• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penggunaan Metode Bagdadi Dalam Meningkatkan Kemampuan Praktik Makhorijul Huruf Pada Siswa Kelas X Smkn 3 Tangerang Selatan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Penggunaan Metode Bagdadi Dalam Meningkatkan Kemampuan Praktik Makhorijul Huruf Pada Siswa Kelas X Smkn 3 Tangerang Selatan"

Copied!
146
0
0

Teks penuh

(1)

PENGGUNAAN METODE BAGDADI DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN PRAKTIK MAKHORIJUL HURUF

PADA SISWA KELAS X SMKN 3 TANGERANG SELATAN

Skripsi dibuat Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Oleh

SITI NUR ALFIYAH NIM 18311938

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA 2022/1444.H

(2)

PENGGUNAAN METODE BAGDADI DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN PRAKTIK MAKHORIJUL HURUF

PADA SISWA KELAS X SMKN 3 TANGERANG SELATAN

Skripsi dibuat Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Oleh :

SITI NUR ALFIYAH NIM 18311938

Pembimbing:

Dr. Sri Tuti Rahmawati, S.ud, M.A

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA 2022/1444.H

(3)

iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi dengan judul “Penggunaan Metode Bagdadi Dalam Meningkatkan Kemampuan Praktik Makhorijul Huruf Pada Siswa Kelas X Smkn 3 Tangerang Selatan” yang disusun oleh Siti Nur Alfiyah dengan Nomor Induk Mahasiswa: 18311938 telah diperiksa dan disetujui untuk diajukan ke sidang munaqasyah.

Tangerang Selatan, 18 Agustus 2022 Pembimbing,

Dr. Sri Tuti Rahmawati, S.ud, M.A

(4)

iv

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi dengan judul “Penggunaan Metode Bagdadi Dalam Meningkatkan Kemampuan Praktik Makhorijul Huruf Pada Siswa Kelas X Smkn 3 Tangerang Selatan” oleh Siti Nur Alfiyah dengan NIM 18311938 telah diujikan pada sidang Munaqasyah Fakultas Tarbiyah Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta pada tanggal 20 Agustus 2022. Skripsi telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd).

Tangerang Selatan, 09 September 2022 Mengetahui,

Dekan Tarbiyah IIQ Jakarta

Dr. Esi Hairani, M.Pd

No Nama Jabatan Tanda Tangan

1. Dr. Esi Hairani, M.Pd Ketua Sidang 2. Reksiana, M.Pd

Sekertaris Sidang

3. Siti Shofiyah, MA Penguji I

4. Hasanah, M.Pd Penguji II

5. Dr. Sri Tuti Rahmawati, S.ud, M.A

Pembimbing

(5)

v

PERNYATAAN PENULIS Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Siti Nur Alfiyah

NIM : 18311938

Tempat/Tgl Lahir : Klaten, 20 Maret 1998

Menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Penggunaan Metode Bagdadi Dalam Meningkatkan Kemampuan Praktik Makhorijul huruf Pada Siswa Kelas X SMKN 3 Kota Tangerang Selatan” adalah benar-benar asli karya saya kecuali kutipan-kutipan yang sudah disebutkn. Kesalahan dan keku- rangan di dalam karya ini sepenuhnya tanggung jawab saya.

Tangerang Selatan, 18 Agustus 2022 Penulis,

Siti Nur Alfiyah

(6)

vi MOTTO

آََعْع ُٔ الاِا اًغْفََ ُ ّاللّ ُفِّهَكٌَُلا

“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupann- ya” (QS. Al-Baqarah [2]: 286)

َخ َي ْىُك ُش ٍْ

َىاهَعَح ٍْ

ًَُّاهَع َٔ ٌََأ ْشَقْنا

”Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar Al-Qur‟an dan yang mengajarkannya”.(HR. Bukhari).

(7)

vii

ِنْي ِحَّزلا ِيوْحَّزلا ِ ّاللّ ِنْسِب

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan karunia dan nikmat yang tak terhingga. Atas hidayah dan rahmat-Nya lah penulis dapat menyelesaikan skripsi ini hingga akhir. Yang berjudul “Penggunaan Metode Bagdadi Dalam Meningkatkan Kemam- puan Praktik Makhorijul Huruf Pada Siswa Kelas X Smkn 3 Tange- rang Selatan”.

Selawat serta salam penulis curahkan kepada junjungan kita baginda Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabatnya yang telah membawa umat muslim hijrah dari masa kegelapan ke masa terang benerang.

Dengan kerendahan hati, penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan. Namun berkat pertolongan Allah SWT., kerja keras, motivasi dan doa dari berbagai pihak akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis sampaikan banyak terimakasih kepada pihak-pihak yang sudah terlibat dan mendukung, diantaranya :

1. Rektor Institut Ilmu Al-Qur‟ān (IIQ) Jakarta, Ibu Dr. Hj. Nadjematul Faizah S.H., M. HUM

2. Wakil Rektor II, Bapak Dr. H. M. Dawud Arif Khan, SE., AK., M.Si., 3. Wakil Rektor III, Ibu Dr. Hj. Romlah Widayati, M.Ag.

4. Dekan Fakultas Tarbiyah Institut Ilmu Al-Qur‟ān (IIQ) Jakarta, Ibu Dr.

Esi Hairani, M.Pd.

5. Kaprodi Institut Ilmu Al-Qur‟ān (IIQ) Jakarta, Ibu Reksiana, M.A.Pd.

6. Dosen Pembimbing, Ibu Dr. Sri Tuti Rahmawati, S.ud, M.A., yang selalu memberikan motivasi, doa dan arahan penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

(8)

viii

7. Staf fakultas Institut Ilmu Al-Qur‟ān (IIQ) Jakarta, yang telah menuntun, memberi arahan dan doa, semoga beliau-beliau semua Allah berikan pahala yang berlipat di sisi-Nya.

8. Instruktur Tahfidz, Ibu Hj Istianah Imron, syang selalu sedia untuk support dan membimbing

9. Staf Perpustakaan Institut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta, yang telah senan- tiasa membantu dalam kelancaran penyusunan skripsi.

10. Kepala Sekolah SMKN 3 Tangerang Selatan, Ibu Dwi Novy Hardany, S.Pd yang telah memberikan izin penelitian sehingga memudahkan penu- lis untuk membuat skripsi .

11. Suami, Muhammad Quraisy serta kedua orangtua dan mertua penulis, yang telah membesarkan, mendidik, memberi motivasi, arahan dan doa yang selalu terucapkan, jasa yang tak pernah ternilai. Serta adik yang terus membantu aktivitas penulis di kala penulis sibuk menyusun skripsi.

Semoga Allah selalu berikan kebahagian untuk mamah dan bapak di dunia dan di akhirat dan pahala yang berlipat untuk semua.

12. Anak, Muhammad Zaidan Al Bahir, yang telah menghibur di kala lelah mengerjakan skripsi.

13. Sahabat dan teman, yang selalu memberi semangat dalam menyusun skripsi

Tangerang Selatan, 20 Agustus 2022

Penulis

(9)

ix

PEDOMAN TRANSLITERASI

Transliterasi ini berpedoman pada buku pedoman penulisan proposal dan skripsi edisi revisi 2021 Institut Ilmu Al-Qur‟ān (IIQ) Jakarta, yang meliputi transliterasi Arab-Latin yaitu sebagai berikut:

1. Konsonan Tunggal

Huruf Arab Nama Huruf Latin Nama

ا Alif Tidak dilambangkan Tidak Dilambangkan

ب Ba B Be

ث Ta T Te

د Ṡa ṡ Es (dengan titik di atas)

ج Jim J Je

ح Ḥa ḥ Ha (dengan titik di bawah

خ Kha Kh Ka dan ha

د Dal D De

ر Żal Ż Zet (dengan titik di atas)

(10)

x

س Ra R Er

ص Zai Z Zet

ط Sin S Es

ػ Syin Sy Es dan ya

ص Ṣad ṣ es (dengan titik di bawah)

ض Ḍad ḍ de (dengan titik di bawah)

ط Ṭa ṭ te (dengan titik di bawah)

ظ Ẓa ẓ zet (dengan titik di bawah)

ع „ain „ Koma Terbalik (di atas)

غ Gain G Ge

ف Fa F Ef```

ق Qaf Q Ki

ك Kaf K Ka

(11)

xi

ل Lam L El

و Mim M Em

ٌ Nun N En

ٔ Wau W We

ِ Ha H Ha

ء Hamzah „ Apostrof

ي Ya Y Ya

2. Konsonan Rangkap karena tasydīd ditulis rangkap

ةَدِّذَعَخُي Ditulis muta‟addidah

ةَدّذِع Ditulis „iddah

3. Tā‟ marbūtah di akhir kata a. Bila dimatikan, ditulis h.

تًَُْك ِح Ditulis ḥikmah

تٌَ ْض ِج Ditulis Jizyah

(12)

xii

(ketentuan ini tidak diperlakukan terhadap kata-kata Arab yang sudah terserap ke dalam bahasa Indonesia seperti zakat, shalat dan sebagainya, kecuali dikehendaki lafal aslinya).

b. Bila Ta‟ Marbūtah diikuti dengan kata sandang “al” serta bacaan kedua itu terpisah, maka ditulis dengan h

ءاٍَِن َْٔ ْلْا تَيا َشَك Ditulis Karāmah al- auliyā

c. Bila Ta‟ Marbūtah hidup atau dengan harakat, fathah, kasrah dan dhammah ditulis t.

