LANDASAN KONSEPTUAL PERANCANGAN TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas Dalam Memenuhi Syarat-Syarat
Guna Mencapai Gelar Sarjana Teknik Arsitektur
Periode Februari 2016
SPORT CLUB DI DENPASAR
Oleh :
A.A.NGR MANIK SATRIYA WICAKSANA
1204205111
UNIVERSITAS UDAYANA
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN ARSITEKTUR (REGULER)
LANDASAN KONSEPTUAL PERANCANGAN TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas Dalam Memenuhi Syarat-Syarat
Guna Mencapai Gelar Sarjana Teknik Arsitektur
Periode Februari 2016
SPORT CLUB DI DENPASAR
Oleh :
A.A.NGR MANIK SATRIYA WICAKSANA
1204205111
Dosen Pembimbing:
1. Dr. Ir. I Made Adhika, MSP
2. I Wayan Wiryawan, ST, MT.
UNIVERSITAS UDAYANA
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN ARSITEKTUR (REGULER)
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS UDAYANA
FAKULTAS TEKNIK - JURUSAN ARSITEKTUR
Jalan Kampus Bukit Jimbaran - Bali
(0361) 703384, 703320 Fax : 703384 www.ar.unud.ac.id
PERNYATAAN
Judul Tugas Akhir : Sport Club di Denpasar
Nama : A.A.Ngr Manik Satriya Wicaksana
NIM : 1204205111
Program Studi : Arsitektur
Periode : Pebruari 2016
Dengan ini saya menyatakan bahwa Tugas Akhir ini tidak terdapat karya pernah
diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi.
Sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah
ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah
ini dan disebutkan di dalam daftar pustaka.
Denpasar, Juni 2016
iv ABTRACT
Today, the intense routines and activities apparently cause a dreadful tedium, suppressed
mental health and unhealthy lifestyle. Participating in a sport or doing physical exercise
can largely take place in reducing stress levels as well as increasing feelings of physical and
mental well-being. The rising number of people who have interest in sport in Denpasar is
not equally parallel to the improvement of the provided infrastructure. Hence, a
representative sport and entertainment platform for the community to purposely promote
their well-being should be suggested. Uniting several sports facilities in one platform
possibly simplify the public to find the relations between the facilities.A positively healthy
atmosphere and a fine scenery in ach facility will comfort people to prevent their physical
activity from boredom. Apart from exercising, people also can relax and entertain
themselves with family to spend their leisure time.
Keywords: Health, Sports, Recreation, Denpasar
ABSTRAK
Dewasa ini kepadatan rutinitas dan aktivitas masyarakat tak jarang menyebabkan
kejenuhan, tekanan mental, dan pola hidup yang kurang sehat. Kegiatan diluar rutinitas
sangat di perlukan untuk dapat menunjang kesehatan serta sekaligus menjadi media terapi
untuk menyeimbangkan kondisi tubuh dan menyegarkan kembali jiwa raga, seperti halnya
berolahraga. Peningkatan peminat olahraga di Kota Denpasar kurang diimbangi dengan
peningkatan sarana dan prasarana olahraga yang baik. Untuk memberikan wadah bagi
masyarakat guna menunjang kesehatan mereka, perlu diusulkan adanya tempat olahraga dan
rekreasi yang representative. Menyatukan beberapa fasilitas olahraga dalam satu wadah
dapat memudahkan masyarakat mencari relasi antar fasilitas. Suasana berolahraga yang
sehat dan memiliki pemandangan yang baik di setiap fasilitas akan membuat masyarakat
betah dalam melakukan kegitan berolahraganya tanpa merasa bosan. Selain berolahraga
masyarakat juga dapat berekreasi bersama keluarga untuk menghabiskan waktu luang
mereka.
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-Nya
penulis dapat menyelesaikan landasan konseptual perancangan Tugas Akhir dengan judul
“Sport Club di Denpasar ” ini tepat pada waktunya.
Pada kesempatan ini, disampaikan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah
membantu secara langsung maupun tidak langsung dalam proses penyusunan dan
penyelesaian Landasan Konsepsual ini. Terima kasih secara khusus disampaikan kepada :
1. Ibu Dr. Ir. A. A. A. Oka Saraswati, MT. selaku Ketua Jurusan Program Studi Arsitektur,
Fakultas Teknik, Universitas Udayana.
2. Bapak Dr. Ir. Syamsul Alam Paturusi, MSP, selaku Dosen Koordinator Mata Kuliah
Seminar Tugas Akhir.
3. Bapak Ir. I Nyoman Surata., MT , selaku Dosen Koordinator Mata Kuliah Studio Tugas
Akhir.
4. Bapak Dr. Ir. I Made Adhika, MSP. selaku dosen pembimbing I, atas dorongan
semangat, bimbingan, waktu, dan sarannya.
5. Bapak I Wayan Wiryawan, ST., MT. selaku dosen pembimbing II, atas dorongan
semangat, bimbingan, waktu, dan sarannya.
6. Bapak I Wayan Yuda Manik, ST., MT. selaku dosen pembimbing Akademik
7. Serta seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Disadari bahwa Landasan Konsepsual ini masih banyak kekurangan dan jauh dari
sempurna. Untuk itu dengan segala hormat dan kerendahan hati, sangat diharapkan
bimbingan, saran dan kritik yang membangun dan bermanfaat bagi kesempurnaan Landasan
Konsepsual ini. Akhir kata semoga Landasan Konsepsual ini dapat memenuhi persyaratan
yang telah ditetapkan, dan berguna dikemudian hari.
Denpasar, Mei 2016
Penulis
A.A.Ngr Manik Satriya Wicaksana
vi
DAFTAR ISI
COVER ... i
LEMBAR PENGESAHAN ... ii
SURAT KETERANGAN ... iii
ABSTRAK ... iv
KATA PENGANTAR ... v
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR TABEL ... xiv
BAB I PENDAHULU ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 4
1.3 Tujuan ... 5
1.4 Metode Perancangan... 5
1.4.1 Permulaan ... 6
1.4.2 Persiapan ... 6
1.4.3 Pembuatan Usulan ... 7
1.4.4 Evaluasi ... 7
1.4.5 Tindakan ... 7
BAB II PEMAHAMAN TERHADAP SPORT CLUB ... 8
2.1 Pemahaman Teori ... 8
2.1.1 Pengertian Sport Club ... 8
2.1.2 Jenis-Jenis Olahraga ... 9
2.1.3 Ciri-Ciri Olahraga ... 11
2.1.4 Tujuan Olahraga ... 12
2.2 Fasilitas yang di wadahi ... 12
2.2.1 Tinjauan Olahraga Futsal... 12
2.2.2 Tinjauan Olahraga Basket ... 15
2.2.3 Tinjauan Olahraga Bulutangkis ... 17
2.2.4 Tinjauan Olahraga Tenis ... 19
vii
2.2.6 Tinjauan Olahraga Fitnes/gym ... 21
2.3 Standar Sistem Utilitas Gedung Olah Raga ... 23
2.4 Syarat Lokasi Gedung Olahraga ... 25
2.5 Kajian Objek Sejenis... ... 26
2.5.1 Augi Sport Center ... 26
2.5.2 Klub Jimbaran ... ... 29
2.5.3 Canggu Club ... ... 34
2.6 Kesimpulan Kajian Objek Sejenis ... 37
2.7 Spesifikasi Umum Sport Club... ... 39
2.7.1 Pengertian... ... 39
2.7.2 Tujuan... ... 39
2.7.3 Fungsi... ... 39
2.7.4 Ruang Lingkup Pelayanan... . 39
2.7.5 Fasilitas Proyek... ... 40
2.7.6 Prinsip Pengelolaan Proyek... ... 40
2.7.7 Persyaratan Lokasi... ... 40
BAB III STUDI PENGADAAN SPORT CLUB DI DENPASAR ... 41
3.1 Tinjauan Umum Lokasi ... 41
3.1.1 Kondisi Fisik ... 42
3.1.2 Kondisi Non Fisik ... 47
3.1.3 Studi kelayakan Pengadaan Sport Club di Denpasar ... 52
3.1.4 Kesimpulan Analisa S.W.O.T ... 54
3.2 Spesifikasi Khusus Fasilitas Sport Club di Denpasar ... 55
3.2.1 Pengertian ... 55
3.2.2 Fungsi ... 55
3.2.3 Tujuan ... 56
3.2.4 Lingkup Layanan ... 57
3.2.5 Sistem Pengelolaan ... 57
3.2.6 Jenis Kegitan ... 58
3.2.7 Jenis Fasilitas ... 58
3.2.8 Sistem Penyewaan ... 60
BAB IV TEMA DAN PEMROGRAMAN SPORT CLUB DI DENPASAR ... 62
4.1 Tema Perancangan ... 62
viii
4.1.2 Pendekatan Tema ... 63
4.1.3 Penentuan Tema ... 63
4.1.4 Tema Dalam Konteks Perencanaan dan Perancangan ... 64
4.2 Program Fungsional ... 64
4.2.1 Identifikasi Fungsi Sport Club ... 64
4.2.2 Identifikasi Jenis Kegiatan ... 65
4.2.3 Identifikasi Pelaku Kegiatan ... 65
4.2.4 Proses Kegiatan ... 66
4.2.5 Kebutuhan Ruang ... 68
4.3 Program Performansi ... 72
4.4 Program Arsitektural ... 77
4.4.1 Studi Kapasitas ... 77
