• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh efek country of origin dan persepsi kualitas pada minat beli produk parfum Casablanca : studi pada konsumen parfum Casablanca di Kelurahan Condong Catur, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh efek country of origin dan persepsi kualitas pada minat beli produk parfum Casablanca : studi pada konsumen parfum Casablanca di Kelurahan Condong Catur, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta."

Copied!
166
0
0

Teks penuh

(1)

MINAT BELI PRODUK PARFUM CASABLANCA

(Studi pada Konsumen Parfum Casablanca di Kelurahan Condong Catur, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta)

Dermawati

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, 2013

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keyakinan bahwa parfum Casablanca adalah merek Perancis, efek country of origin, persepsi kualitas pada minat beli. Populasi dalam penelitian ini adalah Konsumen Parfum Casablanca di Kelurahan Condong Catur, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta yang mengetahui dan menggunakan parfum merek Casablanca dengan sampel sebanyak 100 responden. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner. Data dalam penelitian ini dianalisis dengan alat analisis Regresi Linear Berganda dan analisis Regresi Linear Sederhana. Hasil penelitian menunjukkan keyakinan bahwa parfum Casablanca adalah merek Perancis dan efek country of origin memiliki pengaruh positif pada persepsi kualitas. Hasil penelitian analisis ini juga menunjukan bahwa persepsi kualitas memiliki pengaruh positif pada minat beli.

(2)

on the Perfume Casablanca Consumer’s Purchase Interest

(A Consumer’s study of perfume Casablanca in distric Condong Catur, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta)

Dermawati

Sanata Dharma University Yogyakarta, 2013

This research aims to analyze the confidence that Casablanca is brand French perfume, country of origin effect, perceived quality of the purchase interest. The population in this study was a consumer’s study of perfume Casablanca in distric Condong Catur, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta who know and collected brand perfume Casablanca with the sample of 100 respondents. The method for the sampling is purposive sampling. Data were collected using questionnaire.

The data analyze used were Multi Linear Regression analysis and Simple Linear Regression analysis. The result of the research confidence that Casablanca is brand French perfume and country of origin Effect have positive influence on perceived quality. The result of this analysis also show that perceived quality have positive influence on purchase interest.

(3)

(Studi pada Konsumen Parfum Casablanca di Kelurahan Condong Catur, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Oleh: Dermawati NIM: 082214054

PROGRAM STUDI MANAJEMEN, JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(4)

(Studi pada Konsumen Parfum Casablanca di Kelurahan Condong Catur, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Oleh: Dermawati NIM: 082214054

PROGRAM STUDI MANAJEMEN, JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(5)

   

(6)
(7)

Motto dan Persembahan

Sahabat saya yang baik hatinya, janganlah merasa terlambat untuk mencapai impian anda. Kehidupan ini selalu menyediakan hati yang baik nya

untuk jiwa yang ikhlas membarukan diri, yang bangkit melakukan kebaikan yang selama ini tertunda karena keraguan dan rasa malas. Waaktu memang tidak menunggu, tapi kehidupan bias menyegerakan pencapaian impian anda,

jika anda segera memulai. Tidak ada kata terlambat untuk memulai pencapaian impian anda.

“Mario Teguh”

Se sungguhnya , a pa pun ya ng a k a n m e nja di k ua lit a s da la m

hidupk u ha ri ini a da la h se ba b da ri sik a p da n t inda k a nk u se la m a ini.

“ Pe nulis”

Skripsi ini kupersembahkan untuk:

Tuhan Yesus dan Bunda Maria

Yang selalu menjaga, ada pada saat apapun dan tak pernah meninggalkanku

Bapak dan Ibuku

Adik-adik dan Kekasihku,

Yang selalu mendukung, merawat, mendoakan dan memberikan semangat untukku

Sahabat dan teman-temanku,

Yang selalu memberikan warna, semangat dan keceriaan dalam hidupku

(8)

UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN MANAJEMEN - PROGRAM STUDI MANAJEMEN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

Saya yang bertanda tangan di bawah ini, dengan ini menyatakan bahwa Skripsi dengan judul: PENGARUH EFEK COUNTRY OF ORIGIN DAN PERSEPSI KUALITAS PADA

MINAT BELI PRODUK PARFUM CASABLANCA

(Studi pada Konsumen Parfum Casablanca di Kelurahan Condong Catur, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta)

dan diajukan untuk diuji pada tanggal, 27 Maret 2013 adalah hasil karya saya.

Saya juga menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri, dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, saya tiru, atau saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan (disebutkan dalam referensi) pada penulis aslinya.

Bila di kemudian hari terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan tersebut, maka saya bersedia menerima sanksi, yaitu skripsi ini digugurkan dan gelar akademik yang saya peroleh (S.E.) dibatalkan serta diproses sesuai dengan aturan perundang-undangan yang berlaku (UU No 20 Tahun 2003, pasal 25 dan pasal 70).

Yogyakarta, 13 Maret 2013 Yang membuat pernyataan,

Dermawati NIM: 082214054  

(9)

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

Nama : Dermawati

Nomor Mahasiwa : 082214054

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

Pengaruh Efek Country of Origin dan Persepsi Kualitas pada Minat Beli Produk

Parfum Casablanca

(studi pada konsumen parfum Casablanca di Kelurahan Condong Catur, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta)

Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal 13 Maret 2013 Yang menyatakan,

(10)

Puji syukur dan terima kasih kepada Allah atas karunia dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Pengaruh Efek Country Of Origin Dan Persepsi Kualitas Pada Minat Beli Produk Parfum Casablanca: Studi pada Konsumen Parfum Casablanca di Kelurahan Condong Catur, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen, Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulisan skripsi ini dapat selesai dengan baik berkat bantuan berbagai pihak. Untuk itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Drs. H. Herry Maridjo, M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

2. Bapak Dr. Lukas Purwoto, M.Si., selaku Ketua Program Studi Manajemen Universitas Sanata Dharma.

3. Ibu Ike Janita Dewi, S.E., M.B.A., Ph.D., selaku dosen pembimbing I, yang telah mengarahkan dan membimbing penulis dengan keikhlasan dan kesungguhan hati. 4. Ibu Dra. Y. Rini Hardanti, M. Si., selaku dosen pembimbing II, yang telah

mengarahkan dan membimbing penulis sehingga skripsi ini menjadi lebih sempurna.

5. Bapak Dr. H. Herry Maridjo, M.Si. selaku anggota tim penguji yang telah memberi masukan yang sangat berguna.

6. Segenap dosen dan seluruh karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

7. Bapak dan Ibuku tercinta yang selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, nasehat, kebahagiaan, dan memberikan penghidupan yang layak bagiku. Terima kasih juga telah menjadikanku orang yang kuat dan tegar dalam menghadapi hidup sehingga membuatku dewasa dalam menyikapi hidup.

8. Teman-temanku yang banyak membantu dan memberikanku warna, semangat dan keceriaan.

9. Semua orang yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner yang dibagikan dalam penelitian ini.

(11)

dan pengalaman yang dimiliki penulis. Penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca guna menyempurnakan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat dan dapat menjadi bahan masukan bagi rekan-rekan dalam menyusun skripsi.

Yogyakarta, 08 Maret 2013

Penulis

Dermawati

NIM: 082214054

 

(12)

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN KEASLIAN KARYA TULIS ... v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI... ix

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

ABSTRAK ... xvi

ABSTRACT ... xvii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Batasan Masalah ... 6

D. Tujuan Penelitian ... 7

E. Manfaat Penelitian ... 7

F. Sistematika Penelitian ... 8

(13)

D. Pengertian Kualitas ... 18

E. Pengertian Merek ... 20

F. Pengertian Minat Beli ... 28

G. Pengaruh Efek Country of Origin Pada Persepsi Akan Kualitas dan Minat Beli ... 32

H. Kerangka Pemikiran ... 36

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 38

B. Subyek dan Obyek Penelitian ... 38

C. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 39

D. Variabel Penelitian ... 39

E. Operasionalisasi Variabel Penelitian ... 41

F. Populasi dan Sampel ... 42

G. Teknik Pengambilan Sampel ... 44

H. Sumber Data ... 44

I. Teknik Pengumpulan Data ... 45

J. Teknik Pengujian Istrumen ... 46

K. Uji Asumsi Klasik ... 47

L. Teknik Analisis Data ... 49

BAB IV GAMBARAN UMUM SUBYEK PENELITIAN A. Gambaran Umum tentang Parfum ... 54

B. Profil Perusahaan... 56

(14)

C. Analisis Deskriptif Variabel Penelitian ... 70

D. Uji Asumsi Klasik ... 73

E. Analisis Regresi Linear berganda ... 77

F. Analisis Regresi Linear Sederhana ... 80

G. Pembahasan ... 81

BAB VI KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN A. Kesimpulan ... 86