شطفنا ةاكص Ditulis Zakāt al-fiṭr

4. Vokal Pendek

ؘ Fathah Ditulis A

ؚ Kasrah Ditulis I

ؙ Dhammah Ditulis U

5. Vokal Panjang

1. Fatḥah + alif Ditulis Ā

تٍهْاج Ditulis jāhiliyyah

2. Fatḥah + ya‟ mati Ditulis Ā

ىغُح Ditulis Tansā

3. Kasrah + ya‟ mati Ditulis Ī

(13)

xiii

ىٌشك Ditulis Karīm

4. ḍammah + wawu mati Ditulis Ū

دٔشف Ditulis Furūd

6. Vokal Rangkap

1. Fatḥah + ya‟ mati Ditulis Ai

ىكٍُب Ditulis bainakum

2. Fatḥah + wawu mati Ditulis Ay

لٕق Ditulis Qaul

7. Vokal Pendek yang berurutan dalam satu kata, dipisahkan dengan apostrof

ىخَاا Ditulis a‟antum

ثذعا Ditulis u‟iddat

ىحشكش ٍىن Ditulis la‟in syakartum

8. Kata Sanding Alif + Lam a. Bila diikuti huruf Qamariyyah

ٌاشقنا Ditulis al-Qur`ān

طاٍقنا Ditulis al-Qiyās

(14)

xiv d. Bila diikuti huruf Syamsiyyah

ءاًغنا Ditulis al-samā‟

ظًشنا Ditulis al-syams

9. Penulisan kata-kata dalam rangkaian Ditulis menurut bunyi atau pengucapannya.

ضٔشفنا ئر Ditulis zawi al-furūd

تُغنا مْأ Ditulis ahl al-sunnah

(15)

xv DAFTAR ISI

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii

LEMBAR PENGESAHAN ... iv

PERNYATAAN PENULIS ... v

MOTTO ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

PEDOMAN TRANSLITERASI ... ix

DAFTAR ISI ... xv

DAFTAR TABEL ... xvii

DAFTAR GAMBAR ... xix

ABSTRAK ... xxi

ABSTRACT ... v

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Permasalahan ... 10

C. Tujuan Penelitian ... 11

D. Manfaat Penelitian ... 11

E. Tinjauan Pustaka ... 11

F. Sistematika Penulisan ... 16

BAB II LANDASAN TEORI A. Penggunaan Metode Pembelajaran ... 18

B. Al-Qur‟an ... 20

C. Macam-Macam Metode Pembelajaran Al-Qur‟an ... 30

D. Ilmu Tajwid ... 50

E. Hipotesis Alternatif (Ha) ... 52

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian ... 54

(16)

xvi

B. Variabel Penelitian ... 55

C. Populasi dan Sampel Penelitian ... 56

D. Prosedur Penelitian ... 56

E. Teknik Pengumpulan Data ... 57

F. Instrumen Penelitian ... 57

H. Teknik Analisis Data ... 61

I. Tempat dan Waktu Penelitian ... 63

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN A. Profil Sekolah ... 65

B. Hasil Penelitian ... 96

BAB V PENUTUPAN A. Kesimpulan ... 112

B. Saran ... 113

DAFTAR PUSTAKA ... 114

LAMPIRAN ... 120

(17)

xvii

DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Huruf pada buku metode Bagdadi Jilid 1A ... 51

Tabel 2. 2 Tempat keluarnya Huruf ... 52

Tabel 3. 1 Desain Penelitian One Group Pretest-Posttest Design ... 55

Tabel 3. 2 Kisi-kisi Instrumen Penelitian ... 57

Tabel 3. 3 Lembar Observasi ... 58

Tabel 3. 4 Jadwal Penelitian ... 63

Tabel 4. 1 Profi Sekolah ... 65

Tabel 4. 2 Guru dan Tenaga Pendidik ... 69

Tabel 4. 3 Jumlah Kependidikan ... 70

Tabel 4. 4 Profil Guru dan Tenaga Kependidikan ... 70

Tabel 4. 5 Identitas Teknik dan Bisnis Sepeda Motor ... 78

Tabel 4. 6 Struktur Kurikulum ... 78

Tabel 4. 7 Prestasi Teknik dan Bisnis Sepeda Motor ... 82

Tabel 4. 8 Identitas Animasi ... 83

Tabel 4. 9 Kurikulum Animasi ... 84

Tabel 4. 10 Prestasi Animasi ... 86

Tabel 4. 11 Profil Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran ... 88

Tabel 4. 12 Kurikulum Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran ... 88

Tabel 4. 13 Uji Validitas ... 97

Tabel 4. 14 Uji Reliabilitas ... 97

Tabel 4. 15 Uji Prasyarat Hipotesis ... 98

Tabel 4. 16 Hasil ... 98

Tabel 4. 17 Uji Wilcoxon ... 99

Tabel 4. 18 Hasil ... 100

Tabel 4. 19 Test Statistics ... 100

Tabel 4. 20 Waktu Pelaksanaan ... 106

(18)

xviii

Tabel 4. 21 Pemahaman awal siswa kelas X OTKP 2 dalam hal Makhorijul ... 107 Tabel 4. 22 Tabel Pembelajaran Metode Bagdadi ... 108 Tabel 4. 23 Kemampuan memahami siswa kelas X OTKP 2 dalam hal

Makhorijul huruf ... 110 Tabel 4. 24 Posttest ... 111

(19)

xix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Metode Bagdadi ... 47

Gambar 2. 2 Qaidah Bagdadiyah Jilid 1B ... 47

Gambar 2. 3 Juz 'Amma metode bagdadi 2A ... 48

Gambar 2. 4 Juz „Amma metode bagdadi 2B ... 49

Gambar 3. 1 Cara Memilih Uji Normalitas ... 61

Gambar 4. 1 Struktur Organisasi SMKN 3 Kota Tangerang Selatan ... 69

Gambar 4. 2 Logo AHM ... 82

Gambar 4. 3 Logo Wahana Artha ... 82

Gambar 4. 4 Logo Dwida Jaya Tama ... 83

Gambar 4. 5 Logo Mitra ... 86

Gambar 4. 6 Logo MNC Animation ... 87

Gambar 4. 7 Logo AINAKI ... 87

Gambar 4. 8 Gerbang Sekolah ... 91

Gambar 4. 9 Taman Sekolah ... 91

Gambar 4. 10 Lobby Sekolah ... 92

Gambar 4. 11 Lapangan Sekolah ... 92

Gambar 4. 12 Gedung Animasi ... 92

Gambar 4. 13 Perpustakan ... 93

Gambar 4. 14 Ruang Kelas ... 93

Gambar 4. 15 Ruang Komputer ... 93

Gambar 4. 16 Aula Sekolah ... 94

Gambar 4. 17 Lab OTKP ... 94

Gambar 4. 18 Lab Animasi ... 94

Gambar 4. 19 Lab TBSM ... 95

Gambar 4. 20 Pemantauan CCTV ... 95

Gambar 4. 21 Kelistrikan ... 96

(20)

xx

Gambar 4. 22 Konsultasi Dengan Bagian Kurikulum Sekolah ... 102

Gambar 4. 23 Buku Metode Bagdadi Jilid 1A ... 103

Gambar 4. 24 Susunan Huruf Hijaiyah ... 103

Gambar 4. 25 Lembar Nazhom Makhorijul huruf ... 103

Gambar 4. 26 Flashcard Huruf Hijaiyah ... 103

Gambar 4. 27 Konsultasi Dengan Pihak Sekolah ... 105

Gambar 4. 28 Sesi Offline ... 106

Gambar 4. 29 Sesi Online ... 106

Gambar 4. 30 Dokumentasi Kegiatan ... 108

Gambar 4. 31 Dokumentasi Post-test ... 110

(21)

xxi ABSTRAK

Siti Nur Alfiyah, NIM. 18311938, Judul Skripsi: “Penggunaan Metode Bagdadi Dalam Meningkatkan Kemampuan Praktik Makhorijul Huruf Pada Siswa Kelas X Smkn 3 Tangerang Selatan.” Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah, Institut Ilmu Al-Qur`an (IIQ) Jakarta.

Penelitian ini dilatar belakangi karena siswa SMKN 3 Kota Tangerang Selatan kelas X OTKP 2 masih mengalami kesulitan membaca Al-Qur‟an karena faktor kurangnya pemahaman dalam ilmu tajwid. Setelah ditelusuri lebih dalam tentang penguasaan ilmu tajwid siswa, dalam proses belajaran membaca Al-Qur‟an dengan metode yang sebelumnya, siswa tidak belajar mengenai tempat keluarnya huruf yaitu makhorijul huruf, siswa hanya belajar bagaimana bunyi hurufnya saja dan hukum bacaan.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana efektivitas metode Bagdadi yang diterapkan dan melihat peningkatan dalam pemahaman makhorijul huruf setelah menggunakan metode bagdadi

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif tipe pre-eksperimen dengan desain One Group Pretest Postest.

