• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS RENCANA DAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BIOLOGI BERKARAKTER PADA KELOMPOK PEMINATAN ILMU-ILMU SOSIAL.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS RENCANA DAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BIOLOGI BERKARAKTER PADA KELOMPOK PEMINATAN ILMU-ILMU SOSIAL."

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

Analisis Rencana dan Pelaksanaan Pembelajaran Biologi Berkarakter pada Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial

TESIS

diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar magister pendidikan biologi

Oleh:

MARIANA ADE CAHAYA 1201164

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI SEKOLAH PASCASARJANA

(2)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis yang berjudul “Analisis Rencana dan Pelaksanaan Pembelajaran Biologi Berkarakter pada Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial” ini dan seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri dan saya tidak melakukan penjiplakan ataupun mengutip dengan cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya.

Bandung, Oktober 2014 Yang membuat pernyataan,

(3)

LEMBAR PENGESAHAN TESIS

ANALISIS RENCANA DAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BIOLOGI BERKARAKTER PADA KELOMPOK

PEMINATAN ILMU-ILMU SOSIAL

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH :

Pembimbing I,

Prof. Dr. Hj. RR. Hertien Koosbandiah, M.Sc. NIP. 196104191985032001

Pembimbing II,

Prof. Dr. H. Suroso Adi Yudianto, M.Pd NIP. 195305221980021001

Mengetahui,

Ketua Jurusan/Program Studi Pendidikan Biologi

(4)

Mariana Ade Cahya, 2014

Analisis rencana dan pelaksanaan pembelajaran biologi berkarakter Pada kelompok peminatan ilmu-ilmu sosial

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... Error! Bookmark not defined. ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined. KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined. UCAPAN TERIMA KASIH ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI ... 1

(5)
(6)

Mariana Ade Cahya, 2014

Analisis rencana dan pelaksanaan pembelajaran biologi berkarakter Pada kelompok peminatan ilmu-ilmu sosial

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ANALISIS RENCANA DAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BIOLOGI BERKARAKTER PADA KELOMPOK PEMINATAN

ILMU-ILMU SOSIAL

Mariana Ade Cahaya, Rr. Hertien K. Surtikanti, Suroso Adi Yudianto. Sekolah Pascasarjana UPI Bandung Tahun 2014

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kemampuan guru dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran biologi berkarakter pada kelompok peminatan ilmu-ilmu sosial. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Penelitian ini merupakan studi kasus di SMAN X dan SMAN Y. Objek penelitian ini terdiri dari 3 guru biologi mengajar di kelas lintas minat beserta peserta didiknya. Guru A mengajar di SMAN X sedangkan Guru B dan C mengajar di SMAN Y. Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data berupa lembar penilaian rencana pelaksanaan pembelajaran, lembar observasi proses pembelajaran biologi, angket peserta didik dan pedoman wawancara. Temuan yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa rencana pelaksanaan pembelajaran yang disusun oleh ketiga guru belum sesuai dengan pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan. Kemampuan guru secara umum masih sangat rendah dalam merencanakan pembelajaran dan dikategorikan rendah dalam melaksanakan pelaksanaan pembelajaran biologi berkarakter di kelas lintas minat. Berdasarkan 18 karakter, hanya 44% nilai yang telah terintegrasi dalam pembelajaran. Motivasi belajar tertinggi ditemukan pada peserta didik yang diajar oleh guru C. Berdasarkan hasil studi kasus ini dapat disimpulkan bahwa untuk mencapai pembelajaran yang optimal hendaknya setiap guru dapat menyusun rencana pembelajaran sesuai dengan standar yang telah ditetapkan sehingga rencana pembelajaran dapat dilaksanakan pada proses pembelajaran. Selain itu, hendaknya guru memiliki kemampuan penguasaan konsep, dan kemampuan memotivasi peserta didik.

(7)

Mariana Ade Cahaya, Rr. Hertien K. Surtikanti, Suroso Adi Yudianto.

Graduate School of UPI Bandung 2014

ABSTRACT

The aim of this study is to identify the teacher's ability to plan and implement biological character learning in the group of social sciences specialization. Descriptive method is used in this research with SMAN X and Y as a case study. The object of this study consists of three biology teachers who teach in the cross-interest class and its containing students. Teacher A teaches in SMAN X while Teacher B and C teach in the SMA Y. Instruments used in data collection are assessment sheets of lesson plan, observation sheets of biology learning process, questionnaire for students, and interview guides. The findings of this study shows that lesson plan of the three teachers is not appropriate to the implementation itself. The ability of teachers in general are low both of making lesson plan and carrying out biological-character study in cross-interest class. Based on 18 characters, there is only 44% marks that has been integrated to study. Highest motivation to learn is the students who are taught by teachers C. Based on the results of this case study, it can be concluded that, in order to achieve optimal learning process, every teacher should be able to develop lesson plan which appropriate to established standards so that lesson plan can be implemented in the learning process. In addition, teachers should have the capability to master concepts, and the ability to motivate learners.

(8)

1

Mariana Ade Cahya, 2014

Analisis rencana dan pelaksanaan pembelajaran biologi berkarakter Pada kelompok peminatan ilmu-ilmu sosial

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan.

Majunya suatu bangsa dapat dilihat dari tingginya tingkat pendidikan di suatu

negara. Berbagai macam usaha dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan

mutu pendidikan nasional. Berbagai macam usaha ini dapat dilihat dari adanya

pengembangan kurikulum, peningkatan kompetensi guru melalui pelatihan,

pengadakan buku dan alat pelajaran, sertifikasi guru, pengadaan dan perbaikan

sarana dan prasarana dan peningkatan mutu manajemen sekolah. Namun usaha

tersebut tampaknya belum menunjukkan hasil yang memuaskan. Hal ini dapat

dilihat dari masih banyaknya masyarakat yang membicarakan lulusan sekolah

belum bermutu bahkan dari segi moral pun semakin lama semakin merosot.

Kenyataan ini seiring dengan yang dikemukakan oleh Kunandar (2009) rendahnya

kualitas pendidikan dapat dilihat dari beberapa indikator yaitu: 1) lulusan sekolah

atau perguruan tinggi yang belum siap memasuki dunia kerja karena minimnya

kompetensi yang dimilikinya, 2) peringkat Human Development Index (HDI)

2013 Indonesia berada di posisi 121 dari 187 negara di dunia, 3) hasil Trends in

Mathematics and Science Study (TIMSS) 2011 menunjukkan dari 42 negara yang

ikut, Indonesia berada pada urutan ke 40 pada bidang sains. Padahal pendidikan

merupakan sarana yang diharapkan mampu membentuk dan menciptakan generasi

yang diidam-idamkan. Dalam hal ini, guru mempunyai peran penting dalam

meningkatkan mutu pendidikan.

Guru merupakan komponen yang penting dalam meningkatkan mutu

pendidikan. Guru profesional akan menghasilkan lulusan sekolah yang bermutu.

Alma (2009) mengemukakan seorang guru profesional, memiliki kemampuan

atau kompetensi yaitu seperangkat kemampuan sehingga dapat mewujudkan

(9)

memiliki peranan yang sangat dominan dalam menentukan arah pendidikan.