4.4.2 Studi Besaran Ruang ... 81
4.4.3 Hubungan Ruang ... 84
4.4.4 Sirkulasi Ruang ... 86
4.4.5 Organisasi Ruang ... 89
4.5 Analisa Site ... 90
4.5.1 Studi Kebutuhan Luas Site ... 90
4.5.2 Analisa Pemilihan Lokasi Site ... 90
4.5.3 Analisa Pemilihan Site ... 92
4.5.4 Karakteristik Site ... 95
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SPORT CLUB DI DENPASAR ... 105
5.1 Konsep Perancangan Site ... 105
5.1.1 Konsep Entrance ... 105
5.1.2 Konsep Zoning Site ... 107
5.1.3 Konsep Bentuk, Pola dan Orientasi Massa ... 109
5.1.4 Konsep Pola Sirkulasi ... 111
5.1.5 Konsep Ruang Luar, Parkir dan Taman ... 113
5.1.6 Konsep Utilitas Pada Tapak ... 117
5.2 Konsep Perancangan Bangunan ... 119
5.2.1 Konsep Entrance Bangunan ... 119
5.2.2 Konsep Zoning dan Sirkulasi Dalam Bangunan ... 121
ix 5.2.4 Konsep Ruang Dalam ... 125
5.2.5 Konsep Struktur ... 127
5.2.6 Konsep Utilitas ... 130
DAFTAR PUSTAKA
x DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Metoda Perancangan ... 5
Gambar 2.1 Dimensi Lapangan Futsal ... 13
Gambar 2.2 Material Rumput Sintetis Lapangan Futsal ... 14
Gambar 2.3 Dimensi Gawang pada Lapangan Futsal ... 15
Gambar 2.4 Detail Ukuran Lapangan Basket ... 17
Gambar 2.5 Ukuran Lapangan Bulutangkis ... 18
Gambar 2.6 Ukuran Lapangan Tenis ... 19
Gambar 2.7 Dimensi Leaner Pool ... 20
Gambar 2.8 Dimensi Kolam Amak-anak ... 21
Gambar 2.9 Ruangan Fitness Center ... 22
Gambar 2.10 Augi Sport Center ... 26
Gambar 2.11 Lapangan Futsal Augi Sport Center ... 27
Gambar 2.12 Kolam Renang Dewasa Augi Sport Center ... 27
Gambar 2.13 Kolam Renang Anak Augi Sport Center ... 28
Gambar 2.14 Fitnes Center Augi Sport Center ... 28
Gambar 2.15 Cafe Augi Sport Center ... 29
Gambar 2.16 Klub Jimbaran ... 29
Gambar 2.17 Lapangan Futsal Klub Jimbaran ... 30
Gambar 2.18 Lapangan Basket 3 on 3 Klub Jimbaran ... 31
Gambar 2.19 Kolam Renang Klub Jimbaran ... 31
Gambar 2.20 Fitness Center Klub Jimbaran ... 32
Gambar 2.21 Studio dan Camp Klub Jimbaran ... 32
Gambar 2.22 Resto Klub Jimbaran ... 32
Gambar 2.23 Multifungtion hall Klub Jimbaran ... 33
Gambar 2.24 Sport Shop ... 33
Gambar 2.25 Lobby dan Resepsionis Klub Jimbaran ... 34
Gambar 2.26 Canggu Club – Bali ... 34
Gambar 2.27 Lapanagan Sepak Bola Canggu Club ... 35
Gambar 2.28 Kolam Renang Canggu Club ... 35
Gambar 2.29 Fitness Center Canggu Club ... 36
Gambar 2.30 Lapangan Tenis Canggu Club ... 36
Gambar 2.31 Restaurant Canggu Club ... 37
xi
Gambar 3.2 Diagram Struktur Pengelolaan Fasilitas Olahraga ... 57
Gambar 4.1 Pelaku Kegiatan ... 66
Gambar 4.2 Proses Kegiatan Fasilitas Utama ... 66
Gambar 4.3 Proses Kegiatan Pengguna Fasilitas Kolam Renang ... 67
Gambar 4.4 Proses Kegiatan Pengguna Fasilitas Kebugaran ... 67
Gambar 4.5 Proses Kegiatan Pengelolaan ... 67
Gambar 4.6 Hubungan Ruang Makro ... 84
Gambar 4.7 Hubungan Fasilitas Olahraga dan Pelengkap ... 84
Gambar 4.8 Hubungan Antar Fasilitas Olahraga ... 85
Gambar 4.9 Hubungan Antar Ruang Pengelola ... 85
Gambar 4.10 Hubungan Antar Ruang Servis ... 85
Gambar 4.11 Sirkulasi Ruang Makro ... 86
Gambar 4.12 Sirkulasi Mikro Ruang Pengelola dan Servis ... 87
Gambar 4.13 Sirkulasi Mikro Fasilitas dan Pengelola ... 88
Gambar 4.14 Organisasi Ruang ... 89
Gambar 4.15 Alternatif Site ... 92
Gambar 4.16 Alternatif 1 ... 93
Gambar 4.17 Alternatif 2 ... 93
Gambar 4.18 Lokasi Site ... 95
Gambar 4.19 Topografi, Geologi, Hidrologi dan Drainase Air Hujan ... 96
Gambar 4.20 Vegetasi Dalam Site ... 97
Gambar 4.21 Iklim Pada Site ... 98
Gambar 4.22 Bentuk dan Dimensi Site ... 99
Gambar 4.23 Sirkulasi Site ... 100
Gambar 4.24 Kebisingan Site ... 101
Gambar 4.25 Jaringan Utilitas Site ... 102
Gambar 4.26 View Site ... 103
Gambar 4.27 Build Up Area Pada Site ... 104
Gambar 5.1 Alternatif Konsep Entrance Site ... 106
Gambar 5.2 Konsep Entrance ... 107
Gambar 5.3 Konsep Zoning Site ... 108
Gambar 5.4 Alternatif Komposisi Massa ... 109
Gambar 5.5 Bentuk Massa Bangunan A ... 109
xii
Gambar 5.7 Bentuk Massa Kolam Renang ... 110
Gambar 5.8 Bentuk Massa Cafe ... 110
Gambar 5.9 Konsep Pola Massa Majemuk dan Oerientasi Massa ... 111
Gambar 5.10 Konsep Sirkulasi site ... 112
Gambar 5.11 Konsep Sirkulasi Kendaraan ... 113
Gambar 5.12 Konsep Parkir ... 114
Gambar 5.13 Konsep Parkir Mobil ... 115
Gambar 5.14 Konsep Parkir Motor ... 115
Gambar 5.15 Konsep Central hall ... 116
Gambar 5.16 Konsep Taman ... 117
Gambar 5.17 Konsep Utilitas Site ... 118
Gambar 5.18 Konsep Entrance bangunan ... 120
Gambar 5.19 Konsep Bentuk Entrance Bangunan ... 120
Gambar 5.20 Konsep Zoning Vertikal Bangunan ... 121
Gambar 5.21 Konsep Sirkulasi Vertikal ... 122
Gambar 5.22 Konsep Zoning dan Sirkulasi dalam Bangunan ... 123
Gambar 5.23 Konsep Tampilan Bangunan Lobby ... 124
Gambar 5.24 Konsep Tampilan Bangunan Lapangan Olahraga ... 125
Gambar 5.25 Konsep Ruang Dalam Lobby ... 126
Gambar 5.26 Konsep Ruang Dalam Lapangan Olahraga ... 126
Gambar 5.27 Konsep Sub Struktur Pondasi Telapak ... 127
Gambar 5.28 Konsep Sub Struktur Pondasi Menerus ... 127
Gambar 5.29 Konsep Super Struktur Rangka Ruang ... 128
Gambar 5.30 Konsep Upper Struktur Baja Ringan ... 129
Gambar 5.31 Konsep Upper Struktur Rangka Batang ... 129
Gambar 5.32 Konsep Struktur Kolam Renang ... 130
Gambar 5.33 Konsep Pencahayaan Alami ... 131
Gambar 5.34 Konsep Pencahayaan Buatan ... 132
Gambar 5.35 Konsep Penghawaan Alami ... 133
Gambar 5.36 Konsep Penghawaan Alami Lapangan Bulu Tangkis ... 133
Gambar 5.37 Konsep Instalasi Listrik ke Bangunan ... 134
Gambar 5.38 Konsep Jaringan Air Kotor Dapur ... 135
Gambar 5.39 Konsep Jaringan Air Kotor Manusia ... 136
xiii
Gambar 5.41 Sistem Penyediaan Air Kolam Renang ... 138
Gambar 5.42 Titik Penempatan Jaringan Pemadam Kebakaran ... 139
Gambar 5.43 Sistem Penangkal Petir ... 140
xiv DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Ukuran Lapangan Futsal ... 16
Tabel 2.2 Kesimpulan Hasil Studi Banding ... 37
Tabel 3.1 Curah Hujan Tiap Bulan di Kota Denpasar ... 45
Tabel 3.2 Komposisi RTHK ... 46
Tabel 3.3 Sarana Olahraga di Denpasar ... 47
Tabel 3.4 Jumlah Penduduk di Kota Denpasar Makro ... 48
Tabel 3.5 Penduduk Kota Denpasar Menurut Kelompok Umur ... 48
Tabel 3.6 Olahraga Yang Paling Sering Dilakukan Masyarakat Indonesia ... 49
Tabel 3.7 Olahraga Yang Paling Sering Dilakukan Masyarakat Bali ... 49
Table 3.8 Persentase Tujuan Berolahraga masyarakat Bali ... 49
Tabel 3.9 Analisa S.W.O.T ... 52
Tabel 3.10 Rekomendasi Pemecahan Masalah SWOT ... 54
Tabel 3.11 Jenis Fasilitas Sport Club ... 58
Tabel 3.12 Sistem Penyewaan Kolam Renang ... 60
Tabel 3.13 Sistem Penyewaan Futsal, Basket, Bulu tangkis, Tenis dan Fitnes ... 60
Tabel 4.1 Kebutuhan Ruang ... 68
Tabel 4.2 Program Performansi ... 72
Tabel 4.3 Pertumbuhan Penduduk Kota Denpasar Umur 15-30 Tahun ... 77
Tabel 4.4 Kapasitas Standar Lapangan Olahraga ... 78
Tabel 4.5 Kapasitas Kolam Renang Perharinya ... 79
Tabel 4.6 Kapasitas Fitness Center Perharinya ... 79
Tabel 4.7 Kapasitas Pengelola Fasilitas Olahraga Kaum Urban ... 80
Tabel 4.8 Studi Besaran Ruang Fasilitas Utama ... 81
Tabel 4.9 Studi Besaran Ruang Pengelola ... 82
Tabel 4.10 Studi Besaran Ruang Servis ... 83
Tabel 4.11 Distribusi Ruang ... 84
Tabel 4.12 Pembobotan Kriteria Pemilihan Lokasi Site ... 91
Tabel 4.13 Pemilihan Lokasi Site ... 91
Tabel 4.14 Pembobotan Kriteria Pemilihan Site ... 94
1
BAB I
PENDAHULUAN
Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang terbentuknya sport
club di Denpasar, rumusan masalah, tujuan, serta metode penelitian yang
dilakukan dalam penulisan Landasan Konseptual Tugas Akhir ini.