Sumber data didapat dari hasil pretest dan posttest yang dilakukan. Tehnik pengolahan data yang pertama untuk uji instrumen dengan melakukan uji va- liditas dan uji reliabilitas dan untuk uji hipotesis dengan menggunakan uji normalitas data dan uji Wilcoxon.

Hasil penelitian ini menujukkan bahwa perbandingan nilai pretest dan nilai posttest siswa menunjukkan peningkatan, yang mana, siswa yang mendapat nilai sangat baik meningkat 2 orang, siswa yang mendapat nilai baik meningkat 13 orang, kemudian siswa yang mendapat nilai cukup meningkat 4 orang , siswa yang mendapat nilai tidak baik menurun 18 orang , dan siswa yang mendapat nilai sangat tidak baik menurun 1 orang.

Berdasarkan perhitungan yang dilakukan dengan menggunakan SPSS 25 maka didapatkan hasil asymp. Sig. (2-tailed) menunjukkan angka 0.000 yang mana angka tersebut kurang dari 0.05. Sesuai dengan dasar pengambilan keputusan yaitu jika nilai signifikansi kurang dari 0,05 maka hipotesis diterima yaitu hipotesis Ha di terima atau dengan kata lain penggunaan metode Bagdadi meningkatkan pemahaman makhorijul huruf siswa kelas X OTKP 2 SMKN 3 Kota Tangerang Selatan.

Kata Kunci : siswa, metode, metode Bagdadi , makhorijul huruf.

(22)

v ABSTRACT

Siti Nur Alfiyah, NIM. 18311938, Title Of Thesis: "Use Of The Bagdadi Method In Improving Comprehension Of Makhorijul Huruf In Class X Students Of Smkn 3 Tangerang Selatan." Department of Islamic Educa- tion, Faculty of Tarbiyah, Institute of Al-Qur`an Science (IIQ) Jakarta This research is motivated because students of SMKN 3 South Tangerang City class X OTKP 2 still have difficulty reading the Qur'an because of the lack of understanding in the science of recitation. After being explored more deeply about students' mastery of tajwid, in the process of learning to read the Qur'an with the previous method, students did not learn about the place where the letters came out, namely makhorijul letters, students only learned how to sound the letters and the law of reading. The purpose of this study was to find out how the effectiveness of the Baghdadi method was applied and to see an increase in understanding makhorijul letters after using the Baghdadi method. The method used in this study is a quantitative research method of pre-experimental type with One Group Pretest Posttest design.

Sources of data obtained from the results of the pretest and posttest conduct- ed. The first data processing technique is to test the instrument by testing the validity and reliability test and to test the hypothesis by using the data nor- mality test and the Wilcoxon test. The results of this study show that the comparison of the pretest and posttest scores of students shows an increase, which is, students who got very good scores increased by 2 people, students who got good scores increased by 13 people, then students who got moderate scores increased by 4 people, students who got good scores increased by 4 people. bad grades decreased by 18 people, and students who got very bad grades decreased by 1 person. Based on the calculations performed using SPSS 25, the results obtained asymp. Sig. (2-tailed) indicates the number 0.000 which is less than 0.05. In accordance with the basis of decision mak- ing, that is, if the significance value is less than 0.05, the hypothesis is ac- cepted, namely the Ha hypothesis is accepted or in other words the use of the Bagdadi method increases the understanding of the letters of class X OTKP 2 SMKN 3 South Tangerang City.

Keywords : student, method, Bagdadi moteode, makhorijul huruf

(23)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah proses pengembangan pribadi dan masyarakat un- tuk mencapai kesempurnaan dan keseimbangan. Perbedaan antara pendidikan dan pengajaran terletak pada pembentukan kesadaran individu atau masyara- kat dan individualitas dalam memberikan pengetahuan dan keahlian. Dalam perjalanan pendidikan, negara dan negara dapat mewariskan nilai-nilai aga- ma, budaya, gagasan dan keahlian kepada generasi penerus, sehingga gen- erasi penerus benar-benar siap menghadapi masa depan yang lebih baik bagi bangsa atau negara.1

Menurut Ki Hajar Dewantara, pendidikan merupakan syarat bagi tumbuh kembangnya kehidupan anak. Singkatnya, pendidikan membutuhkan setiap aspek anak agar mereka menjadi manusia dan menjadi bagian dari masyarakat sehingga mereka dapat memiliki keamanan dan kesejahteraan yang maksimal.2

Pendidikan juga merupakan kegiatan dengan maksud atau tujuan ter- tentu untuk mengembangkan potensi manusia, baik secara manusiawi mau- pun sosial. Dalam hal ini, peningkatan kualitas sumber daya manusia menjadi sangat penting.

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Ia mengatur sistem pendidikan dasar, fungsional dan nasional, prinsip-prinsip pendidikan, hak dan kewajiban (warga negara, orang tua, masyarakat dan pemerintah), siswa (jalur, jenjang dan jenis pendidikan),

1 Nurkholis, Pendidikan Dalam Upaya Memajukan Teknologi, Jurnal Kependidikan, Vol. 1 No. 1 Nopember 2013, hlm. 25.

2 Ki Hajar Dewantara, Menuju Manusia Merdeka, (Yogyakarta: Leutika, 2009) hlm.

15.

(24)

2

bahasa pendidikan dan wajib belajar.3 Selain itu, Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 12 (1) (a), menya- takan bahwa semua peserta didik pada semua satuan pendidikan berhak memperoleh pendidikan agama sesuai dengan agama yang dianutnya. dari agama yang sama.

Dengan adanya landasan tersebut maka pendidikan agama diberikan kepada seluruh jenjang pendidikan. Khususnya kepadanya umat Islam, Pen- didikan Agama Islam kini sudah diwajibkan sampai jenjang pendidikan pal- ing tinggi yaitu perguruan tinggi. Hal tersebut menjadikan Pendidikan Agama Islam sebagai suatu wadah untuk mengembangkan kualitas diri baik itu aspek material, spiritual, intelektual, perilaku sosial dan apresiasi sesuai dengan aja- ran agama Islam.

Pendidikan agama Islam merupakan salah satu istilah untuk mata pelajaran sekolah yang harus ditempuh siswa muslim untuk menyelesaikan pendidikannya pada jenjang tertentu.4 Pendidikan agama Islam juga merupa- kan upaya mendidik Islam atau ajaran Islam dan nilai-nilainya ke dalam pan- dangan hidup (concept of life) dan sikap terhadap kehidupan.5

Bukan tanpa tujuan pendidikan agama Islam diberlakukan untuk semua jenjang pendidikan di Indonesia, berdasarkan Peraturan Pendidikan Nomor 55 Tahun 2007 Tentang Pendidikan Agama dan Pendidikan keaga- maan, bahwa :

Pendidikan agama mempunyai fungsi membentuk manusia Indonesia yang beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa, bertakwa, berakhlak mulia, ser- ta dapat memelihara ketentraman dan kerukunan dalam hubungan internal dan keagamaan. Dan pendidikan agama bertujuan untuk mengembangkan

3 Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2003

4 Erwin Yudi Prahara, Materi Pendidikan Islam, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013) hlm. 74.

5 Nur Uhbiyati, Long Life Education, Pendidikan Anak Sejak dalam Kandungan Sampai Lansia, (Semarag: Wali Songo Perss, 2009), hlm. 35.

(25)

kemampuan peserta didik dalam memahami, mengevaluasi, dan mengamal- kan nilai-nilai agama yang menyeimbangkan penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni..6

Dalam pendidikan agama Islam harus ada landasan yang di dalamnya segala kegiatan dan segala rumusan tujuan pendidikan Islam bertautan dalam upaya mencerdaskan manusia dalam akhlak yang mulia. Landasan Islam ada- lah Al-Qur'an dan Sunnah Nabi Muhammad SAW, yang dapat dikembangkan melalui kerjasama dengan Ijtihad, Armaslaha Almursara, Istihsan, Qiyas dan lain-lain. Namun dengan demikian di dalam pelajaran pendidikan agama Is- lam ini hanya sepintas mempelajari tentang ilmu membaca Al-Qur‟an karena lebih terfokus pada pelajaran nilai-nilai agama. Padahal tidak dapat dipung- kiri ilmu membaca Al-Qur‟an juga sangat penting untuk dikuasai oleh siswa.

Al-Quran adalah kitab suci ajaran Islam yang diturunkan oleh Allah SWT. Melalui malaikat Jibril sebagai penuntun kehidupan Islam, kepada perantara antara Nabi dan Rasul, Nabi Muhammad SAW. Al-Qur'an juga merupakan hak cipta Allah SWT dan harus selalu ditafsirkan. Dalam hal ini, peningkatan bacaan Al-Qur'an dalam aplikasi sangat penting. Tujuannya ada- lah untuk menjaga kredibilitas dari apa yang dibaca dan tidak melenceng dari makna sebenarnya dari puisi yang dibaca.7

Al-Qur'an juga merupakan kitab Allah SWT. yang diturunkan sebagai petunjuk dan rahmat bagi alam semesta dan umat Islam. Oleh karena itu, se- bagai umat Islam dan generasi penerus., kita diperintahkan untuk membaca, belajar, mengamalkan, dan belajar mengaji Al-Qur'an adalah kitab suci yang tersusun dari huruf-huruf hijaiyah yang mana kita sebagai pembacanya harus belajar untuk dapat membacanya. Membaca Al-Qur'an ada empat tingkatan:

Tahqiq, Tartil, Tadwir, dan Hadr. Namun yang penulis ulas lebih dalam da-

6 Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2007 Tentang Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan.