(10)

3

Mariana Ade Cahya, 2014

Analisis rencana dan pelaksanaan pembelajaran biologi berkarakter Pada kelompok peminatan ilmu-ilmu sosial

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa salah satu rendahnya mutu

pendidikan di Indonesia dapat dilihat dari semakin menurunnya moral generasi

muda bangsa ini. Oleh karena itu, untuk menghadapi berbagai permasalahan dan

tantangan ini, upaya yang dilakukan oleh pemerintah adalah dengan melakukan

penataan kembali sistem pendidikan secara utuh dan menyeluruh. Salah satu

upaya yang dilakukan oleh pemerintah adalah mengadakan perbaikan pada

kurikulum sebelumnya. Berkaitan dengan perubahan kurikulum, berbagai pihak

menganalisis dan melihat perlu diterapkan kurikulum berbasis kompetensi

sekaligus berbasis karakter. Kurikulum 2013 ini menekankan pada pendidikan

karakter terutama pada tingkat dasar yang akan menjadi pondasi bagi tingkat

berikutnya. Kurikulum 2013 diharapkan mampu menciptakan bangsa yang

bermartabat. Mulyasa (2013) mengatakan pendidikan karakter pada kurikulum

2013 bertujuan untuk meningkatkan mutu proses dan hasil pendidikan yang

mengarah pada pembentukan budi pekerti dan akhlak mulia peserta didik secara

utuh, terpadu, dan seimbang sesuai dengan standar kompetensi lulusan pada setiap

satuan pendidikan. Oleh karena itu implementasi kurikulum 2013 menuntut

kerjasama yang optimal diantara para guru. Mulyasa (2013) mengatakan pada

kurikulum 2013 guru dituntut secara profesional merancang pembelajaran efektif

dan bermakna, mengorganisasikan pembelajaran, memilih pendekatan yang tepat,

menentukan prosedur pembelajaran dan pembentukan kompetensi secara efektif

serta menetapkan kriteria keberhasilan. Oleh karena itu untuk mencapai tujuan

kurikulum 2013 ini guru harus memahami dengan baik bagaimana implementasi

kurikulum ini seharusnya.

Perubahan kurikulum memberikan dampak perubahan pula pada sistem

pendidikan, salah satunya pada Sekolah Menengah Atas (SMA). Perubahan yang

terjadi di SMA salah satunya adalah penjurusan yang tidak lagi dilakukan pada

kelas XI, melainkan mulai dari Kelas X. Sejak mendaftar ke SMA, seorang

peserta didik sudah diwajibkan memilih kelompok peminatan mana yang akan

(11)

Ilmu-ilmu Sosial, atau Peminatan Ilmu Bahasa dan Budaya. Menurut

Permendikbud Nomor 69 tahun 2013, bahwa pemilihan kelompok peminatan

didasarkan pada nilai rapor SMP/MTs, nilai Ujian Nasional (UN) SMP/MTs,

rekomendasi guru bimbingan dan konseling di SMP, hasil tes penempatan ketika

mendaftar di SMA, dan hasil tes bakat minat oleh psikolog. Namun ada yang unik

dengan penjurusan ini, selain penjurusan dilakukan di kelas X, terdapat pula

matapelajaran lintas minat. Matapelajaran lintas minat adalah matapelajaran yang

dapat diambil oleh peserta didik di luar kelompok matapelajaran peminatan yang

dipilihnya tetapi masih dalam kelompok peminatan lainnya. Hal ini memberi

peluang kepada peserta didik untuk mempelajari matapelajaran yang diminati

namun tidak terdapat pada kelompok matapelajaran peminatan. Kondisi ini

memungkinkan bagi peserta didik yang mengambil peminatan ilmu-ilmu sosial

untuk mengambil matapelajaran lintas minat biologi. Meskipun peserta didik

dimungkinkan mengikuti matapelajaran lintas peminatan namun alokasi waktu

belajarnya sangat terbatas. Waktu yang diberikan untuk matapelajaran lintas minat

di kelas X (sepuluh) hanya sekitar 4 jam pelajaran x 45 menit per minggu. Dengan

keterbatasan waktu serta posisi biologi sebagai matapelajaran lintas minat tentu

ada perbedaan muatan yang diberikan antara biologi sebagai matapelajaran wajib

pada kelompok peminatan ilmu-ilmu alam dan biologi sebagai matapelajaran

lintas minat. Dalam hal ini dituntut kemampuan guru biologi dalam memilah

bagian dari biologi yang akan diberikan kepada peserta didik di kelas ilmu-ilmu

sosial. Sehingga peserta didik pada kelompok peminatan ilmu-ilmu sosial dapat

merasakan kebermanfaatan belajar biologi dalam kehidupan mereka. Oleh karena

itu guru hendaknya memiliki kemampuan yang sesuai dengan kriteria yang

ditetapkan oleh pemerintah.

Kemampuan yang harus dimiliki oleh guru diantaranya adalah kemampuan

menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan kemampuan

melaksanakan pembelajaran. Pendekatan yang digunakan pada kurikulum 2013

adalah pendekatan saintifik yang meliputi lima kegiatan yaitu mengamati,

(12)

5

Mariana Ade Cahya, 2014

Analisis rencana dan pelaksanaan pembelajaran biologi berkarakter Pada kelompok peminatan ilmu-ilmu sosial

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

informasi. Pada kelima kegiatan ini hendaknya guru juga dapat menyisipkan

muatan nilai yang sesuai. Hal ini sesuai dengan tujuan kurikulum 2013 yaitu

menitik beratkan pada pembentukan karakter. Oleh karena itu rencana

pembelajaran yang disusun oleh guru hendaknya juga mengandung muatan

karakter di dalamnya. Begitu pula dengan pelaksanaannya guru hendaknya dapat

menyisipkan nilai-nilai karakter dalam proses pembelajaran.

Berdasarkan uraian di atas, melihat pentingnya kemampuan guru dalam

merencanakan hingga melaksanakan pembelajaran maka peneliti menganalisis

rencana dan pelaksanaan pembelajaran biologi berkarakter pada kelompok

peminatan ilmu-ilmu sosial.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, dapat

dirumuskan masalah pokok penelitian ini yaitu: “Bagaimana guru merencanakan

dan melaksanakan pembelajaran biologi berkarakter pada kelompok peminatan

ilmu-ilmu sosial?”

Untuk mempermudah pengkajian secara sistematis terhadap masalah yang

diteliti, maka rumusan masalah tersebut dirinci menjadi sub-sub masalah sebagai

berikut:

1. Bagaimana kemampuan guru dalam merencanakan pembelajaran biologi

berkarakter untuk kelompok peminatan ilmu-ilmu sosial?

2. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran biologi berkarakter pada kelompok

peminatan ilmu-ilmu sosial?

3. Bagaimana kesesuaian rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan

implementasi pembelajaran biologi berkarakter untuk kelompok peminatan

ilmu-ilmu sosial?

4. Bagaimana persepsi peserta didik pada kelompok ilmu-ilmu sosial terhadap

pembelajaran biologi berkarakter?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kemampuan guru dalam

(13)

kelompok peminatan ilmu-ilmu sosial.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikiran

sebagai temuan baru dalam implementasi kurikulum 2013 dan khususnya pada

pembelajaran biologi. Sedangkan secara praktis penelitian ini diharapkan dapat

bermanfaat bagi pihak-pihak yang terkait, antara lain:

1. Para peneliti di bidang pendidikan, yaitu memberikan gambaran tentang

kemampuan guru dalam merencanakan dan implementasi pembelajaran

biologi berkarakter pada kelompok peminatan ilmu-ilmu sosial dan kendala

apa saja yang dihadapi oleh guru.

2. Guru biologi, yaitu memberikan masukan terhadap RPP yang telah disusun

serta implementasinya dalam pembelajaran biologi berkarakter untuk

kemajuan kualitas diri dan perbaikan pembelajaran di masa mendatang.