1.1Latar belakang
Olahraga menempati salah satu posisi penting dalam kehidupan sehari-hari
untuk menjaga kestabilan dan kesehatan tubuh baik dalam segi jasmani maupun
rohani. Selain itu masyarakat saat ini sudah semakin sadar akan kesehatan.
Kegiatan olahraga, selain dapat dilakukan sebagai kegiatan yang menghibur juga
dapat dilakukan dengan tujuan peningkatan prestasi. “Sports do not build
character. They reveal it.” Kutipan ini berasal dari seorang komentator dan
penulis mengenai olahraga Amerika, Heywood Hale Broun. Pandangan tersebut
memberikan definisi baru tentang olah raga, bahwa sesungguhnya olahraga tidak
2
menjadi lebih baik. Sesungguhnya olahraga juga merupakan kegiatan-kegiatandimana merasa puas dan bahagia ketika melakukannya, selain merasa bugar.
Kementrian Negara Pemuda dan Olahraga (1987) mengkategorikan olahraga
menjadi 7 jenis yaitu olah raga rekreasi, profesional, massal, prestasi, tradisional,
khusus dan rehabilitasi. Menurut Krippedorf (1994), kegiatan rekreasi merupakan
salah satu kegiatan yang dibutuhkan oleh setiap manusia. Olahraga rekreasi dapat
disimpulkan sebagai kegiatan yang dilakukan guna mengisi waktu luang untuk
beberapa tujuan seperti hiburan, kesehatan, memulihkan kekuatan fisik maupun
mental.
Kota Denpasar merupakan ibu kota Provinsi Bali, pusat pemerintahan
terletak di Kota Denpasar. Hal inilah yang menyebabkan Kota Denpasar
merupakan kota urban Provinsi Bali dengan jumlah penduduk yang cukup tinggi
mencapai 846.200 jiwa(BPS2014) yang tentunya dipadatkan oleh berbagai
aktifitas mulai dari pekerja dan pelajar. Kota Denpasar didominasi dengan tenaga
kerja pada sector perdagangan, hotel dan restaurant sebesar 39,55% serta tenaga
kerja dibidang jasa sebesar 24,02%. Kota Denpasar memiliki angka pekerja dan
pelajar yang cukup tinggi sebanyak 768.270 jiwa (BPS2014).Semakin padat
aktivitas sehari-hari seseorang maka akan berpengaruh terhadap pola hidup,
seperti pola makan tidak teratur, olahraga yang tidak teratur dan tingkat stress
yang semakin meningkat. Hal tersebut bisa berdampak buruk pada tubuh dalam
waktu jangka pendek dan jangka panjang. Maka diperlukan suatu kegiatan diluar
pekerjaan yang dapat mengembalikan kesegaran dan menyeimbangkan kondisi
tubuh yang lelah akan padatnya pekerjaan. Menurut ilmuwan yang bernama
Phillip L. Rice, depresi dan stress merupakan gangguan kondisi emosional pada
mental seperti berfikir dan berperilaku. Hal tersebut dapat diatasi dengan cara
berjalan – jalan, menikmati suasana baru, menikmati pemandangan dan rutin
berolahraga, salah satunya dengan berolahraga rekreasi atau bersifat menghibur
dan menggembirakan.
Masyarakat kota yang berusia remaja cenderung melakukan olahraga
permainan hiburan bersama rekan-rekan seperti futsal, basket, bulu tangkis, tenis,
3
Keseimbangan kondisi fisik dan psikologis akibat berolahrga dan rekreasi dapatmengurangi ketegangan-ketegangan pada pikiran. Peminat olahraga Kota
Denpasar sudah semakin meningkat baik untuk meningkatkan prestasi, menjaga
kesehatan, rekreasi atau hanya sekedar hiburan bersama rekan-rekan, dilihat dari
berkembangnya klub-klub olahraga dan peningkatan usia produktif yang memiliki
kecenderungan berolahraga paling tinggi yaitu umur 15 – 30 tahun dari tahun
2009 sampai 2013 mengalami peningkatan rata-rata 10,52% (BPS.2014). Dilihat
dari peningkatan kecendrungan masyarakat berolahraga hiburan seperti futsal,
basket, tenis, bulu tangkis dan renang semakin meningkat tiap tahunnya
(Kamenpora.2010). Tetapi hal tersebut kurang didukung dengan fasilitas olahraga
yang baik. Nariana yang juga mantan Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia
(KONI) Bali menilai, fasilitas olahraga yang sudah bagus dan memadai hanya di
tiga kabupaten yaitu Jembrana, Buleleng, dan Badung. Kalau daerah lainnya
masih kurang, padahal lokasi lebih strategis dibanding tiga daerah tersebut.
Denpasar memiliki beberapa jenis tempat olahraga permainan mulai dari
futsal sebanyak 26, basket sebanyak 36, kolam renang sebanyak 6, tenis sebanyak
14 dan bulu tangkis sebanyak 11 tetapi kebanyakan fasilitas tersebut berdiri
sendiri dan tersebar letaknya dengan fasilitas seadanya atau belum lengkap
dibandingkan fasilitas yang ada diluar Kota Denpasar seperti yang memadukan
beberapa fasilitas untuk melengkapi kebutuhan masyarakatnya. Hal tersebut
mengakibatkan susahnya dalam pencapaian untuk mencari relasi antar fasilitas
yang letaknya cukup berjauhan untuk melengkapi kebutuhan berolahraga mereka.
Masyarakat sudah dituntut untuk kritis dalam pemilihan sarana olahraga agar
mendapatkan suatu kepuasan setelah maupun sebelum melakukan olahraga, baik
dari segi kelengkapan fasilitas, kualitas, keamanan, kenyamanan dan tuntutan
fungsi atau tujuan dari olahraga itu sendiri yaitu untuk menyehatkan jasmani
(raga/tubuh) dan jasmani (jiwa/hati,mata,pikiran). Fasilitas olahraga di Kota
Denpasar cenderung mengarah kepada bisnis mengakibatkan beberapa layanan
olahraga dibanguan dengan perhitungan efisiensi biaya pembangunan dan
efisiensi lahan yang kadang kala membuat suasana berolahraga menjadi kurang
nyaman. Mahalnya tanah dan terbatasnya lahan menyebabkan fasilitas dibangun
4
bangunan yang bersifat indoor. Hal tersebut berimbas pada suasana olahraga yangkurang nyaman, terasa terkurung didalam ruangan, gerah akibat panas tubuh yang
dikeluarkan saat olahraga tidak diimbangi sirkulasi udara atau pergantian udara
baru yang lancar dan kurangnya suatu pandangan untuk melengkapi kebutuhan
rohaninya. Modern membuat penggunaan air conditioner (AC) marak terjadi, hal
tersebut dapat mengurangi fungsi dari olahraga itu sendiri dikarenakan AC
mengandung zat kimia seperti p-dichlorobenzene dan formaldehida yang memicu
penyakit pada pernapasan
Menghadapi permasalahan yang terjadi maka di daerah Denpasar-Bali
maka diperlukan fasilitas olahraga yang baik, memiliki fasilitas lengkap, sesuai
dengan kesukaan jenis fasilitas olahraga yang dilakukan oleh masyarakat
perkotaan dan tentunya memiliki pemandangan yang dapat menenangkan
rohani(hati, mata, jiwa, pikiran). Semakin lengkap jenis olahraga dan fasilitas
yang dapat dilakukan di tempat yang di tawarkan semakin tinggi pula minat atau
antusiasme masyarakat untuk berolahraga. Maka perlu di rancang Sport Club yang
bersifat rekreatif dengan suasana alami/sehat. Selain dapat mencoba berbagai
fasilitas olahraga, juga bisa saling mencari relasi. Selain dapat menyehatkan dan
meningkatkan kebugaran tubuh tempat ini juga bisa sebagai tempat berekreasi
agar kesan dalam berolahraga tidak membosankan.