7 M. Quraish Shihab, Membumikan Al-Qur'an (Bandung: Mizan, 1989), hlm. 43.

(26)

4

lam penelitian ini adalah Tartil, karena lebih penting dan tertuang dalam Al- Qur'an sendiri, sebagaimana Allah SWT. nyatakan dalam firman Allah. QS.

Al-Muzamil ayat 4 :

ًليِت ۡزَت َىاَء ۡزُق ۡلٱ ِلِّتَر َو

٤

Dan bacalah Al Quran itu dengan perlahan-lahan. QS. Al-Muzamil ayat 4

Dalam Tafsir Al Munir, ayat-ayat di atas berarti membaca Al-Qur'an perlahan-lahan dengan menjelaskan huruf-hurufnya. Ini akan membantu me- mahami dan merenungkan Al-Qur'an. Firman Allah SWT merupakan pene- gasan kewajiban membaca Al-Qur'an. Pembaca wajib membacanya untuk meresapi maknanya. Membaca dengan tartil berarti pembaca menjelaskan semua surat dan memenuhi sepenuhnya hak-hak surat. Begitu pula Nabi Mu- hammad SAW.8

Imam Ibnu Katsir menjelaskan dalam Kitab Tafsir Al-Qur‟an al-

„Azhim (VIII/250):

[Dan bacalah Al-Qur‟an dengan tartil] yaitu: bacalah dengan perlahan (tidak terburu-buru), karena ia dapat membatu untuk memahami dan men- tadabburi Al-Qur‟an. Seperti itu lah bacaan Rasulullah –shallallahu

„alaihi wa sallam-, „Aisyah mengatakan: Biasanya Nabi membaca suatu surah lalu men-tartil-kannya, sehingga ia menjadi (surah) yang paling pan- jang.

Dalam Hadits riwayat Ahmad dari jalur „Abdullah bin „Umar, Rasulullah –shallallahu „alaihi wa sallam- bersabda: dikatakan bagi shahib Al-Qur‟an: “Bacalah dan naiklah, bacalah dengan tartil sebagaimana engkau membacanya dengan tartil di dunia. Karena sesungguhnya tempatmu adalah pada ayat terakhir yang engkau baca.”

8 Wahbah az-Zuhaili, Tafsir Al-Munir: Aqidah, Syari‟ah, & Manhaj Jilid 15, (Ja- karta, Gema Insani, 2014), hlm 202.

(27)

Penulis membahas di awal (kitab) tafsir ini hadits-hadits yang me- nyebutkan disukai (disunnahkannya) membaca Al-Qur‟an dengan tartil dan memperbagus suara. Sebagaimana dalam hadits:

“Hiasilah Al-Qur‟an dengan suara kalian”

“Bukan termasuk dari golongan kami, orang yang tidak membaguskan bacaan Al-Qur‟annya”

“Engkau telah diberikan salah satu „seruling‟dari keluarga Dawud”, per- kataan beliau ini kepada Abu Musa. Lalu ia mengatakan: “Seandainya aku tahu engkau (Nabi) mendengar bacaanku, pasti akan aku perbagus un- tukmu.”

Ibnu Mas‟ud mengatakan: “Janganlah kamu membacanya sebagaimana prosa yang tidak bersajak dan juga jangan cepat-cepat sebagaimana sya‟ir, berhentilah pada ayat-ayat yang mengandung keajaiban, dan gerakkanlah hati kalian dengan membacanya, ” (diriwayatkan oleh al-Baghawi dalam kitab tafsirnya). 9

Ciri khas dari membaca Al-Qur‟an dengan Tartil adalah nilai seni, yang dapat memikat, menenangkan hati dan menenangkan pikiran orang- orang beriman. Oleh karena itu, ketika membaca Al-Qur'an baiknya dibaca dengan Tartil. Agar bisa membaca Al-Qur'an dengan Tartil, kita dianjurkan bahkan diwajibkan untuk mempelajari ilmu Tajwid. Secara linguistik, Tajwid diartikan dengan memperbagus. Dari segi terminologi, Tajwid harus melafal- kan huruf-huruf Al-Qur'an dengan benar dan, menurut aturan huruf-huruf makhorijul huruf serta melembutkan pengucapannya, tidak berlebihan, tidak kasar, tidak terburu-buru, atau secara paksa melunakkan pengucapannya.

Dari pengertian tersebut dapat kita simpulkan bahwa ilmu tajwid adalah ilmu

9 Abu Ahmad, “Bagaimanakah Bacaan Tartil? [Penjelasan Ulama Tafsir]”

http://www.ummuwaraqah.com/2017/11/bagaimanakah-bacaan-tartil-penjelasan.html , Diakses tanggal 28 Januari 2022 pukul 12:06

(28)

6

yang mempelajari tata cara membaca Al-Qur'an secara tartil. Ilmu ini sangat penting bagi umat Islam yang ingin membaca Al Quran secara Tartil.

Ibnu Mas‟ud adalah salah satu sahabat Nabi Muhammad yang mampu melantunkan Al-Qur'an dengan Tartil. Bahkan Rasulullah SAW sering meminta Ibnu Mas'ud untuk membacakan ayat-ayat Al-Qur'an, dan Rasulullah SAW mendengarkannya. Meskipun demikian, Allah sangat ber- syukur kepada mereka yang masih dalam proses belajar seperti yang masih terbata-bata, namun antusias membaca Al-Qur'an. Allahakan tetap mem- berikannya pahala yang berkali lipat sebagai suati bentuk penghargaan kepa- danya. Hal ini didasarkan pada hadits Aisyah berikutnya.

ٍَْبُع ٍُْبا َلاَق َتََا ََٕع ًِبَأ ٍَْع اًعًٍَِج ُّي ِشَبُغْنا ٍذٍَْبُع ٍُْب ُذاًَحُي َٔ ٍذٍِعَع ٍُْب ُتَبٍَْخُق اََُثاذَح ُٕبَأ اََُثاذَح ٍذ

َص ِ االلّ ُلُٕع َس َلاَق ْجَناَق َتَشِئاَع ٍَْع ٍواَشِْ ٍِْب ِذْعَع ٍَْع ىَف َْٔأ ٍِْب َة َسا َس ُص ٍَْع َةَداَخَق ٍَْع َتََا ََٕع ٍَِّْهَع ُ االلّ ىاه

ْقٌَ يِزانا َٔ ِة َس َشَبْنا ِوا َشِكْنا ِة َشَفاغنا َعَي ٌِآ ْشُقْناِب ُشِْاًَْنا َىاهَع َٔ

ٌِا َشْجَأ َُّن ٌّقاَش ٍَِّْهَع َُْٕ َٔ ٍِِّف ُعَخْعَخَخٌَ َٔ ٌَآ ْشُقْنا ُأ َش

"Dari 'Aisyah Radhiallahu 'Anha berkata, Rasulullah SAW bersabda: "Orang yang mahir dalam membaca Al-Qur'an akan berkum- pul bersama para malaikat yang mulia lagi taat. Sedangkan orang yang membaca Al-Quran'an dengan terbata-bata dan merasa berat membacan- ya, akan mendapatkan pahala yang berlipat ganda." (HR. Muslim, no.

244)10.

Keistimewaan membaca Al-Qur'an dengan tartil adalah baik untuk perkembangan otak dan kecerdasan. Penelitian ilmiah juga menegaskan fakta bahwa membaca Al-Qur'an dengan taltil dapat meningkatkan kecerdasan dan daya ingat. Hasil penelitian menarik kesimpulan bahwa tidak ada bacaan yang dapat meningkatkan daya ingat dan ketenangan seseorang, kecuali membaca Al-Qur'an. Saya seorang psikiater bernama dr. Al-Qadhi menjelas- kan fakta ini. Melalui studi panjang dan serius di sebuah klinik besar di Flor-

10 Abu al-Husain Muslim IBN al-Hajjaj al-Qusyairi al, Sahih Muslim, Juz 1, (Beirut: Dar Ihya' al-Kutub al-'Arabiyyah, 1998), Kitab Salat al-Musafirin wa Qasruha, Bab Fadlu al-Mahir fi Al- Qur'an, h. 549

(29)

ida, AS, ia merasakan perubahan fisiologis yang luar biasa hanya dengan mendengarkan ayat-ayat Al-Qur'an, baik yang berbahasa Arab ataupun tidak.

Penurunan depresi, kesedihan, ketenangan pikiran, dan pencegahan berbagai penyakit adalah efek umum yang dirasakan oleh orang-orang yang diteliti.

Survei dilakukan sebanyak 210 kali dan dibagi menjadi dua sesi yaitu mem- baca Al-Qur'an secara mendetail dan membaca bahasa Arab non-Qur'an.

