• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aktivitas Antimikroba Infusa Kopi Robusta (Coffea robusta) Terhadap Staphylococcus aureus In vitro.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Aktivitas Antimikroba Infusa Kopi Robusta (Coffea robusta) Terhadap Staphylococcus aureus In vitro."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

iv

Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK

AKTIVITAS ANTIMIKROBA INFUSA KOPI ROBUSTA (Coffea robusta) TERHADAP Staphylococcus aureus IN VITRO

Carolina Steffi Adrianto, 2011. Pembimbing I : Triswaty Winata, dr, M. Kes Pembimbing II : Joshua A. Sutjiono, dr., FIACLE

Banyak infeksi disebabkan oleh bakteri yang umumnya bersifat patogen. Stahylococcus aureus merupakan patogen utama pada manusia. Bakteri ini dapat menjadi sumber infeksi pada kulit bila terdapat luka pada area kulit tersebut. Antibiotik merupakan salah satu penatalaksanaan pada infeksi bakteri. Namun penggunaan antibiotik memiliki kekurangan seperti harganya yang mahal dan memiliki beberapa efek samping. Oleh karena itu, perlu dicari alternatif, dalam hal ini menggunakan herbal , yaitu dengan kopi robusta (Coffea robusta).

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antimikroba infusa kopi robusta terhadap Staphylococcus aureus dan membandingkan potensi hambatnya dengan potensi hambat antibiotik eritromisin.

Penelitian yang dilakukan bersifat prospektif eksperimental laboratorik. Metode yang digunakan adalah “disc diffusion” dengan melakukan pengamatan zona inhibisi yang terjadi akibat efek konsentrasi infusa kopi robusta terhadap Staphylococcus aureus dan membandingkannya dengan zona inhibisi dari eritromisin.

Hasil penelitian menunjukkan rerata besar zona inhibisi infusa kopi robusta berkisar antara 7,83 mm sampai 15,67 mm, sedangkan rerata zona inhibisi eritromisin adalah 25,00 mm.

Kesimpulan yang diperoleh adalah infusa kopi robusta (Coffea robusta) memiliki aktivitas antimikroba terhadap Staphylococcus aureus secara in vitro dengan potensi yang lebih rendah dari antibiotik eritromisin.

(2)

Universitas Kristen Maranatha v

ABSTRACT

ANTIMICROBIAL ACTIVITY OF ROBUSTA COFFEE (Coffea robusta) INFUSA ON Staphylococcus aureus IN VITRO

Carolina Steffi Adrianto, 2011. 1st Tutor : Triswaty Winata, dr, M. Kes 2nd Tutor : Joshua A. Sutjiono, dr., FIACLE

Many infections caused by bacteria that usually are pathogenic. Staphylococcus aureus is a major pathogen in humans. These bacteria can be a source of infection in the skin when there are sores on the skin area. Antibiotics are one treatment of bacterial infections. However, using antibiotics have shortcomings, like the price is expensive and has few side effects. Therefore, it is necessary to find an alternative, in this case using herbs, with robusta coffee (Coffea robusta).

The purpose of this study was to determine the antimicrobial activity of robusta coffee infusa against Staphylococcus aureus and compared the inhibitory potency with the antibiotic erythromycin.

This research was a prospective experimental laboratory. The method used is the "disc diffusion" by observe the zone of inhibition that occurs due to the effects of robusta coffee concentration against Staphylococcus aureus and compared with the zones of inhibition antibiotic erythromycin.

Results showed a mean zone of inhibition of robusta coffee infusa ranged from 7.83 mm to 15.67 mm, while the average zone of inhibition of erythromycin is 25.00 mm.

The conclusion obtained is robusta coffee (Coffea robusta) infusa has antimicrobial activity against Staphylococcus aureus in vitro with lower potency of antibiotics erythromycin.