B. Saran ... 87

C. Keterbatasan ... 88

DAFTAR PUSTAKA ... 89

(15)

Tabel Judul Halaman

2.1 Manfaat Merek ... 22

3.1 Variabel, Indikator dan Item ... 41

3.2 Nilai Skala Likert ... 45

4.1 Profil PT. Priskila Prima Makmur ... 58

5.1 Nilai Skala Likert ... 61

5.2 Koefisien Validitas Variabel Keyakinan bahwa Parfum Casablanca adalah merek Perancis ... 63

5.3 Koefisien Validitas Variabel Efek Country of Origin ... 63

5.4 Koefisien Validitas Variabel Persepsi Kualitas ... 64

5.5 Koefisien Validitas Variabel Minat Beli ... 64

5.6 Koefisien Reabilitas ... 65

5.7 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis kelamin ... 66

5.8 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur/Usia ... 67

5.9 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Sekarang ... 68

5.10 Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah penghasilan dalam 1 bulan (jika sudah bekerja)/uang saku dalam 1 bulan (jika belum bekerja) ... 68

5.11 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ... 70

5.12 Deskriptif Keyakinan bahwa Parfum Casablanca adalah Merek Perancis ... 70

5.13 Deskriptif Efek Country of Origin ... 71

5.14 Deskriptif Persepsi Kualitas ... 72

(16)

adalah merek Perancis dan Efek Country of Origin pada

(17)

Gambar Judul Halaman

2.1 Sumber Sekunder Pengenalan Merek ... 28

2.2 Kerangka Pemikiran ... 37

5.1 Hasil Uji Normalitas Data H1 dan H2 ... 74

(18)

DAFTAR LAMPIRAN

Keterangan Judul

Lampiran I Produk-Produk Parfum Casablanca3 Lampiran II Kuesioner

Lampiran III Hasil Validitas dan Reliabilitas Lampiran IV Hasil Deskriptif Responden Lampiran V Hasil Uji Asumsi Klasik Lampiran VI Hasil Regresi Linear Berganda Lampiran VII Hasil Regresi Linear Sederhana Lampiran VIII Data Responden

(19)

MINAT BELI PRODUK PARFUM CASABLANCA

(Studi pada Konsumen Parfum Casablanca di Kelurahan Condong Catur, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta)

Dermawati

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, 2013

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keyakinan bahwa parfum Casablanca adalah merek Perancis, efek country of origin, persepsi kualitas pada minat beli. Populasi dalam penelitian ini adalah Konsumen Parfum Casablanca di Kelurahan Condong Catur, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta yang mengetahui dan menggunakan parfum merek Casablanca dengan sampel sebanyak 100 responden. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner. Data dalam penelitian ini dianalisis dengan alat analisis Regresi Linear Berganda dan analisis Regresi Linear Sederhana. Hasil penelitian menunjukkan keyakinan bahwa parfum Casablanca adalah merek Perancis dan efek country of origin memiliki pengaruh positif pada persepsi kualitas. Hasil penelitian analisis ini juga menunjukan bahwa persepsi kualitas memiliki pengaruh positif pada minat beli.

(20)

on the Perfume Casablanca Consumer’s Purchase Interest

(A Consumer’s study of perfume Casablanca in distric Condong Catur, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta)

Dermawati

Sanata Dharma University Yogyakarta, 2013

This research aims to analyze the confidence that Casablanca is brand French perfume, country of origin effect, perceived quality of the purchase interest. The population in this study was a consumer’s study of perfume Casablanca in distric Condong Catur, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta who know and collected brand perfume Casablanca with the sample of 100 respondents. The method for the sampling is purposive sampling. Data were collected using questionnaire.

The data analyze used were Multi Linear Regression analysis and Simple Linear Regression analysis. The result of the research confidence that Casablanca is brand French perfume and country of origin Effect have positive influence on perceived quality. The result of this analysis also show that perceived quality have positive influence on purchase interest.

(21)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pertumbuhan perdagangan internasional, pembentukan ekonomi nasional, dan perdagangan politik memperluas kehadiran produk-produk di pasar dari asal negara yang berbeda. Hal ini, telah mendorong minat menjelaskan peran

country of origin (COO) dalam pasar domestik dan internasional serta konsekuensi pada perilaku konsumen dan keputusan pembelian. Konsumen dapat menentukan keberhasilan bagi strategi perusahaan di pasar domestik dan asing. Asal produk mungkin menjadi penghalang untuk perdagangan barang dan jasa dalam negeri atau luar negeri.

(22)

Country of origin (COO) memegang peran penting dalam pemasaran internasional dan nasional. Hal Ini, dilihat dari persepsi negara oleh sasaran perusahaan pada persepsi kualitas barang yang berasal dari negara tersebut dan karena harganya juga pelanggan bersedia untuk membayar. Jelas bahwa bukan hanya identitas negara yang berperan penting dalam persepsi produk atau merek tetapi, persepsi dan citra negara di benak konsumen. Perusahaan hanya memiliki kekuasaan terbatas untuk mengendalikan dan mempengaruhi persepsi merek tertentu oleh konsumen karena perusahaan tidak bisa mengubah realitas

country of origin baik dan citra negara.

Persaingan pasar yang semakin ketat secara tidak langsung akan mempengaruhi suatu perusahaan dalam mempertahankan pangsa pasar. Pada saat yang sama konsumen dapat memilih dari berbagai produk dan jasa di hampir semua kategori. Hal ini, dapat mengakibatkan konsumen untuk menolak produk asing karena mereka tidak cukup mengenal dengan baik produk asing dan perusahaan membutuhkan lebih banyak informasi untuk mengurangi ketidakpastian. Country of origin dapat bertindak sebagai suatu mekanisme yang meratakan kemajuan ketika memutuskan antara produk dan perusahaan-perusahaan dari negara yang berbeda. Indonesia sendiri merupakan salah satu dari negara berkembang dimungkinkan memiliki karakter konsumen yang serupa dan produsen di Indonesia juga lebih percaya diri jika menggunakan merek asing. Kecenderungan tersebut menimbulkan juga efek

(23)

Persepsi konsumen dapat dipengaruhi oleh asosiasi country of origin

dalam bentuk kualitas sinyal, hubungan emosional dan sebuah sinyal yang berkaitan dengan norma-norma sosial dan individu. Sehubungan dengan perspektif afektif, penekanannya adalah pada ikatan emosional konsumen terhadap asal-usul geografis suatu produk. Perspektif ini mengusulkan psikologis dan perilaku reaksi asal negara-negara tertentu (seperti persaingan) (Nijssen dan Douglas, 2004). Akhirnya, perspektif normatif berfokus pada hubungan antara sosial dan norma-norma moral dan sikap konsumen.

Untuk dapat bertahan dalam persaingan yang semakin ketat, maka produsen dituntut lebih memperhatikan kebutuhan dan keinginan konsumen terutama pada strategi untuk mempertahankan loyalitas konsumennya. Semakin tingginya tingkat persaingan di bisnis lokal maupun global dan kondisi ketidakpastian memaksa perusahaan untuk mencapai keunggulan kompetitif (competitive advantage) agar mampu memenangkan persaingan di bisnis global.

(24)

Peranan merek bukan lagi sekedar nama atau pembeda dengan produk-produk pesaing, tetapi sudah menjadi salah satu faktor penting dalam keunggulan bersaing. Merek memberikan konsumen suatu sumber pilihan, menyederhanakan keputusan, menawarkan jaminan mutu dan mengurangi resiko, membantu ekspresi diri, serta menawarkan persahabatan dan kesenangan.

Strategi untuk memenangkan persaingan adalah menyediakan produk yang dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen yang akan dituju. Dan untuk menghasilkan produk yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pasar sangat diperlukan pengetahuan mengenai perilaku konsumen. Kualitas (quality) adalah totalitas fitur dan karakteristik produk yang bergantung pada kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan (Kotler dan Keller, 2008). Kualitas produk, kepuasan konsumen, dan profitabilitas perusahaan adalah tiga hal yang terkait erat. Semakin tinggi pula tingkat kualitas, semakin tinggi tingkat kepuasan konsumen yang dihasilkan, yang mendukung harga yang lebih tinggi dan biaya yang lebih rendah.

(25)

Pada umumnya persepsi konsumen akan kualitas yang ditampilkan oleh perusahaan akan dipertimbangkan oleh konsumen dalam memutuskan untuk membeli suatu produk. Oleh karena itu, perusahaan harus memberikan kualitas yang baik untuk menjadi pertimbangan konsumen dan apa yang paling dominan mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Produk banyak diminati oleh konsumen, hal ini berpengaruh bagi perusahaan dimana country of origin menjadi referensi konsumen untuk melakukan keputusan pembelian. Strategi perusahaan untuk menarik minat konsumen agar membeli parfum Casablanca yaitu dengan inovasi, variasi, kemasan, dan country of origin yang baik dan citra negara yang baik.