Ringkasnya, hingga 65% responden merasakan kedamaian saat membaca Al- Qur'an dan hanya 35% saat mendengarkan bahasa Arab non-Quran. Hal ini menunjukkan bahwa efek membaca Alquran tentu sangat luar biasa bagi ketenangan jiwa.11

Mengetahui keistimewaan membaca Al-Qur'an di Tartil dapat mem- icu semangat untuk terus belajar dan meningkatkan bacaan Al-Qur'an Anda.

Proses membaca dan menulis Al-Qur'an harus dilakukan sesegera mungkin, terutama bagi anak-anak yang memasuki usia emas, namun mungkin ada orang dewasa yang tidak memiliki kesempatan untuk belajar membaca Al- Qur'an dengan baik di masa kecilnya. Untuk itu, ada banyak cara yang bisa Anda pilih sebagai panduan belajar membaca Al-Qur‟an di Tartil, Salah satunya adalah metode Bagdadi.

Dari surat dan hadits yang di paparkan diatas, kita sebagai umat mus- lim diwajibkan untuk membaca Al-Qur‟an dengan tartil. Namun yang terjadi dimasyarakat jauh dari pada itu. Karena masih banyak umat muslim yang be- lum bisa membaca Al-Qur‟an dengan baik bahkan banyak yang masih buta huruf Al-Qur‟an.

Menurut kajian Komjen Pol Dr, Presiden Yayasan Riset Indonesia (HC) Syafruddin mengatakan pada 12 April 2021 bahwa 65 persen penduduk Indonesia yang beragama Islam tidak bisa membaca Al-Qur‟an. Data ini rel-

11 Ustadz Rizem Aizid, “Tartil Al-Qur‟an Untuk Kecerdasan dan Kesehatanmu” , (Yogyakarta : Diva Press, 2016), hlm. 83-85.

(30)

8

evan untuk penelitian dan penelitian mendalam oleh organisasi pemuda Islam dan tokoh pemuda Islam. 65% “tidak bisa membaca Al-Qur'an, apalagi Hafiz al-Qur'an," kata Syafruddin, Senin (4 Desember) dalam soft launching “Indo- nesia Mengaji untuk Kemakmuran dan Kedamaian Bangsa”. 12

Berdasarkan hasil analisis penulis dalam kegiatan PLP II (Pengenalan Lapangan Persekolahan) yang dilakukan selama satu bulan dalam hal ini, penulis mendapati siswa SMKN 3 Kota Tangerang Selatan rata-rata siswa kelas X jurusan OTKP (Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran) masih mengalami kesulitan dalam membaca Al-Qur‟an. Dalam proses wawancara pada penelitian sebelumnya didapati bahwa faktor penghambat siswa dalam membaca Al-Qur‟an adalah pengaruh gadget yang sangat besar, di mana siswa terlena dengan konten-konten yang disajikan di media sosial sehingga membuat siswa nyaman berlama-lama dengan gadgetnya yang membuat lalai dan menyita waktu siswa untuk beraktivitas lain, terutama membaca Al- Qur‟an sehingga menurunnya minat siswa untuk belajar membaca Al-Qur‟an.

Alasan selanjutnya siswa masih terhambat dalam membaca Al-Qur‟an yaitu ketidak cocokan metode yang digunakan dalam belajar membaca Al- Qur‟an, beberapa siswa berpendapat tidak cukup berkembang dan merasa monoton belajar membaca Al-Qur‟an dengan metode sebelumnya. Alasan berikutnya kurangnya pemahaman dalam ilmu tajwid seperti pemahaman pada, makharijul huruf, sifat al-huruf, ahkam al-huruf , al-mad wa al-qashr yang mana, ini menjadi faktor penghambat terbesar siswa dalam membaca Al-Qur‟an dengan baik, Setelah ditelusuri lebih dalam tentang penguasaan ilmu tajwid siswa, didapati bahwa dalam proses pembelajaran membaca Al- Qur‟an dengan metode yang sebelumnya, siswa tidak belajar mengenai

12 Syafruddin, 65 Persen Muslim Indonesia tak Bisa Baca Al-Qur‟an dalam Repub- lika. https://www.republika.co.id/berita/qrg66d469/syafruddin-65-persen-muslim-indonesia- tak-bisa-baca-Al-Qur‟an Di akses tanggal 5 February 2022 pukul 01:11 AM.

(31)

tempat keluarnya huruf yaitu Makhorijul huruf, yang mana siswa hanya belajar bagaimana bunyi hurufnya saja dan hukum bacaan.

Dari hasil penelitian pertama yang dilakukan pada kegiatan PLP II tidak hanya menemukan faktor penghambat siswa dalam membaca Al- Qur‟an saja, tetapi ada hal menarik juga yang ditemukan, yaitu semangat siswa yang masih mau dan haus akan belajar membaca Al-Qur‟an. Hal tersebut ditemukan ketika wawancara dengan siswa yang mana alasan siswa berhenti mengaji disesabkan yaitu tidak adanya wadah untuk siswa belajar membaca Al-Qur‟an, karena isu yang terjadi dimasyarakat bahwa TPQ adalah tempat belajar membaca Al-Qur‟an hanya untuk anak-anak usia 4 – 12 tahun saja sehingga siswa tidak memiliki tempat untuk belajar membenarkan bacaan Al-Qur‟an.

Hal tersebut membuat penulis tertarik untuk meneliti lebih dalam dan memberikan solusi untuk siswa yang mengalami kesulitan membaca Al- Qur‟an dengan menggunakan metode Bagdadi dalam pembelajaran membaca Al-Qur‟an, yang sebelumnya metode bagdadi ini belum pernah digunakan untuk sarana belajar membaca Al-Qur‟an.

Permasalahan diatas menjadi perhatian penting untuk diteliti lebih lanjut, mengingat Al-Qur‟an adalah kitab suci yang diturunkan bukan hanya untuk zaman nabi saja, tetapi Al-Qur‟an juga diturunkan untuk zaman sekarang dan zaman yang akan datang. Dengan demikian penulis menu- angkan permasalahan tersebut dalam penelitian yang berjudul “Penggunaan Metode Bagdadi Dalam Meningkatkan Kemampuan Praktik Makhorijul Hu- ruf Pada Siswa Kelas X Smkn 3 Tangerang Selatan”.

(32)

10

B. Permasalahan 1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut:

a. Kesulitan membaca Al-Qur‟an pada siswa b. Kurangnya minat untuk belajar Al-Qur‟an

c. Metode belajar membaca Al-Qur‟an yang digunakan kurang tepat d. Kurangnya pemahaman dalam ilmu tajwid (makharijul huruf, sifat

al-huruf,ahkam al-huruf , al-mad wa al-qashr) e. Tidak adanya wadah belajar membaca Al-Qur‟an 2. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, untuk menghindari kekeliruan dan inkonsistensi antara pembahasan dengan pokok masalah, maka penulis membatasi masalahnya sebagai berikut:

a. Penggunaan Metode Bagdadi Dalam Pembelajaran Makhorijul huruf pada siswa kelas X OTKP 2 SMKN 3 Tangerang Selatan.

b. Meningkatkan Pemahaman Makhorijul huruf dengan menggunakan metode Bagdadi pada siswa kelas X OTKP 2 SMKN 3 Tangerang Selatan.

3. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan di atas, maka penulis merumuskan masa- lahnya sebagai berikut:

a. Bagaimana penggunaan Metode Bagdadi Dalam Pembelajaran Ma- khorijul huruf pada siswa kelas X OTKP 2 SMKN 3 Tangerang Se- latan ?

b. Adakah peningkatkan Pemahaman Makhorijul huruf dengan menggunakan metode Bagdadi pada siswa kelas X OTKP 2 SMKN 3 Tangerang Selatan

(33)

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui Bagaimana penggunaan Metode Bagdadi Dalam Pembelajaran Makhorijul huruf pada siswa kelas X OTKP 2 SMKN 3 Tangerang Selatan.

2. Untuk mengetahui adakah peningkatan dalam pemahaman makhorijul huruf setelah menggunakan metode bagdadi pada siswa kelas X OTKP 2 SMKN 3 Kota Tangerang Selatan.

D. Manfaat Penelitian 1. Secara Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan pembaca tentang keistimewaan kitab suci Al-Qur‟an yang dapat memuliakan siapa yang membaca, menghafal, dan mengamalkannya. Khususnya dalam meningkatkan pengetahuan makhorijul huruf.

2. Secara Praktis

a. Bagi siswa kelas X SMKN 3 Tangerang Selatan sebagai motivasi agar lebih semangat lagi dalam memperbaiki dan mempelajari bacaan Al- Qur‟an yang baik juga benar.

b. Bagi penulis ini merupakan sebagai motivasi meningkatkan kualitas diri dan menambah khazanah keilmuan.

c. Untuk masyarakat atau pembaca dapat termotivasi untuk belajar membaca Al-Qur‟an dengan tartil.

E. Tinjauan Pustaka

1. Skripsi Afifah, dengan judul skripsi “Efektivitas Metode Qiroati Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur`Ān Di Tpq Fatahillah Cipete Utara Jakarta Selatan”. Institut Ilmu Al-Qur'an Jakarta - Program Studi: Pendidikan Agama Islam, 2021.”. Tujuan

(34)

12

dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kemampuan membaca Al-Qur`ān santri TPQ Fatahillah kemudian untuk mengetahui apakah metode Qiroati efektif diterapkan dalam pembelajaran Al-Qur`ān Di TPQ Fatahillah.