(3)

Universitas Kristen Maranatha viii

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PERSETUJUAN ………..ii

SURAT PERNYATAAN ...iii

ABSTRAK ...iv

ABSTRACT ...v

KATA PENGANTAR ...vi

DAFTAR ISI ...viii

DAFTAR TABEL ...xi

DAFTAR GAMBAR ...xii

DAFTAR LAMPIRAN ...xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang ...1

1.2Identifikasi Masalah ...2

1.3Maksud dan Tujuan ...2

1.4Manfaat Penelitian ...2

1.5Kerangka pemikiran...2

1.6Metodologi ...3

1.7Lokasi dan Waktu ...3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kulit...4

2.1.1 Anatomi dan Histologi Kulit ...4

2.1.2 Fisiologi Kulit ...8

2.2 Staphylococcus aureus ...9

(4)

Universitas Kristen Maranatha ix

2.4 Tinjauan Botani ...13

2.4.1 Botani Tanaman Kopi Robusta ...14

2.4.2 Sifat Fisik dan Kimia Kopi ...14

2.4.3 Roasting ...16

2.4.4 Kandungan Kopi Robusta Sebagai Antimikroba ...17

2.4.4.1 Kafein ...19

2.4.4.2 Trigonelin ...19

2.4.4.3 Melanoidin ...20

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan, Alat dan Subjek Penelitian ...21

3.1.1 Bahan Penelitian ...21

3.1.2 Alat Penelitian ...21

3.1.3 Subjek Penelitian ...22

3.2 Metode Penelitian ...22

3.2.1 Desain Penelitian ...22

3.2.2 Variabel Penelitian...23

3.2.2.1 Definisi Konsepsional Variabel ...23

3.2.2.2 Definisi Operasional Variabel ...23

3.2.3 Prosedur Kerja ...23

3.2.3.1 Sterilisasi Alat ...23

3.2.3.2 Persiapan Mikroorganisme Uji ...24

3.2.3.2.1 Identifikasi Mikroorganisme Uji ...24

3.2.3.2.2 Pembuatan Suspensi Mikroba Uji ...25

3.2.3.3 Persiapan Bahan Uji ...25

3.2.3.3.1 Pengumpulan Bahan Uji ...25

(5)

Universitas Kristen Maranatha x

Staphylococcus aureus ...26

3.2.4 Cara Pemeriksaan ...27

3.2.5 Metode Analisis ...27

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ...28

4.2 Pembahasan ...28

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ...30

5.2 Saran ...30

DAFTAR PUSTAKA ...31

LAMPIRAN ...34

(6)

Universitas Kristen Maranatha xi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Karakteristik Fenotipik Staphylococcus aureus (Todar) ...12

(7)

Universitas Kristen Maranatha xii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2-1 Lapisan epidermis (Dempsey) ...6

Gambar 2-2 Lapisan dermis dan subkutis (MM) ...6

Gambar 2-3 Adneksa kulit (Graphicshunt) ...7

Gambar 2-4 Dinding sel bakteri Gram positif dan Gram negatif (Fix) ……...10

Gambar 2-5 Pewarnaan gram Staphylococcus aureus (Todar) ...11

Gambar 2-6 Penampang melintang buah kopi (Ridwansyah) ...14

Gambar 2-7 Bagian-bagian buah kopi (Anonimus 2) ...15

Gambar 2-8 Langkah pertama pada reaksi Maillard (Gupta) ...17

Gambar 2-9 Pembentukan HMF dan Amadori-rearrangement (Gupta) ...18

Gambar 2-10 Struktur Fural dan HMF (Gupta) ...18

(8)

Universitas Kristen Maranatha xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

(9)

34

Universitas Kristen Maranatha LAMPIRAN

FOTO PENELITIAN

Gambar L-1 : Hasil pemeriksaan mikroskopis dengan pewarnaan Gram

Gambar L-2 : Hasil pembiakan pada medium Lempeng Agar Darah Keterangan:

Pewarnaan : Gram

Warna : ungu

Sifat : Gram positif

Bentuk : coccus

Susunan : seperti anggur Ukuran :  1m

Kuman tersangka : coccus Gram positif

Keterangan:

Agar : Lempeng Agar Darah

Warna koloni : kuning emas Bentuk koloni : bulat

Ukuran koloni : 1-2 mm

Permukaan : raised

Tepi : rata

Kekeruhan : keruh

Konsistensi : tidak berlendir Penjalaran : tidak menjalar Reaksi terhadap agar :  hemolitik

(10)