3. Sekolah, yaitu memberikan masukan tentang implementasi pembelajaran

pembelajaran biologi sebagai matapelajaran lintas minat pada kelompok

(14)

Mariana Ade Cahya, 2014

Analisis rencana dan pelaksanaan pembelajaran biologi berkarakter Pada kelompok peminatan ilmu-ilmu sosial

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

deskriptif. Arikunto (2010) menjelaskan metode deskriptif bertujuan untuk

menilai dan mendeskripsikan fakta sebanyak-banyaknya terhadap suatu subjek

kajian tanpa adanya perlakuan atau manipulasi variabel. Penelitian deskriptif

bertujuan untuk menggambarkan keadaan, fenomena-fenomena yang ditemukan

dan dideskripsikan apa adanya, tidak dimodifikasi atau diberi perlakuan

Pengunaan metode deskriptif pada penelitian ini berdasarkan pada permasalahan

dan tujuan yang hendak dicapai. Data yang dikumpulkan terlebih dahulu

dideskripsikan dan dianalisis menggunakan rumus-rumus statistik yang relevan.

B. Definisi Operasional

1. Analisis Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Analisis rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yaitu kegiatan menilai

kesesuaian RPP yang telah disusun oleh guru yang bersangkutan dengan

kurikulum 2013. Penilaian ini berdasarkan kriteria yang telah disusun. Ada

enam indikator yang menjadi penilaian yaitu indikator penilaian, tujuan

pembelajaran, materi ajar, sumber belajar, skenario pembelajaran,

kemunculan 18 karakter dalam scientific approach, dan penilaian hasil

belajar.

2. Implementasi RPP dalam Pembelajaran

Implementasi RPP dalam pembelajaran yaitu menjadikan RPP yang telah

disusun sebagai pedoman dalam melaksanakan pembelajaran. Kesesuaian

pelaksanaaan pembelajaran dengan RPP yang telah disusun dapat dilihat

melalui observasi selama proses pembelajaran berlangsung. Pada kegiatan

pelaksanaan pembelajaran ada lima indikator yang menjadi penilaian yaitu

(15)

Mariana Ade Cahya, 2014

kemampuan melaksanakan scientific approach, dan kemampuan menutup

pembelajaran.

3. Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial

Peminatan merupakan nama lain dari penjurusan. Pada kutikulum 2013

sudah tidak ada lagi istilah jurusan, melainkan diganti dengan kata

peminatan. Kelompok peminatan ilmu-ilmu sosial adalah salah satu

kelompok peminatan yang ada untuk jenjang SMA.

4. Matapelajaran Lintas Minat

Matapelajaran lintas minat adalah matapelajaran yang dapat diambil oleh

peserta didik di luar kelompok matapelajaran peminatan yang dipilihnya

tetapi masih dalam kelompok peminatan lainnya. Misalnya, peserta didik

yang mengambil peminatan ilmu-ilmu sosial bisa mengambil matapelajaran

biologi sebagai matapelajaran lintas minatnya. Hal ini memberi peluang

kepada peserta didik untuk mempelajari matapelajaran yang diminati namun

tidak terdapat pada kelompok matapelajaran peminatan. Banyaknya

matapelajaran lintas minat yang dapat diambil oleh peserta didik adalah satu

sampai dua matapelajaran.

5. Pembelajaran Biologi Berkarakter

Pembelajaran biologi berkarakter adalah proses pembelajaran biologi yang

diarahkan kepada pembentukan budi pekerti dan akhlak mulia peserta didik

secara utuh, terpadu, dan seimbang sesuai dengan standar kompetensi

lulusan pada setiap satuan pendidikan. Pada pelaksanaannya diharapkan 18

karakter dapat terintegrasi dalam pembelajaran. Adapun 18 karakter yang

diharapkan yaitu (1) religius,(2) toleransi, (3) cinta damai, (4) bersahabat/

komunikatif, (5) demokratis, (6) jujur, (7) disiplin, (8) kerja keras, (9)

kreatif, (10) mandiri, (11) rasa ingin tahu, (12) gemar membaca,

(13)menghargai prestasi, (14) peduli lingkungan, (15) peduli sosial, (16)

semangat kebangsaan, (17) cinta tanah air dan (18) bertanggung jawab.

C. Objek Penelitian

Pemilihan objek penelitian menggunakan teknik purposive sampling.

(16)

38

Mariana Ade Cahya, 2014

Analisis rencana dan pelaksanaan pembelajaran biologi berkarakter Pada kelompok peminatan ilmu-ilmu sosial

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sampel dengan pertimbangan tertentu”. Hal ini sesuai dengan pemilihan objek

yang dilakukan oleh peneliti. Objek penelitian adalah guru-guru yang mengajar

matapelajaran biologi yang mengajar pada kelas peminatan ilmu-ilmu sosial

beserta peserta didik kelas X pada tahun ajaran 2013/2014. Jumlah sampel

penelitian adalah tiga orang guru dari dua sekolah yang berbeda beserta peserta

didiknya. Pemilihan sekolah berdasarkan cluster.

D. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini berupa :

1. Hasil wawancara dengan guru biologi yang mengajar di kelas lintas minat.

2. Hasil pemberian angket peserta didik.

3. Hasil observasi proses pembelajaran.

4. Hasil studi dokumentasi.

E. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik utama pengumpulan data dalam penelitian ini adalah:

1. Wawancara

Teknik kedua yang digunakan adalah melakukan wawancara terhadap

individu yang dipilih. Moleong (2005) menyatakan bahwa wawancara adalah

metode pengumpulan data yang dilakukan dengan mengadakan tanya jawab

secara lisan dan berhadapan langsung dengan orang tersebut. Selanjutnya

Fraenkel & Wallen (2009) mengartikan wawancara adalah cara penting bagi

peneliti untuk memeriksa akurasi dari kesan yang diperoleh melalui pengamatan.

Wawancara dilakukan secara mendalam, menggunakan voice recorder dan

panduan wawancara. Wawancara dilakukan pada guru biologi. Jenis wawancara

dalam penelitian ini adalah open-ended, agar dapat ditelusuri permasalahan yang

sebenarnya. Lingkup pertanyaan dalam penelitian ini meliputi pemahaman guru

terhadap kurikulum 2013, proses pelaksanaan pembelajaran biologi berkarakter,

serta kendala yang dihadapi dalam mengajarkan biologi di kelas ilmu sosial.

Kisi-kisi dan panduan wawancara yang digunakan dapat dilihat pada lampiran A.4.

(17)

Mariana Ade Cahya, 2014

Angket merupakan instrumen yang digunakan untuk menganalisis respon

peserta didik terhadap pembelajaran biologi. Pernyataan sikap peserta didik

digunakan untuk mengukur motivasi peserta didik menggunakan skala Likert

dengan empat alternatif jawaban. Pernyataan sikap peserta didik dalam penelitian

ini berupa pernyataan sebanyak 20 item, yang terdiri dari 11 pernyataan positif

dan 9 pernyataan negatif. Setiap pernyataan pada angket, baik yang positif

maupun yang negatif dinilai oleh responden dengan sangat setuju (SS), setuju (S),

tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS). Empat kategori jawaban ini

dipilih agar dapat mengetahui kedudukan sikap peserta didik secara jelas.

Adapun kisi-kisi beserta contoh angket yang digunakan, dapat dilihat pada

lampiran A.3 dan lampiran A.7.