1.2Rumusan Masalah
Rumusan masalah penyusunan seminar ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana spesifikasi umum dari Sport Club?
2. Bagaimana program perencanaan dan perancangan Sport Club guna
memenuhi kebutuhan akan kenyamanan dan keamanan?
3. Apa tema yang cocok digunakan pada perancangan Sport Club?
4. Bagaimana membuat konsep perancanagan bangunan maupun tapak yang
5
1.3TujuanDari sekian rumusan masalah yang di dapat, maka ditetapkan pembangunan
fasilitas ini bertujuan untuk;
1. Untuk mendapatkan spesifikasi umum yang sesuai dengan kebutuhan
masyarakat
2. Untuk mendapatkan program perencanaan dan perancangan Sport Club
guna memenuhi kebutuhan akan kenyamanan dan keamanan
3. Untuk mendapatkan tema yang sesuai dengan kebutuhan fasilitas dan
tuntutan masyarakat
4. Untuk mewujudkan konsep perancanagan bangunan maupun tapak yang
memenuhi kebutuhan akan kenyamanan pada Sport Club
1.4Metode Perancangan
Metode yang digunakan dalam merancang Sport Club menyikapi berbagai
permasalahan yang muncul saat ini yang didasarkan sebagai Latar belakang,
selanjutnya dengan mengemukakan teori terkait kegiatan olahraga dan studi
banding proyek sejenis seperti yang terlihat pada Gamabr 1.1 yang menceritakan
mengenai metode yang digunakan.
Kesimpulan, diagram diatas dijadikan pedoman atau masukan dalam
menganalisis proyek pada lokasi terkait dengan olahraga, gaya hidup masyarakat,
dan tingkatan ekonomi sehingga dapat dihasilkan kesimpulan berupa spesifikasi
Gambar 1.1 Metode Perancangan Sumber : Analisa Pribadi Latar
belakang Konsep
perancangan Tema
Program
kebutuhan ruang
Program kebutuhan tapak Teori
Studi
banding
Spesifikasi
umum
Spesifikasi
6
khusus proyek. Spesifikasi khusus ini akan dimasukan dalam penentuan tema dankonsep dasar, program ruang dan tapak.
1.4.1 Permulaan
Permulaan merupakan tahap awal dari sebuah perancangan yang meliputi
kegiatan perumusan masalah dan penjabaran masalah yang terjadi dalam perancangan “Sport Club di Denpasar”. Perumusan ini dilakukan dengan cara mengidentifikasi latar belakang mengapa judul dari proyek ini perlu diadakan dan
kemudian dilakukan perumusan terhadap kendala atau permasalahan yang
muncul.
1.4.2 Persiapan
Persiapan merupakan proses penyusunan program yang memiliki beberapa
tahap, seperti pengumpulan, menganalisis informasi secara sistematik tentang
permasalahan dan penyusunan konsep suatu desain mengenai perancangan “Sport
Club di Denpasar”. Adapun jenis-jenis data yang digunakan, yaitu:
A. Data Primer
Pengumpulan data-data yang dikumpulkan dan diperoleh langsung dari
sumbernya. Data primer ini diperoleh dari:
Observasi dan dokumentasi yaitu teknik pengumpulan data yang melalui pengamatan langsung terhadap gejala, peristiwa dan kondisi actual dari
masa sekarang pada objek sarana olahraga. Objek tersebut seperti objek
sejenis yang berkaitan dengan sarana olahraga dan fasilitas yang sudah ada
sebelumnya.
Wawancara yaitu pengumpulan data melalui tanya jawab dengan
pihak-pihak terkait guna mendapatkan data-data mengenai sarana olahraga dan
fasilitasnya.
B. Data Sekunder
Data-data yang dikumpulkan oleh pihak lain. Data sekunder ini digunakan
sebagai pertimbangan saat melakukan perancangan. Data-data sekunder diperoleh
melalui studi literature yaitu dengan mencari sumber data melalui buku-buku,
7
Kemudian dari kedua data tersebut dianalis, sehingga mendapatkankesimpulan. Dengan demikian pemecahan masalah mengenai kebutuhan ruang
baik dari segi kualitas maupun kuantitas yang di perlukan dalam fasilitas ini
melalui studi pemrograman fungsional, performansi, dan arsitektural, dapat
diketahui untuk kemudian dirumuskan ke konsep disain perancangan.
1.4.3 Pembuatan Usulan
Tahap menyampaikan gagasan yang bertujuan untuk memecahkan
permasalahan yang telah dianalisis sebelumnya. Tahap ini sering juga disebut
sintesis, yaitu memadukan serangkaian pertimbangan-pertimbangan dari konteks
sosial, konteks ekonomi, konteks fisik, program, kondisi tapak, teknologi baru
estetika dan nilai-nilai dari perancangannya. Nantinya gagasan-gagasan ini dapat
berupa penyajian-penyajian yang menyatukan sejumlah pokok pembahasan dalam
bentuk fisik.
1.4.4 Evaluasi
Evaluasi adalah tahap mengevaluasi gagasan-gagasan yang sudah dihasilkan
oleh para perancang pada tahap pembuatan usulan tersebut. Evaluasi
gagasan-gagasan tersebut meliputi pembandingan pemecahan-pemecahan rancangan yang
diusulkan dengan kriteria yang dikembangkan pada tahap penyusunan program.
1.4.5 Tindakan
Tindakan adalah tahap dari proses perancangan meliputi berbagai aktivitas
yang dihubungkan dengan persiapan dan pelaksanaan sebuah proyek, seperti
penyiapan dokumen pelaksanaan dan bertindak sebagai hubungan antar pemilik
dan pelaksana atau kontraktor.
Pada laporan Seminar Tugas Akhir ini hanya menggunakan tiga langkah
dari 5 langkah metode perancangan yang dikemukakan. Tiga langkah tersebut
8
BAB II
PEMAHAMAN TERHADAP
SPORT CLUB
Pada bab ini akan dibahas mengenai tinjauan hal-hal yang berkaitan dengan
olahraga–olahraga yang cenderung diminati masyarakat perkotaan pada
umumnya. Meliputi fasilitas olahraga, standar lapangan olahraga, dengan
menggunakan data-data yang di ambil dari literature buku, artikel majalah, artikel
internet, dan peraturan-peraturan yang terkait.
2.1 Pemahaman Teori
2.1.1 Pengertian Sport club
1. Sport = Olahraga
- Menurut kamus besar Bahasa indonesia sport atau olahraga adalah olah·ra·ga
n gerak badan untuk menguatkan dan menyehatkan tubuh, seperti sepak bola
dan berenang)
- Suatu gerak atau aktivitas manusia yang memerlukan teknik tertentu dalam
pelaksanaannya dan terdapat unsur bermain, ada rasa senang, dilakukan pada
9
fisik dan psikologis dengan mengurangi ketegangan-ketgangan pada pikiran.
(Ekrima.2009)
- Menurut Suryanto Rukmono,S.Si sport atau olahraga adalah kegiatan untuk
melatih tubuh seseorang agar badan terasa lebih segar,sehat dan kuat baik
secara jasmani maupun rohani.
- Sport atau olahraga merupakan kegiatan – kegiatan yang bersifat fisik dengan
mengandung sifat permainan serta berisi perjuangan dengan diri sendiri dan
orang lain atau konfrontasi dengan unsur alam. (Lutan.1992)
2. Club = Klub
- Menurut Fact Index, The Mitchell Beazly Joy Of Knowligae Library klub
merupakan perkumpulan atau persatuan orang-orang yang memiliki minat
yang sama dalam satu kegiatan yang betujuan untuk social maupun rekreasi.
Perkumpulan orang-orang tersebut umumnya bertujuan sama seperti
olahraga, seni dan alasan social.
- Menurut webster’s New International Dictionary, klub adalah pertemuan
sosial atau acara berkumpul dimana pengeluaran yang ada ditanggung
bersama.
3. Sport Club
Dari pengertian diatas maka disimpulkan sport club adalah sebuah sarana
yang mewadahi orang-orang yang memiliki minat yang sama terhadap suatu
kegiatan seperti olahraga, khususnya olahraga yang bertujuan untuk mendapatkan
kesehatan baik dari segi jasmani dan rohani serta hiburan untuk mendapatkan
kegembiraan dan kesenangan dengan tempat yang mewadahi berbagai macam
aktivitas olahraga dalam skala kecil.
2.1.2 Jenis-Jenis Olahraga
1. Olahraga pada dasarnya dibagi menjadi dua jenis yaitu :
a. Olahraga prestasi yaitu pertandingan dan permainan yang dibatasi waktu
sesuai dengan peraturan, dengan melibatkan usaha fisik dan keterampilan
didalamnya.
b. Olahraga rekreasi yaitu olahraga yang mengisi waktu senggang sebagai
10
Masyarakat Denpasar cenderung menjadikan olahraga sebagai sebuah
rekreasi demi menghilangkan stress dan menjaga kesehatan, karena olahraga jenis
ini mudah dan spontan dapat dilakukan serta tidak ada tuntutan usaha fisik dalam
melakukan olahraganya.