Berdasarkan keterangan di atas, peneliti tertarik melakukan penelitian untuk mengetahui sejauh mana: PENGARUH EFEK COUNTRY OF ORIGIN DAN PERSEPSI KUALITAS PADA MINAT BELI PRODUK PARFUM CASABLANCA.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas tersebut, maka perumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah keyakinan konsumen bahwa parfum Casablanca merek dari Perancis berpengaruh pada persepsi akan kualitas?

(26)

3. Apakah persepsi akan kualitas berpengaruh pada minat untuk membeli?

C. Batasan Masalah

Mengingat begitu luasnya ruang lingkup pada penelitian ini, maka penulis membatasi permasalahan tersebut pada:

1. Persepsi kualitas terdiri dari beberapa faktor yaitu:

a. Perhatian selektif, distorsi selektif, dan ingatan selektif. Dalam penelitian ini penulis hanya memfokuskan pembahasan pada distorsi selektif dan ingatan selektif.

b. Kualitas produk; terdiri dari, kinerja, interaksi pegawai, keandalan, daya tahan, ketepatan waktu dan kenyamanan, estetika, cirri-ciri atau keistimewaan tambahan dan kualitas yang dipersepsikan. Dalam penelitian ini penulis hanya memfokuskan pembahasan pada; daya tahan, keandalan, ketepatan waktu dan kenyamanan, estetika dan cirri-ciri atau keistimewaan tambahan dan kualitas yang dipersepsikan.

(27)

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang diajukan, tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui dan menganalisis apakah keyakinan konsumen bahwa parfum Casablanca merek dari Perancis berpengaruh pada persepsi akan kualitas.

2. Untuk mengetahui dan menganalisis apakah efek country of origin

(Perancis) berpengaruh pada persepsi akan kualitas parfum Casablanca. 3. Untuk mengetahui dan menganalisis apakah persepsi akan kualitas

berpengaruh pada minat untuk membeli.

E. Manfaat Penelitian

Diharapkan penelitian ini dapat berguna bagi banyak pihak:

1. Memberikan informasi dan masukan kepada perusahaan mengenai efek

country of origin pada persepsi akan kualitas dalam hal ini parfum Casablanca.

2. Memberikan informasi dan masukan kepada pemerintah mengenai efek

country of origin pada persepsi akan kualitas dalam hal ini parfum Casablanca.

(28)

F. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan adalah suatu pola dalam menyusun karya ilmiah untuk memperoleh gambaran secara garis besar bab demi bab. Sistematika penulisan ini dimaksudkan untuk memudahkan pembaca dalam memahami isi dari penelitian ini. Penelitian ini disusun dalam enam bab dengan perincian sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan

Bab ini menguraikan latar belakang permasalahan, rumusan masalah, tujuan, batasan dan manfaat penelitian serta sistematika penulisan.

Bab II Kajian Pustaka

Bab ini mengulas dan menjelaskan tentang landasan teori, kerangka pemikiran, dan perumusan hipotesis.

Bab III Metodologi Penelitian

(29)

Bab IV Gambaran Umum Subjek Penelitian

Bab ini menyajikan gambaran umum subjek penelitian secara garis besar menjelaskan mengenai subjek penelitian.

Bab V Analisis Data dan Pembahasan

Bab ini menyajikan paparan/deskripsi mengenai temuan yang diperoleh dan analisisnya.

Bab VI Kesimpulan, Saran, dan Keterbatasan

(30)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Bab ini akan membahas secara relevan efek countryof originlebih besar dari setiap variabel dirasakan kualitas pada minat beli. Konsumen membuat evaluasi produk asing, yang mempengaruhi niat untuk membeli. Informasi

country of origin mempengaruhi keyakinan, sikap, niat dan perilaku konsumen. Persepsi kualitas produk pada suatu negara berbeda-beda dalam kategori-kategori produk. country of origin bisa berdampak pada keputusan pembelian.

A. Pengertian Country Of Origin

Ahmed, Johnson dan Boon (2004) secara jelas mendefinisikan country of origin sebagai “country of manufacture or assembly that is identified bymade inor manufactured inlabels. Czinkota dan Ronkainen (2001) bahkan menyebutkan bahwa country of origin dipahami sebagai efek yang muncul dalam persepsi konsumen yang dipengaruhi oleh lokasi dimana suatu produk dihasilkan. Country of origin (COO), adalah negara pembuatan, produksi, atau pertumbuhan di mana sebuah produk atau jasa berasal. Ada yang berbeda aturan berdasarkan berbagai undang-undang nasional dan kesepakatan internasional. Lokasi atau negara tempat suatu produk dihasilkan akan mempengaruhi persepsi orang mengenai kualitas produk tersebut. Semakin banyak informasi yang dimiliki oleh konsumen, maka efek country of origin

(31)

Ketika konsumen hanya mempunyai informasi lokasi suatu produk dihasilkan, maka dalam pengambilaan keputusan pembelian akan dipengaruhi oleh persepsi konsumen akan negara tersebut. Country of origin akan menciptakan suatu persepsi tertentu akan suatu merek atau produk, dimana persepsi bisa positif maupun negatif.

1. Pengaruh Efek Country Of Origin

Dalam pasar global yang semakin terhubung serta sangat kompetitif, pemerintah dan pemasar sangat memperhatikan bagaimana sikap dan kepercayaan mengenai negara yang mempengaruhi pengambilan keputusan konsumen dan bisnis. Persepsi negara asal adalah asosiasi dan kepercayaan mental yang dipicu oleh sebuah negara. Pemerintah ingin memperkuat citra negara untuk membantu pemasar domestik yang melakukan ekspor, serta untuk menarik perusahaan dan investor asing. Pemasar ingin menggunakan persepsi negara asal yang positif untuk menjual produk dan jasa.

2. Membangun Citra Negara

(32)

Perusahaan yang kuat yang timbul sebagai pemain global dapat melakukan keajaiban bagi citra suatu negara.

3. Persepsi Konsumen Tentang Country of Origin

Pemasar global mengerti bahwa pembeli mempunyai sikap dan kepercayaan berbeda tentang merek produk dari berbagai negara. Persepsi negara asal ini dapat mempengaruhi pengambilan keputusan konsumen secara langsung dan tidak langsung. Persepsi bisa dimasukkan kedalam atribut dalam pengambilan keputusan atau mempengaruhi atribut lain dalam proses. Fakta bahwa merek dianggap berhasil dipasar global dapat meningkatkan kredibilitas dan rasa hormat. Ada beberapa persepsi konsumen tentang negara asal:

a. Orang sering bersifat etnosentris dan lebih suka menggunakan produk dalam negeri, kecuali jika berasal dari negara yang kurang maju.

b. Semakin bagus citra negara, semakin penting label “Made in atau

country of origin” yang harus tampilkan.

c. Pengaruh negara asal bervariasi menurut jenis produk.

d. Negara tertentu mempunyai reputasi yang kuat untuk barang-barang tertentu.

(33)

Pemasar harus melihat persepsi negara asal dari perspektif domestik dan asing. Di pasar domestik, persepsi dapat mengugah patriotisme atau mengingatkan konsumen pada masa lalu. Ketika perdagangan internasional tumbuh, konsumen dapat memandang merek tertentu sebagai sesuatu yang penting secara simbolis dalam warisan budaya dan indentitas konsumen. Daya tarik patriotis telah menjadi dasar strategi pemasaran di seluruh dunia.

4. Country of OriginSebagai Strategi Pemasaran

(34)

mempertanyakan relevansi penelitian akademis di negara asal dari efek untuk manajer bisnis. Secara keseluruhan, tampaknya akademis menyimpulkan bahwa negara dengan mana suatu produk dikaitkan dengan yang disebut negara asal secara signifikan dampak produk, evaluasi konsumen, dan pilihan konsumen.

5. Country of Origin Kontekstual Penting Untuk Pilihan Konsumen

Konsumen cenderung memanfaatkan negara asal lebih banyak ketika mereka kurang terlibat dan kurang dikenal. Konsumen lebih cenderung menggunakan negara asal lebih sebagai alat keputusan ketika mereka mempertimbangkan produk mewah.

6. Country of OriginDalam Perdagangan Internasional

Ketika pengiriman produk dari satu negara ke negara lain, produk mungkin harus ditandai dengan negara asal, dan negara asal pada umumnya akan diminta untuk ditunjukkan dalam ekspor/impor dan pengiriman dokumen pemerintah.

(35)

materi aturan ditambahkan ke sebuah artikel di negara kedua ini merupakan transformasi substansial atau perubahan artikel nama, kode tarif, dan cara menggunakannya (misalnya dari roda ke mobil).

