikian ,untuk meningkatkan pemahaman siswa diperlukan adanya media sebagai sarana dalam menyampaikan pesan agar lebih membekas diingatan anak-anak.Sehingga pembelajaran akan lebih aktif dan menyenangkan jika menerapkan media audio visual untuk menunjang proses pembelajaran.Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dengan menggunakan media Audio Visual yang telah dilakukan di MI Noorhidayah Pundu,dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Setelah dilakukan pengamatan, dan penerapan proses pembelajaran dengan menggunakan media audio visual pada siswa, peneliti menyimpulkan adanya peningkatan aktifitas belajar siswa yang dilakukan pada siklus I . Persentase aktifitas belajar siswa 54,65 % sedangkan pada siklus II meningkat menjadi 78,63%.

2. Pengguanan media audio visual dapat meningkatkan hasil belajar fikih materi ketentuan sedekah, sehingga dapat dipastikan siswa sudah memahami konsep pembelajaran fikih khususnya pada materi yang telah diuji. Pada siklus I , Pesentase ketuntasan belajar 46% sedangkan pada siklus II mencapai 86%. Hal ini menunjukkan siswa sudah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad Azhar. (2014). Media Pembelajaran. PT Raja Grafindo.

Dwi Agustini, N. K. (2018). PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBANTUAN MEDIA AUDIO-VISUAL UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS. Jurnal Ilmiah Pendidikan Profesi Guru, 1(1). https://doi.org/10.23887/jippg.v1i1.14211

(12)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0 1600

Kunandar. (2008). Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Rajawali Press.

Manshur, U., & Ramdlani, M. (2019). MEDIA AUDIO VISUAL DALAM PEMBELAJARAN PAI. 5, 8.

Noor, T. (n.d.). Pasal 3 UNDANG-UNDANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL NO 20 TAHUN 2003. 22.

Rahman, R. H. (2021). Penerapan Media Audio Visual Dalam Meningkatkan Akhlak Anak Sekolah Dasar Di Masa Pandemi. 21(01), 9.

soenarto. (2013). Metode Penelitian Pendidikan. UNY Press.

sri Anita. (2009). Teknologi Pembelajaran Surakarata. uns press.

Suryani, L., & Seto, S. B. (2020). Penerapan Media Audio Visual untuk

Meningkatan Perilaku Cinta Lingkungan pada Golden Age. Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 5(1), 900–908. https://doi.org/10.31004/obsesi.v5i1.601

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian pada responden menun- jukkan bahwa durasi tidur pada malam hari yang singkat berhubungan dengan pening- katan pola makan yang berimbas pada kelebihan berat badan

Judul : EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI HAJI MATAPELAJARAN FIQIH KELAS V DI MI AL HIKMAH POLAMAN MIJEN

Pada masing masing pembuatan Paving block untuk setiap sampel terlihat nilai kuat tekan yang cukup stabil pada campuran yang terdapat semen sebagai bahan pengikat Hal

Daftar berkas dan daftar isi berkas hasil dari pemberkasan arsip aktif pada Unit Pengolah dan Daftar Arsip Inaktif hasil dari penataan arsip inaktif pada Unit

Dengan demikian, individu akan menjadi lebih kuat, serta mampu bangkit dari setiap keterpurukan (Dini, 2012). 24) dampak lain yang dapat muncul sebagai akibat

Oleh karena itu, penulis tertarik untuk menganalisis bagaimana setrategi bisnis yang telah dilakukan oleh BMT Lisa Sejahtera Jepara dalam menjaring dan memanfaatkan

Tahap awal penelitian ini dilakukan dengan cara menonton film Rudy Habibie secara keseluruhan dengan durasi 120 menit. Setiap scene terdiri dari beberapa adegan

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui nilai diagnostik squatting stress echocardiography sebagai pemeriksaan non-invasif yang relatif sederhana, murah, dan aman