Hasil penelitian ini mengindikasi bahwa metode Qiroati sangat berpengaruh digunakan untuk meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur`ān santri di TPQ Fatahillah dengan bacaan yang baik dan benar. Namun, peningkatan dalam pembelajaran harus tetap diterapkan agar kualitas yang sudah bagus dapat dipertahankan dan kualitas yang masih kurang terhadap bacaan Al-Qur`ān santri TPQ Fatahillah dapat ditingkatkan.

Persamaan dari skripsi ini dengan penulis yaitu sama-sama terfokus pada peningkatan pemahaman ilmu membaca Al-Qur‟an.

Sedangkan perbedaannya yaitu objek yang diamati berbeda.

2. Skripsi Ilham Robbyansa , dengan judul skripsi “Penerapan Metode Al-Baghdad Dalam Kegiatan Belajar Al-Qur'an Di Musholla Ainul Yaqin Kecamatan Ratu Agung Kota Bengkulu”. Institut Agama Islam Negeri Bengkulu - Program Studi: Pendidikan Agama Islam, 2021.”

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran metode Al-Baghdad dalam kegiatan belajar Al-Qur'an jama‟ah di Musholla Ainul Yaqin Kecamatan Ratu Agung kota Bengkulu dan untuk mengetahui kendala yang dihadapi dalam pembelajaran metode Al-Baghdad dalam kegiatan belajar Al-Qur'an jama‟ah di Musholla Ainul Yaqin Kecamatan Ratu Agung kota Bengkulu.

Hasil dari penelitian ini adalah Pengajar telah melakukan pembelajaran Al-Qur‟an menggunakan metode Al-Baghdad dengan cukup baik. Pembelajaran yang telah mengalami peningkatan dalam

(35)

segi ejaan, bacaan serta hukum bacaan Al-Qur‟an. Kondisi dalam belajar cukup baik. Hal ini ditandai dengan meningkatnya ejaan dan bacaan Al-Qur‟an. Perubahan itu terlihat: pertama, jama‟ah menjadi lebih baik dan adanya perubahan dalam segi ejaan bacaan Al-Qur‟an.

Kedua, bacaan Al-Qur‟an jama‟ah menjadi lebih baik. Ketiga, jama‟ah menjadi termotivasi dan semangat tinggi dengan adanya pembelajaran metode Al-Baghdad.

Persamaan dari skripsi ini dengan penulis yaitu sama-sama menggunakan metode Bagdadi peningkatan pemahaman ilmu membaca Al-Qur‟an. Sedangkan perbedaannya yaitu objek yang diamati berbeda.

3. Skripsi Husnul Amri, dengan judul skripsi “Implementasi Metode Al- Bagdadi Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur‟an Di Tpa Al-Khairiyah Desa Putihdoh Kecamatan Cukuhbalak Kabupaten Tanggamus-Lampung”. Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung - Program Studi: Pendidikan Agama Islam, 2020. ”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Implementasi Metode Al- Bagdadi dalam meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur‟an di TPA Al-khairiyah.

Hasil penelitian ini mengindikasi bahwa pelaksanaan metode bagdadi yah dalam pembelajaran membaca AlQur‟an siswa diharapkan menghafal huruf hijaiyah, pengenalan huruf dengan harakat, pengenalan huruf sambung dan pengenalan Juz 'Amma dan efektivitas metode bagdadi yah dalam pembelajaran membaca AlQur‟an diberikan dijenjang TPQ dengan sistem privat. Baik TPQ siswa dikelompokkan dalam kelas-kelas, setiap kelas antara 10-15 anak, ada seorang wali kelas dan dibantu oleh beberapa orang guru

(36)

14

privat jumlah guru privat tiap kelas disesuaikan dengan jumlah siswa dalam kelas.

Persamaan dari skripsi ini dengan penulis yaitu sama-sama terfokus pada peningkatan pemahaman ilmu membaca Al-Qur‟an.

Sedangkan perbedaannya yaitu objek yang diamati berbeda, skripsi ini meneliti.

4. Skripsi Fitriyah Nurlaili, dengan judul skripsi “Studi Komparasi Kemampuan Membaca Al-Qur‟an Dengan Menggunakan Metode Bagdadiyah Dan Metode Iqra‟ Pada Santri Di Taman Pendidikan Al- Qur‟an Al-Autad Jengglong Kecamatan Parang Kabupaten Magetan”. Institut Agama Islam Negeri Ponorogo - Program Studi:

Pendidikan Agama Islam, 2020. ”. Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui kemampuan membaca Al-Qur‟an santri yang menggunakan metode Bagdadiyah di Taman Pendidikan Al-Qur‟an AlAutad Jengglong Kecamatan Parang Kabupaten Magetan. Yang kedua untuk mengetahui kemampuan membaca Al-Qur‟an santri yang menggunakan metode Iqra‟ di Taman Pendidikan Al-Qur‟an Al- Autad Jengglong Kecamatan Parang Kabupaten Magetan, dan untuk mengetahui apakah ada perbedaan kemampuan membaca AlQur‟an yang signifikan antara santri yang menggunakan metode Bagdadiyah dan metode Iqra‟ di Taman Pendidikan Al-Qur‟an Al-Autad Jengglong Kecamatan Parang Kabupaten Magetan.

Hasil penelitian ini Kemampuan membaca Al-Qur‟an santri yang menggunakan metode Bagdadiyah, berdasarkan hasil penelitian diketahui rata-ratanya adalah 52 yang termasuk dalam kategori sedang. Dalam rubrik/pedoman penilaian, yang termasuk dalam kategori sedang adalah santri yang memiliki kemampuan cukup dalam kelancaran membaca Al-Qur‟an, ilmu tajwid, dan makharijul huruf.

(37)

5. Skripsi Yunita Hidayati, dengan judul skripsi “Efektivitas Metode Bagdadi yah dalam Pembelajaran Membaca Al-Qur‟an pada TPA Al- Munawaroh Desa Mulyoasri Kecamatan Tulang Bawang Tengah Kabupaten Tulang Bawang Barat”. Institut Agama Islam Negeri(Iain) Metro - Program Studi: Pendidikan Agama Islam, 2020. ”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan metode bagdadi yah dalam pembelajaran membaca Al-Quran pada TPQ Al- Munawwaroh Desa Mulyoasri Kecamatan Tulang Bawang Tengah Kabupaten Tulang Bawang Barat, kemudian untuk mengetahui efektivitas metode bagdadi yah dalam pembelajaran membaca Al- Qur‟an pada TPQ Al-Munawwaroh Desa Mulyoasri Kecamatan Tulang Bawang Tengah Kabupaten Tulang Bawang Barat, dan untuk mengetahui kesulitan apa saja yang dialami siswa dalam pembelajaran membaca Al-Qur‟an pada TPQ Al-Munawwaroh Desa Mulyoasri Kecamatan Tulang Bawang Tengah Kabupaten Tulang Bawang Barat.

Yang terakhir mengetahui faktor penghambat dalam Pembelajaran Membaca Al-Qur‟an pada TPQ Al-Munawwaroh Desa Mulyoasri Kecamatan Tulang Bawang Tengah Kabupaten Tulang Bawang Barat.

Hasil penelitian ini adalah Pelaksanaan metode bagdadi yah dalam pembelajaran membaca AlQur‟an siswa diharapkan menghafal huruf hijaiyah, pengenalan huruf dengan harakat, pengenalan huruf sambung dan pengenalan Juz „Amma , dan efektivitas metode bagdadi yah dalam pembelajaran membaca Al-Qur‟an diberikan dijenjang TPQ dengan sistem privat. Baik TPQ siswa dikelompokkan dalam kelas-kelas, setiap kelas antara 10-15 anak, ada seorang wali kelas dan dibantu oleh beberapa orang guru privat jumlah guru privat tiap kelas disesuaikan dengan jumlah siswa dalam kelas.

(38)

16

Dari kelima skripsi yang saya baca, persamaannya terdapat pada objeknya yaitu sama-sama meneliti tentang metode meningkatkan pemahaman ilmu membaca Al-Qur‟an dengan metode Bagdadi . Sedangkan perbedaannya terletak pada subjeknya penelitian.

Keunikan didalam penelitian skripsi penulis terdapat subjek yang berbeda dengan kelima skrpisi diatas yaitu penulis meneliti siswa kelas X, karena berdasarkan analisa penulis ketika melakukan PLP2 mendapatkan siswa kelas X SMKN 3 Tangerang Selatan masih banyak yang belum bisa membaca Al-Qur‟an dengan baik dan sesuai makhrojnya.

F. Sistematika Penulisan

Teknik penulisan ini merujuk pada buku Petunjuk Teknik Penulisan Proposal dan Skripsi Institut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta, yang diterbitkan oleh LPPI IIQ Jakarta Tahun 201713. Penulisan skripsi terbagi menjadi 5 bab, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini mencakup tentang uraian yang mengenai latar belakang masalah, tujuan masalah dan manfaat penelitian, kajian pustaka, metodologi dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan teori-teori yang bersangkutan dengan pembahasan yang sesuai dengan penelitian, yaitu meliputi membaca Al-Qur‟an, metode belajar membaca Al-Qur‟an dan ilmu tajwid.