3. Observasi

Observasi merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan

mengamati aktivitas dan perilaku subjek. Arikunto (2010) menjelaskan kegiatan

observasi meliputi kegiatan pemusatan perhatian terhadap suatu objek dengan

menggunakan seluruh alat indera. Lebih lanjut Sugiyono (2013: 227)

menjelaskan observasi merupakan cara yang sangat efektif dalam menjawab

pertanyaan penelitian yang bersifat sensitif dan sulit untuk dijawab dengan

metode wawancara. Jenis teknik observasi yang akan dilakukan dalam penelitian

ini adalah observasi partisipasi pasif. Dalam observasi ini, peneliti datang ke

tempat kegiatan, tetapi tidak ikut terlibat dalam kegiatan tersebut. Teknik ini

dilakukan untuk mendapatkan data tentang bagaimana kegiatan proses

pembelajaran biologi berkarakter yang berkaitan dengan fokus penelitian.

Adapun contoh lembar observasi yang digunakan, dapat dilihat pada lampiran

A.6.

4. Studi Dokumentasi

Arikunto (2010) menjelaskan dokumen adalah benda-benda tertulis, dimana

dalam melakukan dokumenter, peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti

buku, majalah, notulen rapat, catatan harian dan lain sebagainya. Dalam arti yang

(18)

40

Mariana Ade Cahya, 2014

Analisis rencana dan pelaksanaan pembelajaran biologi berkarakter Pada kelompok peminatan ilmu-ilmu sosial

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tertulis tetapi juga meliputi bentuk rekaman lain yang dapat memberikan

informasi secara tidak langsung. Studi dokumentasi dalam penelitian ini

dilakukan untuk memperoleh data yang berkaitan dengan profil guru dan rencana

pelaksanaan pembelajaran (RPP). Adapun contoh lembar penilaian yang

digunakan, dapat dilihat pada lampiran A.5.

5. Triangulasi

Sugiyono (2012: 241) mengartikan triangulasi sebagai teknik pengumpulan

data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan

sumber data yang telah ada. Dengan triangulasi akan lebih meningkatkan

kekuatan data, bila dibandingkan satu pendekatan. Dalam penelitian ini

triangulasi meliputi observasi non partisipatif, wawancara mendalam dan

dokumentasi untuk sumber data yang sama secara serempak.

F. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini digunakan tiga jenis instrumen pengumpul data yaitu

lembar penilaian RPP, lembar observasi proses pembelajaran biologi, angket

peserta didik.

1. Lembar penilaian RPP

Lembar penilaian RPP disusun merupakan pengembangan dari hasil kajian

pustaka terhadap literatur berupa buku-buku, lembar penilaian RPP yang disusun

oleh Ibu Dr. Diana Rochianiawati, M.Ed, pedoman penilaian yang disusun oleh

kemendikbud untuk mengevaluasi pelaksananaan kurikulum 2013 maupun dari

penilaian PPL mahasiswa UPI calon guru serta meminta pengujian dari tiga orang

ahli pendidikan biologi di jurusan biologi UPI dan pembimbing. Setelah lembar

penilaian mendapat masukan dan perbaikan sehingga tidak ada lagi yang

diperbaiki barulah lembar penilaian RPP dapat digunakan. Dalam lembar

penilaian ini ditentukan indikator yang dinilai. Adapun indikator yang dinilai

dapat dilihat pada Tabel 3.1 sedangkan aspek-aspek yang dinilai untuk setiap

indikator dapat dilihat pada lampiran A.5.

Tabel 3.1Kisi-Kisi Penilaian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

No Indikator Jumlah deskriptor

(19)

Mariana Ade Cahya, 2014

No Indikator Jumlah deskriptor

2 Perumusan tujuan pembelajaran 5

3. Pemilihan dan pengorganisasian materi ajar 5

4. Pemilihan sumber belajar 4

5. Skenario pembelajaran 4

6 Kemunculan 18 karakter dalam scientific approach 18

7 Penilaian Hasil Belajar 4

Jumlah 45

Pengisian lembar penilaian RPP dilakukan dengan cara menuliskan tanda ceklis

pada kolom “ya” atau “tidak” sesuai dengan ada tidaknya kemampuan tersebut

muncul pada RPP yang disusun oleh guru.

2. Lembar Observasi

Lembar observasi dikembangkan berdasarkan hasil kajian pustaka

terhadapat literatur berupa buku-buku dan beberapa lembar observasi yang telah

dikembangkan terlebih dahulu baik dari kemendikbud untuk mengevaluasi

pelaksananaan kurikulum 2013 maupun dari penilaian PPL mahasiswa UPI calon

guru serta meminta pengujian dari tiga orang ahli pendidikan biologi di jurusan

biologi UPI dan pembimbing. Setelah lembar penilaian mendapat masukan dan

perbaikan sehingga tidak ada lagi yang diperbaiki barulah lembar observasi dapat

digunakan. Dalam lembar penilaian ini ditentukan indikator yang dinilai. Adapun

indikator yang dinilai dapat dilihat pada Tabel 3.2 sedangkan aspek-aspek yang

dinilai untuk setiap indikator dapat dilihat pada lampiran A.6.

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Observasi Pelaksanaan Pembelajaran

No Indikator Jumlah deskriptor

1. Kemampuan membuka pembelajaran 4

2. Penguasaan materi ajar 5

3. Kemampuan pemilihan metode dan media pembelajaran 5

4. Penerapan Scientific approach

Mengamati 5

Menanya 4

Mengumpulkan informasi 5

Mengolah informasi 4

Mengkomunikasikan hasil 6

5. Kemampuan menutup kegiatan pembelajaran 11

Skor total 49

Pengisian lembar penilaian RPP dilakukan dengan cara menuliskan tanda

(20)

42

Mariana Ade Cahya, 2014

Analisis rencana dan pelaksanaan pembelajaran biologi berkarakter Pada kelompok peminatan ilmu-ilmu sosial

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tersebut muncul pada guru ketika melaksanakan pembelajaran. Kegiatan selama

pebelajaran berlangsung direkam dengan menggunakan handycam. Hal ini

bertujuan supaya observasi dapat dilakukan lebih mendalam. Dengan

menganalisis melalui rekaman pembelajaran, peneliti dapat memutar kembali

aktivitas yang perlu mendapatkan pengamatan lebih. Misalnya kegiatan guru

dalam mengklarifikasi informasi yang disampaikan oleh peserta didik.

3. Angket

Adapun kisi-kisi pada angket peserta didik dapat dilihat pada Tabel 3.3. Tabel 3.3 Kisi-Kisi Angket Motivasi Peserta Didik

NO ASPEK BENTUK PERNYATAAN

Positif Negatif

1 Perhatian (Attention) 3 3

2 Relevansi (Relevance) 2 2

3 Percaya diri (comfidence) 2 2

4 Kepuasan (satisfaction) 4 2

11 9

Jumlah 20

Pada kurikulum 2013 terdapat 4 kompetensi Inti yaitu KI-1yang berkaitan

dengan sikap kepada Tuhan, KI-2 yang berkaitan dengan karakter diri dan sikap

sosial, KI-3 berisi tentang pengetahuan terhadap materi ajar dan KI-4 berisi

tentang penyejian pengetahuan atau keterampilan. Ketiga sikap ini berhubungan

dengan 18 karakter yang dijabarkan oleh pemerintah pada tahun 2009. Relevansi

ketiga sikap yang dikembangkan pada kurikulum 2013 dengan 18 karakter dapat

dilihat pada Tabel 3.4. selanjutnya contoh pengembangan dari 18 karakter pada

proses pembelajaran baik dari muatan materi maupun dari muatan praktikum

dapat dilihat pada Tabel 3.5.