Universitas Kristen Maranatha 35

Gambar L-3 : Hasil pembiakan pada medium Manitol Salt Agar

Gambar L-4 : Hasil pemeriksaan tes katalase

1 2

Keterangan:

Agar : Manitol Salt

Warna koloni : kuning Bentuk koloni : bulat Ukuran koloni : 1-2 mm

Permukaan : raised

Tepi : rata

Kekeruhan : keruh

Konsistensi : tidak berlendir Penjalaran : tidak menjalar

Reaksi terhadap agar : fermentasi manitol (+) Kuman tersangka : Staphylococcus aureus

Keterangan:

1 : koloni kuman + NaCl ( kontrol negatif ) 2 : koloni kuman + H2O2

Hasil :

1: katalase negatif 2 : katalase positif

(11)

Universitas Kristen Maranatha 36

Gambar L-5 : Hasil pemeriksaan tes koagulase

Gambar L-6 : Zona inhibisi dari infusa kopi robusta dengan konsentrasi 25% dan 50%

Keterangan:

1 : koloni kuman + NaCl ( kontrol negatif ) 2 : koloni kuman + plasma darah

Hasil :

1: koagulase negatif 2 : koagulase positif

Kuman tersangka : Staphylococcus aureus

1 2

Keterangan:

1 : zona inhibisi dengan konsentrasi infusa kopi robusta 25%

2 : zona inhibisi dengan konsentrasi infusa kopi robusta 50%

(12)

Universitas Kristen Maranatha 37

Gambar L-7 : Zona inhibisi dari infusa kopi robusta dengan konsentrasi 100%

(13)

38

Universitas Kristen Maranatha RIWAYAT HIDUP

Nama : Carolina Steffi Adrianto

Nomor Pokok Mahasiswa : 0810159

Tempat dan Tanggal Lahir : Bandung, 20 Januari 1990

Alamat : Jl. Budisari 1 No. 43, Bandung

Email : cs.90@live.com

Riwayat Pendidikan :

 Tahun 1996 : lulus TK Tunas Karya II, Jakarta

 Tahun 2002 : lulus SD Tunas Karya II, Jakarta

 Tahun 2005 : lulus SMPK 4 BPK Penabur, Jakarta

 Tahun 2008 : lulus SMAK 5 BPK Penabur, Jakarta

(14)

1

Universitas Kristen Maranatha BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Infeksi merupakan salah satu penyakit yang sering ditemukan di masyarakat. Banyak infeksi disebabkan oleh bakteri yang umumnya patogen. Penyakit terjadi bila bakteri atau reaksi imunologi terhadap keberadaannya menyebabkan gangguan keseimbangan dalam tubuh seseorang. Staphylococcus aureus merupakan patogen utama pada manusia. Bakteri ini dapat menyebabkan beberapa penyakit, namun yang paling sering adalah infeksi pada kulit. Hampir setiap orang akan terinfeksi oleh bakteri ini, mulai dari infeksi ringan pada kulit sampai infeksi berat yang mengancam jiwa (Brooks, 2007).

Antibiotik merupakan salah satu cara penatalaksanaan pada infeksi bakteri. Namun, penggunaan antibitotik memiliki kekurangan, yaitu harga yang mahal dan juga memiliki beberapa efek samping. Banyak tanaman yang sekarang ini digunakan sebagai alternatif penatalaksanaan tersebut, salah satunya adalah kopi. Selain murah dan mudah didapat, kopi aman dan efektif untuk mengobati berbagai jenis luka. dr. Hendro Sudjono Yuwono MD, Ph.D. yang telah melakukan penelitian terhadap kopi sejak tahun 2004 menyebutkan bahwa kopi sangat efektif dan aman untuk mengatasi berbagai jenis luka, seperti luka akibat terjatuh, luka tergores benda tajam, luka bakar, hingga luka yang sudah terinfeksi (Kompas, 2008). Komponen-komponen yang terkandung di dalam kopi robusta diketahui dapat menghambat pertumbuhan bakteri Gram positif dan bakteri Gram negatif. Beberapa komponen tersebut diantaranya adalah kafein, asam organik yang mudah menguap dan yang tidak mudah menguap, fenol, serta senyawa aromatik (Srikandi Fardiaz, 1995).

