PENGOLAHAN
BAHAN PUSTAKA
TIM PENGOLAHAN BAHAN PUSTAKA
PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Pengolahan bahan pustaka
adalah kegiatan mendeskripsikan bahan
pustaka dan menyiapkan sarana temu kembali informasi meliputi kegiatan :
1. Inventarisasi 2. Klasifikasi
3. Penentuan tajuk subyek 4. Katalogisasi deskriptif
5. Pengelolaan data bibliografis
6. Finishing
Tujuan :
Koleksi terorganisir dengan baik
Koleksi dengan subyek yang sama, dalam
penjajaran di rak akan berdekatan (terkumpul)
Memudahkan penyimpanan dan temu kembali
(penelusuran) sehingga siap untuk dimanfaatkan oleh pemustaka (guru dan siswa) dan siap
dipinjamkan.
1. Inventarisasi
kegiatan pencatatan bahan
pustaka yang telah menjadi milik perpustakaan
untuk mengetahui jumlah koleksi
yang dimiliki
2. Klasifikasi
Penggolongan atau pengelompokan buku berdasarkan subyek atau isi bahan pustaka yang bersangkutan
Sistem/ Pedoman yang bisa digunakan adalah :
Dewey Decimal Classification (DDC),
Universal Decimal Classification (UDC),
Library of Congress (LC),
Dll.
DDC EDISI 23 TERDIRI DARI
4 VOLUME
- Volume 1 : Tabel-table
- Volume 2&3: Bagan klasifikasi
- Volume 4: Indeks
relatif
E-DDC yg dikembangkan
pustakawan
Buku dan penulis
Keuntungan menggunakan DDC
Mudah dipahami dan diingat
Penyusunan dan penemuan kembali koleksi mudah dilakukan
Fleksibel
Revisi
Kegunaan Klasifikasi
a.
Untuk penjajaran buku di rak. Untuk itu setiap buku harus diberi label salah satu informasi yang penting adalah nomor klasifikasi.
b.
Memudahkan temu kembali bahan pustaka yang dibutuhkan oleh pemustaka.
c.
Untuk menyusun katalog berdasarkan nomor
klasifikasi ( classified catalog)
PEMBAGIAN KELAS UTAMA / KELOMPOK ILMU PENGETAHUAN MENURUT SISTEM DDC
000-099 Karya-karya umum ( Generalities ) 100-199 Filsafat, ( Philosophy and related
disciplines )
200-299 Agama, ( Religion )
300-399 Ilmu-ilmu sosial ( Social sciences ) 400-499 Bahasa ( Language )
500-599 Ilmu-ilmu murni ( Pure sciences )
600-699 Ilmu-ilmu terapan, (Technology applired sceinces )
700-799 Seni, rekreasi, hiburan, olahraga ( The Arts )
800-899 Kesusasteraaan ( Literature )
900-999 Geografi. Dan sejarah umum ( General geography
& history )
Setiap kelas utama dibagi lagi menjadi sub-sub kelas (divisi );
Contoh pembagian klas 300 :
300 Ilmu-ilmu sosial 310 Statistik umum
320 Ilmu politik ( Politik dan pemerintahan ) 330 Ilmu Ekonomi
340 Hukum
350 Administrasi negara ilmu pengeahuan kemiliteran
360 Masalah- Masalah sosial, Pelayanan sosial, asosiasi
370 Pendidikan
380 Perdagangan, Komunikasi, Pengangkutan 390 Adat istiadat, Etika dan folklor
Sub-sub klas ( divisi ) dirinci lagi menjadi 10 seksi :
370 Pendidikan
371 Hal-hal umum tentang pendidikan 372 Pendidikan dasar
373 Pendidikan lanjutan
374 Pendidikan orang dewasa 375 Kurikulum
376 Pendidikan wanita 377 Sekolah dan Agama 378 Pendidikan tinggi
379 Pendidikan dan negara, peraturan, kontrol, bantuan
Tiap-tiap seksi dibagi lagi secara
decimal untuk hal-hal umum tentang pendidikan
Misal :
371 Hal hal umum tentang pendidikan 371.1 Pengajaran dan para pengajar
371.2 Administrasi dan manajemen sekolah 371.3 Metode mengajar dan belajar
371.4 Bimbingan dan penyuluhan 371.5 Disiplin sekolah
371.6 Sarana fisik
371.7 Kesehatan dan keamanan sekolah 371.8 Siswa
371.9 Pendidikan spesifik
Proses klasifikasi
Membaca halaman judul
Daftar isi
Kata pengantar
Ringkasan
Bertanya kepada ahli
Menentukan nomor klas
3. Penentuan tajuk subyek
Pengertian :
Tajuk subjek adalah kata, istilah atau frasa yang digunakan pada katalog atau daftar lain untuk menyatakan tema atau topik suatu bahan