Tabel 3.4 Relevansi Ketiga Nilai pada Kurikulum 2013 (Sikap Religi, Sosial dan Ilmiah) dalam 18 Karakter

No Sikap pada kurikulum 2013 18 karakter

1. Sikap Religi (KI-1) Religius

Jujur

2. Sikap Sosial (KI-2) Toleransi

Mandiri Demokratis

(21)

Mariana Ade Cahya, 2014 Menghargai prestasi Bersahabat/ komunikatif Cinta damai Peduli lingkungan Peduli social

3. Sikap ilmiah (KI-3) Disiplin

Kerja keras Kreatif Rasa ingin tahu Gemar membaca Tanggung jawab

Tabel 3.5 Contoh Integrasi 18 Karakter dalam Pembelajaran pada Muatan Materi dan Muatan Praktikum

No Nilai Muatan Materi Muatan Praktikum

1. Religi  Ubur-ubur memiliki bentuk yang

beranekaragam berupa mangkok

terbalik. Keunikan unik ini memberikan

ketakjuban bagi manusia yang

melihatnya. Maha agung Tuhan yang Maha Esa yang telah menciptakan keunikan pada ubur-ubur.

 Salah satu faktor abiotik adalah suhu. Panasnya suhu dibumi ini belum sebanding dengan panasnya di neraka. Maha Suci Tuhan yang Maha Esa yang telah menciptakan rasa panas.

Mengamati struktur morfologi dari

berbagai hewan yang ada

menimbulkan rasa kekaguman

terhadap keberagaman dan

keunikan ciptaan Allah yang Maha Kuasa.

Mengamati komponen ekosistem

berupa faktor biotik dan abiotik

menimbulkan rasa kekaguman

terhadap keteraturan yang telah disusun oleh Allah di muka bumi ini.

2 Jujur Hidra hidup secara berkoloni dan tidak

dapat bergerak bebas di lautan. Sehingga tidak dapat bebas mencari makanan.Hydra hanya menunggu dari hewan-hewan lain yang lewat. Oleh karena itu, Hydra dilengkapi oleh tentakel yang panjang

sehingga lebih mudah menangkap

makanannya.

 Guru mengingatkan peserta didik

untuk mencatat hasil pengamatan/ data secara jujur

 Peserta didik mencatat hasil

pengamatan yang diperoleh apa adanya.

3 Toleransi Coelenterata mempunyai bentuk yang

bervariasi dan warna yang beragam maka pada manusiapun sama, ada berbagai suku, agama, warna kulit, ras, dll yang seharusnya dipandang sebagai anugrah dan pemersatu bangsa dalam rasa toleransi yang tinggi

 Guru menghargai setiap pendapat

yang disampaikan oleh peserta didik

 Pesera didik menghargai

perbedaan kemampuan teman

sekelompok dalam melakukan pengamatan.

4 Mandiri Coelenterata adalah hewan bertubuh lunak.

Walaupun demikian, Coelenterata

dilengkapi dengan Tentakel. Tentakel pada

coelenterata dilengkapi dengan sel

beracun. Hal ini merupakan mekanisme pertahanan yang sangat kuat dimiliki oleh Coelenterara.

 Guru meminta peserta didik untuk mengerjakan evaluasi tanpa minta bantuan temannya.

 Peserta didik mengerjakan evaluasi

yang diberikan oleh guru secara

mandiri tanpa minta bantuan

temannya

5 Ingin tahu Anak ayam mematuk-matuk karet gelang

namun setelah dipatuk bentuk karet gelang itu tidak berubah dan terasa lebih keras dari makanan biasanya. Anak ayam terus

 Guru memberikan kesempatan

kepada peserta didik untuk

mengajukan pertanyaan atas

(22)

44

Mariana Ade Cahya, 2014

Analisis rencana dan pelaksanaan pembelajaran biologi berkarakter Pada kelompok peminatan ilmu-ilmu sosial

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mematuk-matuk karet gelang. Anak ayam mengira karet gelang yang dipatuk-patuknya adalah cacing tanah yang biasa menjadi makanannya.

 Mengamati setiap bagian dari

berbagai hewan baik secara

morfologinya maupun secara

anatominya.

6 Semangat

kebangsaan

Semua hewan berusaha melindungi habitat tempat tinggalnya.

Melakukan kegiatan pengamatan

yang dapat memberikan manfaat untuk kemajuan bangsa.

7 Peduli

lingkungan

Saat terlepas dari fase polip (hidup secara bersama-sama). Kemudian menjadi bentuk medusa,dimana ubur-ubur harus berusaha mencari makan dan mengarungi hidup

sendiri. manusia juga harus dapat

menyesuaikan dirinya agar dapat

melangsungkan kehidupannya secara baik

 Guru Mengingatkan peserta didik untuk menjaga kebersihan kelas.

 Peserta didik membuang sisa-sisa

objek pengamatan pada tempat sampah.

8 Demokratis Dalam satu ekosistem terdapat berbagai

tumbuhan dan hewan. Semua dapat hidup berdampingan .

Memberikan kesempatan kepada

teman sekelompok untuk melakukan pengamatan

9 Menghargai

prestasi

Anemon laut seperti Coelenterata lainnya mempunyai tentakel yang beracun. Namun

anemon laut hidup bersimbiosis

mutualisme dengan ikan badut, dimana ikan badut membersihkan anemon dan anemon pun melindungi ikan badut dari bahaya.

 Memberikan apresiasi kepada

peserta didik yang telah berani mengajukan pertanyaan, menjawab pertanyaan dan tampil di depan kelas

 Menunjukkan apresiasi kepada

teman yang berhasil melakukan percobaan

10 Disiplin Hewan-hewan akan pulang ke kandangnya

ketika hari mulai terbenam.

Melaksanakan percobaan sesuai

dengan petunjuk

11 Cinta tanah

Air

Kucing menandai daerah kekuasaannya dengan meninggalkan tanda berupa buang air kecil pada daerah tersebut dan akan menjaga daerah kekuasaannya agar tidak diambil oleh kucing lainnya

 Menumbuhkan rasa cinta tanah air

melalui materi yang disampaikan

 Menggunakan objek pengamatan

secukupnya menjaga kelestarian tanaman dan hewan Indonesia

12 Kreatif Burung yang akan bertelur membuat

sarangnya terlebih dulu untuk tempat menyimpan telurnya kelak. Sarang ini dibuat dengan dedaunan dan rumput-rumputan sehingga terciptalah sarang yang dapat digunakan untuk tempat menyimpan telurnya.

 Menuntun peserta didik untuk

mengolah informasi yang di

dapatkan

 Melakukan berbagai cara yang

memungkinkan dalam

melaksanakan praktikum untuk

memperoleh hasil pengamatan

yang memuaskan.

13 Kerja keras Untuk mendapatkan makaannya seekor

singa harus mengejar mangsanya, begitu pula hewan yang menjadi mangsanya harus berlari menyelamatkan dirinya.

 Melatih peserta didik untuk menemukan peranan masing materi dalam kehidupan sehari-hari

 Berusaha menemukan objek praktikum yang ditugaskan untuk dibawa.

14 Cinta damai Hewan-hewan yang hidup berkoloni seperti

semut akan merasa lebih aman ketika mereka bersama koloninya.

Menjaga ketenangan saat melakukan kegitan praktikum.

15 Bersahabat/

komunikatif

Setiap hewan laut bebas untuk

menggunakan terumbu karang sebagai rumahnya, menunjukkan bahwa terumbu karang tidak bersikap pilih kasih terhadap

 Guru membagi kelompok peserta

didik secara heterogen

(23)

Mariana Ade Cahya, 2014

Adanya perbedaan muatan materi antara biologi di lintas minat dengan

biologi peminatan maka terlebih dahulu menganalisis muatan materi biologi yang

akan diajarkan pada kelas lintas minat. Standar kompetensi mata pelajaran biologi

yang dibuat oleh pemerintah hanya untuk kelas peminatan Matematika dan Ilmu

Alam sedangkan standar kompetensi matapelajaran biologi untuk kelas lintas

minat tidak ada. Oleh karena muatan materi biologi untuk kelas lintas minat

dianalisis dari standar kompetensi yang telah disusun oleh pemerintah untuk

matapelajaran biologi di kelas peminatan. Analisis materi biologi yang

dikembangkan untuk kelas lintas minat dapat dilihat pada Tabel 3.6.