7. Pendekatan Efek Country of Origin

Menurut Kaynak, Kucukemiroglu dan Hyder (2000), Terdapat empat pendekatan riset mengenai country of origin. Keempat pendekatan tersebut adalah, single cue studies, multi-cue studies, conjoint analysisdan environmental analysis.

Pada pendekatan yang pertama, dalam melakukan evaluasi produk konsumen menggunakan dasar baik intrinsik maupun ekstrinsik. Misalnya seperti penggunaan country of origin sebagai single cue.

Pada pendekatan yang kedua, selain country of origin digunakan sebagai faktor dalam evaluasi produk, terdapat faktor-faktor lain yang diteliti seperti persepsi konsumen, kualitas dan sebagainya.

Diyakini bahwa dua pendekatan tersebut masih mempunyai kelemahan maka didesainlah pendekatan ketiga untuk mengakomodasi kelemahan dua pendekatan terdahulu. Pada conjoint analysis ini peneliti dimungkinkan untuk mengukur seberapa besar nilai konsumen terhadap atribut-atribut produk.

(36)

B. Pengertian Persepsi Konsumen

Menurut Kotler dan Keller (2006) persepsi konsumen adalah proses yang digunakan oleh individu untuk memilih, mengorganisasi, dan menginterprestasi masukan informasi guna menciptakan gambaran dunia yang memiliki arti. Persepsi tidak hanya bergantung pada rangsangan fisik, tapi juga pada rangsangan yang berhubungan dengan lingkungan sekitar dan keadaan individu yang bersangkutan. Poin penting pada persepsi konsumen adalah bahwa persepsi dapat beragam antara individu satu dengan yang lain mangalami realitas yang sama. Menurut Kotler dan Armstrong (2004) persepsi konsumen adalah proses menyeleksi, mengatur, dan menginterprestasi informasi guna membentuk gambaran yang berarti tentang suatu hal. Menurut Schiffman dan Kanuk (2007) persepsi didefinisikan sebagai proses yang dilakukan individu untuk memilih, mengatur, dan menafsirkan stimuli ke dalam gambar yang berarti dan masuk akal mengenai dunia. Proses ini dapat dijelaskan sebagai “bagaimana kita melihat dunia di sekeliling kita”.

Dalam pemasaran, persepsi lebih penting daripada realitas, karena persepsi itu mempengaruhi perilaku aktual konsumen. Persepsi yang berbeda atas objek yang sama disebabkan oleh tiga proses persepsi: perhatian selektif, distorsi selektif dan ingatan selektif.

1. Perhatian Selektif

(37)

a. Orang cenderung memerhatikan rangsangan yang berhubungan dengan kebutuhannya.

b. Orang cenderung memerhatikan rangsangan yang mereka antisipasi.

c. Orang cenderung memerhatikan rangsangan yang berdeviasi besar terhadap ukuran rangsangan normal.

2. Distorsi Selektif

Distorsi selektif adalah kecenderungan menafsirkan informasi sehingga sesuai dengan pra-konsepsi. Konsumen akan sering mencari informasi sehingga menjadi konsisten dengan keyakinan awal konsumen atas merek dan produk.

3. Ingatan Selektif

Orang akan melupakan banyak hal yang telah dipelajari, tetapi cenderung mengingat informasi yang mendukung pandangan dan keyakinan. Karena adanya ingatan selektif, yang cenderung mengingat hal-hal baik yang disebutkan tentang produk yang disukai dan melupakan hal-hal baik yang disebutkan tentang produk pesaing.

C. Karakteristik Konsumen yang Mempengaruhi Persepsi

(38)

Kemampuan membedakan stimuli merupakan hal yang dapat dipelajari. Umumnya konsumen yang loyal akan lebih mampu mengenali perbedaan-perbedaan kecil dalam karakteristik produk berbagai merek. Namun secara umum, kemampuan konsumen untuk membedakan ciri-ciri indrawi seperti rasa dan perabaan bisa dikatakan sangat rendah.

Oleh karena itu, pemasar lebih banyak menggunakan media, dalam hal ini iklan, untuk menegaskan diferensiasi merek yang tidak bisa dicerminkan hanya oleh ciri-ciri fisik produk semata. Sehingga iklan berperan penting dalam menciptakan brand image.

D. Pengertian Kualitas

(39)

Kualitas produk (product quality) didefinisikan sebagai evaluasi menyeluruh pelanggan atas kebaikan kinerja barang atau jasa. Untuk mengindentifikasi tujuh dasar dari kualitas yaitu:

1. Kinerja

Tingkat absolut kinerja barang atau jasa pada atribut kunci yang diindentifikasi para pelanggan. Sejauh mana produk atau jasa “digunakan dengan benar”, jumlah atribut yang ditawarkan, dan kualitas informasi yang diberikan kepada pelanggan.

2. Interaksi pegawai

Keramahan, sikap hormat, dan empati yang ditunjukkan oleh masyarakat yang memberi jasa atau barang. Kredibilitas menyeluruh para pegawai, termasuk kepercayaan konsumen kepada pegawai dan persepsi tentang keahlian pegawai.

3. Keandalan yaitu hal yang berkaitan dengan kemungkinan suatu barang dapat berhasilkan menjalankan fungsinya setiap kali digunakan dalam periode waktu tertentu dan kondisi tertentu.

4. Daya tahan yaitu suatu refleksi umur ekonomis atau rentang kehidupan produk yang berkaitan dengan daya tahan atau berapa lama produk terebut dapat digunakan, seperti kadarluarsa suatu produk.

(40)

Seberapa cepat produk diserahkan atau diperbaiki, seberapa cepat informasi atau jasa diberikan, kenyamanan pembelian dan proses jasa, termasuk penerimaan kartu kredit, jam kerja, toko, dan tempat parkir. 6. Estetika

Penampilan fisik barang atau toko, daya tarik penampilan produk, kesenangan atmosfir dimana produk diterima dan bagaimana disain produk yang kan diperlihatkan kepada masyarakat.

7. Ciri-ciri atau keistimewa tambahan yaitu aspek kedua dari perinformasian yang berguna untuk fungsi dasar atau pelengkap yang berkaitan dengan pilihan-pilihan produk dan perkembangannya. Dampak positif atau negatif tambahan atas kualitas yang tampak yang mengenal merek atau nama toko atas evaluasi konsumen.

8. Kualitas yang dipersepsikan yaitu sifat yang subjekif yang berkaitan dengan perasaan pelanggan mengenai keberadaan produk tersebut sebagai produk yang berkualitas, meliputi citra dan reputasi produk serta tanggung jawab perusahaan terhadapnya.

E. Pengertian Merek

Keterampilan paling menonjol dari pemasar profesional adalah kemampuan menciptakan, mempertahankan, meningkatkan, dan melindungi merek. Penentuan merek merupakan prioritas pemasaran.

(41)

barang atau jasa lain yang dirancang untuk memuaskan kebutuhan yang sama. Perbedaan ini bisa fungsional, rasional atau berwujud yang dikaitkan dengan kinerja produk dari merek. Selain itu, Rangkuti yang dikutip oleh Simamora dalam Tjiptono (2005) juga mengemukakan bahwa merek dapat dibagi dalam pengertian lainnya, seperti:

1. Pengertian lain Merek

a. Brand Name (nama merek) yang merupakan bagian yang dapat diucapkan.

b. Brand Mark (tanda merek) yang merupakan sebagian dari merek yang dapat dikenali namun tidak dapat diucapkan, seperti lambang, desain, huruf atau warna khusus.

c. Trade Mark (tanda merek dagang) yang merupakan merek atau sebagian dari merek yang dilindungi hukum karena kemampuannya untuk menghasilkan sesuatu yang istimewa. Tanda dagang ini melindungi penjual dengan hak istimewanya untuk menggunakan nama merek (tanda merek).

(42)

2. Manfaat Merek

Beberapa manfaat merek seperti yang tertera pada:

Tabel.2.1

Manfaat Merek

No Manfaat Merek Deskripsi 1 Manfaat

Ekonomi

a. Merek merupakan sarana bagi perusahaan untuk saling bersaing memperebutkan pangsa pasar. b. Konsumen memilih merek berdasarkan value for

money yang ditawarkan berbagai macam merek. c. Relasi antara merek dan konsumen dimulai dengan

penjualan. Premium harga bisa berfungsi layaknya asuransi risiko bagi perusahaan. Sebagian besar konsumen lebih suka memilih penyedia jasa yang lebih mahal namun diyakininya bakal memuaskannya ketimbang memilih penyedia jasa lebih murah yang tidak jelas kinerjanya.

2 Manfaat Fungsional

a. Merek memberikan peluang bagi diferensiasi. Selain memperbaiki kualitas (diferensiasi vertikal), perusahaan-perusahaan juga memperluas mereknya dengan tipe tipe produk baru (diferensiasi horizontal).