perpustakaan (Perpustakaan Nasional RI)
Tujuan Penggunaan Tajuk Subyek
Penerapan tajuk subyek bertujuan untuk
menyatakan suatu konsep subyek dalam suatu judul bahan pustaka secara taat asas dalam
pemilihan ungkapan atau kosa kata
tajuk subyek merupakan verbalisasi dari pernyataan kode angka atau notasi dalam proses klasifikasi bahan pustaka
tajuk subyek merupakan salah satu pendekatan dalam sistem temu kembali informasi pada
suatu sistem perpustakaan
Beberapa Daftar Tajuk Subyek
Sears List of Subject Heading (SLSH)
Library of Congress Subject Heading (LCSH)-cetak LCSH Online:
https://www.loc.gov/aba/publications/FreeLCSH/freelcsh.html
Medical Subject Heading (MESH)
Daftar Tajuk Subyek Indonesia (PNRI)-cetak
Tajuk Online PNRI : tajukonline.pnri.go.id
Daftar Tajuk Subyek Islam dan Klasifikasi Islam (PNRI)
Daftar Tajuk Subjek Universitas Indonesia (DTSUI)
LCSH SUBJECT HEADINGS
Terdiri dari 6 vol.: edisi cetak (redbook)
Edisi 34th tahun 2012
Berstandart Internasional
Lebih dari 329.000 subyek heading dan references
Versi online:
https://www.loc.gov/aba/publications/Fre eLCSH/freelcsh.html
Proses penentuan subyek
Membaca halaman judul
Daftar isi
Kata pengantar
Ringkasan
Bertanya kepada ahli
Menentukan subyek
4. Katalogisasi
Proses pembuatan katalog/ daftar pustaka yang dimiliki suatu perpustakaan
Katalog = daftar
Katalog perpustakaan = daftar buku atau bahan pustaka lain yang dimiliki oleh perpustakaan dengan
keterangan singkat mengenai : nama pengarang, judul buku , tempat terbit, penerbit, tahun terbit/ copyright, Kolasi
( tinggi buku, jumlah halaman, illustrasi / Ket. Gambar,
indeks, gambar dan lain-lain), Subyek, serta catatan-catatan lainnya yang perlu untuk setiap buku/ bahan pustaka.
Tujuan katalogisasi
1. Memungkinkan seseorang menemukan sebuah buku yang
diketahui berdasarkan :
pengarang ; judul atau ; subyek
2. Menunjukan buku yang dimiliki perpustakaan
oleh pengarang tertentu
berdasarkan subyek tertentu, atau
dalam jenis literature tertentu
3. Membantu dalam pemilihan buku
berdasarkan edisinya
berdasarkan karakternya
BENTUK KATALOG
Ada 4 (empat ) macam bentuk katalog :
1. Katalog kartu (Card catalogue) terdiri dari katalog judul, katalog pengarang. Katalog subjek dan katalog selflist
( katalog utama ) dan katalog kartu ini disimpan/
dijajar di laci atau almari kalatog.
2. Katalog berkas ( Sheaf catalogue) merupakan
lembaran-lembaran lepas yang disatukan dalam satu sampul.
3. Katalog buku ( Book catalogue ) katalog yang dicetak dalam bentuk buku.
4. Katalog terpasang ( OPAC : Online Public Access Catalog )
Deskripsi katalog
adalah keterangan yang terdapat dalam tubuh katalog dimulai dari judul sampai dengan informasi daerah jejakan.
Pada umumnya katalog yang digunakan
di dunia ini termasuk di perpustakaan-
perpustakaan yang ada di Indonesia
mengacu ketentuan dari AACR (Anglo
American Cataloging Rules) edisi 2.
8 (delapan) daerah deskripsi dalam AACR, yang terdiri dari :
1. daerah judul dan pernyataan tanggung jawab
2. daerah edisi
3. daerah data khusus
4. daerah terbitan
5. daerah deskripsi fisik
6. daerah seri
7. daerah catatan
8. daerah nomor standard
Katalog Pengarang
Daerah deskripsi
Code koleksi (Call Number)
Tajuk Entri Utama
Keterangan Kepengarangan
Impresum (Kota terbit, penerbit, tahun terbit)
Kolasi (ukuran dimensi buku, seri, catatan)
Jejakan
KATALOG PENGARANG/KATALOG UTAMA/ KATALOG SELFLIST
Call number/ nomor punggung buku Tajuk entri utama Judul ; pengarang, kota terbit,
penerbit, tahun terbit
Kolasi : hal romawi, hal angka arab, gambar, tinggi buku Jejakan
(Subjek buku, judul, pengr.