Tabel 3.6 Analisis Muatan Materi Biologi Untuk Kelas Lintas Minat

Dimensi proses kognitif Muatan

Memahami Ruang lingkup biologi (permasalahan pada berbagai obyek biologi

dan tingkat organisasi kehidupan), metode ilmiah dan prinsip keselamatan kerja berdasarkan pengamatan dalam kehidupan sehari-hari.

Menerapkan Prinsip klasifikasi untuk menggolongkan Archaebacteria dan

Eubacteria berdasarkan ciri-ciri dan bentuk melalui pengamatan secara teliti dan sistematis.

Prinsip klasifikasi untuk menggolongkan protista berdasarkan ciri-ciri umum kelas dan perannya dalam kehidupan melalui pengamatan secara teliti dan sistematis.

Prinsip klasifikasi untuk menggolongkan jamur berdasarkan ciri-ciri dan cara reproduksinya melalui pengamatan secara teliti dan sistematis.

prinsip klasifikasi untuk menggolongkan tumbuhan ke dalam divisio berdasarkan Pengamatan morfologi dan metagenesis tumbuhan serta mengaitkan peranannya dalam kelangsungan kehidupan di bumi. Prinsip klasifikasi untuk menggolongkan hewan ke dalam filum berdasarkan pengamatan anatomi dan morfologi serta mengaitkan peranannya dalam kehidupan.

hewan laut lainnya. dengan teman yang mana saja

16 Gemar

membaca

Hewan-hewan akan turun dari gunung ketika membaca tanda-tanda gunung akan meletus

Membaca petunjuk pelaksanaan

praktikum dengan baik

17 Peduli

social

Terumbu karang, menjadi tempat tinggal bagi bnyak hewan laut, Layaknya menusia yang merupakan makhluk sosial yang tak dapat hidup sendiri sendiri.

 Meminta peserta didik untuk

saling membantu temannya yang belum mengerti

 Membantu teman lainnya ketika

membersihkan alat-alat praktikum

18 Tanggung

jawab

Physalia berbentuk polip berkoloni membentuk pembagian tugas dalam kehidupannya, ada yang bertugas untuk makan, untuk reproduksi dan polip untuk menangkap mangsa.

 Setiap kelompok bertanggung jawab terhadap tugas yang telah diberikan kepada kelompok mereka

(24)

46

Mariana Ade Cahya, 2014

Analisis rencana dan pelaksanaan pembelajaran biologi berkarakter Pada kelompok peminatan ilmu-ilmu sosial

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Menganalisis Data hasil obervasi tentang berbagai tingkat keanekaragaman hayati

(gen, jenis dan ekosistem) di Indonesia

Data dari berbagai sumber tentang ekosistem dan semua interaksi yang berlangsung didalamnya

Data perubahan lingkungan dan dampak dari perubahan perubahan tersebut bagi kehidupan

Memecahkan masalah dan membuat desain

Memecahkan masalah lingkungan dengan membuat desain produk daur ulang limbah dan upaya pelestarian lingkungan

Merencanakan dan melaksanakan

Pengamatan tentang ciri-ciri dan peran protista dalam kehidupan

G. Prosedur Penelitian

Adapun tahapan pelaksanaan penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Tahap Persiapan

Pada tahapan ini peneliti mengkaji literatur yang terkait dengan penelitian

yang akan dilakukan serta mempersiapkan instrumen penelitian. Langkah yang

dilakukan pada tahap ini adalah:

a. Melakukan kajian literatur untuk melengkapi landasan teoritis.

b. Merancang instrumen penelitian meliputi lembar penilaian RPP, lembar observasi pelaksananaan pembelajaran biologi, angket peserta didik, pedoman wawancara.

c. Validasi instrumen penelitian dan perbaikan instrumen. 2. Tahap Pengumpulan Data

Pada tahap ini dilakukan observasi pembelajaran yang dilakukan selama dua

kali, menyebarkan angket motivasi kepada peserta didik, melakukan wawancara

secara terbuka kepada guru serta studi dokumentasi berupa RPP dan data profil

guru.

3. Tahap analisis Data dan Penyusunan Laporan

Pada tahap ini dilakukan analisis data yang telah diperoleh pada tahap

kedua. Pembahasan hasil penelitian dilakukan dengan menafsirkan hasil analisis

data serta menarik kesimpulan.

H. Analisis Instrumen

Sebelum instrumen dipergunakan untuk mengumpulkan data, maka

(25)

Mariana Ade Cahya, 2014

pengujian instrumen berupa uji validitas. Instrumen yang telah disusun oleh

peneliti kemudian didiskusikan dengan pembimbing menyangkut validasi isi,

kontruksi dan kejelasan bahasa agar lebih mudah dipahami. Sebelum instrumen

digunakan sebagai alat pengumpul data, instrumen terlebih dahulu diminta

pertimbangan (judgment) kepada tim ahli yang merupakan dosen-dosen ahli

pada jurusan biologi.

Setelah mendapatkan instrumen yang valid dari para ahli, kemudian

instrumen berupa angket motivasi peserta didik diujicobakan kepada peserta

didik. Uji coba ini dilakukan kepada peserta didik yang memiliki karakter yang

sama dengan peserta didik yang akan menjadi sampel penelitian.

Sugiono dalam Riduwan (2010:109) berpendapat setelah pengujian konstruk

selesai dari para ahli, maka dilanjutkan uji coba instrumen. Dalam hal ini,

instrumen yang dilanjutkan pada uji coba insrtumen adalah angket motivasi.

Untuk mengetahui kevalidan instrumen maka digunakan rumus pearson product

moment, yaitu:

∑ ∑ ∑

√ ∑ ∑ } ∑ ∑ }

(Riduwan, 2010)

dimana:

r hitung = koefisien korelasi

∑ Xi = jumlah skor item

∑ Yi = jumlah skor total (seluruh item)

n = jumlah responden

Selanjutnya nilai yang telah diperoleh dikategorikan berdasarkan kriteria validitas

pada Tabel 3.7.

Tabel 3.7 Kriteria Validitas

Batasan Kategori

0,800-1,000 sangat tinggi

0,600-0,799 Tinggi

(26)

48

Mariana Ade Cahya, 2014

Analisis rencana dan pelaksanaan pembelajaran biologi berkarakter Pada kelompok peminatan ilmu-ilmu sosial

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

0,200-0,399 Rendah

0,000- 0,199 sangat rendah (tidak valid)

(Arikunto, 2013 :89)

Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas, 26 item valid dan 4 item tidak

valid dengan rincian 1 item (3,33%) kategori sangat tinggi, 7 item (23,3%)

kategori tinggi, 4 item (13,33%) kategori cukup tinggi, 14 item (46,67%) kategori

rendah dan 4 item (13,33%) kategori sangat rendah. Gambaran umum hasil uji

coba angket motivasi peserta didik dapat dilihat pada Tabel.3.7. Dari 30 item

pernyataan yang diuji coba, 26 item dinyatakan valid jumlah item pernyataan

yang digunakan sebanyak 20 item. Rekapitulasi hasil uji coba dapat dilihat pada

Tabel 3.8.