(43)

konsisten dengan sebelumnya.

c. Pemasar merek berempati dengan para pemakai akhir dan masalah yang akan diatasi merek yang ditawarkan.

d. Merek memfasilitasi ketersediaan produk secara luas.

3 Manfaat Psikologis

a. Merek merupakan penyederhanaan atau simplifikasi dari semuainformasi produk yang perlu diketahui konsumen.

b. Pilihan merek tidak selalu didasarkan pada pertimbangan rasional. Dalam banyak kasus, faktor emosional (seperti gengsi dan citra sosial) memainkan peran dominan dalam keputusan pembelian.

c. Merek bisa memperkuat citra diri dan persepsi orang lain terhadap pemakai/pemiliknya. Brand symbolism tidak hanya berpengaruh pada persepsi orang lain, namun juga pada identifikasi diri sendiri dengan objek tertentu.

Sumber: Fandi Tjiptono (2005) 3. Ekuitas Merek

(44)

aset-aset mereka dengan baik, meningkatkan arus kas, memperluas pangsa pasar, menetapkan harga premium, mengurangi biaya promosi, meningkatkan penjualan, menjaga stabilitas, dan meningkatkan keunggulan kompetitif (Morgan, 2000).

Menurut Lassar et al (1995) mendefinisikan ekuitas merek sebagai bentuk peningkatan perceived utility dan nilai sebuah merek dikaitkan dengan suatu produk. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ekuitas merek merupakan persepsi konsumen terhadap keistimewaan suatu merek dibandingkan dengan merek yang lain.

Peneliti mempunyai pendapat yang berbeda-beda dalam mengklasifikasikan indikator atau dimensi yang terdapat dalam ekuitas merek. Pengetahuan merek (brand knowledge) yang terdiri atas kesadaran merek (brand awareness) dan citra merek (brand image) sebagai indikator dari ekuitas merek.

4. Kesadaran Merek

(45)

a. Unaware of brand (tidak menyadari merek) adalah tingkat paling rendah dalam piramida kesadaran merek, dimana konsumen tidak menyadari suatu merek.

b. Brand recognition (pengenalan merek) adalah tingkat minimal kesadaran merek, dimana pengenalan suatu merek muncul lagi setelah dilakukan pengingatan kembali lewat bantuan (aided recall).

c. Brand recall (pengingatan kembali terhadap merek) adalah pengingatan kembali terhadap merek tanpa bantuan (unaided recall).

d. Top of mind (puncak pikiran adalah merek yang disebutkan pertama kali oleh konsumen atau yang pertama kali muncul dalam benak konsumen. Dengan kata lain, merek tersebut merupakan merek utama dari berbagai merek yang ada dalam benak konsumen.

5. Asosiasi Merek

Menurut Schifman dan Kanuk (2000) bahwa asosiasi merek merupakan bagian dari brand image, yaitu persepsi yang bertahan lama (enduring perception) yang dibentuk melalui pengalaman dan sifat relatif konsisten. Asosiasi merek dapat terbentuk dalam berbagai jenis yang dapat dikelompokkan menjadi 3 kategori yaitu:

a. Atribut

(46)

dan konsumsi. Pada kategori atribut ini dapat digolongkan menjadi 2 bagian, yaitu:

1) Atribut Produk: asosiasi produk terbentuk secara langsung mengenai karakteristik dari produk atau jasa yang bersangkutan. Asosiasi ini merupakan strategi yang paling sering digunakan. Mengembangkan asosiasi semacam ini efektif karena atribut tersebut bermakna, dapat secara langsung diterjemahkan dalam alasan pembelian suatu merek.

2) Atribut Non-Produk: atribut non-produk dapat langsung memperoleh proses pembelian atau proses konsumsi tetapi tidak langsung mempengaruhi kinerja produk yang bersangkutan. Atribut non-produk merupakan atribut yang tidak berhubungan langsung dengan kinerja dari produk dan terbentuk dari afktivitas bauran pemasaran. Contoh-contoh atribut non-Produk ini antara lain:

¾ Negara (county of origin), Perusahaan atau orang yang membuat produk tersebut.

¾ Warna dominan produk yang biasanya terlihat dari kemasan yang digunakan.

¾ Kegiatan-kegiatan yang disponsori oleh merek

¾ Mengaitkan dengan orang terkenal (endorser).

(47)

¾ Mengasosiasikan dengan profil pengguna atau mahasiswa, seperti jenis kelamin, usia, suku, tingkat ekonomi, dan lain-lain (user imagery)

¾ Mengasosiasikan suatu merek dengan perasaan atau emosi yang timbul saat mengkonsumsi suatu merek.

¾ Mengasosiasikan suatu merek dengan brand personality. Brand personality merupakan sifat-sifat seperti yang dimiliki manusia terhadap suatu merek ketika konsumen mengingat merek yang bersangkutan.

b. Manfaat

Asosiasi manfaat dapat diciptakan ketika konsumen dapat memperoleh manfaat saat menggunakan suatu merek. Asosiasi manfaat ini dapat digolongkan menjadi 3 bagian, yaitu:

1) Manfaat Fungsional: manfaat fungsional merupakan keuntungan yang langsung berhubungan dengan kinerja atribut produk.

2) Manfaat Simbolik: manfaat simbolik merupakan keuntungan yang tidak langsung berhubungan dengan kinerja atribut produk dan biasanya berhubungan dengan atribut nonproduk. 3) Manfaat Pengalaman: manfaat pengalaman merupakan

(48)

c. Attitude

Attitude merupakan asosiasi merek yang paling abstrak dan merupakan asosiasi tingkat tinggi. Asosiasi ini terbentuk dari gabungan asosiasi atribut dan manfaat yang diciptakan.

Semakin banyak asosiasi yang saling berhubungan, semakin kuat citra yang dimiliki oleh merek tersebut menurut Kotler dan Keller (2003). Pada umumnya asosiasi merek, terutama yang membentuk citra merek, menjadi pijakan konsumen dalam pembelian produk tertentu.

Gambar 2.1

Sumber Sekunder Pengenalan Merek

(Sumber Kotler dan Armstrong (2009))

F. Pengertian Minat Beli

Minat (intention) merupakan pernyataan sikap mengenai bagaimana seseorang akan berperilaku di masa yang akan datang (Suderlund dan Ohman,

Negara

Asal Merek

Lain

Merek Tempat

Konsumen

(49)
(50)

1. Minat eksploratif

Minat eksploratif menggambarkan perilaku seseorang yang selalu mencari informasi mengenai produk yang diminatinya dan mencari informasi untuk mendukung sifat-sifat positif dari produk tersebut minat preferensial. 2. Minat transaksional

Minat transaksional merupakan kecenderungan seseorang untuk membeli produk.

3. Minat preferensi

Merupakan minat yang menggambarkan perilaku seseorang yang memiliki preferensi utama pada produk tersebut, preferensi ini dapat berubah bila terjadi sesuatu dengan produk preferensinya.

(51)

alternatif respon dan mungkin ingin membuat perbandingan berpasangan dan mengidentifikasi merek mana dalam pasangan tersebut yang paling disukai (Maholtra, 2005).

Dalam teori preferensi konsumen, seorang konsumen diasumsikan mampu membedakan semua jenis komoditi yang ada, komoditi mana yang dia pilih, komoditi mana yang sama saja bisa dipilih dengan komoditi lain atau dengan kata lain setiap konsumen mampu membuat daftar urutan atau

rank preference atas komoditi yang dihadapinya.

Dari definisi-definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa preferensi konsumen merupakan kecenderungan untuk memilih kombinasi produk yang lebih disukainya dan sesuai dengan keinginan, kepentingan dan seleranya. Dalam hal ini, seorang konsumen diasumsikan mampu membedakan setiap produk yang akan dihadapinya, serta mampu membuat daftar preferensinya (rank preference) atas seluruh produk tersebut. Preferensi konsumen bersifat subyektif, dimana preferensi antara konsumen satu dengan konsumen lainya akan berbeda. Perbedaan ini disebabkan karena oleh perbedaan kepentingan dikarenakan banyak faktor. Terdapat beberapa langkah yang harus dilalui oleh konsumen hingga membentuk preferensi, yaitu:

(52)

persepsi yang berbeda tentang atribut yang relevan dengan kepentingan masing-masing.

b. Tingkat kepentingan atribut berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan dan keinginan masing-masing. Konsumen memiliki penekanan yang berbeda-beda dalam menilai atribut yang memiliki tingkat kepentingan tertinggi.

c. Konsumen mengembangkan sejumlah kepercayaan tentang letak produk pada setiap atribut. Sejumlah kepercayaan mengenai merek tertentu disebut brand image. Tingkat kepuasan konsumen terhadap produk akan beragam sesuai dengan perbedaan atribut.

d. Konsumen selanjutnya sampai pada sikap terhadap merek yang berbeda melalui prosedur evaluasi.

