iv Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK
PT. Agronesia merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur dengan beberapa divisi, meliputi divisi karet, makanan dan minuman, serta es balok. Divisi barang teknik dengan merk dagang Inkaba adalah divisi yang memproduksi produk-produk yang berbahan dasar karet. Divisi karet ini terdiri dari beberapa golongan, diantaranya golongan otomotif, press, slang dan matting. Untuk penelitian ini, golongan yang diamati adalah golongan press. Tata letak yang digunakan perusahaan saat ini adalah by process. Dengan tata letak tersebut, jarak perpindahan material cukup jauh, sehingga ongkos material handling yang dikeluarkan cukup besar.
Untuk mengatasi hal ini, penulis mengusulkan penyusunan tata letak
mesin dengan menggunakan metode by Process dan by Group Technology (GT).
Langkah yang dilakukan adalah melakukan peramalan permintaan. Terhadap
permintaan yang sudah diramalkan akan dilakukan penyesuaian, yaitu dengan
memperhitungkan persentase cacat. Lalu dilakukan penyusunan rencana produksi dengan mengambil rata-rata dari total permintaan ramalan. Rencana produksi tersebut menjadi input bagi routing sheet. Setelah itu dilakukan perhitungan
routing sheet, jumlah mesin by Process, menentukan matriks awal untuk metode
by GT, melakukan matrix clustering dengan metode Rank Order Clustering
(ROC), sehingga menghasilkan 2 sel di dalamnya. Selanjutnya, menghitung jumlah mesin by GT, menghitung frekuensi perpindahan by Process dan by GT
berdasarkan berat dan volume, menghitung ongkos material handling (OMH)
awal by Process dan by GT, membuat From To Chart (FTC) Outflow-Inflow,
menyusun skala prioritas, membuat Activity Relationship Diagram (ARD) sesuai
skala prioritas baik untuk by Process maupun by GT. Setelah itu, menghitung jarak lintasan alternatif Outflow-Inflow yang mungkin dari satu mesin ke mesin lain untuk by Process dan by GT. Lalu menghitung OMH perbaikan berdasarkan jarak lintasan Outflow-Inflow untuk by Process dan by GT. Setelah diperoleh nilai OMH masing-masing, dipilih nilai OMH terkecil, serta menyusun tata letak usulan sesuai nilai OMH terkecil. Kemudian melakukan perbandingan nilai OMH tata letak awal dengan usulan.
Jumlah mesin untuk tata letak usulan adalah sebanyak 19 mesin, layout
usulan yang digunakan adalah by Process Outflow karena memiliki nilai OMH
terkecil, yaitu sebesar Rp1.665.941/tahun. Perhitungan jarak pada pemilihan OMH terkecil dihitung berdasarkan ARD yang terbentuk. Kemudian dari hasil perbandingan OMH tata letak awal dan usulan, diperoleh nilai OMH awal dan usulan masing-masing sebesar Rp5.927.002/tahun dan Rp4.315.056/tahun. Untuk
perhitungan jarak pada perbandingan OMH ini, menggunakan metode aisle
vii
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ... i
PERNYATAAN HASIL KARYA PRIBADI ... ii
PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ... iii
ABSTRAK ... iv
KATA PENGANTAR ... v
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1-1
1.2 Identifikasi Masalah ... 1-2
1.3 Pembatasan Masalah dan Asumsi ... 1-2
1.4 Perumusan Masalah ... 1-2
1.5 Tujuan Penelitian ... 1-3
1.6 Sistematika Penulisan ... 1-3
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Tata Letak Fasilitas Produksi ... 2-1 2.2 Tujuan Perancangan Tata Letak Fasilitas Produksi ... 2-1
2.3 Jenis-Jenis Tata Letak Fasilitas Produksi ... 2-4
2.4 Peta Proses Operasi ... 2-6
2.5 Peramalan ... 2-7