Tabel 3.8 Analisis Angket Motivasi

No Item baru No Item lama Validitas Kriteria

1 1 0.621 Tinggi

2 16 0.282 Rendah

3 2 0.662 Tinggi

4 3 0.669 Tinggi

5 12 0.696 Tinggi

6 23 0.389 Rendah

7 5 0.514 Cukup tinggi

8 19 0.290 Rendah

9 13 0.365 Rendah

10 29 0.813 Sangat tinggi

11 27 0.345 Rendah

12 7 0.439 Cukup tinggi

13 15 0.705 Tinggi

14 6 0.706 Tinggi

15 30 0.267 Rendah

16 22 0.429 Cukup tinggi

17 18 0.331 Rendah

18 26 0.296 Rendah

19 28 0.333 Rendah

20 21 0.668 Tinggi

Dari 20 pernyataan yang akan digunakan, 1 item (5%) kategori sangat tinggi, 7

item (35%) kategori tinggi, 3 item (15%) cukup tinggi 9 item (45%) kategori

(27)

Mariana Ade Cahya, 2014

G. Teknik Analisis Data

Adapun langkah analisis data pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Analisis data dari hasil studi dokumentasi terhadap RPP dan hasil observasi

proses pembelajaran.

Adapun proses analisis hasil RPP dan hasil observasi proses pembelajaran sebagai

berikut :

a. Skor hasil perhitungan lembar penilaian kemampuan guru dalam

merencanakan dan melaksanakan pembelajaran biologi ditentukan dengan

skor maksimal terlebih dahulu. Adapun skor maksimal setiap indikator

Untuk penilaian RPP dapat dilihat pada Tabel 3.9.

Tabel 3.9 Skor Maksimal Setiap Indikator pada Penilaian Perencanaan Pembelajaran

No Indikator Skor Maksimal

1. Perumusan Indikator pembelajaran 5

2. Perumusan tujuan pembelajaran 5

3. Materi ajar 5

4. Sumber belajar 4

5. Skenario Pembelajaran 4

6. Kemunculan 18 karakter dalam scientific approach 18

7. Penilaian Hasil pembelajaran 4

Skor total 45

Adapun skor maksimal untuk tiap inidkator pada observasi pelaksanaan

pembelajaran dapat dilihat pada Tabel 3.10.

Tabel 3.10 Skor Maksimal Setiap Indikator pada Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran

No Indikator Skor Maksimal

1. Kemampuan membuka pembelajaran 4

2. Penguasaan materi ajar 5

3. Kemampuan pemilihan metode dan media pembelajaran

5

4. Penerapan Scientific approach

Mengamati 5

Menanya 4

Mengumpulkan informasi 5

Mengolah informasi 4

Mengkomunikasikan hasil 6

(28)

50

Mariana Ade Cahya, 2014

Analisis rencana dan pelaksanaan pembelajaran biologi berkarakter Pada kelompok peminatan ilmu-ilmu sosial

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Skor total 49

b. Pengolahan skor menjadi nilai dalam bentuk persentase ditentukan dengan menggunakan perhitungan sebagai berikut:

Nilai=

x100%

c. Selanjutnya nilai yang telah diperoleh, diinterpretasikan dalam kriteria tertentu dapat dilihat pada Tabel 3.11.

Tabel 3.11 Kriteria Penilaian RPP dan Pelaksanaan Pembelajaran

Kategori Rentang Nilai (%)

Tinggi sekali 86 – 100

Tinggi 76 - 85

Cukup 60 - 75

Rendah 55- 59

Rendah sekali ≤ 54

(dimodifikasi dari Purwanto, 2008:103)

2. Analisis data dari hasil angket peserta didik

Untuk menganalisis angket yang diberikan pada peserta didik, dilakukan

pemberian skor pada setiap pernyataan positif dan negatif. Untuk pernyataan

positif pemberian skor dimulai dari sangat setuju (SS) = 4, setuju (S) = 3, tidak

setuju (TS) = 2, dan sangat tidak setuju (STS) = 1. Sedangkan untuk pernyataan

negatif pemberian skor dimulai dari sangat setuju (SS) = 1, setuju (S) = 2, tidak

setuju (TS) = 3, dan sangat tidak setuju (STS) = 4. Penentuan skor tiap alternatif

jawaban dapat dilihat pada tabel 3.12.

Tabel 3.12 Skor Alternatif Jawaban Pada Angket

Pernyataan Alternatif Jawaban

SS S TS STS

Positif 4 3 2 1

Negatif 1 2 3 4

Angket peserta didik dideskripsikan dengan teknik analisis frekuensi data dengan

rumus :

Nilai =

(29)

Mariana Ade Cahya, 2014

Data persentase yang diperoleh dikelompokkan sesuai kriteria pada Tabel 3.13.

Tabel 3.13 Acuan Rentang Nilai Motivasi Peserta Didik

Kategori Rentang Nilai (%)

Tinggi sekali 86 – 100

Tinggi 76 - 85

Cukup 60 - 75

Rendah 55- 59

Rendah sekali ≤ 54

(dimodifikasi dari Purwanto, 2008:103)

(30)

52

Mariana Ade Cahya, 2014

Analisis rencana dan pelaksanaan pembelajaran biologi berkarakter Pada kelompok peminatan ilmu-ilmu sosial

[image:30.595.126.504.99.670.2]
(31)

Mariana Ade Cahya, 2014

(32)

Mariana Ade Cahya, 2014

Analisis rencana dan pelaksanaan pembelajaran biologi berkarakter Pada kelompok peminatan ilmu-ilmu sosial

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data mengenai kemampuan guru

dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran biologi berkarakter

sebagai matapelajaran lintas minat diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Kemampuan guru secara umum masih sangat rendah dalam merencanakan

pembelajaran biologi berkarakter di kelas lintas minat. Kemampuan guru

dalam meyusun RPP perlu diperbaiki hampir pada semua indikator.

2. Kemampuan guru secara umum dalam Pelaksnaan pembelajaran biologi

berkarakter di kelas lintas minat dikategorikan rendah. Dari lima indikator

yang menjadi penilaian hanya kemampuan membuka pembelajaran yang

dikategorikan tinggi sekali selebihnya masih perlu diperbaiki dan

ditingkatkan. Dari 18 karakter yang terintegrasi dalam kegiatan pembelajaran

hanya 44% yang telah terlaksana.

3. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang disusun oleh guru belum

sesuai sepenuhnya dengan pelaksanaan pembelajaran biologi berkarakter.

4. Motivasi peserta didik dalam mempelajari biologi berkarakter sebagai

matapelajaran lintas minat sebagian besar dikategorikan cukup. Nilai yang

telah integrasikan ke dalam pembelajaran dapat meningkatkan motivasi

peserta didik untuk belajar biologi berkarakter.

Keberadaan matapelajaran lintas minat pada kurikulum 2013 khususnya pada

matapelajaran biologi memberikan kesempatan kepada peserta didik yang bukan

dari peminatan matematika dan ilmu alam untuk dapat mempelajari biologi.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan

(33)

biologi sebagai matapelajaran lintas minat, adapun beberapa saran yang dapat

diberikan yaitu:

1. Kepada peneliti selanjutnya, analisis kemampuan guru dalam merencanakan

dan melaksankan pembelajaran biologi berkarakter ini dapat diteliti lebih

lanjut dari sisi peserta didik mulai dari minat mereka hingga karakter yang

terbentuk pada mereka.