Dari uraian tersebut dapat ditarik kesimpulan, bahwa perusahaan yang sukses dalam menguasai pasar atau dalam persaingan adalah perusahaan yang mampu secara berkesinambungan membangun tingkat kesadaran dan preferensi dari para pelanggan sepanjang waktu.

G. Pengaruh Efek Country of Origin Pada Persepsi Akan Kualitas dan Minat

Beli.

1.Relasi antara Keyakinan Konsumen bahwa Parfum Casablanca Merek

dari Perancis dengan Persepsi akan Kualitas.

(53)

sama, konsumen dapat memilih berbagai produk dan jasa di hampir semua kategori. Adaptasi produk internasional membuat sulit untuk membedakan antara barang-barang. Konsumen merasa lebih rumit dan mahal untuk memperoleh tambahan informasi tentang kualitas produk asing dan perilaku perusahaan. Hal ini akan menyebabkan konsumen menolak produk asing karena mereka tidak cukup mengenal produk asing dan perusahaan. Dimana konsumen membutuhkan informasi lebih untuk mengurangi ketidakpastian. Negara asal dapat bertindak sebagai mekanisme yang menghaluskan berlangsung ketika memutuskan antara produk dan perusahaan dari berbagai negara. Ketika konsumen harus mengambil keputusan di bawah kondisi informasi asimetris dan rasionalitas terbatas, konsumen akan termotivasi untuk mencari informasi tambahan yang terkait dengan produk sebelum membelinya.

Hipotesis 1 : Keyakinan Konsumen bahwa Parfum Casablanca Merek

dari Perancis berpengaruh positif pada Persepsi akan

Kualitas.

2.Relasi antara Efek Country of Origin dengan Persepsi akan Kualitas

(54)

Persepsi kualitas produk suatu negara berbeda-beda dalam kategori produk. Country of origin berdampak pada keputusan pembelian konsumen. Konsumen membedakan antara desain dan kemampuan produksi negara. Efek negara asal, yang lain telah difokuskan pada pengaruh informasi negara asal relatif dibandingkan atribut produk lain atau menganggap sebagai satu isyarat (seperti nama merek, harga, dan kemasan) yang dapat digunakan untuk mengevaluasi kualitas produk .

Kualitas obyektif suatu produk bervariasi dalam negara, dan perbedaan-perbedaan yang konsisten dengan persepsi masing-masing konsumen tentang asal produk. Rute perdagangan rempah-rempah diperkenalkan ke seluruh dunia dan lebih luas aroma dikembangkan. Di masa lalu orang sering membuat ramuan sendiri menggunakan metode sederhana di rumah-rumah dengan menciptakan produk aroma terapi. Negara Perancis menjadi pusat untuk bunga dan ramuan tumbuh untuk industri parfum. Mencari parfum berkualitas tinggi ada di Kota Grasse, Perancis. Di kota yang cuma berjarak 15 kilometer dari Kota Cannes itu, akan ada banyak pilihan beranekaragam parfum.

(55)

Hipotesis 2: Efek country of origin berpengaruh positif pada persepsi

kualitas.

3.Relasi antara Persepsi akan Kualitas dan Minat Beli

Preferensi konsumen untuk produk asal tertentu dapat merupakan konsekuensi dari beragam alasan, ketergantungan produk, dari gambar negara asal, kesamaan antar negara, tingkat pembangunan negara, kepercayaan konsumen, dan pengalaman konsumen. Keputusan untuk membeli suatu produk dipengaruhi atribut negara asal. Efek yang dihasilkan oleh negara asal membawa serta konsekuensi yang berbeda untuk setiap konsumen tergantung pada keadaan, waktu pembelian dan jenis produk.

Persepsi bisa menguntungkan atau tidak menguntungkan suatu negara yang terkait dengan produk menyebabkan evaluasi menguntungkan atau tidak menguntungkan sesuai dengan produk yang berasal dari negara itu. Efek negara asal memiliki keduanya kinerja dan komponen emosional. Difokuskan pada faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja negara asal efek pada persuasi. Informasi terkait dengan produk dapat menghasilkan sikap positif atau negatif terhadap negara dan kemudian emosi ini mempengaruhi efek negara asal.

(56)

akan berperilaku di masa yang akan datang. Akumulasi dari pengalaman dan pengetahuan konsumen terhadap suatu merek merupakan faktor yang dapat mempengaruhi konsumen untuk melakukan pembelian kembali merek yang sama.

Hipotesis 3: Persepsi akan kualitas berpengaruh positif pada minat

beli.

H. Kerangka Pemikiran

(57)

Gambar 2.2

Kerangka Pemikiran

Parfum casablanca adalah merek Perancis (X1)

H3 Minat

Beli Persepsi

Kualitas H1

Efek Country Of Origin (X2)

(58)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian kuantitatif merupakan pengukuran data kuantitatif dan statistik objektif melalui perhitungan ilmiah berasal dari sampel orang-orang atau penduduk yang diminta menjawab atas sejumlah pertanyaan tentang survei untuk menentukan frekuensi dan persentase tanggapan merek. Tujuan penelitian kuantitatif adalah mengembangkan dan menggunakan model-model matematis, teori-teori dan hipotesis yang berkaitan dengan fenomena yang terjadi. Proses pengukuran adalah bagian yang sentral dalam penelitian kuantitatif karena hal ini memberikan hubungan yang fundamental antara pengamatan empiris dan ekspresi matematis dari hubungan-hubungan kuantitatif.

B. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subjek yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah konsumen yang pernah membeli dan menggunakan parfum Casablanca.

2. Objek Penelitian

(59)

country of origin, variabel persepsi kualitas, dan minat beli parfum Casablanca.

C. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan terhadap konsumen di Kelurahan Condong Catur, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Pelaksanaan penelitian ini adalah pada bulan Juli tahun 2012.

D. Variabel Penelitian

Variabel penelitian pada dasarnya adalah sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut untuk kemudian ditarik kesimpulannya. Yang menjadi variabel dalam penelitian ini adalah: Ada dua variabel yang digunakan yaitu variabel independen dan variabel dependen. Variabel independen adalah variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel lain dan variabel dependen adalah tipe variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel independen. Variabel dari penelitian yang akan diteliti adalah persepsi kualitas dan minat pembelian sebagai variabel dependen (Y), sedangkan efek country of origin (X2), keyakinan bahwa parfum Casablanca adalah merek Perancis (X1) adalah variabel independen. 1. Keyakinan bahwa parfum Casablanca adalah merek Perancis

(60)

ini terdapat banyak perkebunan buah dan bunga dari situlah minyak untuk industri parfum di Perancis berasal. Banyak orang menduga kalau merek parfum Casablanca yang banyak dipakai eksekutif muda saat ini, berasal dari Perancis. Parfum Casablanca, yang dalam iklan-iklannya banyak menampilkan model-model berwajah indo dan menggunakan bahasa Perancis itu, ternyata diproduksi di Muara Kapuk, Jakarta.

2. Efek Country of Origin

Efek country of origin dipahami sebagai efek yang muncul dalam persepsi konsumen yang dipengaruhi oleh lokasi dimana suatu produk dihasilkan. Lokasi atau negara tempat suatu produk dihasilkan akan mempengaruhi persepsi orang mengenai kualitas produk tersebut.

3. Persepsi Kualitas

Persepsi kualitas adalah proses yang digunakan oleh individu untuk memilih, mengorganisasi, dan menginterprestasi masukan informasi guna menciptakan gambaran dunia yang memiliki arti.

4. Minat Beli

(61)

E. Operasionalisasi Variabel Penelitian

Tabel 3.1

Variabel, Indikator dan Item

No Variabel Indikator Item 1 Keyakinan

a. Parfum Casablanca adalah parfum dari Perancis

b. Parfum Casablanca adalah parfum buatan Perancis

c. Parfum Casablanca mewakili tradisi bangsa Perancis

d. Parfum Casablanca adalah merek yang mewujudkan kepercayaan diri dan keberanian dalam percampuran berbagai macam aroma wewangian dari Perancis.

e. Keharuman parfum Casablanca adalah keharuman Paris yang mengetarkan hati.

a. Perancis adalah negara penghasil parfum terbaik di dunia.

b. Perancis adalah pencipta parfum berkualitas.

c. Perancis mempunyai banyak perkebunan buah dan bunga yang menjadi sumber minyak untuk pembuatan parfum.

(62)

pencium parfum terbaik dunia.

e. Perancis merupakan industri parfum terbaik di dunia

3 Persepsi Kualitas

a. Parfum Casablanca memiliki wewangian yang tahan lama

b. Parfum Casablanca memiliki kemasan yang menarik.

c. Tingkat kecocokan dalam pemakaian parfum Casablanca.

d. Parfum Casablanca merupakan produk parfum berkualitas, sehingga mempunyai citra atau kesan di masyarakat.

e. Parfum Casablanca memiliki aroma wewangian yang khas.