2.5.1 Definisi Peramalan ... 2-7
2.5.2 Karakteristik Peramalan yang Baik ... 2-8
2.5.3 Prinsip-Prinsip Peramalan ... 2-8
2.5.4 Jenis-Jenis Peramalan ... 2-9
2.5.5 Koefisien Variansi (CV) ... 2-9
viii
Universitas Kristen Maranatha
2.5.7 Ukuran Kesalahan Peramalan ... 2-12
2.6 Material Handing ... 2-12
2.7 Peta Dari-Ke (From To Chart), Outflow-Inflow ... 2-16
2.8 Activity Relationship Diagram (ARD) ... 2-18
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Penelitian Pendahuluan ... 3-3
3.2 Identifikasi Masalah ... 3-3
3.3 Pembatasan Masalah dan Asumsi ... 3-4
3.4 Perumusan Masalah ... 3-4
3.5 Penentuan Tujuan Penelitian ... 3-4
3.6 Penentuan Metode Pemecahan Masalah ... 3-4
3.7 Tinjauan Pustaka ... 3-4
3.8 Pengumpulan Data ... 3-4
3.9 Pengolahan Data ... 3-5
3.10 Analisis ... 3-9
3.11 Kesimpulan dan Saran ... 3-10
BAB 4 PENGUMPULAN DATA
4.1 Data Perusahaan ... 4-1
4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... 4-1
4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan... 4-2
4.1.3 Struktur Organisasi ... 4-3
4.1.4 Job Description ... 4-4
4.2 Data Jam Kerja dan Istirahat ... 4-11
4.3 Data Produksi ... 4-11
4.3.1 Data Demand Tiap Produk... 4-11
4.3.2 Jenis Alat Material Handling... 4-13
4.3.3 Peta Proses Operasi ... 4-13
BAB 5 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS
5.1 Pengolahan Data ... 5-1
5.1.1 Penentuan Rencana Produksi ... 5-1
ix
Universitas Kristen Maranatha
5.1.3 Matriks Clustering ... 5-8
5.1.4 Menentukan Jumlah Mesin untuk GT... 5-13
5.1.5 Luas Lantai Produksi ... 5-14
5.1.5.1 By Process ... 5-14
5.1.5.2 By GT ... 5-15
5.1.6 Perhitungan Ongkos Material Handling ... 5-15
5.1.6.1 Perhitungan Frekuensi By Weight dan By Volume ... 5-15
5.1.6.2 Perhitungan OMH Awal ... 5-32
5.1.7 ARD dan OMH Perbaikan By Process dan By GT ... 5-41
5.1.7.1 ARD By Process dan By GT ... 5-41
5.1.7.2 OMH Perbaikan By Process dan By GT ... 5-50
5.1.8 Ringkasan OMH ... 5-68
5.2 Analisis ... 5-75
5.2.1Analisis Tata Letak Awal... 5-75
5.2.2 Analisis Tata Letak Usulan ... 5-76
5.2.3 Analisis Kelebihan Tata Letak Usulan Dibandingkan Tata Letak
Awal ... 5-76
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan ... 6-1
6.2 Saran ... 6-1
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
x
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR TABEL
Tabel Judul Halaman
4.1 Sejarah Pendirian PT Agronesia Divisi Industri Teknik
Karet Inkaba 4-2
4.2 Data Jam Kerja dan Istirahat 4-11
4.3 Data Demand Produk 4-12
4.4 Alat Material Handling 4-13
5.1 Perbandingan Jumlah Produksi Perusahaan dan
Demand Produk 5-1
5.2 Permintaan Fender V 5-2
5.3 Ringkasan Nilai MAD Produk Fender V 5-3
5.4 Hasil Peramalan Produk Fender V 5-4
5.5 Jumlah Permintaan dan Rencana Produksi 5-5
5.6 Routing Sheet Produk Fender V 5-6
5.7 Jumlah Mesin By Process 5-7
5.8 Penomoran Mesin 5-8
5.9 Penomoran Produk 5-8
5.10 Matriks Awal 5-9
5.11 Metode ROC Step 1 5-9
5.12 Metode ROC Step 2 5-10
5.13 Metode ROC Step 1 5-11
5.14 Metode ROC Step 2 5-11
5.15 Metode ROC Step 1 5-12
5.16 Matriks Akhir 5-13
5.17 Jumlah Mesin By GT 5-14
5.18 Luas Lantai Produksi By Process 5-14
5.19 Luas lAntai Produksi By GT 5-15
5.20 Frekuensi By Process By Weight 5-17
5.21 Frekuensi By Process By Volume 5-21
xi
Universitas Kristen Maranatha
5.23 Frekuensi By GT By Volume 5-29
5.24 Perhitungan Ongkos Material Awal 5-32
5.25 Perhitungan OMH Awal By Process 5-34
5.26 Perhitungan OMH Awal By GT 5-37
5.27 FTC Keseluruhan By Process 5-41