2. Terdapat 2 jenis olahraga di Indonesia yaitu :
a. Olahraga modern seperti anggar, angkat besi, atletik, balap mobil dan motor,
berkuda, bisbol, basket, voli, bridge, bulu tangkis, catur, golf, gulat, kirket,
polo air, pilates, renang, bela diri, sepak bola, futsal, tenis lapangan, tenis
meja dan tinju.
b. Olahraga tradisional merupakan olahraga yang asli dari Indonesia seperti
pancake silat, karapan sapi, sebanting, sepak takraw, congklak,, egrang, gala
asin dan main hadang. Berdasarkan tempat kegiatannya, olahraga di bagi
menjadi olahraga air (renang, senam air, lompat indah, polo air, dll), olahraga
darat (sepak bola, futsal, basket, tenis, voli, dll). Olahraga udara (bunge
jumping, dll).
Seiring perkembangan jaman masyarakat sekarang ini dominan melakukan
olahraga modern dengan tempat kegiatan di darat dan air.
3. Olahraga berdasarkan tempat pelaksanaannya dibagi menjadi dua kelompok
yaitu :
a. Olahraga di dalam gedung (indoor)
Olahraga di lakukan didalam gedung tertutup, yang didalamnya terdapat
lapangan olahraga, tempat penonton, dan fasilitas penunjang lainnya dengan
tujuan menghindari cuaca atau kondisi alam yang buruk atau kurang baik dan
olahraga pada malam hari yang memerlukan penerangan khusus.
b. Olahraga di luar gedung (outdoor)
Olahraga dilakukan di luar gedung atau di alam terbuka dengan adanya
pembatas dinding dan atap.
Olahraga sebaiknya dilakukan di luar gedung untuk mendapatkan suasana
serta udara yang segar dan sehat.
4. Kegiatan olahraga berdasarkan pemilihan jenisnya sesuai dengan kebutuhan
dan kemampuan tubuh (Kasinius, 2008. 194-195):
11
melakukan berbagai macam aktifitas olahraga dari yang ringan sampai yang
berat tanpa adanya batasan.
b. Berusia dewasa atau lanjut kondisi tubuh sudah mulai melemah dengan
jantung yang tidak lagi kuat untuk dipompa saat berolahraga berat. Kondisi
ini menyebabkan tidak dianjurkan melakukan olahraga berat seperti
mengangkat beban. Olahraga yang cocok seperti aerobic, jongging, berenang
dan bersepeda. Lebih memanfaatkan gerakan kaki dibandingkan tangan.
Masyarakat Denpasar yang cenderung berolahraga yaitu berkisar usia 15-30
atau remaja dengan usia produktif. Maka akan diberikan sarana olahraga yang
dominan bersifat permainan remaja dan beberapa olahraga untuk orang dewasa.
2.1.3 Ciri-Ciri Olahraga
Ciri-ciri yang terdapat dalam olahraga yaitu (Lutan, 1996. 13-15) :
1. Olahraga menekankan pada kesehatan jasmani dan rohani yang berupa gerakan
dan berwujud keterampilan gerak, kekuatan, kecepatan dan daya tahan.
2. Olahraga sebagai realitas, olahraga dilakukan dalam suasana yang tidak
sebenarnya, tetapi keterlibatan seseorang dalam melakukan olahraga
merupakan sesuatu yang nyata.
3. Prinsip prestasi dalam olahraga, mengenai tanda-tanda prinsip prestasi dalam
olahraga adalah:
a. Peragaan kemampuan jasmani ditunjukan secara maksimal.
b. Kegiatan olahraga dilakukan secara sukarela.
c. Aspek sosial olahraga, dalam melakukan olahraga akan memungkinkan
terjadi interaksi sosial yang akan membentuk kelompok sosial.
d. Tidak bertujuan untuk menghancurkan lawan.
Dari penjelasan mengenai ciri-ciri olahraga maka disimpulkan bahwa olahraga
menekankan pada kesehatan jasmani dan rohani. Dominan melakukan kegiatan
12
2.1.4 Tujuan Olahraga
Tujuan dalam berolahraga dibagi menjadi empat, yaitu sebagai berikut
(Lutan, 1996):
1. Olahraga prestasi (olahraga kompetitif) yang focus pada pencapaian prestasi,
kemenangan,atau keunggulan dalam perlombaan atau pertandingan
2. Olahraga pendidikan yang menekankan pada pencapaian tujuan pendidikan
3. Olahraga profesional yang menekankan pencapaian tujuan yang bersipat
material
4. Olahraga kesehatan untuk pencapaian derajat sehat yang lebih baik
Berdasarkan dari ke empat pendapat tersebut maka dapat disimpulkan
seseorang melakukan olahraga memiliki tujuan seperti menambah
prestasi,pendidikan, rekreasi, kesenangan atau sebagai mata pencaharian. Apabila
olahraga dilakukan tertarur dan terarah maka akan memberikan manfaat yang baik
bagi diri sendiri.
2.2 Fasilitas yang di wadahi
Pada sub bab ini akan menjelaskan fasilitas yang ada pada Sport Club.
Fasilitas ditentukan dengan perhitungan olahraga permainan yang cenderung
dimintai dan paling sering dilakukan oleh masyarakat umum seperti, futsal,
basket, bulutangkis, tenis, renang dan fitnes.
2.2.1 Tinjauan Olahraga Futsal (Ensiklopedia Olahraga. 2011: 81-82)
a. Teknik Bermian Futsal
- Passing/mengoper/mengumpan : Passing dilakukan menggunakan beragam
bagian kaki mulai dari kaki bagian dalam, kaki bagian luar, ujung kaki, tumit
bawah dan tumit atas. passing terdiri dari passing atas dan passing bawah.
Passing atas merupakan operan bola lambung ditujukan kepada pemain yang
mengarah kearah bagian dada hingga kepala. Sedangkan passing bawah bola
mengarah ke bagian lutut sampai ke ujung kaki.
- Controlling/mengontrol : dilakukan dengan menggunakan dada dan kaki.
13
- Dribbleing/menggiring : dilakukan dengan menggunakan kaki dengan
kemampuan menguasai bola baik berjalan, berlari, berbelak belok dan
berputar kearah ruang kosong untuk mengecoh lawan.
- Shooting/menembak : merupakan tendangan kearah gawang untuk
menciptakan gol. Sama dengan passing namun power yang dibutuhkan lebih
kuat ketika menendang.
b. Alat / Perlengkapan Futsal
- Pakaian : Baju kaos olahraga dengan warna dapat membedakan antar tim,
kaos kaki panjang dan tinggi menutupi lutut, pelindung tulang kering
(Dekker).
- Bola : Keliling bola 62-64cm dengan berat 400-440gram
- Sepatu : Sepatu merupakan sepatu tanpa gigi pada alasnya, karena dapat
merusak rumput sintetis yang menjadi material lapangan.
c. Standar Ukuran dan Material Lapangan Futsal
Futsal merupakan salah satu olahraga yang sedang tren di permainkan olah
masyarakat perkotaan. Futsal adalah olahraga yang bersifat permainan, dengan
lapangan berbentuk persegi panjang.Jumlah pemain didalam adalah 5 orang terdiri
dari penyerang(Striker), gelandang(midfielder), penjaga belakang(defender) dan
penjaga gawang(keeper). Lapangan meiliki ukuran panjang 25-42m lebar 15-12m.
Lebar garis lapangan : 8cm. Radius titik tengah : radius 3m. Detailnya dapat
dilihat pada gambar 2.1:
Gambar 2.1 Dimensi Lapangan Futsal
14
Ukuran lapangan menurut tingkatannya, dapat dilihat pada Tabel 2.1 :
Tingkatan
Panjang lapanagn Lebar lapangan
Minimal Maksimal Minimal Maksimal
Regional 25m 42m 15m 25m
Nasional 25m 42m 15m 25m
Internasional 38m 42m 15m 25m
Lapangan fustal terdiri dari 2 jenis penutup lantai yaitu Vinyl dan rumput
sintetis. Vinyl merupakan jenis material lantai yang berbahan dasar menyerupai
karet dan biasanya digunakan pada lapangan futsal indoor dan dikhususkan
sebagai standar pertandingan futsal. Material ini memiliki kelebihan
permukaannya yang relatif lembut dan memiliki tingkat kerataan yang tinggi,
tetapi relatif licin. Rumput sintetis (Synthetic Grass)merupakan material berbahan
plastik yang menyerupai rumput asli. Material ini merupakan material yang umum
digunakan untul lapangan futsal tapi bukan untuk pertandingan. Dapat dilihat pada
gambar 2.2 :
Gawang terdiri dari 2 buah dan diletakan di tiap tengah garis gawang. Jarak
vertikal antar tiang 3m dan jarak tinggi horizontal tiang 2m. Diameter tiang
[image:30.595.128.497.125.226.2]gawang 8cm. Jaring terbuat dari rami, yute dan nilon. Lihat pada gambar 2.3 :
Gambar 2.2 Material Rumput Sintetis Lapangan Futsal Sumber : http://rumputfutsal.org/ diakses tanggal 10 Oktober 2015
Sumber :Ensiklopedia Olahraga. 2011: 81-82
[image:30.595.137.476.458.589.2]15
2.2.2 Tinjauan Olahraga Basket (Oliver.2007)
a. Teknik Bermian Basket
Teknik Menggiring (Dribbling)
Dribbling adalah teknik atau cara untuk membawa bola menghindari musush
dan menyerang lawan dengan dilakukan dengan memantulkan bola kebawah dan
ditahan oleh telapak tangan. Terdapat 2 jenis dribbling yaitu :
- Dribble tinggi yaitu menggiring bola dengan cara langsung menuju kea rah
pertahan lawan dengan cara jalan cepat ataupun berlari.