4 Minat Beli Keinginan untuk membeli

a. Saya akan membeli parfum Casablanca.

b. Saya akan menggunakan parfum Casablanca.

c. Saya akan memilih parfum Casablanca sebagai pilihan yang utama.

d. Saya akan membeli parfum Casablanca sebagai hadiah untuk teman/kerabat saya.

F. Populasi dan Sampel

(63)

Populasi adalah gabungan dari seluruh elemen yang berbentuk peristiwa, hal atau orang yang memiliki karakteristik yang serupa yang menjadi pusat perhatian peneliti karena dipandang sebagai sebuah semesta penelitian. Elemen populasi adalah setiap anggota yang diamati. Populasi dari penelitian ini adalah konsumen yang tahu informasi tentang parfum Casablanca, pernah membeli dan menggunakan parfum Casablanca. 2. Definisi sampel

Sampel adalah subset dari populasi, terdiri dari beberapa anggota populasi. Subset ini diambil karena dalam banyak kasus tidak mungkin meneliti seluruh konsumen parfum Casablanca. Peneliti menggunakan rumus Infinite dengan populasi (N) tidak diketahui atau (N-n) / (N-1) =1 sebagai berikut :

Keterangan :

n = Jumlah sampel minimal yang diperlukan

α = Derajat kepercayaan p = Proporsi

(64)

dalam penelitian ini ditetapkan α = 0.05 atau Z1- α/2 = 1.96 atau Z21-α/2 =

1.962 ; proporsi (p) = 0.5 ; sedangkan d sebesar 10% (0.1) ; maka dapat dihitung sampel responden untuk penelitian :

n = 96,04 atau dibulatkan 100

oleh karena itu, dalam penelitian ini jumlah sampel sebanyak 100 orang responden.

G. Teknik Pengambilan Sampel

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling

yaitu teknik penentuan sampel diambil dengan maksud atau tujuan tertentu. Seseorang atau sesuatu diambil sebagai sampel karena peneliti menganggap bahwa seseorang atau sesuatu tersebut memiliki informasi yang diperlukan bagi penelitiannya dan sampel diambil berdasarkan kriteria-kriteria tertentu. Kriteria-kriteria dari metode purposive sampling adalah konsumen yang tahu informasi tentang parfum Casablanca, pernah membeli atau menggunakan parfum Casablanca.

H. Sumber Data

(65)

Casablanca, pernah membeli dan menggunakan parfum Casablanca. Dengan menggunakan teknik angket atau kuesioner merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan untuk mengumpulkan data dengan cara membagi daftar pertanyaan kepada responden agar responden tersebut memberikan jawaban. Kuesioner ini termasuk kedalam kuesioner tertutup dimana jawaban sudah disediakan oleh peneliti, sehingga responden tinggal memilih.

I. Teknik Pengumpulan Data

1. Kuesioner

Tujuan dibuatnya kuesioner adalah untuk memperoleh informasi yang relevan dengan tujuan survei, memperoleh informasi dengan tingkat keandalan dan tingkat keabsahan setinggi mungkin. Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut dilakukan sendiri oleh responden tanpa bantuan dari pihak peneliti. Pertanyaan yang diajukan pada responden harus jelas dan tidak meragukan responden. Dengan melakukan penyebaran kuesioner responden untuk mengukur persepsi responden digunakan Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang tentang fenomena sosial. Pertanyaan dalam kuesioner dibuat dengan menggunakan skala 1-5 untuk mewakili pendapat dari responden. Nilai untuk skala tersebut adalah:

Tabel 3.2

Nilai Skala Likert

(66)

1 Sangat Setuju 5

J. Teknik Pengujian Instrumen

Dalam penelitian ini teknik analisis data yang dipakai adalah analisis data ini menggunakan angka-angka dengan metode statistik. Dalam penelitian ini data diperoleh dengan cara melakukan penyebaran kuesioner kepada para responden menggunakan Skala Likert.

1. Uji Validitas dan Reabilitas a. Uji Validitas

(67)

∑X = Jumlah skor butir

∑Y = Jumlah skor total N = Jumlah sampel

b. Reliabilitas

Reabilitas adalah tingkat keandalan kuesioner. Kuesioner yang reliabel adalah kuesioner yang apabila digunakan secara berulang-ulang kepada kelompok yang sama akan menghasilkan data yang sama. Data analisis mempergunakan teknik koefisien Alpha Cronbach dengan bantuan program komputer SPSS for Research dengan ketentuan bahwa jika koefisien alpha lebih besar dari alpha 0,60 maka butir pertanyaan dinyatakan reliabel.

Jenis analisis data dalam penelitian ini dari setiap rumusan masalah: Rumus untuk menghitung koefisien reliabilitas instrument dengan menggunakan Cronbach Alpha adalah sebagai berikut:

r = [ ] [1- ] keteranagan:

(68)

= total varian butir = total varian

K. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas adalah pengujian dalam sebuah model regresi, variabel dependen, variabel independen atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal. (Santoso dan Tjiptono, 2001 : 212). Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah residual yang diteliti berdistribusi normal atau tidak. Metode yang digunakan untuk menguji normalitas dapat dilakukan dengan uji histogram, uji normal p-plot, uji chi square, skewness dan kurtosis atau uji kolmogorov smirnov. Uji normalitas yang akan digunakan adalah uji p-plot.

b. Uji Multikolinieritas

(69)

bebas dari masalah multikolinieritas dan suatu model regresi dikatakan baik apabila tidak terdapat gejala multikolinieritas.

c. Uji Heteroskedastisitas

Menurut Kuncoro (2004:96), heteroskedastisitas diuji dengan menggunakan uji koefisien korelasi Rank Spearman yaitu mengkorelasikan antara absolute residual hasil regresi dengan semua variabel bebas . bila signifkansi hasil korelasi lebih kecil dari 0.05 (5%) maka persamaan regresi tersebut mengandung heteroskedastisitas dan sebaliknya berarti non heteroskedastisitas atau homoskedastisitas. Heteroskedastisitas diuji dengan menggunakan uji dengan menggunakan uji koefisien korelasi Rank Spearman yaitu mengkorelasikan antara absolut residual hasil regresi dengan semua variabel bebas.

L. Teknik Analisis Data

1. Analisis untuk Rumusan Masalah 1 dan 2

Analisis Regresi Linear berganda (Multivariate Regression)

(70)

variabel bebas atau independen terhadap variabel terikat. Analisis regresi berganda dapat dinyatakan dengan persamaan berikut.

Y = a + b1X1 + b2X2

keterangan:

Y = variabel tak bebas/ terikat X = variabel-variabel bebas a = konstanta (intersept)

b = koefisien regresi/ nilai parameter

Pengujian Hipotesis Distribusi t Pada Model Regresi Linear Berganda

Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel bebas secara individual dalam menerangkan variasi variabel terikat. Tujuan dari uji t adalah untuk menguji koefisien regresi secara individual.

• Hipotesis nol = Ho

Ho adalah satu pernyataan mengenai nilai parameter populasi. Ho merupakan hipotesis statistik yang akan diuji hipotesis nihil.

(71)

Ha adalah satu pernyataan yang diterima jika data sampel memberikan cukup bukti bahwa hipotesa nol adalah salah.

Langkah-langkah atau Urutan Menguji Hipotesa Dengan Distribusi t a. Merumuskan hipotesis

Ho : βi = 0, artinya tidak ada pengaruh positif keyakinan bahwa parfum Casablanca adalah merek Perancis dan efek country of origin pada persepsi kualitas.

Ha : βi ≠ 0, artinya ada pengaruh positif keyakinan bahwa parfum Casablanca adalah merek Perancis dan efek country of origin pada persepsi kualitas.

b. Menentukan taraf nyata/ level of significance = α

Taraf nyata atau derajad keyakinan yang digunakan sebesar α =0,05 (5%) dengan rumus: df = n – k

Dimana:

df = degree of freedom/ derajad kebebasan n = Jumlah sampel

k = banyaknya koefisien regresi + konstanta

(72)

Nilai t tabel yang diperoleh dibandingkan nilai t hitung, bila t hitung lebih besar dari t tabel, maka Ho ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel independen berpengaruh pada variabel dependen.

Apabila t hitung lebih kecil dari t tabel, maka Ho diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.