5.28 OutflowBy Process 5-42
5.29 InflowBy Process 5-42
5.30 Skala Prioritas By Process (Outflow) 5-43
5.31 Skala Prioritas By Process (Inflow) 5-43
5.32 Pengelompokkan Mesin ke Dalam Cell 5-45
5.33 FTC Cell 1 By GT 5-46
5.34 Outflow Cell 1 By GT 5-46
5.35 Inflow Cell 1 By GT 5-46
5.36 Skala Prioritas Outflow Cell 1 By GT 5-47
5.37 Skala Prioritas Inflow Cell 1 By GT 5-47
5.38 FTC Keseluruhan By GT 5-47
5.39 Outflow Keseluruhan By GT 5-48
5.40 Inflow Keseluruhan By GT 5-48
5.41 Skala Prioritas Outflow Keseluruhan By GT 5-48
5.42 Skala Prioritas Inflow Keseluruhan By GT 5-48
5.43 Lintasan Outflow By Process 5-50
5.44 Lintasan Inflow By Process 5-51
5.45 OMH Perbaikan Outflow By Process 5-52
5.46 OMH Perbaikan Inflow By Process 5-55
5.47 Lintasan Outflow By GT 5-59
5.48 Lintasan Inflow By GT 5-60
5.49 OMH Perbaikan Outflow By GT 5-61
5.50 OMH Perbaikan Inflow By GT 5-64
5.51 Ringkasan OMH Perbaikan 5-68
5.52 Perhitungan OMH Layout Awal 5-68
xii
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR GAMBAR
Gambar Judul Halaman
2.1 Process Layout 2-4
2.2 Product Layout 2-5
2.3 Group Technology/Cell/Product Family Layout 2-5
2.4 Fixed Layout 2-6
2.5 Activity Relationship Diagram (ARD) 2-18
3.1 Flowchart Penelitian 3-1
3.2 Flowchart Pengolahan Data 3-6
4.1 Struktur Organisasi 4-3
5.1 Grafik Demand & Rencana Produksi Fender V 5-5
5.2 Matriks Awal 5-8
5.3 ARD Outflow By Process 5-44
5.4 ARD Inflow By Process 5-45
5.5 ARD Outflow Cell 1 By GT 5-48
5.6 ARD Outflow Keseluruhan By GT 5-49
5.7 ARD Inflow Cell 1 By GT 5-49
5.8 ARD Inflow Keseluruhan By GT 5-49
xiii
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR LAMPIRAN
1. Peta Proses Operasi
2. Peramalan Permintaan
3. Ringkasan Peramalan untuk 25 Produk
4. Perhitungan Jumlah Mesin By Process
5. Perhitungan Jumlah Mesin By GT
6. Stasiun Kerja
7. Contoh perhitungan jarak dari mesin ke mesin (Layout awal)
8. Layout Awal
1. Peta Proses Operasi Beberapa Produk
• PPO Rubber Block
PETA PROSES OPERASI
No. Produk : Nama Produk :
Dipetakan Oleh: Kezia Wardhani Tanggal Dipetakan: 18-5-2013 Rubber Block
O-7 (M. Press Inkaba 1)Dipress
10'
O-8 Dibongkar(Manual) 2%
G
15'
Finishing dan Inspeksi (Manual) O-2 Pencampuran Bahan
(M. Kneader) 15'
Bahan Vulkanisasi
O-3 Digiling (M. Open Mill) 15'
O-4 Pencampuran Bahan Vulkanisasi (M. Open Mill)
10'
1% G
O-6
Perakitan dengan Plat & Cetakan (Manual) 10'
O-5 Pembuatan Lembaran (M. Callander) 10'
Lem Bahan Kimia
RINGKASAN
JUMLAH WAKTU (MENIT)
OPERASI
• PPO Skirting
PETA PROSES OPERASI
No. Produk : Nama Produk :
Dipetakan Oleh: Kezia Wardhani Tanggal Dipetakan: 18-5-2013
RINGKASAN
JUMLAH WAKTU (MENIT) Skirting
O-2 Pencampuran Bahan (M. Kneader) 20'
Bahan Kimia Lem
O-3 Digiling (M. Open Mill) 15'
O-4
Pencampuran Bahan Vulkanisasi (M. Open Mill) 10'
O-6 Perakitan dengan cetakan(Manual) 5'
70'
O-7 (M. Press Inkaba 2)Dipress
5'
Finishing dan Inspeksi (Manual) 1%
Q
OPERASI
OPERASI &
PEMERIKSAAN 1 15'
8 150
TOTAL 9 165
• PPO Bellow TDJ
PETA PROSES OPERASI
No. Produk : Nama Produk :
Dipetakan Oleh: Kezia Wardhani Tanggal Dipetakan: 18-5-2013
RINGKASAN
JUMLAH WAKTU (MENIT)
OPERASI
OPERASI & PEMERIKSAAN (M. Open Mill)
Ditimbang
O-4
Pencampuran Bahan Vulkanisasi (M. Open Mill)
O-5 Pembuatan Lembaran(M. Callander) 5'
Finishing dan Inspeksi (Manual) O-9
I-1 25'
O-7 (M. Press Inkaba 3)Dipress 2%
G
5'
O-8 Dibongkar(Manual) O-6 Perakitan dengan cetakan(Manual) 5'
• PPO Pad Shoe
PETA PROSES OPERASI
No. Produk : Nama Produk :