- Dribble rendah yaitu teknik untuk menahan bola dari rebutan lawan
Teknik Mengoper (passing)
Mengoper dapat diartikan mengumpan dengan cara gerakan melempar bola
kearah teman yang masih dalam satu tim. mengumpan dapat dilakukan dengan
dua tangan maupun satu tangan. Terdapat 6 jenis passing yaitu :
- Overhead pass yaitu passing yang dilakukan dengan posisi bola diatas
- Chest pass yaitu passing yang dilakukan dengan posisi bola di depan dada
- Baseball yaitu passing yang dilakukan dengan satu tangan
- Bounce pass yaitu passing dengan cara memantulkan bola kebawah dan
kemudian di terima dengan teman satu tim
- Hook pass yaitu passing yang dilakukan dengan satu tangan yang membentuk
hook (pancing,kait)
[image:31.595.129.431.93.219.2]Jenis Tiang Gawang
Gambar 2.3 Dimensi Gawang Pada Lapangan Futsal
16
- Under pass yaitu passing yang dilakukan dari bawah atau sepinggang dengan
arah bola secara lurus ke teman yang akan di umpan.
Teknik Pivot
Pivot yaitu tumpuan, teknik pivot biasanya digunakan sebaga gerakan tipu
untuk mengecok lawan dengan tumpuan disalah satu kakinya dalam
pergerakannya.
Teknik Shooting
Shooting adalah tembakan langsung kearah ring untuk mencetak poin. Ada 3
jenis shooting yaitu :
- Menembak dengan teknik Set Shoot (posisi berdiri diam di tempat dengan
satu tangan maupun dua tangan)
- Menembah dengan teknik Jump Shoot ( disertai dengan loncatan)
- Menembak dengan teknik lay up ( gerakan lari, langkah dan meloncat)
Teknik Rebound
b. Alat / Perlengkapan basket
- Pakaian : Baju kaos olahraga dengan warna dapat membedakan antar tim.
- Bola : Keliling bola 75-78cm dengan berat 600-650gram
- Sepatu : Sepatu merupakan sepatu khusus basket dengan tinggi minimal
menutupi mata kaki.
c. Standar ukuran dan material lapangan Basket
Basket merupakan salahsatu olahraga permainan dan bersifat mudah untuk
dipelajari. Lapangan basket berbentuk persegi panjang dengan ukuran panjang 26
meter dan lebar 14 meter. Didalam lapangan terdapat 3 pola lingkaran dengan
panjang jari-jari 1,8meter. Lapangan basket permukaannya dibuat halus dan rata
dengan bahan material kayu dan lainnya yang cocok selain rumput.
Papan pantul memiliki ukuran panjang 1,8 meter dan lebar 1,2 meter
dengan tebal 3cm. Jarak papan pantul dari lantai 2,75 meter. Ring terbuat dari besi
dengan diameter lubang 45cm dilengkapi dengan jala ukuran 40cm. detailnya
17
2.2.3 Tinjauan Olahraga Bulutangkis (Gemar Bermain Bulutangkis. 2007 : 8-9)
a. Tenik Bulutangkis
- Memegang raket : terdapat dua teknik memegang raket yaitu backhand dan
forehand. Keduanya bertujuan mendapatkan kenyamanan dalam melakukan
sevis.
- Footwork : merupakan seseorang dapat menguasai lapangan sepenuhnya
yaitu berada pada bagian tengah lapangan dengan kaki agak dibuka dan lutut
ditekuk serta tetap dalam posisi rileks atau nyaman.
- Hitting Position : merupakan cara pemain untuk bersiap menerima bola dan
berkonsentrasi pada arah datangnya bola dan siap untuk mengembalikan arah
bola.
- Servis : merupakan suatu suatu pukulan yang dapat mendatangkan poin dan
menentukan jalannya permainan.
- Netting dan Smash : netting merupak pukulan yang melan yang mengincar
point dengan mempertimbangkan jarak dan arah bola. Sedangkan Smash
[image:33.595.115.524.99.341.2]merupakan pukulan kerang yang menggunakan teknik overhead ke area
Gambar 2.4 Detail Ukuran Lapangan Basket
18
lawan. Dengan pukulan bola yang bersifat menukik dan biasanya disertai
loncatan dapan pukulannya.
b. Alat / Perlengkapan Bulutangkis
- Pakaian merupakan pakian yang bersifat nyaman digunakan dalam bermian
- Kok (Shuttlecock) : merupakan bola yang digunakan dalam permainan ini
yaitu terbentu dari gabus setengah bulat dengan dilapisi oleh kulit dan
ditancapkan bulu ungags sejumlah 14 -16 helai. Kok standar memiliki berat
4,73 – 5,50 gram relative ringan.
- Raket : merupakan alat yang berbentuk oval pada ujungnya dengan tali
selang-seling digunakan untuk memukul kok. Raket memiliki berat kurang
lebih 150 gram dengan bahan penyusunnya adalah aluminium, kayu,
arang(carbonex) dan fiberglass
c. Standar ukuran dan material lapangan bulutangkis
Lapangan bulutangkis memiliki ukuran 6,1m x 13,4m. tinggi plafond
bangunannya sebisa mungkin diatas 8 m, sehingga tidak mengganggu ketinggian
shuttlecock. Tinggi net pada tiang 1,55 m, sedangkan pada tengah – tengah net
yang memiliki tinggi 1,525 m dengan berbahan besi dengan jari-jari lingkar tiang
net 3,8cm dipasang diluar garis samping. Jaring net 6,1m x 0.76m dengan pita
putih disisi atas net 3,8cm. material yang digunakan seperti vynil dan kayu parket.
[image:34.595.146.478.511.724.2]Detailnya dapat dilihat pada gambar 2.5 :
Gambar 2.5 Ukuran Lapangan bulutangkis
19
2.2.4 Tinjauan Olahraga Tenis (Yudoprasetio.1981)
Lapangan tenis memiliki bentuk persegi empat dengan ukuran keseluruhan
23,77 meter x 10,97 meter dengan jarak 4 meter mengelilingi lapangan. Jaring
Pada bagian tengah memiliki tinggi 91,4 cm sedanglan pada ujung-ujung
jaringnya memiliki ukuran yang lebih tinggi mencapai 1,067 meter. Pada bagian
pinggir lapangan biasanya terdapat kawat yang mengelilingi arena dengan tujuan
sebagai penghalang bola keluar. Kawat yang digunakan biasanya kawat
harmonica karena tipenya yang lentur. Lapisan lapangan tenis biasanya
menggunakan plesteran aci dengan cicat dengan cat khusus. Penerangan lapangan
tenis biasanya menggunakan lampu halogen dengan kekuatan 100W. detailnya
dapat dilihat pada gambar 2.6 :
2.2.5 Tinjauan Olahraga Renang (Nenggala.2006 hal 78-80)
a. Teknik berenang
Renang merupakan suatau hal yang dapat membuat seluruh tubuh bergerang
mulai dari kepala, badan, tangan dan kaki. Terdapat beberapa gaya dalam
berenang yaitu :
- Gaya bebas : memperhatikan kecepatan dalam berenang. Gaya bebas
menggunakan stroke yang tidak teratur seperti merangkak depan, dayung
ajnung, gaya samping.
- Gaya punggung : juga disebut dengn gaya merangkak balik atau terbalik
dengan gaya bebas. Hal ini menguntungkan dalam segi pernafasan yang
[image:35.595.174.443.313.477.2]mudah namun tidak bisa melihat kemana mereka akan berenang.
Gambar 2.6 Ukuran Lapangan Tenis
20
- Gaya dada : gaya ini paling sering digunakan pada masyarakat karena
stabilitas dan kemampuan menjaga kepala luar daru air sebagian waktu.
Biasanya digunkan pada pemula belajar.
- Gaya kupu-kupu : gaya ini menggunakan dada dengan dua tangan yang
berayun secara bersamaan menyerupai kupu-kpu disertai dengan tendangan
tendangan lumba-lumba. Biasanya digunakan orang yang professional.
b. Alat / Perlengkapan
Perlengkapan yang digunakan untuk semua kalangan yaitu baju renang dan
celana renang yang tebuat dari bahan yang mampu menyerap air. Namun untuk
balita atau orang yang kurang pandang berenang dapat menggunkan pelampung.
Pelampung dapat berupa rompi dan ban.
c. Standar ukuran dan material Kolam Renang (Metric Handbook. 2008:
299-300)
Beberapa fitur utama yang diperlukan dalam sebuah kolam renang indoor &
outdoor adalah area dangkal seperti kolam balita, kolam dewasa dan kolam untuk
pelatihan. Demi tercapainya tujuan pengenalan olahraga air terhadap masyarakat
maka fasilitas kolam renang ini akan terdiri dari beberapa jenis yaitu:
a. Learner pool adalah kolam renang untuk pemula. Di kolam ini terdapat ramp
yang dapat digunakan untuk orang-orang cacat atau baru sembuh dan handrail
atau pegangan untuk keselamatan saat masuk kedalam air. Dimensi kolam
untuk pemula yaitu panjang 12-13 m, lebar 7-10 m dan pemula untuk latihan
yaitu 15m x 25m. kedalaman 0.7m untuk melangkah hingga 0.9-1.2 m untuk
[image:36.595.115.523.420.766.2]dasar kolam. Jarak lampu kolamLihat gambar 2.7 :
21
b. Kolam renang anak-anak yaitu kolam yang diperuntukkan untuk anak-anak
dengan pedamping orang tua dan dipisahkan dari kolam lain untuk
keselamatan. Kolam ini memiliki kedalaman air yang dangkal, pijakan kaki
sebagai tempat duduk, dan fitur air seperti seluncuran. Tidak ada dimensi dan
bentuk yang pasti untuk kolam renang ini. Lihat gambar 2.8 :
2.2.6 Tinjauan Olahraga Fitness/Gym
1. Teknik Fitnes (Lumbantoruan.2002)
Dalam mekakukan olahraga kebugaran atau fitness terdapat 5 tahapan dalam
mencapai suatu hasil yang optimal, yaitu dengan cara :
- Warming Up, yaitu bertujuan untuk pemanasan dan memperlancar aliran
darah ke otot agar tidak terjadi kram saat berolahraga. Tahap ini dilakukan
selama 5 sampai 10 menit dapat dilakukan dengan cara sederhana
menggunakan treadmill, gayung sepeda dan lainnya.