2. Analisis untuk Rumusan Masalah 3

Analisis Regresi Linear Sederhana

Regresi sederhana adalah regresi yang melibatkan hubungan antara satu variabel tak bebas (Y) dihubungan dengan satu variabel bebas (X). Bentuk umum persamaan regresi linear sederhana adalah:

Ŷ= a + bX + e

Keterangan:

Y = Variabel terikat (Minat beli) a = Konstanta

b = Koefisien regresi X

X = Variabel bebas (Persepsi kualitas)

(73)

n = jumlah sampel X = nilai variabel bebas Y = nilai variabel terikat

Untuk mengetahui signifikansi variabel persepsi kualitas pada minat beli, digunakan uji t (test) dengan rumus sebagai berikut:

t = nilai hitung r = koefisien korelasi n = jumlah sampel

Dengan menggunakan analisis ini, pengambilan keputusan berdasar pada:

a. Nilai thitung ≥ ttabel pada α 0,05 atau t-hitung pada p-value ≤

0,05, maka H0 ditolak, dan Ha diterima

b. Nilai thitung < ttabel pada α 0,05 atau t-hitung pada p-value >

(74)

BAB IV

GAMBARAN UMUM SUBYEK PENELITIAN

A. Gambaran Umum tentang Parfum

Kata “parfum” berasal dari bahasa Latin “per fumum” yang berarti melalui asap. Sejarah hanya mencatat sekitar 5000 tahun yang lalu, para penganut animisme dan pemeluk berbagai kepercayaan kuno lainnya, biasa menyajikan

korban persembahan kepada para dewa melalui pembakaran. Ini dapat

dimengerti karena para dewa yang tidak berwujud, tentu lebih mudah

menerima korban persembahan dalam bentuknya yang tidak berwujud pula.

Melalui pembakaran, korban persembahan akan berubah menjadi asap. Dan

melalui asap itulah, persembahan dapat langsung melambung tinggi menuju

sasaran.

Seiring dengan berkembangnya rasa estetika, manusia juga mulai

berusaha agar asap persembahan berbau harum. Hal itu, dirasakan akan lebih

sesuai dengan kedudukan para dewa pujaannya. Maka bahan bakar yang

digunakan dari kayu-kayuan dan bunga-bungaan yang menimbulkan aroma

harum, mulai banyak digunakan. Mungkin pada saat yang sama, mulai

dilakukan usaha untuk membuat parfum, sehingga dapat menghasilkan parfum

(75)

Di Mesir, pembuatan parfum ditangani para pendeta istana Pharaoh yang

juga bertugas selaku dokter raja. Dalam usaha menemukan ramuan obat-obatan

pengawet mumi raja, para pendeta berhasil membuat parfum. Parfum

digunakan untuk membasahi kain pembalut mumi. Pada tahun 1922 ketika

Lord Carnarvon dari Inggris menggali makam Raja Tuthankhamon di “Lembah

para Raja”, ditemukan parfum yang diperkirakan dibuat pada tahun 1350

sebelum Masehi dimana parfum tersebut sudah berusia sekitar 33 abad ternyata

masih dalam keadaan baik dan berbau harum.

Di Inggris, parfum mulai digunakan secara meluas, setelah berakhirnya

Perang Salib. Para kesatria dalam Perang Salib membawa kembali aneka

kosmetika ke negaranya, termasuk parfum, yang diperoleh dari istana para

sultan Timur Tengah, dimana sudah mengalami kemajuan dalam pembuatan

kosmetika termasuk parfum.

Di Perancis, parfum banyak digunakan sejak zaman Louis ke XIII. Setelah

Revolusi Perancis penggunaan parfum menurun. Kemudian muncul kembali

pada zaman Napoleon, yang merupakan masa dimana kosmetika termasuk

parfum, memperoleh peran penting dalam kehidupan sosial. Misalnya,

Permaisuri Joshepine tercatat sebagai tokoh yang sangat menaruh perhatian

terhadap parfum. Di Indonesia sendiri, sejak dahulu para wanita mempunyai

kebiasaan memberikan asap “ratus” pada pakaiannya, guna menimbulkan

aroma harum anggun sewaktu dipakainya nanti. Dalam cerita pewayangan juga

(76)

karena ketampanan dan kesaktiannya, melainkan juga karena keharuman

badannya.

http://www.sariwangiparfum.com/page/detail/6-asal-mula-parfum.html

B. Profil Perusahaan

PT. Priskila Prima Makmur mulai beroperasi pada tahun 1980-an sebagai perusahaan manufaktur pada awalnya adalah industri rumahan yang memproduksi parfum, dimana tempat untuk berjualan hanya sebuah toko ritel kecil di pasar pagi di daerah Jakarta. Merek parfum yang di produksi pertama pada bisnis ini adalah parfum merek Casablanca, merek yang mewujudkan kepercayaan diri dan keberanian dalam percampuran berbagai macam aroma wewangian yang di impor langsung dari Perancis. Perusahaan membuat semboyan untuk produksi parfum pertama merek Casablanca yaitu "Siapapun jadi Percaya Diri karenanya". Dapat diartikan siapapun bisa percaya diri dengan parfum Casablanca, beserta merek-merek lain yang diciptakan berikutnya yaitu parfum merek Camellia dan parfum merek Marie Jose.

(77)

mengenalan Casablanca Roll-on deodoran pada tahun 2003. Perusahaan mengalami pertumbuhan eksponensial dalam penjualan dari 3 distribusi pasar, yaitu: Perdagangan Umum, Pengecer modern, dan bisnis ekspor. Untuk memungkinkan melayani dan memenuhi permintaan pelanggan lebih baik, PT. Priskila Prima Makmur mulai membuka Kantor Cabang di kota-kota besar di seluruh Indonesia pada tahun 2000-an, termasuk Bandung, Surabaya, Medan, Lampung dan Makassar.

PT. Priskila Prima Makmur juga mulai mengadopsi SAP Business Software Manajemen untuk meningkatkan efisiensi operasional. Pada saat yang sama, penjualan ekspor tumbuh pada laju tercepat yang pernah. PT. Priskila Prima Makmur juga mulai bermitra dengan perawatan pribadi produsen. Pada tahun 2008, Priskila meluncurkan Bellagio Homme, ditujukan untuk orang-orang dengan substansi " Adrenaline for Success ". Pada tahun 2010, Priskila meluncurkan Regazza Femme, ditujukan untuk perempuan yang memiliki "Passion for Perfection". Bersama-sama, Bellagio dan Regazza membentuk lini produk premium bagi perusahaan.

(78)

Tabel 4.1

Profil PT.Priskila Prima Makmur

Nama perusahaan PT. Priskila Prima Makmur

Jenis Bisnis Produsen, Trading Company, Distributor/ Wholesaler,Ekspor.

Cakupan Bisnis Jasa Yang dilayani:

PT. Priskila Prima Makmur selalu mencari anggota tim baru untuk bergabung dengan tim profesional.

Kami mendorong Anda untuk mengeksplorasi diri lebih jauh untuk mencari peluang kerja yang menarik di PT. Priskila Prima Makmur dengan kualifikasi umum sebagai berikut:

• warga Negara Indonesia

• memiliki banyak waktu

• UU dalam hal profesional berkaitan dengan etika bisnis

• Memiliki minimal 2 tahun pengalaman di bidangnya

• Aktif bahasa Inggris baik tertulis dan lisan.

• Proaktif, termotivasi, agresif dan yang paling penting adalah biasa berkerja dalam tim dengan baik. Produk Yang dihasilkan: Eau De Parfum, Deodorant Body Spray,

(79)

dan Body Lotion,

Alamat Perusahaan: Jl. Kapuk Muara Raya No. 8, Jakarta Utara 14460 – Indonesia

(80)

BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Gambar

Tabel  Judul
Gambar  Judul
Sumber Sekunder Pengenalan MerekGambar 2.1
Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan Berita Acara Evaluasi Kelompok Kerja Pengadaan Jasa Konstruksi Fasum dan Gedung Kantor Polres Bima Kota Unit Layanan Pengadaan (ULP) Polda NTB terhadap Dokumen

Jika sarana kerja kurang diperhatikan pihak perusahaan akan dampak menganggu aktivitas kerja karyawan yang pada akhirnya dapat berakibat apada hasil kerja yang kurang maksimal

Proses kloning gen dapat dilakukan dengan mudah dan cepat dengan metode Gateway. Pada metode kloning biasa, terdapat tahap ligasi, sekuensing untuk mengetahui enzim

Skripsi dengan judul “Hukuman Mati pada Tindak Pidana Narkotika (Tinjauan Hukum Positif dan Hukum Islam)” yang ditulis oleh Widhi bagus Nugroho ini telah

Setelah mengaamati respon pertumbuhannya, selanjutnya melakukan pengamatan komposisi polyisoprenoid dengan menggunakan Metode Analisi dengan dua dimensi Kromatografi

Hal tersebut akan menyebabkan obstruksi vena, edema bertambah dan bakteri akan menembus dinding sehingga peradangan yang timbul meluas dan mengenai peritoneum yang dapat

Provinsi Indonesia yang memisahkan diri dan menjadi negara baru yaitu ..2. Gorontalo merupakan pemekaran dari

pertimbangan yang diberikan oleh lingkungan sosial (Mardikanto, 1993). Sebagian besar masyarakat Desa Sukorejo, termasuk tokoh masyarakat dan perangkat desa, sebagian