Dipetakan Oleh: Kezia Wardhani Tanggal Dipetakan: 18-5-2013 Pad Shoe (M. Open Mill)
Ditimbang
Pencampuran Bahan Vulkanisasi (M. Open Mill)
O-5 Pembuatan Profil (M. Extruder) 10'
10'
O-6
Perakitan dengan Plat & Cetakan (Manual) 5'
40'
O-7 (M. Press Susun)Dipress
5'
O-8 Dibongkar(Manual)
10'
JUMLAH WAKTU (MENIT)
OPERASI
OPERASI & PEMERIKSAAN
TOTAL
• PPO Fender V
PETA PROSES OPERASI
No. Produk : Nama Produk :
Dipetakan Oleh: Kezia Wardhani Tanggal Dipetakan: 18-5-2013
OPERASI
OPERASI & PEMERIKSAAN
O-7 (M. Press Panstone)Dipress
20'
O-8 Dibongkar(Manual) 2%
G
20'
Finishing dan Inspeksi (Manual) 1%
Q O-6
Perakitan dengan Plat & Cetakan (Manual) 35'
O-5 Pembuatan Lembaran (M. Callander) 25'
O-4
Pencampuran Bahan Vulkanisasi (M. Open Mill) 20'
Bahan Vulkanisasi
1% G
O-3 Digiling (M. Open Mill) 35'
O-2 Pencampuran Bahan (M. Kneader)
2. Peramalan Permintaan
• Rubber Block
Perhitungan CV (Coefficient of Variation):
CV = �
� =
74,870
52,083 = 1,438 > 0,2 → Data Non Stasioner
• Skirting
Perhitungan CV (Coefficient of Variation):
CV = �
� =
17,263
9,792 = 1,763 > 0,2 → Data Non Stasioner
Metode Nilai MAD Nilai m dan α
MAT 93,875 4
SEST 59,57399 0,1
DEST 60,0391 0,05
LR 64,17953
-Periode Demand Forecast Demand Demand Penyesuaian Round Up
25 12 96,158 100,164 101
26 - 86,542 90,148 91
27 20 77,888 81,133 82
28 - 70,099 73,020 74
29 - 63,089 65,718 66
30 118 56,780 59,146 60
31 - 51,102 53,231 54
32 - 45,992 47,908 48
33 - 41,393 43,117 44
34 92 37,253 38,806 39
35 - 33,528 34,925 35
36 68 30,175 31,433 32
37 - 27,158 28,289 29
38 - 24,442 25,460 26
39 - 21,998 22,914 23
40 - 19,798 20,623 21
41 47 17,818 18,561 19
42 150 16,036 16,705 17
43 422 14,433 15,034 16
44 345 12,989 13,531 14
45 99 11,691 12,178 13
46 138 10,521 10,960 11
47 99 9,469 9,864 10
48 40 8,522 8,877 9
• Bellow TDJ
Perhitungan CV (Coefficient of Variation):
CV = �
� =
112,686
79,667 = 1,414 > 0,2 → Data Non Stasioner
Metode Nilai MAD Nilai m dan α
MAT 13,88235 7
SEST 12,84596 0,35
DEST 12,92083 0,21
LR 11,16842
-Periode Demand Forecast Demand Demand Penyesuaian Round Up
25 31 19,873 20,701 21
26 - 20,680 21,541 22
27 2 21,486 22,381 23
28 5 22,293 23,222 24
29 2 23,099 24,062 25
30 2 23,906 24,902 25
31 9 24,712 25,742 26
32 - 25,519 26,582 27
33 3 26,325 27,422 28
34 - 27,132 28,262 29
35 - 27,938 29,103 30
36 13 28,745 29,943 30
37 - 29,551 30,783 31
38 - 30,358 31,623 32
39 - 31,164 32,463 33
40 - 31,971 33,303 34
41 6 32,778 34,143 35
42 37 33,584 34,983 35
43 - 34,391 35,824 36
44 27 35,197 36,664 37
45 - 36,004 37,504 38
46 24 36,810 38,344 39
47 72 37,617 39,184 40
48 2 38,423 40,024 41
Total Round Up 741
Metode Nilai MAD Nilai m dan α
MAT 116,4192 12
SEST 87,18913 0,03
DEST 98,4095 0,08
-• Pad Shoe
Perhitungan CV (Coefficient of Variation):
CV = �
� =
103,903
65,042 = 1,597 > 0,2 → Data Non Stasioner
Periode Demand Forecast Demand Demand Penyesuaian Round Up
25 139 76,286 79,465 80
26 - 76,016 79,183 80
27 50 75,745 78,901 79
28 50 75,475 78,620 79
29 58 75,205 78,338 79
30 205 74,934 78,056 79
31 118 74,664 77,775 78
32 - 74,393 77,493 78
33 - 74,123 77,211 78
34 - 73,852 76,930 77
35 400 73,582 76,648 77
36 40 73,311 76,366 77
37 40 73,041 76,084 77
38 50 72,771 75,803 76
39 50 72,500 75,521 76
40 - 72,230 75,239 76
41 112 71,959 74,958 75
42 300 71,689 74,676 75
43 - 71,418 74,394 75
44 - 71,148 74,112 75
45 - 70,878 73,831 74
46 300 70,607 73,549 74
47 - 70,337 73,267 74
48 - 70,066 72,986 73
Total Round Up 1841
Metode Nilai MAD Nilai m dan α
MAT 89,007 11
SEST 80,56898 0,08
DEST 85,61021 0,11
-Periode Demand Forecast Demand Demand Penyesuaian Round Up
25 90 55,277 57,580 58
26 - 69,035 71,911 72
27 200 82,793 86,242 87
28 237 96,551 100,574 101
29 150 110,309 114,905 115
30 - 124,067 129,236 130
31 - 137,825 143,568 144
32 - 151,583 157,899 158
33 - 165,341 172,230 173
34 48 179,099 186,561 187
35 150 192,857 200,893 201
36 - 206,615 215,224 216
37 - 220,373 229,555 230
38 - 234,131 243,887 244
39 100 247,889 258,218 259
40 - 261,647 272,549 273
41 - 275,405 286,880 287
42 - 289,163 301,212 302
43 202 302,921 315,543 316
44 - 316,679 329,874 330
45 - 330,437 344,205 345
46 - 344,195 358,537 359
47 384 357,953 372,868 373
48 - 371,711 387,199 388
Jan-13 Feb-13 Mar-13 Apr-13 Mei-13 Jun-13 Jul-13 Agust-13 Sep-13 Okt-13 Nop-13 Des-13 Jan-14 Feb-14 Mar-14 Apr-14 Mei-14 Jun-14 Jul-14 Agust-14 Sep-14 Okt-14 Nop-14 Des-14
Rubber Block 101 95 86 78 70 64 58 53 48 43 40 36 33 30 28 25 23 21 20 18 17 16 15 14 1032 43
Bearing Pad 68 72 75 79 83 86 90 93 97 101 104 108 111 115 118 122 126 129 133 136 140 144 147 151 2628 109,5
Skirting 21 22 23 24 25 25 26 27 28 29 30 30 31 32 33 34 35 35 36 37 38 39 40 41 741 30,875
Rubber Band 16 16 16 16 17 17 17 18 18 18 19 19 19 19 20 20 20 21 21 21 22 22 22 22 456 19
Rubber Joint Strip 33 34 34 34 35 35 36 36 36 37 37 37 38 38 39 39 39 40 40 41 41 41 42 42 904 37,667
Bellow TDJ 80 80 79 79 79 79 78 78 78 77 77 77 77 76 76 76 75 75 75 75 74 74 74 73 1841 76,708
Rubber Chock 8 9 9 10 10 10 11 11 12 12 12 13 13 14 14 14 15 15 16 16 16 17 17 18 312 13
Membran Juba Jig 77 82 86 90 94 98 102 106 110 114 118 122 126 130 135 139 143 147 151 155 159 163 167 171 2985 124,375
Water Stop 220 233 247 261 275 288 302 316 330 344 357 371 385 399 412 426 440 454 468 481 495 509 523 536 9072 378
Flexible Coupling 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24 1
Membran Pa Jig 77 82 86 90 94 98 102 106 110 114 118 122 126 130 135 139 143 147 151 155 159 163 167 171 2985 124,375
Pad Shoe 58 72 87 101 115 130 144 158 173 187 201 216 230 244 259 273 287 302 316 330 345 359 373 388 5348 222,833
Rubber Strip 13 13 13 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 15 15 15 15 15 15 15 15 15 16 16 346 14,417
Rubber Spigot 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24 1
Joint Strip 151 153 156 159 162 164 167 170 173 175 178 181 184 186 189 192 195 197 200 203 206 208 211 214 4374 182,250
Over Laving 32 27 23 20 17 14 12 10 9 8 6 6 5 4 4 3 3 2 2 2 2 1 1 1 214 8,917
Fender V 29 29 30 31 32 32 33 34 35 36 36 37 38 39 39 40 41 42 43 43 44 45 46 46 900 37,500
Rubber Marine 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 40 1,667
Rubber Fallet 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24 1
Fender Cylindrical 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24 1
Fender Marine 5 5 6 6 6 6 7 7 7 7 8 8 8 8 9 9 9 9 10 10 10 10 10 11 191 7,958
Fender Tubular 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 84 3,500
Fender SUC 13 13 13 13 14 14 14 14 14 15 15 15 15 15 16 16 16 16 16 17 17 17 17 17 362 15,083
Fender Hpi 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 30 1,250
Rubber Fender 29 29 30 30 30 30 30 30 30 31 31 31 31 31 31 31 32 32 32 32 32 32 32 33 742 30,917
Σ x
Timbangan 0,012 0,031 0,009 0,005 0,011 0,022 0,004 0,035 0,214 0,000 0,035 0,063 0,004 0,000 0,052 0,003 0,022 0,001 0,000 0,001 0,005 0,002 0,008 0,001 0,026 0,566 1 1 0
Kneader Kecil 0,037 0,062 0,032 0,065 0,011 0,106 0,001 0,106 0,189 0,012 0,001 0,103 0,005 0,001 0,731 1 1 0
Kneader Besar 0,035 0,022 0,428 0,043 0,002 0,001 0,009 0,004 0,017 0,001 0,035 0,597 1 1 0
Open Mill 0,061 0,124 0,044 0,027 0,043 0,087 0,018 0,141 0,535 0,001 0,141 0,252 0,016 0,001 0,206 0,010 0,118 0,002 0,001 0,001 0,009 0,004 0,021 0,002 0,035 1,902 2 3 1
Callander 0,024 0,062 0,021 0,043 0,007 0,070 0,321 0,001 0,070 0,008 0,001 0,005 0,054 0,002 0,001 0,001 0,011 0,005 0,008 0,001 0,018 0,737 1 1 0
Extruder 0,035 0,022 0,126 0,206 0,389 1 1 0
Meja Kerja 0,049 0,062 0,017 0,022 0,021 0,043 0,007 0,070 0,428 0,001 0,070 0,126 0,008 0,001 0,072 0,005 0,118 0,002 0,001 0,002 0,009 0,008 0,098 0,002 0,035 1,278 2 1 -1
Press Inkaba 1 0,292 0,372 0,664 1 1 0
Press Inkaba 2 0,122 0,183 0,117 0,423 1 1 0
Press Inkaba 3 0,109 0,029 0,176 1,285 0,002 0,176 1,777 2 1 -1
Press Susun 0,505 0,094 0,002 0,601 1 2 1
Press Simplecamp 0,619 0,015 0,634 1 1 0
Press Panstone 0,323 0,004 0,003 0,007 0,041 0,020 0,397 1 1 0
Press Kenkad 0,306 0,034 0,315 0,655 1 1 0
Meja Inspeksi 0,037 0,093 0,026 0,016 0,032 0,065 0,011 0,070 0,321 0,001 0,070 0,126 0,012 0,001 0,052 0,003 0,043 0,001 0,001 0,002 0,009 0,007 0,021 0,006 0,018 1,044 2 1 -1
Total 19 18
Jumlah Mesin Aktual
Machines/Parts SUM Jumlah Mesin
By Process
Selisih Jumlah Mesin
Pa Jig Pad Shoe
Parts
Mach Desimal Pembulatan
Timbangan 1 0,012 0,031 0,011 0,022 0,004 0,035 0,000 0,035 0,004 0,000 0,003 0,000 0,214 0,022 0,001 0,001 0,005 0,002 0,008 0,001 0,026 0,063 0,052 0,009 0,005 0,566 1 1 0
Open Mill 4 0,061 0,124 0,043 0,087 0,018 0,141 0,001 0,141 0,016 0,001 0,010 0,001 0,535 0,118 0,002 0,001 0,009 0,004 0,021 0,002 0,035 0,252 0,206 0,044 0,027 1,902 2 1 -1
Meja Kerja 7 0,049 0,062 0,021 0,043 0,007 0,070 0,001 0,070 0,008 0,001 0,005 0,001 0,428 0,118 0,002 0,002 0,009 0,008 0,098 0,002 0,035 0,126 0,072 0,017 0,022 1,278 2 1 -1
Meja Inspeksi 15 0,037 0,093 0,032 0,065 0,011 0,070 0,001 0,070 0,012 0,001 0,003 0,001 0,321 0,043 0,001 0,002 0,009 0,007 0,021 0,006 0,018 0,126 0,052 0,026 0,016 1,044 2 3 1
Callander 5 0,024 0,062 0,021 0,043 0,007 0,070 0,001 0,070 0,008 0,001 0,005 0,001 0,321 0,054 0,002 0,001 0,011 0,005 0,008 0,001 0,018 0,737 1 1 0
Kneader Kecil 2 0,037 0,062 0,032 0,065 0,011 0,106 0,001 0,106 0,012 0,001 0,005 0,001 0 0,189 0,103 0,731 1 1 0
Press Inkaba 1 8 0,292 0,372 0,000 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,664 1 1 0
Press Inkaba 2 9 0 0 0,117 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,122 0,183 0,423 1 1 0
Press Inkaba 3 10 0 0 0 0,109 0,029 0,176 0,002 0,176 0 0 0 0 1,285 1,777 2 1 -1
Press Susun 11 0,094 0,002 0 0 0 0 0 0 0 0 0,505 0 0 0 0,601 1 1 0
Press Simplecamp 12 0,015 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,619 0 0 0,634 1 2 1
Press Panstone 13 0,003 0,323 0,004 0,007 0,041 0,020 0 0 0 0 0 0 0 0,397 1 1 0
Kneader Besar 3 0,428 0,043 0,002 0,001 0,009 0,004 0,017 0,001 0,035 0 0 0,035 0,022 0,597 1 1 0
Press Kenkad 14 0 0 0 0 0 0,306 0,034 0,315 0 0 0 0 0,655 1 1 0
Extruder 6 0 0 0 0 0 0 0 0 0,126 0,206 0,035 0,022 0,389 1 1 0
Total 19 18
Jumlah Mesin Aktual
Selisih Jumlah Mesin
20 21 22 14 16 19 9 17 18
Cell
1
2
6. Stasiun Kerja
• Timbangan
0,
• Kneader Besar
Kneader Besar
• Callander
• Press Susun
0,74 m
0,85 m
• Press Simplecamp
SC
1,5 m
1,
05
m
• Press Panstone
Press Panstone
4m
1,6 m
• Press Kenkad
Press Kenkad
4m
1,6 m
• Meja Inspeksi
3m
4
m
• Kneader Kecil ke Open Mill
2,8m
2
,9 m Open Mill
2,1 m
1
m
Kneader
Kecil a
Jarak kneader kecil ke openmill = a = 4,45 m
• Kneader Besar ke Open Mill
2,8 m
Open Mill Kneader Besar
2,1 m
1
,5
m
a
Press
Area Finishing
T
Area Finishing & Barang Jadi
1-1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
PT.Agronesia adalah salah satu perusahaan yang bergerak di bidang
manufaktur. Perusahaan ini terdiri dari beberapa divisi, yaitu karet, makanan
dan minuman, serta es balok. Untuk divisi karet, perusahaan ini menggunakan
merk dagang Industri Karet Bandung (Inkaba). Inkaba merupakan industri
manufaktur yang memproduksi barang berbahan dasar karet. Perusahaan ini
terdiri dari beberapa golongan, yaitu press, otomotif, slang dan matting. Yang
menjadi lokasi pengamatan adalah golongan press. Kondisi tata letak yang
digunakan perusahaan saat ini adalah tata letak by process. Pada tata letak
saat ini dapat dilihat bahwa jarak perpindahan cukup jauh untuk beberapa
mesin misalnya dari meja kerja ke mesin press panstone, meja kerja ke mesin
press kenkad dan meja kerja ke mesin press inkaba 2. Alat material handling
yang digunakan perusahaan adalah forklift, hoist, handpallet dan operator
sendiri. Jarak perpindahan yang cukup jauh ini mengakibatkan tingginya
ongkos material handling (OMH). OMH termasuk salah satu biaya produksi,
sehingga akan berpengaruh juga pada harga jual produk. harga jual produk
akan meningkat, sehingga dapat mengurangi daya saing perusahaan.
Dengan memberikan tata letak usulan, diharapkan dapat memperkecil
jarak perpindahan barang, sehingga ongkos material handling juga dapat
diminimasi. Selain itu, biaya produksi pun dapat berkurang. Daya saing
perusahaan pun dapat meningkat karena dapat menjual barang dengan harga
yang murah dengan biaya produksi yang lebih kecil. Perusahaan juga akan
dapat lebih menghemat waktu dalam memproduksi produknya. Dengan
adanya penghematan waktu, output yang dihasilkan perusahaan pun dapat
Bab I Pendahuluan 1-2
Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa
jarak perpindahan material cukup jauh pada beberap mesin. Hal ini
diakibatkan peletakan mesin yang cukup jauh satu dengan yang lain.
Contohnya dapat terlihat dari meja kerja ke mesin presspanstone.
Oleh karena itu, penulis mengusulkan perbaikan tata letak lantai
produksi untuk perusahaan Inkaba agar dapat mengatasi masalah tersebut.
1.3 Pembatasan Masalah dan Asumsi
Pembatasan masalah digunakan agar permasalahan yang diamati tidak
terlalu luas. Kemudian asumsi digunakan untuk mempermudah dalam
penyelesaian masalah yang ada.
Pembatasan masalah yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Produk yang diamati adalah produk-produk yang diproduksi golongan
press.
2. Demand yang diamati adalah demand produk pada periode Januari
2011-Desember 2012.
Asumsi yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Lahan area produksi tidak berubah.
2. Satu tahun = 52 minggu
1.4 Perumusan Masalah
Masalah-masalah yang akan dibahas pada penelitian ini, antara lain:
1. Apa kekurangan tata letak lantai produksi pabrik saat ini?
2. Bagaimana tata letak lantai produksi yang sebaiknya diterapkan oleh
pabrik?
3. Apa kelebihan dan kekurangan tata letak lantai produksi usulan
Bab I Pendahuluan 1-3
Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha
1.5 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi kekurangan tata letak lantai produksi pabrik saat ini.
2. Memberikan usulan tata letak lantai produksi yang baru untuk perusahaan.
3. Mengemukakan kelebihan dan kekurangan tata letak lantai produksi
usulan dibandingkan tata letak lantai produksi saat ini.
1.6 Sistematika Penulisan
BAB 1 PENDAHULUAN
Bab ini berisi latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan
masalah dan asumsi, perumusan masalah, tujuan penelitian, dan
sistematika penulisan.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini berisi teori-teori dan konsep yang digunakan untuk memecahkan
masalah yang telah dirumuskan.
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini berisi diagram alir (flowchart) yang berisi langkah-langkah
penelitian yang dilakukan dari awal sampai akhir.
BAB 4 PENGUMPULAN DATA
Bab ini berisi data-data perusahaan yang diperlukan untuk penelitian, yaitu
data umum perusahaan dan data produksi.
BAB 5 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS
Bab ini berisi pengolahan data yang telah diperoleh dari hasil pengamatan
untuk memecahkan permasalahan yang terjadi, serta analisis hasil
pengolahan data tersebut.
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi kesimpulan yang didapat dari hasil pengolahan data dan
analisis yang telah dibuat, serta saran yang diberikan untuk perusahaan dan
6-1 Universitas Kristen Maranatha
BAB VI
KESIMPULAN dan SARAN
6.1Kesimpulan
Dari hasil pengolahan data dan analisis yang telah dilakukan pada bab 5,
maka kesimpulan yang dapat diambil, yaitu:
- Layout Awal Perusahaan
Layout awal perusahaan yang digunakan adalah layout by process. Pada
layout awal, jarak perpindahan material cukup besar. Hal ini diakibatkan oleh
peletakan mesin-mesin yang cukup berjauhan. Oleh sebab itu, diberikan
usulan layout yang baru, yang diharapkan dapat lebih memperkecil ongkos
material handling.
- Layout yang Sebaiknya Diterapkan
Layout yang sebaiknya diterapkan oleh perusahaan berdasarkan pengolahan
data adalah layout by Process Outflow. Dengan tata letak ini, mesin-mesin
yang ada diletakkan sesuai proses dengan melakukan pengaturan kembali
untuk beberapa mesin. Dengan demikian, ongkos material handling dapat
diminimasi.
- Kelebihan dan Kekurangan Layout Usulan untuk Perusahaan
Dari hasil pengolahan data, kelebihan dari layout usulan adalah memiliki
ongkos material handling yang lebih kecil. Nilai OMH pada layout usulan
adalah sebesar Rp4.315.056/tahun, sedangkan nilai OMH layout awal sebesar
Rp5.927.002/tahun. Dari hasil tersebut, dapat dilihat bahwa dengan layout
usulan dapat dilakukan penghematan sebesar Rp1.611.946/tahun atau sebesar
27,20%.
6.2Saran
Berdasarkan pengolahan data dan analisis, serta kesimpulan, maka saran
Bab VI Kesimpulan dan Saran 6-2
Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha
- Untuk pihak perusahaan jika ingin menerapkan layout usulan, sebaiknya
dilakukan secara bertahap. Jadi, tidak secara langsung mengubah layout
keseluruhan. Diperlukan jangka waktu yang lama untuk melakukan
relayout. Selain itu, perlu penyesuaian untuk operator karena mungkin
belum terbiasa dengan susunan layout yang baru. Kemudian untuk
penambahan mesin, perusahaan dapat menjual mesin yang berlebih dan
hasil penjualannya dapat digunakan untuk membeli mesin yang akan
ditambah.
- Untuk penelitian selanjutnya, sebaiknya dilakukan perhitungan untuk
menentukan WIP IN dan WIP OUT untuk mesin-mesin yang belum
memliki WIP IN dan WIP OUT, sehingga setiap mesin memiliki tempat
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
Apple, James M.1990.Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan.ITB.
dodydoank,
http://gondel.blogspot.com/2010/10/ongkos-material-handling-omh.html
Francis, McGinnis White.1992.Facility Layout And Location An Analytical
Approach.Prentice Hall, Inc.New Jersey.
Gasperz, Vincent.2002. Production Planning And Inventory Control.Edisi
Revisi.Jakarta.
http://ahlannet99.wordpress.com/2011/11/18/forecasting-peramalan-production-planning-and-inventory-control/
http://pft.lab.ittelkom.ac.id/2012/12/tipe-tipe-dasar-tata-letak-pabrik/
http://vebyenandes.wordpress.com/2013/03/27/manajemen-industri-metode-peramalan-forecasting/
Meyers, Fred E.1993.Plant Layout and Material Handling.Prentice Hall
International.New Jersey.
Narasimhan.1995.Production Planning and Inventory Control.Prentice Hall 2nd
edition.