- Stretching, yaitu meningkatkan elastisitas otot dengan persendian untuk
menghindari cedera. Kegiatan dilakukan dengan menarik otot sesuai dengan
kelompoknya selama 5 menit.
- Aerobic, yaitu bertujuan melatih organ kardiovaskuler seperti jantung,
paru-paru dan sisten pernafasan. Tahap ini biasanya menggunkan alat yang sama
dengan warming up namun intensitas waktunya berbeda selama 20 menit.
- Strength Conditioning, yaitu latihan an aerobic dengan tujuan membentuk
otot dan peningkatan masa otot. Alat yang terbagi menjadi 2 jenis sesuai
[image:37.595.200.417.197.329.2]dengan kelompok otot yaitu :
22
Single unit
Merupakan alat untuk melatih satu daerah otot, seperti barbel. Barberl terdirir
dari 1 bar stick (batang bulat terbuat dari baja dengan panjang 1,5 tebal 2,8
dan berat 6kg), 8 atau lebih weight plate (piringan beban), dan 2 collar
(pengunci). Selain itu terdapat beberapa single unit lainnya yaitu dumbbell,
expander, chinning bar, power stand, dan lainnya.
Multiple Unit
Merupakan beberapa alat yang digabungkan menjadi satu dengan kegiatan
sesuai dengan kelompok atau daerah otot. Biasanya terdapat alat untuk
melatih otot bagian atas seperti, dada, sayap, perut, punggung, bahu dan pada
bagian lengan seperti tricep dan bicep.
- Collong down
Pendinginan merupakan proses rileksasi setelah olahraga. Hal ini dangat
penting untuk mengistirahatkan otot-otot yang lelah setelah berolahraga.
2. Standart Ukuran (Neufert, Ernst. 2002 : 157-158)
Fitness Center untuk 40-45 orang minimal memiliki ukuran 200m2. Tinggi
plafond untuk ruang fitness minimal 3 meter. Ukuran tempat fitness
menyesuaikan dengan kebutuhan ruang yang diminta oleh masing-masing alat
peraga. Berikut contoh gambar ruangan fitness dengan luasan 200m2 pada
[image:38.595.166.478.526.726.2]Gambar 2.9:
23
2.3 Standar Sistem Utilitas Gedung Olahraga
Sistem utilitas pada bangunan ini dominan menggunakan pencahayaan dan
penghawaan yang berasal dari alam. Namum juga memerlukan pencahyaan dan
penghawaan buatan pada fasilitas-fasilitas tertentu. Berikut penjabaran standar
pencahayaan pada gedung olahraga (PIO KONI pusat. 1986) :
1. Pencahayaan
a. Pencahyaan alami
Pencahayaan alami merupakan penerangan yang bersumber dari sinar
matahari. Cahaya bersifat tegak lurus dan dapat masuk kedalam ruangan walapun
melewati lubang-lubang kecil. Penerangan alami sangat baik bagi kesehatan
manusia, karena sinar matahari mampu membunuh virus yang ada didalam
ruangan. Hal yang perlu diperhatikan adalah :
Posisi bangunan atau lapangan haruslah menghadap ke utara-selatan agar terhindar dari silau.
Jangkauan sinar yang berkualitas baik antara 7 meter sampai 9 meter Luas bukaan 1/5 – 1/10 dari luas lantai
Mempertimbangkan estetika dari bukaan
b. Pencahayaan Buatan
Pencahayaan yang sumbernya bukan dari sinar matahari melainkan dari
tenaga listrik. Lampu yang digunakan adalah lampu yang dapat memenuhi
kebutuhan cahaya pada ruangan dan juga lampu yang gunaanya sebagai
penambah estetika. Terdapat 3 jenis sumber cahaya standart digunakan pada
gedung olahraga yaitu :
Lampu pijar, termasuk halogen
Keuntungan utama lampu pijar adalah biaya lebih murah, efek warna bagus
dan distribusi cahaya mudah. Kerugiannya adalah umur lampu pendek dan
efisiensi rendah.
Lampu fluorescent
Keuntungannya adalah efisiensi tinggi, umur lampu panjang, efek cahaya
24
Jenis lampu ini adalah lampu mercurri, lampu metal halide dan lampu
natinum dengan tekanan tinggi. Karakteristik lampu¬ – lampu ini adalah
memiliki umur lampu panjang lebih efisiensi dari lampu pijar.
Untuk gedung olahraga yang dipergunakan untuk macam-macam olahraga
atau sebagai sarana rekreasi atau hiburan memerlukan tingkat penerangan umum
sebesar 300 lux. Sumber cahaya standar yang digunakan pada sarana olahraga
hiburan dapat dipilih sebagai berikut : Lampu TL 40 watt
Jenis armatur untuk arena yaitu armatur reflector untuk 2 x 400 watt
dengan pelindung. Jenis armatur untuk penonton, armatur reflector untuk 1 x
40 watt tanpa pelindung. Jumlah armatur untuk arena :
- 80 untuk armatur tanpa pelindung, dengan susunan 5 x 26
- 104 untuk armatur dengan pelindung, dengan susunan 4 x 26 / 13 x 8. Sumber lampu cahaya mercurri 250 watt
Jenis lampu adalah mercurri 250 watt, jenis armatur yang dipakai adalah
armatur reflector untuk lampu mercurri 250 watt.
- Jumlah armatur untuk arena, 32 dengan susunan 8 x 4
- Jumlah armatur untuk tempat penonton 20 buah
Sumber cahaya lampu mercurri 400 watt dan 250 watt
Jenis lampu untuk arena adalah mercurri .fluorencent 400 watt. Jenis
lampu untuk penonton adalah mercurri .fluorencent 250 watt.
- Jumlah armatur untuk arena 18 dengan susunan 6 x 3
- Jumlah armatur untuk tempat penonton 20 buah
Sumber cahaya lampu metal hilide 400 watt dan mercurri 250 watt - Jenis lampu untuk arena adalah metal-hilide berbentuk tabung 400 watt
- Jenis lampu untuk penonton adalah mercurri .fluorencent 250 watt
- Jumlah armatur untuk arena adalah 15 dengan susunan 5 x 3
2. Penghawaan
a. Penghawaan Alami
Penghawaan alami merupakan penghawaan yang berasal dari alam. Suhu
udara menyesuaikan dengan suhu udara sekitar. Perhitungan penghawaan alami
25
Luas bukaan adalah minimal 6% dari luas lantai
Bukaan lebih banyak terletak pada sisi bagian utara dan selatan ruangan
Volume udara (pergantian udara) adalah 10m3 jam/orang minimal
perhitungan 40 orang
b. Penghawaan buatan
Mempertimbangan kondisi lingkungan dan tuntutan ruang dengan standar
10-15 m3/menit/orang dan perbedaan udara di luar dan didalam ruangan 110 C
dengan kecepatan udara dalam ruangan 1m/detik. Penghawaan buatan dapat
dibagi menjadi 2 yaitu :
Air Conditioner (AC) merupakan suatu penghawaan yang biasa digunakan pada ruangan karena telah berkembangnya teknologi. Penggunaan ac
membuat suhu udara didalam ruangan relative tetap atau stabil. Namun
kurang baik bagi kesehatan karena mengandung zat-zat yang kurang baik
untuk tubuh, apalagi saat berolahraga
Kipas Angin merupakan alat yang dapat merubah gaya udara yang awalnya tenang menjadi bergerak. Tidak mengandung zat berbahaya namun dapat
menimbulkan efek yang kurang baik jika terkena langsung ketubuh dalam
kapasitas yang tinggi.
2.4 Syarat Lokasi Gedung Olahraga
Persyaratan yang harus dipenuhi oleh perancangan arena olahraga (Neufert
.284-294), yaitu :
a. Arena olahraga dikatakan ideal jika memiliki sirukulsi transportasi utama
b. Memiliki jalur transportasi yang lancar
c. Lokasi dikatakan ideal jika sudah dapat mewadahi dengan baik jenis
olahraganya dan memenuhi syarat-syarat lokasi pembangunan.
d. Memiliki akses jalan yang baik dan mudah dicapai
26
2.5 Kajian Objek Sejenis
2.5.1 Augy Sports Centre & Life Style
Augi sport center ini merupakan satu-satunya tempat olahraga rekreasi
yang ada di Denpasar yang menggabungkan sarana-sarana olahraga yang saling
berhubungan atau berelasi dalam satu wadah. Tempat ini baru dibangun tahun
2015. Didalamnya ada berbagai macam kegiatan yang bisa dilakukan mulai dari
perseorangan, keluarga, maupun komunitas. Didalamnya di lengkapi dengan
berbagai fasilitas dan suasana yang aman dan nyaman. Bangunan ini didirikan
sebagai sarana pengembangan olahraga bagi masyarakat Denpasar. Bangunan ini
memiliki luasan yang cukup untuk menampung segala fasilitasnya, walapun
sedikit mempersempit alur sirkulasinya. Disini terdapat 3 macam olahraga hiburan
dan 1 tempat makan atau cafe. CCTV terpasang di ssetiap sudut ruangan untuk
menjaga keamanan bagi pengunjung.