Tmbhn)
Impresum
Penentuan tajuk
Tajuk merupakan induk karangan (yang
bertanggung jawab terhadap suatu karangan)
Tajuk juga berfungsi sebagai titik akses dalam penemuan kembali dokumen atau bahan
pustaka
Jenis - jenis tajuk
1. Tajuk entri utama
2. Tajuk entri tambahan
3. Tajuk subyek
Penentuan tajuk entri utama dan Entri Tambahan
Pengarang tunggal
Pengarang ganda
Karya editor
Karya terjemahan
Karya saduran
Karya anonim
Pengarang tunggal
Untuk menentukan tajuk entri utama dan tambahan, diperlukan beberapa ketentuan atau peraturan, yang terdiri dari :
Karya pengarang tuggal
, tajuk entri utama (TEU) jatuh pada nama pengarang tersebut. Contoh : Psikologi remaja / oleh Andi Mappiare
Tajuk entri utamanya (TEU) : Andi Mappiare
Pengarang ganda
Karya pengarang ganda
, dua atau tiga orang, tajuk entri utamanya jatuh padanama pengarang yang disebut pertama, sedang tajuk tambahannya pada nama pengarang lainnya.
Contoh : Peranan orang tua dalam
pendidikan seks / oleh Sarlito Wirawan Sarwono dan Ami Siamsidar
TEU : Sarlito Wirawan Sarwono
TET : Ami Siamsidar
Karya editor
Karya editor atau penyunting, karya ini tajuk entri utamanya jatuh pada judul buku tersebut.
Jika nama pengarangnya
disebutkan, TEUnya ditentukan sesuai dengan ketentuan 1, 2 dan 3
diatas.
Karya terjemahan
Karya terjemahan , TEUnya jatuh pada pengarang aslinya
Contoh : Petani penakluk naga / oleh Tolken ; diterjemahkan oleh Subawa
TEU : Tolken
TET : Subawa
Karya saduran
Karya saduran , suatu karya disadur dalam gaya sastra yang berbeda, maka
TEUnya jatuh pada penyadurnya
Contoh : The stories of Shakespeare’s plays / retold by N. Kates
TEU : N. Kates
TET : Shkaespeare (sebagai pengarang
asli)
Karya anonim
Karya anonim ( tidak disebutkan nama pengarangnya ) TEUnya jatuh pada judul
Contoh : Art and crafts in Indonesia
TEU : Art and crafts in
Indonesia
Penentuan tajuk entri nama orang dan badan korporasi
Tajuk untuk nama orang
1. Nama Indonesia, tajuk jatuh pada nama atau kata terakhir
Contoh : Ajib Rosidi tajuknya ditulis Rosidi, Ajib
2. Nama Barat, tajuknya pada nama keluarga (surname) Contoh : John F. Kennedy, tajuknya ditulis
Kennedy, John F.
3. Nama Cina, tajuknya jatuh pada nama keluarga yang umumnya terletak pada kata atau nama bagian depan Contoh : Tan Kim Hong, tajuknya ditulis Tan, Kim Hong
Lanjutan :
4. Nama yang menggunakan unsur sisipan berupa
nasab (patrony nackname) seperti bin, ibn, nan, tajuknya jatuh pada bagian nama sebelum unsur sisipan.
Contoh : Abdul Mujib bin Nuh, tajuknya ditulis Mujib bin Nuh, Abdul
5. Nama yang menggunakan tanda penghubung tidak boleh dipisah
Contoh : A.R. Radoliffe-Brown, tajuknya ditulis Radoliffe-Brown, A.R.
Lanjutan :
6. Nama yang diakhiri inisial / singkatan, tajuknya jatuh pada bagian nama yang di depannya
Contoh : Marga T, Tajuknya pada Marga T.
7. Nama Gelar : Nama yang diawali gelar adat, maka penentuan tajuknya pada nama setelah gelar tersebut.
Contoh: RA Kartini , penentuan tajuknya pada Rartini, RA
8. Dsb.
Penentuan tajuk entri nama orang dan badan korporasi
Tajuk Badan Korporasi
1. Badan Pemerintah, tajuknya jatuh pada nama negara
Indonesia. Departemen Pendidikan Nasional
2. Badan Bawahan yang tidak dikenal
Universitas Indonesia. Komisi Perpustakaan
3. Badan Bawahan non Departemen Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
4. Pertemuan, Konfrensi, rapat, seminar, simposium dan sebagainya
Konfrensi Asia Afrika ( ke 1 : 1950 : Bandung )
5. Pengelolaan data bibliografis
Entering data bibliografi ke dalam aplikasi
1. Inlis Lite
2. Slims
3. Laris
4. Cds ISIS
5. dsb
Kelengkapan bahan pustaka
Label buku
Kartu buku
Kantong buku
Slip tanggal kembali
Penyampulan
Setelah semua proses mulai dari Inventarisasi, Klasifikasi, Penentuan tajuk subyek, Katalogisasi
deskriptif, Pengelolaan data bibliografis, penempelan label buku dan atribut buku yang lain, serta proses
penyampulan buku selesai, buku-buku yang sudah diolah dicek kembali dan dibuatkan daftar pengiriman buku,
selanjutnya siap dikirim ke bagian lain (sirkulasi, referens, atau reserve), kemudian ditata di rak.