(15)

Universitas Kristen Maranatha 2

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, identifikasi masalah penelitian ini :

Apakah infusa kopi robusta (Coffea robusta) memiliki aktivitas antimikroba terhadap Staphylococcus aureus.

 Berapakah diameter zona hambat yang dihasilkan infusa kopi robusta terhadap Staphylococcus aureus.

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud penelitian adalah mengetahui aktivitas antimikroba infusa kopi robusta terhadap Staphylococcus aureus.

Tujuan penelitian adalah menilai diameter zona hambat yang ditimbulkan oleh infusa kopi robusta terhadap Staphylococcus aureus.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat akademis adalah memperluas wawasan ilmu pengetahuan kedokteran mengenai kopi robusta sebagai antimikroba.

Manfaat praktis adalah menggunakan kopi robusta sebagai salah satu pengobatan alternatif untuk infeksi bakteri pada kulit.

1.5 Kerangka Pemikiran

(16)

Universitas Kristen Maranatha 3

selama pembakaran kopi, seperti senyawa fenol, keton, dan aldehida juga memiliki aktivitas antimikroba. Beberapa senyawa fenolik tersebut dapat menghambat pertumbuhan bakteri Gram positif dan bakteri Gram negatif (Srikandi Fardiaz, 1995).

Adapun salah satu senyawa dalam kopi yang memiliki akivitas antimikroba adalah melanoidin. Senyawa ini dapat mengurangi virulensi bakteri patogen dan menyebabkan pecahnya membran sel bakteri (Henares, 2009).

1.6 Metodologi

Penelitian yang dilakukan bersifat prospektif eksperimental laboratorik. Metode

yang digunakan adalah “disc diffusion” dengan melakukan pengamatan zona inhibisi yang terjadi akibat efek konsentrasi infusa kopi robusta terhadap Staphylococcus aureus .

1.7 Lokasi dan Waktu

Lokasi penelitian : Laboratorium Mikrobiologi,

(17)

Universitas Kristen Maranatha 30

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1Simpulan

Simpulan yang diperoleh dari hasil penelitian adalah sebagai berikut:

Infusa kopi robusta (Coffea robusta) memiliki aktivitas antimikroba terhadap Staphylococcus aureus.

 Terdapat zona hambat yang dihasilkan infusa kopi robusta terhadap Staphylococcus aureus.

5.2Saran

Penelitian ini merupakan penelitian pendahuluan yang dapat dilanjutkan dengan berbagai penelitian lain seperti :

1. Kombinasi antibiotik standar dengan kopi robusta dibandingkan dengan penggunaan antibiotik tunggal terhadap Staphylococcus aureus

2. Perbandingan efek antimikroba dari berbagai jenis kopi

3. Penggunaan metode selain disc diffusion untuk mengetahui aktivitas antimikroba kopi robusta

(18)

31

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA

Anonimus 1. 2011. Kopi.

http://www.plantamor.com/index.php?plant=368. downloaded on August 31st, 2011

Anonimus 2. 2011. Briket Biji Kopi.

http://jeata.wordpress.com/briket-kulit-kopi/. downloaded on Sept 22nd, 2011

Brooks G.F., Carroll K.C., Butel J.S., Morse S.A. 2007. The Staphylococci. In J. Malley, H. Lebowitz: Jawetz, Melnick, & Adelberg’s medical microbiology. 24th ed. USA: The McGraw-Hill Companies, Inc. p. 224-30

Daglia M., Papetti A., Grisoli P., Aceti C., Spini V., Dacarro C., et al. 2007. Isolation, Identification, and Quantification of Roasted Coffee Antibacterial Compounds. Journal of Agricultural and Food Chemistry, (55)25.

http://assets1.pubget.com/paper/18001036. downloaded on Sept 3rd, 2011

Dempsey D.S. 2011. Skin.

http://www.nku.edu/~dempseyd/SKIN.htm. downloaded on Sept 22nd, 2011

Eroschenko V. P. 2003. Integumen. Dalam Dewi Anggraini, Tiara M. N.

Sikumbang (editor): Atlas Histologi di Fiore dengan Korelasi Fungsional. Edisi 9. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Hal. 133-45

Fix D. 2011. General Microbiology.