1. Fasilitas Olahraga Augi Sport Centre
a. Lapangan Futsal
Lapangan futsal yang tedapat di augi sports center ini adalah lapangan dengan
penutup lantai rumput sintetis. Disini terdapat 2 lapangan yang letaknya
bersebelahan dengan ukuran dan bahan yang sama. Lapangan ini terletak didalam
ruangan tertutup dengan tembok 2.5m yang mengelilinginya. Lapangan futsal ini
di lengkapi dengan ruang administrasi, ruang tunggu dan toilet. Lihat gambar
2.11:
Foto 2.10 Augi Sport Center
27
b. Kolam renang dewasa dan anak-anak
Kolam renang yang terdapat di augi sport center ini merupakan kolam renang
yang sifatnya rekreasi. Terdapat 2 jenis kolam yang pertama kolam dewasa dan
satu kolam anak. Kolam dewasa memiliki kedalaman 1.35m – 1.55m
bersebelahan dengan kolam anak tetapi tidak menjadi satu atau menempel. Antar
kolam dibatasi dengan jalur sirkulasi sehingga tidak mengakibatkan hal yang
dapat membahayakan anak. Kolam renang ini di multifungsikan pada malam hari,
ada automatic panggung yang sewaktu-waktu atau pas acara tertentu panggung itu
bisa berdiri di atas kolam renang. Bisa di katakan area ini bisa dijadikan area
pertunjukan. Fasilitas kolam renang ini dilengkapi oleh fasilitas pendukung seperti
[image:43.595.113.512.85.204.2]café, area bilas dan juga ruang ganti sekaligus loker bagi pengunjung. Lihat
gambar 2.12 dan 2.13 :
Foto 2.11 Lapangan Futsal Augi Sport Center Sumber : Obeservasi 5 Oktober 2015
28
c. Fitness center
Fasilitas fitness center ini diperuntukan bagi semua kalangan baik pria
maupun wanita. Pria dan wanita menjadi 1 dalam satu ruangan dalam berolahraga.
Fitness center ini di lengkapi dengan beberapa fasilitas alat fitness yang cukup
lengkap. Tempat ini memiliki suasana yang nyaman, aman dan tentu saja higienis
dalam perawatannya. Fitness center ini terletak berdekatan dengan area futsal dan
bersebelahan dengan lapangan karna terkendala lahan. Didalamnya dilengkapi
dengan beberapa Air Conditioner, karena udara alami tidak dapat masuk ke dalam
ruangan. Ruangan ini di kelilingi dinding dengan 2 dinding menggunakan kaca
cermin dan 2 bagan dinding lainnya menggunakan kaca transparan. Lihat gambar
2.14 :
Foto 2.13 Kolam Renang Anak Augi Sport Center Sumber : Obeservasi 5 Oktober 2015
29
2. Fasilitas Pendukung Augy Sport Cnter
Café yang terdapat di Augi sport center ini merupakan sarana pendukung
rekreasi yang di sediakan. Terdapat 1 buah café yang terletak di dekat kolam
renang. Untuk area makanya berada di depan kolam renang dewasa dengan
memiliki 2 lantai dan juga di bagian depan atas lapangan futsal atau di atas ruang
fitness center. Lihat gambar 2.15 :
2.5.2 KLUB JIMBARAN
Klub Jimbaran merupakan salah satu bangunan yang memiliki berbagai
macam jenis olahraga dan fasilitas didalamnya sebagai pusat olahraga di
Jimbaran. Penataan yang baik di lahan yang cukup luas 5000m2 membuat suasana
Foto 2.15 Café Augi Sport Center Sumber : Obeservasi 5 Oktober 2015
Foto 2.16 Klub Jimbaran - Bali
30
di dalamnya terasa nyaman, aman dan juga alat-alat yang ada pada fasilitasnya
higienis dan berkualitas. Disini terdapat berbagai macam olahraga seperti gym,
futsal, renang dan fasilitas lainnya. CCTV terpasang di setiap sudut ruangan dan
parkir untuk menjaga keamanan bagi pengunjung. Area parkir dijaga 24jam oleh
petugas satpam.
Adapun fasilitas-fasilitas yang terdapat didalam Klub Jimbaran ini yaitu:
1. Fasilitas Utama Klub Jimbaran
a. Lapangan Futsal
Terdapat 2 jenis lapangan di Klub Jimbaran ini yaitu 1 lapangan dengan
penutup lantai rumput sintetis serta dengan interlock/vinyl. Lapangan ini terletak
didalam sebuah ruangan dengan posisi bersebelahan. Lapanga futsal ini
dilengkapi dengan ruang ganti-locker sekaligus terdapat kamar mandi atau toilet.
Terdapat tribun sebagai area tunggu atau tonton dan juga terdapat kantin kecil
guna membeli minuman. Lihat gambar 2.17 :
b. Lapangan Basket 3 on 3
Lapangan basket 3 on 3 merupakan permainan basket yang menggunkan
setengah dari lapangan aslinya dengan jumlah pemain kurang dari jumlah pemain
lapangan full. Terletak diluar ruangan dan terdapat 1 buah. Menggunakan penutup
lantai paving, tidak rata permukaan lantainya. Lihat gambar 2.18 :
Foto 2.17 Lapangan Futsal Klub Jimbaran - Bali
31
c. Kolam Renang
Kolam renang di Klub Jimbaran merupakan tipe kolam hybrid dimana kolam
anak, kolam dewasa dan kolam yang menyerupai tempat pertandingan menjadi
satu kesatuan. Terdapat 2 kolam anak dengan aksen pancoran sebagai penambah
estetika. Kolam ini memiliki panjang 25 meter dengan kedalam 1,2m-2,5m dan
kolam anak memiliki level yang lebih rendah. Kolam ini dilengkapi gazebo, café,
dan juga ruangganti atau locker pengunjung. Lihat gambar 2.19:
d. Gym/Fitnes
Tempat Fitnes ini memiliki fasilitas yang banyak, berkualitas dan tentu saja
terjaga kehigienisannya. Ruangan fitness ini memiliki dimensi yang cukup luas
dengan perpandingan alatnya jadi orang dapat bersirkulasi dengan leluasa.
Ruangan berada didalam bangunan dengan tanpa adanya bukaan ventilasi, karea
menggunakan air conditioner. Di bagian dinding menggunakan kaca cermin dank
aca bening untuk menikmati suasana diluar ruangan. Didalamnya dilengkapi
dengan fasilitas penunjang seperti loker. Lihat gambar 2.20 :
Foto 2.19 Kolam Renang Klub Jimbaran - Bali
32
e. Studio & Camp
Ruangan ini difungsikan sebagai tempat untuk berlatih Karate Do, Aikido,
Whusu, Kyokushin, Capoera yaitu jenis beladiri jepang. Beberapa fasilitas
diberikan untuk menunjang tempat ini seperti lantai karet, alat praga dan juga
ruang loker. Lihat gambar 2.21:
2. Fasilitas Pelengkap Klub Jimbaran
a. Restaurant
Fasilitas ini di sediakan untuk memberikan pelayanan lebih bagi pengunjung.
Restaurant terdapat pada bagian sebelah atas kolam renang dengan view langsung
ke kolam renang. Lihat gambar 2.22 :
Foto 2.20 Fitnes Center Klub Jimbaran - Bali
Sumber : http://klubjimbaran.com/ diakses tanggal 12 oktober 2015
Foto 2.22 Resto Klub Jimbaran - Bali
Sumber : http://klubjimbaran.com/ diakses tanggal 12 oktober 2015 Foto 2.21 Studio & Camp Klub Jimbaran - Bali
33
b. Mutifungtion hall
Ruangan ini merupakan ruangan serba guna yang bias digunakan sebagai
yoga, hiphop, aerobic dan juga belly dance. Ruangan ini memiliki ukuran 8x20
meter yang setidaknya dapat menampung 200 orang. Lihat gambar 2.23:
c. Spa
Fasilitas spa yang disediakan oleh Klub Jimbaran ini dimaksudkan agar para
pengunjung dapat menikmati kenyamanan setelah berolahraga atau mengisi waktu
luang di tempat ini.
d. Sports shop
Fasilitas toko sport ini dimaksudkan untuk memfasilitasi pengunjung jika
[image:49.595.162.506.477.610.2]memerlukan suatu peralatan olahraga sehingga mudah untuk mencarinya. Lihat
gambar 2.24:
e. Lobby dan Lounge
Lobby terdapat meja resepsionis berada tepat di depan pintu masuk ke area
lobby Klub Jimbaran. Resepsionis bekerja sebagai penerimaan tamu dan
pembuatan member olahraga. Dilobby terdapat area tunggu dan bersantai dengan
dilengkapi dengan sofa empuk. Lihat gambar 2.25:
Foto 2.23 Multifungtion hall Jimbaran - Bali
Sumber : http://klubjimbaran.com/ diakses tanggal 12 oktober 2015
Foto 2.24