13 Huzaemah Tahido Yanggo dkk, Petunjuk Teknis Penulisan Proposal dan Skripsi Institut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta, (LPPI IIQ Jakarta:2017), Hal. 1-8

(39)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini mencakup tentang pendekatan, jenis penelitian, teknik pengumpulan data dan analisis data.

BAB IV ANALISIS DATA

Bab ini peneliti akan menganalisis bagaimana penggunaan metode Bagdadi dalam meningkatkan pemahaman makhorijul huruf siswa kelas X OTKP SMKN 3 Kota Tangerang Selatan.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisikan kesimpulan berdasarkan hasil penelitian dan saran-saran, kemudian dilanjutkan dengan daftar pustaka serta lampiran-lampiran yang berkenaan dengan penelitian.

(40)

18 BAB II

LANDASAN TEORI

A. Penggunaan Metode Pembelajaran 1. Penggunaan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata penggunaan berarti proses, cara, atau perbuatan menggunakan sesuatu. Arti lainnya dari menggunakan adalah pemakaian.1 Penggunaan juga berarti memakai atau menggunakan sesuatu seperti fasilitas , media, produk dll.2 Menurut penulis arti penggunaan adalah memanfaatkan segala sesuatu yang berbentuk benda atau berbentuk lainnya .

2. Metode

Metode menurut bahasa merupakan cara yang teratur dan bijaksana untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Metode ini juga berasal dari kata Yunani methodos. Ini berarti jalan atau cara. Metode pembelajaran dapat didefinisikan sebagai metode yang digunakan guru untuk mengajar siswa selama proses pembelajaran.3

Metode berarti bagaimana cara yang harus digunakan dalam menyajikan materi pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran Anda.4 Secara istilah menurut Armai Arief metode berarti suatu cara yang harus di- lalui untuk menyajikan suatu bahan sehingga tercapai suatu tujuan.5 Menurut Juliansyah Noor, metode dapat dikatakan sebagai suatu proses atau prosedur

1 Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) https://kbbi.lektur.id/penggunaan dikutip 20 Mei 2022 pukul 08:30

2 Ardianto Elvinaro, Komunikasi Massa : Suatu Pengantar, (Bandung : Simbiosa Rekatama Media, 2004), hlm. 125.

3 Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam. (Jakarta : kalam mulia :2015), Hlm.271.

4 Ahmad Munjin Nasih, Metode Dan Teknik Pembelajaran Pendidikan Agama Is- lam, (Bandung: PT. Refika Aditama, 2009) Hlm.29.

5 Armai Arief, Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002).hlm. 40.

(41)

yang sistematis yang hakikatnya adalah prinsip dan teknik ilmah dalam disiplin ilmu untuk mencapai suatu tujuan.6 Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), metode adalah cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang dikehenda- ki.7

3. Pembelajaran

Belajar pada dasarnya adalah suatu proses interaksi individu terhadap segala keadaan yang ada di sekitar. Belajar dapat dipahami sebagai proses yang terarah kepada tujuan dan proses melakukan melalui berbagai pengala- man. Belajar juga merupakan proses melihat, mengamati, dan memahami segala sesuatu yang sifatnya luas. Kegiatan pembelajaran dilakukan oleh dua orang, yaitu guru dan siswa. Perilaku guru adalah mengajar dan perilaku siswa adalah belajar8

Menurut Gagne dan Brigga, pembelajaran adalah rangkaian peristiwa (events) yang mempengaruhi pembelajaran sehingga proses belajar dapat ber- langsung dengan mudah. Pembelajaran tidak hanya terbatas pada event- event yang dilakukan oleh guru, tetapi mencakup semua event yang mempu- nyai pengaruh langsung pada proses belajar.9

Menurut Sardiman, pembelajaran sering disebut dengan interaksi edukatif. Menurut beliau, interaksi edukatif adalah interaksi yang dilakukan secara sadar dan mempunyai tujuan untuk mendidik, dalam rangka mengan- tar peserta didik ke arah kedewasaannya. Pembelajaran merupakan proses yang berfungsi membimbing para peserta didik di dalamkehidupannya, yakni

6 Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group,2011) hlm. 22-23.

7 Kamus Besar Bahasa Indonesia© 2016 Badan Pengembangan dan Pembinaan Ba- hasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia

8 Rusman, Deni Kurniawan, dan Cepi Riyana, Pembelajaran Berbasis Teknologi In- formasi dan Komunikasi, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2012), hlm. 15.

9 Abdul Majid, Belajar dan Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya Off- set, 2012), hlm. 269.

(42)

20

membimbing mengembangkan diri sesuai dengan tugas perkembangan yang harus dijalani.10 Dapat disimpulkan metode pembelajaran Al-Qur‟an adalah suatu proses yang ditempuh dalam mempelajari bacaan Al-Qur‟an dari yang paling basic sampai yang paling advance.

B. Al-Qur’an

Secara bahasa Al-Qur‟an berasal dari kata Qara‟a. Yaqra‟u, Qira‟atan, yang berarti bacaan. Sementara Qara‟a yang memiliki arti mengumpulkan dan menghimpun. Qara‟a berarti merangkai huruf-huruf dan kata-kata satu dengan yang lainnya dalam satu ungkapan kata yang teratur. Al-Qur‟an asal- nya sama dengan Qira‟a yaitu akar kata (masdar – infinitatif) dari Qora‟a, Qira‟atan wa Qur‟anan.11

Pengertian Al-Qur‟an secara bahasa secara Bahasa menurut Muham- mad Quraish Shihab, Al-Qur‟an diambil dari kata: شق ا - اشقٌ- ةاشق- اَاشقٔ yang berarti sesuatu yang dibaca. Dapat diartikan bahwa Al-Qur'an memiliki mak- na anjuran kepada umat Islam untuk dibaca. Al-Qur‟an juga bentuk mashdar dari ةاشقنا yang berarti menghimpun dan mengumpulkan. Makna tersebut be- rarti Al-Qur‟an menghimpun beberapa huruf, kata, dan kalimat secara tertib sehingga tersusun rapi menjadi satu kesatuan yang benar. Oleh karena itu Al- Qur‟an harus dibaca dengan benar sesuai sesuai dengan makhraj dan sifat- sifat hurufnya, juga dipahami, diamalkan dalam kehidupan sehari-hari dengan tujuan apa yang dialami masyarakat untuk menghidupkan Al-Qur‟an baik secara teks, lisan ataupun budaya.12

Menurut istilah, kata Al-Qur‟an (Quran) tidak lain tidak bukan yang dimaksud adalah kitabullah atau kalamullah subhanahu wa ta‟ala yang di-

10 Abdul Majid, Belajar dan Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya Off- set, 2012), hlm. 283.

11 Syaikah Manna‟ Al-Qaththan, Pengantar Studi Al-Qur‟an, (Jakarta: Pustaka Al- Kautsar, 2006), hlm. 16.

12 M. Quraish Shihab, Dkk, Sejarah dan Ulumul Qur‟an. hlm. 15.

(43)

turunkan sebagai wahyu kepada Nabi Muhammad Saw. dilihat dari makna dan lafazh, yang membacanya adalah ibadah, susunan kata dan isinya meru- pakan mukjizat, termaktub di dalam mushaf dan dinukil secara mutawatir.

Sebutan kalam Allah untuk Al-Qur‟an ini tidak diberikan oleh Nabi Mu- hammad, juga tidak boleh para sahabat, tetapi dari Allah SWT. Dialah yang memberikan nama kitab suci agama Islam ini Quran atau Al-Qur‟an.13

Sedangkan menurut istilah Ahmad Syarifuddin mendefinisikan Al- Qur‟an sebagai kalam Allah SWT yang diturunkan (diwahyukan) kepada Nabi Muhammad SAW melaui perantara malaikat Jibril, yang merupakan mukjizat yang diriwayatkan secara mutawatir, yang ditulis dimushaf, dan membacanya merupakan ibadah.14

Menurut para ahli ushul fiqh Al-Qur‟an secara istilah adalah:

1. Al-Qur‟an adalah firman atau kalam Allah SWT, bukan perkataan Malaikat Jibril (dia hanya penyampai wahyu dari Allah), bukan sabda Nabi Muhammad SAW. (beliau hanya penerima wahyu Al-Qur‟an dari Allah), dan bukan perkataan manusia biasa, mereka hanya berkewajiban mengamalkannya.

2. Al-Qur‟an hanya diberikan kepada Nabi Muhammad SAW. Tidak diberikan kepada Nabi-nabi sebelumnya. Kitab suci yang diberikan kepada para nabi sebelumnya bukan bernama Al-Qur‟an tapi memiliki nama lain; Zabur adalah nama kitab yang diberikan kepada Nabi Daud, Taurat diberikan kepada Nabi Musa, dan Injil adalah kitab yang diberikan kepada Nabi Isa as.