(19)

Universitas Kristen Maranatha 32

Graphicshunt. 2009. Skin Layers.

http://www.graphicshunt.com/health/images/skin_layers-1512.htm. downloaded on Sept 22nd, 2011

Gupta A., Kot M. 2011. Maillard Reactions.

http://www.food-info.net/uk/colour/maillard.htm. downloaded on Sept 25th, 2011

Henares R., Cueva S. 2009. Antimicrobial Activity of Coffee Melanoidins A Study of Their Metal-Chelating Properties. J. Agric. Food Chem. 57(2): 432-8.

http://pubs.acs.org/doi/pdf/10.1021/jf8027842. downloaded on Sept 3rd, 2011

Kadek Suambo Putra. 2003. Analisis produksi, konsumsi, dan ekspor komoditi kopi Indonesia.

http://student-research.umm.ac.id/index.php/dept_of_agribisnis/article/view/3727. downloaded on Jan 21st, 2011

Kompas. 2008. Obati Luka Dengan Kopi

http://nasional.kompas.com/read/2008/09/19/16181218/obati.luka.dengan.ko pi. downloaded on Sept 22nd, 2011

MM. 2011. Melanoma Skin Cancer – Review.

(20)

Universitas Kristen Maranatha 33

Namboodiripad A., Srividya K. 2009. Can Coffee Prevent Caries? – An In-Vitro Study. The Internet Journal of Dental Science, 2(7).

http://www.ispub.com/journal/the_internet_journal_of_dental_science/volu

me_7_number_2_20/article/can-coffee-prevent-caries-an-in-vitro-study.html. downloaded on Sept 3rd, 2011

Rianto Setiabudy. 2008. Antimikroba. Dalam: Sulistia Gan Gunawan, Rianto Setiabudy, Nafrialdi (ed). Farmakologi dan Terapi. Edisi: 5. Jakarta: Balai Penerbit FKUI. h 585-587

Ridwansyah. 2003. Pengolahan kopi.

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/776/1/tekper-ridwansyah4.pdf. downloaded on Dec 15th, 2010

Srikandi Fardiaz. 1995. Antimicrobial activity of coffee (Coffea robusta) extrtact. ASEAN Food Journal, 3(10): 103-6.

http://www.aseanbiotechnology.info/Abstract/23001288.pdf. downloaded on Dec 15th, 2010

Todar K. 2011. The normal bacterial flora of humans.

http://textbookofbacteriology.net/normalflora.html. downloaded on Jan 21st, 2011

Gambar

Gambar L-2 : Hasil pembiakan pada medium Lempeng Agar Darah
Gambar L-3 : Hasil pembiakan pada medium Manitol Salt Agar
Gambar L-5 : Hasil pemeriksaan tes koagulase
Gambar L-7 : Zona inhibisi dari infusa kopi robusta dengan konsentrasi 100%

Referensi

Dokumen terkait

We calculated 25-year return levels at each grid us- ing independent estimates and spatial model estimates, calculated the corresponding credible interval and the HPD, then

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang memiliki kuasa atas segala yang ada di langit dan di bumi, yang tidak pernah berhenti mencurahkan kasih

Judul : Penerapan Akuntabilitas dan Transpransi dalam Pelayanan Publik (Studi Pelayanan Pembuatan Kartu Keluarga di Kantor Camat Medan Selayang Kota Medan).. Medan,

[r]

Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh struktur kepemilikan dan komite audit terhadap pengungkapan pengendalian internal dalam board system yang berbeda pada satu

menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “ PENGARUH SOSIAL MEDIA TERHADAP PEMBENTUKAN RUANG SOSIAL DAN CARA INTERAKSI WANITA PEKERJA SEKS DI DAERAH SEKITAR RRI

Komponen Label merupakan komponen visual sehingga dapat diatur properti visible nya untuk ditampilkan atau tidak pada form sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan.. 2.5.3

Sebagai kelanjutan proses pelelangan ini, kami mengundang saudara untuk menghadiri tahapan verifikasi dan pembuktian kualifikasi paket pekerjaan Peningkatan Jalan Cot Jirat-Ujong