2. Kepada guru, hendaknya guru dapat menyusun sendiri rencana

pembelajaran sehingga bisa disesuaikan dengan keadaan sekolah. Dengan

demikian rencana pembelajaran dapat digunakan sebagai pedoman ketika

mengajar. Guru hendaknya juga mempunyai wawasan yang luas, bukan

hanya sebatas pemahaman materi saja namun guru juga mampu

menanamkan nilai-nilai pembentukan karakter yang mungkin terkandung di

dalam materi yang disampaikan. Dengan demikian diharapkan pembelajaran

biologi menjadi lebih bermakna.

3. Kepada pihak DIKNAS, hendaknya dapat mengevaluasi pelaksanaan

kurikulum 2013. Terutama kepada sekolah-sekolah yang telah ditunjuk

untuk melaksanakan kurikulum 2013. Serta mengevaluasi kinerja guru

yang telah diberikan pelatihan tentang kurikulum dan memberikan pelatihan

lanjutan yang berkaitan dengan pengembangan karakter peserta didik. Serta

mengadakan pelatihan-pelatihan yang dapat menunjang kompetensi guru.

4. Kepada pihak pembuat kurikulum, hendaknya dapat menyusun kompetensi

dasar matapelajaran khusus kelas lintas minat. Selain itu, hendaknya adanya

buku pegangan guru dan peerta didik tidak hanya sebatas wacana. Dengan

adanya buku pegangan tersebut diharapkan pelaksanaan kurikulum 2013

(34)

Mariana Ade Cahya, 2014

Analisis rencana dan pelaksanaan pembelajaran biologi berkarakter Pada kelompok peminatan ilmu-ilmu sosial

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

_____.(2013).Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia

Arifin.M dan Barnawi. (2012). Etika dan Profesi Kependidikan. Yogyakarta: Ar-ruzz media.

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Alma, B. Dkk.(2009). Guru Profesional (Menguasai Metode dan Trampil Mengajar). Bandung: Alfabeta

Byrugo. (2012). Pemilihan Sumber Belajar. [Online]. Tersedia: http://byrugo.wordpress.com/2012/09/29/pemilihan-sumber-belajar/. [22 Agustus2014].

Dahar, R.W. (2011). Teori-Teori Belajar & Pembelajaran. Jakarta: Erlangga.

Departemen Pendidikan Nasional. (2003). Kurikulum 2006 SMA : Pedoman Khusus Pengembangan Silabus dan Penilaian. Jakarta: Depdiknas Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Umum.

Dimyati & Mudjiono. (2013). Belajar & Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta.

Direktorat Akademik. (2014). Pedoman Program Pengalaman Lapangan(PPL) Bagi Mahasiswa Upi Calon Guru Bidang Studi. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia

Fraenkel, J.W.(2009).How to design and evaluate research in education “sixth

edition” Piblished by McGraw-Hill Companies, Inc; 1221 avenue of the

americas, new york,NY,10020

Forrest.P.W.,Stanford, H.B. (2011). Menjadi Seorang Guru Edisi Kedelapan.Jakarta:Indeks.

Hajar. I. (2013). Kompetensi Dasar Pada Struktur Kurikulum 2013 Tingkat Sma.

[Online]. Tersedia:

http://ibnufajar75.wordpress.com/2013/03/02/kompetensi-dasar-pada-struktur-kurikulum-2013-tingkat-sma/. [4 Februari 2014].

(35)

Harjanto. (2003). Perencanaan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta

Hosnan, M. (2014). Pendekatan Saintifik dan Kontekstual Dalam Pembelajaran Abad 21. Bogor: Ghalia Indonesia.

Ibrahim, R., Syaodih, N.(2003). Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Kemendikbud.(2013). Pedoman Kegiatan Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 oleh Guru Inti. Jakarta: Pusbang Tendik

Koswara, D. 2013. Pembelajaran Kreatif dan Bermakna. [Online]. Tersedia:http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BAHASA_DAE RAH/195906141986011DEDI_KOSWARA/PEMBELAJARAN_KREATI F_DAN_BERMAKN1.pdf.[11 Juni 2013].

Kunandar. (2009). Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan sukses dalam sertifikasi guru. Jakarta: Rajagrafindo

Kurniawan, D. (2011). Pelajaran IPA Terpadu Teori, Praktik dan Penilaian. Bandung: Pustaka Cendikia Utama

Majid, A. (2014). Implementasi Kurikulum 2013 Kajian Teoritis dan Praktis. Bandung: Interes media.

Mulyasa. (2012). Manajemen Pendidikan Karakter. Jakarta: Bumi aksara

Mulyasa. (2012). Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: Remaja Rosdakarya

Mulyasa. (2013). Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: Remaja Rosdakarya

Ozcan, T., Yildirim, O., & Ozgur, S. (2012). “Determining of the University

Freshmen Students’ Misconceptions and Alternative Conceptions about

Mitosis and Meiosis”.Procedia-Social and Behavioral Sciences, 46,

3677-3680.

[Permendikbud] Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. 2013. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 69 tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

(36)

88

Mariana Ade Cahya, 2014

Analisis rencana dan pelaksanaan pembelajaran biologi berkarakter Pada kelompok peminatan ilmu-ilmu sosial

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tentang Implementasi Kurikulum. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Rahman, M. (2011). Kesalahan-Kesalahan Fatal Paling Sering Dilakukan Guru dalam Kegiatan Belajar-Mengajar.Jogjakarta: Diva Press.

Riduwan. (2010). Metode dan Tekhnik Menyusun Tesis. Bandung : Alfabeta

Rochintaniawati, D. (2010). Analisis Kebutuhan Guru dalam Mengembangkan Kurikulum dan Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Disertasi, sekolah pascasarjana universitas pendidikan indonesia, bandung.

Rohani, A. (2004). Pengelolaan Pembelajaran Edisi Revisi. Jakarta : Rineka Cipta

Purwanto,N. (2010). Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rusdakarya

Rusman. (2012). Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru Edisi Kedua. Jakarta: Rajawali Press

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta

Yudianto, S.A. (2005). Manajemen Alam Sumber pendidikan Nilai. Mughni Sejahtera: Bandung.

Yudianto, S.A. (2011). “Dimensi Pendidikan Karakter/ Nilai Dalam Model Sains -Biologi Untuk pembelajaran Manusia Sebagai Upaya Mengatasi Krisis Nilai dan Moral Bangsa”. Makalah pada pidato Pengukuhan Guru Besar. Bandung.

Gambar

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Observasi Pelaksanaan Pembelajaran
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Angket Motivasi Peserta Didik
Tabel 3.5 Contoh Integrasi 18 Karakter dalam Pembelajaran pada Muatan Materi dan Muatan Praktikum
Tabel 3.6 Analisis Muatan Materi Biologi Untuk Kelas Lintas Minat
+7

Referensi

Dokumen terkait

Implementasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Berkarakter oleh Guru Biologi dan Hubungannya dengan Hasil Belajar Siswa di SMA Negeri di Jember; Showi Mayizah

Implementasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Berkarakter oleh Guru Biologi dan Hubungannya dengan Hasil Belajar Siswa di SMA Negeri di Jember; Showi Mayizah

Instrumen pembelajaran terdiri dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kerja Siswa, sedangkan instrumen pengumpulan data berupa format lembar evaluasi

Instrumen pembelajaran terdiri dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kerja Siswa, sedangkan instrumen pengumpulan data berupa format lembar evaluasi

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), lembar observasi dan instrumen evaluasi berupa tes hasil

A. Instrumen penilaian sikap spiritual ini berupa Lembar Observasi. Instrumen ini diisi oleh guru yang mengajar peserta didik yang dinilai.. Mengajukan pertanyaan berkaitan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa perangkat yang dikembangkan yaitu berupa rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), instrumen penilaian dan

Instrumen yang digunakan adalah lembar validasi tehadap media dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) serta dengan menggunakan angket uji coba terhadap peserta