3. Al-Qur‟an adalah mukjizat, maka dalam sepanjang sejarah umat manusia sejak awal turunnya sampai sekarang dan mendatang tidak

13 Umi Sumbulah, Dkk, Studi Al-Qur‟an dan Hadis (Malang: UIN Maliki Press, cet I, 2014), hlm. 5.

14 Ahmad Syarifuddin, Mendidik Anak Membaca, Menulis, dan Mencintai Al- Qur‟an, (Jakarta: Gemasano,2004), hlm. 16.

(44)

22

seorangpun yang mampu menandingi Al-Qur‟an, baik secara individ- ual maupun kolektif, sekalipun mereka ahli sastra bahasa dan sepen- dek-pendeknya surat atau ayat.

4. Diriwayatkan secara mutawatir artinya Al-Qur‟an diterima dan diri- wayatkan oleh banyak orang yang secara logika mereka mustahil un- tuk berdusta, periwayatan itu dilakukan dari masa ke masa secara ber- turut-turut sampai kepada kita.

5. Membaca Al-Qur‟an dicatat sebagai amal ibadah. Di antara sekian banyak bacaan, hanya membaca Al-Qur‟an saja yang dianggap iba- dah, sekalipun membaca tidak tahu maknanya, apalagi jika ia menge- tahui makna ayat atau surat yang dibaca dan mampu mengamalkann- ya. Adapun bacaam-bacaan lain tidak dinilai ibadah kecuali disertai niat yang baik seperti mencari Ilmu.15

Al-Qur'an adalah kitab suci yang diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW. Sebagai manfaat yang tak tertandingi bagi alam se- mesta. Wahyu Tuhan dikumpulkan di sana. Ini adalah panduan, instruksi, dan pelajaran bagi mereka yang percaya dan mengamalkannya. Al-Qur'an adalah kitab suci paling lengkap yang diturunkan oleh Allah SWT, dan isinya hanya berisi prinsip-prinsip Syariah yang ditemukan dalam kitab-kitab sebelumnya.

Oleh karena itu, siapapun yang beriman kepada Al-Qur'an akan meningkat- kan kecintaannya terhadapnya. Dari sini dapat kita simpulkan bahwa mem- baca Al-Qur'an adalah kegiatan yang bermanfaat dan mendapat pahala di ma- ta Allah SWT. Al-Qur'an juga merupakan pedoman atau landasan bagi ke- hidupan manusia. Al-Qur'an memiliki petunjuk untuk mengatasi masalah yang dihadapi dunia ini. 16

15 Anshori, Ulumul Quran, (Jakarta: Rajawali Press, 2013) hlm. 106-107.

16 Amin Suma Wijaya, Paradigma Qur‟ani, (Bogor: Indi Grafika & MIL, 2006) hlm. 1-3.

(45)

1. Membaca Al-Qur‟an

Studi membaca yang dilakukan oleh psikolog tersebar luas di negara maju dan mencakup ratusan studi membaca dari berbagai disiplin ilmu seper- ti linguistik, neurologi, pedagogi, dan psikologi. Studi pemahaman membaca yang dilakukan oleh para psikolog sangat beragam dan mencakup aspek kog- nitif dan perkembangan pendidikan pemahaman membaca.

Menurut buku dari Lina Ulwia dan Estee Nurelisa berjudul Membaca Indonesia, membaca adalah salah satu kegiatan yang membuat kita berpikir.17 Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), membaca adalah kegiatan melihat dan memahami apa yang sedang ditulis (dengan berbicara atau hanya dengan pikiran).18

Membaca adalah segala kegiatan yang dilakukan pembaca untuk memperoleh informasi yang terkandung dalam suatu bahan bacaan. Produk membaca adalah hasil dari proses membaca. Artinya, untuk memahami isi bacaan.

Membaca adalah kegiatan atau metode untuk mengembangkan ke- mampuan berpikir. Dengan membaca, seseorang secara tidak langsung mengumpulkan kata demi kata dengan mengaitkan maksud dan arah bacaannya. Dan itu memungkinkan pembaca untuk akhirnya menyimpulkan dalam diskusinya.19

Membaca adalah keterampilan yang melibatkan tidak hanya penguca- pan huruf dan kata, tetapi juga berbagai pikiran dan tugas berpikir, dan meru-

17 Rina Ulwia dan Esti Nurelysa, Indonesia Membaca, (2019, GUEPEDIA Publish- er) hlm.11.

18 KBBI , Badan pengembangan dan pembinaan bahasa, kementrian pendidikan ke- budayaan riset dan teknologi Republik Indonesia

https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/membaca Di akses tanggal 2 April 2022 pukul 01:20 AM

19 John Dewey Adica,Teori Tentang Membaca Menurut Beberapa Cendekiawan, Si- labus.web.id https://www.silabus.web.id/membaca/ Di akses tanggal 2 April 2022 pukul 01:35 AM

(46)

24

pakan salah satu keterampilan bahasa yang sederhana dan non-sepele. Mem- baca adalah suatu kegiatan yang melibatkan segala bentuk pemikiran, penilaian, pengambilan keputusan, analisis, dan pencarian pemecahan masa- lah.20

Menurut Hodgson, yang dikutip oleh Henry Guntur Tarrigan, mem- baca adalah proses yang digunakan pembaca untuk mendapatkan pesan yang ingin disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata dan bahasa tulis.21

Tarigan mengatakan membaca adalah proses yang dilakukan dan digunakan pembaca untuk menangkap pesan yang disampaikan pengarang melalui media bahasa tulis. Dari sini kita dapat menyimpulkan bahwa mem- baca adalah keterampilan bahasa yang sangat penting karena merupakan alat yang paling penting untuk memperoleh pengetahuan. Membaca adalah kon- versi dari apa yang diucapkan menjadi apa yang diucapkan. Dengan kata lain, membaca menerjemahkan bahasa lisan ke dalam bahasa tulisan. 22

Menurut penulis membaca adalah suatu aktivitas berfikir dalam mengelola dan menyusun simbol berupa huruf menjadi suatu rangkaian huruf yang di lafalkan dengan mulut sebagai salah satu panca indra untuk mem- baca.

Jadi dapat disimpulkan yaitu Membaca merupakan suatu kemahiran dalam menyusun huruf karena itu merupakan alat yang paling utama untuk menyusun ayat-ayat Al-Qur‟an. Membaca Al-Qur‟an adalah mengubah wujud tulisan menjadi wujud lisan, yang mana kalimat-kalimat Allah yang berwujud tulisan akan di olah menjadi wujud suara (lisan).

20 Abdul Hamid, Uril, dan Bisri , Pembelajaran Bahasa Arab Pendekatan, Metode, Strategi, Materi, dan Media, {Malang: UIN Malang Press (Anggota IKAPI), 2008), h. 45-46

21 Henry Guntur Tarigan, Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, (Ban- dung: FKSS-IKIP, 1979) hlm. 7.

22 Acep Hermawan, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, (Bandung: Remaja Rosdakarya,2011) hlm. 143.

(47)

2. Perintah Membaca Al-Qur‟an

Kewajiban untuk membaca sudah terkandung didalam Al-Qur‟an pada surah Al-„Alaq ayat 1 – 5. Perintah Allah SWT tersebut ditegaskan pada ayat 1 dan ayat 3.

Sebagaimana firman Allah :

َقَلَخ يِذَّلٱ َكِّبَر ِن ۡسٱِب ۡأَزۡقٱ ١

1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan, ٍقَلَع ۡيِه َي ََٰسًِ ۡلۡٱ َقَلَخ ٢

2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.

ُمَز ۡكَ ۡلۡٱ َكُّبَر َو ۡأَزۡقٱ ٣

3. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah,

يِذَّلٱ ِنَلَق ۡلٱِب َنَّلَع ٤

4. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam,

ۡنَل ۡعَي ۡنَل اَه َي ََٰسًِ ۡلۡٱ َنَّلَع ٥

5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.

Iqra‟ atau Membaca adalah kata pertama yang diterima dari wahyu pertama oleh Nabi Muhammad SAW. Artinya kata iqra` sangat penting. Ka- rena itu, dalam rangkaian wahyu pertama, Anda perlu mengulanginya dua kali. Mungkin sedikit mengejutkan ketika perintah itu pertama kali ditujukan, bahkan kepada mereka yang belum pernah membaca buku sebelum wahyu Al-Qur‟an, bahkan mereka yang tidak pandai membaca Al-kitab sampai akhir hayatnya.

Namun kemudian, ketika arti kata salmon roe dipahami, keterkejutan ini sirna dan ternyata perintah ini ditujukan bukan hanya kepada Nabi Mu- hammad sendiri, melainkan kepada umat manusia sepanjang sejarah umat

Referensi

Dokumen terkait

proses perbaikan yang terjadi secara terus menerus untuk memperbaiki cara kerja, meningkatkan mutu, dan produktivitas output dengan cara menanamkan sikap disiplin terhadap

Atas rahmat kesehatan, kesempatan dan segala sesuatunya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Akhir ini dengan judul “ Rancang Bangun Perangkat Lunak

[r]

[r]

[r]

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Bahasa Indonesia SMA Negeri 1 Trenggalek. Tahun

The decreasing effect of polymer’s grains between soil particles and it expands and contracts with absorption and desorption of moisture and makes soil particles close to

DOSIS JUS BUAH NANAS (Ananas comosus Merr.) SEBAGAI DIURESIS PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus