• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM KONSEP MASALAH SOSIAL MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW PADA PEMBELAJARAN IPS DI SD: PTK di Kelas IV SDN Serang 8 Kecamatan Serang Kota Serang.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM KONSEP MASALAH SOSIAL MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW PADA PEMBELAJARAN IPS DI SD: PTK di Kelas IV SDN Serang 8 Kecamatan Serang Kota Serang."

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

Mina Laelasari, 2015

MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM KONSEP MASALAH SOSIAL MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW PADA PEMBELAJARAN IPS DI SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM KONSEP

MASALAH SOSIAL MELALUI MODEL COOPERATIVE

LEARNING TIPE JIGSAW PADA PEMBELAJARAN IPS DI SD

(PTK di Kelas IV SDN Serang 8 Kecamatan Serang Kota Serang)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh: Mina Laelasari

NIM 1104770

PROGRAM PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

KAMPUS SERANG

(2)

Mina Laelasari, 2015

Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa Dalam Konsep

Masalah Sosial Melalui Model Cooperative Learning

Tipe Jigsaw Pada Pembelajaran IPS di SD

Oleh

MINA LAELASARI

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan

© MINA LAELASARI 2015

Universitas Pendidikan Indonesia Juni 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

Mina Laelasari, 2015

MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM KONSEP MASALAH SOSIAL MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW PADA PEMBELAJARAN IPS DI SD

(4)

Mina Laelasari, 2015

ABSTRAK

Mina Laelasari (2015), Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa Dalam Konsep Masalah Sosial Melalu Model Cooperative Learning Tipe Jigsaw Pada Pembelajaran IPS Di SD (PTK di Kelas IV SDN Serang 8 Kecamatan Serang Kota Serang). Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kesulitan siswa pada pembelajaran IPS dalam konsep masalah sosial. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas IV di SDN Serang 8 Kecamatan Serang Kota Serang. Berdasarkan hasil observasi, pembelajaran hanya menggunakan metode tradisonal sehingga siswa tidak dapat berperan secara aktif dan hanya menerima materi yang disampaikan oleh guru. Dari permasalahan diatas, peneliti menggunakan model cooperative learning tipe jigsaw untuk mengatasi kesulitan belajar siswa dalam pembelajaran IPS pada konsep masalah sosial. Penelitian ini menggunakan model pembelajaran cooperative learning tipe jigsaw dimana siswa melaksanakan proses pembelajaran dengan belajar secara kelompok. Metodologi yang digunakan pada penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas model Kemmis-Taggart. Berdasarkan hasil penelitian terlihat adanya peningkatan hasil belajar siswa, pada pra siklus nilai rata-rata hanya mencapai 56.8, kemudian setelah menerapkan model cooperative learning tipe jigsaw hasil belajar siswa pada siklus I meningkat nilai rata-rata menjadi 63.5, dan pada siklus II mencapai 78.5. Sedangkan pada hasil observasi siswa selama proses pembelajaran berlangsung pada siklus I mencapai 60.1%, dan pada siklus II mencapai 81.3%. Serta hasil observasi aktivitas guru selama proses pembelajaran berlangsung pada siklus I mencapai 62.5%, dan pada siklus II mencapai 100%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penerapan model cooperative learning tipe jigsaw dapat mengatasi kesulitan belajar siswa pada konsep masalah sosial. Rekomendasi dari peneliti agar dalam pembelajaran IPS ataupun mata pelajaran yang lainnya guru pandai memilih dan menggunakan metode, strategi atau model pembelajaran.

(5)

Mina Laelasari, 2015

MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM KONSEP MASALAH SOSIAL MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW PADA PEMBELAJARAN IPS DI SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

Mina Laelasari (2015), Overcoming Learning Difficulties Students in the Concept of Social Problems Through Cooperative Learning Model Jigsaw On Learning Social Science In Elementary School (Classroom Action Research on Serang 8 Elementary School Fourth Grade District Serang city of Serang). This research is motivated by the difficulty of students in social studies learning in the concept of social problems. The research was conducted in the fourth grade students at SDN 8 District of Serang Serang Serang. The objectives to be achieved, namely: describing student learning activity when the application of cooperative learning model of the type of jigsaw, using the steps of learning with jigsaw-type model of cooperative learning can address students' learning difficulties in understanding the concept of social issues, and help to increase student learning outcomes through the implementation of cooperative learning model of the type of jigsaw on the concept of social problems. This study uses a model of cooperative learning jigsaw type of increased the average value be 63.5, and the second cycle reached 78.5. While on the observation of students during the learning process takes place in the first cycle reached 60.1%, and the second cycle reached 81.3%. As well as the observation of teacher activity during the learning process takes place in the first cycle reached 62.5%, and the second cycle reaches 100%. It can be concluded that the application of cooperative learning model of the type of jigsaw can overcome learning difficulties students to the concept of social problems. Recommendations from researchers that the social studies learning or other subjects teachers good at choosing and using methods, strategies or learning model.

(6)

i

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

PERNYATAAN ... ii

ABSTRAK ... iii

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GRAFIK ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 5

E. Definisi Operasionaal ... 6

BAB II Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa dalam Konsep Masalah Sosial Melalui Model Cooperative Learning Tipe Jigsaw Pada Pembelajaran IPS di SD A. Kajian Teori ... 7

B. Kajian Hasil Penelitian ... 20

C. Kerangka Berfikir ... 21

D. Hipotesis Tindakan ... 22

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 23

(7)

ii

Mina Laelasari, 2015

MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM KONSEP MASALAH SOSIAL MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW PADA PEMBELAJARAN IPS DI SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Subjek dan Latar Penelitian ... 28

D. Instrumen Penelitian ... 28

E. Analisis Data ... 36

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN A. Pelaksanaan ... 39

B. Hasil Penelitian ... 63

C. Pembahasan ... 68

D. Jawaban Hipotesis Tindakan ... 71

BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 73

B. Saran ... 74

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

(8)

iii

DAFTAR TABEL

Tabel 3. 1 Pedoman Observasi Terhadap Siswa dalam Aktivitas Belajar dengan Menggunakan Model Cooperative Learning Tipe

Jigsaw pada Masalah Sosial ... .... 29

Tabel 3. 2 Pedoman Observasi Terhadap Guru dalam Aktivitas Pembelajaran dengan Menggunakan Model Cooperative Learning Tipe Jigsaw pada Masalah Sosial ... 32

Table 3.3 Kisi- Kisi Soal ... 33

Tabel 4. 1 Hasil Belajar Siswa Pra Siklus ... 40

Tabel 4. 2 Nilai Rata-Rata Pra Siklus ... 41

Tabel 4. 3 Hasil Observasi Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Jigsaw Pada Konsep Masalah Sosial Siklus I ... 47

Tabel 4. 4 Hasil Observasi Terhadap Guru dalam Aktivitas Pembelajaran dengan Menggunakan Model Cooperative learning Tipe Jigsaw pada Masalah Sosial Siklus I... 49

Tabel 4. 5 Hasil Belajar Siswa Siklus I ... 50

Tabel 4. 6 Nilai Rata-Rata Siklus I ... 52

Tabel 4. 7 Hasil Observasi Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Jigsaw Pada Konsep Masalah Sosial Siklus II ... 57

Tabel 4. 8 Hasil Observasi Terhadap Guru dalam Aktivitas Pembelajaran dengan Menggunakan Model Cooperative learning Tipe Jigsaw pada Masalah Sosial Siklus II ... 59

Tabel 4. 9 Hasil Belajar Siswa Sklus II ... 60

Tabel 4.10 Nilai Rata-Rata Siklus II ... 62

Tabel 4.11 Rekapitulasi Hasil Aktivitas Belajar Siswa ... 63

(9)

iv

Mina Laelasari, 2015

MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM KONSEP MASALAH SOSIAL MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW PADA PEMBELAJARAN IPS DI SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(10)

v

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4. 1 Rekapitulasi Observasi Aktivitas Belajar Siswa dalam Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Jigsaw Pada Konsep

Masalah Sosial ... 64 Grafik 4.2 Rekapitulasi Observasi Aktivitas Guru dalam Penerapan

Model Cooperative Learning Tipe Jigsaw Pada Konsep

(11)

vi

Mina Laelasari, 2015

MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM KONSEP MASALAH SOSIAL MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW PADA PEMBELAJARAN IPS DI SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

(12)

vii

DAFTAR LAMPIRAN

Surat Keputusan Pengangkatan Dosen Surat Izin Observasi

Surat Balasan Observasi Siklus I

 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)  Lembar Kerja Siswa (LKS)

 Soal Tes  Hasil Tes Siklus II

 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)  Lembar Kerja Siswa (LKS)

(13)

1

Mina Laelasari, 2015

MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM KONSEP MASALAH SOSIAL MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW PADA PEMBELAJARAN IPS DI SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

A.Susanto (2014, hlm. 1), belajar adalah suatu proses perubahan dalam membentuk dan mengarahkan kepribadian manusia. Perubahan tersebut ditempatkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas seseorang.

Kegiatan belajar mengajar adalah inti kegiatan dalam pendidikan. Segala sesuatu yang telah diprogramkan akan dilaksanakan dalam proses belajar mengajar (Syaiful dan Aswan Zain, 2006, hlm. 44).

Guru menempati posisi kunci dan strategis dalam menciptakan suasana belajar yang kondusif dan menyenangkan untuk mengarahkan agar siswa dapat mencapai tujuan secara optimal (Eddy Yusnandar, 2012, hlm. 30).

Berdasarkan pengertian diatas, peneliti mengartikan bahwa belajar merupakan suatu proses perubahan siswa yang mulanya tidak tahu menjadi tahu, dan yang mulanya tidak bisa menjadi bisa. Dalam kegiatan belajar mengajar tersebut yang menjadi pemeran utama ialah seorang guru. Karena seluruh kegiatan yang terjadi dalam proses belajar mengajar yang terjadi semua yang mengontrol guru untuk kemajuan tingkat perkembangan dan perubahan tingkah laku siswa. Dengan kegiatan belajar-mengajar diharapkan proses kegaiatan pembelajaran menjadi komunikatif dan aktif, karena terjadi adanya timbal balik antara guru dan siswa, begitu sebaliknya antara siswa dan guru.

A.Sutanto (2014, hlm.10) IPS adalah bidang studi yang mempelajari, menelaah, menganalisis gejala, dan masalah sosial di masyarakat dengan meninjau dari berbagai aspek kehidupan atau satu perpaduan.

(14)

2

Dengan demikian, sekolah dasar merupakan jenjang pendidikan yang cukup rawan bagi siswa. Artinya keberhasilan atau kegagalan siswa dalam pendidikan sangat ditentukan pada jenjang pendidikan sekolah dasar. Perancangan pembelajaran dalam pembelajaran IPS tergantung pada guru yang akan mengajar. Selanjutnya siswa kelak diharapkan mampu bertindak secara rasional dalam memecahkan masalah-masalah sosial yang dihadapinya. Dengan demikian, salah satu aspek tujuan dalam pembelajaran IPS adalah keterampilan beinteraksi. Senada dengan model pembelajaran kooperatif yang salah satu tujuannya adalah siswa mampu memiliki kemampuan bersosialisasi.

Hasil belajar yang diperoleh tidak selalu sama dengan yang diharapkan karena kurang maksimalnya pembelajaran yang terjadi didalam kelas. Banyak faktor yang dapat mempangaruhi belajar siswa, baik dari faktor-faktor intern maupun faktor-faktor ekstern. Faktor-faktor intern diantaranya faktor kesehatan, faktor psikologis, dan faktor kelelahan. Sedangkan faktor-faktor ekstern diantaranya faktor keluarga, faktor sekolah dan faktor masyarakat (Slameto, 2010, hlm. 54-60).

Proses pembelajaran IPS pada jenjang pendidikan sekolah dasar perlu adanya pembaharuan yang serius, karena masih banyak model pembelajaran yang masih bersifat konvensional, tidak terlihat adanya improvisasi dalam pembelajaran yang modern sesuai dengan tuntutan zaman dan kondisi lingkungan sekitar di mana siswa berada.

(15)

3

Mina Laelasari, 2015

MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM KONSEP MASALAH SOSIAL MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW PADA PEMBELAJARAN IPS DI SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

cenderung bosan, mengantuk, pasif, dan hanya mencatat saja. Karena seringnya penggunaan metode ceramah dimana siswa tidak dapat berperan secara aktif dan hanya menerima materi yang disampaikan oleh guru. Sehingga hanya sebagian saja siswa yang memahami luas tentang konsep materi tersebut. Hal itu dapat dilihat dari perolehan nilai rata-rata kelas IV SDN Serang 8 pada konsep masalah sosial belum mencapai nilai KKM yaitu sebesar 70 yang telah ditetapkan oleh sekolah.

Dapat diketahui bahwa pengetahuan siswa mengenai konsep masalah sosial masih lemah. Oleh karena itu, permasalahan ini sangat penting untuk diteliti, karena sebagai tolak ukur guru untuk mengatahui tingkat keberhasilan proses belajar mengajar yang telah diberikan kepada siswa, selain itu untuk mengetahui masalah belajar siswa. Keantusiasan guru dalam proses belajar mengajar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar. Oleh karena itu, seorang guru dituntut dapat mencari strategi pembelajaran yang inovatif yang memungkinkan meningkatnya mutu proses pembelajaran. Jika permasalahan ini tidak diteliti, maka kita tidak akan mengetahui masalah belajar yang dialami oleh siswa.

Untuk mengatasi masalah tersebut, maka dibutuhkan tindakan yang mampu menjadi jalan keluarnya. Salah satunya adalah penggunaan strategi pembelajaran yang tepat. Dengan demikian peneliti akan menggunakan model cooperative learning tipe jigsaw. Pembelajaran kooperatif model jigsaw adalah sebuah model

(16)

4

Tujuan penting lain dari pembelajaran kooperatif adalah untuk mengajarkan kepada siswa keterampilan kerja sama dan kolaborasi. (Sofan dan Iif Khoiru Ahmadi, 2010, hlm. 68). Dalam konsep masalah sosial diharapkan siswa dapat melakukan aktivitas belajar dengan baik. Sehingga, hasil belajar yang diperoleh dapat mencapai standar nilai yang telah ditetapkan.

Adapun teori yang melandasi pembelajaran kooperatif adalah teori konstruktivisme. Pada dasarnya pendekatan teori konstruktivisme dalam belajar adalah suatu pendekatan dimana siswa harus secara individual menemukan dan mentransformasikan informasi yang kompleks, memeriksa informasi dengan aturan yang ada dan merevisinya bila perlu. (Soejadi dalam Rusman, 2012, hlm. 201).

Menurut pandangan Piaget dan Vigotsky (dalam Rusman, 2012, hlm. 202) adanya hakikat sosal dari sebuah proses belajar dan juga tentang penggunaan kelompok-kelompok belajar dengan kemampuan anggotanya yang beragam, sehingga terjadi perubahan konseptual. Piaget menekankan bahwa belajar adalah sebuuah proses aktif dan pengetahuan disusun di dalam pikiran siswa. Oleh karena itu, belajar adalah tindakan kreatif di mana konsep dan kesan dibentuk dengan memikirkan objek dan bereaksi pada peristiwa tersebut.

Berdasarkan uraian permasalahan di atas untuk mengatasi kesulitan belajar siswa, maka peneliti terdorong untuk mencoba melakukan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul “Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa Dalam Konsep Masalah Sosial Melalui Model Cooperative Learning Tipe Jigsaw Pada Pembelajaran IPS di SD (PTK di Kelas IV SDN Serang 8 Kecamatan Serang Kota Serang)”.

B. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang muncul dari pernyataan di atas, maka peneliti merumuskan beberapa rumusan masalah yang ditetapkan sebagai berikut:

(17)

5

Mina Laelasari, 2015

MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM KONSEP MASALAH SOSIAL MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW PADA PEMBELAJARAN IPS DI SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Bagaimana langkah-langkah pembelajaran dengan model cooperative learning tipe jigsaw dapat mengatasi kesulitan belajar siswa dalam

memahami konsep masalah sosial?

3. Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa melalui penerapan model cooperative learning tipe jigsaw pada konsep masalah sosial?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah penelitian tindakan kelas diatas, maka penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mendeskripsikan aktivitas belajar siswa saat penerapan model cooperative learning tipe jigsaw pada konsep masalah sosial.

2. Menggunakan langkah-langkah pembelajaran dengan model cooperative learning tipe jigsaw dapat mengatasi kesulitan belajar siswa dalam

memahami konsep masalah sosial.

3. Membantu untuk peningkatan hasil belajar siswa melalui penerapan model cooperative learning tipe jigsaw pada konsep masalah sosial.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapakan memiliki kegunaan atau manfaat, peneliti menjabarkan ke dalam tiga kategori yaitu:

1. Bagi Peneliti

Dapat mengetahui permasalahan yang dihadapi pada siswa kelas IV SDN Serang 8 Kecamatan Serang Kota Serang, serta memperoleh wawasan baru mengenai strategi pembelajaran yang inovatif dalam meningkatkan hasil pembelajaran IPS.

2. Bagi Guru

(18)

6

pengajaran yang lebih kreatif dan inovatif menggunakan berbagai macam strategi dalam mengajar.

3. Bagi Siswa

Dari hasil penelitian ini dapat meningkatkan minat belajar siswa pada pelajaran IPS sehingga siswa tidak mengalami kesulitan belajar dalam pelajaran IPS, dan dapat meningkatkan pemahaman siswa serta hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS khususnya dalam konsep masalah sosial.

E. Definisi Operasional

1. Mengatasi Kesulitan Belajar

Mengatasi kesulitan belajar siswa dalam penelitian ini yaitu mengubah kemampuan siswa kelas IV dalam konsep masalah sosial yang asalnya berada dibawah KKM menjadi minimal sesuai KKM.

2. Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Jigsaw

Model pembelajaran cooperative learning tipe jigsaw dalam penelitian ini adalah model pembelajaran yang membagi siswa dalam kelompok kecil lalu mambuat tim ahli untuk memecahkan sebuah topik permasalahan yang terdapat dalam wacana yang sudah disiapkan oleh guru sebelumnya.

3. Konsep Masalah Sosial

(19)

23

Mina Laelasari, 2015

MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM KONSEP MASALAH SOSIAL MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW PADA PEMBELAJARAN IPS DI SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

1. Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

a. Pengertian PTK

Penelitian tindakan kelas (classroom action research) adalah sebuah kegiatan penelitian yang dilakukan di kelas. Menurut Arikunto dkk (2012, hlm.3) menyatakan bahwa “penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama”.

Penelitian tindakan kelas (PTK) merupakan penelitian yang dilakukan oleh guru yang mengajar suatu kelas dan setelah kegiatan mengajar guru melakukan refleksi diri dengan tujuan untuk meningkatkan, memperbaiki kinerjanya, sehingga hasil belajar siswanya meningkat (Ruswandi, Mujono dan Ayi Suherman, 2010, hlm. 79).

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dan jenis penelitian yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

b. Tujuan Penelitian Tindakan Kelas

Menurut Suhardjono (2012, hlm. 60-61) pada intinya PTK bertujuan untuk memperbaiki berbagai persoalan nyata dan praktis dalam peningkatan mutu pembelajaran di kelas yang dialami langsung dalam interaksi antara pendidik dengan peserta didik yang sedang belajar.

Lebih jelasnya, PTK memiliki tujuan:

1) Meningkatkan mutu isi, masukan, proses, serta hasil pendidikan dan pembelajaran di sekolah

(20)

24

3) Meningkatkan sikap profesional pendidik dan tenaga kependidikan 4) Menumbuhkembangkan budaya akademik di lingkungan sekolah

sehingga tercipta suasana proaktif di dalam melakukan perbaikan mutu pendidikan dan pembelajaran secara berkelanjutan (suistainable).

Berdasarkan pendapat tersebut, peneliti menarik kesimpulan tentang tujuan dari dilakukannya penelitian tindakan kelas yaitu untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan peserta didik dalam menguasai materi pembelajaran yang diberikan pendidik.

c. Manfaat Penelitian Tindakan Kelas

Menurut Yusnandar (2014, hlm. 9) manfaat yang dapat dirasakan terutama pada komponen pendidikan atau kegiatan pembelajaran di kelas diantaranya:

1) Inovasi pembelajaran

2) Pengembangan kurikulum di tingkat sekolah dan tingkat kelas 3) Peningkatan profesionalisme pendidik.

Menurut Asrori (2009, hlm. 16) secara ringkas pada dasarnya penelitian tindakan kelas memiliki manfaat sebagai berikut:

1) Membantu pendidik memperbaiki kualitas pembelajarannya 2) Meningkatkan profesionalitas pendidik

3) Meningkatkan rasa percaya diri pendidik

4) Memungkinkan pendidik secara aktif mengembangkan pengetahuan dan keterampilan.

Berdasarkan manfaat tersebut, peneliti menarik kesimpulan mengenai manfaat PTK yaitu untuk menyelesaikan suatu permasalahan yang terjadi didalam kegiatan pembelajaran.

(21)

25

Mina Laelasari, 2015

MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM KONSEP MASALAH SOSIAL MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW PADA PEMBELAJARAN IPS DI SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Model penelitian yang digunakan dalam penelitian kali ini, adalah model Kemmis dan Mc Taggart. Tindakan yang digunakan yaitu proses pembelajaran IPS dengan penerapan model cooperative learning tipe jigsaw di kelas IV SDN Serang 8 Kecamatan Serang Kota Serang.

Desain Kemmis ini menggunakan model yang dikenal sistem spiral refleksi diri yang dimulai dengan rencana, pelaksanaan, pegamatan

refleksi, dan perencanaan kembali merupakan dasar untuk suatu ancang-ancang pemecahan permasalahan. Untuk lebih tepatnya, berikut ini dikemukakan bentuk desainnya Kemmis and Mc Taggart :

Desain PTK

Perencanaan

Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan

Pengamatan

Perencanaan

Pengamatan SIKLUS II

Refleksi Pelaksanaan

Perencanaan

Pelaksanaan SIKLUS III

Pengamatan Refleksi

(22)

26

Gambar 3.1

Prosedur Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas Kemmis dan Mc. Taggart

(Arikunto,dkk, 2012)

Apabila dicermati pada bagan diatas, desain model Kemmis dan Mc. Taggart ini pada hakikatnya berupa perangkat-perangkat atau untaian-untaian dengan satu perangkat terdiri dari empat komponen, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Keempat komponen yang berupa untaian tersebut dipandang sebagai 1 siklus.

B.Prosedur Penelitian

1. Pra siklus

Sebelum melaksanakan siklus I peneliti melakukan pra siklus terlebih dahulu, yaitu:

a. Observasi

Pada tahap observasi pra siklus ini yaitu untuk menyepakati berbagai hal berkaitan dengan pelajaran yang akan diamati dan observasi yang akan dilakukan pada siklus I.

b. Refleksi

Pada tahap refleksi pra siklus ini yaitu untuk melihat kejadian yang perlu peneliti kaji pada siklus I.

2. Pelaksanaan siklus I

Sesuai dengan tahap-tahap kegiatan PTK, maka kegiatan yang dilakukan pada siklus I diantaranya sebagai berikut:

a. Perencanaan

(23)

27

Mina Laelasari, 2015

MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM KONSEP MASALAH SOSIAL MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW PADA PEMBELAJARAN IPS DI SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

format penilaian dengan menggunakan model pembelajaran cooperative learning tipe jigsaw pada konsep masalah sosial yang akan digunakan

selama penelitian berlangsung. b. Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan ini, guru melaksanakan pembelajaran yang sudah didiskusikan sebelumnya agar pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan apa yang telah direncanakan.

c. Observasi

Kegiatan ini dilakukan untuk mengamati langsung proses kegiatan pembelajaran yang dilakukan pada siklus I. Dan juga untuk mengemukakan hal atau temuan-temuan baru sebagai bahan evaluasi dan refleksi.

d. Refleksi

Pada kegiatan refleksi ini adalah upaya untuk merefleksikan hasil kegiatan belajar mengajar pada siklus I dan mendiskusikan temuan-temuan serta kesulitan yang dialami. Namun, apabila hasil perolehan dalam siklus I belum mencapai target maka akan dilanjutkan dengan pelaksanaan siklus berikutnya sampai mencapai hasil yang diharapkan atau yang telah direncanakan.

3. Pelaksanaan siklus II

Sesuai dengan tahap-tahap kegiatan PTK, maka kegiatan yang dilakukan pada siklus II diantaranya sebagai berikut:

a. Perencanaan

Pada tahap perencanaan ini, peneliti dan guru (pengajar) melakukan diskusi terkait dengan penyusunan rencana pengajaran serta rencana format penilaian dengan mengacu pada hasil evaluasi siklus I dan memperbaiki kekurangan-kekurangan yang terdapat pada siklus I.

(24)

28

Pada tahap pelaksanaan ini, guru melaksanakan pembelajaran dengan rancangan pembelajaran yang berbeda dari siklus I. karena pada siklus I belum mencapai hasil yang sesuai target, maka rancangan pembelajaran disusun ulang dengan menggunakan strategi pembelajaran yang berbeda. c. Observasi

Kegiatan ini di lakukan untuk mengamati proses kegiatan pembelajaran yang dilakukan pada siklus II. Juga untuk mengemukakan hal atau temuan-temuan baru sebagai bahan perbandingan dengan pelaksanaan siklus I serta sebagai evaluasi dan refleksi siklus II.

d. Refleksi

Kegiatan refleksi ini adalah upaya untuk merefleksikan dan membandingkan hasil kegiatan belajar mengajar pada siklus I dan siklus II.

C. Subjek dan Latar Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subjek dari penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas 4 di SDN Serang 8 dengan jumlah siswa laki-laki sebanyak 22 dan jumlah siswa perempuan sebanyak 12 yang keseluruhannya berjumlah 34 siswa. Dalam kegiatan pembelajaran siswa difokuskan dalam pembelajaran IPS dengan menggunakan model cooperative learning tipe jigsaw pada konsep masalah sosial.

2. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV SDN Serang 8 Kecamatan Serang-Kota Serang yang beralamat di Jl.Ustad Uzeir Yahya No.2 Serang-Banten.

D. Instrumen Penelitian

(25)

29

Mina Laelasari, 2015

MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM KONSEP MASALAH SOSIAL MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW PADA PEMBELAJARAN IPS DI SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Observasi

Dalam PTK, observasi terutama ditujukan untuk memantau proses dan dampak perbaikan yang direncanakan. Oleh karena itu, yang menjadi sasaran observasi dalam PTK adalah proses dan hasil atau dampak pembelajaran yang direncanakan sebagai tindakan perbaikan (Ruswandi, Mujono dan Ayi Suherman, 2007, hlm. 96). Adapun pendapat lain menjelaskan menurut Arikunto,dkk (2012, hlm.127), menyatakan bahwa “observasi adalah kegiatan pengamatan (penambilan data) untuk memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran”.

Berdasarkan pemaparan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa observasi adalah proses pengambilan data untuk mengetahui seberapa jauh tindakan tersebut mencapai sasaran. Pada penelitian ini peneliti mengambil data tentang bagaimana sikap siswa pada saat proses belajar, sikap guru tentang cara mengajarnya, serta bagaimana interaksi siswa dan guru selama proses belajar mengajar berlangsung, dan untuk mengatahui hal-hal apa sajakah yang harus diperbaiki, agar pembelajaran dapat dilakukan secara maksimal pada pembelajaran selanjutnya.

Tabel 3.1

Pedoman Observasi Terhadap Siswa dalam Aktivitas Belajar

dengan Menggunakan Model Cooperative Learning Tipe Jigsaw

pada Konsep Masalah Sosial

(26)

30

masalah sosial.

- Memberikan respon yang baik pada kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan. - Antusiasme yang tinggi dalam

menerima materi yang ditugaskan

2 Kelompok Asal

- Mengambil giliran dan berbagi tugas secara adil dengan tim yang sudah dibentuk oleh guru menjadi 5 kelompok, yang terdiri dari 4 kelompok 7 orang siswa dan 1 kelompok 6 orang siswa. dan siswa E mempelajari upaya mengatasi masalah sosial). - Mampu mengajarkan teman

(27)

31

Mina Laelasari, 2015

MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM KONSEP MASALAH SOSIAL MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW PADA PEMBELAJARAN IPS DI SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3 Kelompok Ahli

- Berdiskusi dengan siswa dari tim yang berbeda namun

- Dapat bekerja sama dengan siswa lain

5 Evaluasi

(28)

32

Pedoman Observasi Terhadap Guru dalam Aktivitas Pembelajaran

dengan Menggunakan Model Cooperative Learning Tipe Jigsaw

pada Konsep Masalah Sosial

No Aspek yang diamati

Alternatif Jawaban

Ya Tidak

1 Guru mengelompokkan siswa

2 Guru memberikan materi yang berbeda ke tiap orang dalam tim

3 Guru memberi tugas materi yang berbeda ke tiap orang dalam tim

4 Guru membuat kelompok baru (kelompok ahli) 5 Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan

informasi dengan mengembalikan kelompok ahli ke kelompok semula

6 Memfasilitasi siswa untuk melakukan presentasi 7 Guru memberi evaluasi

(29)

33

Mina Laelasari, 2015

MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM KONSEP MASALAH SOSIAL MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW PADA PEMBELAJARAN IPS DI SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Tes

“Tes merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara atau aturan-aturan yang sudah ditentukan” (Arikunto, 2009, hlm.53). Sedangkan menurut Uno,dkk (2011, hlm.104) mengemukakan bahwa “tes ialah seperangkat rangsangan (stimuli) yang diberikan kepada seseorang dengan maksud untuk mendapatkan jawaban-jawaban yang dijadikan penetapan skor angka”. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tes merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengetahui atau mendapatkan jawaban yang dijadikan skor angka, dengan cara atau aturan-aturan yang sudah ditentukan. Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis dengan jumlah 10 soal model pihan ganda.

Multiple choice test (pilihan ganda) terdiri atas suatu keterangan atau

(30)

34

Keterangan :

C1 : Hafalan MD : Mudah

C2 : Pemahaman SD : Sedang

C3 : Aplikasi SK : Sukar

Soal yang diberikan sebagai berikut:

Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d dengan jawaban yang tepat!

1. Negara yang memiliki jumlah penduduk yang terbanyak di dunia adalah

2. Salah satu usaha yang dilakukan pemerintah dalam mengatasi masalah sosial di bidang pendidikan yaitu ...

a. Meningkatkan kesadaran akan kesehatan b. Pembangunan desa tertinggal

(31)

35

Mina Laelasari, 2015

MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM KONSEP MASALAH SOSIAL MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW PADA PEMBELAJARAN IPS DI SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

d. Melaksanakan program transmigrasi

3. Orang yang tidak mempuyai pekerjaan dinamakan … a. Pekerja

b. Tunawisma c. Pengangguran d. Pegawai

4. Salah satu penyebab tingginya anak putus sekolah adalah … a. Banyak anak yang bodoh

b. Tidak mampu melanjutkan sekolah c. Malas ke sekolah

d. Orang tua tidak peduli

5. Masalah pengangguran akan mengakibatkan … a. Paceklik

b. Kemakmuran c. Kriminalitas d. Kesejahteraan

6. Perpindahan penduduk dari desa ke kota disebut … a. Reboisasi

b. Transmigrasi c. Migrasi d. Urbanisasi

7. Kemiskinan dan pengangguran dapat menyebabkan terjadinya masalah berikut …

a. Pencurian dan perampokan b. Rendahnya mutu pendidikan c. Rendahnya tingkat pendidikan d. Majunya suatu bangsa

8. Berikut merupakan tindakan kriminal yang disebabkan dari masalah sosial di bidang salah pergaulan …

(32)

36

b. Belajar bersama c. Sekolah

d. Tawuran

9. Pihak yang berkewajiban mengatasi masalah sosial adalah… a. Pemerintah dan masyarakat

b. Pemerintah c. Masyarakat d. Tokoh agama

10. Lembaga yang bertugas mengelola sampah adalah … a. Dinas Kesehatan

b. Dinas Kehutanan c. Dinas Perhubungan d. Dinas Kebersihan

Kunci jawaban: 1. A (Indonesia)

2. C (Wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun) 3. C (Pengangguran)

4. B (Tidak mampu melanjutkan sekolah) 5. C (Kriminalitas)

6. D (Urbanisasi)

7. A (Pencurian dan perampokan) 8. D (Tawuran)

9. A (Pemerintah dan masyarakat) 10.D (Dinas Kebersihan)

E. Analisis Data

(33)

37

Mina Laelasari, 2015

MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM KONSEP MASALAH SOSIAL MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW PADA PEMBELAJARAN IPS DI SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Observasi

Data yang diperoleh dari hasil observasi, melalui pengamatan aktivitas belajar siswa dan guru. Setelah memperoleh data yang ada maka peneliti perlu mengolah data tersebut. Proses pengolahan tersebut berhasil atau tidaknya penelitian, berpedoman pada kriteria penilaian yang telah ditentukan. Pada penelitian ini kriteria yang digunakan adalah sebagai berikut:

Mencari nilai rata-rata pada lembar observasi adalah sebagai berikut : Nilai Rata-Rata = Jumlah Skor Perolehan Siswa

Jumlah Siswa Nilai Prosentase = Nilai Rata-Rata x 100

Jumlah Indikator

S = Skor yang diperoleh R = Jawaban yang betul

Untuk mencari nilai rata-rata digunakan rumus sebagai berikut : Nilai Rata-Rata = ∑ (N.F)

∑ F Keterangan :

(34)

38

F : Frekuensi (banyaknya siswa yang mendapatkan nilai yang sama)

∑ (N.F) : Hasil keseluruhan dari jumlah nilai yang dikalikan dengan banyaknya frekuensi

∑ F : Jumlah siswa secara keseluruhan Kriteria Penilaian :

86 – 100 : Baik sekali 66 – 85 : Baik 50 – 65 : Cukup < 50 : Kurang

Penelitian mengenai penerapan model cooperative learning tipe jigsaw untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep masalah sosial. Dalam proses penelitian, peneliti berusaha untuk memunculkan data dari setiap data yang diperoleh berdasarkan hasil pengamatan maupun hasil tes. Setelah itu, data-data yang diperoleh di uji ke reliabilitasnya dalam bentuk trianggulasi.

(35)

39

Mina Laelasari, 2015

MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM KONSEP MASALAH SOSIAL MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW PADA PEMBELAJARAN IPS DI SD

(36)

73

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan pelaksanaan dan hasil dari penelitian tindakan kelas dari bulan April sampai dengan bulan Mei 2015, data yang diperoleh dengan menerapkan model Cooperative Learning tipe Jigsaw dalam mengatasi kesulitan belajar siswa di kelas IV SDN Serang 8 adalah sebagai berikut:

Berdasarkan rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini yaitu Bagaimana aktivitas belajar siswa saat penerapan model cooperative learning tipe jigsaw pada konsep masalah sosial, Bagaimana langkah-langkah pembelajaran

dengan model cooperative learning tipe jigsaw dapat mengatasi kesulitan belajar siswa dalam memahami konsep masalah sosial, Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa melalui penerapan model cooperative learning tipe jigsaw pada konsep masalah sosial. Dari rumusan masalah yang peneliti ajukan, maka penelitian ini dapat dsimpulkan sebagai berikut.

1. Aktivitas belajar siswa saat penerapan model cooperative learning tipe jigsaw pada konsep masalah sosial, dalam proses pembelajaran dari setiap

siklusnya terus mengalami peningkatan. Hal ini diperkuat dari hasil observasi aktivitas belajar siswa pada siklus I memperoleh nilai rata-rata 9.02 bila diprosentasikan 60.1%, dan siklus II mencapai nilai rata-rata 10.2 bia diprosentasikan 81.3%.Dengan penerapan model cooperative learning tipe jigsaw semua siswa dapat terlibat aktif dalam pembelajaran.

Karena semua siswa diberikan kesempatan untuk bekerja sama dengan siswa lain, menguasai pelajaran, saling ketergantungan positif dan setiap siswa dapat saling mengisi satu sama lain.

2. Langkah-langkah pembelajaran dengan model cooperative learning tipe jigsaw dapat mengatasi kesulitan belajar siswa dalam memahami konsep

(37)

74

Mina Laelasari, 2015

MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM KONSEP MASALAH SOSIAL MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW PADA PEMBELAJARAN IPS DI SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dengan menggunakan model cooperative learning tipe jigsaw ini berhasil untuk mengatasi kesulitan belajar siswa yang semula merasa kesulitan dalam memahami konsep masalah sosial setelah menggunakan model cooperative learning tipe jigsaw proses KBM dapat berjalan dengan efektif. Dapat dilihat dari hasil jawaban yang menjawab “Ya” pada siklus I ada 5 bila diprosentasikan menjadi 62.5% dan mengalami peningkatan pada siklus II terjawab semua yaitu 8 bila diprosentasikan hasilnya mencapai 100%.

3. Peningkatan hasil belajar siswa melalui penerapan model cooperative learning tipe jigsaw pada konsep masalah sosial, menunjukkan hasil yang

sama yaitu mengalami peningkatan. Terbukti dari hasil data yang diperoleh nilai rata-rata hasil belajar yang semula pada pra siklus hanya memperoleh 56.8, setelah menggunakan model cooperative learning tipe jigsaw mengalami peningkatan pada siklus I mencapai 63.5, dan pada siklus II nilai rata-rata mencapai 78.5. Berdasarkan data yang diperoleh menunjukkan bahwa penerapan model cooperative learning tipe jigsaw terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep masalah sosial.

B. Saran

Hasil dari penelitian tindakan kelas dengan penerapan model cooperative learning tipe jigsaw dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial khususnya

mengenai konsep masalah sosial, maka peneliti mengemukakan saran untuk beberapa pihak, diantaranya sebagai berikut :

1. Kepada guru kelas IV (empat) Sekolah Dasar, agar terus berupaya meningkatkan hasil belajar siswa dengan menerapkan model cooperative learning tipe jigsaw pada pembelajaran IPS dan mata pelajaran lainnya, serta

(38)

75

kondisi lingkungan belajar atau konsep yang akan diajarkan. Oleh sebab itu guru harus pandai dalam memilih metode, strategi dan model pembelajaran, agar pembelajaran yang sudah dirancang dan dibuat dalam rencana pelaksanaan pembelajaran dapat mencapai tujuan yang diharapkan.

2. Kepala sekolah selaku pimpinan sekolah hendaknya memberikan dukungan dan motivasi kepada guru-guru untuk memberikan inovasi-inovasi pembelajaran untuk mengembangkan kreatifitas mengajar dengan menggunakan metode, strategi, maupun model pembelajaran yang sesuai di kelas, agar kualitas pembelajaran dapat meningkat kepada siswa sebagai penunjang keberhasilan hasil belajar siswa.

(39)

Mina Laelasari, 2015

MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM KONSEP MASALAH SOSIAL MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW PADA PEMBELAJARAN IPS DI SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Abdurahman,M.,Sambas,A.M,.& Ating,S. (2011). Dasar-Dasar Metode Statistika untuk Penelitian. Bandung: CV Pustaka Setia.

Amri, S.,& Ahmadi, I.K. (2010). Proses Pembelajaran Inovatifdan Kreatif Dalam Kelas. Jakarta: PT.Prestasi Pustakaraya.

Arikunto, S. (2013). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, S., Suhardjono., dan Supardi. (2012). Penelitian Tinadakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara

Bahri D.S.,& Zain, A. (2006). Strategi Belajar-Mengajar.Edisi Revisi. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Dimyati & Mudjiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Emayati, K.W. (edt). (2008). Ilmu Pengetahuan Sosial: Kelas 4 Sekolah Dasar.

Bogor: Yudhistira.

Santi, S.C.F. (2011). Penerapan Model Pembelaran Kooperatif Tipe Jigsaw untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Tentang Susunan Pemerintahan Pusat

Mata Pelajaran PKn Pada Siswa Kelas IV SDN 02 Jati Jaten Karanganyar.

(Skripsi). Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret.

Hermawan,R., Mujono & Suherman, A. (2007). Metode Penelitian Pendidikan SD. Bandung: UPI PRESS

Rusman, (2010). Model-model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru.Jakarta: Rajawali Pers.

Slavin, R. E. (2005). Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik. Bandung : Nusa Media

(40)

Mina Laelasari, 2015

Susanto, A. (2014). Pengembangan Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar. Jakarta: PRENADAMEDIA GROUP

Yusnandar, E. (2012). Belajar dan Pembelajaran di SD. Serang: Ikhwan Mandiri Press.

Umar, S. (2013). Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Mengenal Koperasi dengan Menggunakan Model Cooperative Learning

Tipe Jigsaw. (Skripsi). Sekolah Sarjana, Universitas Pendidikan Indonesia

Gambar

Tabel 4.13  Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa  ..........................................................
Grafik 4. 1 Rekapitulasi Observasi Aktivitas Belajar Siswa dalam Penerapan
Gambar 3. 1    Desain PTK Model Kemmis dan Mc Taggart ...................................
Gambar 3.1 Prosedur Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas Kemmis dan Mc. Taggart
+4

Referensi

Dokumen terkait

Uang harian perjalanan dinas tidak diberikan lagi kepada PNS yang telah diberi tugas untuk menyelenggarakan kegiatan sidang/konferensi yang dihadiri pejabat setingkat Menteri

Selanjutnya kelompok ketiga mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas tentang prestasi-prestasi yang dicapai Muhammad Arsyad al-Banjari  Kemudian kelompok 1, 2 dan 4

Salah satunya adalah Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 Tentang Migas, yang mana dengan ditetapkan undang-undang tersebut menjadikan 70% energi nasional dikuasai

Penulisan proposal skripsi ini bertujuan memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah

Tujuan penelitian untuk mendeskripsikan: (1) Materi dalam Pengelolaan Pembelajaran IPA dengan Media Audio Visual Tentang Sistem Tata Surya Di SDN II Bandar Pacitan.. (2)

Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dengan teknologi bioflok, maka kegiatan pendederan udang vaname dapat diberikan pakan dengan kadar protein 35% yang

The developed materials are appropriate with English standard and basic competences of the eighth grade of junior high school based on Curriculum 2006, standard competence

Kalibrasi dan validasi NIRS dilakukan terhadap kadar air dan kafein biji kopi. Model kalibrasi merupakan model yang menunjukkan tingkat korelasi antara fisiko kimia